2 1 SAMBUTAN PEMBUKAAN BIMTEK KURIKULUM BERWAWASAN LINGKUNGAN BAGI MADRASAH DAN WORKSHOP PENDIRIAN MADRASAH SE- KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016 TANGGAL 10 MARET 2016 PADA HOTEL NASA BANJARMASIN Kepada Yth. 1. Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, 2. Kurikulum merupakan program yang harus dilaksanakan oleh guru dan murid dalam proses belajar mengajar, guna mencapai tujuantujuan itu, ........................................................................... 3. Kurikulum merupakan pedoman guru dan siswa agar terlaksana ........................................................................... proses belajar mengajar dengan baik dalam rangka mencapai tujuan ........................................................................... pendidikan. ........................................................................... ........................................................................... PENGERTIAN KURIKULUM PENGERTIAN LINGKUNGAN Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar makhluk hidup dan berpengaruh terhadap aktivitas makhluk hidup. Pendidikan Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa dan mengantarkan mereka Ayat (19) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, untuk dapat memahami lingkungan serta mengelolanya dengan baik, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman berarti konsep yang diberikan harus seirama dengan kemajuan ilmu dan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan teknologi. Generasi muda Indonesia perlu dipersiapkan untuk memasuki tertentu. Pendidikan suatu bangsa dengan bangsa lain tidak akan sama ajang persaingan bebas pada era globalisasi. Mereka seyogianya kritis dan karena setiap bangsa dan Negara mempunyai filsafat dan tujuan memiliki kesadaran akan pentingnya melestarikan fungsi lingkungan hidup pendidikan tertentu yang dipengaruhi oleh berbagai segi, baik segi agama, untuk keperluan generasi mereka dan generasi yang akan datang dalam ideologi, kebudayaan, maupun kebutuhan negara itu sendiri. Dengan mengelola sumber daya alam hayati. demikian, di negara kita tidak sama dengan negara-negara lain, untuk itu, maka: 3 UNSUR PENTING SEKOLAH YANG BERBUDAYA 4 Penciptaan sistem pembelajaran yang berbasis lingkungan memberikan suasana yang kondusif bagi pendidikan. Kondisi tersebut LINGKUNGAN Dalam penerapannya, untuk menjadikan sebuah sekolah memiliki budaya lingkungan maka diperlukan beberapa unsur penting yaitu: 1. Pengembangan Kebijakan Sekolah; dapat meningkatkan daya retensi serta kompetensi siswa pada konsepkonsep yang dipelajarinya. Beberapa aksi lingkungan/implementasi kurikulum berbasis 2. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan; lingkungan yang dapat dilakukan siswa dalam konsep sekolah berbudaya 3. Kegiatan Berbasis Partisipatif; dan lingkungan antara lain: kegiatan penghijauan; bakti sosial lingkungan; 4. Pengelolaan Sarana Prasarana. jalan sehat; kerja bakti lingkungan; melakukan konservasi lahan dengan Melalui empat pilar pelaksanaan sekolah berbudaya lingkungan penanaman; pemeliharaan tanaman; pemanfaatan kebun bibit; penambahan tersebut, maka tujuan pembelajaran diharapkan dapat tercapai dengan baik. koleksi kebun sekolah untuk proses pembelajaran; keanekaragaman hayati; UPAYA perbanyakan tanaman untuk melatih life skill, dll. PENGEMBANGAN KURIKULUM BERWAWASAN LINGKUNGAN LATAR BELAKANG PENDIRIAN MADRASAH Pengembangan kurikulum berwawasan lingkungan di madrasah tidak terlepas dari 2 (dua) upaya pokok yaitu; Pendirian madrasah yang diselenggarakan oleh masyarakat harus memenuhi persyaratan administratif, persyaratan teknis, dan persyaratan 1. Menjadikan lingkungan sebagai sumber pendidikan dan pengajaran, kelayakan pendirian sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 9 Peraturan mulai dari perumusan tujuan, pengembangan isi dan bahan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan pelajaran, strategi pelaksanaan pembelajaran sampai pelibatan Pendidikan Madrasah. Dalam rangka memberikan pengaturan lebih detail masyarakat tentang persyaratan pendirian madrasah tersebut, Peraturan Menteri sebagai kekuatan pendukung terselenggaranya pendidikan; dan 2. Penciptaan iklim keagamaan di sekolah baik secara fisik, kegiatan fisik maupun sikap dan perilaku tersebut mengamanatkan Direktur Jenderal Pendidikan Islam untuk menyusun Petunjuk Teknis Persyaratan Pendirian Madrasah yang Diselenggarakan oleh Masyarakat dengan dilandasi oleh pemikiran dan pertimbangan sebagai berikut: 5 1. Akses pendidikan yang bermutu merupakan hak fundamental akreditasi, dan sertifikasi. Akreditasi merupakan salah satu setiap warga negara yang tidak dibatasi oleh status sosial, status program atau kebijakan yang digunakan sebagai strategi penjaminan sebagaimana dan pengendalian mutu pendidikan nasional. Akreditasi juga diamanatkan dalam Pasal 31 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 merupakan sebuah "mantra" baru yang digunakan sebagai salah satu dan Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang instrumen Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini sejalan dengan komitmen menyelenggarakan pendidikan dengan mengacu pada 8 (delapan) global melalui UNESCO dalam upaya peningkatan pemerataan SNP, yaitu (i) standar isi, (ii) standar kompetensi lulusan, (iii) akses pendidikan yang bermutu melalui program "Pendidikan untuk standar proses, (iv) standar pendidik dan tenaga kependidikan, Semua" (Education for All). (v) standar sarana dan prasarana, (vi) standar pengelolaan, (vii) Peningkatan dan penjaminan mutu pendidikan nasional standar penilaian, dan (viii) standar pembiayaan. ekonomi, 2. suku, etnis, agama, dan gender menjadi agenda dan prioritas pemerintah dalam upaya 3. 6 4. penilaian kelayakan satuan pendidikan dalam Sejalan dengan pemikiran tersebut, dalam upaya meningkatkan membangun Indonesia yang "sejahtera, demokratis, dan akses pendidikan madrasah yang bermutu, maka perlu berkeadilan" sesuai dengan visi RPJMN 2010-2014 dan RPJPN kebijakan strategis untuk menjamin bahwa layanan pendidikan 2005-2025 yang memfokuskan pada program pembangunan SDM madrasah telah memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) bangsa Indonesia dalam bidang pengembangan kemampuan ilmu penyelenggaraan pendidikan nasional sebagaimana diatur dalam dan teknologi dalam mencapai target pembangunan nasional. Peraturan Menteri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 mutu Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan pendidikan nasional mengacu pada Peraturan Pemerintah Nasional Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pendidikan di Kabupaten/Kota. Dalam konteks ini, pemberian izin sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 32 pendirian madrasah merupakan pintu masuk yang strategis Tahun 2013. Penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan untuk menjamin pemenuhan standar pelayanan minimal dilakukan dalam tiga program terintegrasi, yaitu evaluasi, penyelenggaraan pendidikan madrasah. Kebijakan teknis peningkatan dan penjaminan 7 8 Atas dasar pemikiran tersebut, kebijakan dan peraturan tentang UPAYA PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN MADRASAH persyaratan dan prosedur pendirian madrasah yang diselenggarakan oleh Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama terus melakukan masyarakat perlu diatur secara lebih baik dengan mengedepankan pada upaya pemberdayaan madrasah. Hal ini dapat kita lihat bersama adanya aspek kualitas pemenuhan SPM. perubahan kurikulum madrasah, mendirikan madrasah khusus, seperti pendirian Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendikia, demikian pula sekaligus melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Upaya-upaya tersebut telah memberikan perubahan yang signifikan bagi kemajuan madrasah sehingga memberikan gambaran yang konkrit tentang paradigma pengelolaan madrasah yang telah berubah secara menyeluruh, baik yang berkaitan dengan proses pembelajaran maupun strategi pembelajarannya.