lembar pengesahan skripsi - repo unpas

advertisement
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
MANAJEMEN PROGRAM SIARAN ACARA MUSIK
INDIE AIR DIRADIO ZORA, BANDUNG
Disusun Oleh :
Doddy Permana
NPM. 11.6040056
Skripsi ini telah diuji pada ujian sidang akhir Program Studi Seni Musik Fakultas
Ilmu Seni & Sastra Universitas Pasundan pada tanggal 21 Januari 2017 dan telah
dinyatakan Lulus oleh dewan penguji
Pembimbing I
Pembimbing II
Ridwan Sigit, S.Pd., M.Pd.
NIDN. 0428076903
Ir. Ahmad Hidayat, Amd.Sn., M.Sn.
NIPY. 15110326
Penguji I
Penguji II
Dr. Diah Latifah, M.Pd.
NIPY. 196310061992022001
Dr. Drs Deni Hermawan, M.A.
NIPY. 195912231985031003
i
SKRIPSI
MANAJEMEN PROGRAM SIARAN ACARA MUSIK
INDIE AIR DIRADIO ZORA, BANDUNG
Disusun Oleh :
Doddy Permana
NPM. 11.6040056
Skripsi ini telah syah dan layak diterima di Program Studi Seni Musik Fakultas
Ilmu Seni & Sastra Universitas Pasundan
Dekan Fakultas Ilmu Seni & Sastra
Ketua Program Studi Seni Musik
Dr. Hj Senny Suzana Alwasilah, S.S., M.Pd.
NIPY. 15101322
Djaelani, S.Sn., M.Sn.
ii
ABSTRAK
Radio merupakan salah satu media masa yang diantaranya sebagai media
penyiaran musik yang sampai saat ini masih bertahan. Dengan semakin
berkembangnya kecanggihan pada teknologi penyiaran telah memudahkan
berkembangnya populasi radio. Hal ini berdampak pada munculnya persaingan
diantara radio itu sendiri. Sehingga dibutuhkan strategi dan tata kelola
(management) yang baik agar media tersebut mampu bersaing dengan mediamedia lainnya, khususnya antar radio itu sendiri dalam rangka meraih pendengar/
konsumen sebanyak-banyaknya. Radio Zora adalah salah satu radio yang
memiliki program acara musik yang bernama Indie Air. Berdasarkan hasil
investigasi jumlah pendengar program acara Indie Air telah mencapai 300 audiens
dalam kurun waktu 1 jam. Hal ini dikarenakan program Indie Air tersebut
memiliki diferensiasi jika dibandingkan dengan program musik lainnya. Hal ini
diasumsikan sebagai salah satu faktor pendukung dalam upaya menarik minat
para pendengar dan menarik perhatian musisi atau band-band di Bandung.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan maka dapat diketahui
bahwa keberhasilan yang diperoleh oleh program Indie Air tersebut sebagai hasil
dari sebuah tata kelola yang sistematis, efektif, dan efisien. Dengan mengandalkan
sumber daya manusia yang dimilikinya, radio Zora telah mampu membuat system
dan mekanisme yang logis, ilmiah, dan dapat dipertanggung jawabkan.
Kata Kunci: Radio, Indie, Tata Kelola, Zora, Perencanaan (Planning),
Pengorganisasian
(Organizing),
Pergerakan
(Actuating),
Pengawasan
(Controlling)
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ i
ABSTRAK .......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4
1.5 Sistematika Penulisan .................................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 7
2.1 Pengertian Manajemen ................................................................................. 7
2.2 Perencanaan (Planning) ............................................................................... 8
2.3 Pengorganisasian (Organizing) .................................................................... 14
2.4 Penggerakan (actuating) ............................................................................... 16
2.5 Pengawasan (Controlling) ............................................................................ 18
2.6 Program Siaran ............................................................................................. 20
2.7 Pendengar (Audiens) Penyiaran .................................................................. 23
2.8 Keberhasilan Program Siaran....................................................................... 24
2.9 Musik Independen (Indie) ............................................................................ 25
iv
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................ 27
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................................................. 27
3.2 Lokasi dan Sasaran Penelitian ..................................................................... 28
3.3 Intrumen Penelitian ...................................................................................... 28
3.4 Sumber Data ................................................................................................. 28
3.5 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 28
3.6 Teknik Analisis Data .................................................................................... 30
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN ............................................................. 32
4.1 Data .............................................................................................................. 32
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ............................................................ 32
4.1.2 Program Acara Indie Air ................................................................. 42
4.1.3 Manajemen Program Siaran Acara Musik Indie Air ....................... 43
4.2 Pembahasan .................................................................................................. 54
4.2.1 Manajemen Program Siaran Indie Air ............................................. 54
4.2.2 Keberhasilan Program Siaran .......................................................... 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 69
5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 69
5.2 Saran .............................................................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................
i
LAMPIRAN ........................................................................................................ ii
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2 1 Oganigram Struktur Media Penyiaran Umum ................................ 15
Gambar 2 2 Pembagian Format Radio Menururt Pringle Starr McCavitt .......... 21
Gambar 4 1 Logo Radio Zora 90.1 FM Bandung ............................................... 34
Gambar 4 2 Struktur Organisasi Zora Radio....................................................... 36
DAFTAR TABEL
Tabel 4 1 Struktur Divisi Program Acara Musik Indie Air ................................. 49
Tabel 4 2 Roundown Program Acara Indie Air Kamis, 17 Maret 2016 ............. 52
Tabel 4 3 Struktur Divisi Program Acara Musik Indie Air ................................. 63
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dewasa ini musik semakin berkembang pesat, salah satu diantaranya
adalah musik indie. Banyak musisi-musisi mancanegara maupun Indonesia,
khususnya di kota Bandung bermunculan dan mengusung musik indie. Menurut
Naldo (2012 : 35), Musik independen sering disingkat menjadi musik indie,
merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kemerdekaan dari arus
utama label rekaman komersial atau anak perusahaan mereka dan otonom, Do It
Yourself (DIY) merupakan pendekatan perekaman dan penerbitan. Meskipun
banyak seniman musik independen sering dikategorikan di bawah genre lain
karena gaya itu tidak terdefinisikan. Etika DIY mengacu pada etika „selfsufficiency‟. Berdasarakan yang dikatakan oleh naldo, Hal tersebut merupakan
sebuah kegiatan tata kelola dalam memajukan musik untuk mencapai sebuah
tujuan tertentu. Sedangkan menurut Editor majalah Rolling Stones Indonesia
Wenk Rawk/ Wendi Purtanto (Idhar, 2008: 26) menulis, “sebenarnya menurut
saya, musik indie sebagai aliran atau genre musik itu tidak ada, karena yang
disebut musik indie itu adalah untuk membedakan antara yang mainstream
dengan indie. Jadi, music indie adalah istilah untuk membedakan antara yang
dimainkann oleh musisi professional dengan musisi amatir. Tapi yang pasti, indie
adalah gerakan bermusik yang berbasis dari apa yang kita punya, Do It Yourself
(DIY); etika yang kita punya mulai dari merekam, mendistribusikan dan
mempromosikan dengan uang sendiri”. (www.wenzrawkmansion.multyply.com).
Pada mulanya indie merupkan sebuah tata kelola mulai dari produksi, distribusi
dan juga mempromosikan karya musik tanpa campur tangan perusahaan besar
(mayor label).
1
Seiring dengan pesatnya perkembangan musik, indie-pun bukan hanya
sebuah gerakan mandiri untuk memproduksi, distribusi dan juga promosi dalam
kegiatan bermusik, tidak adanya keterlibatan perusahaan besar dalam proses
produksi musik indie, hal tersebut mempengaruhi hasil
karya musik ciptaan
musisi indie tersebut. Musisi indie dapat dengan leluasa mengeluarkan ide-ide nya
dalam proses penciptaan karya musik yang merunjuk pada musik-musik yang
tidak mainstream (tidak biasa). Pergerakan indie tersebut pun sangat
mempengaruhi pada hasil karya musik yang diciptakan.
Seiring dengan berkembangnya musik, media elektronik seperti televisi,
radio
dan
internet
yang
kegunaannya
dapat
dijadikan
media
untuk
mempublikasikan karya musik pun harus membaca peluang dan turut
mengimbanginya. Media elektronik tersebut menyuguhkan berbagai macam acara
menarik yang siap untuk kita nikmati, baik secara auditif maupun visualitatif.
Dengan semakin berkembangnya juga kecanggihan pada teknologi maka akan
memudahkan media-media untuk membuat program acara yang dapat menarik
minat konsumennya. Hal ini berdampak pada munculnya persaingan diantara
media itu sendiri. Sehingga dibutuhkan sebuah tata kelola (management) dalam
membuat program acara khususnya acara musik, agar media tersebut mampu
bersaing dengan media-media lainnya serta untuk menjaga konsistensinya dan
meraih banyak konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen akan memiliki
banyak pilihan pada saat menikmati program musik melalui media-media
tersebut.
Radio adalah salah satu media yang selalu menyuguhkan program acara
musik. Dibandingkan dengan media lainnya siaran radio merupakan media yang
murah dan mudah diakses oleh masyarakat. Bahkan menururt M. Romli (2009:
19) Radio menjadi media utama untuk mendengarkan musik. Sajian musik
menjadi sebuah kelebihan dari radio karena pada umumnya orang mendengarkan
radio untuk mendengarkan musik. Radio memiliki program acara musik dengan
tema yang berbeda – beda baik secara off air maupun on air. Di Indonesia sendiri
2
khususnya di wilayah Bandung Jawa Barat banyak bermunculan stasiun-stasiun
radio yang menyuguhkan program acara musik.
PT. Karang Tumaritis dibawah naungan Yayasan Pendidikan Telkom yang
terletak di Jalan Sumur Bandung No. 12 adalah lembaga atau perusahaan yang
mendirikan Radio Zora dan merupakan salah satu radio yang cukup bergengsi di
Bandung Jawa Barat. Radio Zora resmi on air pada tanggal 1 Juli 2005 dengan
frekuensi 90.1 FM. Radio Zora mangadakan salah satu program acara musik yang
banyak diminati oleh para pendengar khususnya kalangan anak muda dan pecinta
musik di Bandung yaitu program acara Indie Air. Program ini merupakan salah
satu program acara musik yang disiarkan secara langsung (on air) di Radio Zora
setiap hari kamis malam pada pukul 19.00-21.00 WIB. Program acara tersebut
memiliki segmentasi pendengar kalangan anak muda mulai dari umur 15-25
tahun. Di dalam program acara Indie Air, musik-musik yang diputarkan 100%
adalah musik indie musisi lokal Indonesia.
Berbeda dengan program acara musik di radio lain, program acara Indie
Air memiliki format radio berbasis edukasi entertainment yang didalamnya tidak
hanya menyuguhkan hiburan berbentuk musik, tetapi juga memberikan informasi
seputar musik yang memberikan manfaat edukatif bagi para pendengarnya yang
bersinergi dengan nilai edukasi. Program acara Indie Air secara berkala
mengundang beberapa tamu secara perorangan ataupun organisasi seperti studio
recording, audio engineering untuk memberikan informasi edukasi musik kepada
para pendengarnya.
Berdasarakan wawancara dengan Gordo selaku produser program acara
Indie Air, (25 Mei 2016) jumlah pendengar program acara Indie Air kurang lebih
mencapai 300 audiens dalam kurun waktu 1 jam. Kelebihan dan kekhasan dari
program Indie Air tersebut telah mampu menarik minat para pendengar dan
menarik perhatian musisi atau band-band di Bandung untuk mempromosikan
karya musiknya di acara tersebut. Hal ini peneliti asumsikan bahwa keberhasilan
dari program tersebut merupakan hasil dari tata kelola yang baik pula.
3
Menurut Morissan (2008: 133) mengelola media penyiaran pada dasarnya
adalah mengelola manusia. Keberhasilan media penyiaran sejatinya ditopang oleh
kreativitas manusia yang bekerja pada media penyiaran tersebut. Namun
demikian, kualitas manusia saja tidak cukup jika tidak disertai dengan
kemampuan pimpinan media penyiaran mengelola sumber daya manusia yang
ada. Karena itu penerapan fungsi-fungsi manajemen yang baik mutlak diperlukan
oleh Radio Zora dalam menjalankan program acara musik Indie Air. Fungsifungsi manajemen tersebut diantaranya adalah Planning yang meliputi penetapan
tujuan, pemilihan tema acara, pemilihan artis, penetapan waktu, menentukan
target pendengar serta promosi. Organizing meliputi pembentukan divisi
berdasarakan SDM yang kompeten dibidangnya, Actuating yang meliputi
penerapaan perencanaan dalam proses pelaksanaan siaran acara Indie Air, dan
Controlling yang meliputi evaluasi program acara Indie Air.
Atas dasar pemikiran di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian terhadap tata kelola (management) yang dilakukan Radio Zora dalam
program acara musik Indie Air.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, peneliti merumuskan
masalah yang akan diteliti, yaitu bagaimana manajemen program siaran acara
musik Indie Air yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengawasan?
1.3
Tujuan Penelitian
Berpijak dari rumusan masalah, dapat dikemukan tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui, menganalisis, dan mendeskripsikan manajemen
program siaran acara Indie Air yang dilakukan oleh radio Zora.
1.4
Manfaat Penelitian
Penulis berharap hasil penelitian ini akan memberikan manfaat bagi
beberapa pihak. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut :
4
1. Untuk Penulis
Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan mengenai manajemen
program siaran acara musik yang radio Zora lakukan.
2. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna,
terutama bagi peneliti dimasa yang akan datang.
3. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi radio Zora untuk
meningkatkan kualitas program-program acara musik baik off-air maupun
on-air.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penulisan penelitian, peneliti membuat sistematika
dalam 5 Bab yaitu :
Bab I Pendahuluan
Pendahuluan dimaksudkan untuk mengantarkan pembaca terhadap alasanalasan penelitian dan permasalahan. Dengan membaca bagian pendahuluan,
pembaca akan mendapat gambaran arah pokok permasalahan dan pembahasan
tentang Manajemen Program siaran Acara Musik Indie Air Di Radio Zora. Pada
bagian pendahuluan ini berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab ini berisikan tentang teori-teori atau pendapat dari para ahli yang
relevan dengan tema penelitian baik dari buku-buku ilmiah, journal, maupun
sumber-sumber lain.
Bab III Metodologi Penelitian
Bab ini berisikan tentang metode penelitian, informasi penelitian, lokasi
penelitian metode pengumpulan data penelitian dan teknik analisis data penelitian.
5
Bab IV Data dan Pembahasan
Bab ini berisikan tentang hasil penelitian dan pembahasan tentang
Manajemen Program Siaran Acara Musik Indie Air di Radio Zora.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisikan tentang simpulan dari hasil penelitian mengenai
Manajemen Program Siaran Acara Musik Indie Air di Radio Zora dan juga
berisikan saran yang peneliti berikan untuk dapat meningkatkan dan memperbaiki
permasalahan yang timbul dalam siaran acara musik Indie Air di radio Zora,
Bandung.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Manajemen
Manajemen adalah suatu proses penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam
rangka penerapan tujuan sebagai kemampuan atau keterampilan orang yang
menduduki jabatan manajerial untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka
pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain (Andri Ferianto, 2015:4)
Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan (2014:2) manajemen adalah ilmu
dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Andrew F. Sikula (2014:2) Management is a general refer to
planning, organizing, motivating, communicating and decision making activities
performed by any organization in order to coordinate the varied resources of the
enterprise so as to bring an efficient creation of some product service.
Arti: manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas
perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan pengambil keputusan yang
dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai
sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu
produk atau jasa secara efesien.
Sedangkan Menurut Sedamaryanti dalam bukunya yang berjudul
Manajemen Strategi (2014: 2) manajemen merupakan suatu proses yang terdiri
dari rangkaian kegiatan: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah
ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
7
Manajemen penyiaran pada dasaranya adalah mengelola manusia.
Keberhasilan media penyiaran sejatinya ditopang oleh kreativitas manusia yang
bekerja pada media penyiaran tersebut. Namun demikian, kualitas manusia saja
tidak cukup jika tidak disertai dengan kemampuan pimpinan media penyiaran
mengelola sumber daya manusia yang ada. Karena itu manajemen yang baik
mutlak diperlukan pada media penyiaran. Sebagaimana oraganisasi dan
perusahaan lain, media penyiaran menggunakan manajemen dalam menjalankan
kegiatannya. Pada dasarnya manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi karena
tanpa manajemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan menjadi
lebih sulit (Morissan, 2008: 133).
Berdasarakan definisi tentang manajemen diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa manajemen dalam penelitian ini yaitu merupakan proses penentuan
rangkaian kegiatan jangka pendek ataupun jangka panjang mulai dari
perencanaan, pengoraganisasian, penggerakan dan evaluasi program acara musik
Indie Air agar tujuan yang telah ditetapkan radio Zora dapat tercapai.
2.2
Perencanaan (Planning)
Perencanaan (planning) merupakan salah satu elemen penting dari
manajemen, perencanaan merupakan fungsi dasar (fundamental) manajemen,
karena organizing, staffing, directing, dan controlling pun harus terlebih dahulu
direncanakan (Hasibuan, 2014: 91).
Menurut Feriyanto
(2015: 13) perencanaan memiliki definisi sebagai
berikut:
1. Perencanaan adalah proses membandingkan, menilai dan memilih
alternatif yang baik dari kegiatan yang dilakukan dalam rangka mencapai
tujuan bersama
2. Perencanaan adalah pengambilan keputusan untuk memilih berbagai
kemungkinan yang ada
8
3. Perencanaan adalah suatu proses yang rasional dengan menggunakan fakta
masa lalu dan dugaan masa depan untuk menggambarkan perkiraan masa
yang akan datang.
Pada stasiun radio, perencanaan program mencakup pemilihan format dan
isi program siaran yang dapat menarik dan memuaskan kebutuhan audien yang
terdapat pada suatu segmen audien berdasarkan demografi tertentu (Morissan,
2008: 274)
Perencanaan program penyiaran meliputi kegiatan sebagai berikut
(Morissan, 2008: 280) :
1. Penetapan tujuan (misi) program siaran
2. Analisis peluang dan analisis kompetitf
3. Segmentasi pasar (audiens)
4. Bauran program siaran yang mencakup :
a. Nama program siaran
b. Konsep atau konten yang disajikan
c. Penjadwalan program siaran
d. Promosi program siaran
1. Penetapan Tujuan
Secara umum penetapan tujuan merupakan suatu aktivitas untuk
menetapkan sesuatu yang ingin dicapai melalui pelaksanaan kerja (Siswanto,
2013: 45)
1). Tujuan program penyiaran
Pada umum nya tujuan dari program penyiaran adalah untuk menarik
banyak audien. Namun jumlah audien yang banyak bukanlah satu-satunya tujuan
penyiaran sebuah program acara. Terdapat pula tujuan-tujuan lain selain
mendapatkan audien yang besar, diantaranya; prestise, brand awareness,
penghargaan, dan kepentingan publik (Morissan, 2008: 290).
9
Sedangkan menurut Romli (2009: 28) program acara radio sangat
beragam, masing-masing memiliki maksud dan tujuan. Hal tersebut harus
diselaraskan dengan format dan juga visi dan misi stasiun radio.
2. Analisis Peluang dan Analisis Kompetitif
Analisis yang cermat terhadap pasar audien akan memberikan peluang
bagi setiap penayangan program untuk diterima para audien. Suatu stasiun
penyiaran biasanya mengidentifikasi peluang pasar dengan cara memperhatikan
pasar audien secara cermat dan menandai jika terdapat kecenderungan kenaikan
minat dan juga memperhatikan tingkat kompetisi program siaran yang terdapat
pada setiap segmen pasar atau audien (Morissan, 2008: 278).
3. Segmentasi Pasar (audiens)
Dalam kegiatan bisnis, segmentasi pasar digunakan untuk memilih pasar
sasaran, mencari peluang, menggerogoti segmen pemimpin pasar, merumuskan
pesan, komunikasi, melayani lebih baik, menganalisis prilaku konsumen,
mendisain produk dll. Segementasi pada dasaranya adalah suatu strategi untuk
memahami struktur pasar (Shinta, 2011: 63).
Menurut Morissan (2008: 179) segmentasi diperlukan agar stasiun
penyiaran dapat melayani audiennya secara lebih baik, melakukan komunikasi
yang lebih persuasif dan yang terpenting adalah memuaskan kebutuhan dan
keinginan audien yang dituju.
4. Bauran Program
A. Nama program
Menurut Morissan dalam Periklanan (2010: 76) memilih nama merek bagi
suatu produk merupakan kegiatan yang penting ditinjau dari persepektif promosi
karena nama merek berfungsi menyampaikan atribut dan makna.
10
Sedangkan dalam Manajemen Media Penyiaran, Morissan (2008: 283)
mengungkapkan dalam memilih nama suatu program siaran, pengelola program
siaran harus memilih nama yang dapat menginformasikan konsep program dan
dapat membantu menempatkan atau memposisikan program siaran di memori otak
audien.
B. Tema atau konten yang disajikan
Secara umum, menurut Wahyudi (2008: 161), tema adalah ide yang
mendasari suatu cerita. Tema berperan sebagai pangkal tolak dalam memaparkan
karya rekaan yang diciptakan.
Dalam penentuan tema sebuah program acara ataupun pertunjukan harus
sesuai dengan tujuan awal yang telah ditetapkan sebelumnya. Tema pertunjukan
menyangkut tentang penentuan jenis dan bentuk pertunjukan yang dimaksud
adalah teater, tari dan musik. Sedangkan bentuknya dapat berupa tradisional,
kreasi, modern dan termasuk didalamnyaadalah keragaman genre (Jazuli, 2014:
54)
Menurut Morissan (2008: 238) pengelola program siaran yang baik harus
mengetahui apa yang menarik ataupun yang sedang popular dikalangan
masyarakat untuk kelompok-kelompok yang berbeda-beda. Terdapat 3 bentuk
infotainment radio yang popular di Indonesia yaitu :
1. Info-entertainment: penyampaian informasi, promosi dan sejenisnya
dari dunia hiburan dengan diselingi oleh pemutaran lagu.
2. Infotainment: penyampaian informasi, promosi dan sejenisnya dari
dunia hiburan yang topiknya menyatu dengan lagu-lagu atau musik
yang diputar.
3. Information & entertainment: sajian informasi khususnya berisi beritaberita actual dilengkapi perbincangan yang tidak selalu dari khazanah
dunia hiburan.
11
C. Penjadwalan
Menurut StephenP. Robbin (1999: 251), penjadwalan merupakan daftar
dari kegiatan-kegiatan yang diperlukan, urutan penyelesaian, siapa yang
mengerjakan masing-masing kegiatan tersebut, dan waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikannya.
M. Jazuli (2014: 55) mengungkapkan kepastian hari dan ketepatan dalam
menjadwalkan sebuah acara harus dijadwalkan dengan tepat, sehingga tidak
menimbulkan keraguan dari pihak audien untuk menikmati acara tersebut. Dalam
menetapkan waktu yang penting dipertimbangkan adalah keadaan waktu yang
luang, senggang ataupun longgar.
Sedangkan menururt Morissan (2008:343) menentukan jadwal penayangan
suatu acara ditentukan atas dasar prilaku audien, yaitu rotasi kegiatan mereka
dalam satu hari dan juga kebiasaan untuk menonton televisi atau mendengarkan
radio. Berdasarkan pembagian siklus aktivitas audien mulai dari bangun tidur
hingga kembali tidur, maka waktu siaran dibagi kedalam lima segmen. Setiap
segmen memiliki ciri-ciri atau sifat audien yang berbeda-beda, diantaranya
sebagai berikut :
a) Prime Time
jam 19.30-23.00
b) Late Fringe Time
jam 23.00-01.00
c) All Other Time
jam 01.00-10.00
d) Day Time
jam 10.00-1630
e) Fringe Time
jam 16.30-19.30
Prime time merupakan waktu siaran yang paling banyak menarik audien.
Audien yang berada pada segmen ini sangat beragam (anak-anak, remaja dan
dewasa). Stasiun penyiaran biasanya akan menempatkan program acara
terbaiknya pada segmen ini dikarenakan jumlah audiennya yang besar.
12
D. Promosi
Menurut Shinta (2011: 120) pada hakikatnya promosi merupakan bentuk
komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang
berusaha untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi/ membujuk atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia
menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan
bersangkutan.
Menurut
Michael
Ray
dalam
Periklanan
(Morissan,
2010:
16)
mendefinisikan promosi sebagai koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak
penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual
barang dan jasa tau memperkenalkan suatu gagasan. Sedangkan dalam Media
Penyiaran (Morrisan, 2008: 455) melalui promosi, media penyiaran mencoba
untuk membujuk khalayak untuk tetap mengikuti program-program yang
disiarkan dan sekaligus membujuk pemasang iklan untuk membeli waktu siaran
yang tersedia. Terdapat empat metode utama yang banyak digunakan media
penyiaran untuk melakukan promosi, diantaranya adalah :
1. Promosi Di Media Penyiaran Sendiri
Morissan (2008: 458) mengungkapkan, tempat terbaik untuk
mempromosikan program acara adalah tentu saja di stasiun sendiri.
Promosi di stasiun sendiri merupakan cara yang paling cepat dan mudah
dilakukan karena audien sudah tersedia.
2. Promosi Melalui Internet
Internet saat ini sudah menjadi media iklan yang menarik. Banyak
praktisi pemasaran mengiklankan produk mereka baik di web site sendiri
maupun di web site milik perusahaan lain (Morissan, 2010: 24).
13
Sedangkan dalam Media Penyiaran, Morissan (2008: 473)
mengungkapkan
promosi
melalui
internet
atau
jejaring
sosial
memungkinkan terjadinya arus timbal balik yang memungkinkan
pengguna dapat berpartisipasi pada saat itu juga (real time) seperti
mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan dan tentu saja melakukan
pembelian. Karena sifat yang interaktif, internet menjadi cara yang efektif
untuk berkomunikasi dengan konsumen.
3. Promosi Melalui Kontes Berhadiah
Morissan mengatakan (2008: 471) stasiun penyiaran kerap
mengadakan kontes atau kompetisi dalam upaya meningkatkan promosi
stasiun penyiaran. Sebuah kontes (event/ festival/ kompetisi) diakui
sebagai salah satu cara yang efektif untuk menarik perhatian audien dan
bahkan meningkatkan audien.
4. Promosi Melalui Billboard
Morissan (2008: 465) mengungkapkan keuntungan billboard
sebagai medium iklan antara lain dalam hal ukurannya yang dapat
disesuaikan dengan kebutuhan serta dapat ditambah dengan efek-efek
khusus seperti cahaya, gelombang, gerakan berputar dan sebagainya.
Berdasarkan definisi perencanaan yang telah dibahas diatas, maka dapat
disimpulkan perencanaan dalam penelitian ini merupakan sebuah proses
pengambilan keputusan dalam membuat sebuah strategi atau rencana untuk
diterapkan dalam serangkaian kegiatan dalam program acara musik Indie Air
guna pencapaian tujuan yang ditetapkan oleh radio Zora.
2.3
Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokan orang, alat-
alat, tugas, tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa sehingga terciptanya
suatu organisasi yang dapat digerakan sebagai suatu kesatuan dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Feriyanto, 2015: 26).
14
Menurut M. Jazuli (2014: 14) Pengorganisasian diartikan sebagai
keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat, tugas dan tanggung jawab
sedemikian rupa sehingga terciptanya suatu organisasi yang dapat digerakkaan
menjadi suatu kesatuan kerja sama unutk mencapai sebuah tujuan. Semakin kecil
bentuk organisasi akan semakin kompleks tugas pokok yang digariskan begitu
juga sebaliknya.
Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang
sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang
melingkupinya. Struktur organisasi stasiun penyiaran pada umumnya tidak
memiliki standar yang baku. Bentuk organisasi stasiun penyiaran berbeda-beda
satu dengan yang lainnya, bahkan pada wilayah yang sama stasiun penyiaran tidak
memiliki struktur organisasi yang persis sama. Istilah yang digunakan untuk
menunjukan fungsi bagian masing-masing media penyiaran secara umum dapat
dilihat pada organigram berikut (Morissan, 2008: 151) :
Gambar 2 1 Oganigram Struktur Media Penyiaran Umum
Sumber : Morissan (2008: 156)
Berdasarkan definisi tentang organizing yang telah dijelaskan diatas, maka
dapat
disimpulkan
pengorganisasian
pada
penelitian
inti
merupakan
pengelompokan sumber daya manusia berserta alat-alat yang digunakan sesuai
dengan kompetensi dan kebutuhannya masing-masing untuk mengelola program
siaran Indie Air agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
15
2.4
Penggerakan (actuating)
Penggerakan merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan
yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan
tenaganya secara efektif serta efisien untuk mencapai tujuan. Adapun macammacam penggerakan yang dapat dilakukan berupa (Feriyanto, 2015: 45):
1. Orientasi : merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi
yang perlu supaya kegiatandapat dilakukan dengan baik.
2. Perintah : merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang
berada dibawahnya untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan
tertentu pada keadaan tertentu.
3. Delegasi Wewenang : dalam pendelegasian wewenang, pimpinan
melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada
bawahan.
Menurut M. Jazuli (2014: 17) Penggerakan menyangkut tindakan-tindakan
yang menyebabkan suatu organisasi bisa berjalan kearah sasaran. Terdapat
beberapa prinsip dan tipe-tipe dalam penggerakan, yaitu :
Prinsip penggerakan
a. Efesiensi yaitu pemanfaatan sumber daya dan fasilitas yang ada secara
optimal guna mencapai hasil yang maksimal.
b. Komunikasi yang yang lancar dan manusiawi perlu dipertahankan dalam
hubungan yang sehat antarkelompok maupun antarpelaku organisasi.
c. Kompensasi atau penghargaan baik berupa gratifikasi maupun uang
Tipe-tipe Penggerakan
a. Motivasi atau semangat
b. Bimbingan melalui tindakan keteladanan
c. Pengarahan yang jelas dan konstruktif
16
Sedangkan menurut Morissan (2008: 343) penggerakan merupakan
eksekusi program siaran yang mencakup kegiatan menayangkan program siaran,
mengarahkan dan memberikan pengaruh atau mempengaruhi tertuju pada upaya
untuk merangsang antusias karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab
mereka secara efektif sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan.
Kegiatan mengarahkan dan mempengaruhi mencakup beberapa kegiatan
penting yaitu :
a. Motivasi
Keberhasilan stasiun penyiaran dalam mencapai tujuannya terkait sangat
erat dengan tingkatan atau derajat kepuasan karyawan dalam memenuhi
kebutuhannya. Semakin tinggi tingkat kepuasan karyawan, semakin besar
karyawan memberikan kontribusi terbaiknya untuk mencapai tujuan stasiun
penyiaran bersangkutan. Kebutuhan dasar karyawan mencakup kompensasi yang
memadai dan pemberian insentif, kondisi kerja yang aman dan sehat, rekan kerja
yang ramah serta pengawasan yang kompeten dan adil. Ketika kebutuhan dasar
karyawan sudah dipenuhi, maka manajer umum harus memberikan respon
terhadap kebutuhan yang lebih tinggi seperti nama jabatan dan tanggung jawab,
pujian dan pengakuan terhadap prestasi (Morissan, 162-163).
b. Komunikasi
Kunci sukses suatu manajemen stasiun penyiaran adalah komunikasi yang
lancar antara berbagai bagian atau antara personel di dalam suatu bagian.
Komunikasi yang baik menghasilkan aliran informasi yang lancar antara manajer
dengan karyawannya. Komunikasi dari atas kebawah, komunikasi dari bawah ke
atas dan komunikasi di antara individu pada level yang sama merupakan hal
penting dalam mengkoordinasikan berbagai kegiatan departemen dalam mencapai
rencana dan tujuan stasiun penyiaran (Morissan, 164).
17
c. Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.
Adanya kompetensi manajemen, sikap adil kepada karyawan, kesediaan untuk
mendengarkan dan bertindak atas masukan dan keluhan yang dikemukakan
bawahan, kejujuran dan integritas merupakan faktor penting (Morissan, 165).
d. Pelatihan
Dalam melaksanakan pelatihan, manajer umum harus memastikan bahwa
pelatihan diberikan dan diawasi oleh personel yang kompeten. Salah satu
keuntungan utama program pelatihan adalah pemberian kesempatan pada
karyawan untuk mempersiapkan diri mereka dalam mengantisipasi perkembangan
atau kemajuan stasiun penyiaran. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan moral
karyawan dan stasiun penyiaran memperoleh keuntungan karena mendapatkan
karyawan yang lebih cakap dan mahir (Morissan, 2008: 166).
Berdasarkan definisi actuating yang diuraikan diatas, maka dapat
disimpulkan pada penelitian ini actuating merupakan proses kegiatan pelaksanaan
program siaran Indie Air agar semua kegiatan berjalan sesuai dengan perencanaan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.5
Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah kegiatan manajer atau pimpinan dalam mengupayakan
agar pekerjaan sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan
dan tujuan yang
ditentukan (M Jazuli, 2014: 17).
Menurut Siswanto (2013: 151), controlling dapat didefinisikan sebagai
suatu proses yang sistematik untuk mengevaluasi apakah aktivitas-aktivitas
organisasi telah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan,
apabila belum dilaksanakan diagnosis faktor penyebabnya untuk selanjutnya
diambil tindakan perbaikan
18
Sedangkan menurut Feriyanto (2015: 67) controlling atau pengawasan
adalah keseluruhan daripada kegiatan yang membandingkan atau mengukur apa
yang sedang atau sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma-norma, standar atau
rencana-rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Prinsip pengawasan yaitu
memastikan pelaksanaan sesuai dengan rencana sehingga harus ada perencanaan
tertentu, intruksi dan wewenang ke pada bawahan.
Proses pengawasan dan evaluasi menentukan seberapa jauh rencana dari
tujuan sudah dapat dicapai atau diwujudkan oleh stasiun penyiaran, departemen
dan karyawan. Kegiatan evaluasi secara periodik terhadap masing-masing
individu dan departemen memungkinkan manajer umum membandingkan kinerja
sebenarnya dengan kinerja yang direncanakan. Pengawasan harus dilakukan
berdasarakan hasil kerja atau kinerja yang dapat diukur agar fungsi pegawasan
dapat berjalan secara efektif. Dua konsepsi utama untuk mengukur prestasi kerja
(performance) manajemen stasiun penyiaran, yaitu :
1) Efisiensi
Meminimumkan biaya penggunaan sumber-sumber daya untuk
mencapai keluaran yang telah ditentukan.
2) Efektivitas
Memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau metode cara yang
tepat untuk mencapai tujuan (Morissan, 2008: 167)
Berdasarkan definisi controlling yang telah diuraikan diatas, maka peneliti
dapat menyimpulkan pada penelitian ini controlling merupakan serangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh manajer (produser program) dalam proses
pelaksanaan program siaran acara Indie Air demi kelancaran dan kesuksesan
siaran program tersebut.
19
2.6
Program Siaran
Program siaran radio terdiri dari program regular atau harian (daily
program) dan program khusus atau mingguan (special program). Program regular
disiarkan setiap hari dengan penyiar tetap ataupun bergantian pada jam-jam
tertentu. Sedangkan program khusus disiarkan seminggu sekali, umumnya
dijadwalkan pada malam hari dan akhir pecan (Romli,2009: 74).
Program adalah segala hal yang ditampilakan stasiun penyiaran untuk
memenuhi kebutuhan audiennya. Program adalah produk yang dibutuhkan orang
sehingga mereka bersedia mengikutinya. (Morissan, 2008: 210).
Pringle Starr McCavitt (Morissan, 2008: 230) menjelaskan bahwa the
programing of most stations is dominatef by one principal content element or
sound, known as format. Yang berarti: program sebagian besar stasiun radio
didominasi oleh satu elemen isi atau suara yang dikenal dengan format. Setiap
program siaran harus mengacu pada pilihan format siaran tertentu. Format siaran
diwujudkan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar tentang apa, untuk siapa, dan
bagaimana proses pengolahan suatu siaran hingga dapat diterima audiens. Tujuan
penentuan format siaran adalah untuk memenuhi sasaran khalayak secara spesifik
dan untuk kesiapan berkompetisi dengan media lainnya di suatu lokasi siaran.
Menurut Pringle Starr McCavitt, seluruh format stasiun radio itu dapat
dikelompokan ke dalam tiga kelompok besar yaitu format musik, format informasi
dan format khusus.
20
Gambar 2 2 Pembagian Format Radio Menururt Pringle Starr
McCavitt
Sumber : Morissan, 2008: 255
Menurut Morissan (2008: 235) Secara umum program radio terdiri atas
dua jenis, yaitu musik dan informasi.

Berita radio
Berita radio merupakan laporan atas suat peristiwa atau pendapat penting
atau menarik

Perbincangan Radio
Perbincangan radio pada dasaranya adalah kombinasi antara seni berbicara
dan seni wawancara. 3 bentuk program perbincangan yang banyak
digunakan stasiun radio adalah :
1. One-on-one-show, yaitu bentuk perbincangan saat penyiar dan
narasumber mendiskusikan suatu topik dengan dua posisi mikrofon
terpisah di ruang studi yang sama.
21
2. Panel discussion, pewawancara sebagai moderator hadir bersama
sejumlah narasumber
3. Call in show, program perbincangan yang hanya melibatkan telepon
dari pendengar.

Infotainment Radio
Infotainment merupakan singkatan dari information dan entertainment
yang berarti suatu kombinasi sajian siaran informasi dan hiburan atau
sajian informasi yang bersifat menghibur.
Dari segi materi siaran, program musik memiliki beberapa variasi (Romli,
2009:75) :
a) Request
Request adalah program siaran berupa pemutaran lagu-lagu pilihan atau
permintaan pendengar
b) Non Request
Penyiar memutarkan lagu-lagu yang sudaj disiapkan MD (music director)
dan tidak menerima telepon/ sms permintaan lagu dari pendengar.
c) Tangga Lagu
Siaran khusus seminggu sekali berupa pemutaran 10 hingg 20 lagu yang
paling banyak diminta atau disukai pendengar.
Berdasarkan dari definisi program siaran diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa program siaran merupakan sebuah produk yang sengaja dibuat oleh radio
Zora untuk ditawarkan atau disajikan dan disiarkan demi memberikan hiburan dan
memenuhi kebutuhan para pendengarnya. Dalam penelitian ini program siaran
yang dimaksud adalah program siaran Indie Air.
22
2.7
Pendengar (Audiens) Penyiaran
Dewasa ini setiap media penyiaran harus memiliki strategi yang jelas
dalam merebut audien. Strategi merebut audien adalah sama saja dengan strategi
pemasaran. Menurut Morissan (2008:173) audien adalah pasar, dan program yang
disajikan adalah produk yang ditawarkan. Strategi merebut pasar audien terdiri
dari serangkaian langkah yang berkesinambungan yang menurut Kottler
(Morissan, 2008: 174) terdiri atas tiga tahap yaitu, segmentasi, targeting dan
positioning. Segmentasi audien pada dasarnya adalah suatu strategi untuk
memahami struktur audien. Sedangkan targeting atau target audien adalah
persoalan bagaimana memilih, menyeleksi dan menjangkau audien sasaran.
Setelah audien sasaran dipilih, maka proses selanjutnya adalah melakukan
positioning yaitu strategi untuk memasuki jendela otak konsumen.
Radio memiliki sifat lokal yaitu memiliki daya jangkauan yang terbatas.
Oleh karena itu, dalam radius jangkauannya radio harus memiliki segmentasi yang
jelas dan tajam siapa yang ingin dijangkaunnya. Segmentasi yang jelas akan
menentukan format siaranyang meliputi pemilihan program dan gaya siaran yang
sesuai dengan target audien yang dituju. Segmentasi pasar adalah suatu kegiatan
untuk membagi-bagi atau mengklompokan audien ke dalam kotak-kotak yang
lebih homogen. Segmentasi diperlukan agar stasiun penyiaran dapat melayani
audiennya secara lebih baik (Morissan, 2008; 179).
A. Segmentasi Demografis
Segmentasi audien berdasarakan demografi pada dasarnya adalah
segmentasi yang didasarkan pada peta kependudukan, misalnya: usia, jenis
kelamin, besarnya anggota keluarga, pendidikan, pekerjaan, tingkat penghasilan,
agama, suku dan sebagainya.
Semua ini disebut dengan variabel-variabel
demografi (Morissan, 2008: 181)
23
Berdasarkan dari definisi pendenger penyiaran (audiens) diatas, maka
dapat disimpulkan pada penelitian ini audiens merupakan seseorang atau
sekelompok masyarakat yang menjadi pendengar (konsumen) dan yang menjadi
target pasar radio Zora
2.8
Keberhasilan Program Siaran
Morissan mengatakan (2008: 377) umpan balik (feed back) merupakan hal
yang sangat penting bagi pengelola media penyiaran. Umpan balik akan menjadi
petunjuk kepada pengelola stasiun penyiaran apakah suatu program itu berhasil
atau tidak. Secara umum, umpan balik dalam media penyiaran diartikan sebagai
seluruh informasi yang berasal dari audien.
Programmer harus menentukan hal apa yang akan digunakan sebagai
senjata untuk menarik audien. Dengan kata lain apa jenis daya tarik yang akan
digunakan. Menurut Morissan (2008: 364) semua program siaran yang sukses
memiliki elemen-elemen yang mencakup sebagai berikut :
1. Durasi
Ditinjau dari durasi atau lamanya penayangan atau penyiaran suatu
program, suatu program itu terdiri dari atas program yang dapat
bertahan lama dan program yang tidak bertahan lama. Pengelola
program sebaiknya merancang sesuatu produksi program yang mampu
bertahan terus menerus, dengan kata lain program itu memiliki
kemampuan untuk mempertahankan daya tariknya selama mungkin.
2. Kesukaan
Sebagian audien memilih program yang menampilkan pemain utama
atau pembawa acara yang mereka sukai, yaitu orang-orang yang
membuat audien mearasa nyaman.
24
3. Timing
Agar suatu program dapat berhasil maka program tersebut haruslah
harmonis dengan waktu. Programyang terlalu ketinggalan zaman atau
terlalu maju juga akan ditinggalkan audiennya.
4. Trend
Seorang Programmer dalam memilih program harus memiliki
kesadaran terhadapa adanya hal-hal yang tengah digandrungi ditengah
masyarakat. Program yang sejalan dengan tren yang berkembang akan
lebih menjamin keberhasilan, begitu pula sebaliknya.
Berdasarkan uraian keberhasilan program siaran diatas, maka dapat
simpulkan dalam penelitian ini keberhasilan program siaran merupakan parameter
dari keberhasilan program siaran Indie Air.
2.9
Musik Independen (Indie)
Musik independen sering disingkat menjadi musik indie, merupakan istilah
yang digunakan untuk menggambarkan kemerdekaan dari arus utama label
rekaman komersial atau anak perusahaan mereka dan otonom, Do It Yourself
(DIY) merupakan pendekatan perekaman dan penerbitan. Meskipun banyak
seniman musik independen sering dikategorikan di bawah genre lain karena gaya
itu tidak terdefinisikan. Etika DIY mengacu pada etika „self-sufficiency‟ (Naldo,
2012 : 35).
Sedangkan menurut Editor majalah Rolling Stones Indonesia Wenk Rawk/
Wendi Purtanto (Idhar, 2008: 26) menulis, “sebenarnya menurut saya, musik
indie sebagai aliran atau genre musik itu tidak ada, karena yang disebut musik
indie itu adalah untuk membedakan antara yang mainstream dengan indie. Jadi,
music indie adalah istilah untuk membedakan antara yang dimainkann oleh musisi
professional dengan musisi amatir. Tapi yang pasti, indie adalah gerakan
bermusik yang berbasis dari apa yang kita punya, Do It Yourself (DIY); etika yang
25
kita punya mulai dari merekam, mendistribusikan dan mempromosikan dengan
uang sendiri”. (www.wenzrawkmansion.multyply.com).
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan musik indie dalam
penelitian ini merupakan karya musik musisi lokal (Indonesia) yang masuk dalam
klasifikasi untuk diputarkan di program acara music Indie Air radio Zora. Hal
tersebut terlepas dari jenis musiknya (genre music).
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Metodologi adalah ilmu tentang kerangka kerja untuk melaksanakan
penelitian yang bersistem; sekumpulan peraturan,kegiatan dan prosedur yang
digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu; studi atau analisis teoritis mengenai
suatu cara/metode atau cabang ilmu logika yang berkaitan dengan prinsip umum
pembentukan pengetahuan. Sedangkan metode dapat diartikan sebagai suatu
proses atau prosedur yang sistematik berdasarkan prinsip dan teknik ilmiah yang
dipakai oleh disiplin ilmu untuk mencapai suatu tujuan (Noor, 2011: 22).
Sesuai dengan permasalahan yang dikaji, penelitian ini menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif. Alasan peneliti menggunakan metode kualitatif
bermaksud untuk memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan pola,
asumsi dan juga teori dalam manajemen program siaran acara musik Indie Air di
radio Zora. Hasil penelitian umumnya berupa kata-kata, dokumen atau gambar
yang bukan menunjukan kuantitas. Menurut Creswell pada Noor (2011: 33)
penelitian kualitatif sebagai gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan
terperinci dari pandangan responden dan melakukan studi pada situasi yang alami.
Penelitian kualitatif merupakan riset yang bersifat deksriptif dan cenderung
menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Selain itu peneliti ingin
menggambarkan fenomena sosial mengenai manajemen program siaran acara
Indie Air didalam ruang lingkup radio zora, untuk itu penelitian ini bersifat
induktif.
Induktif didefinisikan sebagai proses pengambilan kesimpulan yang
didasarkan pada satu atau dua fakta atau bukti. Proses pembentukan hipotesis dan
pengambilan kesimpulan berdasarkan data yang diobservasi dan dikumpulkan
terlebih dahulu disebut proses induksi (Noor, 2011: 17)
27
3.2 Lokasi dan Sasaran Penelitian
Lokasi penelitian adalah stasiun radio Zora 90.1 FM di Jalan Sumur
Bandung No. 12, Bandung, Jawa Barat. Sedangkan sasaran penelitian adalah
manajemen program acara musik Indie Air di radio Zora yang meliputi,
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan hingga evaluasi acara.
3.3 Intrumen Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi intrumen penelitian adalah peniliti
sendiri. Peneliti akan melakukan pengamatan ke radio Zora dan melakukan
pengumpulan data yang diperoleh dari sumber yang telah ditentukan oleh peneliti.
Sugiyono (2011: 305) mengatakan dalam penelitian kualitatif, yang menjadi
instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Peneliti kualitatif sebagai
human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan
sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, dan membuat kesimpulan
atas temuannya.
3.4 Sumber Data
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh
Spradley dinamakan social situation atau situasi sosial yang terdiri dari tiga
elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors) dan aktivitas (activities) yang
berinteraksi secara sinergis Sugiyono, 2011: 297). Dalam penelitian ini yang
menjadi sumber data adalah program manajer program radio Zora, Music Director
radio Zora dan Produser Program Indie Air.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan merupakan cara mengumpulkan data yang
dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian (Noor, 2011:
138). Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat
menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber
data yang langsung memberikan data kepada pengempul data. Sedangkan sumber
sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
28
pengumpul data (Sugiyono, 2011: 308). Dalam penelitian ini program manajer,
produser program dan music director radio Zora merupakan sumber primer,
sedangkan sumber-sumber sekunder diperoleh dari teori-teori pendukung atau
pendapat para ahli terdahulu yang relevan dengan kajian penelitian.
A. Observasi
Observasi adalah kegiatan mengamati untuk mendapatkan beberapa
informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan antara lain: ruang (tempat),
waktu, peristiwa, kejadian, pelaku, perbuatan, kejadian (noor, 2011: 140). Alasan
peneliti melakukan observasi yaitu untuk menyajikan gambaran realistis perilaku
atau kejadian dalam kegiatan manejerial yang radio Zora lakukan, menjawab
pertanyaan, dan evaluasi yaitu melakukan perngukuran terhadap aspek
manajemen program acara musik Indie Air yang radio Zora lakukan. Peneliti akan
mengamati secara langsung bagaimana proses pelaksanaan program acara Indie
Air di radio Zora. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Observasi tidak
berstuktur. Obervasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa
menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti akan mengembangkan
daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek. (Noor, 2011: 140)
B. Wawancara
Wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab bertatap muka antara pewawancara dengan
informan (Noor, 2011: 138). Peneliti akan mewawancarai pihak radio Zora, yaitu
pengelola program acara musik Indie Air di radio Zora mulai dari music director
radio Zora, produser program acara Indie Air dan program manajer radio Zora.
Dalam wawancara ini penulis menggunakan teknik wawancara yang terstruktur.
Dalam wawancara terstruktur, pengumpul data telah menyiapkan intrumen
penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun
telah disiapkan (Sugiyono, 2011: 318). Peneliti akan memberikan pertanyaan
kepada informan mengenai manajemen yang radio Zora lakukan, mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pergerakan hingga evaluasi acara. Peneliti akan
29
melampirkan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan ke pihak radio zora dalam
wawancara saat pengumpulan data.
C. Dokumen
Dokumen merupakan sejumlah fakta dan data tersimpan dalam bahan yang
berbentuk surat, catatan harian dan laporan (Noor, 2011: 141). Dalam hal ini
penulis akan mengumpulkan data mengenai manajemen yang radio Zora lakukan
seperti rundown acara, bagan organisasi, naskah siaran, daftar lagu dan daftar
bintang tamu.
D. Dokumentasi
Sebagian besar data-data dokumentasi berbentuk foto, video, klipping,
memorial dan data yang tersimpan di web site (Noor, 2011: 141). Dalam hal ini
penulis mengumpulkan data dokumentasi dari hasil observasi lapangan dalam
bentuk foto-foto kegiatan pelaksanaan program siaran acara Indie Air.
3.6 Teknik Analisis Data
Menururt Sugiyono (2011:333), analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi
dan dokumentasi dengan cara mengoorganisasikan data kedalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, meyusun kedalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis data
kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang
diperoleh selanjutkan dikembangkan menjadi sebuah asumsi, bila ternyata asumsi
tersebut dapat diterima berdasarkan data yang terkumpul, maka asumsi tersebut
berkembang menjadi teori.
30
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara interaktif melalui
proses data reduction, data display dan verification. Data yang diperoleh dari
lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara rinci dan
teliti. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas
(Sugiyono, 2011:336). Hal pertama yang peneliti lakukan dalam menganalisis
data yang telah diperoleh selama pengumpulan data yaitu mereduksi data. Peneliti
akan memilih data pokok dan penting yang relevan dengan fokus penelitian.
Kemudian peneliti akan mengkaji kembali apakah data tersebut sudah mencukupi.
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti
adalah men-display data secara naratif deskriptif. Data yang diperoleh akan
disajikan kedalam bentuk uraian, bagan atau tabel sehingga akan lebih mudah
dipahami. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian teks yang berifat naratif, bagan hubungan antar kategori, grafik dan chart
(Sugioyono, 2011: 339)
Langkah ketiga dalam analisis data pada penelitian ini adalah conclusion
drawing atau verification. Peneliti akan menarik sebuah kesimpulan atas
penelitian tentang manajemen program siaran acara musik Indie Air di radio Zora.
Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2011: 343) adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian merupakan sebuah
temuan yang dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya
masih remang-remang sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa
hubungan kausal atau interaktif, asumsi atau teori. Dengan demikian kesimpulan
dalam penelitian ini diharapkan oleh peneliti dapat menjawab rumusan masalah
yang telah dirumuskan sebelumnya.
31
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
4.1
Data
4.1.1
Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Radio Karang Tumaritis didirikan berdasarkan Akta Notaris Masri
Husen, SH. di Bandung pada tanggal 28 Juli 1999 nomor : 29, kemudian diubah
oleh Notaris yang sama pada tanggal 09 Desember 1999 nomor : 9 (Radio Zora
90.1 FM), diundangkan pada Berita Negara Republik Indonesia tanggal 21 Januari
2001 nomor : 4, kemudian diubah oleh Notaris Kirana Ivyminerva Wilamarta, SH.
Akta nomor : 1 s/d 5 tanggal 02 Februari 2005 dan Akta nomor : 8 s/d 10 tanggal
3 Februari 2005, diundangkan pada Berita Negara Republik Indonesia tanggal 23
Mei 2005 nomor : 41. Kemudian dengan Akta Notaris MASRI HUSEN,SH
Nomor: 29 tanggal 28 Juli1999, dan telah mengalami beberapa perubahan hingga
terakhir perubahan terakhir Akta Notaris Tedy Triadi,SH No. 3 tanggal 29 Januari
2013 dan telah mendapat pengesahan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia
Republik Indonesia pada tanggal 20Agustus 2013 nomor: AHU-43475.AH.01.02
tahun 2013.
Sebelumnya pada tahun 1996 Yayasan Pendidikan Telkom telah
mempunyai dan memiliki Radio Siaran Swasta Nasional yaitu Radio K-Lite
dimana segmentasinya yaitu untuk pendengar kalangan menengah keatas.
Yayasan Pendidikan Telkom bekerjasama dengan Koperasi KOSUMBA membeli
Saham PT. Radio Karang Tumaritis (Radio Zora 90.1 FM) dengan komposisi
kepemilikan Saham Yayasan Pendidikan Telkom sebesar 99 % (sembilan puluh
sembilan persen) dan KOSUMBA sebesar 1 % (satu persen).
Pada tanggal 01 Juli 2005 PT. Radio Karang Tumaritis (Radio Zora 90.1
FM) yang beralamat dan berkantor di Jl. Sumur Bandung No. 12 Bandung mulai
On Air/mengudara. Sesuai dengan Anggaran Dasar PT. Radio Karang Tumaritis
(Zora Radio) mempunyai maksud dan tujuan usaha yaitu berusaha dalam bidang
32
jasa Radio Siaran Swasta Nasional. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut,
PT. Radio Karang Tumaritis (Zora Radio) dapat melaksanakan kegiatan usaha
dalam bentuk siaran radio pada bidang pendidikan dan pengajaran, penerangan
yang meliputi masalah-masalah kebudayaan, kesenian, ekonomi, pembangunan,
agama, ilmu pengetahuan popular dan bidang hiburan.
A. Profil perusahaan
Company Name
: PT. R adio Karang Tumaritis
Station Name
: Zora Radio
Call Staion
: 90.1FM Zora Radio
Frequency
: 90.1FM
Tagline Station
: Enjoy The Beat
Call Sign
: PM 3 FHC
Office
: Jl. Sumur Bandung 12, Bandung 40132
Phone & Fax
: (022) 2532052
Email
: [email protected]
Website / Streaming : www.zoraradio.com
Segment
: Young People
Format
: Variety & Interactive Show, Life Style, Information,
Education, Entertaiment
Music Format
: International 45%, Indonesia 45%, Asian 10%
Distance Range
: a. North area : Lembang-Subang
b. South area : Soreang
c. East area : Cileunyi-Garut
d. West area : Cianjur-Puncak
e. Central area: Bandung
33
Sumber : Radio Zora, 2016
Gambar 4 1 Logo Radio Zora 90.1 FM Bandung
B. Visi dan Misi Perusahaan
PT. Radio Karang Tumaritis (Zora Radio) juga berusaha untuk tampil
sebagai perusahaan yang profesional, untuk itu PT. Radio Karang Tumaritis (Zora
Radio) merumuskan visi dan misi sebagai berikut :
1. Visi Perusahaan
Menjadi radio terbaik dengan mengedepankan semangat muda berbasis
edukasi dan komunitas, yang mampu memberikan nilai tambah kepada
seluruh pendengarnya
34
2. Misi Perusahaan
a. Menjadi radio pilihan utama di segmen muda dengan menghadirkan sajian
hiburan yang variatif.
b. Menyediakan informasi yang memberikan manfaat edukatif bagi
masyarakat melalui program siaran yang bersinergi dengan nilai edukasi
c. Menjadi radio terdepan yang bersinergi dengan komunitas untuk menjadi
saran aktualisasi dan wahana berbagai nilai-nilai positif bagi seluruh
masarakat.
C. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur dalam suatu organisasi merupakan sebuah kerangka yang
menegaskan tentang tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari setiap bagian
yang terdapat dalam organisasi tersebut. Struktur organisasi merupakan suatu hal
yang sangat penting karena dengan adanya kejelasan tugas, wewenang, dan
tanggung jawab akan membuat karyawan dapat bekerja dengan maksimal.
Dengan begitu, maka tujuan dari perusahaan dapat dicapai dengan efektif dan
efisien. Selain itu, dengan adanya struktur organisasi akan membantu kelancaran
komunikasi yang terjadi antara pemilik dengan para karyawannya. Stuktur yang
dimiliki setiap perusahaan pasti berbeda-beda, tergantung situasi dan kondisi yang
dimiliki oleh setiap perusahaan tersebut.
35
GAMBAR 4 2 STRUKTUR ORGANISASI ZORA RADIO
Sumber : Radio Zora, 2016
D. Deskripsi Jabatan
Job Description atau urain jabatan merupakan pernyataan tertulis
mengenai tugas dan wewenang dari setiap unit yang ada pada perusahaan sesuai
dengan tingkatan yang dalam struktur organisasi.
Dibawah ini akan diuraikan job description dari struktur pada PT.Karang
Tumaritis Radio Zora 90.1 FM Bandung
A. Komisaris mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Komisaris berkewajiban mengawasi kebijakan Direksi dalam menjalankan
Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi
2. Komisaris wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab
menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan
36
3. Komisaris wajib melapor kepada Perseroan tentang kepemilikan sahamnya
beserta keluarganya.
B. Direktur mempunyai tugas sebagi berikut :
1. Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan.
2. Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan
Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.
3. Memelihara dan mengawasi kekayaan peseroaan terbatas.
4. Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara
efektif dan efesien.
5. Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian, merencanakan
dan mengawasi pelaksanaan tugas personalia yang bekerja pada
perusahaan.
6. Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum pabrik sesuai dengan
kebijakan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
C. Keuangan mempunyai tugas sebagai berikut :
1.
Menyusun Anggaran.
2.
Menyusun Cash Flow.
3.
Merealisasikan Anggaran.
4.
Membuat Laporan Keuangan.
5.
Melaksanakan Payroll.
6.
Membuat Laporan Pajak.
7.
Melaksanakan Penagihan.
8.
Membuat dan Menyusun SOP (Standard Operation Procedure)
9.
Membangun & menyusun sistem keuangan.
10. Menginput data atas semua transaksi keuangan ke dalam system
11. Membuat laporan atas transaksi keuangan secara sistem
12. Menyusun dan membuat Neraca dan Laporan laba rugi
37
D. HRD mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Merupakan staf inti manajemen yang fungsi utamanya adalah memimpin,
mengelola, mengendalikan, dalam perencanaan dan pengelolaan staf
dibawahnya (SDM, sarana dan prasarana) perusahaan guna mendukung
kelancaran dari seluruh kegiatan perusahaan
2. Menterjemahkan segala strategi dasar dan arah pengembangan bidang
bidang sumber-daya yang ditetapkan perusahaan, kedalam bentuk rencana,
program, dan pola kerja, yang mengarah kepada pencapaian tujuan
peningkatan pendapatan dan target keuntungan yang rasional serta
produktifitas layanan administrasi keuangan yang unggul
E. Logistik mempunyai tugas sebgaia berikut :
1. Menyediakan sumber daya fisik sesuai kebutuhan
2. Mengendalikan pengiriman dan penyimpanan material dan alat
3. Tersedianya pemasok dan subkontraktor yang andal
4. Terkendalinya pasokan sumber daya fisik
F. Program Director mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Bertanggung jawab di Departemen Program dengan melakukan fungsi
kepemimpinan, pengarahan, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan
evaluasi terhadap kinerja penyiaran dengan memperhatikan efektifitas dan
efisiensi operasional di departemennya, agar sesuai dengan misi dan visi
stasiun radio yang telah ditetapkan.
2. Merumuskan perencanaan dan menetapkan strategi programming siaran
sesuai dengan format stasiun yang telah ditetapkan oleh radio tersebut,
baik program on air maupun program off air. Dimana program siaran yang
dibuat disesuaikan dengan kebutuhan pendengar dan kebutuhan pengiklan,
sehingga selain mencapai sasaran untuk mendapatkan jumlah pendengar
yang banyak, sekaligus untuk mendapatkan pendapatan dari pengiklan.
38
3. Menyusun dan menerapkan S.O.P. (Standart Operation Procedure),
mekanisme kerja, tata tertib, dan sebagainya yang menunjang kelancaran
dan efektifitas operasional siaran.
G. Traffic mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Unsur Pelaksana di Marketing, yang fungsi dan tujuan utamanya
membantu segala kelancaran lalu lintas iklan dan admninistrasi dan segala
kebutuhan dalam pelaksanaan program pemasaran (marketing).
2. Bertanggung jawab langsung kepada Marketing Manager.
H. Music director mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Bertugas menyusun playlist serta mencari lagu-lagu yang nantinya akan
dibutuhkan pada waktu on-air dan menjalin hubungan dengan perusahaan
label rekaman.
2. Bertanggungjawab langsung kepada On Air Manager.
I.
Producer mempunyai tugas sebagai berikut :
Betanggung jawab terhadap kelancaran program siaran yang dibawakan oleh
penyiar.
J.
Produksi mempunmyai tugas sebagai berikut :
Mendesign atau membuat tune , bumper , promo komersil dan non komersil
untuk radio zora 90,1 FM.
K. Creative & Event mempunyai tugas sebagai berikut:
Ide-ide untuk beriklan yang nantinya akan ditawarkan kepada calon klien
serta melakukan penjualan program promosi yang menari bertanggung jawab
terhadap pemasang spot iklan dan pengaturan jadwal pemutaran iklan.
39
L. Announcer mempunyai tugas sebagai berikut:
Untuk menghibur para pendengarnya. secara umum juga job dari seorang
Announcer adalah :
1. Menyampaikan pesan (komersial atau non komersial)
2. Memutar lagu
3. Memutar iklan
4. Menjadi pengisi suara (talent) sesuai dengan kebutuhan stasiun radio
M. Operator mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Membantu Air Talent melaksanakan tugas dengan baik.
2. Membuat pencatatan data pemenang kuis, data pendengar dll.
N. Driver & courier mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Mengantar karyawan radio zora untuk mengemudi dengan aman ke tujuan
mereka
2. Memberi kelancaran dan kemudahan bagi staf atau karyawan yang sedang
melaksanakan tugas di luar studio.
3. Merawat mobil perusahan seperti , mencuci mobil, memeriksa mesin
kendaraan untuk layak dipakai dll.
O. Office boy mempunyai tugas sebagai berikut :
Bertugas memelihara semua peralatan dan perlengkapan kantor,
membersihkan seluruh ruangan kantor dan melayani staf pada setiap jam kerja.
P. Chief OB Van mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Men-design program promosi menggunakan mobil OB-Van.
2. Bertindak sebagai media promosi perusahaan, serta menjalan fungsi Agent
of Radio Zora 90.1 FM Bandung.
40
Q. Creatif design mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Mengimplementasikan sistim produksi yang berorientasi pada peningkatan
pelayanan produk jasa layanan komunikasi bisnis.
2. Meningkatkan produktifitas rancangan (konsep) produk jasa layanan
komunikasi bisnis dari bahan-bahan, yang berasal dari internal perusahaan
maupun klien.
3. Mengimplementasikan
sistim
pengawasan
aspek
kreatif
terhadap
pelaksanaan produk jasa layanan komunikasi bisnis.
R. Marketing Support & Adm mempunyai tugas sebagai berikut:
Bertanggung jawab terhadap penjualan promosi kepada klien, serta
mengejar target pendapatan yang ditetapkan oleh perusahaan
E. Aspek Kegiatan Perusahaan
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT Karang Tumaritis Radio Zora 90.1
FM Bandung secara umumnya merumuskan kebijakan operasional bidang
perusahan yaitu bidang yang bergerak di bidang radio dari aspek audio, program
acara hiburan yang juga informasi disampaikan penyiar Radio Zora 90,1 FM
Bandung.
Radio Zora 90,1 FM Bandung hadir dengan format siaran :
1.
Musik
2.
Info tips seperti kecantikan, kuliner, healthy,bisnis, asmara dll.
3.
Talk show komunikasi, news, topic of the day, keuangan, healthy Keluarga,
religi & quiz musik box
4.
Current Issue : Politik, Ekonomi, Sosial, Hukum, Budaya
5.
Program song only conten: play song easy listen, Kesehatan, Fashion,
Kuliner, Wisata, Teknologi Informasi, Gosip (Inspirasi), Iptek, Sejarah,
Shoping, Cerita lucu inspirasi keluarag
6.
Spesial Program (musik dan hiburan)
41
7.
Song Request Profesional Mudaran maupun informasi, dan penyiaran.
8.
Event Organizer Zora Intertaiment menjadi bagian dalam setiap
pelaksanaan kegiatan off air Radio Zora FM, yang siap mengemas sebuah
kegiatan mulai dari konsep, produksi, sampai dengan eksekusi di lapangan,
diperkuat dengan armada OB Van lengkap dengan perangkat siar, genset,
dan sound system berkekuatan 1.000 wat yang bisa digunakan untuk
kegiatan siaran diluar studio maupun kegiatan lain yang sifatnya massal.
9.
Event bersifat massal : Jalan santai, Fun Bike, Senam Aerobic, Konser
musik, Pagelaran Kesenian Tradisional dll
10. Corporate/Communitas Event: Out Bount, Seminar, Gathering, Workshop,
Tourin /City touring, Pameran/ Bazaar dll.
11. Lounching : Product, Album, Outlet dll. 4. Weekly Event : Mall to mall,
Campus to campus, School to school, Car Free Day dll
4.1.2
Program Acara Indie Air
Indie Air merupakan salah satu program spesial milik radio Zora Bandung.
Program acara ini adalah sebuah program acara musik yang disiarankan secara
langsung (on air) di radio Zora, Bandung pada hari kamis pukul 19.00-21.00
WIB. Pada program acara Indie Air yang berlangsung selama 2 jam, didalamnya
memuat konten-konten musik, khususnya musik indie lokal Indonesia. Berbeda
dengan program acara musik di radio lain, program acara Indie Air memiliki
format radio berbasis edukasi entertainment yang didalamnya
tidak hanya
menyuguhkan hiburan berbentuk musik, tetapi juga memberikan informasi seputar
musik yang memberikan manfaat edukatif bagi para pendengarnya yang
bersinergi dengan nilai edukasi. Program acara Indie Air secara berkala
mengundang beberapa tamu secara perorangan ataupun organisasi (band atau
perusahaan) seperti studio recording, audio engineering untuk memberikan
informasi edukasi musik kepada para pendengarnya. Program acara Indie Air
memiliki segmentasi audiens kalangan anak muda dari umur 15-25 tahun.
42
4.1.3
Manajemen Program Siaran Acara Musik Indie Air
Mengelola sebuah program siaran musik dibutuhkan sebuah strategi agar
program tersebut sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh radio Zora
sebelumnya. Dalam mengelola program acara musik Indie Air, radio Zora telah
melakukan langkah-langkah yang jika ditinjau dari aspek manajemen terdiri dari:
1. Perencanaan (Planning) Program Siaran Indie Air
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Eksekusi (Actuating) Program Siaran Indie Air
4. Pengawasan dan Evaluasi (Controlling) Program Siaran Indie Air
A.
Perencanaan Program Siaran Indie Air (Planning)
Sebelum radio Zora membuat sebuah program acara musik, divisi program
manager radio Zora terlebih dahulu melakukan sebuah riset terhadap selera musik
yang sedang diminati oleh masyarakat khususnya kalangan anak muda di kota
Bandung. Adapun riset atau analisis yang dilakukan radio Zora adalah :
1. Analisis Peluang
Program manager radio Zora memberikan tugas kepada divisi yang berada
dibawahnya untuk melakukan analisis terhadap musik apa yang sedang
berkembang dan diminati oleh kalangan anak muda kota Bandung. Berdasarkan
hasil analisis dari divisi program diketahui bahwa musik yang diproduksi secara
indie merupakan salah satu musik yang berkembang dan banyak diminati
kalangan anak muda kota Bandung. Banyak band-band indie dan komunitas
musik indie baru bermunculan di kota Bandung. Berdasarkan hal tersebut radio
Zora melihat sebuah peluang pasar untuk membuat sebuah program acara musik
yang khusus memutar musik-musik yang diproduksi secara indie.
43
2. Analisis Kompetitif
Setelah melakukan analisis peluang, selanjutnya radio Zora melakukan
analisis kompetitif. Analisis kompetitf yang dimaksud merupakan analisis
terhadap persaingan stasiun radio lain dan program siaran lain yang sudah memuat
konten musik indie sebelumnya. Program siaran acara musik di radio-radio lain
khususnya di wilayah Bandung lebih banyak memuat konten yang hanya bersifat
hiburan semata. Melihat hal tersebut radio Zora ingin menyajikan konten musik
indie yang berbeda dan lebih dapat menarik pendengar. Selain memutarkan
musik-musik indie, program acara Indie Air juga menyajikan informasi edukatif
musik lainnya seperti contohnya memberikan informasi mengenai rekaman, sound
dan juga event- event musik.
Setelah melakukan analisis mengenai musik yang diminati dikalangan
anak muda kota Bandung dan menganalisis program pesaing, munculah sebuah
gagasan untuk membentuk program siaran acara musik yang didalamnya
mengandung konten musik indie dan juga edukasi. Dikarenakan konten yang akan
disajikan mencakup informasi mengenai musik indie, radio Zora memilih nama
program yang dapat menyampaikan identitas atau atribut dan makna dari program
itu sendiri untuk dapat membantu memposisikan program dan radio zora di
memori otak para pendengarnya dan program tersebut diberi nama Zora Indie Air.
Selanjutnya radio Zora mengembangkan analisis yang telah dilakukan
sebelumnya dengan membuat sebuah perencanaan. Adapun hal-hal yang
dilakukan dalam perencanaan mencakup tentang penetapan tujuan, segmentasi
audience, pemilihan tema topik pembahasan atau isi konten, penetapan jadwal
siaran dan promosi program Indie Air.
44
1) Penetapan Tujuan
Hal yang pertama dilakukan oleh radio Zora dalam membuat sebuah
program musik, yaitu menetapkan tujuan program tersebut. Tujuan program
tersebut harus sejalan dengan visi dan misi radio Zora yang telah ditetapkan
sebelumnya. Tujuan dibentuknya program acara Indie Air yaitu untuk mewadahi
dan memberi edukasi tentang musik bagi para musisi dan penikmat lagu indie
dikota Bandung. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh Prestige atau
meningkatkan citra radio Zora didepan para pendengarnya. Tidak hanya itu, radio
Zora memiliki tujuan khusus dari dibentuknya program acara Indie Air yaitu
Brand Awareness.
Gordo (wawancara: 24 Mei 2016) sebagai Produser program acara Indie
Air mengatakan pencapaian rating bukanlah menjadi tujuan utama dalam program
acara Indie Air, radio Zora ingin menjadi top of mind atau membentuk dominasi
dibenak para pendengarnya, dan program acara Indie Air merupakan salah satu
produk untuk mencapai tujuan tersebut. Adapun strategi yang dilakukan program
acara Indie Air dalam upaya pembentukan dominasi dibenak para pendengar yaitu
dengan memilih nama program yang mudah diingat, membuat slogan (tagline)
dan logo untuk membantu para pendengar untuk mengingat.
2) Segmentasi Audience
Tahap selanjutnya adalah menentukan segmentasi audien yang akan dituju
program acara Indie Air. Setelah melakukan analisis sebelumnya, menurut tidak
seluruh masyarakat kota bandung dapat menikmati atau menyukai musik-musik
indie, hanya sebagian besar kalangan yang menyukai musik indie salah satunya
adalah kalangan anak muda. Berdasarkan hal tersebut program acara Indie Air
memfokuskan segmentasi pendengar dikalangan anak muda pada usia 15-25
tahun. Hal tersebut sejalan dengan format siaran radio Zora yang memilih segmen
anak muda. Walaupun demikian Asti sebagai program manager menyatakan tidak
menutup kemungkin
masyarakat yang berusia diluar 15-25 tahun dapat
mendengarkan program acara Indie Air.
45
3) Pemilihan Tema dan Topik Pembahasan
Berdasarakan segmentasi audien program acara Indie Air yang memilih
segmen kalangan anak muda, maka pemilihan tema atau topik pembahasan dalam
program Indie Air mengarah pada trend atau fenomena yang sedang berkembang
(happening) dikalangan anak muda kota Bandung. Topik yang diangkat dalam
pembahasan dan perbincangan didalam program acara Indie Air menyangkut
informasi tentang musik indie, musisi-musisi indie, komunitas indie, acara atau
event musik indie dan informasi edukasi coaching clinic seperti press realese,
recording dan sound.
Dalam coaching clinic program acara Indie Air mengundang tokoh
(seseorang atau organisasi) yang kompeten dibidangnya sesuai dengan tema yang
akan diangkat pada program acara Indie Air. Dalam topik pembahasan, program
acara Indie Air juga mengangkat tentang musik dari musisi indie yang diundang
sebagai guest pada program Indie Air dan juga mengangkat tentang biografi sosok
guest tersebut secara personal dihadapan para pendengarnya. Hal tersebut
merupakan salah bentuk dukungan radio Zora terhadap musik dan musisi indie
kota bandung untuk dapat dikenal ke khalayak ramai.
4) Penetapan Jadwal Siaran
Jadwal siaran program acara Indie Air ditetapkan pada hari kamis malam
pukul 19.00 s/d pukul 21.00 yang berlangsung selama 2 jam. Waktu tersebut
merupakan waktu prime time. Waktu prime time merupakan waktu dimana
kebanyakan
orang
menikmati
hiburan
setelah
lelah
dengan
aktivitas
kesehariannya. Selain itu pendengar pada segmen ini sangat beragam, mulai dari
anak-anak, remaja hingga orang tua. Seperti yang telah dijelaskan diatas, tidak
menutup kemungkinan program acara Indie Air dinikmati oleh kalangan yang
berada diluar usia 15-25 tahun.
46
Ditetapkannya jadwal siaran Indie Air pada hari kamis malam memiliki
maksud tertentu. Jadwal siaran acara Indie Air ditetapkan pada hari kamis yang
berada ditengah-tengah weekdays bertujuan untuk memberikan hiburan kepada
pendengar yang suntuk oleh kegiatan-kegiatanya. Pada hari senin sampai dengan
jumat merupakan hari dimana orang-orang menjalani kesibukan yang penuh
dengan kegiatan, dan program Indie Air hadir memberikan hiburan dengan musik
Indie yang fresh. Gordo selaku produser program acara Indie Air menyatakan
bahwa di radio zora program spesial tidak hanya ada pada waktu weekend, Gordo
mengatakan setiap hari radio Zora menyuguhkan program-program spesial yang
layak dinikmati seperti halnya di hari weekend.
5) Promosi Program
Untuk dapat menarik minat para pendengar, mempertahankan pendengar
yang telah didapat ataupun menarik audien baru (memperkenalkan program acara
Indie Air), radio Zora melakukan kegiatan promosi. Tujuan promosi tersebut tidak
hanya menargetkan pada pendengar semata, kegiatan promosi tersebut juga untuk
menarik minat para pemasang iklan. Dengan memperoleh banyak pendengar
maka semakin besar kemungkinan para pemasang iklan akan tertarik
mengiklankan produknya tersebut dalam program acara Indie Air. Divisi yang
memiliki tanggung jawab dalam kegitan promosi adalah divisi marketing, traffic,
dan produksi.
Adapun kegitan promosi yang dilakukan radio Zora dalam memasarkan
program acara Indie Air antara lain :
a. Promosi di radio Zora
Dalam melakukan promosi di radio sendiri, radio Zora mengiklankan
program acara Indie Air setiap hari pada setiap jeda iklan. Iklan tersebut
menunjukan identitas program acara Indie Air dalam bentuk slogan, jinggel, dan
juga cuplikan siaran sebelumnya atau topik pembahasan yang akan datang. Hal
tersebut dilakukan untuk mengingatkan audien dan berusaha mempertahankan
audien untuk terus mengikuti program acara Indie Air.
47
b. Promosi melalui internet dan jejaring sosial
Melalui internet dan jejaring sosial program acara Indie Air dapat
melakukan promosi secara interaktif dengan para pendengarnya. Pendengar dapat
menikmati sajian program acara Indie Air secara online. Dengan adanya media
sosial, para pendengarpun dapat langsung berinteraksi dengan penyiar untuk
merequest lagu atau memberikan komentar. Dengan menggunakan media sosial
program acara Indie Air dapat melakukan promosi dalam bentuk visual seperti
logo dan video. Selain itu radio Zora juga bekerja sama dengan beberapa website
dalam melakukan promosi, salah satunya adalah www.bandungmagazine.com.
c. Promosi melalui Event musik dan kontes berhadiah
Salah satu kegiatan promosi yang radio Zora lakukan adalah dengan
menyelenggarakan sebuah event musik dan kontes berhadiah. Kegiatan tersebut
diselenggarakan sebagai wadah untuk menyalurkan dan mempublikasinkan karya
musik indie lokal. Kegiatan yang diselenggarakan tersebut biasanya melibatkan
pengelola media penyiaran lain dan juga pemasang iklan atau sponsor. dengan
demikian radio Zora dapat membangun citra baik terhadap masyarakat (audien)
dan juga pihak lain yang bersangkutan seperti media penyiaran, media massa dan
pemsang iklan. Pada setiap kegiatn yang akan diselenggarakan, sebelumnya radio
Zora juga melakukan promosi melalui billboard yang diletakan ditempat-tempat
yang strategis. Billboard tersebut memberikan informasi mengenai kegiatan yang
akan diselenggarakan dan juga mengenai identitas radio Zora dan program acara
Indie Air.
48
B.
Pengorganisasian Program Siaran Indie Air (Organizing)
1)
Divisi Program Acara Indie Air
Program siaran Indie Air dikelola oleh sebuah tim (team work) dan
dibawah tanggung jawab program manager. Program manager radio Zora
membentuk sebuah divisi dibawahnya untuk mengelola program Indie Air.
Adapun divisi yang terlibat dalam penyiaran program acara musik Indie Air dapat
dilihat pada table dibawah ini
Tabel 4 1 Struktur Divisi Program Acara Musik Indie Air
No
Jabatan
Nama
1
Program Director
Ria dan Asti
2
Produser Program
Gordo
3
Music Director
Dedi
4
Operator
Sin
5
Announcer
Dimassawi dan Luo Endo
Sumber : Radio Zora, 2016
C.
Eksekusi Program Siaran Indie Air
Sebelum pelaksanaan siaran acara musik Indie Air dilakukan, diadakan
pertemuan (meeting) yang dihadiri oleh Program manager, producer program, dan
musik director. Pada meeting tersebut mereka membahas tentang perencanaan
siaran acara Indie Air. Program Manager memberi tugas kepada musik director
dan produser program untuk mengelola proses perencanaan dan pelaksanaan acara
Indie Air.
49
Proses selanjutnya merupakan pemilihan tema acara dan pemilihan artis
tamu yang akan diangkat menjadi tajuk dalam siaran acara musik Indie Air.
Dalam hal ini yang memiliki wewenang untuk mentukan tema dan guest yang
layak untuk di undang tampil dalam acara Indie Air merupakan tanggung jawab
dari produser program Indie Air. Tema acara diangkat berdasarkan hal-hal yang
sedang highlight disekitar masyarakat khususnya kalangan anak muda dan
komunitas musik indie di Bandung.
Dalam menentukan artis mana yang berpotensial dan layak untuk
diundang, produser program akan melakukan koordinasi dengan music director.
Acara Indie Air mengundang artis dari musisi-musisi indie Indonesia dan juga
band-band indie lokal yang berpotensial untuk dijadikan hits musik yang baru.
Acara Indie Air memiliki beberapa kriteria khusus dalam memilih artis atau
musisi-musisi indie yang akan ditampilkan dan musiknya diputarkan di acara
tersebut.
Kriteria tersebut dilihat dari segi musikalitas, lirik lagu dan segi
komersial. Dari segi musikalitas, musik yang diputarkan di program acara Indie
Air haruslah memiliki keunikan dan karakter, maupun itu dari instrument musik
yang dimainkan, suara vocal ataupun pribadi musisinya itu sendiri. Dari segi lirik
lagu, program acara Indie Air menyaring lagu-lagu yang tidak memiliki lirik yang
mengandung unsur-unsur negatif dalam lirik lagu tersebut, seperti pencelaan,
unsur sara, dan kata-kata kasar. Melihat dari segi komersialnya, program acara
Indie Air tidak terpatok oleh jenis musik atau genre musik tertentu. Selama musik
tersebut masih dapat dinikmati dan memiliki daya tarik, musik tersebut akan
diputarkan di program acara Indie Air. Program acara Indie Air memutarkan
hampir semua jenis atau genre musik yang berada dalam konteks musik indie,
mulai dari pop, punk, metal, blues, reggae, ska dll. Produser program juga akan
melakukan pengamatan dan perbandingan antara live performance musisi dengan
musik mp3 atau wave hasil rekaman musisi tersebut. Jika live performance musisi
atau band berbeda jauh dengan hasil rekamannya, maka produser program tidak
akan memutarkan musik dan mengundang tampil musisi tersebut di program acara
Indie Air.
50
Sedangkan dalam konteks diluar musisi, guest yang diundang di acara
Indie Air merupakan tokoh atau organisasi yang memiliki kompetensi
dibidangnya, khususnya yang berkaitan dengan musik seperti event atau acara
musik indie, studio recording, sound engineering, majalah musik dll.
Setelah tema acara dan artis yang akan tampil di acara Indie Air telah
ditetapkan oleh produser program Indie Air, produser program menghubungi
pihak artis atau manajemen artis yang akan di undang tampil di acara Indie Air.
Produser program menghubungi pihak artis atau manajemen artis melalui telepon
atau langsung menjadwalkan pertemuan untuk membahas perihal undangan
tampil di acara Indie Air. Pihak radio Zora akan menggali informasi guest atau
artis mengenai lagu atau album dan promosi guest tersebut. Setelah mendapat
kesepakatan antara pihak radio Zora dan pihak artis, produser program akan
mengembangkan rencana yang telah ditentukan sebelumnya dengan melakukan
koordinasi ke divisi-divisi lainnya seperti announcer, operator, dan music
director.
Sebelum pelaksanaan siaran acara Indie Air, produser program melakukan
persiapan hal-hal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan siaran seperti membuat
naskah siaran (script), Rundown Acara dan song playlist. Dalam membuat naskah
siaran (script) dan rundown acara merupakan tanggung jawab langsung produser
program acara Indie Air. Sedangkan dalam membuat song playlist produser
program Indie Air dibantu oleh music director dalam menentukan lagu atau musik
yang akan diputarkan di program acara Indie Air. Adapun Rundown acara yang
dibuat dapat dilihat dari table di bawah ini :
51
Tabel 4 2 Roundown Program Acara Indie Air Kamis, 17 Maret 2016
Time
19.00-19.15
Activity
Song
Keterangan
Opening Zora Indie Air
3 lagu
19.15-19.35
Zora Indie Update
Story Of Mocca
3 lagu
19.35-19.45
Zora Indie Company Cut 1
Mocca
Sendal Jepit
1 lagu
19.45-20.00
Zora Indie Company Cut 2
Sendal Jepit
1 lagu
20.00-20.15
Zora Indie Company Cut 3
Sendal Jepit
1 lagu
20.15-20.30
Zora Indie Ten Chart Cut 1
20.30-20.45
Zora Indie Ten Chart Cut 2
20.45-21.00
Zora Indie Ten Chart Cut 3
Closing
1 Lagu
Sumber : Radio Zora, 2016
Setelah semua telah dipersiapkan, sebelum melakukan siaran announcer
program acara Indie Air terlebih dahulu melakukan inbox. Inbox merupakan
sebuah pelatihan sebelum langsung melakukan siaran secara live. Hal ini
bertujuan untuk melatih teknik siaran seorang announcer mulai dari kejelasan
pengucapan kata-kata (artikulasi), nada suara atau irama bicara (intonasi), logat
atau dialek bicara (eksentuasi), cepat atau lambatnya tempo bicara dan perubahan
nada bicara (infleksi). Selama announcer melakukan inbox, produser program
secara langsung memberikan pengawasan dan pengarah kepada announcer agar
semua berjalan sesuai dengan SOP (standart operating procedure) yang berlaku
di radio Zora. Setelah announcer melakukan inbox (persiapan dan pelatihan) dan
sudah siap melakukan siaran, setelah itu program acara Indie Air baru mulai on
air.
52
D.
Evaluasi Program Siaran Indie Air (Controlling)
Sebelum radio Zora mematenkan sebuah program acara siaran, radio Zora
terlebih dahulu melakukan penyiaran percobaan program acara tersebut selama 3
bulan. Selama 3 bulan melakukan penyiaran percobaan program siaran, radio Zora
menganlisis dan melakukan evaluasi program acara tersebut mulai dari isi konten
program, penempatan waktu penyiaran, durasi siaran, playlist lagu yang
diputarkan sampai dengan pemilihan announcer yang tepat.
Dalam pelaksanaan siaran program musik Indie Air, dibutuhkan
pengawasan agar semua kegiatan berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan dan pelaksanaan berjalan dengan baik agar tercapainya sasaran dan
tujuan yang telah ditentukan dalam proses perencanaan sebelumnya. Adapun
divisi atau staf yang berwenang untuk melakukan pengawasan adalah produser
program. Produser program akan terjun langsung dalam melakukan pengarahan
dan pengawasan penyiaran program acara musik Indie Air untuk dapat mengukur
kemajuan sejauh mana pencapaian dari tujuan yang telah ditetapkan dan
memungkinkan untuk mendektesi penyimpangan dari perencanaan yang telah
ditentukan sebelumnya. Evaluasi dilakukan setiap seminggu sekali atau setiap
setelah program Indie Air siaran.
Produser program akan melakukan evaluasi seluruh kegiatan untuk dapat
memperbaiki kesalahan atau masalah yang timbul agar dapat meningkatkan
kualitas siaran acara Indie Air. Seluruh laporan kegiatan akan menjadi bahasan
pada pertemuan (meeting) yang akan datang.
53
4.2
Pembahasan
4.2.1
Manajemen Program Siaran Indie Air
Mengelola sebuah program siaran musik dibutuhkan sebuah sistem dan
mekanisme pengelolaan agar program tersebut dapat berjalan sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan. Dalam mengelola program acara musik Indie Air,
radio Zora melakukan rangkaian kegiatan yang terdiri dari; Perencanaan Program
Siaran, Pengorganisasian, Eksekusi (actuating) Program Siaran, dan Evaluasi
Program Siaran. Jika ditinjau dari pendekatan ilmu manajemen, apa yang
dilakukan oleh radio Zora tersebut merupakan langkah-langkah yang sistematis
dan ilmiah. Hal ini mengingat untuk tercapainya tujuan dari acara Indie Air
tersebut akan melibatkan beberapa elemen yang terdiri dari sumber daya manusia,
uang, peralatan kerja, dan energy (listrik) harus dapat dimanfaatkan secara
optimal. Untuk tujuan optimalisasi tersebut maka dibutuhkan sebuah proses atau
mekanisme kegiatan yang terencana sehingga elemen-elemen tersebut dapat
dimanfaatkan secara efisien sehingga sistem penyelenggaraan program Indie Air
itu sendiri dapat berjalan sesuai harapan (efektif) namun diperoleh dengan caracara yang efisien.
Seperti yang dikatakan Sedamaryanti (2014: 2) bahwa manajemen
merupakan suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan: perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
Seperti halnya organisasi dan perusahaan lain, maka media penyiaran pun
harus menggunakan manajemen dalam menjalakan kegiatannya. Mengingat pada
dasarnya manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi atau perusahaan, karena
tanpa manajemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan menjadi
sulit (Morissan 2008: 133).
54
1. Perencanaan Program Siaran Indie Air (Planning)
Bedasarkan pada beberapa pendapat para ahli, perencanaan (planning)
merupakan salah satu elemen penting dari manajemen, perencanaan merupakan
fungsi dasar (fundamental) dari manajemen, karena organizing, staffing,
directing, dan controlling pun harus terlebih dahulu direncanakan (Hasibuan,
2014: 91). Dalam menjalakan kegiatan, radio Zora telah menetapkan tujuan
yang ingin dicapai serta mempersiapkan rencana dan strategi yang akan
digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Sebelum radio Zora membuat sebuah program acara musik, divisi
program manager radio zora telah melakukan riset terlebih dahulu terhadap
selera musik yang sedang diminati oleh masyarakat, khususnya kalangan anak
muda di kota Bandung, serta melakukan analisis kompetitif terhadap
perusahaan pesaingnya. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi peluang
pasar serta untuk mengetahui karakteristik audiens. Morissan (2008: 278)
mengatakan bahwa analisis yang cermat terhadap pasar audien akan
memberikan peluang bagi setiap penayangan program untuk diterima para
audien. Suatu stasiun penyiaran biasanya mengidentifikasi peluang pasar
dengan cara memperhatikan pasar audien secara cermat dan menandai jika
terdapat kecenderungan kenaikan minat dan juga memperhatikan tingkat
kompetisi program siaran yang terdapat pada setiap segmen pasar atau audien.
Setelah melakukan analisis mengenai musik yang diminati dikalangan
anak muda kota Bandung dan menganalisis program pesaing, munculah sebuah
gagasan untuk membentuk program siaran dalam format musik yang
didalamnya mengandung konten musik indie dan juga edukasi dan program
tersebut diberi nama Zora Indie Air. Peneliti berpendapat bahwa penetapan
kata Zora Indie Air sebagai nama program siaran sudah cukup sesuai. Secara
trade mark atau merek nama tersebut menurut peneliti sudah cukup spesifik,
mudah diingat, dan bermakna. Selain itu dengan nama tersebut audien sudah
mendapatkan gambaran umum dan identitas dari konsep atau konten yang
disajikan di dalam program acara tersebut. Morissan (2010: 76) mengatakan
55
bahwa memilih nama merek bagi suatu produk merupakan kegiatan yang
penting ditinjau dari persepektif promosi karena nama merek berfungsi
menyampaikan atribut dan makna.
Selanjutnya radio Zora mengembangkan analisis yang telah dilakukan
sebelumnya dengan membuat sebuah perencanaa. Adapun hal-hal yang
dilakukan dalam perencanaan tersebut mencakup tentang penetapan tujuan,
segmentasi audien, pemilihan tema topik pembahasan atau isi konten,
penetapan jadwal siaran dan promosi program Indie Air. Hal-hal yang
dilakukan pada perencanaan tersebut dipandang perlu mengingat program Indie
Air merupakan program baru. Sehingga pihak radio Zora perlu memikirkan
atau merencanakan sebuah strategi yang tujuannya agar program tersebut
menarik dan mampu memenuhi kebutuhan audien. Seperti yang dikatakan
Morissan (2008: 274) bahwa pada stasiun radio, perencanaan program
mencakup pemilihan format dan isi program siaran yang dapat menarik dan
memuaskan kebutuhan audien yang terdapat pada suatu segmen audien
berdasarkan demografi tertentu.
1) Penetapan Tujuan
Penetapan tujuan merupakan suatu aktivitas untuk menetapkan sesuatu
yang ingin dicapai melalui pelaksanaan kerja (Siswanto, 2013: 45). Tujuan
dibentuknya program acara Indie Air yaitu untuk mewadahi dan memberi
edukasi tentang musik bagi para musisi dan penikmat lagu indie di kota
Bandung. Selain itu melalui program tersebut diharapkan akan mampu
memperoleh Prestige dan Brand Awareness.
Pada beberapa radio kebanyakan, tujuan dari program penyiaran adalah
untuk menarik banyak audien. Namun bagi radio Zora sendiri jumlah audien
yang banyak bukanlah satu-satunya tujuan penyiaran sebuah program acara.
Seperti yang disampaikan Morissan (2008: 290) bahwa dalam sebuah program
siaran selain mendapatkan audien yang banyak terdapat tujuan-tujuan lain,
yang diantaranya; prestige, brand awareness, penghargaan, dan kepentingan
56
publik. Prestige dapat diartikan sebagai citra yang baik dari sebuah produk
karena dianggap memiliki nilai lebih dibandingkan dengan yang lainnya.
Sedangkan brand awareness dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan
membangun citra merek agar mendapatkan pengakuan positif dari masyarakat.
Hal ini sejalan dengan pendapat Sumarwan (2009: 29) bahwa membangun citra
merek sangatlah penting bagi perusahaan, karena akan membentuk persepsi
positif terhadap merek dan selanjutnya persepsi positif itu akan memberikan
keyakinan dan dorongan kepada konsumen untuk mengkonsumsi merek
tersebut.
Melihat tujuan dari program acara Indie Air tersebut, peneliti menilai
bahwa tujuan tersebut sejalan dengan visi dan misi radio Zora yang telah
ditetapkan sebelumnya. Seperti yang dikatakan Romli (2009: 28) bahwa
program acara radio sangat beragam, masing-masing memiliki maksud dan
tujuan. Hal tersebut harus diselaraskan dengan format dan juga visi dan misi
stasiun radio.
2) Segmentasi Audiens
Dalam kegiatan bisnis, segmentasi pasar digunakan untuk memilih
pasar sasaran, mencari peluang, menggerogoti segmen pemimpin pasar,
merumuskan pesan, komunikasi, pelayanan yang lebih baik, menganalisis
prilaku konsumen, dan mendisain produk. Segementasi pada dasaranya adalah
suatu strategi untuk memahami struktur pasara (Shinta, 2011: 63). Tahap
perencanan selanjutnya radio Zora menentukan segmentasi audien yang akan
dituju pada program acara Indie Air. Berdasarkan pada hasil analisis
sebelumnya ternyata tidak seluruh masyarakat kota Bandung dapat menikmati
atau menyukai musik-musik indie. Hanya sebagian besar kalangan yang
menyukai musik
indie, salah satunya adalah kalangan anak muda. Maka
berdasarkan hal tersebut program acara Indie Air memfokuskan segmentasi
pendengar dikalangan anak muda pada usia 15-25 tahun.
57
Peneliti berpendapat bahwa apa yang telah dilakukan oleh radio Zora
tersebut sangatlah tepat karena dengan penentuan segmentasi tersebut maka
program acara Indie Air dapat lebih terfokus dalam melayani kebutuhan dan
keinginan audiensnya. Menurut Morissan (2008: 179) segmentasi diperlukan
agar stasiun penyiaran dapat melayani audiennya secara lebih baik, melakukan
komunikasi yang lebih persuasive, dan yang terpenting adalah memuaskan
kebutuhan dan keinginan audien yang dituju.
3) Pemilihan Tema dan Topik Pembahasan
Menurut Wahyudi (2008: 161), tema adalah ide yang mendasari suatu
cerita. Tema berperan sebagai pangkal tolak dalam memaparkan karya rekaan
yang diciptakan. Berdasarakan pada segmentasi audien yang memilih segmen
kalangan anak muda, maka pemilihan tema atau topik pembahasan dalam
program Indie Air harus mengarah pada trend atau fenomena yang sedang
berkembang (happening) dikalangan anak muda kota Bandung. Topik yang
diangkat dalam pembahasan dan perbincangan didalam program acara Indie
Air tersebut menyangkut informasi tentang musik indie, musisi-musisi indie,
komunitas indie, acara atau event musik indie dan informasi edukasi coaching
clinic seperti press realese, recording dan sound.
Peneliti berpendapat bahwa tema atau topik pembahasan yang diangkat
dalam program acara Indie Air cukup menarik. Program acara Indie Air tidak
hanya memberikan hiburan tetapi juga memberikan infomasi yang bersifat
edukatif kepada para pendengarnya. Tema atau topik pembahasan yang
diangkat dalam program acara Indie Air termasuk dalam bentuk hiburan.
Menurut Morissan (2008: 238) pengelola program siaran yang baik
harus mengetahui apa yang menarik ataupun yang sedang popular dikalangan
masyarakat untuk kelompok-kelompok yang berbeda-beda. Terdapat 3 bentuk
infotainment radio yang popular di Indonesia yaitu info-entertainment,
infotainment, dan information & entertainment.
58
4) Penetapan Jadwal Siaran
Menurut StephenP. Robbin (1999: 251), penjadwalan merupakan daftar
dari kegiatan-kegiatan yang diperlukan, urutan penyelesaian, siapa yang
mengerjakan masing-masing kegiatan tersebut, dan waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikannya. Jadwal siaran program acara Indie Air ditetapkan
pada hari kamis malam pukul 19.00 s/d pukul 21.00 yang berlangsung selama 2
jam. Waktu tersebut merupakan waktu prime time. Peneliti menilai, bahwa
penetapan jadwal siaran program Indie Air pada waktu prime time sangatlah
tepat.
Waktu prime time merupakan waktu dimana kebanyakan orang
menikmati hiburan setelah lelah dengan aktivitas kesehariannya. Selain itu
pendengar pada segmen ini sangat beragam, mulai dari anak-anak, remaja
hingga orang tua.
Menurut Morissan (2008: 344) prime time merupakan waktu siaran
yang paling banyak menarik audien. Audien yang berada pada segmen ini
sangat beragam (anak-anak, remaja dan dewasa). Sedangkan menururt M.
Jazuli (2014: 55) kepastian hari dan ketepatan dalam menjadwalkan sebuah
acara harus dijadwalkan dengan tepat, sehingga tidak menimbulkan keraguan
dari pihak audien untuk menikmati acara tersebut. Dalam menetapkan waktu
yang penting dipertimbangkan adalah keadaan waktu yang luang, senggang
ataupun longgar.
5) Promosi Program
Menurut Shinta (2011: 120) pada hakikatnya promosi merupakan
bentuk komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah aktivitas
pemasaran yang berusaha untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi/
membujuk atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya
agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan
perusahaan bersangkutan. Untuk dapat menarik minat para pendengar,
59
mempertahankan pendengar yang telah didapat ataupun menarik audien baru
(memperkenalkan program acara Indie Air), radio Zora melakukan kegiatan
promosi. Tujuan promosi tersebut tidak hanya menargetkan pada pendengar
semata, kegiatan promosi tersebut juga untuk menarik minat para pemasang
iklan.
Dengan
memperoleh
banyak
pendengar
maka
semakin
besar
kemungkinan para pemasang iklan akan tertarik mengiklankan produknya
tersebut dalam program acara Indie Air. Menurut Morrisan (2008: 455) bahwa
melalui promosi, media penyiaran mencoba untuk membujuk khalayak untuk
tetap mengikuti program-program yang disiarkan dan sekaligus membujuk
pemasang iklan untuk membeli waktu siaran yang tersedia.
Divisi yang memiliki tanggung jawab dalam kegitan promosi adalah
divisi marketing, traffic, dan produksi. Adapun kegitan promosi yang
dilakukan radio zora dalam memasarkan program acara Indie Air antara lain
melalui promosi di radio Zora sendiri, interaktif pada jejaring sosial di internet,
dan melalui kontes berhadiah.
a. Promosi di radio Zora
Michael Ray (Morissan, 2010: 16) mendefinisikan promosi sebagai
koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun
berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa tau
memperkenalkan suatu gagasan. Dalam melakukan promosi di radio sendiri,
Radio Zora mengiklankan program acara Indie Air setiap hari pada setiap jeda
iklan. Iklan tersebut menunjukan identitas program acara Indie Air dalam
bentuk slogan, jinggel, dan juga cuplikan siaran sebelumnya atau topik
pembahasan yang akan datang. Hal tersebut dilakukan untuk mengingatkan
audien dan berusaha mempertahankan audien untuk terus mengikuti program
acara Indie Air. Morissan (2008: 458) mengungkapkan, tempat terbaik untuk
mempromosikan program acara adalah tentu saja di stasiun sendiri. Promosi di
stasiun sendiri merupakan cara yang paling cepat dan mudah dilakukan karena
audien sudah tersedia.
60
b. Promosi melalui internet dan jejaring sosial
Internet saat ini sudah menjadi media iklan yang menarik. Banyak
praktisi pemasaran mengiklankan produk mereka baik di web site sendiri
maupun di web site milik perusahaan lain (Morissan, 2010: 24). Melalui
internet dan jejaring sosial program acara Indie Air dapat melakukan promosi
secara interaktif dengan para pendengarnya. Pendengar dapat menikmati sajian
program acara Indie Air secara online. Dengan adanya media sosial, para
pendengarpun dapat langsung berinteraksi dengan penyiar untuk merequest
lagu atau memberikan komentar. Dengan menggunakan media sosial program
acara Indie Air dapat melakukan promosi dalam bentuk visual seperti logo dan
video. Selain itu radio Zora juga bekerja sama dengan beberapa website dalam
melakukan promosi, salah satunya adalah www.bandungmagazine.com.
Menururt Morissan (2008: 473) promosi melalui internet atau jejaring sosial
memungkinkan terjadinya arus timbal balik yang memungkinkan pengguna
dapat berpartisipasi pada saat itu juga (real time) seperti mengajukan
pertanyaan, menjawab pertanyaan dan tentu saja melakukan pembelian. Karena
sifat yang interaktif, internet menjadi cara yang efektif untuk berkomunikasi
dengan konsumen.
c. Promosi melalui kontes berhadiah
Morissan mengatakan (2008: 471) bahwa stasiun penyiaran kerap
mengadakan kontes atau kompetisi dalam upaya meningkatkan promosi stasiun
penyiaran. Sebuah kontes (event/ festival/ kompetisi) diakui sebagai salah satu
cara yang efektif untuk menarik perhatian audien dan bahkan meningkatkan
audien. Salah satu kegiatan promosi yang radio Zora lakukan adalah dengan
menyelenggarakan sebuah kontes berhadiah seperti event musik atau pun
festival musik. Kegiatan tersebut diselenggarakan sebagai wadah untuk
menyalurkan dan mempublikasinkan karya musik indie lokal. Kegiatan yang
diselenggarakan tersebut biasanya melibatkan pengelola media penyiaran lain
dan juga pemasang iklan atau sponsor. Dengan demikian radio Zora dapat
61
membangun citra baik terhadap masyarakat (audien) dan juga pihak lain yang
bersangkutan seperti media penyiaran, media massa dan pemasang iklan.
Pada setiap kegiatan yang akan diselenggarakan,
radio Zora juga
melakukan pemasangan iklan pada billboard yang diletakan ditempat-tempat
yang strategis. Di dalam billboard tersebut disampaikan informasi mengenai
kegiatan yang akan diselenggarakan dan juga mengenai identitas radio Zora
dan program acara Indie Air. Morissan (2008: 465) mengungkapkan bahwa
keuntungan billboard sebagai medium iklan antara lain dalam hal ukurannya
yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan serta dapat ditambah dengan efekefek khusus seperti cahaya, gelombang, gerakan berputar dan sebagainya.
2. Pengorganisasian Program Siran Indie Air (Organizing)
A. Divisi Program Acara Indie Air
Pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokan orang, alatalat, tugas, tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa sehingga
terciptanya suatu organisasi yang dapat digerakan sebagai suatu kesatuan
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Feriyanto, 2015: 26).
Dalam pengorganisasian program siaran Indie Air, radio Zora membuat sebuah
Stuktur divisi yang ditujukan untuk mengelola program acara siaran musik
Indie Air. Dalam penetapan tugas pokok dan bagian atau jabatan sebuah staff
maupun divisi, radio Zora memilih orang-orang yang tepat atau kompeten
dibidangnya agar semua kegiatan yang dilakukan dapat dilakukan secara
efektif dan efesien dalam mencapai sebuah tujuan. Program tersebut dikelola
oleh sebuah tim (team work) dibawah tanggung jawab program manager.
Program manager radio Zora membentuk sebuah divisi dibawahnya untuk
mengelola Program Indie Air. Adapun divisi yang terlibat dalam penyiaran
program acara music Indie Air dapat dilihat pada table dibawah ini :
62
Tabel 4 3 Struktur Divisi Program Acara Musik Indie Air
No
Jabatan
Nama
1
Program Director
Ria dan Asti
2
Produser Program
Gordo
3
Music Director
Dedi
4
Operator
Sin
5
Announcer
Dimassawi dan Luo Endo
Sumber : Radio Zora, 2016
Dilihat dari tabel struktur divisi di atas, bentuk organisasi yang
diperuntukan dalam mengelola program acara Indie air memiliki bentuk
oraganisasi yang cukup kecil. Semakin kecil bentuk organisasi akan semakin
kompleks tugas pokok yang digariskan begitu juga sebaliknya (M. Jazuli: 14).
Peneliti berpendapat, pembentukan struktur organisasi yang dibentuk
untuk mengelola program acara tersebut sudah cukup dan layak. Setiap divisi
memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kompetensi di bidangnya
masing-masing. Menurut Morissan (2008: 151) struktur organisasi penyiaran
pada umumnya tidak memiliki standar yang baku. Bentuk organiasasi stasiun
penyiaran berbeda-beda satu dengan yang lainnya, bahkan pada wilayah yang
sama stasiun penyiaran tidak memiliki struktur organisasi yang persis sama.
63
3. Eksekusi Program Siaran Indie Air
Eksekusi program yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan
penerapan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya (penggerakan/
actuating). Secara teori, menurut Feriyanto (2015: 45) penggerakan merupakan
aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan
untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta
efisien untuk mencapai tujuan.
Dalam melakukan pelaksanaan atau mengeksekusi program acara
Indie Air, pengelola program acara siaran tersebut melakukan beberapa
persiapan sebelum melakukan siaran langsung (on air). berikut merupakan
ringkasan dari tahapan-tahapan proses pelaksanaan yang radio Zora lakukan
dalam mengeksekusi program siaran Indie Air.
1) Melakukan pertemuan (meeting) yang membahas proses pelaksanaan
program acara Indie Air.
2) Penetapan tema acara atau topik pembahasan program acara Indie Air
3) Penetapan guest yang akan diundang di program acara Indie Air
4) Mengkoordinasi pihak guest yang akan diundang
5) Membuat naskah siaran (script)
6) Membuat songlist atau playlist
7) Membuat rundown acara
8) Produser program melakukan koordinasi kepada divisi traffic, operator,
dan music director.
9) Announcer melakukan inbox dibawah pengawasan produser program
10) Pelaksanaan siaran (on air)
11) Evaluasi
Melihat tahapan proses pelaksanaan siaran acara yang dilakukan oleh
radio Zora diatas, peneliti menilai dalam tahapan tersebut secara keseluruhan
sudah berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Seperti
yang dikatakan Morissan (2008: 343) eksekusi program mencakup kegiatan
menayangkan program sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan. Dari
64
beberapa tahapan proses pelaksanaan siaran acara Indie Air yang dilakukan,
didalamnya termasuk dalam kegiatan pengarahan dan macam-macam bentuk
pergerakan. Pihak radio Zora (produser program) juga menerapkan prinsipprinsip penggerakan untuk kelancaran proses pelaksanaan agar proses
pelaksanaan dapat berjalan dengan baik secara efektif dan efesien dalam
pencapaian sebuah tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Macam-macam
penggerakan yang dilakukan dapat berupa orientasi, perintah dan delegasi
wewenang (Feriyanto, 2015: 49).
4. Pengawasan dan Evaluasi Program Siaran Indie Air (Controlling)
Pengawasan
adalah
kegiatan
manajer
atau
pimpinan
dalam
mengupayakan agar pekerjaan sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan dan
tujuan yang ditentukan (M Jazuli, 2014: 17).
Sedangakan menurut Siswanto (2013: 151), controlling dapat
didefinisikan sebagai suatu proses yang sistematik untuk mengevaluasi apakah
aktivitas-aktivitas organisasi telah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan, apabila belum dilaksanakan diagnosis faktor penyebabnya
untuk selanjutnya diambil tindakan perbaikan.
Dalam pelaksanaan siaran program musik Indie Air, dibutuhkan
pengawasan agar semua kegiatan berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan dan pelaksanaan berjalan dengan baik agar tercapainya sasaran dan
tujuan yang telah ditentukan dalam proses perencanaan sebelumnya. Adapun
divisi atau staff yang berwenang untuk melakukan pengawasan adalah produser
program. Produser program akan terjun langsung dalam melakukan pengarahan
dan pengawasan penyiaran
program acara musik Indie Air untuk dapat
mengukur kemajuan sejauh mana pencapaian dari tujuan yang telah ditetapkan
dan memungkinkan untuk mendektesi penyimpangan dari perencanaan yang
telah ditentukan sebelumnya. Produser program akan melakukan evaluasi
seluruh kegiatan untuk dapat memperbaiki kesalahan atau masalah yang timbul
65
agar dapat meningkatkan kualitas siaran acara Indie Air. Morissan (2008: 354)
mengungkapkan proses pengawasan dan evaluasi menentukan seberapa jauh
suatu rencana dan tujuan yang sudah dapat dicapai atau diwujudkan oleh
stasiun penyiaran. Peneliti berpendapat tujuan dilakukannya pengawasan dan
evaluasi yang dilakukan oleh produser program memiliki tujuan yang jelas dan
sesuai dengan prinsip pengawasan seperti yang dikatakan Andri Feriyanto
(2015: 67), prinsip pengawasan yaitu memastikan pelaksanaan sesuai dengan
rencana sehingga harus ada perencanaan tertentu, intruksi dan wewenang ke
pada bawahan.
4.2.2
Keberhasilan Program Siaran
Peneliti berpendapat
bahwa keberhasilan sebuah program siaran
ditentukan oleh banyaknya audien yang dimiliki oleh suatu program tersebut.
Seperti yang dikatakan Morissan (2008: 377) umpan balik (feed back) merupakan
hal yang sangat penting bagi pengelola media penyiaran. Umpan balik akan
menjadi petunjuk kepada pengelola stasiun penyiaran apakah suatu program itu
berhasil atau tidak. Secara umum, umpan balik dalam media penyiaran diartikan
sebagai seluruh informasi yang berasal dari audien.
Berdasarkan data yang diperoleh dari produser program selaku
narasumber, program acara Indie Air mendapatkan respon positif dari para
pendengar khusunya di wilayah Bandung. Jumlah pendengar program acara Indie
Air mencapai kurang lebih sekitar 300 pendengar hanya dalam waktu 1 jam. Hal
ini menunjukan minat masyarakat terhadap program acara Indie Air cukup tinggi.
Dengan dicapainya pendengar dalam jumlah yang kurang lebih sekitar 300
pendengar dalam waktu 1 jam, angka tersebut merupakan jumlah yang cukup
banyak dibandingkan dengan acara-acara program lain yang di siarkan di radio
Zora yang hanya didengar oleh sekitar 150 pendengar (wawancara: Gordo dan
Asti 25 Mei 2016). Dengan demikian program siaran Indie Air dapat dikatakan
berhasil menarik minat masyarakat khususnya di wilayah Bandung.
66
Berdasarakan uraian diatas mengenai seluruh kegiatan yang dilakukan
radio Zora dalam mengelola program siaran acara musik Indie Air, kegiatan
tersebut merupakan proses mekanisme kegiatan yang terencana dan sistemastis.
Radio Zora menenarpkan konsep dasar dan fungsi “Manajemen” dalam mengelola
program acara Indie Air untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
George R. Terry (Jazuli, 2014: 12) merumuskan fungsi manajemen sebagai proses
dinamis yang meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pergerakan (actuating) dan pengawasan serta evaluasi (controlling).
Adapun kegiatan yang dilakukan oleh radio Zora dalam mengelola
program siaran acara musik Indie Air adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan program siaran acara musik Indie Air (Planning)
Perencanaan mencakup; penetapan tujuan program siaran, analisis peluang
pasar dan analisis kompetitif, pemilihan nama program siaran, segmentasi audien,
penjadwalan program siaran, penetapan tema atau topik pembahasan program
siaran, dan promosi program siaran.
2. Pengorganisasin program siaran acara musik Indie Air (Organizing)
Pengorganisasian mencakup pembentukan divisi program acara Indie Air.
Adapun divisi yang terlibat dalam mengelola program siaran acara musik Indie
Air yaitu; program director, produser program, music director, operator dan
announcer.
3. Eksekusi pelaksanaan siaran acara musik Indie Air (actuating)
Secara keseluruhan proses pelaksanaan atau eksekusi program siaran acara
musik Indie Air mencakup; meeting yang membahas proses pelaksanaan program
acara Indie Air, mengkoordinasi pihak guest yang akan diundang, membuat
naskah siaran (script), membuat songlist atau playlist, membuat rundown acara ,
produser program melakukan koordinasi kepada divisi traffic, operator, dan music
director, Announcer melakukan inbox dibawah pengawasan produser program dan
pelaksanaan siaran (on air)
67
4. Pengarahan dan Evaluasi Acara (controlling)
Dalam proses pengawasan produser program sebagai pimpinan telah
menjalankan tugas dengan baik. Hal tersebut dilakukan untuk dapat mengukur
kemajuan sejauh mana pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan dan
memungkinkan untuk mendeteksi penyimpangan dari perencanaan yang telah
ditentukan sebelumnya. Produer program melakukan evaluasi seminggu sekali
untuk dapat memperbaiki kesalahan atau masalah yang timbul agar dapat
meningkatkan kualitas program acara Indie Air.
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya mengenai manajemen program siaran acara musik Indie Air di radio
Zora, dalam keseluruhan kegiatan yang dilakukan, radio Zora menerapkan konsep
dasar dan fungsi-fungsi “Manajemen” dalam seluruh kegiatannya untuk dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal tersebut telah memenuhi standarisasi
dalam pengelolaan sebuah organisasi, perusahaan maupun media penyiaran radio
dan sesuai dengan teori-teori yang telah dirumuskan oleh para ahli, diantaranya
seperti : Perencanaan (planning), Pengorganisasi (organizing), Penggerakan
(actuating), dan Pengarahan dan Evaluasi Acara (controlling).
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini dilihat dari
aspek manajemen adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan program siaran acara musik Indie Air (Planning)
Secara umum perencanaan yang dilakukan oleh radio Zora cukup
rasional/ilmiah dan matang. Kematangan ini dapat dilihat dari keputusankeputusan perencanaan yang berdasar pada analisis terhadap kebutuhan pasar.
Perencanaan tersebut mencakup; penetapan tujuan program siaran, analisis
peluang pasar dan analisis kompetitif, pemilihan nama program siaran, segmentasi
audien, penjadwalan program siaran, penetapan tema atau topik pembahasan
program siaran, dan promosi program siaran.
2. Pengorganisasin program siaran acara musik Indie Air (Organizing)
Pembentukan struktur organiasi program siaran acara musik Indie Air yang
dibentuk telah tertata dengan rapi. Setiap divisi memiliki tugas dan tanggung
jawab sesuai dengan kompetensi dibidangnya masing-masing. Adapun divisi yang
69
terlibat dalam mengelola program siaran acara musik Indie Air yaitu; program
director, produser program, music director, operator dan announcer.
3. Eksekusi pelaksanaan siaran acara musik Indie Air (actuating)
Secara keseluruhan proses pelaksanaan atau eksekusi program siaran acara
musik Indie Air
sudah berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun
sebelumnya. Dalam kegiatan pengarahan pengelola program acara Indie Air
menerapkan macam-macam bentuk pergerakan dan prinsip-prinsip penggerakan
berupa orientasi, perintah dan delegasi wewenang. Hal tersebut dilakukan demi
kelancaran peroses pelaksanaan agar proses pelaksanaan dapat berjalan dengan
baik secara efektif dan efesien dalam pencapain sebuah tujuan.
4. Pengarahan dan Evaluasi Acara (controlling)
Dalam proses pengawasan produser program sebagai pimpinan telah
menjalankan tugas dengan baik. Hal tersebut dilakukan untuk dapat mengukur
kemajuan sejauh mana pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan dan
memungkinkan untuk mendeteksi penyimpangan dari perencanaan yang telah
ditentukan sebelumnya. Produer program melakukan evaluasi seminggu sekali
untuk dapat memperbaiki kesalahan atau masalah yang timbul agar dapat
meningkatkan kualitas program acara Indie Air.
5.2 Saran
Jika dilihat secara garis besar dari keseluruhan kegiatan tata kelola yang
dilakukan radio Zora terhadap program siaran Indie Air, radio Zora telah mampu
menjalakan proses penyiaran dengan baik dan maksimal. Namun, ada beberapa
catatan yang dapat diambil yang kiranya dapat menjadi masukan bagi program
siaran acara Indie Air yang berkaitan dengan guest atau tamu yang diundang di
program acara Indie Air. Pada program siaran Indie Air, guest yang diundang
hadir khususnya musisi atau band hanya memberikan informasi-informasi
mengenai lagu atau album karya ciptaan musisi atau band tersebut melalui
pemutaran lagu dan perbincangan selama program siaran berlangsung.
70
Berdasarakan hal tersebut peneliti memiliki saran untuk program siaran
Indie Air agar membuat satu segmen khusus dimana musisi atau band yang
diundang hadir untuk melakukan demontrasi karya ciptaan secara langsung (live
performance/ live on air). Dengan demikian tema atau topik pembahasan yang
diangkat dalam program siaran acara musik Indie Air lebih variatif dan lebih dapat
menarik audien ataupu musisi indie untuk mendemontrasikan karya musiknya
melalui program siaran Indie Air.
71
DAFTAR PUSTAKA
Feriyanto, A. 2015. Pengantar Manajemen. Kebumen: Mediatera
Hasibuan, M.S.P. 2014. Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah.
Jakarta: PT. Bumi Aksara
Jazuli, M. 2014. Manajemen Seni Pertunjukan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Morissan. 2008. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta: Kencana
_______, 2010. Periklanan. Jakarta: Kencana
Naldo. 2012. Karya Tesis: Musik Indie Sebagai Perlawanan Terhadap Industri
Musik Mainstreem Indonesia. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Inonesia, Jakarta.
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana
Rez, Idhar. 2008. Music Record Indie Label. Bandung: Mizan Bunaya Kreativa
Robbin, P. Stephen. 1999. Manajemen. Edisi Indonesia. Jakarta: PT. Prenhallindo
Romli, M. 2009. Dasar-Dasar Siaran Radio. Bandung: Nuansa
Sedamaryanti. 2014. Manajemen Strategi. Bandung: PT. Refika ADitama
Shinta, Agustina. 2011. Manajemen Pemasaran.
Malang: Universitas Briwijaya Press
Siswanto. 2013. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta
Sumarwan. 2009. Pemasaran Strategik. Jakarta: Inti Prima Promosindo
Wahyudi, Siswanto. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT. Grasindo
i
LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Dengan Pihak Radio Zora
I. Pertanyaan untuk divisi program
1. Berasal dari mana ide yang mendasari dan melatarbelakangi pembentukan
program indie air ?
2. Apa tujuan dari dibentuknya program indie air ?
3. Bagaimana tahapan pembentukan proses pembentukan program indie
a. Riset (analisis lingkungan)
b. Analisis kompetitif (persaingan terhadap program lain atau radio lain)
c. Divisi apa saja yang terlibat dalam melakukan riset ?
d. Siapa yang membentuk divisi riset terbut ?
4. Divisi apa saja yang terlibat dalam mengelola program indie air ?
5. Siapa yang membentuk divisi dalam mengelola program indie air ?
6. Tolong Jelaskan jobdesk masing-masing divisi yang mengelola program
indie air..
7. Mengapa program acara indie air dijadikan salah satu program spesial ?
8. Tolong Jelaskan alur dalam tahapan perencanaan program acara indie air
mulai dari ide hingga persiapan pelaksanaan ..
9. Mengapa program acara indie air ditetapkan pada hari kamis jm 19.00 ?
kenapa tidak dijadwalkan dihari yang lain ? tolong berikan alasan.
10. Mengapa program indie air berdurasi 2 jam ? kenapa tidak lebih lama atau
lebih singkat ? tolong berikan alasan
11. Diambil dari mana topik pembahasan atau tema program acara indie air
dan siapa yang menentukan tema tersebut ?
12. Kriteria guest seperti apa yang layak diundang di program indie air ?
(band, individu, organisasi)
13. Tolong jelaskan alur dalam tahapan persiapan pelaksanaan acara mulai
dari penentuan tema hingga pelaksanaan acara ..
ii
14. Bagaimana
upaya
penerapan
perencanaan
yang telah
ditetapkan
sebelumnya agar pelaksanaan berjalan sukses dan mencapai tujuan yang
telah ditetapkan ? hal apa saja yang dilakukan dan tolong berikan alasan..
15. Tolong jelaskan SOP radio zora dan siapa yang menentukan SOP tersebut?
16. Hal apa saja yang dilakukan dalam mengevaluasi program indie air ?
17. Apa keuntungan yang didapat radio zora dari dibentuknya program acara
indie air ?
18. Seberapa besar animo masyarakat terhadap program indie air (jumlah
audiens dalam angka) ?
19. Apa yang menjadi parameter keberhasilan sebuah program ? khususnya
program acara indie air ..
II. Pertanyaan Untuk Music Director
1. Kriteria musik indie yang seperti apa yang layak diputarkan deprogram
acara indie air ? Apakah genre lagu mempengaruhi ? Apakah brand suatu
band mempengaruhi ? tolong berikan alasan dan contohnya ..
2. Mengapa radio zora tidak memutarkan lagu dangdut, melayu dan
tradisional sunda ?
3. Apa yang menjadi parameter kualitas sebuah musik indie itu bagus atau
tidak ?
4. Lagu indie yang seperti apa yang dapat menarik minat pendengar ?
5. Dari mana program indie air memperoleh perbendaharaan lagu indie ?
6. Apakah music instrumental diputarkan di program acara indie air ? jika
iya atau tidak tolong berikan alasan ?
iii
Lampiran 2 Foto dokumentasi
Clossiana
(Sumber : Radio Zora 26 April 2016)
Meet Up Robinson
(Sumber : Radio Zora 26 April 2016)
iv
Nissan Fortz
(Sumber : Radio Zora 26 April 2016)
v
Download