Fakultas Ekonomi UIGM Manajemen Investasi Dan portofolio PERTEMUAN KEBELAS Senin, 28 November 2016 (19.00 sd 21.00) INVESTASI SAHAM DAN PENILAIANYA 11.1 PENILAIAN SAHAM BIASA Penilaian saham biasa didasarkaan atas prinsip yang sama dengan obligasi dan saham preferen, nilai saham biasa juga merupakan kapitalisasi return yang diharapkan di masa datang 1. Penilaian saham biasa agak lebih sulit dari pada surat berharga lain karena : (i) Return dari saham biasa merupakan gabungan atas dividen dan capital gains atau capital losses (ii) Dividen itu sendiri tidak selalu sama setiap periode .bahkan diharapkan mengalami pertumbuhan (iii) Return atas saham biasa relatif lebih tidak pasti dari pada return atas saham preferen atau obligasi. Jika return dari suatu asset dapat diketaahui dengan pasti maka required rate of return kan sama dengan risk free rate. 2. Present value saham didasarkan atas dividen yang dihrpkan akan diterima selama investor menahan saham tersebut dan harga jual yang diharapkan pada akhir periode kepemiilikan saham tersebut ; 11.2 METODE PENILAIAN UMUM Penilaian saham biasa didasarkan atas prinsip yang sama dengan penilaian obligasi maupun saham preferen, nilai saham biasa juga merupakan kapitalisasi return yang diharapkan dimasa datang. Penilaian saham biasa sedikit lebih sulit daripada surat berharga yang lain karena : 1. Return dari saham biasa merupakan gabungan atas dividen dan capital gains atau capital losses 2. Dividen itu sendiri tidak selalu sama setiap periode, bahkan diharapkan mengalami pertumbuhan 3. Return atas saham biasa relatif lebih tidak pasti dari pada return atas saham preferen dan obligasi. Jika return dari suatu asset dapat diketahui dengan pasti maka required rate of return akan sama dengan risk free rate. Page 1 of 10 Fakultas Ekonomi UIGM Manajemen Investasi Dan portofolio Present Value saham biasa didasarkan atas dividen yang diharapkan akan diterima selama investor menaham saham tersebut dan harga jual yang diharapkan pada akhir periode kepemilikan saham tersebut. 1. Model penilaian satu periode Dimana Ke adalah required rate of return, D1 adalah dividen yang diharapakan pada tahun pertama dan P1 adalah harga jual yang diharapkan pada akhir tahun pertama. 2. Model Penilaian dua periode, investor menerima dividen selama dua tahun dan akan menjual saham tersebut pada akhir tahun kedua. 3. Model penilaian n periode, investor akan menerima pembayaran dividen selama n periode dan menjual saham pada akhir tahun ke n. Atau dapat disederhanakan menjadi : 4. Model penilaian ~ periode, nilai saham pada akhir holding period (Pn) tergantung atas nilai dividen setelah periode n. nilai saham pada tahun ke nol (Po) dipengaruhi secara langsung oleh penerimaan dividen selama holding period dan dipengaruhi secara tidak langsung oleh dividen setelah holding period melalui Pn. Dengan demikian penilaian saham untuk ~ periode adalah : Jika dividen diharapkan konstan untuk selamanya maka dengan model diatas penilaian saham biasa dapat disederhanakan menjadi Po = D/Ke Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa (i) bila return yang diharapkan diatas required rate of return maka investor sebaiknya membeli saham, (ii) jika Page 2 of 10 Fakultas Ekonomi UIGM Manajemen Investasi Dan portofolio return yang diharapkan dibawah required rate of return maka investor sebaiknya tidak membeli atau sebaiknya menjual. 11.3 MODEL PENILAIAN SAHAM DENGAN PERTUMBUHAN DIVEDEN Model penilaian umum saham dapat juga diterapkan untuk saham dividen yang mengalami pertumbuhan, baik pertumbuhan konstan, pertumbuhan satu tahap, dua tahap atau n tahap. 11.3.1 PENILAIAN SAHAM DENGAN PERTUMBUHAN DIVIDEN KONSTAN Penilaian saham dengan pertumbuhan konstan sebesar g setiap periode untuk selamanya, maka Dt = Do sehingga nilai saham menjadi : Dengan asumsi bahwa Ke > g, maka model tersebut dapat disederhanakan lagi menjadi : Dimana D1 adalah dividen tahun pertama atau sebesar . Model pertumbuhan divideb konstan ini sering disebut dengan model Gordon. Jika Po, D1, serta g diketahui maka model Gordon tersebut dapat dipergunakan untuk mencari required rate of return saham biasa Ke=(D1/Po)+g. 11.3.2 MODEL PENILAIAN SAHAM PERTUMBUHAN DIVIDEN DIATAS NORMAL Model pertumbuhan diatas normal merupakan variasi dari model pertumbuhan normal, dimana pada periode tertentu dividen tumbuh diatas normal kemudian untuk periode berikutnya dividen tumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang lebih rendah. Page 3 of 10 Fakultas Ekonomi UIGM Manajemen Investasi Dan portofolio 1. Anggaplah bahwa tingkat pertumbuhan dividen selama m periode pertama sebesar g1 dan dividen tersebut diharapkan akan mengalami pertumbuhan dengan tingkat pertumbuhan sebesar g2 untuk selamanya maka nilai saham dapat dinyatakan : Po = Dari persamaan tersebut tampak bahwa nilai saham biasa adalah sebesar present value dividen selama m periode pertama ditambah dengan present value harga saham pada akhir tahun ke m. 2. Karena mulai periode (m+1) dividen akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang konstan sebesar g2, maka dengan menggunakan model Gordon nilai saham pada tahun ke m tidak lain adalah sebesar. Pm = Dengan cara mensubstitusikan ke dalam persamaan sebelumnya maka diperoleh : Po = x 3. Model pertumbuhan tiga tahap dapat juga dikembangkan dengan menggunakan model pertumbuhan dua tahap tersebut. Misalkan dividen saham suatu perusahaan mengalami pertumbuhanvsebesar g1 selama lima tahun pertama, kemudian tumbuh sebesar g2 selama lima tahun kedua dan setelah itu diharapkan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan sebesar g3 untuk selamanya. Dengan menggunakan model dasar yang sama maka akan diperoleh suatu persamaan : Po = x 11.4 MODEL ALIRAN KAS Model aliran kas bebas yang lebih umum. Bagi perusahaan yang tidak memiliki leverage, nilai perusahaan adalah sama dengan nilai modal sendiri dibawah berbagai pola pertumbuhan. 11.4.1 Aliran Kas Tanpa Pertumbuhan Vu = Page 4 of 10 Fakultas Ekonomi UIGM Manajemen Investasi Dan portofolio Dimana : Vu = Nilai perusahaan tanpa leverage ku = cost of capital perusahaan tanpa leverage X = net operating income T = tarif pajak 11.4.2 Aliran Kas Pertumbuhan Konstan (Normal) Vu = Dimana : b =It/Xt( 1 – T ) atau rasio antara investasi neto pada periode t (It) terhadap net operating income setelah pajak pada periode t [Xt ( 1 – T )] g= Tingkat Pertumbuhan X(1 – T) = br dimana r adalah internal profitability rate investment r = AX (1 – T)/I 11.4.3 Aliran Kas Pertumbuhan super normal. Hal yang penting dalam model ini adalah proyeksi pertumbuhan supernormal selama periode tertentu. Dalam model penilaian surat berharga telah dijelaskan bagaimana model pertumbuhan tersebut. 1. Pertumbuhan supernormal kemudian diikuti tanpa pertumbuhan. Vu = Dimana : Gs = tingkat pertumbuhan supernormal N = periode pertumbuhan supernormal 2. Pertumbuhan supernormal kemudian diikuti dengan pertumbuhan normal yang konstan. Vu = Model aliran kas bebas perusahaan tanpa leverage dapat dikembangkan untuk perusahaan yang memiliki leverage. Nilai perusahaan yang memiliki leverage adalah lebih besar dari pada perusahaan tanpa leverage. Untuk menyelesaikan nilai perusahaan dengan leverage kita tinggal menggantikan biaya modal rata-rata Page 5 of 10 Fakultas Ekonomi UIGM Manajemen Investasi Dan portofolio tertimbang ko dengan ku dalam model penilaian perusahaan tanpa leverage. Besar kecilnya Ko itu sendiri akan dijelaskan dalam bab tersendiri. 11.5 PENILAIAN SAHAM PREFEREN Saham Preferen (Preferred Stock) adalah saham yang mempunyai hak istimewa dibandingkan dengan saham biasa (Common Stock) dalam hal pembayaran dividen dan dalam hal penmbagian kekayaan pada saat likuidasi mempunyai hak lebih dahulu sebelum pemegang saham biasa menerima. Status saham preferen dalam struktur keuangan perusahaan adalah merupakan bentuk modal sendiri baik dari segi hukum, akuntansi dn perpajakan.Keistimewaan ini kadang-kadang saham preferen tidak memiliki hak suara karena telah mendapat bunga seperti obligasi. Nilai yang dinyatakan (stated value) biasanya Saham prefern memiliki suatu nilai likuidasi yang dinyatakan misal Rp 1000.000 perlembar saham. Dividen Tunai Dividen tunai digambarkan juga digambarkan dalam satuan mata uang perlembar misal PT.Semen Baturaja Rp.500 preferred stock artinya hasil dividen dengan nilai yang dinyatakan sebesar Rp 500 perlembar. Dividen kumulatif dan Non kumulatif Dividen yang kumulatif berarti pemegang saham preferen mempunyai hak menerima dividen baik saat perusahaaan rugi maupun untung tetapi pembayarannya dikumpulkan(kumulatif ) pada saat keuangan perusahaan sudah mampu. Dividen Non kumulatif berarti pemegaang saham preferen mempunyai hak menerima pembagian dividen baik pada saat perusahaan rugi maupun untung dan pembayarannya setiap tahun yang bersangkutan. Arus kas yang diharapkan dari sahaam preferen terdiri atas pembayaran dividen tetap,dengan anggapan bahwa modal saham itu akan tertanam dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas maka nilai saham preferen dinyatakn dengan formula Po = Dp t=1 ( 1 + kps)t Dimana Po = Nilai saham preferen (sering diformulasikan juga dengan Vp) , Dp = adalah dividen saham preferen, kps = adalah reguired rate of return. Karena dividen dibayarkan untuk selamanya maka formula tersebut dapat diubah Vps = Po = Dps/kps Aliran kas yang diharapkan dari saham preferen terdiri atas pembayaran dividen yang tetap. Dengan anggapan bahwa modal saham itu akan tertanam dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas, maka nilai saham preferen adalah : Page 6 of 10 Fakultas Ekonomi UIGM Manajemen Investasi Dan portofolio Dimana Dp adalah dividen saham preferen, kp adalah required rete of return. Karena dividen dibayarkan untuk selamanya maka formula tersebut dapat dirubah menjadi P0=Dp/kp. Contoh : PT Indo Global Mandiri membayarkan dividen untuk saham preferen sebesar Rp 1.000.000 petahun Jika Rate of return untuk saham tersebut 10% Htunglah besarnya nilai saham preferen tersebut Jawab : Po=Vps = Rp 1.000.000/0.1 = Rp 10.000.000 STUDI KASUS Soal -1 Silicon, Co yang bergerak dibidang pertambangan akhir-akhir ini mengalami penurunan. Dividen yang dbayarkan pada awal tahun sebesar Rp.600,- per lembar saham mengalami penurunan sebesar 3% setiap tahun. Apabila tingkat kapitalisasi yang layak sebesar 16%, berapakah harga pasar saham Silicon, Co tersebut ? Jawaban : D1 Po = Do ( 1 + g ) = Rp 600,- ( 1 – 3% ) = Rp.582,- = D1 ke – g = Rp.582,16% - ( -3%) 582/0.19 =. 3063,15. Soal-2 PT General adalah perusahaan penambangan yang sedang mengalami pertumbuhan dengan cepat. Karena pengalaman yang dimiliki serta adanya permintaan yang melonjak untuk beberapa tahun yang akan datang maka pertumbuhan rata-rata Page 7 of 10 Fakultas Ekonomi UIGM Manajemen Investasi Dan portofolio pertahun diperkirakan sebesar 40% untuk lima tahun pertama dan sesudah itu diperkirakan akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan sebesar 12%. Pemegang saham meminta tingkat keuntungan sebesar 18%. Dividen saat ini adalah Rp.1.500,- per lembar saham. Berapa harga pasar saham perusahaan tersebut ? Jawaban : m Do ( 1 + g1 ) t + 1 Dm + 1 Po = t=1 ( 1 + ke ) t ( 1 + ke ) m ( ke – g2 ) Do g1 g2 ke n/m = = = = = Rp.1.500,40% 12% 18% 5 Po = 5 Rp.1.500,- - (1,40) t + 1 Rp 1.500,- (1,40)(1,12) t=1 ( 1,18 ) t ( 1 + 18%) 5 ( 18% - 12% ) PV dividen selama pertumbuhan supernormal adalah : Tahun 1 2 3 4 5 Dividen Rp 1.500,- (1,40) t Rp.2.100,2.940,4.116,5.762,8.067,- PVIF 18% 0,8475 0,7182 0,6086 0,5158 0,4371 Present Value Rp.1.779,75 2.111,50 2.505,00 2.972,04 3.526,09 5 Do ( 1 + g1 ) t = Rp 12.894,38 t=1 ( 1 + ke ) t Harga saham pada akhir periode pertumbuhan supernormal adalah : D6 P5 = ke – g2 = D5 ( 1 + g2 ) ke – g2 = Rp 8.067,- ( 1 + 12% ) P5 = Rp 150.584,- 18% - 12% Po = Rp 12.894,38 + Rp 150.584,- 1 ( 1 + 18% ) 5 Page 8 of 10 Fakultas Ekonomi UIGM Manajemen Investasi Dan portofolio = Rp 12.894,38 + Rp 65.821,65 = Rp 78.716,03 Soal-3 Delta Co saat ini membayar dividen sebesar Rp 2.000,- per lembar saham. Tingkat keuntungan yang diissyaratkan investor saham adalah 16%. Hitunglah berapa harga pasar saham dalam berbagai kondisi berikut ini : a. Tingkat pertumbuhan yang diharapkan adalah nol. b. Tingkat pertumbuhan sebesar 10% untuk selamanya. c. Tingkat pertumbuhan supernormal 22% setiap tahun selama empat tahun pertama setelah itu tumbuh sebesar 8% selamanya. Jawaban : a. ke = 16% D1 = Do = Rp 2.000,- Po = D1 Po = Rp 2.000,- ke 16% = Rp 12.500,b. g = 10 % D1 = Do ( 1 + g ) = Rp 2000,- ( 1 + 10% ) = Rp 2.200,Po = D1 Po = Rp2.200,- ke - g 16% - 10% = Rp 36.667,c. g1 = 22% g2 = 8% n/m = 4 m Do ( 1 + g1 ) t + Po = t=1 ( 1 + ke ) t 1 ( 1 + ke ) m Dm + 1 ( ke - g2 ) Page 9 of 10 Fakultas Ekonomi UIGM Manajemen Investasi Dan portofolio 4 Rp 2.000 (1,22) t 1 Po = t=1 (1,16) t ( 1 + 16%) 4 Rp 2.000,- (1,22) (1,08) ( 16% - 8% ) PV dividen selama pertumbuhan supernormal adalah : Dividen PVIF Tahun Present Value t Rp 2.000,- (1,22) 16% 1 Rp 2.440,0,8621 Rp 2.103,52 2 2.977,0,7432 2.212,51 3 3.632,0,6407 2.327,02 4 4.431,0,5523 2.447,24 5 5.406,0,4761 2.573,80 4 Do ( 1 + g1 ) t = Rp 11.664,09 t=1 ( 1 + ke ) t Harga saham pada akhir periode pertumbuhan supernormal adalah : P4 = = = D5 ke – g2 D4 ( 1 + g2) ke – g2 Rp 5.406,- ( 1 + 8%) 16% - 8% Po = Rp 11.664,09 + Rp 72.981,- P4 = Rp 72.981,-1 ( 1 + 16%) 4 = Rp 11.664,09 + Rp 40.306,76 = Rp 51.970,85 Page 10 of 10