JURNAL ILMIAH KONSEP PERIJINAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DALAM MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Oleh: Ni Luh Putu Miarmi ABSTRACT The need for a healthy and sustainable environment into hope everyone all the time. The development of rapid development as a result of the fulfillment of the needs of life with varying levels of need have an impact on the use and management of the environment. Based on this paradigm and the use of environmental management is expected to meet the needs of the present without compromising the rights needs of future generations. Governments in the concept of the welfare state law permitted to intervene in an effort to meet the public welfare through licensing instrument is intended as a means of preventing the destruction of the environment. Keywords: environmental, permitting, sustainable development ABSTRAK Kebutuhan akan lingkungan yang sehat dan lestari menjadi harapan setiap orang sepanjang zaman. Perkembangan pembangunan yang pesat sebagai akibat pemenuhan berbagai kebutuhan hidup dengan tingkat kebutuhan yang bervariasi membawa dampak pada pemanfaatan dan pengelolaan lingkungan. Berdasarkan paradigma tersebut pemanfaatan dan pengelolaan lingkungan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengurangi hak pemenuhan kebutuhan generasi yang akan datang. Pemerintah dalam konsep negara hukum i kesejahteraan diperkenankan untuk campur tangan dalam upaya pemenuhan kesejahteraan masyarakat, melalui instrumen perizinan yang dimaksudkan sebagai alat pencegahan terhadap perusakan lingkungan. Kata kunci : lingkungan hidup, perizinan, pembangunan berkelanjutan. ii 3 KONSEP PERIJINAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DALAM MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN dan lingkungan hidup dalam gerak maju pembangunan nasional makin menguat dan mengkristal dimata pengambil keputusan negeri ini. Pembangunan yang pesat membawa A. Latar Belakang dampak Lingkungan yang sehat pada kehidupan sosial Dampak yang kemasyarakatan. merupakan kebutuhan semua mahluk diberikan berupa dampak positif dan hidup. negatif. Dampak positifnya adalah Lingkungan menunjukkan masyarakat yang tingkat dalam sehat kepedulian pengelolaan bahwa setiap pembangunan memberikan nilai lingkungan dan perlindungan akan masyarakat yang kelestarian lingkungan dalam usaha peningkatan menciptakan kehidupan yang sehat, peningkatan taraf hidup. Sedangkan harmonis dan sejahtera. Bahkan di dampak negatifnya adalah terjadinya dalam UUD NRI 1945 Pasal 28 H pengelolaan ayat (1) ditentukan bahwa : “Setiap sumber daya alam dan lingkungan orang hidup sejahtera lahir dan yang tidak memperhatikan rambu – bathin, dan rambu yang telah ditetapkan oleh mendapatkan lingkungan hidup yang peraturan perundang-undangan, hal baik mana sebagai akibat dari pesatnya bertempat dan sehat tinggal serta berhak tambah dapat kesejahteraan dan pada berupa dan pemanfaatan memperoleh pelayanan kesehatan”. pembangunan Berdasarkan ketentuan tersebut dapat dalam pengelolaan lingkungan dan dimaknai bahwa kebutuhan akan pemanfaatan sumber daya alamnya. lingkungan yang sehat merupakan Seperti adanya alih fungsi lahan hak asasi setiap orang. sawah produktif menjadi kawasan industri, Perkembangan pembangunan nasional menunjukkan bahwa sejak era 1970-an sampai sekarang ini, perhatian terhadap sumber daya alam 3 dan kawasan keserakahan perkantoran, kawasan perumahan / pemukiman. Bahkan kawasan hutan, baik hutan kota maupun hutan rakyat yang merupakan paru – paru kota dan 4 sumber persediaan oksigen tidak sumber daya alamnya tidak saja luput dari keserakahan oknum yang diperuntukan untuk dinikmati di tidak bertanggung jawab. masa sekarang saja, akan tetapi wajib untuk Bahkan menurut ahli hukum penilaian lingkungan, salah satu keterancaman bagi lingkungan hidup bahwa adalah adanya kehadiran paradigma pembangunan sebagai kebutuhan bagi masyarakat dan bangsa. Kehadiran pembangunan mungkin tidak akan menyumbang kerusakan tata ekologi separah yang terjadi sekarang, bila paradigma atas pembangunan itu memperhatikan kehidupan generasi yang akan datang. Sehingga dalam pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan dan sumber daya alamnya sudah sewajarnya dilakukan suatu aksi atau tindakan pencegahan dan pengendalian akan dampak negatif pembangunan melalui peran serta aktif dari para pihak sebagai stakeholders dalam pembangunan, seperti unsur masyarakat, investor, dan pemerintah. dilihat sebagai hubungan yang tidak bertolak belakang dengan persoalan lingkungan. Akan pembangunan tujuan justru dimana daerah mempunyai ditafsirkan sebagai kewenangan untuk mengatur dan segalanya karena mengurus urusan rumah tangganya dari kecenderungan dapat tetapi, Berdasarkan prinsip otonomi, pembangunan menyelesaikan keterbelakangan itu sendiri, dalam melaksanakan fungsi kemiskinan, menciptakan kesejahteraan sosial dan masalah- peningkatan mutu hidup masyarakat, dan masalah sosial ekonomi lainnya. pemerintah daerah mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam rangka Secara normatif, pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan dan sumber daya memperhatikan alam wajib keseimbangan lingkungan dan kelestarian fungsi dan kemampuannya. Pemanfaatan dan pengelolaan lingkungan dan 4 melaksanakan amanat UUD Tahun 1945, pemerintah daerah memegang peran yang sangat strategis dalam menjaga kelestarian lingkungan dan pengendalian pemanfaatan sumber daya alam. 5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan belakang di atas, uraian latar pelestarian lingkungan melalui instrument perijinan. sangat menarik dikaji persoalan “peranan pemerintah D. Landasan Teoritis daerah dalam pelestarian lingkungan Untuk mendukung paparan melalui instrumen perijinan”. dan analisis tulisan ini, maka C. Tujuan Penelitian dikemukakan landasan teoritis yang relevan dan pentingnya Penulisan Jurnal ini dengan tujuan : perijinan dalam pengendalian dan a. Tujuan umum : untuk mengembangkan pelestarian hidup. ilmu 1. Konsep negara hukum hukum atau menambah khasanah 2. Konsep lingkungan pengetahuan dibidang ilmu 3. Konsep perijinan hukum, khususnya Hukum lingkungan yang berkaitan dengan peranan lingkungan 4. Konsep pembangunan berkelanjutan 1. Konsep Negara Hukum pemerintah daerah dalam Negara pelestarian lingkungan. b. Indonesia adalah Negara Hukum, demikian ditegaskan Tujuan Khusus dalam Pasal 1 ayat (3) UUDNRI Sehubungan tujuan umum, dengan ini berarti Negara dalam tujuan khusus yang ingin aktivitas kenegaraannya dicapai melalui berlandaskan hukum yang berlaku, ini atau dengan kata lain segala tindakan adalah : untuk mengkaji yang dilakukan oleh penguasa dan sejauhmana masyarakat harus berdasarkan pada peranan pemerintah daerah dalam 5 Hal Indonesia penulisan Jurnal maka 1945. hukum melaksanakan harus yang berlaku atau yang 6 disebut dengan asas legalitas, bukan konteks berdasarkan pada kekuasaan merumuskan dalam suatu pertanyaan Di K.C. : setiap peraturan yang dibuat harus contain?” dan dijawabnya sendiri : mencerminkan rasa keadilan dan The kepastian hukum serta tidak boleh minimum to be ”Rule of Law”.1 dengan ketentuan should very a Wheare dalam suatu Negara hukum maka bertentangan ”what ini. constitution minimum, Selain and that penelusuran peraturan hukum yang lebih tinggi berdasarkan muatan konstitusi, dan dan kepentingan umum. asas legalitas di atas, hal yang dapat Namun menurut Diana Halim dijadikan justifikasi bahwa negara Koentjoro adanya Asas Legalitas Indonesia negara hukum saja tidak cukup untuk menyebut pendapat dari beberapa ahli hukum suatu negara adalah negara hukum. yang memberikan ciri – ciri suatu Asas Legalitas hanya merupakan negara hukum, seperti : satu unsur dari negara hukum. Selain a. Friedrich Julius adalah Stahl itu, masih perlu diperhatikan unsur- mengemukakan ciri-ciri negara unsur lainnya, hukum yaitu : hukum, seperti kesadaran perasaan keadilan dan 1. perikemanusiaan, baik dari rakyat maupun dari pemimpinnya. hak asasi manusia; 2. Selanjutnya menurut Diana Halim Koentjoro, negara bahwa hukum dalam suatu diperlukan Pemisahan Kekuasaan Negara; 3. asas Pemerintahan berdasarkan Undang-undang; perlindungan, artinya dalam UUD ada ketentuan yang menjamin hak- Adanya pengakuan akan hak- dan 4. Adanya peradilan administrasi2 hak asasi manusia. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh K.C. Wheare 1 yang menyatakan bahwa, isi minimum suatu konstitusi adalah tentang 6 negara hukum. Dalam K.C. Wheare, 1975, Modern Constitution, Oxford University Press, London, New York, DSK. 2 Mukthie Fadjar, 2004, Memahami Keberadaan Mahkamah Konstitusi Di 7 1966 Universitas Indonesia Tahun diistilahkan dalam kesejahteraan (welfare state). negara symposium hukum telah tentang mengambil dengan Apabila negara dikaitkan dengan kesimpulan mengenai ciri-ciri negara ruang lingkup tugas pemerintahan, hukum Indonesia yaitu : secara filosofis konstitusional jelas 1. Pancasila menjiwai setiap peraturan hukum dan pelaksanaannya; dinyatakan bahwa Indonesia menganut prinsip Negara hukum yang dinamis, walfare state (Negara 2. Pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia; kesejahteraan).4 Hal tersebut dapat dilihat dalam tujuan 3. Peradilan bebas; dan Indonesia 4. Legalitas dalam arti hukum dan tercantum dalam Pembukaan UUD segala bentuknya. Perkembangan sebagaimana bangsa yang 1945 alenia IV yang menegaskan berikutnya prinsip keadilan sosial bagi seluruh muncul pemikiran yang berkaitan rakyat Indonesia. Dasar lain yang dengan ciri-ciri/unsur-unsur negara dapat hukum Indonesia. Pemikiran yang Indonesia adalah Negara hukum dimaksud materiil yakni pada Bab XIV tentang Basah, dikemukakan bahwa Sjachran Negara Indonesia adalah negara hukum (rechtstaat) berdasarkan Pancasila. 3 dijadikan Perekonomian bahwa Negara Negara dan Kesejahteraan Sosial Pasal 33 dan 34 Dalam UUD 1945, yang menegaskan bahwa kaitan itu, negara hukum yang dianut negara turut aktif dan bertanggung Negara Indonesia tidaklah dalam jawab atas perekonomian negara dan artian formal, namun negara hukum kesejahteraan rakyat. dalam artian material, yang juga 2. Konsep Lingkungan UU Nomor 32 Tahun 2009 Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, hal. 5-6. mendefinisikan lingkungan hidup 3 Sjachran Basah, 1985, Eksistensi dan Tolok Ukur Badan Administrasi di Indonesia, Penerbit Alumni, Cetakan ke-3, Bandung, hal. 11. 7 4 SF. Marbun dan Moh. Mahfud MD, Pokok – Pokok Hukum Administrasi Negara, Yogyakarta : Liberty, 1987, hal. 52. 8 adalah kesatuan ruang dengan yang mencakup dan meliputi semua semua benda, daya, keadaan, dan unsur dan faktor fisik jasmaniah makhluk hidup, termasuk manusia yang terdapat dalam alam. dan perilakunya, mempengaruhi alam yang itu sendiri, Menurut R.M. Soemartono,8 Gatot P. mengartikan kelangsungan perikehidupan, dan lingkungan hidup sebagai ”ruang” kesejahteraan manusia serta dimana baik mahluk hidup maupun 5 makhluk hidup lain . Secara umum tak lingkungan hidup berada dalam satu kesatuan, dan saling berinteraksi baik hidup diartikan sebagai segala benda, secara kondisi, keadaan dan pengaruh yang sehingga terdapat dalm ruangan yang kita kelangsungan tempati, dan mempengaruhi hal yang hidup tersebut, khususnya manusia. hidup termasuk kehidupan manusia. fisik maupun non fisik, mempengaruhi Dalam kehidupan kaitannya dengan Batas ruang lingkungan menurut konsep pengertian ini bisa sangat luas, tentang mutu namun untuk praktisnya dibatasi penting, karena mutu lingkungan ruang lingkupnya dengan faktor- merupakan pedoman untuk mencapai faktor yang dapat dijangkau oleh tujuan manusia seperti faktor alam, faktor Pembahasan politik, faktor ekonomi, faktor sosial pada dasarnya adalah pembahasan dan lain-lain.6 tentang mutu lingkungan. Soedjono, ”lingkungan 7 hidup” mengartikan sebagai lingkungan hidup fisik atau jasmani lingkungan, mahluk pembahasan lingkungan sangat pengelolaan Dalam lingkungan. tentang lingkungan kaitannya mutu lingkungan menurut Gatot Soemartono, diartikan sebagai kondisi lingkungan dalam kaitannya 5 Pasal 1 angka I Undang – Undang No. 32 Tahun 2009. 6 Emil Salim, dalam Gatot P Soemartono, 1997, Mengenal Hukum Lingkungan Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, Hal 34 7 Soedjono D, 1979, Pengaturan Hukum Terhadap Pencemaran Lingkungan Akibat Industri, Bandung : Alumni, hal. 20. 8 dengan mutu lingkungan. Makin tinggi derajat mutu lingkungan dalam suatu lingkungan tertentu, 8 Gatot P. Soemartono, 1996, Hukum Lingkungan Indonesia, Jakarta : Sinar Grafika, hal. 17. 9 makin tinggi pula derajat mutu lingkungn tersebut dan sebaliknya. 9 Karena mutu Menurut Utama, 10 Arya pembangunan berkelanjutan adalah hidup pembangunan yang yang dapat tergantung pada derajat pemenuhan berlangsung secara terus menerus kebutuhan dasar, mutu lingkungan dan dapat dapat generasi diartikan sebagai derajat memenuhi masa kebutuhan kini pemenuhan kebutuhan dasar dalam mengorbankan kondisi lingkungan tersebut. Makin kebutuhan generasi masa mendatang. tinggi kebutuhan dasar tersebut, Lebih hak tanpa pemenuhan lanjut dijelaskan makin tinggi pula mutu lingkungan bahwa, untuk dapat mewujudkan hidup dan sebaliknya. pembangunan berkelanjutan, maka unsur-unsur 3. Pembangunan Berkelanjutan pendukung pembangunan, seperti sumber daya alam hayati dan non hayati, sumber Dalam ketentuan pasal 1 ayat 3 Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan daya buatan, maupun sumber daya manusianya, diperlukan dalam keadaan berimbang. dan Pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan 4 Konsep Perizinan “Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan menjamin keutuhan hidup serta kemampuan, untuk lingkungan keselamatan, kesejahteraan, 9 Ibid, hal. 18. 9 izin didefinisikan sebagai perbuatan hukum administrasi negara bersegi satu yang mengaplikasikan peraturan dalam hal konkrit berdasarkan pernyataan dan prosedur sebagaimana ditetapkan oleh dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. Menurut Sjachran Basah, 11 10 I Made Arya Utama, “Pembangunan Berkelanjutan Dalam Kerangka Otonomi Daerah”, artikel dalam Jurnal Konstitusi PKK-FH Universitas Udayana, Vol. I No. 1 September 2008, hal. 9. 11 Sjachran Basah, dalam Ridwan HR, 2010, Hukum Administrasi Negara, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, hal. 207. 10 ketentuan peraturan perundang- Kelsen ilmu hukum dogmatik undangan. dikatakan Dalam kaitan dengan izin, sebagai hukum normatif. 14 ilmu Dengan Ateng Syafrudin mengatakan bahwa istilah dogmatik hukum atau izin rechtsdogmatik bertujuan dan berarti atau menghilangkan halangan, hal yang Jurisprudenz dalam Bahasa dilarang menjadi boleh.12 Jerman ini dicakup semua Izin merupakan salah satu instrumen yang paling kegiatan ilmiah yang banyak diarahkan untuk mempelajari digunakan dalam hukum administrasi isi dari sebuah tatanan hukum yang digunakan oleh pemerintah positif.15 Dengan untuk mengemudikan tingkah laku dogmatik hukum para warga. Engan member izin semua kegiatan ilmiah yang penguasa memperkenankan orang diarahkan untuk mempelajari yang memohonnya untuk melakukan isi dari sebuah tatanan hukum tindakan – tindakan tertentu yang positif, sebenarnya dilarang. penelitian istilah dicakup sehingga ini jenis adalah penelitian normatif. 2. E. Metobe Penelitian 1. Sesuai dengan dalam penelitian ini adalah dilihat dari karakter yang pendekatan Perundang- diteliti yaitu mengkaji norma undangan (statute approach) hukum positif tertentu, maka dan pendekatan konseptual penelitian (conceptual approach). dogmatik.13 ini digolongkan penelitian Menurut Hans Ateng Syafrudin, Ibid. 13 Jan Gijsels, Marx van Hocke ( Terjemahan B Arief Sidharta ), 2000, Apakah Teori Hukum Itu ? Laboratorium Hukum Universitas Parahyangan Bandung, hal 109-110. 10 pendekatan yang digunakan maksud penelitian ini, maka sebagai 12 judul dan Sedangkan metode 14 DHM Meuwissen, “Ilmu Hukum”, dalam Pro Justitia Tahun XII No :Oktober, Hal. 25. 15 Ibid. hal. 27-28. 11 Pendekatan perundang dengan konsep negara hukum – undangan adalah yang suatu dianut Indonesia oleh serta negara dengan pendekatan dengan menelaah mengaitkannya dengan teori dan semua – teori hukum, asas – asas undang – undang dan regulasi hukum yang relevan dengan yang bersangkut paut dengan permasalahan yang dibahas.17 menganalisa isu hukum yang ditangani. 16 Pendekatan perundang- undangan 3. Bahan hukum dipergunakan Penelitian hukum dalam kajian ini adalah untuk normatif yang dilakukan mengkaji dalam kajian ini bahan – dari sudut perundang-undangan terkait bahan hukumnya terdiri dari dengan peranan pemerintah bahan hukum primer dan daerah bahan hukum sekunder serta dalam pelestarian lingkungan melalui instrumen bahan hukum tertier. perizinan. Dalam pendekatan perundang-undangan menggunakan perundang peraturan – Bahan hukum primer terdiri ini dari : undangan a. Undang sebagai bahan hukum primer. Dasar menganalisa b. Undang Republik dengan pandangan Nomor – yang Ibid. 11 Indonesia 32 Tahun tentang Pemerintahan berkembang Daerah; dalam ilmu hukum dikaitkan 16 Undang 2004 pandangan dan doktrin – doktrin Indonesia Tahun 1945; konseptual (Conceptual Aproach) adalah pendekatan Negara Republik Sedangkan pendekatan Undang 17 Ibid. hal. 95. 12 c. Undang Undang Republik artikel – Indonesia Nomor 32 2009 artikel berkaitan yang dengan Tahun permasalahan yang akan tentang Perlindungan dan dibahas. Pengelolaan Bahan hukum tertier adalah Lingkungan Hidup; d. Peraturan terkait bahan Daerah perlindungan dan – bahan memberikan pengelolaan yang petunjuk terhadap bahan hukum primer lingkungan hidup. dan bahan hukum sekunder, Bahan hukum sekunder seperti : kamus hukum, adalah ensiklopedia dan sebagainya Bahan hukum sekunder yang tentunya berhubungan adalah bahan hukum yang erat kaitannya dengan penelitian ini. dengan bahan hukum primer yang F. Hasil dan Pembahasan Pembangunan yang dilakukan dapat membantu menganalisis serta memahami bahan hukum oleh bangsa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup rakyat. Kegiatan pembangunan primer. Bahan sekunder hukum dapat berupa hasil penelitian atau karya buku-buku literatur, makalah – makalah, serta jumlah penduduk yang meningkat dapat mengakibatkan tekanan terhadap sumber daya alam. Pendayagunaan sumber ilmiah kalangan hukum, dengan daya alam untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mutu hidup rakyat harus disertai dengan upaya untuk melestarikan kemampuan lingkungan hidup yang 12 13 serasi dan seimbang guna menunjang lingkungan dengan pembangunan pembangunan berkelanjutan yang terdapat berkesinambungan, dan dilaksanakan yang dengan kebijaksanaan yang terpadu pembangunan dan serta lingkungan merupakan suatu kunci kebutuhan dalam mewujudkan pembangunan menyeluruh memperhitungkan generasi sekarang dan mendatang yang dikenal dengan konsep pembangunan berkelanjutan. sangat hubungan erat, berwawasan yang berkelanjutan. M. Silalahi19 Daud menyebutkan Dengan menggunakan konsep dimana bahwa pembangunan antara berwawasan pembangunan berkelanjutan, yang lingkungan pada merupakan berkelanjutan diibaratkan seperti dua pembangunan yang dapat memenuhi sisi dari mata uang yang sama, kebutuhan sehingga saling berkaitan. hakikatnya masa mengorbankan sekarang hak tanpa pemenuhan kebutuhan generasi masa mendatang, menurut Otto pembangunan serakah untuk Soemarwoto ini tidak 18 bersifat Lekatnya pembangunan hubungan antara berwawasan lingkungan dengan pembangunan berkelanjutan, sehingga konsepsi diri keduanya diintegrasikan dalam UU sendiri, melainkan memperhatikan Nomor 23 Tahun 1997 dalam istilah juga kepentingan anak cucu dengan pembangunan berusaha meninggalkan sumber daya berwawasan lingkungan. Menurut cukup dan lingkungan hidup yang pasal 1 angka 3 undang-undang sehat tersebut, yang dimaksud dengan serta kepentingan dengan pembangunan dapat mendukung kehidupan mereka dengan sejahtera. Sehingga dari pendapat berkelanjutan pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan yang yang hidup tersebut dapat disimak bahwa antara adalah “upaya sadar dan terencana, pembangunan yang memadukan lingkungan hidup berwawasan 18 Otto Soemarwoto, 1992, Indonesia Dalam Kancah Isu Lingkungan Global, Cet. Ke-2, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, hal. 7 13 19 M. Daud Silalahi, 1992, Hukum Lingkungan Dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia, Cet. Ke-1, Bandung : Alumni, hal. 168. 14 termasuk sumber daya, ke dalam memberikan perhatian khusus pada proses pencegahan pembangunan menjamin untuk kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan masa depan”. pertanian penggunaan produktif mengganggu lahan yang dapat keseimbangan ekosistem. Dalam konsep pembangunan Apabila dikaitkan dengan berkelanjutan terkandung dua konsep fungsi pemerintah dalam konsep pokok, yaitu : pertama, konsep negara hukum kesejahteraan (walfare “kebutuhan” memerlukan state), tugas pemerintah tidak hanya prioritas penanganan; kedua, konsep terbatas untuk menjaga keamanan “keterbatasan” dan ketertiban semata, tetapi lebih yang kemampuan lingkungan hidup dalam memenuhi dari kebutuhan masa kesejahteraan umum (bestuurszorg). sekarang maupun masa yang akan Dalam rangka menjalankan tugas datang. tersebut manusia Berkaitan pada yaitu mengupayakan pemerintah diberikan kondisi wewenang dalam bidang pengaturan. pembangunan Dari fungsi pengaturan ini muncul dikembangkan beberapa instrument yuridis untuk pola tata ruang yang menyerasikan menghadapi peristiwa individual dan tata guna lahan, air, serta sumber konkrit dalam bentuk ketetapan. daya satu Salah satu bentuk ketetapan tersebut yang adalah izin. tersebut, dengan itu dalam berkelanjutan perlu alam kesatuan lainnya tata dalam lingkungan harmonis dan dinamis serta ditunjang Berdasarkan jenis – jenis oleh perkembangan kependudukan ketetapan, izin termasuk ketetapan yang serasi. yang bersifat konstitutif,20 yaitu Tata ruang perlu dikelola ketetapann yang menimbulkan hak berdasarkan pola terpadu melalui baru yang sebelumnya tidak dimiliki pendekatan oleh memperhatikan wilayah sifat dengan lingkungan alam dan lingkungan sosial. Tata guna lahan dikembangkan dengan 14 seseorang yang namanya tercantum dalam ketetapan. Sjachran Basah menyebutnya 20 sebagai Ridwan HR, Op.cit, hal. 211. 15 “ketetapan yang memperkenankan menciptakan kondisi bahwa kegiatan sesuatu tidak pembangunan sesuai peruntukan, di diperbolehkan (beschikkingen welke samping itu agar lebih berdaya guna iets dan berhasil guna dalam rangka yang sebelumnya toestaan wat tevoren niet geoorloofd was).21 Dengan pelayanan terhadap masyarakat dan demikian, izin pembangunan. Melalui sistem merupakan instrumen yuridis dalam perijinan diharapkan akan dapat bentuk tercapainya tujuan tertentu seperti :23 ketetapan konstitutif yang bersifat dikeluarkan oleh a. Adanya suatu kepastian pemerintah untuk menghadapi atau menetapkan peristiwa konkret. hukum. b. Perlindungan kepentingan Selanjutnya Asep Warlan Yusuf umum. mengatakan bahwa ijin sebagai suatu c. Pencegahan kerusakan atau instrument pemerintah yang bersifat pencemaran lingkungan. yuridis preventif, yang digunakan d. Pemerataan distribusi barang sebagai sarana hukum administrasi tertentu. untuk Izin merupakan salah satu mengendalikan masyarakat. perilaku 22 dari beberapa instrumen pencegahan Ijin diterapkan oleh pejabat pencemaran dan / atau kerusakan Negara, sehingga kalau dilihat dari lingkungan hidup (UU No. 32 Tahun penempatannya maka ijin adalah 2009 Pasal 14 huruf g). Berdasarkan instrument pengendalian dan alat ketentuan undang - undang tersebut, pemerintah untuk mencapai sasaran setiap usaha dan / atau kegiatan yang yang hendak dituju. wajib memiliki Amdal atau UKL- Adanya kegiatan perijinan yang dilaksanakan oleh pemerintah pada intinya adalah UPL, wajib untuk Sjachran Basah, Op.cit, hal. 2. Juniarso Ridwan, Achmad Sodik Sudrajat, Hukum Administrasi Negara Dan Kebijakan Pelayanan Publik, cet. I, ,Bandung : Nuansa, 2009, hal. 91. 22 15 izin lingkungan. 23 21 memiliki Tim Peneliti FH UNPAD Pada Seminar Tentang Perijinan Penggunaan Tanah Pantai, dalam Juniarso Ridwan, Achmad Sodik Sudrajat, Hukum Administrasi Negara Dan Kebijakan Pelayanan Publik, cet. I, ,Bandung : Nuansa, 2009, hal. 94. 16 Dalam kaitan ini pemerintah dari perbuatan mengeluarkan izin sebagai penyelenggara pemerintahan bersangkutan dalam keadilan. Sehingga bisa dirasakan upayanya mengusahakan untuk kesejahteraan sosial memiliki peran kedamaian yang sangat strategis dalam rangka masyarakat menjaga bernegara dan bermasyarakat. kelestarian lingkungan dan mewujudkan keadilan dalam kehidupan sesuai dengan konsep pembangunan G. Simpulan dan Saran berkelanjutan. Dalam menjalankan Berdasarkan peran ini pemerintah pemerintah daerah maupun berdasarkan prinsip otonomi dan pendelegasian wewenang dalam bidang lingkungan hidup wajib melakukan dalam uraian pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pembangunan kajian berkelanjutan merupakan lingkungan hidup strategis (KLHS) pembangunan yang dapat yang berupa rangkaian analisis yang memenuhi sistematis, masa menyeluruh, dan kebutuhan sekarang tanpa partisipasif untuk memastikan bahwa mengorbankan prinsip pembangunan berkelanjutan pemenuhan telah menjadi dasar dan terintegrasi generasi yang akan datang dalam pembangunan suatu wilayah 2. Untuk dan / atau kebijakan, rencana, dan / pembangunan atau program. perkelanjutan, Dalam pemerintah kontek maupun di atas, pemerintah daerah dalam mengeluarkan lingkungan wajib berwawasan konsep lingkungan wajib diterapkan karena bertindak sebagai kunci pencapaian berlaku untuk menciptakan kepastian berkelanjutan. hukum, memperhatikan kepentingan 3. Izin merupakan instrumen aspirasi pemerintah dalam upaya masyarakat yang terkena dampak pencapaian tujuan yang 16 merespon mencapai izin pembangunan dan kebutuhan pembangunan berdasarkan ketentuan hukum yang umum hak 17 hendak dituju dan memperhatikan kebutuhan manusia satu dan keterbatasan lingkungan dalam instrumen dalam rangka memenuhi kebutuhan masa kini dan pencegahan masa merupakan dan / salah pencemaran atau kerusakan bersandarkan lingkungan hidup, dengan pembangunan memperhatikan berwawasan kepastian unsur hukum, kemanfaatan dan keadilan. 4. Izin sebagai pencegahan dan / instrumen pencemaran atau kerusakan lingkungan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang memiliki kepastian hukum, kemanfaatan dan keadilan seharusnya memperhatikan aspirasi dan bersifat partisipasif dengan melibatkan semua pihak berkepentingan yang dalam pengelolaan lingkungan. Selanjutnya kepada pemerintah dan pemerintah daerah, disarankan agar dalam mengeluarkan ketetapan berbentuk izin lingkungan hendaknya 17 mendatang senantiasa dengan pada konsep berkelanjutan lingkungan yang melalui pengkajian dan analisis lingkungan yang akurat dan bertanggung jawab. 18 Lingkungan Indonesia, Cet. Ke-1, Bandung : Alumni. DAFTAR PUSTAKA Mukthie Fadjar, 2004, Memahami Keberadaan Arya Utama, I Made, “Pembangunan Berkelanjutan Dalam Kerangka Otonomi Daerah”, artikel dalam Jurnal Konstitusi PKK-FH Universitas Udayana, Vol. I No. 1 September 2008. DHM Meuwissen, “Ilmu Hukum”, dalam Pro Justitia Tahun XII No :- Oktober. Gatot P Soemartono, 1997, Mengenal Hukum Lingkungan Indonesia, Jakarta : Sinar Grafika. Jan Gijsels, Marx van Hocke ( Terjemahan B Arief Sidharta ), 2000, Apakah Teori Hukum Itu ? Laboratorium Hukum Universitas Parahyangan Bandung. Juniarso Ridwan, Achmad Sodik Sudrajat, 2009, Hukum Administrasi Negara Dan Kebijakan Pelayanan Publik, cet. I, ,Bandung : Nuansa. K.C. Wheare, 1975, Modern Constitution, London : Oxford University Press, New York, DSK. M. Daud Silalahi, 1992, Hukum Lingkungan Dalam Sistem Penegakan Hukum 18 Konstitusi Mahkamah Di Indonesia, Bandung : Citra Aditya Bakti. Niniek Suparni, 1992, Pelestarian, Pengelolaan dan Penegakan Hukum Lingkungan, Jakarta : Sinar Grafika. Otto Soemarwoto, 1992, Indonesia Dalam Kancah Isu Lingkungan Global, Cet. Ke2, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Ridwan HR, 2010, Hukum Administrasi Negara, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. Sjachran Basah, 1985, Eksistensi dan Tolok Ukur Badan Administrasi di Indonesia, Cetakan ke-3, Bandung : Alumni. SF. Marbun dan Moh. Mahfud MD, 1987, Pokok – Pokok Hukum Administrasi Negara, Yogyakarta : Liberty. Soedjono D, 1979, Pengaturan Hukum Terhadap Pencemaran Lingkungan Akibat Industri, Bandung : Alumni. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 19 Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup. 19 20 BIODATA NAMA : NI LUH PUTU MIARMI, SH. ALAMAT RUMAH : BR. BATAN TANJUNG DESA CEMAGI KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG TEMPAT BEKERJA : DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN BADUNG MANGUPRAJA MANDALA JL. RAYA SEMPIDI, MENGWI, BADUNG HP. : 087 861 647 827 20