naskah publikasi perbedaan depresi postpartum ditinjau dari status

advertisement
1
NASKAH PUBLIKASI
PERBEDAAN DEPRESI POSTPARTUM DITINJAU DARI
STATUS SOSIAL EKONOMI
Oleh :
DEWI LUCKY SETYOWATI
ULY GUSNIARTI
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2007
2
NASKAH PUBLIKASI
PERBEDAAN DEPRESI POSTPARTUM
DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI
Telah Disetujui Pada Tanggal
Dosen Pembimbing Utama
(Uly Gusniarti, S.Psi., M.Si)
3
PERBEDAAN DEPRESI POSTPARTUM
DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI
Dewi Lucky Setyowati
Uly Gusniarti
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan depresi
postpartum ditinjau dari status sosial ekonomi. Dugaan awal yang diajukan dalam
penelitian ini adalah ada perbedaan depresi postpartum ditinjau dari status sosial
ekonomi. Ibu yang berstatus sosial ekonomi rendah mengalami depresi postpartumnya
lebih besar daripada ibu yang berstatus sosial ekonomi menengah yang tingkat depresi
postpartumnya sedang dan ibu yang berstatus sosial ekonomi tinggi yang tingkat depresi
postpartumnya lebih rendah.
Subjek dari penelitian ini adalah wanita yang telah menikah dan melahirkan
dalam kurun waktu 4 minggu sampai 1 tahun (12 bulan) di Rumah Bersalin Sakina
Idaman. Jumlah subjek yang diteliti ada 30 subjek. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode angket. Depresi postpartum diukur
dengan menggunakan skala yang diadaptasi dari Edinburgh Postnatal Depression Scale
(EPDS) yang berjumlah 10 aitem dan skala status sosial ekonomi menggunakan dari
Efriyanti (2003).
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas
program SPSS versi 12.0 untuk menguji apakah terdapat perbedaan depresi postpartum
ditinjau dari status sosial ekonomi. Dari hasil analisis variansi test didapat nilai F= 5,559
(p < 0,01) yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara depresi postpartum
ditinjau dari status sosial ekonomi. Jadi hipotesis penelitian diterima.
Kata Kunci : Depresi Postpartum, Status Sosial Ekonomi
4
PERBEDAAN DEPRESI POSTPARTUM DITINJAU DARI STATUS SOSIAL
EKONOMI
Pengantar
Depresi merupakan gangguan mood atau perasaan. Gangguan perasaan
yang dialami tersebut tidak jarang mengganggu aktivitas dari individu. Depresi
dapat timbul dari permasalahan yang belum atau tidak bisa diselesaikan oleh
individu. Depresi dapat dideteksi dari gejala seperti susah tidur, nafsu makan
berkurang, mudah marah, wajah yang tidak bersemangat untuk menjalani
aktivitas. Biasanya wanita lebih rentan mengalami depresi, tidak melihat apakah
wanita tersebut berada di usia remaja, ibu yang habis melahirkan, wanita yang
bekerja bahkan wanita lanjut usia yang bingung akan apa saja yang harus
dilakukannya di usia tersebut. Tidak menutup kemungkinan pria mengalami
depresi, namun jika dibandingkan dengan wanita jumlah pria yang depresi lebih
sedikit. Jika dilihat dari penyebab depresinya seorang pria kebanyakan
berhubungan dengan masalah pekerjaan. Berbeda dengan wanita, depresi selalu
timbul tidak jauh dari masalah seputar penampilan diri, mengurus anak,
mengurus rumah tangga dan masih banyak masalah yang lainnya.
Ibu yang telah melahirkan bisa terkena depresi. Depresi yang dialami oleh
ibu setelah melahirkan dikenal sebagai depresi postpartum atau depresi setelah
melahirkan. Depresi postpartum atau depresi setelah melahirkan adalah depresi
yang dialami ibu setelah melahirkan bayi. Menurut Balipos.co.id, depresi ini
perpaduan yang kompleks dari perubahan-perubahan fisik, emosional dan
tingkah laku ibu yang biasanya dikaitkan dengan perubahan-perubahan kimiawi,
5
sosial dan psikologis dengan hadirnya seorang bayi baru. Pada umumnya, ibu-ibu
yang baru rentan pada depresi postpartum. Depresi ini timbul akibat perasaan
bersalah dari ibu baru tersebut, karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki
mengenai cara merawat bayi. Ibu baru yang mengalami depresi postpartum
biasanya mengalami gangguan tidur. Hal ini disebabkan kewajibannya bangun
setiap saat untuk meminumkan susu pada bayinya, mengganti popok saat buang
air kecil atau buang air besar, menggendong bayi yang sedang menangis setiap
saat baik siang maupun tengah malam sekalipun. Selain ganggan tidur, ibu baru
yang mengalami depresi postpartum tersebut juga mengalami gangguan dalam
nafsu makan, sulit untuk berkonsentrasi atau sulit fokus dalam mengambil
keputusan, serta kehilangan semangat dalam beraktivitas.
Kasus depresi postpartum seperti Andrea Yates juga terjadi di Indonesia
tepatnya ada di daerah Bandung, Jawa Barat. Kasusnya yang di dapat dalam
Detiknews.com yaitu seorang ibu bernama Aniek Qori’ah berbuat nekat
membunuh ketiga anaknya dengan cara membekap anaknya menggunakan
bantal dan kasur yang ada di rumahnya sampai tewas. Si ibu berbuat nekat
seperti itu karena si ibu merasa takut tidak bisa membahagiakan anak-anaknya.
Faktor lain yang mempengaruhi si ibu membunuh anak-anaknya disebabkan
adanya sikap phobia yang berlebihan.
Menurut penelitian Patel, dkk. (2002) yang melakukan penelitian di Goa,
India, sekitar 23% ibu mengalami depresi pada 6 sampai 8 minggu setelah
melahirkan, 78% pasien mengalami gangguan psikologi selama periode
antenatal. Pada negara yang pendapatannya rendah seperti India, masalah
6
ekonomi dan kurangnya komunikasi dalam perkawinan merupakan faktor yang
memicu terjadinya depresi yang kronis.
Depresi postpartum merupakan gangguan perasaan yang dialami ibu
setelah
melahirkan
di
mana
yang
bersangkutan
merasakan
kesedihan,
kehilangan energi, susah berkonsentrasi, gundah gulana, dan perasaan bersalah
dan tak berharga. Depresi postpartum dapat terjadi kapanpun dalam jangka satu
tahun setelah melahirkan.
Aspek-aspek yang dapat menimbulkan depresi postpartum yaitu adanya
perubahan mood yang terjadi hampir tiap hari, adanya gangguan tidur seperti
insomnia dan hipersomnia, kurangnya nafsu makan, merasa lelah dan kehilangan
energi, adanya perasaan tidak berharga atau rasa bersalah yang dapat
menyebabkan pikiran-pikiran untuk mencoba bunuh diri atau membunuh bayinya
sendiri, dan kehilangan konsentrasi serta kemampuan untuk mengambil
keputusan.
Stratifikasi dalam masyarakat berarti ada sejumlah grup sosial atau
lapisan masyarakat. Lapisan dalam masyarakat dapat berupa perbedaan seks,
perbedaan pimpinan dengan yang dipimpin, menurut pembagian kerja, bahkan
berdasar kekayaan atau milik (Soekanto,1990). Status sosial ekonomi seseorang
merupakan kedudukan seseorang yang diakui masyarakat dalam masyarakatnya.
Status sosial ekonomi merupakan data yang bersifat impersonal yang disusun
dari petunjuk-petunjuk seperti: jenis pekerjaan, lama pendidikan, pendapatan,
kualitas rumah dan lingkungan rumah tangga.
7
Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang akan digunakan adalah wanita yang telah menikah
dan setelah melahirkan selama empat minggu sampai satu tahun di Rumah
Bersalin Sakina Idaman.
Metode Pengumpulan Data
Depresi postpartum ini diukur dengan menggunakan skala yang
diadaptasi dari Edinburgh Postnatal Depression Scale. Skor pada skala EPDS
maksimum 30. Skor yang diatas 12 diindikasikan mungkin mengalami depresi
tapi tidak terlalu parah. Skor tiap item EPDS berkisar 0 - 3. Nilai tertinggi tiap
item adalah 3, sedangkan nilai terendah tiap item adalah 0. Semakin tinggi
nilainya semakin besar mengalami depresi postpartum, sedangkan semakin
rendah nilainya semakin kecil mengalami depresi postpartum.
Cara menentukan atau mengklasifikasikan status sosial ekonomi ini
mengacu pada metode yang digunakan oleh Efriyanti (2003). Status sosial
ekonomi ditentukan oleh tiga faktor yaitu pendapatan, pendidikan, dan
pekerjaan. Cara menentukan nilai dari ketiga faktor tersebut berdasarkan jenjang
nilai yang sudah ditentukan.
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
dengan menggunakan statistika. Teknik statistik yang digunakan dalam analisis
data adalah teknik one way anova dan t-test dengan menggunakan SPSS 12 for
windows.
8
Hasil Penelitian
Deskripsi data hasil penelitian
Empirik
Hipotetik
Min
Max
Mean
SD
Min
Max
Mean
SD
1
2
1.2
0.407
0
30
15
5
PPD
SSE -12
89
49.69 23.513 -12
89
38.5 16.83
Berdasarkan hasil uji homogenitas, maka dapat dilihat bahwa nilai dari
Levene’s Test = 1,373 ( p > 0.05). Sehingga hasil data yang diperoleh adalah
homogen. Uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov. Dapat
dilihat bahwa yang diperoleh adalah KS-Z tingkat PPD = 2,676, p=0,000 (p >
0,05), sedangkan KS-Z status sosial ekonomi = 2,032, p=0,001 (p > 0,05). Hasil
uji normalitas perbedaan depresi postpartum ditinjau status sosial ekonomi
adalah normal.
Hasil uji hipotesis menggunakan anova. Berdasarkan hasil output Analisis
variansi Test di atas, maka dapat dilihat nilai F = 5,559 ( p < 0.01), sehingga
hipotesa diterima.
Kriteria kategori depresi postpartum
Kategori
Rendah
Sedang
Rentang Skor
X ? 10
10 < x ? 20
Jumlah
24
6
%
80
20
Kriteria kategori tingkat status sosial ekonomi
Kategori
Rendah
Sedang
Tinggi
Rentang Skor
X ? 21,67
21,67 < x ? 49,33
x > 49,33
Jumlah
2
10
18
%
6,7
33,3
60
9
Dari hasil uji t-test, di dapat bahwa:
1. ada perbedaan depresi postpartum yang signifikan antara status sosial
ekonomi rendah (M= 2.00) dan sedang (M=1.10) (t= 3.873, p= 0.003,p < 0,05).
2. ada perbedaan
depresi postpartum yang signifikan antara status sosial
ekonomi rendah (M= 2.00) dan tinggi (M= 1.17) (t= 3.000,p= 0.008, p < 0,05).
Pembahasan
Faktor riskan yang menyebabkan depresi postpartum yaitu adanya
sejarah gangguan psikologi, gangguan psikologi sebelum kehamilan, status sosial
ekonomi yang rendah, komplikasi saat melahirkan dan kurangnya hubungan
harmonis dalam perkawinan (Patel, dkk.,2002). Pada ibu yang berstatus sosial
ekonomi rendah mengalami depresi postpartumnya lebih besar dari pada ibu
yang berstatus sosial ekonomi tinggi. Sedangkan ibu yang berstatus sosial
ekonomi rendah yang mengalami depresi postpartum hanya berkisar pada
depresi tingkat rendah dan sedang. Pada ibu yang berstatus sosial ekonomi
tinggi dan sedang yang mengalami depresi postpartum relatif sama yaitu pada
depresi tingkat yang rendah dan sedang.
Menurut Hadi (2004), seseorang yang memiliki pendidikan rendah dapat
mengalami depresi. Seseorang yang memiliki pendidikan rendah cenderung
mempunyai masalah yang berkaitan dengan pendapatan atau penghasilan,
pekerjaan dan sosial, serta kurang menjaga kesehatan dengan baik. Sedangkan
seseorang yang memiliki pendidikan yang tinggi dan cenderung mempunyai
sumber pendapatan atau penghasilan, pekerjaan dan sosial yang cukup atau
lebih banyak, dan juga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
10
Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh, didapatkan hasil bahwa ada
perbedaan depresi postpartum ditinjau dari status sosial ekonomi. Sehingga
hipotesis diterima. Dari hasil tersebut didapat bahwa:
a. Tidak ada perbedaan depresi postpartum yang jelas ditinjau dari status
sosial ekonomi rendah.
b. Ada perbedaan depresi postpartum yang jelas ditinjau dari status sosial
ekonomi sedang.
c. Ada perbedaan depresi postpartum yang ditinjau dari status sosial
ekonomi tinggi.
Pada ibu yang mempunyai status sosial ekonomi rendah tidak mengalami
depresi postpartum yang tinggi, sedangkan ibu yang berstatus sosial ekonomi
tinggi dan sedang yang mengalami depresi postpartum relatif sama yaitu pada
depresi tingkat yang rendah dan sedang.
Saran yang ditujukan untuk subjek penelitian yaitu subjek diharapkan bisa
bekerja sama dalam menjawab semua pertanyaan yang dibuat oleh peneliti.
Pada peneliti selanjutnya diharapkan bisa meneliti depresi postpartum pada ibu
pasca melahirkan yang dikaitkan dengan faktor eksternal dan internal yang
dikaitkan dengan variabel-variabel yang digunakan. Pihak dari Rumah Bersalin
Sakina Idaman diharapkan dapat memberikan penyuluhan-penyuluhan yang
berkaitan dengan kesehatan jiwa pada ibu pasca melahirkan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Andri, Dr. Depresi Pasca Melahirkan.http://www/healthlrc.or.id/modules.php?op=modload&name=News&file=article&sid=118
Efriyanti. 2003. Perbedaan Agresivitas Remaja Ditinjau dari Status Sosial Ekonomi
Orang Tua. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UII
Hadi, Pranowo. 2004. Depresi dan Solusinya. Yogyakarta: Tugu Publisher.
Patel,Vikram, Merlyn Rodrigues, and Nandita DeSouza. 2002. Gender, Poverty,
and Postnatal Depression: A Study of Mothers in Goa, India. American
Journal
Psychiatry
159:
43-47,
January
2002
http://ajp.psychiatryonline.org/cgi/content/abstract/159/1/43
Permatasari,
Anom.
2002.
Trik
Jitu
Atasi
Depresi.http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2002/11/3/tr1.html
Shinaga,
Shinta. 2006. Andrea Derita Depresi Postpartum. Jakarta
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/thn/2006/bln/06/tgl/1
9/time/160016/idnews/619302/idkanal/10
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
12
Identitas Penulis
Nama
: Dewi Lucky Setyowati
Alamat Rumah
: Jl. Kaliurang Km 7 Gang Jurugsari II/5 Yogyakarta
No Tlp / HP
: 0274 – 885416 / 081392165886
Download