122 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Fenomena outsourcing di

advertisement
122
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Fenomena outsourcing di Indonesia khususnya di Jakarta telah menjadi
perdebatan yang panjang bagi seluruh lapisan masyarakat. Lemahnya kekuatan
hukum di Indonesia merupakan salah satu faktor penyebab hal ini terjadi, banyak
sekali praktik-praktik bisnis di Indonesia yang tidak sesuai dengan koridor
hukum. Terlalu banyak permasalahan mengenai ketenagakerjaan, terutama jika
berbicara mengenai eksplotasi dan deception terhadap tenaga kerja. Penelitian
ini menemukan sisi lain dari dua mata uang fenomena outsourcing di Indonesia,
melalui salah satu perusahaan outsourcing di Jakarta yang memberikan
pandangan berbeda mengenai reputasi outsourcing.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh CEO perusahaan
outsourcing sebagai informan utama dan karyawan yang terikat kontrak sebagai
partisipan, ditemukan fakta-fakta bahwa terdapat aspek yang sangat penting
dalam memandang sebuah kesejahteraan karyawan. Menganggap manusia
sebagai elemen yang penting merupakan dasar diadakannya sebuah bisnis yang
seimbang. Aspek penting lainnya adalah menjaga keseimbangan hubungan
mutual dalam keseluruhan dinamika perusahaan.
Faktor-faktor penunjang dari dasar pandangan seorang pemimpin
terhadap kesejahteraan karyawan adalah adanya rasa iba kepada orang kecil.
Kekuatan otoritas yang dimiliki oleh pemimpin dapat digunakan sebaik-baiknya
untuk menentukan kesejahteraan hidup para karyawan dan seluruh stake holder
yang terlibat. Batasan dan peraturan perusahaan sepenuhnya menjadi tanggung
123
jawab pemimpin, jika terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh salah satu
karyawan, fungsi pemimpin adalah menindak lanjuti masalah tersebut. Sehingga
posisi pemimpin tertinggi dalam sebuah perusahaan merupakan jabatan yang
sangat fital dan menuntut kebijaksaan dalam menggerakan roda organisasi.
Fakta lainnya yang ditemukan adalah pandangan bahwa pentingnya memahami
filosofi bisnis outsourcing. Keuntungan yang didapatkan tentunya dengan jalan
yang halal tanpa merugikan satu pihak pun. Selain itu peneliti juga menemukan
strategi yang dilakukan untuk mempertahankan reputasi perusahaan. salah
satunya adalah mempertahankan karakter pemimpin sebagai pemimpin yang
tegas dan berdedikasi tinggi. Dedikasi ditunjukkan dari sepak terjang perusahaan
selam 14 tahun dan tidak pernah mengalami perubahan sistem. Strategi lainnya
adalah menjujung nilai kejujuran dan keadilan. Karyawan tidak mengalami
diskriminasi dalam pemberian upah, upah yang diberikan sesuai dengan
ketentuan standar upah minimum Kota Jakarta. Pemberian jaminan yang
diberikan tidak hanya berupa BPJS namun juga pemberian asuransi kesehatan
milik perusahaan swasta. Hal ini dilakukan untuk melindungi para karyawan dan
menjaga kesejahteraan karyawan.
Hasil penelitian lainnya yang ditemukan adalah mengenai dampak dari
unsur
kemanusiaan
yang
ditanamkan
pada
sistem
sebagai
karyawan
outsourcing. Dampak dari bekeerja sebagai karyawan outsourcing menimbulkan
rasa aman baik secara finansial, kesehatan maupun jenjang karier. Berdasarkan
hasil wawancara dengan partisipan penelitian ditemukan bahwa, rasa aman
secara finansial dapat dimaknai dengan munculnya harga diri, martabat dan
peran sebagai tulang punggung. Gaji yang mereka terima sesuai dengan kontrak
dan berada pada standar upah minimum Kota Jakarta. Kebutuhan untuk
124
menafkahi hidup terpenuhi dengan adanya perusahaan outsourcing ini. Rasa
aman yang selanjutnya adalah rasa aman akan jaminan yang diberikan yaitu
berupa jaminan kesehatan. Dengan adanya asuransi kesehatan tersebut,
partisipan mengakui bahwa beban yang mereka miliki dalam hal kesehatan
dapat diringankan, mereka tidak perlu mengeluarkan uang dari saku mereka
sendiri untuk biaya rumah sakit dan perawatan. Rasa aman akan jenjang karier
juga dimaknai sebagai peningkatan kinerja dan pencarian karier yang sesuai.
B. SARAN
1. Bagi Pengusaha Outsourcing
Eksistensi sebuah perusahaan ditentukan oleh faktor pemimpin di
dalamnya, sehingga untuk para pelaku bisnis outsourcing yang ada di Indonesia
dapat dengan bijaksana menyikapi fenomena yang berkembang luas ini. Saran
peneliti bagi para pengusaha yang mengembangkan bisnis outsourcing adalah
lebih memperhatikan kesejahteraan karyawan dan menghapus stigma negatif
bahwa outsourcing adalah perusahaan yang eksploitatif dan deceptive, dengan
cara membuat program difrensiasi untuk memberdayakan tenaga kerja
outsource seperti pelatihan untuk peningkatan performa kerja, membuat sebuah
tim khusus sebagai wadah yang secara langsung menangani para tenaga kerja,
dan membangun strategi bisnis yang sesuai dengan filosofi dan etika berbisnis.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Saran bagi peneliti selanjutnya yang tertarik mengenai permasalahan
outsourcing di Indonesia, yaitu dapat menemukan fakta-fakta positif dari
perusahaan outsourcing lainnya. Penelitian mengenai outsourcing banyak
membahas tentang kekurangan dan kelemahan sistem outsourcing di Indonesia,
125
namun belum banyak yang membuka sisi positif dari sistem ini. Selain itu peneliti
selanjutnya juga dapat mengembangkan penelitian terhadap dua atau lebih
perusahaan outsourcing di luar Jakarta serta mengembangkan penelitian agar
mendapat hasil yang lebih objektif dengan menggunakan perusahaan user
sebagai subjek yang diteliti.
3. Bagi Pemerintah
Dalam hal ini pemerintah berfungsi sebagai pembuat peraturan atau
perundang-undangan mengenai sistem ketenagakerjaan di Indonesia, sehingga
pemerintah dapat dengan tegas menolak sistem outsourcing yang berkembang
secara eksploitatif dan menghapuskan perusahaan outsourcing yang melakukan
praktik bisnisnya dengan cara yang tidak sesuai. Namun pemerintah perlu
memahami arti dan makna dari perusahaan outsourcing, bahwa sistem yang
buruk tidak dapat digeneralisasikan kepada seluruh perusahaan outsourcing di
Indonesia dan menyelamatkan perusahaan-perusahaan outsourcing yang
melakukan praktik bisnisnya dengan cara yang benar dengan cara membuat
peraturan tegas mengenai sistem ketenagakerjaan dan mengawasi setiap
kegiatan perserikatan tenaga kerja di Indonesia.
Download