Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) DALAM POKOK BAHASAN PERBANDINGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PACE TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Matematika OLEH: DWI AGUSTINI NPM: 11.1.01.05.0064 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA Universitas Nusantara PGRI KEDIRI 2016 DWI AGUSTINI | 11.1.01.05.0064 FKIP – Prodi Pendidikan Matematika simki.unpkediri.ac.id || 1|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri DWI AGUSTINI | 11.1.01.05.0064 FKIP – Prodi Pendidikan Matematika simki.unpkediri.ac.id || 2|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri DWI AGUSTINI | 11.1.01.05.0064 FKIP – Prodi Pendidikan Matematika simki.unpkediri.ac.id || 3|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) DALAM POKOK BAHASAN PERBANDINGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PACE TAHUN AJARAN 2015/2016 DWI AGUSTINI 11.1.01.05.0064 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Prodi Matematika [email protected] AAN NURFAHRUDIANTO, S.Pd., M.Pd. dan Drs. SAMIJO, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Dwi Agustini: Efektivitas Model Pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) Dalam Pokok Bahasan Perbandingan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa,Skripsi,Pendidikan Matematika,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri,2015 Kata Kunci : Means Ends Analysis, Hasil Belajar Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan peneliti, bahwa pembelajaran yang masih terpusat pada guru, kurangnya ketertarikan pada pelajaran matematika dan kurangnya interaksi pada siswa. Hal tersebut terlihat dari hasil belajar siswa yang masih banyak yang berada dibawah KKM. Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimana perbedaan respon siswa SMPN 1 PACE dengan menggunakan Model pembelajaran Means Ends Analysis dan dengan menggunakan Model pembelajaran Konvensional? (2) Adakah perbedaan hasil belajar siswa SMPN 1 PACE dengan menggunakan Model pembelajaran Means Ends Analysis dan hasil belajar dengan model pembelajaran Konvensional? (3) Efektifkah dengan Model pembelajaran Means Ends Analysis dan dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional pada materi Perbandingan? Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Kuantitatif dengan subyek penelitian siswa kelas VII di SMPN 1 PACE. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan instrument berupa soal post-test, angket respon siswa. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Ada perbedaan respon siswa pada penerapan model pembelajaran Means Ends Analysis berkategori sangat baik hal ini ditunjukkan oleh prosentase sebesar 90%. Sedangkan respon siswa pada penerapan model pembelajaran Konvensional berkategori cukup hal ini ditunjukkan oleh prosentase sebesar 73.33%. (2) Berdasarkan hasil analisis uji-t dengan taraf kesalahan 5% menunjukkan hasil yang signifikan. Hasil akhir menunjukkan bahwa t hitung > ttabel (8.7426230 > 1.998971) sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak, artinya ada perbedaan antara model pembelajaran Means Ends Analysis dan dengan model pembelajaran Konvensional. (3) Peningkatan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Means Ends Analysis lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Konvensional yang mana bisa dilihat dari nilai rata-rata KKM kelas eksperimen dan kelas kontrol. DWI AGUSTINI | 11.1.01.05.0064 FKIP – Prodi Pendidikan Matematika simki.unpkediri.ac.id || 4|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri I. LATAR kesulitan dalam pembelajaran matematika. MASALAH Matematika adalah disiplin ilmu yang abstrak sehingga merupakan salah satu bidang studi yang tidak mudah untuk dipelajari dan diajarkan. Menyajikan atau mengajarkan matematika tidak dapat dilakukan secara serampangan, guru atau penyaji harus mempertimbangkan banyak hal seperti kesiapan intelektual, tingkat pikir, dan kesiapan peserta didiknya. Tercantum Pada umumnya siswa sering merasa BELAKANG di dalam Standar Kompetensi mata pelajaran Matematika Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah (Depdiknas, 2008 : 1) bahwa salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan. Uraian diatas menunjukkan bahwa Bahkan tak jarang matematika dianggap sebagai momok yang menakutkan dan dijauhi oleh siswa. Sehingga kebanyakkan siswa di sekolah tidak menyukai pelajaran matematika. yang Bermacam-macam disampaikan, alasan misalnya siswa menganggap matematika adalah pelajaran yang paling sulit untuk dipahami karena mempunyai banyak rumus yang dihafal. Pembelajaran matematika di SMP NEGERI 1 PACE selama ini belum berhasil meningkatkan khususnya dalam belajar pokok siswa bahasan Perbandingan terbukti dari nilai ulangan harian bab tersebut yang rendah dibawah KKM. II. METODE matematika begitu penting untuk hidup Dalam penelitian ini teknik yang dan berkehidupan karena menjadi landasan digunakan adalah Quasy Experimental dalam berpikir, bernalar, dan menarik Design atau eksperimen semu. Desain ini kesimpulan, sehingga kita terbantu dalam mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak memahami, menguasai, dan memecahkan dapat berbagai masalah. Namun, pentingnya mengontrol variabel-variabel luar yang matematika di satu pihak belum didukung mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. oleh fakta tentang keberhasilan proses dan Bentuk Quasy Experimental Design yang hasil belajar matematika siswa di lain digunakan adalah Nonequivalent Control pihak, khususnya di jenjang SMP (Sekolah Group Design. Menengah Pertama) belum menggembirakan. DWI AGUSTINI | 11.1.01.05.0064 FKIP – Prodi Pendidikan Matematika begitu berfungsi sepenuhnya untuk Penggunaan eksperimen ini ditujukan untuk mengetahui hubungan sebab akibat simki.unpkediri.ac.id || 5|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri dengan cara perlakuan pada kelompok 2. Hasil analisis siswa kelas eksperimen eksperimen dan penyediaan kelompok dan kelas kontrol diuji menggunakan perbandingan. Dimana hasil belajar siswa uji-t. Hasil akhir menunjukkan bahwa merupakan data dari penelitian yang thitung dikelompokkan menjadi dua, yaitu hasil disimpulkan H0 ditolak, artinya ada belajar siswa setelah diberi perlakuan dan perbedaanantara kelas eksperimen dan hasil belajar siswa yang tidak diberi kelas kontrol. perlakuan. Kelompok siswa eksperimen adalah kelompok pembelajarannya siswa menggunakan > ttabel sehingga dapat 3. Peningkatan KKM kelas eksperimen yang pada penerapan model pembelajaran model Means Ends Analysis menunjukkan pembelajaran Means Ends Analysis dan ketuntasan kelompok siswa kontrol adalah kelompok sebesar 97.75%, sedangkan untuk siswa yang pembelajarannya menggunakan kelas kontrol pada penerapan model Konvensional. akan pembelajaran istilah kelas eksperimen dan menunjukkan digunakan Dan selanjutnya kelas kontrol. III. A. HASIL analisis data menunjukkan respon siswa kelas eksperimen secara Konvensional ketuntasan belajar B. SIMPULAN Berdasarkan analisis hasil penelitian bahwa: 1. siswa pada model pembelajaran Ends Analysis berkategori sangat baik penerapan hal ini ditunjukkan oleh prosentase Means Ends sebesar 90%.Sedangkan respon siswa Analysis sangat baik terhadap materi pada penerapan model pembelajaran perbandingan) diterima. Sedangkan Konvensional respon siswa kelas kontrol secara pada model pembelajaran penerapan Konvensional cukup terhadap materi perbandingan) ditolak. cukup hal ini ditunjukkan oleh prosentase sebesar klasikal mencapai 73.33%. Sehingga siswa Ada perbedaan respon siswa pada penerapan model pembelajaran Means klasikal mencapai 90%. Sehingga H1(respon klasikal dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan 1. Respon siswa H1(respon secara secara klasikal sebesar 81.25%. HASIL DAN KESIMPULAN Hasil belajar 73.33%. 2. Berdasarkan hasil analisis uji-t dengan taraf kesalahan 5% menunjukkan hasil yang signifikan. Hasil akhir menunjukkan bahwa bahwa thitung > ttabel(8.7426230 > 1.998971) sehingga DWI AGUSTINI | 11.1.01.05.0064 FKIP – Prodi Pendidikan Matematika simki.unpkediri.ac.id || 6|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri dapat disimpulkan H0 ditolak, artinya http://junsu.blog.fisip.uns.ac.id/2013/0 ada 6/20/definisi-respons-menurut-para- perbedaan antara model pembelajaran Means Ends Analysis ahli/ dan (http://pratamasandra.wordpress.com/2 dengan model pembelajaran Konvensional. 3. Peningkatan 011/05/11/pengertian-respon/) hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Means Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Ends Analysis lebih tinggi dari pada Variabel-Variabel Penelitian. Bandung hasil belajar siswa yang menggunakan Alfabeta model pembelajaran Konvensional yang mana bisa dilihat dari nilai ratarata KKM kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. IV. Shoimin, Aris 2014. 68 : Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media Slameto. 2010. Belajar dan Faktor- DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2012. DasarDasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Askara Faktor yang Mempengaruh. Jakarta : Rineka Cipta Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Degeng. 2013. ILMU PEMBELAJARAN Klasifikasi Variabel untuk pengembangan Teori dan penelitian. Bandung : Aras Media Remaja Roskadarya Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kualitatif, dan Dewi. 2009. Pengertian Efektivitas (online). dan Proses Belajar Mengajar. Bandung : http://dewi.students- blog.undip.ac.id/2009/05/27/definisipengertian efektivits// diunduh 4 maret R&D). Bandung : Alfabeta Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta 2015 Hadi, Sutresno 2008. Metodologi Research Jilid 1, 2, dan 3. Yogyakarta : Andi Pustaka Belajar Hamdani. 2010. Buku Strategi Belajar Mengajar.Bandung:CV.Pustaka Setia. DWI AGUSTINI | 11.1.01.05.0064 FKIP – Prodi Pendidikan Matematika Sukardi. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Trianto, 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam TEORI DAN PRAKTEK. Jakarta : Kencana Media Gruop simki.unpkediri.ac.id || 7||