skripsi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen

advertisement
SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
KONSUMEN DALAM MEMILIH PRODUK KARTU AS
(STUDI KASUS MAHASISWA FAKULTAS
EKONOMI UNHAS)
RIYANTI JABIR
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
KONSUMEN DALAM MEMILIH PRODUK KARTU AS
(STUDI KASUS MAHASISWA FAKULTAS
EKONOMI UNHAS)
sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi
disusun dan diajukan oleh
RIYANTI JABIR
A211 07 104
kepada
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
KONSUMEN DALAM MEMILIH PRODUK KARTU AS
(STUDI KASUS MAHASISWA FAKULTAS
EKONOMI UNHAS)
disusun dan diajukan oleh
RIYANTI JABIR
A211 07 104
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji
Makassar, Nopember 2012
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Hj. Nurjannah Hamid, SE., M.Agr Hendra Gunawan, SE., M.Si, M. Pill
Nip : 19600503 198601 2 001
NIP. 19740731 2000012 1 001
Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin
Dr. Muhammad Yunus Amar, SE., M.T
Nip : 196204301988101001
ABSTRAK
Riyanti Jabir, A211 07 104. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Konsumen Dalam Memilih Produk Kartu AS (Studi Kasus
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unhas (dibimbing oleh Nurjannah Hamid
dan Hendra Gunawan)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktorfaktor kualitas produk, harga jual, promosi, serta saluran distribusi
terhadap keputusan konsumen dalam memilih produk kartu AS.
Sedangkan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis descriptive, analisis regresi linier berganda, uji reliabilitas, uji
validitas, uji parsial (uji T).
Berdasarkan hasil analisis regresi, dari hasil analisis regresi yang
telah dilakukan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
konsumen dalam memilih produk kartu AS, maka dapat disimpulkan
bahwa keempat faktor yakni : kualitas produk, harga, promosi dan saluran
pemasaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
konsumen dalam memilih produk kartu AS. Dari hasil pengujian koefisien
regresi maka diperoleh hasil bahwa variabel yang paling dominan
berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam memilih produk kartu
AS adalah promosi.
Kata Kunci : Kualitas produk, harga, promosi, saluran pemasaran
terhadap keputusan
konsumen dalam memilih produk kartu AS
ABSTRACT
Riyanti Jabir, A211 07 104. Factors Affecting Consumer Decisions in
Selecting Products Card AS (A Case Study of Faculty of Economics
Students Unhas (led by Nurjannah Hamid and Hendra Gunawan)
The purpose of this study was to determine the effect of the factors
of product quality, price, promotion, and distribution channels of consumer
decisions in choosing a AS. card product. While the method of analysis
used in this research is descriptive analysis, multiple linear regression
analysis, test reliability, validity, partial test (T test).
Based on the results of regression analysis, the results of
regression analysis has been done on the factors that influence consumer
decisions in choosing a AS. card product, it can be concluded that four
factors are : product quality, price, promotion and marketing channels
have a significant influence on consumer decisions in choosing a AS. card
product. From the test results of the regression coefficients of the obtained
results that the most dominant variables that influence consumer decisions
in choosing a AS. card is a promotional product.
Keywords: Quality of product, price, promotion, marketing channels to the
decision
consumers in choosing a product card AS
KATA PENGANTAR
Assalamua’laikum Wr. Wb,
Syukur Alhamdulillah dan terima kasih kepada junjungan tertinggi, ALLAH
SWT atas kemampuan dan kasih karunia-Nya yang diberikan sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Memilih Produk Kartu AS
(Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unhas) Penyusunan skripsi ini
dibuat sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Hasanuddin Makassar.
Dengan selesainya penulisan skripsi ini penulis sangat berterima kasih
kepada semua pihak yang bersedia untuk memberikan bantuan dan
dukungannya baik secara materiil maupun moril kepada penulis, untuk itu
dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Muhammad Ali SE MS sebagai Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Hasanuddin Makassar
2. Bapak Dr. Muh. Yunus Amar, SE., MT selaku Ketua Jurusan Fakultas
Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar.
3. Ibu Dr. Hj. Nurjannah Hamid, SE., M. Agr selaku Dosen Pembimbing Utama
yang telah mengarahkan dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini. Bapak
Hendra Gunawan, SE., M.Si, M. Pill selaku Dosen
pembimbing kedua yang telah banyak membantu penulis selama menempuh
pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar.
4. Bapak dan Ibu dosen pengajar Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen yang
telah mencurahkan tambahan ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis.
5. Ayahanda dan Ibunda yang telah memberikan motivasi, dukungan, doa serta
curahan kasih sayang yang tiada hentinya kepada penulis.
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan dan dukungan hingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa apa yang telah disusun dalam skripsi
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat berharap kritik
dan saran yang membangun dari pembaca pihak lain. Akhir kata penulis
berharap skripsi yang sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak yang berkepentingan dan dapat memberi sumbangan bagi almamater
tercinta.
Makassar,
Agustus
2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..............................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING .........................................
ii
ABSTRAK ............................................................................................
iv
KATA PENGANTAR ...........................................................................
v
DAFTAR ISI ........................................................................................
vii
DAFTAR TABEL .................................................................................
ix
DAFTAR SKEMA ................................................................................
x
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................
1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................
1
1.2. Masalah Pokok .................................................................................
4
1.3. Tujuan Penelitian...............................................................................
4
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................
4
1.5. Sistematika Penulisan .....................................................................
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................
6
2.1. Pengertian Pemasaran ....................................................................
6
2.2. Pengertian Marketing Mix ................................................................
9
2.3. Pengertian Perilaku Konsumen
.....................................................
19
2.4. Pengertian Keputusan Pembelian ...................................................
25
2.5. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen Dalam Memilih ...........
26
2.6. Proses Keputusan Pembelian .........................................................
30
2.7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Memilih ........ 32
2.8. Kerangka Pikir ..................................................................................
36
2.9. Hipotesis .........................................................................................
38
BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................
39
3.1. Daerah dan Waktu Penelitian ...........................................
39
3.2. Metode Pengumpulan Data ..............................................
40
3.3. Jenis dan Sumber Data ....................................................
41
3.4. Populasi dan Sampel ........................................................
41
3.5. Definisi Operasional Variabel .........................................................
41
3.6. Metode Analisis .............................................................................
43
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN .....................................
44
4.1. Analisis Deskripsi Responden .................................................
4.2. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen Dalam
Memilih Produk Kartu AS ......................................................
....................................................................................................... 48
4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................................
....................................................................................................... 54
4.4. Analisis Regresi Linear Berganda ..........................................
....................................................................................................... 57
44
4.5. Pengujian Hipotesis ...............................................................
60
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN ..........................................
63
5.1. Kesimpulan .........................................................................
63
5.2. Saran-saran ........................................................................
63
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 65-66
DAFTAR SKEMA
Halaman
GAMBAR 2.1. PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN……………………….. 30
GAMBAR 2.2 KERANGKA PIKIR................................................................ 37
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan
manusia terutama dunia usaha pada saat ini. Di samping itu banyaknya usaha
yang bermunculan baik perusahaan kecil maupun besar sehingga berdampak
pada persaingan yang ketat antar perusahaan baik yang sejenis maupun yang
tidak sejenis. Oleh karena itu pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang
dilakukan dalam menghadapi persaingan, pengembangan usaha dan untuk
mendapatkan laba, sehingga perusahaan dapat mengembangkan produknya,
menetapkan harga, mengadakan promosi dan mendistribusikan barang dengan
efektif.
Pada umumnya perusahaan mengalami kesulitan dalam memonitor,
memahami dan menganalisis perilaku konsumen secara tepat dan benar,
mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan
adanya perbedaan perilaku untuk masing-masing individu. Dengan demikian
perusahaan dituntut untuk dapat memantau perubahan-perubahan perilaku
konsumennya, termasuk perilaku konsumen untuk mendapatkan atau memilih
produk.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi konsumen membeli suatu produk,
faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen mempunyai peran yang berbeda
untuk produk yang berbeda pula. Pemasar disini dituntut untuk jeli dalam
mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam
membeli suatu produk yakni telepon seluler, khususnya kartu AS.
Saat ini image telepon seluler atauyang lebih dikenal masyarakat dengan
sebutan handphone tidak lagi menjadibarang yang mewah. Hal ini dikarenakan
pasar handphone di Indonesia yangsemakin ramai ditandai dengan makin
murahnya harga ponsel,meningkatnya fasilitas dan layanan pada pelanggan
karena persaingan, sertanaiknya kebutuhan masyarakat di berbagai kalangan
akan informasi secaraumum (www.kompas.com, 2004).
Sistem
mobile
handphone
dapat
dioperasionalisasikan
melalui
sebuahkartu seluler atau Sim Card Handphone. Kartu seluler berisikan fasilitasfasilitaslayanan dan fitur-fitur menarik yang ditawarkan sebuahperusahaan kartu
seluler.
Fasilitas-fasilitas
layanan
dapat
berupa
kekuatansinyal
untuk
menjangkau seluruh daerah, pesan teks dan gambar cepatkirim dan terima,
tempat menyimpan nomor telepon dan lain-lain. Fitur-fiturkartu seluler berupa
kemudahan memperoleh informasi berita, jadwalpenerbangan, horoscope, dan
lain-lain.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih produk
kartu AS, yakni : kualitas produk, harga jual, promosi dan saluran distribusi.
Keempat faktor tersebut berpengaruh dalam memilih kartu AS. Dimana kualitas
produk memiliki banyak sekali kegunaan, harga jual murah, promosi yang gencar
serta saluran pemasarannya cukup mudah. Sehingga keempat faktor tersebut
dapat mempengaruhi konsumen dalam memilih produk kartu AS. Fenomena
tersebut diatas tentu saja menguntungkan perusahaan Telkomsel pemilik merek
tersebut, karena hal itu memberi keunggulan kompetitif dibandingkan dengan
pesaing-pesaingnya.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unhas adalah bagian dari segmentasi
pemasaran kartu prabayar AS merupakan konsumen yang sangat potensial
menggunakan kartu prabayar AS. Melihat tren yang muncul di kalangan
mahasiswa memiliki lebih dari 1 telepon genggam dengan operator yang sama
atau pun berbeda, berdasarkan asumsi bahwa loyalitas merek cukup rendah,
dikarenakanmasih adanya keinginan untuk mencoba-coba (variety seeking) dan
rentan terhadap penawaran dan promosi produk baru. Namun ketika pra
penelitian dilakukan, peneliti melihat kecenderungan pada mahasiswa FE Unhas,
satu diantara dua atau lebih kartu seluler yang digunakan adalah kartu prabayar
AS sebagai nomor tetap kartu selulernya.
Penelitian ini mengacu dari penelitian yang pernah dilakukan oleh
Anjarwati
(2007)
yang
meneliti
mengenai
analisis
faktor-faktor
yang
mempengaruhi konsumen dalam memilih produk kartu seluler pra bayar GSM.
Kesamaannya dengan penelitian ini adalah terletak pada variabel-variabel yang
diteliti yakni : kualitas produk, harga jual, promosi dan saluran distribusi.
Berdasarkan beberapa alasan serta pertimbangan-pertimbangan diatas
yang dapat mendukung penelitian yang dilakukan, maka penulis ingin
mengajukan penelitian, dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Konsumen Dalam Memilih Produk Kartu AS (Studi Kasus Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Unhas)“.
1.2 Perumusan Masalah
Bertitik tolak dan latar belakang masalah tersebut maka yang menjadi
pokok permasalahan yang akan dianalisis dan di bahas dalam penulisan skipsi
ini :
“Apakah tingkat kepentingan faktor kualitas produk, harga jual, promosi dan
saluran
distribusi
mempengaruhi
menggunakan produk kartu AS.”
tingkat
keputusan
dalam
memilih
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
tingkat kepentingan seperti faktor kualitas produk, harga jual, promosi, serta
saluran distribusi terhadap keputusan konsumen dalam memilih menggunakan
produk kartu AS.
1.4 Manfaat Penelitian
Selanjutnya manfaat yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah :
1. Manfaat teoritis
Bagi penulis, diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai bisnis
telekomunikasi dan pengalaman di dalam perusahaan berskala besar, serta
merupakan bagian dari proses pembelajaran terutama dalam hal menyusun
karya ilmiah rangka penyelesaian studi di perguruan tinggi.
2. Manfaat praktis
Bagi perusahaan, dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil
keputusan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
konsumen dalam memilih produk kartu AS.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam melihat dan memahami apa yang akan
dibahas dalam penyusunan skripsi ini, penulis menguraikan kedalam enam bab
yaitu:
Bab Pertama merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
Bab Kedua membahas tentang landasan teori yang membahas,
pengertian pemasaran, pengertian marketing mix,pengertian perilaku konsumen,
pengertian keputusan pembelian, proses pengambilan keputusan pembelian
konsumen, proses keputusan pembelian, faktor-faktoryang mempengaruhi
konsumen dalam memilih, kerangka pikir dan hipotesis.
Bab Ketiga metode penelitian yang meliputi definisi operasional variabel,
daerah penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, metode
analisis, sistematika pembahasan.
Bab Keempat merupakan analisis dan pembahasan yang berisikan
karakteristk
responden,
analisis
deskriptif
mengenai
faktor-faktor
yang
mempengaruhi konsumen dalam memilih produk kartu AS, analisis regresi dan
korelasi, dan pengujian hipotesis.
Bab Kelima merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan
saran-saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1Pengertian Pemasaran
Pemasaran
menarik
perhatian
yang
sangat
besar
baik
dari
perusahaan,lembaga maupun antar bangsa. Berbagai organisasi dalam
melaksanakan pemasaranseperti lembaga-lembaga pemerintah, organisasi
keagamaan dan lain-lainnyamemandang pemasaran sebagai suatu cara baru
untuk berhubungan denganmasyarakat umum. Umumnya bagi negara-negara
yang sedang berkembang,mempelajari dan berusaha untuk memperbaiki cara
bersaing yang lebih baik dalampemasaran dunia, baik dilakukan dengan cara
penelitian ataupun promosi dalamusaha memasarkan dan mendistribusikan
barang-barang produknya.
Kegiatan pemasaran telah berkembang dengan pesat dari kegiatan
distribusipenjualan, menjadi suatu falsafah untuk menghubungkan perusahaanperusahaandengan
pemasaran.
Keberhasilan
ataupun
kegagalan
suatu
perusahaan dalammencapai sasaran akhir perusahaan, akan mencerminkan
berhasil tidaknyaperusahaan tersebut mengaplikasikan fungsi pemasaran
terhadap aktivitas yangdilaksanakan oleh perusahaan tersebut. Berbicara
mengenai pengertian pemasaranberarti kita harus melihat beberapa pendapat
yang dikemukakan oleh para ahlipemasaran, karena dalam memberikan definisi
sering kita menjumpai beberapapenafsiran sesuai dengan cara pandangnya
masing-masing, namun pada prinsipnyasecara umum definisi-definisi tersebut
mempunyai maksud yang sama, yaitu bahwamerupakan kegiatan yang ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan serta keinginanmanusia.
6
Philip Kotler dan Keller (2008:5) mengemukakan bahwa : ” Pemasaran
adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,
mengomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk
mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi
dan memangku kepentingannya ”.
Menangani proses pertukaran ini membutuhkan banyak kerja dan
keterampilan. Manajemen pemasaran terjadi ketika setidaknya satu pihak dalam
sebuah pertukaran potensial berpikir tentang cara-cara untuk mencapai respon
yang diinginkan pihak lain.
Sedangkan Stanton yang dikutip Muhammad Firdaus (2008:120)
mengatakan bahwa : “Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan dan menentukan
harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial.”
Penulis lain Mas’ud Machfoedz (2010, hal. 140) mengemukakan bahwa :
”Pemasaran adalah suatu proses yang diterapkan perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen dengan menyediakan produk (barang dan
jasa). Konsumen tertentu yang merupakan sasaran upaya pemasaran disebut
pasar sasaran”.
Renald Kasali, (2005:53) definisi pemasaran adalah “Pemasaran adalah
suatu proses perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan
harga, promosi, hingga distribusi barang-barang, ide-ide dan jasa-jasa, untuk
melakukan pertukaran yang memuaskan individu dan lembaga-lembaganya”.
Pengertian di atas mencakup faktor-faktor sebagai berikut :
1. Ada
perencanaan
dan
eksekusi
di
lapangan.
Hal
ini
menunjukan
bahwapemasaran membutuhkan strategi yang dinyatakan dalam rencanarencanarealistis untuk memperoleh keuntungan, kelancaran penerimaan
pembayaran,investasi yang dibutuhkan, produk yang ingin dan dibuat dan
sebagainya.Sedangkan eksekusi di lapangan meliputi pengiriman barang,
penagihan,penempatan pramuniaga, dan sebagainya.
2. Ada proses perumusan konsep. Yang dimaksud hal ini adalah seluruh
bagianterlibat dalam perumusan produk yang ingin diciptakan dan secara
bersama-samamemasarkan produk perusahaan. Jadi pemasaran merupakan
proses perumusandari awal dan tidak hanya sekedar penawaran yang terjadi
di lapangan.
3. Melibatkan produk, harga, promosi dan distribusi. Keempat variable ini
dalampemasaran disebut bauran pemasaran (marketing mix). Keempat
variabel inimerupakan alat pemasaran yang dapat dikendalikan oleh marketer.
4. Ada barang yang dipertukarkan. Produk yang dipertukarkan tidak sekedar
barangterwujud, namun juga berupa jasa seperti jasa konsultasi dan jasa
telekomunikasi.
5. Ada proses pertukaran yang melibatkan pihak penjual dan pembeli melalui
prosespembayaran baik dengan menggunakan uang atau dengan cara barter.
6. Memuaskan konsumen dan institusinya.
Tujuan kegiatan pemasaran
adalahmemuaskan konsumen. Maksud dari pentingnya usaha memuaskan
konsumenadalah agar konsumen bersedia kembali mengulangi pembeliannya
danmerekomendasikan orang lain untuk membeli.
Semua kegiatan pemasaran ditujukan agar produknya dapat diterima dan
kemudian hari disenangi oleh pasar. Produk yang diterima oleh pasar berarti
produk tersebut laku dijual atau sering dibuat laris. Tidak semua produk dapat
diterima oleh pasar. Banyak produk yang tidak laku dijual. Produk semacam ini
berarti tidak diterima oleh pasar. Agar suatu produk dapat diterima oleh pasar
maka harus dilakukan berbagai kegiatan, tanpa kegiatan-kegiatan tertentu
produk tidak akan diterima oleh pasar. Kegiatan pemasaran juga dilakukan
setelah produk tersebut dibeli oleh konsumen, agar produk itu disenangi maka
perusahaan harus menawarkan tenaga pemasaran untuk memasang produk
yang telah dibeli dengan benar dan baik, melakukan perawatan yang sempurna
dan sebagainya. Apabila pemasangannya kurang baik atau perawatannya
kurang sempuran maka produk tersebut akan kurang memuaskan konsumen dan
mereka menjadi tidak senang.
2.1.2 Pengertian Marketing Mix
Marketing mix adalah kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan
inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan
untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Jadi marketing mix
terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh
perusahaan
untuk
mempengaruhi
tanggapan
konsumen
dalam
pasar
sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan
dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin dalam melakukan tugas atau
kegiatan pemasarannya. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya sekadar
memiliki
kombinasi
mengkoordinasikan
kegiatan
berbagai
yang
variabel
terbaik
saja,
marketing
melaksanakan program pemasaran secara efektif.
akan
mix
tetapi
dapat
tersebut
untuk
Marketing mix adalah variabel-variabel pemasaran yang terdiri, produk
(product), harga (price), distribusi atau penempatan produk (place), dan promosi
(promotion).
Fandy Tjiptono (2005:30) mengemukakan bahwa : ”Bauran pemasaran
merupakan separangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk
karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.”
Indriyo Gitosudarmo (2008:182) mengatakan bahwa : “Bauran pemasaran
atau marketing mix merupakan alat yang dapat dipergunakan oleh pengusaha
untuk mempengaruhi konsumennya.”
Adapun bauran pemasaran tersebut sebagai alat bagi pengusaha untuk
mempengaruhi konsumen agar konsumen dapat mengenal produk yang akan
dibelinya kemudian menyenangi dan kemudian lalu melakukan transaksi
pembelian serta akhirnya konsumen itu menjadi puas.
Bauran pemasaran sebagai kegiatan pemasaran yang terpadu dan saling
menunjang satu sama lain. Keberhasilan perusahaan di bidang pemasaran di
dukung oleh keberhasilan dalam memilih produk yang tepat, harga yang layak,
saluran distribusi yang baik, dan promosi yang efektif.
Empat kebijaksanaan pemasaran yang sering disebut konsep empat P
atau bauran pemasaran (marketing mix) tersebut adalah produk (product), Harga
(price), saluran distribusi (place), dan promosi (promotion). Untuk mencapai
tujuan pemasaran, keempat unsur tersebut harus saling mendukung, sehingga
keberhasilan di bidang pemasaran diharapkan diikuti oleh kepuasan konsumen.
Berdasarkan uraian di atas, maka keempat bauran pemasaran (marketing
mix) diuraikan satu persatu sebagai berikut :
1. Produk (product)
Produk adalah barang atau jasa yang bisa ditawarkan di pasar untuk
mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian, atau konsumsi yang dapat
memenuhi keinginan atau kebutuhan. Pembeli akan membeli produk kalau
merasa cocok. Karena itu, produk harus disesuaikan dengan keinginan
ataupun kebutuhan pembeli, agar pemasaran produk berhasil. Dengan kata
lain, pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada keinginan pasar atau
selera konsumen, misalnya dalam hal mutu, kemasan, dan lain-lainnya.
Karena itu tugas bagian pemasaran tidak mudah, harus menyesuaikan
kemampuan perusahaan dengan keinginan pasar (konsumen).
2. Harga (price)
Harga adalah sejumlah kompensasi (uang maupun barang, kalau mungkin)
yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa.
Pada saat ini, bagi sebagian besar anggota masyarakat, harga masih
menduduki tempat teratas sebagai penentu dalam keputusan untuk membeli
suatu barang atau jasa. Karena itu, penentuan harga merupakan salah satu
keputusan penting bagi manajemen perusahaan. Harga yang ditetapkan
harus dapat menutup semua biaya yang telah dikeluarkan untuk produksi
ditambah besarnya persentase laba yang diinginkan. Jika harga ditetapkan
terlalu tinggi, secara umum akan kurang menguntungkan, karena pembeli
dan volume penjualan berkurang. Akibatnya semua biaya yang telah
dikeluarkan tidak tertutup, sehingga pada akhirnya perusahaan menderita
rugi. Maka, salah satu prinsip dalam penentuan harga adalah penitikberatan
pada kemauan pembeli terhadap harga yang telah ditentukan dengan jumlah
yang cukup untuk menutup biaya-biaya yang telah dikeluarkan beserta
persentase laba yang diinginkan.
3. Saluran distribusi (place)
Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk
menyalurkan
produk
sampai
ke
konsumen
atau
berbagai
aktivitas
perusahaan yang mengupayakan agar produk sampai ke tangan konsumen.
Saluran distribusi penting, karena barang yang telah dibuat dan harganya
sudah ditetapkan itu masih menghadapi masalah, yakni harus disampaikan
kepada konsumen. Para penyalur dapat menjadi alat bagi perusahaan untuk
mendapatkan umpan balik dari konsumen di pasar. Penentuan jumlah
penyalur juga merupakan masalah yang penting untuk dipertimbangkan,
dalam
kasus-kasus tertentu
disesuaikan
dengan
sifat
produk
yang
ditawarkan. Barang kebutuhan sehari-hari, misalnya, membutuhkan banyak
penyalur, sedangkan barang-barang berat seperti peralatan industri tidak
demikian.
Kesalahan
dalam
menentukan
jumlah
penyalur
akan
mendatangkan persoalan baru bagi perusahaan. Bila jumlah penyalur terlalu
sedikit menyebabkan penyebaran produk kurang luas, sedangkan jumlah
penyalur yang terlalu banyak mengakibatkan pemborosan waktu, perhatian,
dan biaya. Karena itu manajer pemasaran perlu berhati-hati dalam
menyeleksi dan menentukan jumlah penyalur.
4. Promosi (promotion)
Promosi adalah bagian dari bauran pemasaran yang besar peranannya.
Promosi
merupakan
kegiatan-kegiatan
yang
secara
aktif
dilakukan
perusahaan untuk mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan.
Promosi juga dikatakan sebagai proses berlanjut karena dapat menimbulkan
rangkaian kegiatan perusahaan yang selanjutnya. Karena itu promosi
dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang atau organisasi agar melakukan pertukaran dalam
pemasaran. Kegiatan dalam promosi ini pada umumnya adalah periklanan,
personal selling, promosi penjualan, pemasaran langsung, serta hubungan
masyarakat dan publisitas.
Selanjutnya Ahmad Subagyo (2010:2) bahwa : ” Bauran pemasaran atau
marketing mix merupakan sekumpulan peralatan pemasaran yang bekerja
bersama untuk mempengaruhi pasar.”
Pengusaha dapat mempengaruhi konsumennya lewat produk yang
ditawarkan. Dalam hal ini produk tersebut harus didesain sedemikian rupa
sehingga dapat menarik perhatian konsumen. Misalnya pembungkus yang
menarik dari segi warna, mudah di bawah kesana-kemari atau agar eksklusif.
Selain itu pengusaha dapat pula mencantumkan harga yang rendah serta
pemberian discount/potongan harga, mencantumkan harga obral serta harga
cuci gudang dan sebagainya. Dengan cara penetapan harga semacam ini akan
dapat menarik perhatian serta mendorong konsumen untuk segera melakukan
transaksi pembelian agar tidak terlewatkan kesempatan yang terbatas waktunya
bagi berlakunya harga obral tersebut.
Cara distribusi yang memenuhi kebutuhan konsumen juga dapat
diterapkan agar dapat menarik para konsumen untuk membeli produk yang
ditawarkannya. Misalnya saja untuk barang kebutuhan sehari-hari distribusinya
dibuat dekat dengan konsumen agar kebutuhan sehari-harinya yang biasanya
memiliki sifat frekuensi pembelian tinggi dengan jumlah kebutuhan yang kecilkecil itu dapat segera terpenuhi.
Cara lainnya lagi adalah dengan melakukan kegiatan promosi untuk
memperkenalkan produk kepada konsumen. Hal ini dapat dilakukan dengan
beberapa cara yaitu melalui iklan atau promosi penjualan. Promosi penjualan
pada dasarnya agar konsumen lebih mengenal atau tetap diingat konsumennya,
ataupun bagi yang sudah kenal dapat menjadi lebih menyenangi produk itu,
bahkan bagi yang sudah agak lupa diharapkan agar dapat menjadi ingat kembali
akan produk tersebut.
Untuk lebih jelasnya akan disajikan uraian mengenai strategi marketing
mix yaitu sebagai berikut :
1. Produk
Produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat
memenuhi keinginan dan kebutuhan. Produk terdiri dari dua jenis yaitu yang
berkaitan dengan fisik atau benda berwujud seperti buku, meja kursi, rumah,
mobil dan lain-lain dan tidak berwujud. Produk yang tidak berwujud biasanya
disebut jasa. Jasa dapat disediakan dalam berbagai wahana seperti pribadi,
tempat, kegiatan, organisasi dan ide-ide.
Strategi produk yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengembangkan
suatu produk adalah sebagai berikut :
a. Penentuan Logo dan Motto
Logo merupakan ciri khas suatu produk, sedangkan Motto merupakan
serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi perusahaan dalam
melayani masyarakat. Baik logo maupun motto harus dirancang dengan
benar. Pertimbangan pembuatan logo dan moto adalah sebagai berikut :
1) Logo dan motto harus memiliki arti (dalam arti positif).
2) Logo dan motto harus menarik perhatian.
3) Logo dan motto harus mudah diingat.
b. Menciptakan merek
Merek merupakan suatu hal penting bagi konsumen untuk mengenal
barang atau jasa yang ditawarkan. Pengertian merek sering diartikan
sebagai nama, istilah, simbol, desain atau kombinasi dari semuanya.
Agar merek mudah dikenal masyarakat, maka penciptaan merek harus
mempertimbangkan faktor-faktor, antara lain:
1) Mudah diingat.
2) Terkesan hebat dan modern.
3) Memiliki arti (dalam arti positif).
4) Menarik perhatian.
c. Menciptakan Kemasan
Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Penciptaan kemasan
pun harus memenuhi berbagai persyaratan, seperti kualitas kemasan,
bentuk, warna dan persyaratan lainnya.
d. Keputusan Label
Label merupakan sesuatu yang dilekatkan pada produk yang ditawarkan
dan merupakan bagian dari kemasan. Di dalam label harus menjelaskan
siapa
yang
membuat,
di
mana
dibuat,
kapan
dibuat,
cara
menggunakannya, waktu kadaluarsa dan informasi lainnya.
2. Harga
Harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix.
Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat
harga merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk dan jasa yang
ditawarkan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap
produk yang ditawarkan dan berakibat tidak lakunya produk tersebut dipasar.
Penentuan harga oleh suatu perusahaan dimaksudkan dengan berbagai
tujuan yang hendak dicapai. Tujuan penentuan harga secara umum adalah
sebagai berikut :
a. Untuk bertahan hidup.
Dalam hal ini tujuan menentukan harga semurah mungkin dengan
maksud agar produk atau jasa yang ditawarkan laku di pasaran, dengan
catatan harga murah tapi masih dalam kondisi yang menguntungkan.
b. Untuk memaksimalkan laba
Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang meningkat
sehingga laba dapat ditingkatkan. Penentuan harga biasanya dapat
dilakukan dengan harga murah atau tinggi.
c. Untuk memperbesar market share.
Penentuan harga ini dengan harga yang murah sehingga diharapkan
jumlah pelanggan meningkatkan dan diharapkan pula pelanggan pesaing
beralih ke produk yang ditawarkan.
d. Mutu produk
Tujuan adalah untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang
ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi atau lebih tinggi dari kualitas
pesaing. Biasanya harga ditentukan setinggi mungkin. Karena masih ada
anggapan bahwa produk yang berkualitas adalah produk yang harganya
lebih tinggi dari harga pesaing.
e. Karena pesaing
Dalam hal ini penentuan harga dengan melihat harga pesaing. Tujuannya
adalah agar harga yang ditawarkan jangan melebihi harga pesaing.
3. Saluran distribusi
Strategi distribusi adalah penting untuk menentukan bagaimana mencapai
target pasar dan bagaimana untuk menyelenggarakan fungsi-fungsi distribusi
yang berbeda-beda.
Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi distribusi adalah :
a. Pertimbangan pembeli atau faktor pasar.
Karakteristik pelanggan mempengaruhi keputusan apakah menggunakan
suatu pendekatan distribusi langsung. Perusahaan harus mempertimbangkan jumlah dan frekuensi pembelian. Juga perlu dipertimbangkan
sasaran pelanggan apakah sasarannya, pasar konsumen atau pasar
industri.
Lokasi
geografis
dan
ukuran
pasar
juga
penting
dipertimbangkan.
b. Karakteristik produk.
Produk
yang
kompleks,
dibuat
khusus
dan
mahal
cenderung
menggunakan saluran distribusi yang pendek dan langsung. Daur hidup
produk juga menentukan pilihan saluran distribusi, pada tahap awal
pembuatan produk dijual secara langsung tapi dalam perkembangannya
dapat menggunakan jasa perantara.
c. Faktor produsen atau pertimbangan pengawasan dan keuangan.
Produsen yang memiliki sumber daya keuangan, manajerial dan
pemasaran yang besar, dapat (lebih baik) menggunakan saluran
langsung. Sebaliknya perusahaan yang kecil dan lemah lebih baik
menggunakan jasa perantara.
4. Promosi
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Kegiatan ini
merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga di atas, baik
produk, harga dan distribusi. Dalam kegiatan ini setiap perusahaan berusaha
untuk mempromosikan seluruh produk jasa yang dimilikinya, baik langsung
maupun tidak langsung.
Tanpa promosi jangan diharapkan pelanggan dapat mengenal produk atau
jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu promosi merupakan sarana yang
paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan konsumennya. Salah satu
tujuan promosi perusahaan adalah menginformasikan segala jenis produk
yang ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen yang baru. Paling
tidak ada empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap
perusahaan dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya.
2.1.3 Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku Konsumen merupakan suatu tindakan yang tunjukkan oleh
konsumen dalam hal mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur
barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka.
Dalam arti lain perilaku ditunjukkan, yakni bagaimana konsumen mau
mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk
mendapatkan/ menukarkan dengan barang atau jasa yang diinginkannya.
Analisis tentang berbagai faktor yang berdampak pada perilaku konsumen
menjadi dasar dalam pengembangan strategi pemasaran. Untuk itu pemasar
wajib memahami konsumen, seperti apa yang dibutuhkan, apa seleranya, dan
bagaimana konsumen mengambil keputusan (Sumarwan, 2003, hal. 32).
Para pemasar membutuhkan informasi yang andal mengenai para
konsumennya
dan
keterampilan
khusus
untuk
menganalisis
dan
mengiterprestasikan informasi tersebut. Kebutuhan ini berkontribusi pada
pengembangan perilaku konsumen.
Menurut Engel (2000:3) berpendapat bahwa : ”Perilaku konsumen
sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi,
dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang
mendahului dan menyusul tindakan ini.”
Sedangkan menurut Sumarwan (2003:32) : “Perilaku konsumen adalah
semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan
tersebut
pada
saat
sebelum
membeli,
ketika
membeli,
menggunakan,
menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan
mengevaluasi.”
Berdasarkan kedua pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
perilaku konsumen adalah:
1. Perilaku konsumen adalah dinamis, menekankan bahwa seorang konsumen,
kelompok konsumen, serta masyarakat luas selalu berubah dan bergerak
sepanjang waktu. Dalam hal pengembangan strategi pemasaran, sifat
dinamis perilaku konsumen menyiratkan bahwa seseorang tidak boleh
berharap bahwa satu strategi pemasaran yang sama dapat memberikan hasil
yang sama sepanjang waktu, dan di pasar serta industri yang sama.
2. Perilaku
konsumen
melibatkan
interaksi,
menekankan
bahwa
untuk
mengembangkan strategi pemasaran yang tepat, kita harus memahami yang
dipikirkan (perilaku) oleh konsumen. Selain itu, kita juga harus memahami
apa dan dimana peristiwa (kejadian sekitar) yang mempengaruhi serta
dipengaruhi oleh pikiran, perasaan, dan tindakan konsumen.
3. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran, menekankan bahwa konsumen
tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini juga berkaitan
dengan pertukaran.
Ada tiga pandangan yang berbeda dalam pendekatan perilaku konsumen
sebagai disiplin ilmu, menurut Prasetijo dan Ihalauw (2005:12) yaitu:
1. Pandangan Biologic
Titik tolak pandangan ini adalah fakta-fakta biologis yang dianggap amat
penting dalam menentukan siapa seorang individu dan apa yang dia lakukan.
Segala sesuatu yang dipikirkan dan dirasakan, yang kemudian ditunjukkan
dalam bentuk perilaku tertentu, dikendalikan oleh kegiatan elektrik dan kimiawi
yang ada di dalam otak dan bagian lain dari tubuh manusia. Jadi, “tubuh yang
mengendalikan pikiran dan perasaan manusia” dan bukan sebaliknya.
2. Pandangan Intra Psychis
Menurut pandangan ini, faktor-faktor biologis tidak dapat menjelaskan
kesalahan perilaku seseorang yang di kendalikan oleh psyche. Para
pendukung pandangan ini berusaha menjelaskan dengan pemahaman
tentang apa yang terjadi “inside the individuals mind” daripada semata-mata
memahami bagaimana otak seseorang berfungsi. Jadi, mereka lebih berminat
terhadap proses mental dari pada proses biologis, sehingga dapat dikatakan
menurut mereka “the mind dominates most bodily activities”, atau pikiran
mendominasi apa yang dilakukan oleh tubuh manusia.
3. Pandangan Socio-Behavioral
Inti dari pandangan ini adalah bahwa tindakan atau emosi seseorang dapat
dipahami melalui pengetahuan tentang apa yang telah dipelajari dari
lingkungan sosialnya.”
Lalu, manakah dari ketiga pandangan itu yang paling tepat memberikan
pemahaman terhadap perilaku konsumen dan segala permasalahannya.
Jawabannya adalah ketiga-tiganya, semuanya memiliki unsur-unsur kebenaran.
Oleh karena itu, pendekatan yang paling tepat digunakan adalah pendekatan
holistik, yang artinya bahwa persepsi tentang manusia haruslah dibentuk dengan
menggunakan ketiga pandangan tersebut secara simultan.
Ada tiga variabel dalam mempelajari perilaku konsumen, Mangkunegara
(2002:4) yaitu:
1. Variabel Stimulus
Variabel stimulus merupakan variabel yang berada di luar diri individu (faktor
eksternal) yang sangat berpengaruh dalam proses pembelian. Contohnya:
merek dan jenis barang, iklan, pramuniaga, penataan barang, dan ruangan
toko.
2. Variabel Respons
Variabel respons merupakan hasil aktivitas individu sebagai reaksi dari
variabel stimulus respons sangat bergantung pada faktor individu dan
kekuatan stimulus. Contohnya: keputusan membeli barang, pemberi penilaian
terhadap barang, perubahan sikap terhadap suatu produk.
3. Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel antara stimulus dan respons. Variabel ini
merupakan faktor internal individu, termasuk motif-motif membeli, sikap
terhadap suatu peristiwa, dan persepsi terhadap suatu barang. Peranan
variabel intervening adalah untuk memodifikasi respons.
Menurut Engel (2000:) bahwa: ”Perilaku konsumen memiliki kepentingan
khusus bagi orang, karena berbagai alasan, berhasrat mempengaruhi atau
mengubah perilaku itu, termasuk mereka yang kepentingan utamanya adalah
pemasaran, pendidikan dan perlindungan konsumen, serta kebijakan publik.”
1. Pemasaran
Pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,
penetapan harga, promosi, dan distribusi gagasan, barang, dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran invidual dan organisasional.
Elemen kunci dalam definisi ini adalah pertukaran antara pelanggan dan
penyuplai. Masing-masing pihak memberikan sesuatu yang bernilai kepada
pihak lain dengan tujuan memenuhi kebutuhan mereka masing-masing.
Dalam konteks pembelian yang normal, uang ditukar dengan barang atau jasa
yang diinginkan.
2. Pendidikan dan Perlindungan Konsumen
Pihak lain pun ingin membentuk dan mempengaruhi perilaku konsumen, tetapi
melakukannya dalam upaya membantu konsumen membeli secara bijaksana.
Melalui pendidikan, konsumen dapat diajarkan bagaimana mendeteksi adanya
penipuan dan penyalahgunaan lain serta dibuat sadar akan obat yang ada
dan peluang untuk memperbaiki. Begitu pula siapa saja dapat mengambil
manfaat dari wawasan yang lebih luas ke dalam strategi penghematan uang.
Program pendidikan juga harus didasarkan pada penelitian terhadap motivasi
dan perilaku bila program tersebut diharapkan relevan dengan dunia riil
kehidupan konsumen. Tidak mengherankan, ekonom konsumen dan ekonom
rumah tangga kini mendapat tempat di antara mahasiswa perilaku knsumen
yang paling serius.
3. Kebijakan Publik
Pendidikan saja tidak akan menjamin kesejahteraan konsumen. Dasar dari
ekonomi usaha bebas (free-enterprise economy) adalah hak konsumen mana
pun untuk membuat pilihan yang terinformasi dan tidak terbatas dari suatu
susunan alternatif. Bila hak ini dikurangi karena penyalahgunaan bisnis
konsensus masyarakat menegaskan bahwa pemerintah wajib mempengaruhi
pilihan konsumen melalui pembatasan dalam kekuatan monopoli dan melalui
pengekangan kecurangan dalam praktek dagang lain yang tidak jujur.
2.1.4 Pengertian Keputusan Pembelian
Pengambilan
keputusan
merupakan
pekerjaan
sehari-hari
dalam
manajemen sehingga kita perlu mengetahui apakah pengambilan keputusan itu,
bagaimana kita tiba pada keputusan, apa keputusan itu, tingkat-tingkat
klasifikasinya, dan jenis-jenisnya. Selain itu, perlu pula diketahui teknik
pengambilan keputusan, pendekatan metodenya, teori-teorinya, etika dalam
pengambilan keputusan, peranan birokrasi dalam pengambilan keputusan dan
hubungan antara pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah
Menurut Winardi (2001:200) bahwa : “Keputusan pembelian konsumen
merupakan titik puncak suatu pencarian dari proses evaluasi”.
Peter dan Olson (2006:7), memberikan definisi : “Keputusan pembelian
konsumen
adalah
proses
pengintegrasian
yang
dikombinasikan
untuk
mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu
diantaranya”.
Dari dua pengertian diatas tentang keputusan pembelian, kesimpulan
yang dapat diambil adalah bahwa keputusan pembelian merupakan titik puncak
suatu pencarian dari proses pengintegrasian yang dikombinasikan untuk
mengevaluasi beberapa perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya.
Suatu proses keputusan membeli bukan sekedar mengetahui berbagai
faktor yang akan mempengaruhi pembeli, tetapi berdasarkan peranan dalam
pembelian dan keputusan untuk membeli.
Menurut Engel et. al. (2000:45) beberapa peran dalam keputusan
membeli:
a. Inisiator (initiator), merupakan orang yang pertama kali menyarankan untuk
membeli suatu produk atau jasa tertentu.
b. Pemberi pengaruh (influencer), dipertimbangkan di dalam pilihan yang
dievaluasi dan dipilih.
c. Pengambil keputusan (decider) adalah orang yang memiliki wewenang
keuangan atau kekuasaan untuk menentukan keputusan pembelian.
d. Pembeli (buyer), yaitu orang yang melakukan pembelian.
e. Pemakai (user), merupakan orang yang mengkonsumsi atau menggunakan
produk atau jasa.
2.5Proses Pengambilan Keputusan Konsumen Dalam Memilih
Suatu proses keputusan memilih bukan sekedar mengetahui berbagai
factor yang akan mempengaruhi keputusan dalam memilih, tetapi berdasarkan
peranandalam memilih dan keputusan untuk memilih. Adapun pihak-pihak yang
terlibat atauberperan dalam sebuah proses keputusan memilih (Mangkunegara
2002:3) adalah
sebagai berikut :
1. Pengambil Inisiatif : adalah orang yang pertama-tama menyarankan
ataumemikirkan ide memilih barang atau jasa tertentu.
2. Memilih pengaruh : adalah orang yang pandangan dan nasehatnya berperan
cukupbesar dalam memilih keputusan akhir.
3. Pengambil Keputusan: adalah orang yang pada akhirnya menentukan
sebagianatau keseluruhan pengambilan keputusan.
4. Pemakai : adalah orang yang memakai dan menggunakan barang atau
jasatersebut.
5. Pembeli : adalah orang yang melakukan pembelian sebenarnya.
Secara
definitif
dikemukakan
oleh
Terry
yang
dikutip
oleh
Simamora(2002:118) menyatakan : “Pengambilan keputusan adalah sebagai
pilihan yangdidasarkan atas criteria tertentu mengenai alternative kelakuan
tertentu dari pada duabuah alternatif yang lebih”.Dari definisi diatas, diketahui
bahwa
keputusan
konsumen
itu
akanmenentukan
proses
pengambilan
keputusan dalam memilih.
Proses tersebutmerupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah
yang
menurut
Philip
Kotlerdan
Keller
(2008:257)
terdapat
lima
tahap
prosesmemilih :
1. Pengenalan Masalah
Tahap pertama terdiri atas pengenalan masalah. Memilih menyadari
suatuperbedaan
antara
keadaan
sebenarnya
dengan
keadaan
yang
diinginkannya.Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam
diri pembeli maupun dariluar pembeli.Rangsangan dari dalam biasanya
berasal
dari
adanya
ketenagakerjaan,
perubahan
pergeseran
pola
dayamemilih,
pendapatan
pergeseran
struktur
danpergeseran
pola
konsumen. Hal ini dapat menjadi sumber rangsangan dari dalam,karena dapat
membuat seseorang merasa lebih sejahtera, memiliki peranan yang
lebihpenting atau sebaliknya, sehingga akan merubah kebutuhan ataupun
keinginannya.Adapun rangsangan dari luar penglihatan sendiri seperti teman,
tetangga, ataupuniklan tentang adanya sesuatu yang baru dan lebih baik dari
yang sudah ada.
2. Pencarian Informasi
Tahap kedua adalah pencarian informasi muncul apabila konsumen
mulaitergugah minatnya terhadap sesuatu untuk memenuhi kebutuhan
maupunkeinginannya. Dalam tahap mencari informasi dapat dibagi menjadi
dua, yaitu :
a. Konsumen dalam tahap perhatian meningkat yang ditandai dengan
usahannyamencari informasi dalam ukuran sedang-sedang saja.
b. Konsumen dalam tahap berusaha aktif mencari informasi, yaitu dengan
usahanyamencari bahan bacaan, bertanya pada teman-teman untuk
menghimpun informasitentang suatu produk.
3. Penilaian Alternatif
Dalam tahap ini, tidak ada suatu proses penilaian sederhana dan tunggal
yangdapat dipergunakan oleh semua konsumen. Model yang paling baru
tentang prosespenilaian alternatif adalah orientasi kognitif, yakni memandang
konsumen
sebagaipembuat
pertimbangan
mengenai
produk
terutama
berlandaskan pada pertimbanganyang sadar dan rasional.
4. Keputusan Memilih
Dalam
tahap
ini,
konsumen
dapat
juga
berbentuk
suatu
maksud
memilihproduk yang sukai. Namun ada dua faktor lain yang dapat
mencampuri maksudmemilih tersebut untuk menjadi keputusan memilih, yaitu
sikap orang lain baik yangpositif maupun yang negatif dan faktor-faktor
situasional
yang
tidak
terduga
sepertimisalnya
hilangnya
pekerjaan,
munculnya keperluan lain yang lebih penting ataukeluhan seseorang tentang
pelayanan dan kejelekan suatu produk.
5. Perilaku Setelah Memilih
Tahap
kelima
produk,konsumen
adalah
akan
perilaku
setelah
mengalami
memilihi.
beberapa
tingkat
Setelah
memilih
kepuasan
atau
ketidakpuasan.Konsumen juga akan melakukan beberapa tingkat setelah
memilih produk yang akanmenarik bagi pemasar. Atau dengan kata lain,
kepuasan atau ketidakpuasankonsumen terhadap produk yang sudah
dipilihkan mempengaruhi tingkat lakuberikutnya. Tugas para pemasar belum
selesai setelah produk dibeli oleh konsumen,namun akan terus berlangsung
hingga periode waktu setelah memilih.Setelah proses tersebut tidak selalu
dilaksanakan oleh konsumen dalammemilih. Tidak dilaksanakannya beberapa
tahap dari proses tersebut hanya mungkinterdapat pada memilih yang bersifat
emosional.Konsumen akan lebih mudah dalam pengambilan keputusan dalam
memilihulang atau memilih yang sifatnya terus menerus terhadap produk yang
sama(termasuk sama dalam harga dan kualitas). Apabila faktor-faktor
tersebut
berubah,maka
pembelian
akan
mempertimbangkan
kembali
keputusan-keputusannya,termasuk masalah merek.
2.1.6 Proses Keputusan Pembelian
Menurut Setiadi (2003:16) proses pembelian yang spesifik terdiri
dariurutan kejadian
berikut:
Pengenalan
masalah
kebutuhan,
pencarian
informasi,evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku sesudah
pembelian.Keseluruhan dapat dilihat dilihat di Gambar dibawah ini :
Gambar 2.1. Proses Keputusan Pembelian.
Pengenala
n Masalah
Pencarian
informasi
Evaluasi
alternatif
Keputusan
pembelian
Perilaku
pasca
pembelian
Sumber : Setiadi (2003)
Penjelasan tahap tahap keputusan pembelian tersebut dapat di
uraikansebagai berikut :
1. Pengenalan Masalah
Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalahkebutuhan.
Pembeli menyadari terdapat perbedaan antarasesungguhnya dengan kondisi
yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapatkondisi yang disebabkan oleh
rangsangan internal atau eksternal. Dalam kasus pertama,salah satu
kebutuhan umum seseorang mencapai titik tertentu dan menjadisebuah
dorongan. Dalam kasus kedua, kebutuhan ditimbulkan olehrangsangan
eksternal.
2. Pencarian Informasi
Seorang
konsumen
yang
sudah
terkait
mungkin
mencari
lebih
banyakinformasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat
danproduk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen
akanmembelinya. Bila tidak, konsumen dapat menyimpan kebutuhan
dalamingatan atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan
dengankebutuhan tersebut. Konsumen dapat memperoleh informasi melalui
beberapasumber berikut :
a. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan.
b. Sumber komersil: iklan, tenaga penjualan, penyalur, kemasandan pameran.
c.Sumber umum : media massa, organisasi konsumen
d. Sumbermenggunakan produk.
3. Tahap ketika konsumen memproses informasi tentang pemilihan merekuntuk
membuat keputusan akhir.
Namunada beberapa asumsi yang bisa dijelaskan dalam pemasaran.Pertama,
asumsikan bahwa setiap konsumen melihat produk sebagai kumpulanatribut
produk. Kedua, tingkat kepentingan atribut berbeda sesuai dengankebutuhan
dan keinginan masing-masing. Ketiga, konsumen mengembangkansejumlah
kepercayaan tentang letak produk pada setiap atribut. Keempat,tingkat
kepuasan
konsumen
terhadap
produk
akan
beragam
sesuai
denganperbedaan atribut. Kelima, konsumen akan sampai pada sikap
terhadapmerek yang berbeda melalui beberapa prosedur evaluasi. Beberapa
konsumenada yang menggunakan lebih dari satu prosedur evaluasi,
tergantung padakonsumen dan keputusan pembelian.Keputusan Membeli
4. Dalam Tahap Keputusan
Pembeliankonsumen membuat peringkat merek dan membentuk niat untuk
membeli.Pada umumnya, keputusan membeli konsumen adalah membeli
merek yangpaling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk
membeli dankeputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah sikap orang
lain, yaitupendapat orang lain mengenai harga, merek yang dipilih konsumen.
Faktorkedua adalah faktor situasi yang tidak terduga, haraga yang diharapkan
danmanfaat produk yang diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak,
faktor-faktor keadaan yang tidak terduga mungkin timbul dan mengubah
tujuanpembelian.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan
atauketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk
dibeli,melainkan berlanjut hingga periode pascapembelian. Pemasar harus
memantau
kepuasan
pascapembelian,
tindakan
pascapembelian
dan
pemakaian produkpascapembelian.
2.1.7Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Memilih
Dalam menganalisis perilaku konsumen terhadap suatu produk maka
harusdiketahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam
memilihsuatu produk. Menurut Proctor (1996:66), dalam penelitian titin Purnama
Sari (2011) mengemukakan bahwa faktor-faktor yangutama yang mempengaruhi
perilaku konsumen dalam memilih adalah Marketing Mixyang terdiri dari Product,
Price, Place, Promtion.Sehubungan dengan penulisan ini, maka permasalahan
tidak akan dibatasipada variable-variabel dari bauran pemasaran yang
mempengaruhi keputusan dalammemilih kartu GSM. Namun dalam penulisan ini
penulis lebih menekankan padavariabel-variabel bauran pemasaran yang
merupakan variabel-variabel yang salingberhubungan satu sama lain dalam
mendukung penjualan produk.Pengertian marketing mix saat ini popular dengan
konsep 4P biasanya ataulebih cocok untuk pemasaran produk nyata (barang).
1. Product (produk)
Produk adalah sekelompok sifat-sifat yang berwujud (tangible) dan
tidakberwujud (intangiable). Barang berwujud (tangiable goods) yaitu barang
yangkelihatan bentuk fisiknya sehingga bisa dipegang, dilihat dan diraba
sedangkanbarang yang tidak bisa dilihat dan dipegang seperti pada produkproduk jasa.
Menurut Philip Kotler dan Armstrong (2001:71) bahwa: “Produk adalah
segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar
untuk diperhatikan, dimiliki,
digu- nakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan dan kebu- tuhan.
Produk mencakup objek fisik, jasa, tempat, organisasi dan gagasan”.
Sedangkan menurut Umar (2005:31), bahwa : “Produk adalah suatu yang
dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dibeli, digunakan
atau dikon- sumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan”.
Berdasarkan beberapa pengertian tentang produk di atas dapat
disimpulkan bahwa suatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan
segala kebutuhan dan keinginan melalui jual-beli. Konsumen melakukan
pembelian suatu produk atau jasa, tidak hanya sekedar membeli sejumlah atribut
fisik saja, melainkan juga manfaat dari produk atau jasa tersebut yang dapat
memuaskan keinginannya.
2. Price (harga)
Harga adalah nilai suatu produk yang diukur dengan uang. Dengan
demikiansetiap orang yang ingin memiliki suatu produk haruslah mengeluarkan
sejumlah uangsebagai alat penukaran barang atau jasa tersebut.
Kesan konsumen terhadap harga baik itu mahal, murah ataupun standar
akan berpengaruh terhadap aktivitas pembelian selanjutnya dan kepuasan
konsumen setelah pembelian. Kesan ini akan menciptakan nilai persepsian
konsumen terhadap suatu barang.
Manakala konsumen kecewa setelah
membeli suatu barang ternyata terlalu mahal menurut dia, maka kemungkinan
selanjutnya dia akan enggan untuk membeli barang itu lagi dan bisa jadi beralih
ke barang lain. Kesan konsumen terhadap harga dipengaruhi oleh harga barang
lain yang dijadikan referensi (reference price).
Menurut Umar (2005:32) bahwa : “Harga adalah sejumlah nilai yang
ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk
atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawarmenawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap
semua pembeli”.
Kombinasi dari barang beserta pelayanannya”. Harga khususnya
merupakan pertukaran uang bagi barang atau jasa juga pengorbanan waktu
karena menunggu untuk memperoleh barang atau jasa. Harga dapat
berhubungan dengan segala sesuatu dengan nilai persepsi (perceived value),
tidak hanya uang. Menurut Philip Kotler (2000:109) perusahaan harus
mempertimbangkan berbagai faktor dalam menetapkan kebijakan harga, yaitu a)
memilih tujuan penetapan harga, b) menentukan permintaan, c) memperkirakan
biaya, menganalisis biaya, harga dan tawaran pesaing, d) memilih metode
penetapan harga, e) memlih harga akhir.
3. Promotion (promosi)
Promosi merupakan aspek penting dalam pemasaran suatu produk yang
juga merupakan proses berlanjut, karena dengan adanya kegiatan promosi akan
dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan. Promosi
tidak hanya dilakukan oleh perusahaan atau penjual saja tetapi pembelipun
sering menggunakan- nya. Misalnya, pembeli memasang iklan untuk mencari
barang atau jasa yang ia butuhkan dari pihak lain. Selain itu, pembeli dan penjual
dapat menggunakan perantara komunikasi sebagai biro periklanan untuk
melaksanakan semua kegiatan promosi. Menurut Philip Kotler (2002:100) :
“Promosi adalah alat bauran pemasaran yang meliputi semua kegiatan yang
dilakukan
perusahaan
untuk
mengkomunikasikan
dan
mempromosikan
produknya ke pasar sasaran”. Kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan
produknya kepada pelanggan dikenal dengan kegiatan promosi.
4. Place (saluran distribusi / tempat)
Alat bauran pemasaran yang penting lainnya adalah tempat (distribusi).
Menurut Philip Kotler (2002:82): “Tempat (distribusi) adalah termasuk berbagai
kegiatan yang dilakukan perusahaan agar produk dapat diperoleh dan tersedia
bagi pelanggan sasaran”.Philip Kotler dan Amstrong (2001:5) mengemukakan :
“Saluran distribusi didefinisikan sebagai suatu perangkat yang saling tergantung
dalam menyediakan produk atau jasa untuk digunakan atau dikonsumsi oleh
konsumen atau pengguna bisnis”. Sebagian besar produsen tidak langsung
menjual barang mereka kepada pemakai akhir. Di antara produsen dan pemakai
terdapat saluran pemasaran. Sekumpulan perantara pemasaran yang melakukan
berbagai fungsi dan menyan- dang berbagai nama.
2.2 Tinjaun Empirik
Penelitian Titin Purnamasari (2011) yang meneliti mengenai analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan dalam memilih kartu GSM pada
PT. Exelcomindo, Tbk Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktorfaktor yang meliputi kualitas, harga, distribusi dan promosi mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap perilaku dalam pengambilan keputusan untuk memilih
kartu GSM XL pada PT EXELCOMINDO dan Diantara variable bebas yang
diteliti, menunjukkan bahwa variable kualitas kartumempunyai pengaruh yang
dominan terhadap perilaku konsumen dalampembelian/pemilihan kartu GSM XL.
Selanjutnya penelitian Sari Arsyad (2011) yang meneliti mengenai analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih kartu
CDMA Telkom Flexi pada PT. Telkom Divisi Reginonal VII Makassar. Hasil
peneltiannya menemukan bahwa Faktor-faktor yang meliputi kualitas, harga,
distribusi dan promosi mempunyaipengaruh yang signifikan terhadap perilaku
dalam pengambilan keputusan untukmemilih kartu CDMA Telkom Flexi pada PT.
TELKOM dan diantara variabel bebas yang diteliti, menunjukkan bahwa variabel
kualitas kartumempunyai pengaruh yang dominan terhadap perilaku konsumen
dalampembelian/pemilihan kartu CDMA Telkom Flexi.
2.3 Kerangka Pikir
Penelitian ini dilakukan pada Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin
Makassar, mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen
dalam memilih produk kartu AS, dimana faktor-faktor tersebut terdiri atas :
kualitas produk, harga, promosi dan saluran distribusi (komunikasi). Dimana
kualitas produk berkaitan dengan keunggulan serta kelebihan yang dimiliki kartu
AS, kemudian harga jual sangat murah sehingga dapat dijangkau oleh
konsumen, promosi yang digencarkan cukup menarik sehingga mempengaruhi
keputusan konsumen untuk memilih kartu AS, selain itu saluran distribusi yang
digunakan sangat akurat antara sesama mahasiswa. Oleh karena itu perlunya
dilakukan pengukuran faktor kepentingan dan faktor kepuasan atas kualitas
produk, harga, promosi dan saluran distribusi.
Dalam kaitannya dengan uraian tersebut di atas akan disajikan kerangka
pikir dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
Gambar 2.2.Kerangka Pikir
KEPENTINGAN
KEPUASAN
Kualitas
produk
(X1)
Harga
Saluran
distribusi
Promosi
Kualitas
produk
(X1)
Keputusan
konsumen dalam
memilih
menggunakan
produk kartu AS
Harga
Saluran
distribusi
Promosi
2.4 Hipotesis
Berdasarkan dari masalah pokok yang dikemukakan, maka hipotesis
yang di harapkan dapat berguna memecahkan masalah tersebut sebagai berikut
:
“Diduga bahwa faktor kepentingan dan kepuasan (kualitas produk, harga,
promosi dan saluran distribusi) mempengaruhi keputusan konsumen dalam
memilih menggunakan kartu AS.”
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Daerah dan Waktu Penelitian
Sehubungan dengan penelitian ini maka yang menjadi daerah penelitian
ini adalah di Kota Makassar yakni mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumen dalam memilih produk kartu AS, alasan pemilihan obyek penelitian ini
dengan pertimbangan bahwa penulis saat ini menimba ilmu pada Fakultas
Ekonomi Universitas Hasanuddin sehingga memudahkan penulis dalam
melakukan akses datauntuk keperluan penelitian skripsi ini.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data serta keterangan yang diperoleh dalam
penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan
data yang relevan untuk memecahkan dan menganalisis masalah yang telah
dikemukakan sebelumnya. Cara yang dilakukan sebagai berikut:
1. Penelitian Lapangan (Field Research) yaitu ada penelitian yang dilakukan
dengan cara pengamatan langsung pada perusahaan untuk memperoleh data
dan informasi. Penelitian ini dilakukan dengan cara :
a. Wawancara yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan dengan
mewawancarai pihak-pihak yang bersangkutan dalam perusahaan untuk
memperoleh data yang berhubungan dengan pembahasan.
b. Kuesioner
yaitu
suatu
bentuk
penelitian
yang
dilakukan
dengan
membagikan daftar pertanyaan kepada konsumen pengguna kartu AS
untuk mengetahui keputusan memilih.
36
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) yaitu usaha yang dilakukan untuk
memperoleh informasi dengan membaca dan mempelajari buku / literatur
yang dapat dijadikan sebagai referensi dengan masalah yang akan dianalisa
oleh penulis
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini
bersumber dari :
1. Jenis Data
a. Data Kuantitatif, yaitu data yang numerik yang memberikan informasi
berupa angka yang diperoleh dari laporan-laporan yang berhubungan
dengan penelitian.
b. Data Kualitatif, yaitu data yang didapatkan dari hasil wawancara dengan
pihak-pihak yang terkait dengan penelitian atau dari hasil interpretasi
terhadap data sekunder.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan adalah : “ Data primer adalah data yang
diperoleh untuk tujuan tertentu atau dalam rangka kegiatan penelitian yang
dilakukan. Data primer yang diperoleh dengan cara memberi kuesioner pada
responden terpilih.”
3.4 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel
Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap. Populasi dalam
penelitian ini adalah jumlah responden yang dianggap mewakili dari tujuan
penelitian. Sehingga yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
Mahasiswa Universitas Hasanuddin yang menggunakan Kartu AS. Menurut
Sekaran (2006) bahwa untuk melakukan penelitian dibidang sosial, maka jumlah
populasi ditentukan antara 30 sampai 500 merupakan syarat untuk penelitian.
Sehingga mengacu dari teori tersebut maka peneliti menggunakan jumlah
sampel sebesar 100 pengguna produk kartu AS,sehingga telah memenuhi syarat
untuk penelitian.
3.5 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel yang dikemukakan dalam pembahasan
skripsi ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kualitas Produk (X1)
Kualitas kartu adalah penilaian konsumen terhadap tarif telepon dan sms,
jangkauan sinyal serta fasilitas bagi konsumen, diukur dengan skala. Indikator
yang diukur adalah :
a. Masa aktif kartu panjang.
b. Tingkat kualitas jaringan kartu AS sangat baik.
c. Kualitas jangkauan sinyal kartu AS sangat baik
d. Kualitas paket internet dan paket BB sangat baik.
e. Cakupan sinyal hingga ke daerah
2. Harga (X2)
Harga adalah penilaian konsumen tentang tingkat harga jual kartu, harga jual
voucher dan biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan dalam menggunakan
produk kartu AS, diukur dengan skala likert yakni indikator yang diukur adalah
:
a. Harga jual kartu AS perdana
b. Harga jual voucher kartu AS
c. Tarif telepon dan SMS kartu AS.
d. Tarif paket internet / BB sangat murah.
3. Promosi (X3)
Promosi adalah penilaian pelanggan atas kegiatan promosi yang dilakukan
oleh berbagai media, diukur dengan skala likert yakni indikator yang diukur
adalah :
a. Iklan kartu AS melalui TV / Radio dan media masa sangat menarik.
b. Iklan kartu AS melalui TV / Radio dan media masa sangat informatif.
c. Promosi penjualan dengan bonus meningkatkan daya tarik konsumen.
4. Saluran Distribusi (X4)
Saluran distribusi adalah persepsi pelanggan terhadap distribusi aksesibilitas
baik itu bagaimana mendapatkan kartu dan vouchernya, diukur dengan skala
likert yakni indikator yang diukur adalah :
a. Lokasi kios penjualan tersebar luas.
b. Lokasi kios penjualan mudah dijangkau.
3.6 Metode Analisis
Data penelitian yang diperoleh akan dianalisis menggunakan metode
analisis deskriptif kuantitatif, untuk menjelaskan faktor-faktor pengaruh keputusan
konsumen dalam memilih produk kartu AS, dengan menggunakan alat analisis:
1. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji validitas
Dilakukan untuk mengetahui tingkat keabsahan (validitas) pertanyaan
dalam kuisioner. Bila angka korelasi terdapat pada kolom dengan tingkat
signifikan < 0,05 maka dinyatakan valid, sebaliknya bila tingkat signifikan
> 0,05 maka dinyatakan tidak valid (Nistiannor, 2009 : 229).
b. Uji reliabilitas
Reliabilitas mengukur sejauh mana alat ukur dapat dipercaya. Reliabilitas
alat ukur (instrument) diperlihatkan oleh koefisien alpha. Bila koefisien
alpha lebih besar atau sama dengan 0,6 maka instrument dalam kuisioner
cukup reliabel (Setiaji, 2004:67).
2. Analisis tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan pelanggan (ImportancePerformance Analysis), (Supranto, 2001 : 239) sebagai berikut:
Analisis tingkat kesesuaian:
Analisis tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skorkepuasan dengan
skor tingkat kepentingan atau harapan konsumen. Dalam analisis ini terdapat
dua variabel yaitu penilaian kepuasan diwakili oleh huruf (X) dan tingkat
kepentingan atau harapan nkonsumen diwakili oleh huruf (Y). Adapun rumus
yang digunakan untuk menghitung tingkat kesesuaian adalah:
Tki =
Dimana:
Tki
= Tingkat kesesuaian tanggapan responden.
Xi
= Skor penilaian terhadap kepuasan.
Yi
= Skor penilaian kepentingan/harapan konsumen.
Selanjutnya sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor tingkat
kepuasan konsumen, sedangkan sumbu tegak (Y) akan diisi oleh skor
tingkat kepentingan konsumen. Dalam penyederhanaan rumus, maka
untuk setiap faktor yang mempengaruhi 2 variabel diatas dengan:
∑Xi
X =
∑Yi
Y =
n
n
Dimana:
X
= Skor rata-rata tingkat kepuasan
Y
= Skor rata-rata kepentingan/harapan kosumen terhadap produk
kartu AS.
n
= Jumlah responden
Diagram kartesius merupakan suatu bangun dibagi atas 4 (empat) bagian
yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada
titik-titik (X , Y) di mana X merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat
kepuasankonsumen dan atribut Y adalah rata-rata dari skor tingkat
kepentingan/harapan konsumen.
∑Ni = 1 Xi
X =
∑ Ni = 1 Yi
Y =
K
K
Di mana K = Banyaknya atribut/fakta yang dapat mempengaruhi tingkat
kepentingan dan harapan konsumen. Selanjutnya tingkat unsur-unsur
tersebut akan dijabarkan dan dibagi menjadi empat bagian ke dalam
diagram kartesius.
Kepentingan
Y
Prioritas
Utama
A
Pertahankan
prestasi
B
Y
C
Prioritas
Rendah
D
Berlebihan
X
X
Sumber : Supranto (2001:242)
Keterangan :
A. Menunjukkan
faktor
atau
atribut
yang
dianggap
mempengaruhi
kepentingan/harapan konsumen, termasuk unsur-unsur pelayanan yang
dianggap sangat penting, namun karyawan belum melaksanakannya
sesuai keinginan konsumen, sehingga konsumen tidak puas
B. Menunjukkan unsur pelayanan pokok yang telah berhasil dilaksanakan
oleh karyawan sesuai standar pelayanan perusahaan, untuk itu wajib
dipertahankan. Dianggap sangat penting dan sangat memuaskan.
C. Menunjukkan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya bagi
konsumen, pelaksanaannya oleh karyawan biasa-biasa saja, sehingga
dianggap kurang penting dan kurang memuaskan.
D. Menunjukkan faktor yang mempengaruhi konsumen kurang penting, akan
tetapi pelaksanaannya berlebihan. Dianggap kurang penting tetapi sangat
memuaskan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Profil Responden
Karakteristik identitas responden adalah profil terhadap obyek penelitian
yang dapat memberikan interpretasi terhadap hasil penelitian mengenai analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih produk
kartu
AS
(Studi
Kasus
Mahasiswa
Fakultas
Ekonomi
Unhas).
Untuk
mengimplementasikan hal tersebut, maka responden dalam penelitian ini adalah
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unhas yang menggunakan kartu AS yakni
sebesar100 orang responden. Dimana dalam penyebaran kuesioner maka
semua responden mengembalikan kuesioner dengan mengisi kuesioner secara
lengkap dan benar.
Untuk penentuan sampel ini, responden dikelompokkan menurut deskripsi
responden
berdasarkan
jenis
kelamin,
jurusan,
angkatan
dan
lama
menggunakan, alasan menggunakan. Berikut ini akan disajikan deskripsi
karakteristik responden yaitu sebagai berikut :
4.1.1 Deskripsi Identitas Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Proporsi identitas responden dalam penelitian ini adalah pengelompokkan
responden berdasarkan jenis kelamin, yang dimaksudkan untuk mengetahui
besarnya tingkat proporsi pengelompokan jenis kelamin pria dan wanita, yang
dapat dilihat melalui tabel berikut ini :
Tabel 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
(Orang)
(%)
Pria
33
33,00
Wanita
67
67,00
100
100
Jenis Kelamin
Total responden
Sumber : Lampiran SPSS
Tabel 4.1 yakni deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin,
menunjukkan bahwa tingkat proporsi identitas responden yang berjenis kelamin
wanita lebih besar yakni sebanyak 67 orang atau 67,0%
jika dibandingkan
dengan pria yakni sebanyak 33 orang atau 33,0 %, sehingga dapat disimpulkan
bahwa mahasiswa Fakultas Ekonomi Unhas yang menggunakan kartu AS lebih
banyak didominasi oleh wanita jika dibandingkan dengan pria.
4.1.2. Deskripsi identitas responden berdasarkan Jurusan
Deskripsi identitas responden berdasarkan Jurusan memilih kartu AS
dapat dilihat melalui tabel 4.2 berikut ini :
Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jurusan
Frekuensi
Persentase
(Orang)
(%)
Manajemen
48
48,0
Akuntansi
25
25,0
Ilmu Ekonomi
27
27,0
100
100
Jurusan
Total responden
Sumber : Lampiran SPSS
Berdasarkan tabel tersebut di atas terlihat bahwa mahasiswa jurusan
manajemen mendominasi dalam penelitian ini yakni sebanyak 48 orang atau
48,0%, hal ini berarti bahwa sebagian besar mahasiswa yang dijadikan sampel
penelitian lebih banyak didominasi oleh jurusan manajemen.
4.1.3. Deskripsi identitas responden berdasarkan Angkatan
Deskripsi identitas responden berdasarkan Angkatan memilih kartu AS
dapat dilihat melalui tabel 4.3 berikut ini :
Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Angkatan
Frekuensi
Persentase
(Orang)
(%)
2007
5
5,0
2008
24
24,0
2009
28
28,0
2010
17
17,0
2011
26
26,0
Total responden
100
100
Jurusan
Sumber : Lampiran SPSS
Berdasarkan tabel tersebut di atas terlihat bahwa dalam penelitian ini
yang menunjukkan bahwa angkatan mahasiswa yang menunjukkan responden
lebih banyak didominsai oleh angkatan 2010 dan 2011.
4.1.4. Deskripsi identitas responden berdasarkan Lama Menggunakan
Deskripsi identitas responden responden berdasarkan lamamenggunakan
adalah menguraikan atau menjelaskan mengenai rentang waktu atau lamanya
responden selama menggunakan atau memilih kartu AS yang dapat dilihat
melalui tabel berikut ini :
Tabel 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Menggunakan
Frekuensi
Persentase
(Orang)
(%)
< 1 tahun
1
1,0
1 tahun
5
5,0
2 tahun
19
19,0
3 tahun
56
56,0
> 3 tahun
19
19,0
100
100
Lama Menggunakan
Total responden
Sumber : Lampiran SPSS
Berdasarkan tabel tersebut di atas terlihat bahwa lama responden
menggunakan kartu AS rata-rata 3 tahun terakhir yaitu sebesar 56 orang atau
56%, hal ini berarti bahwa sebagian besar pelanggan yang menggunakan atau
memilih kartu AS rata-rata 3 tahun.
4.2.Uji Validitas dan Reliabilitas
4.2.1. Uji Validitas
Uji validitas daftar
pertanyaan untuk mengukur
sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu menganggap sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut
adalah valid dengan menggunakan metode corrected item-total correlation yaitu
dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-masing score item dengan scor
total dan melakukan korelasi terhadap nilai koefisien korelasi yang over estimate.
Hal ini dikarenakan agar tidak terjadi koefisien item total yang over estimate.
Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan
biasanya dilakukan uji signifikan. Oleh karena itulah menurut Dwi (2010, hal. 90)
bahwa suatu item dianggap valid jika dalam uji signifikan koefisien korelasi
dibawah dari 0,05, atau dengan kata lain bahwa suatu item dianggap valid
apabila memiliki nilai korelasi di atas dari 0,30. Dengan demikian maka dapat
disajikan hasil uji validitas dengan program SPSS release 17 pada tabel 4.5
berikut ini :
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
PTK1
Korelasi
Tingkat
Kepuasan
0,638
PTP1
Korelasi
Tingkat
Kepentingan
0,306
PTK2
0,730
PTP2
PTK3
0,661
PTK4
Korelasi
Standar
Keputusan
0,30
Valid
0,539
0,30
Valid
PTP3
0,685
0,30
Valid
0,846
PTP4
0,796
0,30
Valid
PTK5
0,709
PTP5
0,686
0,30
Valid
PTK6
0,837
PTP6
0,751
0,30
Valid
PTK7
0,650
PTP7
0,719
0,30
Valid
PTK8
0,763
PTP8
0,691
0,30
Valid
PTK9
0,777
PTP9
0,676
0,30
Valid
PTK10
0,671
PTP10
0,686
0,30
Valid
PTK11
0,537
PTP11
0,581
0,30
Valid
PTK12
0,628
PTP12
0,669
0,30
Valid
PTK13
0,677
PTP13
0,658
0,30
Valid
PTK14
0,652
PTP14
0,444
0,30
Valid
PTK15
0,715
PTP15
0,455
0,30
Valid
PTK16
0,418
PTP16
0,379
0,30
Valid
PTK17
0,708
PTP17
0,324
0,30
Valid
PTK18
0,591
PTP18
0,487
0,30
Valid
Kode
Kode
Sumber : Hasil olahan data SPSS
Berdasarkan tabel tersebut di atas nampak bahwa uji validitas masingmasing item pertanyaan yang terdapat dalam tingkat kepuasan dan tingkat
kepentingan semuanya sudah valid, alasannya karena memiliki nilai korelasi
yang sudah di atas dari 0,30, sehingga semua item pertanyaan untuk tingkat
kepuasan dan tingkat kepentingan dinyatakan sudah sah atau valid untuk
digunakan sebagai alat ukur variabel.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas merupakan uji kehandalan yang bertujuan untuk
mengetahui seberapa jauh alat ukur dapat dipercaya. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika memiliki nilai cronbach’s alpha di atas dari 0,60.
PTK1
Cronbach’s
Alpha
Tingkat
Kepuasan
0,941
PTP1
Cronbach’s
Alpha
Tingkat
Kepentingan
0,915
PTK2
0,940
PTP2
PTK3
0,941
PTK4
Kode
Kode
Cronbach’s
Keputusan
AlphaStandar
0,60
Reliabel
0,908
0,60
Reliabel
PTP3
0,904
0,60
Reliabel
0,938
PTP4
0,901
0,60
Reliabel
PTK5
0,940
PTP5
0,904
0,60
Reliabel
PTK6
0,938
PTP6
0,902
0,60
Reliabel
PTK7
0,941
PTP7
0,903
0,60
Reliabel
PTK8
0,939
PTP8
0,904
0,60
Reliabel
PTK9
0,939
PTP9
0,904
0,60
Reliabel
PTK10
0,941
PTP10
0,904
0,60
Reliabel
PTK11
0,943
PTP11
0,907
0,60
Reliabel
PTK12
0,942
PTP12
0,904
0,60
Reliabel
PTK13
0,941
PTP13
0,905
0,60
Reliabel
PTK14
0,941
PTP14
0,910
0,60
Reliabel
PTK15
0,940
PTP15
0,910
0,60
Reliabel
PTK16
0,946
PTP16
0,913
0,60
Reliabel
PTK17
0,940
PTP17
0,914
0,60
Reliabel
PTK18
0,942
PTP18
0,909
0,60
Reliabel
Pengujian reliabilitas konstruk pada penelitian ini akan
menggunakan
nilai cronbach’s alpha yang dihasilkan melalui pengolahan data SPSS versi 17, di
mana hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini :
Nilai cronbach’s alpha semua variabel lebih besar dari 0,60,
sehingga dapat disimpulkan indikator atau kuesioner yang digunakan
dalam variabel tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan, semua
dinyatakan handal atau dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel.
4.3 Analisis dan Pembahasan Setiap Variabel Penelitian
Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas yang telah dilakukan
maka akan dilakukan deskripsi jumlah responden mengenai tingkat
kepuasan dan tingkat kepentingan yang dimiliki oleh responden dalam
menggunakan kartu AS. Dalam penelitian dengan uraian tersebut diatas
maka akan dapat disajikan deskripsi jawaban responden mengenai tingkat
kepentingan dan tingkat kepuasan dalam menggunakan kartu AS yang
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Masa aktif kartu panjang
Dari 100 responden yang diteliti, diperoleh hasil penilaian terhadap
masa aktif kartu panjang yaitu : 1 responden menjawab sangat puas, 47
responden menjawab puas, 20 responden menjawab ragu-ragu, 32
responden menjawab tidak puas. Sehingga skor untuk (Xi) yang diperoleh
adalah:
Xi = (1x5) + (47x4) + (20x3) + (32x2) = 317
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat kepuasan
terhadap masa aktif kartu panjang memiliki skor 317 : 500 yang
berartipenilaian konsumen dalam tingkat kepuasan masih ragu.
Sedangkan jawaban responden dengan tingkat kepentingan, maka
sebesar13 responden menjawab sangat penting, 47 responden menjawab
penting, 19 responden menjawab ragu-ragu, 16 responden menjawab
tidak penting, 5 responden menjawab sangat tidak penting. Sehingga nilai
untuk (Yi) yang diperoleh adalah:
Yi = (13x5) + (47x4) + (19x3) + (16x2) + (5x1) = 347
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat kepentingan
terhadap masa aktif kartu panjang memiliki skor 347 : 500 yang berarti
penilaian konsumen dalam tingkat kepentingan masih ragu.
Dari kedua data yang diperoleh maka menghasilkan tingkat
kesesuaian yaitu:
Xi
Tki = ------ x 100%
Yi
317
=
x 100 %
347
= 91,35 %
2. Tingkat kualitas jaringan kartu AS sangat baik
Dari 100responden yang diteliti maka diperoleh hasil penilaian
terhadap tingkat kualitas jaringan yaitu : 6 responden menjawab sangat
puas, 50 responden menjawab puas, 12 responden menjawab ragu-ragu,
30 responden menjawab tidak puas, 2 responden menjawab sangat tidak
puas. Sehingga skor untuk (Xi) yang diperoleh adalah:
Xi = (6x5) + (50x4) + (12x3) + (30x2) + (2x1) = 328
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat kepuasan
terhadap tingkat kualitas jaringan kartu AS sangat baik memiliki skor 328:
500 yang berarti penilaian konsumen dalam tingkat kepuasan masih ragu.
Adapun tingkat kepentingan responden dari hasil penilain terhadap
tingkat kualitas jaringan kartu AS, yaitu:13 responden menjawab sangat
penting, 45 responden menjawab penting, 19 responden menjawab raguragu, 21 responden menjawab tidak penting, 2 responden menjawab
sangat tidak penting. Sehingga nilai untuk (Yi) yang diperoleh adalah:
Yi = (13x5) + (45x4) + (19x3) + (21x2) + (2x1) = 346
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat kepentingan
terhadaptingkat kualitas jaringan kartu AS sangat baik memiliki skor 346 :
500 yang berarti penilaian konsumen dalam tingkat kepentingan masih
ragu.
Dari kedua data yang diperoleh maka menghasilkan tingkat
kesesuaian yaitu:
Xi
Tki = ------ x 100%
Yi
328
=
x 100 %
346
= 94,80 %
3. Kualitas jangkauan sinyal sangat baik
Dari 100responden yang diteliti maka diperoleh hasil penilaian
terhadap kualitas jangkauan sinyalsangat baik yaitu : 12 responden
menjawab sangat puas, 42 responden menjawab puas, 18 responden
menjawab ragu-ragu, 25 responden menjawab tidak puas, 3 responden
menjawab sangat tidak puas. Sehingga skor untuk (Xi) yang diperoleh
adalah:
Xi = (12x5) + (42x4) + (18x3) + (25x2) + (3x1) = 335
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat kepuasan
terhadap kualitas jangkauan signal yang sangat baik memiliki skor 335 :
500 yang berarti penilaian konsumen dalam tingkat kepuasan masih ragu.
Adapun tingkat kepentingan responden dari hasil penilain terhadap
kualitas jangkaun sinyal sangat baik, yaitu:6 responden menjawab sangat
penting, 54 responden menjawab penting, 20 responden menjawab raguragu, 19 responden menjawab tidak penting, 1 responden menjawab
sangat tidak penting. Sehingga nilai untuk (Yi) yang diperoleh adalah:
Yi = (6x5) + (54x4) + (20x3) + (19x2) + (1x1) = 345
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat kepentingan
terhadap kualitas jangkauan signal yang sangat baik memiliki skor 345 :
500 yang berarti penilaian konsumen dalam tingkat kepentingan masih
ragu.
Dari kedua data yang diperoleh maka menghasilkan tingkat
kesesuaian yaitu:
Xi
Tki = ------ x 100%
Yi
334
=
x 100 %
345
= 97,10 %
4. Kualitas paket internet dan paket BB sangat baik
Dari 100responden yang diteliti maka diperoleh hasil penilaian
terhadap kualitas paket internet dan paket BB sangat baik yaitu :5
responden menjawab sangat puas, 53 responden menjawab puas, 13
responden menjawab ragu-ragu, 29 responden menjawab tidak puas.
Sehingga skor untuk (Xi) yang diperoleh adalah:
Xi = (5x5) + (53x4) + (13x3) + (29x2) = 334
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat kepuasan
terhadap kualitas paket internet dan paket BB sangat baik memiliki skor
334 : 500 yang berarti penilaian konsumen dalam tingkat kepuasan masih
ragu.
Adapun tingkat kepentingan responden dari hasil penilain terhadap
kualitas paket internet dan paket BB sangat baik, yaitu:7 responden
menjawab sangat penting, 56 responden menjawab penting, 18
responden menjawab ragu-ragu, 19 responden menjawab tidak penting.
Sehingga nilai untuk (Yi) yang diperoleh adalah:
Yi = (7x5) + (56x4) + (18x3) + (19x2) = 351
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat kepentingan
terhadapkualitas paket internet dan paket BB sangat baik memiliki skor
351 : 500 yang berarti penilaian konsumen dalam tingkat kepentingan
adalah penting.
Dari kedua data yang diperoleh maka menghasilkan tingkat
kesesuaian yaitu:
Xi
Tki = ------ x 100%
Yi
334
=
x 100 %
351
= 95,16 %
5. Cakupan sinyal hingga ke daerah
Dari 100responden yang diteliti maka diperoleh hasil penilaian
terhadap cakupan sinyalhingga ke daerah yaitu :8 responden menjawab
sangat puas, 52 responden menjawab puas, 11 responden menjawab
ragu-ragu, 29 responden menjawab tidak puas. Sehingga skor untuk (Xi)
yang diperoleh adalah:
Xi = (8x5) + (52x4) + (11x3) + (29x2) = 339
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat kepuasan
terhadap cakpan signal hingga kedaerah memiliki skor 339 : 500 yang
berarti penilaian konsumen dalam tingkat kepuasan masih ragu.
Adapun tingkat kepentingan responden dari hasil penilain terhadap
cakupan sinyal hingga ke daerah, yaitu:5 responden menjawab sangat
penting, 53 responden menjawab penting, 24 responden menjawab ragu-
ragu, 18 responden menjawab tidak penting. Sehingga nilai untuk (Yi)
yang diperoleh adalah:
Yi = (5x5) + (53x4) + (24x3) + (18x2) = 345
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat kepentingan
terhadap cakupan signal hingga ke daerah memiliki skor 345 : 500 yang
berarti penilaian konsumen dalam tingkat kepentingan masih ragu.
Dari kedua data yang diperoleh maka menghasilkan tingkat
kesesuaian yaitu:
Xi
Tki = ------ x 100%
Yi
339
=
x 100 %
345
= 98,26 %
6. Harga jual kartu AS perdana
Dari 100 responden yang diteliti maka diperoleh hasil penilaian
terhadap harga jual kartukartu AS perdana yaitu : 7 responden menjawab
sangat puas, 53 responden menjawab puas, 15 responden menjawab
ragu-ragu, 25 responden menjawab tidak puas. Sehingga skor untuk (Xi)
yang diperoleh adalah :
Xi = (7x5) + (53x4) + (15x3) + (25x2) = 342
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat kepuasan
terhadap harga jual kartu AS perdana memiliki skor 342 : 500 yang berarti
penilaian konsumen dalam tingkat kepuasan masih ragu.
Adapun tingkat kepentingan responden dari hasil penilain terhadap
harga jual kartu AS perdana, yaitu:15 responden menjawab sangat
penting, 55 responden menjawab penting, 14 responden menjawab raguragu, 16 responden menjawab tidak penting. Sehingga nilai untuk (Yi)
yang diperoleh adalah:
Yi = (15x5) + (55x4) + (14x3) + (16x2) = 369
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat kepentingan
terhadapharga jual kartu AS perdanamemiliki skor 369 : 500 yang berarti
penilaian konsumen dalam tingkat kepentingan adalah penting.
Dari kedua data yang diperoleh maka menghasilkan tingkat
kesesuaian yaitu:
Xi
Tki = ------ x 100%
Yi
342
=
x 100 %
369
= 92,68 %
7. Harga jual voucher kartu AS
Dari 100 responden yang diteliti maka diperoleh hasil penilaian
terhadap harga jual voucherkartu AS yaitu : 13 responden menjawab
sangat puas, 44 responden menjawab puas, 9 responden menjawab raguragu, 34 responden menjawab tidak puas. Sehingga skor untuk (Xi) yang
diperoleh adalah :
Xi = (13x5) + (44x4) + (9x3) + (34x2) = 336
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat kepuasan
terhadap harga jual voucer kartu AS memiliki skor 336 : 500 yang berarti
penilaian konsumen dalam tingkat kepuasan masih ragu.
Adapun tingkat kepentingan responden dari hasil penilain terhadap
harga jual voucher kartu AS, yaitu: 5 responden menjawab sangat
penting, 63 responden menjawab penting, 15 responden menjawab raguragu, 15 responden menjawab tidak penting, 2 responden menjawab
sangat tidak penting. Sehingga nilai untuk (Yi) yang diperoleh adalah:
Yi = (5x5) + (63x4) + (15x3) + (15x2) + (2x1) = 354
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat kepentingan
terhadapharga jual voucer kartu AS memiliki skor 354 : 500 yang berarti
penilaian konsumen dalam tingkat kepentingan adalah penting.
Dari kedua data yang diperoleh maka menghasilkan tingkat
kesesuaian yaitu:
Xi
Tki = ------ x 100%
Yi
336
=
x 100 %
354
= 94,92 %
8. Tarif telepon dan SMS kartu AS
Dari 100 responden yang diteliti maka diperoleh hasil penilaian
terhadap tarif telepondan SMS kartu AS yaitu : 9 responden menjawab
sangat puas, 54 responden menjawab puas, 6 responden menjawab raguragu, 31 responden menjawab tidak puas. Sehingga skor untuk (Xi) yang
diperoleh adalah :
Xi = (9x5) + (54x4) + (6x3) + (31x2) = 341
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat kepuasan
terhadap tari telpon dan SMS kartu AS memiliki skor 341 : 500 yang
berarti penilaian konsumen dalam tingkat kepuasan masih ragu.
Adapun tingkat kepentingan responden dari hasil penilain terhadap
tarif telepon dan SMS kartu AS, yaitu: 6 responden menjawab sangat
penting, 54 responden menjawab penting, 20 responden menjawab raguragu, 20 responden menjawab tidak penting. Sehingga nilai untuk (Yi)
yang diperoleh adalah:
Yi = (6x5) + (54x4) + (20x3) + (20x2) = 346
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat kepentingan
terhadaptari telpon dan SMS kartu ASmemiliki skor 346 : 500 yang berarti
penilaian konsumen dalam tingkat kepentingan masih ragu.
Dari kedua data yang diperoleh maka menghasilkan tingkat
kesesuaian yaitu:
Xi
Tki = ------ x 100%
Yi
341
=
x 100 %
346
= 98,55 %
9. Tarif paket internet / BB sangat murah
Dari 100responden yang diteliti maka diperoleh hasil penilaian
terhadap tarif paket internet/ BB sangat murah yaitu : 5 responden
menjawab sangat puas, 55 responden menjawab puas, 12 responden
menjawab ragu-ragu, 28 responden menjawab tidak puas. Sehingga skor
untuk (Xi) yang diperoleh adalah :
Xi = (5x5) + (55x4) + (12x3) + (28x2) = 337
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat kepuasan
terhadap tarif paket internet / BB sangat murah memiliki skor 337 : 500
yang berarti penilaian konsumen dalam tingkat kepuasan masih ragu.
Adapun tingkat kepentingan responden dari hasil penilain terhadap
tarif paket internet / BB sangat murah, yaitu: 5 responden menjawab
sangat penting, 52 responden menjawab penting, 23 responden
menjawab ragu-ragu, 20 responden menjawab tidak penting. Sehingga
nilai untuk (Yi) yang diperoleh adalah:
Yi = (5x5) + (52x4) + (23x3) + (20x2) = 342
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat kepentingan
terhadaptarif paket internet / BB sangat murahmemiliki skor 342 : 500
yang berarti penilaian konsumen dalam tingkat kepentingan masih ragu.
Dari kedua data yang diperoleh maka menghasilkan tingkat
kesesuaian yaitu:
Xi
Tki = ------ x 100%
Yi
337
=
x 100 %
342
= 98,54 %
10. Iklan kartu AS melalui TV / Radio dan media masa sangat menarik
Dari 100responden yang diteliti maka diperoleh hasil penilaian
terhadap iklan kartu AS melalui TV / Radio dan media masa sangat
menarik yaitu : 7 responden menjawab sangat puas, 34 responden
menjawab puas, 18 responden menjawab ragu-ragu, 39 responden
menjawab tidak puas, 2 responden menjawab sangat tidak puas.
Sehingga skor untuk (Xi) yang diperoleh adalah :
Xi = (7x5) + (34x4) + (18x3) + (39x2) + (2x1) = 305
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat kepuasan
terhadap iklan kartu AS melalui TV / Radio dan media masa sangat baik
memiliki skor 305 : 500 yang berarti penilaian konsumen dalam tingkat
kepuasan masih ragu.
Adapun tingkat kepentingan responden dari hasil penilain terhadap
iklan kartu AS melalui TV / Radio dan media masa sangat menarik, yaitu:
3 responden menjawab sangat penting, 52 responden menjawab penting,
28 responden menjawab ragu-ragu, 16 responden menjawab tidak
penting, 1 responden menjawab sangat tidak penting. Sehingga nilai untuk
(Yi) yang diperoleh adalah:
Yi = (3x5) + (52x4) + (28x3) + (16x2) + (1x1) = 340
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat kepentingan
terhadap iklan kartu AS melalui TV / Radio dan media masa sangat baik
memiliki skor 340 : 500 yang berarti penilaian konsumen dalam tingkat
kepentingan masih ragu.
Dari kedua data yang diperoleh maka menghasilkan tingkat
kesesuaian yaitu:
Xi
Tki = ------ x 100%
Yi
305
=
x 100 %
340
= 89,71 %
11. Iklan kartu AS melalui TV / Radio dan media masa sangat Informatif
Dari 100responden yang diteliti maka diperoleh hasil penilaian
terhadap iklan kartu AS melalui TV / Radio dan media masa sangat
Informatif yaitu : 2 responden menjawab sangat puas, 38 responden
menjawab puas, 20 responden menjawab ragu-ragu, 39 responden
menjawab tidak puas, 1 responden menjawab sangat tidak puas.
Sehingga skor untuk (Xi) yang diperoleh adalah :
Xi = (2x5) + (38x4) + (20x3) + (39x2) + (1x1) = 301
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat kepuasan
terhadap iklan kartu AS melalui TV / Radio dan media masa sangat
informatif memiliki skor 301 : 500 yang berarti penilaian konsumen dalam
tingkat kepuasan masih ragu.
Adapun tingkat kepentingan responden dari hasil penilain terhadap
iklan kartu AS melalui TV / Radio dan media masa sangat Informatif, yaitu:
6 responden menjawab sangat penting, 46 responden menjawab penting,
29 responden menjawab ragu-ragu, 18 responden menjawab tidak
penting, 1 responden menjawab sangat tidak penting. Sehingga nilai untuk
(Yi) yang diperoleh adalah:
Yi = (6x5) + (46x4) + (29x3) + (18x2) + (1x1) = 338
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat kepentingan
terhadapiklan kartu AS melalui TV / Radio dan media masa sangat
informatif memiliki skor 338 : 500 yang berarti penilaian konsumen dalam
tingkat kepentingan masih ragu.
Dari kedua data yang diperoleh maka menghasilkan tingkat
kesesuaian yaitu:
Xi
Tki = ------ x 100%
Yi
301
=
x 100 %
338
= 89,05 %
12. Promosi penjualan dengan bonus meningkatkan daya tarik konsumen
Dari 100responden yang diteliti maka diperoleh hasil penilaian
terhadap promosi penjualan dengan bonus meningkatkan daya tarik
konsumen yaitu : 4 responden menjawab sangat puas,41 responden
menjawab puas, 19 responden menjawab ragu-ragu, 36 responden
menjawab tidak puas. Sehingga skor untuk (Xi) yang diperoleh adalah :
Xi = (4x5) + (41x4) + (19x3) + (36x2)= 313
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat kepuasan
terhadap promosi penjualan dengan bonus meningkatkan daya tarik
konsumen memiliki skor 313 : 500 yang berarti penilaian konsumen dalam
tingkat kepuasan masih ragu.
Adapun
tingkat
kepentingan
responden
dari
hasil
penilain
terhadappromosi penjualan dengan bonus meningkatkan daya tarik
konsumen, yaitu: 7 responden menjawab sangat penting, 50 responden
menjawab penting, 16 responden menjawab ragu-ragu, 24 responden
menjawab tidak penting, 3 responden menjawab sangat tidak penting.
Sehingga nilai untuk (Yi) yang diperoleh adalah:
Yi = (7x5) + (50x4) + (16x3) + (24x2) + (3x1) = 334
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat kepentingan
terhadap promosi penjualn dengan bonus meningkatkan daya tarik
konsumen memiliki skor 334 : 500 yang berarti penilaian konsumen dalam
tingkat kepentingan masih ragu.
Dari kedua data yang diperoleh maka menghasilkan tingkat
kesesuaian yaitu:
Xi
Tki = ------ x 100%
Yi
313
=
x 100 %
334
= 93,71 %
13. Lokasi kios penjualan tersebar luas
Dari 100responden yang diteliti maka diperoleh hasil penilaian
terhadap lokasi kios penjualan tersebar luas yaitu : 4 responden
menjawab sangat puas, 38 responden menjawab puas, 24 responden
menjawab ragu-ragu, 34 responden menjawab tidak puas. Sehingga skor
untuk (Xi) yang diperoleh adalah :
Xi = (4x5) + (38x4) + (24x3) + (34x2)= 312
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat kepuasan
terhadaplokasi kios penjualan tersebar luasmemiliki skor 312 : 500 yang
berarti penilaian konsumen dalam tingkat kepuasan masih ragu.
Adapun
tingkat
kepentingan
responden
dari
hasil
penilain
terhadaplokasi kios penjualan tersebar luas, yaitu: 8 responden menjawab
sangat penting, 46 responden menjawab penting, 25 responden
menjawab ragu-ragu, 20 responden menjawab tidak penting, 1 responden
menjawab sangat tidak penting. Sehingga nilai untuk (Yi) yang diperoleh
adalah:
Yi = (8x5) + (46x4) + (25x3) + (20x2) + (1x1) = 340
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat kepentingan
terhadap lokasi penjualan tersebar luasmemiliki skor 340 : 500 yang
berarti penilaian konsumen dalam tingkat kepentingan masih ragu.
Dari kedua data yang diperoleh maka menghasilkan tingkat
kesesuaian yaitu:
Xi
Tki = ------ x 100%
Yi
312
=
x 100 %
340
= 91,76 %
14. Lokasi kios penjualan mudah dijangkau
Dari 100responden yang diteliti maka diperoleh hasil penilaian
terhadap lokasi kios mudah dijangkau yaitu : 7 responden menjawab
sangat puas,42 responden menjawab puas, 21 responden menjawab
ragu-ragu, 29 responden menjawab tidak puas, 1 responden menjawab
sangat tidak puas. Sehingga skor untuk (Xi) yang diperoleh adalah :
Xi = (7x5) + (42x4) + (21x3) + (29x2) + (1x1) = 325
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat kepuasan
terhadap lokasi kios penjual mudah dijangkaumemiliki skor 325 : 500 yang
berarti penilaian konsumen dalam tingkat kepuasan masih ragu.
Adapun
tingkat
kepentingan
responden
dari
hasil
penilain
terhadaplokasi kios penjualan mudah dijangkau, yaitu: 5 responden
menjawab sangat penting, 47 responden menjawab penting, 23
responden menjawab ragu-ragu, 23 responden menjawab tidak penting, 2
responden menjawab sangat tidak penting. Sehingga nilai untuk (Yi) yang
diperoleh adalah:
Yi = (5x5) + (47x4) + (23x3) + (23x2) + (2x1) = 330
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat kepentingan
terhadap lokasi kios penjualan mudah dijangkau memiliki skor 330 : 500
yang berarti penilaian konsumen dalam tingkat kepentingan masih ragu.
Dari kedua data yang diperoleh maka menghasilkan tingkat
kesesuaian yaitu:
Xi
Tki = ------ x 100%
Yi
325
=
x 100 %
330
= 98,48 %
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, untuk lebih jelasnya akan
disajikan pada tabel berikut :
Berdasarkan
hasil
perhitungan
tingkat
kesesuaian
masing-masing
komponen, maka diperoleh rata-rata tingkat kesesuaian sebesar 94,80%. dengan
perolehan nilai tesebut maka dapat dikategorikan bahwa konsumen sangat puas
(> 86%) terhadap tingkat kepuasan konsumen terhadap produk kartu AS, yaitu
tingkat kesesuaiannya sebesar 94,80%. Nilai X = 3,13 sebagai standar penilaian
tingkat kepuasan (Sumbu X) dan nilai Y = 3,41 sebagai standar penilaian tingkat
kepentingan/harapan (Sumbu Y). Dengan demikian konsumen sangat puas
terhadap produk kartu AS, yang dapat digambarkan sebagai berikut :
Berdasarkan gambar diatas yakni diagram kartesius akan disajikan
pembahasan dan hasil analisis yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Kuadran A
Indikator yang penanganannya perlu diprioritaskan oleh perusahaan karena
keberadaan indikator inilah yang diangap penting oleh konsumen sedangkan
tingkat pelaksanaannya belum memuaskan sehingga menimbulkan rasa tidak
puas. Dimana indikator yang terdiri dalam kuadran A yaitu sebagai berikut :
a. Masa aktif kartu panjang (P1)
b. Penggunaan provaider lain (P18)
2. Kuadran B
Indikator yang perlu dipertahankan, karena tingkat kepentingan dan
pelaksanaan telah sesuai dengan harapan sehingga kosumen puas. Indikator
pertanyaan yang terdiri dalam kuadran B yaitu :
a. Tingkat kualitas jaringan kartu AS (P2)
b. Kualitas jangkauan sinyal sangat baik (P3)
c. Kualitas paket internet dan paket BB (P4)
d. Cakupan sinyal hingga ke daerah (P5)
e. Harga jual kartu AS perdana (P6)
f.
Harga jual voucher kartu AS (P7)
g. Tarif telepon dan SMS kartu AS (P8)
h. Tarif internet / BB (P9)
i.
Pembelian kartu provider lain (P15)
3. Kuadran C
Prioritas rendah (C) menunjukkan beberapa faktor yang kurang penting
pengaruhnya
terhadap
konsumen,
pelaksanaannya
biasa-biasa
saja,
dianggap kurang penting dan kurang memuaskan. Indikator yang terdiri
dalam kuadran C yaitu :
a. Iklan kartu AS melalui TV / Radio dan media masa sangat menarik (P10).
b. Iklan kartu AS melalui TV / Radio dan media masa sangat menarik (P11).
c. Promosi penjualan dengan bonus (P12)
d. Lokasi kios penjualan tersebar luas (P13)
e. Tidak berpindah ke provaider lain walaupun harga provaider lain lebih
murah (P16)
4. Kuadran D
Menunjukkan faktor yang kurang penting tetapi pelaksanaannya berlebihan.
Dianggap kurang penting tetapi sangat memuaskan, indikator yang terdiri
dalam kuadran D yaitu :
a. Lokasi kios penjualan mudah dijangkau (P14).
b. Menyarankan kepada orang untuk menggunakan kartu AS (P17).
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan,
maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode
analisis tingkat kepuasan dan kepentingan pelanggan pengguna kartu AS
melalui survey kepuasan pengguna kartu AS, maka diperoleh hasil perhitungan
rata-rata keseluruhan tingkat kesesuaian dari seluruh indikator kepuasan, yaitu
sebesar 94,44% yang berarti bahwa pengguna kartu AS menerima pelayanan
kartu AS berada pada kategori puas sesuai dengan standar kategori nilai tingkat
kepuasan ( >90%). Dengan demikian hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengguna kartu AS puas terhadap pelayanan yang diberikan perusahaan jasa
telekomunikasi.
konsumen, maka diperoleh kesimpulan bahwa tingkat kepentingan faktor
yakni : kualitas produk, harga, promosi dan saluran pemasaran mempengaruhi
tingkat keputusan dalam memilih menggunakan produk kartu AS.
5.2 Saran-saran
Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah diuraikan maka dapat diberikan
saran-saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan,
yaitu :
1. Disarankan kepada perusahaan PT. Telkomsel untuk selalu memperhatikan
mengenai kualitas produk daripada kartu AS.
2. Mengingat bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap
keputusan konsumen adalah promosi, maka disarankan agar perlunya
perusahaan Telkomsel untuk mengadakan promosi yang memberikan
hadiah-hadiah seperti bonus telpon gratis pada jam yang telah ditentukan
atau gratis pulsa sms ke sesama, sehingga dapat mempengaruhi keputusan
konsumen dalam memilih produk kartu AS.
DAFTAR PUSTAKA
Anjarwati, 2007, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen
Dalam Memilih Produk Kartu Seluler Pra Bayar GSM.
Engel, James F, Roger D Blackwell, dan Paul, W, Miniard, 2000, Perilaku
Konsumen, edisi kedelapan, Binapura Aksara, Jakarta
Firdaus, Muhammad, 2008, Manajemen Agribisnis, cetakan pertama, Bumi
Aksara, Jakarta
Gitosudarmo, Indriyo, 2008, Manajemen Pemasaran, edisi kedua, cetakan
pertama, BPFE, Yogyakarta
Kasali, Rhenal, 2005, Membidik Pasar Indonesia, Segmentasi, Targeting Dan
Positioning, edisi ketiga, cetakan ketujuh, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta
Kotler, Philip, 2002, Marketing Management: The Millenium Edition, Jld I,
Jakarta : Prenhallindo.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran (Principles of
Marketing), Edisi Bahasa Indonesia, Jilid I, Jakarta : Erlangga, 2001.
Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller, 2008, Manajemen Pemasaran, edisi
ketigabelas, Erlangga, Jakarta
Machfoedz, Mahmud, 2010, Komunikasi Pemasaran, edisi pertama, cetakan
pertama, Cakra Ilmu, Yogyakarta
Mangkunegara, Anwar Prabu, 2002 Perilaku Konsumen, edisi revisi, cetakan
Kedua, Refika Aditama, Bandung
Nistiannor, 2009, Praktek Uji Instrument Klasik, Alexmedia Computindo,
Jakarta
Peter, J. Paul dan Jery, C. Olson, 2006, Consumer Behaviour, Perilaku
Konsumen dan Strategi Pemasaran: alih bahasa Damos Sihombing.
Jakarta: Erlangga
Prasetijo, Ristiyanti dan Ihalauw John, 2005, Perilaku Konsumen, edisi
pertama,Andi, Yogyakarta
Sekaran, Uma, 2006, Research Methods For Business, Metodologi
Penelitian Untuk Bisnis, buku dua, edisi keempat, Penerbit : Salemba
Empat, Jakarta
Setiaji, 2004, Uji Instrumen Penelitian, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta
Simamora, Bilson, 2002, Panduan Riset Perilaku Konsumen, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Soemantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin, 2006, Aplikasi Statistik Dalam
Penelitian, Pustaka Setia, Bandung
Suprapto, J, 2001, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, Edisi Baru,
Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.
Stanton, J. William, 2001, Prinsip Pemasaran, edisi Ketujuh, Jilid I, Erlangga :
Jakarta
Sumarwan, Ujang, 2003, Perilaku Konsumen Teori & Penerapannya Dalam
Pemasaran, cetakan pertama,Ghalia Indonesia, Jakarta
Titin, Purnamasari, 2011, Analisis faktor – faktor yang Mempengaruhi
Keputusan Dalam Memilih Kartu GSM XL Pada PT. Exelcomindo, Tbk
Makassar
Umar, Husein, 2005, Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen, Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Winardi, J, 2001, Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen, Penerbit
PT.Raja Grafindo Persada, Yogyakarta
www.Kompas.com, 2004
Download