Uploaded by User122887

TEORI & RISET 1

advertisement
Teori dan Riset 1
Dasar teori dan Perspektif
Psikologi perkembangan
Teori
Seperangkat konsep atau pernyataan
yang saling berhubungan secara logis
dimana konsep tersebut berusaha untuk
menggambarkan ,menjelaskan serta
meramalkan perilaku yang mungkin
muncul pada kondisi tertentu
Dalam suatu teori terdapat dasar
pemikiran (groundwork) yaitu
pembuatan hipotesis.
Hipotesis

Hipotesis: Merupakan
penarikan kesimpulan
sementara yang dapat diuji
atau diteliti kembali
kebenarannya pada penelitian –
penelitian selanjutnya
Issue Utama dalam
Teori Perkembangan
Apakah teori perkembangan bersifat
aktif atau reaktif?
2. Apakah teori perkembangan bersifat
continuous (berkelanjutan) atau
discontinuous (tidak berkelanjutan)?
1.
Perkembangan Aktif atau Reaktif ?
1. Model Mekanistik (Reaktif)
Locke ; ‘ Tabula Rasa’
Anak bagai selembar kertas
kosong dimana lingkungan sosial
yang ‘mengisi’ atau menulis
arah atau keinginan anak
tersebut
Manusia ibarat mesin yang akan
‘bereaksi ‘ terhadap lingkungan
2. Model Organismic:
• Rousseau pencetus teori
organismic
•Anak-anak mengembangkan
sendiri perilakunya
•Manusia,
•Tidak hanya bereaksi
terhadap lingkungan
Perkembangan
Continuous atau Discontinuous



Continuous (berkelanjutan)
Fokus terhadap perubahan
kuantitatif
Melibatkan proses – proses yang
sama sebelumnya

Sebagai gambaran; berpikirlah
seperti menaiki lerengan
• Discontinuous (tidak
berkelanjutan)
• Fokus terhadap
perubahan kualitatif
• Melibatkan proses-proses
yang berbeda
• Sebagai gambaran;
berpikirlah seperti
menaiki tangga
Lima Pendekatan Utama dalam
Psikologi Perkembangan
1.
2.
3.
4.
5.
Psikoanalisis
Belajar
Kognitif
Kontektual
Sosiobiologis / Evolutionary
PSIKOANALISIS
Sigmund Freud
• Teori psikoseksual Freud
mengemukakan bahwa perilaku
manusia dimotifasi oleh dorongan
alam bawah sadar (unconscious)
• Psikoanalisis merupakan terapi
yang memberikan pencerahan ke
dalam konflik emosional alam bawah
sadar
 Freud
Karakteristik
Kepribadian :
- Id : menekankan prinsip
kesenagan
- Ego : menekankan pada prinsip
realitas
- Super Ego : mengikuti norma –
norma
Sosial yang berlaku
Tahapan Psikoseksual Freud
Tahap
Usia
Konflik Muncul
Oral
Lahir sampai 15 bulan
Menghisap & menyusui
Anal
Toillet training
Phalic
12 -18 bulan sampai 3
tahun
3 sampai 6 tahun
Latency
6 sampai remaja
Sosialisasi
Genital
Remaja sampai dewasa
Kematangan
seksualitas
Attachment pada
orang tua
Psikoanalisis
Psikososial, Erik Erikson
 Mengembangkan
teori tahapan perkembangan
psikososial
 Teori berisi delapan tahapan perkembangan
sepanjang rentang kehidupan
 Masing –masing tahapan terdapat krisis pribadi
yang berbeda
 Masing –masing tahapan juga terdapat
pembelajaran utama / virtue apabila mampu
melewati krisis
Erikson: Psikososial
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Basic Trust vesus Mistrust
Autonomy versus Shame and doubt
Initiative versus Guilt
Industri versus Inferiority
Identity versus Identity Confusion
Intimacy versus isolation
Generativity versus Stagnation
Integrity versus despair
Tabel Tahap Perkembangan
Psikoseksual
& Psikososial
Tahap
Usia
Tahap Psikososial
Nilai
Psikoseksual
Oral
lahir sampai 12-18
bln
Basic trust vs Mistrust
Hope
Anal
12-18 bln sampai 3
thn
Autonomy vs Shame &
Doubt
Will
Phalic
3 thn sampai 6 thn
Initiative vs Guilt
Purpose
Latency
6 thn sampai remaja
Industry vs Inferiority
Skill
Genital
Remaja sampai
dewasa awal
Identity vs Identity
confusion
Fidelity
Dewasa awal
Intimacy vs Isolation
Love
Paruhbaya
Generativity vs
Stagnation
Care
Dewasa akhir
Integrity vs Despair
Wisdom
Pendekatan Learning Theory
Learning (belajar )
Perubahan perilaku dapat
berlangsung lama, melalui
pengalaman
Learning theory (Belajar) mencakup ;
1. Behaviorisme ; (S- R)manusia
bereaksi terhadap kondisi
lingkungan yang menyenangkan
atau mengancam
a. Clasical conditioning
b. Operant conditioning
2. Social Learning (Kognitif Sosial) ;
manusia berperilaku karena ada
‘model’ yang lihat
Klasikal Kondisioning
(Classical Conditioning)
•Ivan Pavlov (1849-1936). Melakukan
eksperimen (stimulus –respons)
Bel
Bel

makanan
air liur
air liur
Klasikal Kondisioning
(Classical Conditioning)
•John. B . Watson (1878-1958): Conditioning of
Fear.
•1. Little Albert menyukai tikus berbulu putih
•2. Tikus dipaparkan dengan suara yang keras
CRASH!
•3. Albert menangis karena suara keras
•4.Akhirnya, kapanpun Albert melihat tikus ia
menangis
Operant Conditioning
• Tokoh B.F Skiner, seorang psikolog AS (19041990)
• Prinsip operan kondisioning:
-Manusia belajar melalui hubungan antara
perilaku dan akibat yang ditimbulkannya
-Menggunakan ‘reinforcement positif /
negatif’ untuk meningkatkan / mengurangi
perilaku yang dikehendaki/tidak
dikehendaki
Individu cenderung akan mengulang sebuah
respon yang diberi reinforcement dan
menarik atau tidak mengulang respon yang
di beri punishment.
Contoh bayi Angel belajar merespon
senyum ibunya.
Operan Kondisioning: Perkuatan
(Reinforcement)
•Meningkatkan perilaku terjadi kembali:
-Positive: Diberi hadiah (Bila seorang anak
dapat menyelesaikan tugasnya, diberi
hadiah permen)
-Negative: Menghilangkan perilaku (tidak
memberikan
nilai
A,
walaupun
menyelesaikan tugas
Mengurangi perilaku terjadi kembali
-Negative: Menghapus sesuatu yang
menyenangkan (mengambil kuncil
mobil, meminta untuk sendiri.)
Teori Belajar Sosial
(Social Learning Theory)
 Alber
Bandura ; perkembangan memiliki
sifat ‘bidirectional’ yaitu hubungan timbal
balik, ‘manusia berperilaku seperti
bagaimana orang lain memperlakukannya’
Metode sosial learning, observasi &
modeling
- Anak akan memilih ‘model’ yang
akan di tiru perilakunya
Teori Kognitif Sosial;
Pembaharuan Teori Modeling
 Menekankan
pada proses kognitif sebagai
pusat perkembangan
 Menjelaskan
adanya ‘ self efficacy’ pada
individu

Modelling (mengamati model)
Download