konsep industri kreatif - Pengantar Manajemen : MJ100

advertisement
STMIK -
AMIK RAHARJA INFORMATIKA
PETEMUAN 11
BISNIS & ETIKA
ends ®
A. Cakupan etika bisnis
Kegiatan bisnis yang makin merebak baik di dalam maupun di
luar negeri, telah menimbulkan tantangan baru, yaitu adanya
tuntutan praktik bisnis yang baik, yang etis, yang juga menjadi
tuntutan kehidupan bisnis di negara dunia
1.
2.
3.
4.
Richard T. de George, dalam buku Business Ethics memberikan
empat macam kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai cakupan
etika bisnis
Penerapan prinsip-prinsip etika umum pada praktik-praktik khusus
dan bisnis
Etika bisnis tidak hanya menyangkut penerapan prinsip etika
pada kegiatan bisnis, tetapi merupakan “meta-etika” yang juga
menyoroti apakah perilaku dinilai etis atau tidak secara individu
dapat diterapkan pada organisasi atau perusahaan bisnis
Bidang penelaahan etika bisnis menyangkut asumsi mengenai
bisnis
Etika bisnis juga menyangkut bidang yang biasanya sudah meluas
lebih dari dari sekedar etika, seperti dalam teori organisasi
ends ®
Ibarat sebuah mobil, laju mobil penting untuk dapat
mengantarkan penumpangnya ke tempat tujuan.
Mobil melaju karena injakkan pedal gas pengemudinya dan
berhenti kerena injakan pedal rem. Injakan pedal gas mobil
diperlukan agar mobil dapat melaju dan injakan pedal rem
diperlukan agar mobil melaju dengan selamat.
Begitu pula sebuah perusahaan bergerak karena beraksinya
sumber daya manusia bersama-sama sumberdaya yang lain.
Agar aksi manajemen perusahaan berjalan selamat perlu
memperhatikan etika bisnis dan tanggung jawab sosial.
Etika dan tanggung jawab sosial perupakan rem perusahaan
agar berkerja tidak bertabrakan dengan pemegang kepentingan
perusahaan, seperti pelanggan, pemerintah, pemilik, kreditur,
pekerja dan komunitas atau masyarakat.
Hubungan yang harmonis dengan pemegang kepentingan akan
menghasilkan energi positif buat kemajuan perusahaan.
ends ®
Kenapa etika diperlukan
dalam bisnis?
Bisnis adalah kegiatan yang
mengutamakan rasa saling percaya.
Dengan saling percaya maka suatu
kegiatan bisnis akan berkembang
karena memiliki relasi yang dapat
dipercaya dan mempercayai. Sehingga
etika dibutuhkan untuk semakin
menumbuhkan dan memperkuat rasa
saling percaya tersebut.
ends ®
Etika Bisnis
Etika bisnis akan memberikan
pelajaran bahwa bisnis yang
“berhasil” tidak hanya bisnis yang
menuai keuntungan secara material
saja melainkan bisnis yang bergerak
secara etis membawa serta
tanggung jawab dan memelihara
hubungan baik antar manusia yang
terlibat di dalamnya.
ends ®
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance
Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan
dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
• Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada
konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang
seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat
sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak
membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
• Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan
kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun
tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila
diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak
orang lain.
• Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai
kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan
pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan
ataupun secara kelompok.
ends ®
B. Prinsip-prinsip etika bisnis
1. Prinsip otonomi  Prinsip ini mengandung pengertian bahwa manusia
dapat bertindak secara bebas berdasarkan kesadaran sendiri tentang
apa yang dianggap baik, tetapi otonomi juga memerlukan adanya
tanggung jawab
2. Prinsip kejujuran  Kejujuran adalah prinsip etika bisnis yang cukup
penting karena menjamin kelanggengan sebuah kegiatan bisnis. Beberapa
contoh aspek kejujuran dalam kegiatan bisnis antara lain:
• Kejujuran dalam menjual atau menawarkan barang dengan harga
yang sesuai dengan kualitas barang yang dijual atau ditawarkan
tersebut
• Kejujuran dalam kegiatan perusahaan menyangkut hubungan kerja
antar pemimpin dengan pekerja
• Kejujuran dalam melakukan perjanjian-perjanjian bagi perjanjian
kontrak, jual-beli maupun perjanjian-perjanjian yang lain
3. Prinsip berbuat baik dan tidak berbuat jahat  Berbuat baik (beneficence)
dan berbuat jahat (nonmaleficemce) merupakan prinsip moral untuk bertindak
baik kepada orang lain dalam segala bidang
4. Prinsip keadilan  Merupakan prinsip yang menuntut bahwa dalam
hubungan bisnis, seseorang memperlakukan orang lain sesuai haknya
5. Prinsip hormat pada diri sendiri  Prinsip ini sama artinya dengan prinsip
menghargai diri sendiri bahwa melakukan hubungan bisnis, manusia
memilih kewajiban moral untuk melakukan dirinya sebagai pribadi yang
memiliki nilai sama dengan pribadi lainnya
ends ®
Mengapa bisnis harus memperhatikan etika
dan
tanggung jawab sosial…………………..?
Business Ethics
and Corporate
Social
Responsibility
Business
Decision
Firm’s
Earnings
Value
of Firm
ends ®
1. Pelanggan (Customers)
CSR
CORPORATE
SOCIAL
RESONSIBILITY
2. Pekerja (Employees)
3. Pemegang saham (Stockholders)
4. Kreditur (Creditors)
5. Masyarakat (Communities)
ends ®
TANGGUNG JAWAB SOSIAL KEPADA PELANGGAN
(SOCIAL RESPONBILITY TO CUSTOMERS)
1. Bagaimana Memastikan Tanggung jawab Bisnis :
• Tetapkan kode etika.
• Monitor keluhan pelanggan.
• Memperoleh umpan balik pelanggan
2. Bagaimana memastikan tanggungjawab Pemerintah :
• Peraturan Keamanan Produk.
• Peraturan Periklanan.
• Peraturan Persaingan Industri.
ends ®
TANGGUNG JAWAB SOSIAL KEPADA PEKERJA
(SOCIALRESPONBILITY TO EMPLOYEES)
1. Keamanan Pekerja (Employee Safety)
• Memastikan Tempat kerja yang aman bagi pekerja.
2. Perlakuan pekerja
• Memastikan tidak ada diskriminasi.
3. Kesamaan kesempatan (Equal Opportunity)
• Kesamaan Kesempatan/Hak sipil
4. Bagaimana memastikan tanggung jawab Bisnis :
• Keluhan Prosedur.
• Kode etik.
• UU Ketenaga kerjaan
ends ®
TANGGUNG JAWAB SOSIAL KEPADA KREDITOR
(SOCIALRESPONSIBILITY TO CREDITORS)
1. Kewajiban Keuangan.
2. Informasikan kreditur jika mempunyai permasalahan keuangan
ends ®
TANGGUNG JAWAB SOSIAL KEPADA
LINGKUNGAN
(SOCIAL RESPONSIBILITY TO THE
ENVIRONMENT)
1. Pencegahan polusi udara:
• Peninjauan kembali proses produksi.
• Petunjuk Penyelenggaraan pemerintah
2. Pencegahan polusi daratan:
• Peninjauan kembali proses produksi dan pengemasan.
• Menyimpan dan mengirim barang sisa beracun ke lokasi
pembuangan
ends ®
TANGGUNG JAWAB SOSIAL KEPADAMASYARAKAT
(SOCIAL RESPONSIBILITY TO COMMUNITY)
1. Sponsori peristiwa masyarakat lokal.
2. Sumbangkan kepada masyarakat tidak mampu.
ends ®
Dalam menciptakan etika bisnis,
Dalimunthe (2004) menganjurkan untuk
memperhatikan hal sebagai berikut:
1. Pengendalian Diri
Artinya, pelaku-pelaku bisnis mampu
mengendalikan diri mereka masing-masing untuk
tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam
bentuk apapun. Disamping itu, pelaku bisnis sendiri
tidak mendapatkan keuntungan dengan jalan main
curang atau memakan pihak lain dengan
menggunakan keuntungan tersebut. Walau
keuntungan yang diperoleh merupakan hak bagi
pelaku bisnis, tetapi penggunaannya juga harus
memperhatikan kondisi masyarakat sekitarnya.
Inilah etika bisnis yang "etik".
2. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social
Responsibility)
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli
dengan keadaan masyarakat, bukan hanya
dalam bentuk "uang" dengan jalan
memberikan sumbangan, melainkan lebih
kompleks lagi.
3. Mempertahankan Jati Diri
Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk
terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan
informasi dan teknologi adalah salah satu usaha
menciptakan etika bisnis. Namun demikian bukan
berarti etika bisnis anti
perkembangan informasi dan teknologi, tetapi
informasi dan teknologi itu harus dimanfaatkan
untuk meningkatkan kepedulian bagi golongan yang
lemah dan tidak kehilangan budaya yang dimiliki
akibat adanya tranformasi informasi dan teknologi.
4. Menciptakan Persaingan yang Sehat
Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk
meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi
persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah,
dan sebaliknya harus terdapat jalinan yang erat
antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah
kebawah, sehingga dengan perkembangannya
perusahaan besar mampu memberikan spread
effect terhadap perkembangan sekitarnya. Untuk itu
dalam
menciptakan persaingan perlu ada kekuatankekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis
tersebut.
5.
Menerapkan Konsep
“Pembangunan Berkelanjutan”
Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan
keuntungan hanya pada saat sekarang,
tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan
keadaan dimasa datang.
6.
Menghindari Sifat 5K
(Katabelece, Kongkalikong,
Koneksi,Kolusi dan komisi
Jika pelaku bisnis sudah mampu
menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak
akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan
korupsi, manipulasi dan segala bentuk
permainan curang dalam dunia bisnis
ataupun berbagai kasus yang mencemarkan
nama bangsa dan negara.
7. Mampu Menyatakan yang Benar itu
Benar
Artinya, kalau pelaku bisnis itu memang tidak
wajar untuk menerima kredit (sebagai
contoh) karena persyaratan tidak bisa
dipenuhi, jangan menggunakan "katabelece"
dari "koneksi" serta melakukan
"kongkalikong" dengan data yang salah.
Juga jangan memaksa diri untuk
mengadakan “kolusi" serta memberikan
"komisi" kepada pihak yang terkait.
8. Menumbuhkan Sikap Saling Percaya antar
Golongan Pengusaha
Untuk menciptakan kondisi bisnis yang "kondusif"
harus ada sikap saling percaya (trust) antara
golongan pengusaha kuat dengan golongan
pengusaha
lemah, sehingga pengusaha lemah mampu
berkembang bersama dengan pengusaha lainnya
yang sudah besar dan mapan. Yang selama ini
kepercayaan itu hanya ada antara pihak golongan
kuat, saat sekarang sudah waktunya memberikan
kesempatan kepada pihak menengah untuk
berkembang dan berkiprah dalam dunia bisnis.
9. Konsekuen dan Konsisten dengan Aturan main
Bersama
Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan
tidak akan dapat terlaksana apabila setiap orang
tidak mau konsekuen dan konsisten dengan etika
tersebut. Mengapa? Seandainya semua ketika
bisnis telah disepakati, sementara ada
"oknum", baik pengusaha sendiri maupun pihak
yang lain mencoba untuk melakukan "kecurangan"
demi kepentingan pribadi, jelas semua konsep etika
bisnis itu akan "gugur" satu demi satu.
10. Memelihara Kesepakatan
Memelihara kesepakatan atau menumbuh
kembangkan Kesadaran dan rasa Memiliki
terhadap apa yang telah disepakati adalah
salah satu usaha menciptakan etika bisnis.
Jika etika ini telah dimiliki oleh semua pihak,
jelas semua memberikan suatu ketentraman
dan kenyamanan dalam berbisnis.
11. Menuangkan ke dalam Hukum Positif
Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan
dalam suatu hukum positif yang menjadi
Peraturan Perundang-Undangan
dimaksudkan untuk menjamin kepastian
hukum dari etika bisnis tersebut, seperti
"proteksi" terhadap pengusaha lemah.
KESIMPULAN
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat
penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang
kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai
kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi,
diperlukan suatu landasan yang kokoh.
1.
2.
3.
4.
Etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik
untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena :
Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan
terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan
eksternal.
Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
Melindungi prinsip kebebasan berniaga
Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.
ends ®
KESIMPULAN
•
•
•
Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan
sehari-hari maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus
dituangkan kedalam manajemen korporasi yakni dengan cara :
Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)
Memperkuat sistem pengawasan
Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus
menerus.
Perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada
umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan
bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak
mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam
sistem remunerasi atau jenjang karier.
Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling
berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus
semaksimal mungkin harus mempertahankan karyawannya.
ends ®
ends ®
UP NEXT
BAHASAN PERTEMUAN – XII
RAGAM BISNIS BIDANG TI
&
INDUSTRI KREATIF
ends ®
Download