87 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Proses pengembangan tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat berdasarkan data hasil tes esai dilakukan melalui dua tahap, tahapan pertama menganalisis hasil tes esai, dan tahapan kedua yaitu mengkonstruk pilihan pengecoh dalam soal tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat pada tingkat pertama dan alasan untuk tingkat kedua. berdasarkan hasil tes esai yang telah dianalisis. 2. Sebanyak 12 soal tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat dinyatakan valid dengan nilai CVR masing-masing soal sama dengan 1,00. Adapun nilai reliabilitas dari 12 soal tersebut yang diperoleh dari hasil pengujian dan perhitungan menggunakan KR20 yaitu sebesar 0,809 dengan kriteria sangat tinggi dalam hal memberikan gambaran yang dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang. Dengan demikian 12 soal tes diagnostik dua tingkat memiliki kriteria yang sesuai berdasarkan validitas dan reliabilitas, sehingga layak diuji cobakan. 3. Miskonsepsi yang diperoleh melalui uji coba tes diagnostik dua tingkat yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya yaitu sebanyak 13 miskonsepsi, yaitu: 1) Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang menghasilkan energi baru di lingkungan dan menghilangkan energi sistem karena lingkungan menerima kalor dari sistem sehingga suhu sistem turun dan suhu lingkungan meningkat. 2) Pasangan pernyataan yang sesuai dengan reaksi endoterm adalah (i) menyerap kalor dari lingkungan (iv) suhu lingkungan menurun karena kalor berpindah dari lingkungan ke sistem sehingga suhu lingkungannya turun dan menimbulkan dingin pada sistem. 87 Tita Thursina Rubianti, 2016 PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK PILIHAN GANDA DUA TINGKAT UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI TERMOKIMIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 88 3) Reaksi fotosintesis merupakan reaksi yang berlangsung secara endoterm karena glukosa (hasil reaksi) yang dipakai sebagai cadangan energi oleh tumbuhan merupakan hasil reaksi 4) Reaksi fotosintesis merupakan reaksi yang berlangsung secara endoterm karena pada reaksi fotosintesis kalor ditransfer dari sistem ke lingkungan sehingga reaksi bisa menghasilkan energi. 5) Nilai perubahan entalpi pembentukan standar 1 mol C2H2 adalah +277 kJ/mol karena entalpi molar adalah besarnya energi yang diukur keadaan standar dalam satu mol senyawa. 6) Kalor penguraian standar NaCl = + 411 kJ/mol dapat juga ditulis NaCl(s) → Na+(aq) + Cl-(aq) ∆Hod= -411/mol karena perubahan entalpi penguraian NaCl merupakan kalor yang terlibat pada penguraian 1 mol NaCl menjadi unsur- unsurnya pada tekanan 1 atm dan suhu 189 K. 7) Kalor penguraian standar NaCl = + 411 kJ/mol dapat juga ditulis NaCl (s) → Na (s) + ½ Cl2 (g) ∆Hod= +411/mol karena nilai perubahan entalpi penguraian NaCl sama dengan nilai perubahan entalpi pembentukan NaCl yang berubah tanda. 8) Nilai ∆H dari reaksi tersebut adalah +2.222 kJ/mol karena 3 kali ∆Hof CO2 ditambah 4 kali ∆HofH2O lalu dikurangi ∆HofC3H8 9) Diagram disamping menggambarkan perubahan entalpi pengembunan H2O(g) menjadi H2O(l) = -43 kJ/mol karena ∆H pengembunan H2O = ∆H2 -∆H1. 10) kalor yang dihasilkan reaksi pembakaran C2H2 adalah sebesar 2164 kJ/mol karena reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm yang melepaskan kalor sebesar 2164 kJ/mol. 11) Jika ∆H pembentukan standar NH3= -46 kJ/mol. Perubahan entalpi Reaksi 2NH3(g) → N2(g) + 3H2(g) adalah -46 kJ/mol karena nilai perubahan entalpi pembentukan NH3 mempunyai nilai yang sama besar dengan perubahan entalpi penguraian NH3 hanya tandanya saja yang dibalik. Tita Thursina Rubianti, 2016 PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK PILIHAN GANDA DUA TINGKAT UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI TERMOKIMIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 89 12) Jika ∆H pembentukan standar NH3= -46 kJ/mol. Perubahan entalpi Reaksi 2NH3(g) → N2(g) + 3H2(g) adalah +46 kJ/mol karena nilai perubahan entalpi pembentukan NH3 mempunyai nilai yang sama besar dengan perubahan entalpi penguraian NH3 hanya tandanya saja yang dibalik. B. Saran Setelah melakukan penelitian ini, peneliti menyarankan agar: 1. Guru dapat menggunakan tes diagnostik dua tingkat yang telah dikembangkan, sebagai salah satu bahan atau alat untuk membantu guru dalam mendiagnosis miskonsepsi siswa dalam materi termokimia sehingga dapat membantu dalam meningkatkan pemahaman siswa. 2. Peneliti lain untuk melakukan uji aplikasi produk tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat yang telah dikembangkan ini pada skala yang lebih besar. 3. Peneliti lain untuk mengembangkan tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat untuk konsep lain pada materi termokimia yang belum dikembangkan maupun untuk materi kimia lainnya. Tita Thursina Rubianti, 2016 PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK PILIHAN GANDA DUA TINGKAT UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI TERMOKIMIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu