Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas Masa nifas adalah masa 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai enam minggu berikutnya. Pengawasan dan asuhan postpartum masa nifas sangat diperlukan yang tujuannya adalah sebagai berikut menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologi melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah mengobati, atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, menyusui, pemberian imunisasi pada saat bayi sehat memberikan pelayanan KB, gangguan yang sering terjadi pada masa nifas berupa gangguan psikologis seperti postpartum blues (PPS), depresi postpartum dan postpartum psikologi. Bila ibu gagal beradaptasi terhadap perubahan yang dialaminya maka kemungkinan dapat terjadi masalah gangguan kesehatan jiwa yaitu : Kemurungan pasca melahirkan (Postpartum Blues) Depresi pasca melahirkan (postpartum depresion) Psikosa pasca melahirkan (postpartum psikosa) POSTPARTUM BLUES Merupakan kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, biasanya hanya muncul sementara waktu yakni sekita dua hari hingga dua minggu sejak kelahiran bayi Gejala-gejala sebagai berikut: Cemas tanpa sebab Menangis tanpa sebab Tidak sabar Tidak percaya diri Sensitif mudah tersinggung Merasa kurang menyayangi bayinya Penyebab Kekecewaan emosional (hamil, salin) Rasa sakit pada masa nifas awal Kelelahan, kurang tidur Cemas terhadap kemampuan merawat bayi Takut tidak menarik lagi bagi suami Cara mengatasi Dengan cara pendekatan komunikasi terapeutik Dengan cara peningkatan suport Komunikasi Terapeutik Tujuan dari komunikasi terapeutik adalah menciptakan hubungan baik antara bidan dengan pasien dalam rangka kesembuhannya Caranya: mendorong pasien mampu meredakan segala ketegangan emosi dapat memahami dirinya dapat mendukung tindakan konstruktif Meningkatkan Support Mental minta bantuan suami atau keluarga yang lain, jika membutuhkan istirahat untuk menghilangkan kelelahan beritahu suami mengenai apa yang sedang ibu rasakan. Mintalah dukungan dan pertolongannya. Buang rasa cemas dan kekhawatirnya akan kemampuan merawat bayi Karena semangkin sering merawat bayi, ibu akan semakin terampil dan percaya diri Carilah hiburan dan luangkan waktu untuk diri sendiri Rubin (1963) mengidentifikasikan 3 tahap perilaku wanita ketika beradaptasi dengan perannya sebagai orang tua yaitu: Taking in Taking hold Letting go “ Taking in” Merupakan fase ketergantungan ibu segera setelah melahirkan yang menyerahkan sepenuhnya kepada orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Ibu lebih memusatkan perhatiannya dengan kebutuhannya sendiri sehingga ia tidak mengawali kontak dengan bayinya. Ibu mungkin membicarakan pengalaman persalinan yang baru dialaminya kepada orang lain. Rubin mengatakan bahwa fase ini akan berakhir dalam 1 atau 2 hari setelah melahirkan. “Taking Hold” Masa transisi/ mulai belajar. Terjadi peralihan dari perasaan tergantung ke mandiri. Ibu berada antara mencari kasih sayang untuk dirinya sendiri juga mulai mengalihkan perhatian dan kasih sayangnya kepada bayi. Ibu mengharapkan umpan balik terhadap keterampilan menyusui bayi. “Letting Go” Ibu menerima peran barunya sebagai ibu secara penuh Sejalan dengan peningkatan keterampilan dalam merawat bayi Ibu merasa makin penuh percaya diri. Depresi pasca melahirkan Dialami lebih kurang 20% dari ibu yang melahirkan Tidak berbeda dengan gejala keluhan pada depresi psikotiksedih/berduka yang berlebihan dan berkepanjangan. Gejala mungkin tampak lebih dini, biasanya 3 bulan pertama setelah melahirkan atau sampai bayi berusia setahun. Gejala yang timbul tampak sama dengan gejala depresi : sedih, berduka yang berlebihan dan berkepanjangan Walaupun etiologi belum diketahui secara pasti tetapi menurut penelitian : Faktor biologis karena perubahan hormon selama masa pasca melahirkan Faktor psikologis termasuk sikap negatif sebelumnya tentang mengasuh anak dan keadaan kehidupan yang menegangkan Faktor sosial seperti tidak mendapatkan dukungan dari suami, hubungan perkawinan yang tidak harmonis. Depresi selama masa pasca melahirkan dapat timbul lagi dan gejala bisa berlanjut sampai satu tahun kemudian. WASPADA !!! Pikiran bunuh diri Ancaman kekerasan terhadap anak Waham paranoid !!!PERLU PERAWATAN KHUSUS, KONSULTASI PSIKIATRI!!! Psikosa Pasca Melahirkan Jarang terjadi Gejala biasanya terlihat dalam 3 – 4 minggu setelah melahirkan berupa halusinasi dan perilaku yang tidak wajar Penyebab mungkin berhubungan dengan perubahan tingkat hormonal, stres psikologis dan fisik serta sistem pendukung yang tidak memadai (Bobak & Jensen, 1987) Sering dialami oleh ibu yang mengalami abortus, kematian bayi dalam kandungan maupun kemudian bayi dilahirkan. KESEDIHAN DAN DUKA CITA Setelah ibu melahirkan tidak hanya perasaan gembira yang dirasakan ibu, akan tetapi ibu juga akan mengalami kesedihan dan duka cita Tidur adalah sesuatu yang berharga pada hari pertam itu, dan sangat dibutuhkan setelah pengerahan tenaga pada hari itu dan hari-hari sebelumnya Di rumah sakit kehadiran begit banyak orang, staf dan ibu-ibu lain, membuat kehadirannya sendiri dirasakan. Lingkungan tidak selamanya menyenangkan, kebiasaan sehari-hari mungkin dibenci. Sering ada orang yang berpendapat bahwa kesedihan hari ketiga (seperti setiap gangguan emosional lainnya setelah melahirkan) dapat disebabkan oleh perubahan-perubahan hormon Terima Kasih be a good midwife.. Bidan Shop Facebook : [email protected] Website: http://www.bidanshop.blogspot.com