Netflix Sudah Beroperasi, MASTEL: Stop Hingga Comply

advertisement
Netflix Sudah Beroperasi, MASTEL: Stop Hingga Comply
Written by Administrator
Wednesday, 13 January 2016 15:28 - Last Updated Monday, 22 August 2016 11:11
Mulai Kamis (7/1), layanan streaming video populer, Netflix hadir di Tanah Air . Dilansir dari
The New York Times, dibukanya akses Netflix di lebih dari 130 negara termasuk Indonesia
merupakan salah satu strategi ekspansi bisnis perusahaan, sehingga kini masyarakat Indonesia
bisa menyaksikan beragam video film dan serial tv melalui PC dan perangkat mobile dengan
pilihan paket berlangganan yang terjangkau bagi masyarakat. Namun apakah cukup hanya
dengan membuka akses servernya ke Indonesia, lantas Netflix menjadi legal untuk memungut
pembayaran layanan pay TV dari pelanggannya di Indonesia tanpa perlu hadir dan
mendaftarkan diri sebagai perusahaan penyelenggara pay
TV di Indonesia.
Netflix tidak comply dengan perundang-undangan
Business as usual yang dilakukan oleh Netflix sudah semestinya membuat dia dikenakan
ketentuan yang sama dengan para penyelenggara jasa perfilman dan pay TV lainnya, para
pelaku transaksi perdagangan yang menerima pembayaran dari pelanggan, dan para
pelaku kegiatan penyiaran yang jenis usahanya juga mengikuti ketentuan Perpres No. 39 tahun
2014 tentang daftar negatif investasi asing. Netflix menjadi salah satu contoh pelaku
1/3
Netflix Sudah Beroperasi, MASTEL: Stop Hingga Comply
Written by Administrator
Wednesday, 13 January 2016 15:28 - Last Updated Monday, 22 August 2016 11:11
perdagangan global yang turut memperpanjang list OTT Asing yang mem-bypass
berbagai aspek compliance peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Padahal
selama ini pemerintah sangat tegas menegakkan aturan-aturan tersebut kepada pelaku industri
perfilman, telekomunikasi, penyelenggara penyiaran ataupun TV berbayar.
Dalam rapat bulanan DPH yang dihadiri oleh para anggota yang berasal dari operator
telekomunikasi, penyiaran, jasa internet, BRTI dan undangan pada sore hari kemarin (12/1),
Bapak Nonot Harsono memaparkan kajian awal MASTEL Institute terkait Fenomena Netflix dan
yang Serupa dalam Perspektif Kedaulatan Negara. Bahwasanya dalam pasal 25 ayat (1) & (2)
UU No.32 tahun 2002 tentang penyiaran, disebutkan “lembaga penyiaran berlangganan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (2) huruf d merupakan lembaga penyiaran
berbentuk badan hukum Indonesia, yang bidang usahanya hanya menyelenggarakan jasa
penyiaran berlangganan dan wajib terlebih dahulu memperoleh izin penyelenggaraan penyiaran
berlangganan”. Selanjutnya dalam ayat kedua pasal yang sama, kembali dipertegas dengan
“lembaga penyiaran berlangganan, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memancarluaskan
atau menyalurkan materi siarannya secara khusus kepada pelanggan melalui radio, televisi mu
ltimedia,
atau
media informasi
lainnya.
UU 33 tahun 2009 tentang Perfilman
Pada pasal 29 dan 30 UU 33 tahun 2009 diatur bahwa pelaku usaha kegiatan pertunjukan film
yang dilakukan melalui layar lebar, penyiaran televisi dan jaringan teknologi informatika harus
merupakan badan usaha yang berbadan hukum Indonesia. Kemudian dalam pasal 41 di UU
yang sama, kembali dipertegas kewajiban pemerintah untuk mencegah masuknya film impor
yang bertentangan dengan nilai-nilai kesusilaan. Dengan begitu, sudah sepantasnya
pemerintah tidak lagi bingung bagaimana menempatkan netflix di peraturan
perundang-undangan yang ada. Karena memang pada dasarnya ini hanya business as usual
namun dilakukan secara online (cross border trade). Pemerintah melalui Kemenkominfo perlu
mengkampanyekan mutual respect dan mutual benefit dalam konteks hubungan Internasional
Indonesia dengan berbagai penyedia konten (over the top). Sehingga Kementerian Keuangan,
Direktorat Jenderal & Badan Kebijakan Fiskal pun juga terupdate tentang commercial present
dan objek pajak baru di era online & global trading.
2/3
Netflix Sudah Beroperasi, MASTEL: Stop Hingga Comply
Written by Administrator
Wednesday, 13 January 2016 15:28 - Last Updated Monday, 22 August 2016 11:11
Sebagai tindak lanjut, MASTEL akan memperdalam kajian bagaimana seharusnya pemerintah
menyikapi praktek bisnis global seperti ini, yang sangat mungkin masih akan terus bermunculan
di era kemajuan pengembangan konten internet ke depan. Ketua Umum MASTEL Bapak
Kristiono mengatakan, “pemerintah perlu menghentikan Netflix sampai memenuhi ketentuan
perundang-undangan yang berlaku”. “MASTEL mewakili masyarakat menginginkan kehadiran
Netflix dan konten lain yang serupa, tidak sekedar menambah derasnya arus uang masyarakat
Indonesia ke luar negeri tanpa memberikan manfaat ekonomi bagi Indonesia sendiri”,
tutup Ketua Umum MASTEL.[AR]
3/3
Download