Konsep PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN • Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Dalam konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia tahun 1948 disepakati antara lain bahwa diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya adalah hak yang fundamental bagi setiap orang tanpa membedakan ras, agama, politik yang dianut dan tingkat sosial ekonominya. • Dalam Indonesia Sehat 2010, lingkungan yang diharapkan adalah yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong. Perilaku masyarakat Indonesia Sehat 2010 yang diharapkan adalah yang bersifat proaktif untuk memlihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. BATASAN dan PENGERTIAN PERILAKU ► Pendidikan kesehatan bertujuan mengubah perilaku yang belum sehat menjadi perilaku sehat, yaitu perilaku yang berdasarkan pada prinsipprinsip sehat atau kesehatan. Menurut Mico & Ross (Azrul, 1983) bahwa pendidikan kesehatan adalah penerapan ilmu perilaku untuk memperbaiki proses perubahan dan pemecahan masalah kesehatan. Sehingga, perlu dipelajari ilmu perilaku yaitu psikologi agar dapat membuat teknik perubahan perilaku, sebagai upaya untuk mengubah perilaku yang belum sesuai dengan prinsip kesehatan yang ada. ► Banyak ahli yang mengemukakan pengertian psikologi sebagai ilmu perilaku. Pada awalnya para ahli mengemukakan bahwa psikologi adalah ilmu jiwa. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan disimpulkan bahwa jiwa adalah suatu hal yang tidak dapat dilihat, akan tetapi manifetasi dari jiwa diwujudkan dalam perilakuperilaku atau aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh manusia dan hewan, sehingga dapat diobservasi oleh orang lain. Sehingga disimpulkan bahwa psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku sebagai manifestasi dari kehidupan kejiwaan (Walgito, 2002). Perilaku terdiri dari perilaku yang tampak (overt behavior) dan perilaku yang tidak tampak (covert behavior), yang meliputi aktivitas motorik, kognitif dan emosional. B. PERKEMBANGAN MANUSIA, BAKAT dan PROSES BELAJAR PERKEMBANGAN Perkembangan Fisik Perkembangan Motorik Perkembangan Emosional Perkembangan Kepribadian Perkembangan Kognitif BAKAT Bakat merupakan potensi yang dimiliki seseorang, yang dapat menentukan perilaku yang berbeda antara individu satu dengan yang lainnya. Orang yang mempunyai bakat seni akan berbeda perilakunya dengan orang yang mempunyai bakat di bidang olahraga. PROSES BELAJAR Proses belajar atau pengalaman belajar seseorang juga menentukan bentuk perilaku seseorang. Misalnya, orang yang berpendidikan tinggi akan mempunyai perilaku yang berbeda dengan orang yang berpendidikan rendah. Bahkan proses belajar sebgai pengalaman hidup, dapat mengubah perilaku seseorang menjadi perilaku yang lebih baik. PEMBENTUKAN PERILAKU Pembentukan Perilaku dengan Kondisioning atau Kebiasaan Salah satu pembentukan perilaKu adalah dengan cara melakukan kondisioning atau pembiasaan atau latihan perilaku yang diharapkan, sehingga akan terbentuk perilaku yang diharapkan tersebut dalam diri seseorang. Cara ini dikemukan oleh Pavlov dan Thorndike yang terkenal dengan teorinya teorinya Classical Conditioning (pembiasaan klasik), serta Skinner dengan Teori Operant Conditioning (kondisioning Instrumental). Misalnya, anak dibiasakan bangun pagi, menggosok gigi sebelum tidur, dll. PEMBENTUKAN PERILAKU Pembentukan Perilaku dengan Pengertian (Insight) Pembentukan perilaku dengan cara pengertian didasarkan pada teori belajar kognitif, yaitu belajar dengan disertai pengertian (insight). Misalnya, Naik motor harus menggunakan helm, karena helm dapat melindungi diri apabila ada kecelakaan, dsb. PEMBENTUKAN PERILAKU Pembentukan Perilaku dengan Menggunakan Model Pembentukan perilaku dengan menggunakan model didasarkan atas teori belajar sosial yang dikemukakan oleh Albert Bandura. Model yang digunakan adalah orang-orang yang menjadi panutan atau orang yang berarti dalam hidup seorang individu. BEBERAPA TEORI PERILAKU TEORI INSTING TEORI DORONGAN (DRIVE THEORY) TEORI INSENTIF TEORI ATRIBUSI TEORI KOGNITIF PERANAN ILMU PERILAKU TERHADAP KESEHATAN Blum (dalam Machfoedz & Suryani, 2007) mengemukakan bahwa tidak hanya perilaku yang mempengaruhi sehat atau tidaknya seseorang. Ada faktor-faktor lain, yaitu faktor keturunan, faktor lingkungan, faktor pelayanan kesehatan, dan faktor perilaku itu sendiri. Dengan demikian, faktor perilaku hanyalah sebagian masalah yang harus diupayakan untuk menjadi individu dan masyarakat menjadi sehat. Dasar-Dasar Pembangunan Kesehatan Pendidikan tentang masalah kesehatan umum, cara pencegahan dan pemberantasannya Peningkatan persediaan pangan dan kecukupan gizi Penyediaan air minum dan sanitasi dasar Pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana Imunisasi Pengobatan dan pengadaan obat Misi Pembangunan Kesehatan Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan Untuk dapat terwujudnya Indonesia Sehat 2010, para penanggung jawab program pembangunan harus memasukkan pertimbangan-pertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan pembangunannya. Oleh karena itu seluruh elemen dari Sistem Kesehatan Nasional harus berperan sebagai penggerak utama pembangunan nasional berwawasan kesehatan. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat Perilaku sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan. Misi Pembangunan Kesehatan Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau Salah satu tanggung jawab sektor kesehatan adalah menjamin tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tidak hanya berada ditangan pemerintah, melainkan mengikutsertakan masyarakat dan potensi swasta. Memlihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya Untuk terselenggaranya tugas penyelenggaraan upaya kesehatan yang harus diutamakan adalah bersifat promotif dan preventif yang didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif. Strategi Pembangunan Kesehatan Pembangunan kesehatan berwawasan kesehatan Setiap program pembangunan nasional yang diselenggarakan di Indonesia harus memberikan konstribusi positif terhadap kesehatan, yaitu terbentuknya lingkungan sehat dan pembentukan perilaku sehat. Profesionalisme Untuk terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu dilaksanakan melalui penerapan kemajuan ilmu dan teknologi, serta didukung oleh penerapan nilai-nilai moral dan etika. Desentralisasi Penyelenggaraan pelbagai upaya kesehatan harus berangkat dari masalah dan potensi spesifik masing-masing daerah. Disamping itu masalah kesehatan banyak yang bersifat spesifik daerah. Desentralisasi yang pada inti pokoknya adalah pendelegasian wewenang yang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk mengatur sistem pemerintah dan rumah tangga sendiri dipandang lebih sesuai untuk pengolahan pembangunan. Sasaran Pembangunan Kesehatan Kerja sama lintas sektor Kemandirian masyarakat dan kemitraan Perilaku hidup sehat Lingkungan sehat Upaya kesehatan Manajemen pembangunan kesehatan Derajat kesehatan Kebijakan umum pembangunan kesehatan • • • • • • • • Pemantapan kerja sama lintas sektor Peningkatan perilaku, kemandirian dan kemitraan swasta Peningkatan kesehatan lingkungan Peningkatan upaya kesehatan Peningkatan sumber daya kesehatan Peningkatan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan Peningkatan perlindungan kesehatan masyarakat terhdaap penggunaan sediaan farmasi, makanan dan alat kesehatan yang tidak absah Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi 7 Program pembangunan kesehatan • Program perilaku dan pemberdayaan masyarakat • Program lingkungan sehat • Program upaya kesehatan • Program pengembangan sumber daya kesehatan • Program pengawasan obat, makanan dan obat berbahaya • Program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan • Program pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan 10 pogram unggulan kesehatan Program kebijakan kesehatan, pembiayaan kesehatan dan hukum kesehatan Program perbaikan gizi Program pencegahan penyakit menular termasuk imunisasi Program peningkatan perilaku hidup sehat dan kesehatan mental Program lingkungan pemukiman, air dan sehat Program kesehatan keluarga, kesehatan reproduksi dan keluarga berencana Program keselamatan dan kesehatan kerja Program anti tembakau, alkohol dan madat Program pengawasan obat, bahan berbahaya, makanan dan minuman Program pencegahan kecelakaan, dan keselamatan lalu lintas Peran Tenaga Kesehatan Masyarakat Dalam Merubah Perilaku Masyarakat Menuju Hidup Bersih Dan Sehat Memperkenalkan kepada masyarakat gagasan dan teknik perilaku Program promosi Hygiene Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yang merupakan pendekatan terencana untuk mencegah penyakit diare melalui pengadopsian perubahan perilaku oleh masyarakat secara meluas. Program ini dimulai dari apa yang diketahui, diinginkan, dan dilakukan masyarakat. Perencanaan suatu program promosi hygiene untuk masyarakat dilakukan berdasarkan jawaban atau pertanyaan diatas atau bekerjasama dengan pihak yang terlibat, untuk itu diperlukan pesan-pesan sederhana, positif, menarik yang dirancang untuk dikomunikasikan lewat sarana lokal seperti poster, leaflet. Mengidentifikasikan perubahan perilaku masyarakat, dalam tahap ini akan dilakukan identifikasi perilaku beresiko melalui pengamatan terstruktur. Sehingga dapat ditentukan cara pendekatan baru terhadap perbaikan hygiene sehingga diharapkan anak-anak terhindar dari lingkungan yang terkontaminasi. Memotivasi perubahan perilaku masyarakat, langkah-langkah untuk memotivikasi orang untuk mengadopsi perilaku hygiene termasuk ; 1. Memilih beberapa perubahan perilaku yang diharapkan dapat diterapkan 2. Mencari tahu apa yang dirasakan oleh kelompok sasaran mengenai perilaku tersebut melalui diskusi terfokus, wawancara dan melalui uji coba perilaku 3. Membuat pesan yang tepat sehingga sasaran mau melakukan perubahan perilaku 4. Menciptakan sebuah pesan sederhana, positif, menarik berdasarkan apa yang disukai kelompok sasaran 5. Merancang paket komunikasi Merancang program komunikasi, pada tahap ini telah dapat menentukan perubahan perilaku dan menempatkan pesan dengan tepat dengan memadukan semua informasi yang telah dikumpulkan, selanjutnya dikomunikasikan dengan dukungan seperti audio visual (video, film), oral (radio), cetak (poster, leaflet), visual (flip charts). TERIMA KASIH