6. PENGEMBANGAN SUMBERDAYA LAHAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 6.1. UMUM Pembangunan sumberdaya lahan dan lingkungan hidup dalam bab ini menjadi acuan bagi kegiatan berbagai sektor pembangunan agar tercipta keseimbangan dan kelestarian fungsi sumberdaya lahan dan lingkungan hidup sehingga keberlanjutan pembangunan tetap terjamin. Pola pemanfaatan sumberdaya lahan seharusnya dapat memberikan akses kepada masyarakat adat dan lokal, bukan terpusat pada beberapa kelompok masyarakat dan golongan tertentu, dengan demikian pola pemanfaatan sumberdaya lahan harus memberi kesempatan dan peran serta aktif masyarakat adat dan lokal, serta meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengelola sumberdaya lahan secara berkelanjutan. Peranan pemerintah dalam perumusan kebijakan pengelolaan sumberdaya lahan harus dioptimalkan, karena sumberdaya lahan sangat penting peranannya terutama dalam rangka meningkatkan pendapatan negara melalui mekanisme pajak, retribusi dan bagi hasil yang jelas dan adil, serta perlindungan dari bencana ekologis. Sejalan dengan otonomi daerah, pendelegasian secara bertahap wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam pengelolaan sumberdaya lahan dimaksudkan untuk meningkatkan peranan masyarakat lokal dan tetap terjaganya fungsi lingkungan. Kontrol masyarakat dan penegakan supremasi hukum dalam pengelolaan sumberdaya lahan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup merupakan hal yang penting yang menyebabkan hak-hak masyarakat untuk menggunakan dan menikmatinya menjadi terbuka dan mengurangi konflik baik yang bersifat vertikal maupun horisontal. Sistem hukum yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya lahan harus memiliki perspektif keberlanjutan, penghormatan hak-hak asasi manusia, demokrasi, kesetaraan gender, dan good governance. Peraturan perundang-undangan yang mengatur pengelolaan sumberdaya lahan harus dapat mengurangi tumpang tindih peraturan penguasaan dan pemanfaatan sumberdaya lahan dan keselarasan peran antara pusat dan daerah serta antar sektor. Selain itu peran Lahan-2011 serta aktif masyarakat dalam akses dan kontrol sumberdaya lahan harus lebih optimal karena dapat melindungi hak-hak publik dan hakhak adat. Kemiskinan akibat krisis ekonomi disertai melemahnya wibawa hukum perlu diperhatikan agar kerusakan sumberdaya lahan tidak makin parah, termasuk penjarahan terhadap hutan, kawasan konservasi alam, dan sebagainya. Meningkatnya intensitas kegiatan penduduk dan industri perlu dikendalikan untuk mengurangi kadar kerusakan lingkungan di banyak daerah antara lain pencemaran industri, pembuangan limbah yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan kesehatan, penggunaan bahan bakar yang tidak aman bagi lingkungan, kegiatan pertanian, penangkapan ikan dan pengelolaan hutan yang mengabaikan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Dengan memperhatikan permasalahan dan kondisi sumberdaya lahan dan lingkungan hidup dewasa ini, maka kebijakan di bidang pengelolaan sumberdaya lahan dan lingkungan hidup ditujukan pada upaya : (1) mengelola sumberdaya lahan, baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui melalui penerapan teknologi ramah lingkungan dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya; (2) menegakkan hukum secara adil dan konsisten untuk menghindari perusakan sumberdaya lahan dan pencemaran lingkungan; (3) mendelegasikan kewenangan dan tanggung jawab kepada pemerintah daerah dal am pengelolaan sumberdaya lahan dan lingkungan hidup secara bertahap; (4) memberdayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi dalam pengelolaan sumberdaya lahan dan lingkungan hidup bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal; (5) menerapkan secara efektif penggunaan indikator-indikator untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan sumberdaya lahan dan lingkungan hidup; (6) memelihara kawasan konservasi yang sudah ada dan menetapkan kawasan konservasi baru di wilayah tertentu; dan (7) mengikutsertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan lingkungan global. Sasaran yang ingin dicapai adalah terwujudnya pengelolaan sumberdaya lahan yang berkelanjutan dan berwawasan keadilan Lahan-2011 seiring meningkatnya kesejahteraan masyarakat lokal serta meningkatnya kualitas lingkungan hidup sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan, serta terwujudnya keadilan antar generasi, antar dunia usaha dan masyarakat, dan antar negara maju dengan negara berkembang dalam pemanfaatan sumberdaya lahan dan lingkungan hidup yang optimal. 6.2. ARAH KEBIJAKAN Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di atas, GBHN 1999 mengamanatkan bahwa : 1) Mengelola sumberdaya lahan dan memelihara daya dukungnya agar bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi; 2) Meningkatkan pemanfaatan potensi sumberdaya lahan dan lingkungan hidup dengan melakukan konservasi, rehabilitasi dan penghematan penggunaan, dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan; 3) Menerapkan indikator-indikator yang memungkinkan pelestarian kemampuan keterbaharuan dalam pengelolaan sumberdaya lahan yang dapat diperbaharui untuk mencegah kerusakan yang tidak dapat balik; 4) Mendelegasikan secara bertahap wewenang peperintah pusat kepada pemerintah daerah dalam pelaksanaan pengelolaan sumberdaya lahan secara selektif den pemeliharaan lingkungan hidup dengan kualitas ekosistem tetap terjaga yang diatur dengan Undang-Undang; 5) Mendayagunakan sumberdaya lahan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup, pembangunan yang berkelanjutan kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat lokal serta penataan ruang yang pengusahaannya diatur UU. 6.3. PROGRAM PEMBANGUNAN Dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan yang merupakan cerminan dari prioritas kegiatan yang akan dilakukan dalam bidang pengelolaan sumberdaya lahan dan lingkungan hidup akan dijabarkan ke dalam 5 (lima) program pembangunan yang direncanakan dilaksanakan dalam lima tahun Lahan-2011 mendatang. Kelima program tersebut saling terkait satu sama lain dengan tujuan akhirnya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang adil dan berkelanjutan dalam kualitas lingkungan hidup yang semakin baik dan sehat. 6.3.1. Program Pengembangan dan Peningkatan Akses lnformasi Sumberdaya Lahan dan Lingkungan Hidup Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya lahan dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi, valuasi, dan penguatan sistem informasi. Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya lahan dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial, nilai, dan neraca sumberdaya lahan dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan berbagai kegiatan pokok antara lain : 1. Inventarisasi dan evaluasi potensi sumberdaya lahan dan lingkungan hidup baik di darat, laut, udara, dan mineral; 2. Pengkajian neraca sumberdaya lahan dan penyusunan PDB hijau secara bertahap. 3. Pendataan kawasan ekosistem yang rentan terhadap kerusakan, termasuk wilayah kepulauan; 4. Pendataan batas kawasan hutan, pengkajian ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang sistem informasi sumberdaya lahan dan lingkungan; dan 5. Peningkatan akses informasi kepada masyarakat. 6.3.2. Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan, Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Lahan Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya lahan dan lingkungan hidup hutan, laut, air, udara, dan mineral. Sasaran yang akan dicapai dalam. program ini adalah termanfaatkannya sumberdaya lahan untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan. Sasaran lain Lahan-2011 dari program ini adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya lahan yang tidak terkendali dan eksploitatif. Kegiatan-kegiatan pokok dalam program ini mencakup : 1. Pengkajian kembali kebijakan pengelolaan, konservasi, dan rehabilitas sumberdaya lahan; 2. Pengelolaan sumberdaya hutan dan sumberdaya air dengan pendekatan daerah aliran sungai dalam kerangka penataan ruang; 3. Pelaksanaan reboisasi dan rehabilitasi hutan dan lahan kritis, wilayah pesisir, dan lahan bekas pengelolaan sumberdaya lahan; 4. Penerapan sistem disinsentif dalam bentuk tarif yang progresif dan rasional untuk melindungi sumberdaya lahan; 5. Pengelolaan dan pengembangan keanekaragaman hayati darat dan perairan, baik secara in-situ maupun eks-situ, serta perekayasaan genetika; 6. Pengembangan riset terhadap potensi dan pemanfaatan sumberdaya lahan dan pelestarian lingkungan hidup melalui mekanisme pembiayaan yang berasal dari hasil pemanfaatan sumberdaya lahan; 7. Pengernbangan teknologi penggunaan sumberdaya lahan yang ramah lingkungan termasuk teknologi yang terbaik, teknologi lokal, dan teknologi daur ulang yang tersedia; 8. Pengembangan industri pemanfaatan flora, fauna, serta biota laut lainnya yang memiliki keunggulan komparatif; 9. Rasionalisasi dan restrukturisasi industri berbasis sumberdaya lahan untuk menjamin keberianjutan daya dukung sumberdaya lahan, dan pengembangan jasa pariwisata yang berwawasan lingkungan di berbagai kawasan yang memiliki ekosistem berciri khusus. 6.3.3. Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan Sumberdaya Lahan dan Pencemaran Lingkungan Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah perusakan dan/atau pencemaran lingkungan, dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya lahan yang berlebihan, serta kegiatan industri dan, transportasi. Lahan-2011 Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan. Program ini meliputi beberapa kegiatan pokok antara lain : 1. Pengembangan teknologi yang berwawasan lingkungan khususnya teknologi tradisional yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya lahan, air, hutan, dan industri yang ramah lingkungan; 2. Penetapan indeks dan baku mutu lahan dan lingkungan; 3. Pengembangan teknologi pengelolaan limbah rumah tangga, industri dan transportasi; 4. Pengintegrasian biaya lingkungan terhadap biaya produksi; 5. Pengembangan teknologi produksi bersih; 6. Pengembangan kelembagaan pendanaan pengelolaan sumberdaya dan lingkungan hidup; 7. Penjaminan terdinya alih kapasitas; 8. Pengendalian pencemaran air, tanah, udara, dan laut serta pemantauan yang kontinyu; 9. Pengawasan dan evaluasi standar mutu sumberdaya dan lingkungan. 10. Penataan lahan/ruang, permukiman dan industri yang konsisten dengan pengendalian pencemaran lingkungan. 6.3.4. Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan, menata sistem hukum, perangkat hukum dan kebijakan, mengembangkan kelembagaan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya lahan dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan. Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumberdaya lahan dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksananya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten. Dalam program ini dilaksanakan beberapa kegiatan pokok yang mencakup : Lahan-2011 1. Penyusunan undang-undang pengelolaan sumberdaya lahan berikut perangkat peraturannya; 2. Penetapan kebijakan yang membuka peluang akses dan kontrol masyarakat terhadap pengelolaan sumberdaya lahan dan lingkungan hidup; 3. Evaluasi terhadap pelaksanaan peraturan perundangan yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya lahan dan lingkungan hidup; 4. Penguatan institusi dan aparatur penegak hukum dalam pengelolaan sumberdaya lahan dan lingkungan hidup; 5. Pengembangan sistem pengawasan dan pengendalian pemanfaatan sumberdaya laut; 6. Pengakuan kelembagaan adat dan lokal dalam kepemilikan dan pengelolaan sumberdaya lahan; 7. Penguatan kapasitas pemerintah daerah dalam pengelolaan sumberdaya lahan dan lingkungan hidup. Selain itu kegiatan lainnya adalah : 1. Pengembangan pelaksanaan perjanjian internasional dalam pengelolaan sumberdaya lahan dan lingkungan hidup dan mewaspadai adanya upaya untuk menggunakan isu lingkungan yang menghambat ekspor dan perkembangan ekonomi negara berkembang; 2. Pengembangan istem insentif dan disinsentif dalam pengelolaan dan konservasi sumberdaya lahan dan lingkungan hidup; 3. Pelaksanaan program-program sukarela seperti sistem manajemen dan kinerja lingkungan (ISO - 14000 dan ekolabeling) pada sebanyak mungkin perusahaan industri dan jasa agar dapat bersaing di tingkat internasional. 6.3.5. Program Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya lahan dan pelestarian lingkungan hidup. Sasaran program ini adalah tersedianya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya lahan dan pelestarian lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan Lahan-2011 pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan sampai pengawasan. Program ini mencakup beberapa kegiatan pokok antara lain : 1. Peningkatan jumlah dan kualitas anggota masyarakat yang peduli dan mampu terhadap pelestarian sumberdaya lahan dan lingkungan; 2. Pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengelolaan sumberdaya lahan dan pemeliharaan lingkungan hidup melalui pendekatan keagamaan, adat, dan budaya; 3. Pembentukan lembaga yang melibatkan berbagai pihak dalam pengelolaan sumberdaya lahan dan lingkungan hidup; 4. Perlindungan hak-hak adat dan ulayat dalam pengelolaah sumberdaya lahan dan lingkungan hidup. 5. Pemasyarakatan pembangunan berwawasan lingkungan; 6. Pengkajian keadaan sosial-ekonomi dan budaya masyarakat adat dan lokal; 7. Pemanfaatan kearifan traditional dalam pemeliharaan sumberaya lahan dan lingkungan hidup; 8. Perlindungan terhadap teknologi traditional dan ramah lingkungan; 9. Meningkatkan kepatuhan dunia usaha dan masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan dan tata nilai masyarakat lokal yang berwawasan lingkungan hidup. Lahan-2011