Pengantar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Pengantar) Oleh Nurhalina, SKM,M.Epid Prodi Analis Kesehatan UMP Hygiene Perusahaan dan kesehatan kerja (hiperkes) • Higyene perusahaan (hygiene industri, higyene okupasi, hygiene kerja) (industrial-occupational hygiene) adalah spesialisasi dalam ilmu higiene beserta prateknya yang lingkup dedikasinya adalah mengenali, mengukur dan melakukan penilaian (evaluasi) terhadap faktor penyebab gangguan kesehatan atau penyakit dalam lingkungan kerja dan perusahaan. • Hasil pengukuran/ evaluasi dijadikan dasar untuk tindakan korektif serta guna pengembangan pengendalian yang lebih bersifat preventif terhadap lingkungan kerja/ perusahaan. • Dengan menerapkan higyene perusahaan kesehatan kerja pekerja dapat dilindungi dan masyarakat sekitar perusahaan terhindar dari bahaya faktor lingkungan yang mungkin diakibatkan beroperasinya suatu perusahaan. Perbedaan Kesehatan Kerja dan Keselamatan Kerja Keselamatan kerja Keselamatan kerja banyak dipengaruhi oleh suasana dan keadaan lingkungan kerja Kesehatan Kerja Lebih dititikberatkan pada lingkungan yang mendukung para tenaga kerja agar terjamin kesehatannya Tujuan • Tujuan pelayanan kesehatan kerja didasarkan pada rekomendasi ILO Nomor.112 (1959) yang didukung oleh masyarakat ekonomi eropa (1962) dan Majelis Eropa (1972). Tujuan ini didukung pula oleh Konvensi ILO 161 dan rekomendasi No.171 (1985), yaitu : a. Melindungi pekerja dari bahaya kesehatan di tempat kerja b. Menyesuaikan pekerjaan agar serasi dengan status kesehatan pekerja. c. Menyumbang pembangunan dan pemeliharaan kesejahteraan fisik dan mental yang setinggi-tingginya di tempat kerja. Tujuan Umum 1. Agar setiap pekerja mendapat derajat perlindungan atas kesehatan dan keselamatan kerja setinggitingginya baik secara fisik maupun non fisik. 2. Menjamin kesehatan dann keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja 3. Menjamin terpeliharanya sumber produksi dan pendayahgunaan secara aman, efisien dan efektif. 4. Menjaga keamanan hasil produksi, khusus dari kesehatan mencegah dan membasmi penyakit akibat kecelakaan kerja. Produktifitas tenaga kerja yang tinggi sehingga perusahaan dapat bekerja efisien Fungsi Pelayanan K3 Fungsi pelayanan K3 dicantumkan pada Bab II pasal 5 konvensi 161 (1965) : Tanpa meremehkan tanggung jawab masing-masing pengusaha dalam keselamatan dan kesehatan pekerja saat menjalankan tugasnya, diharapkan pekerja dapat ikut serta dalam bidang ini. Pelayanan kesehatan kerja itu harus cukup dan memadai dan setara dengan risiko pekerjaan di perusahaan. Pelayanan K3 • Mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko gangguan kesehatan di tempat kerja. • Mengadakan surveillans faktor yang mempenngaruhi kesehatan pekerja akibat lingkungan kerja dan pekerjaan , seperti : sanitasi, kantin dan perumahan yang disediakan oleh pengusaha. • Memberikan nasihat perencanaan dan organisasi kerja, seperti : desain tempat kerja, pemilihan, pemeliharaan dan pengevaluasian kondisi mesin dan alat lainnya serta evaluasi bahan yang dipakai di tempat kerja. • Ikut serta mengembangkan program untuk membina tata cara bekerja, termasuk pengujian dan pengevaluasian aspek kesehatan. • Mengadakan surveillans kesehatan pekerja dalam kaitannya dengan pekerjaan. • Melakukan penyesuaian pekerjaan sesuai tingkat kesehatan pekerja. • Menyumbang upah rehabilitasikerja • Mengadakan kerja sama dengan memberikan informasi,pelatihan dan pendidikan dalam bidang kesehatan kerja, hygiene dan ergoonomi. • Menatalaksanakan tindakan pertolongan pertama dan gawat darurat. • Ikut serta dalam menganalisis kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Example Classification of Occupational Health and Safety Hazards Chemical Physical Fumes Cold stress Biological Ergonomic Insect Cirendian rhythm (ants,bees,scorpi (shift work,rest Gases Heat stress ons,spiders,mosqu cycles) Liquids Ionizing radiation ittoes) Fatigue (alpha,beta,gamma, Particulate Microbes (extended work x-rays) (bakteria,parasite hours) Dust Non ionizing s,viruses) Hand tools Vapors radiation (lasers, Toxic agent. radio freq, Manual material microwaves, Reptiles (drinking handling ultra violet light). water,higiene (biomechanics,lift facilities) ing,pushing,pulling Pressure ,carrying) Small mammals Vibration (dogs,rodents,sku Work station Noise nks) design (dials,controls,sig O2 Deficienscy Potentially violent nals,labeling,offic people e-computer. Psychological General Safety Mental task overload Construction Stress (occupational and non occupational) Subtance abuse Repetitive physiological Organization behavior Note : All hazards must be addressed in employer’s overal health and safety program if present at work site. Maintenance Electrical Emergencies Environmental conditions Fires/explosion Mechanical and machinery systems Motorized equipment Pressurized systems Fall protection Motor vehicle occupant safety Pengendalian bahaya Kesehatan 1 Tahap Penemuan gangguan kesehatan Pekerja/ petugas keselamatan /perawat/ dokter 2 Tahap Diagnosis penyakit/ terapi (mungkin) Perawat /dokter 3 Penemuan Penyebab lingkungan Ahli higiene/ perawat/dok ter/ahli toksilogi 4 Pemantauan dan pengendaliann penyebab ahli higiene/ insinyiur keselamatan /ahli ergonomi dan atau dokter 5 Pemantaauan kesehatan kerja Epidemiologi INDIKATOR KINERJA MENURUN *Lingk.>NAB *Gang.Kes/Sakit *Anemi Gizi *Kec.Kerja MENINGKAT *Produktifitas *Kwalitas *Efisiensi *Daya saing *Permintaan Waktu ( bulan/tahun )