pertemuan ke-12 pelaporan segmen dan pusat

advertisement
Modul Akuntansi Manajemen
PERTEMUAN KE-12
PELAPORAN SEGMEN DAN PUSAT INVESTASI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN.
Adapun tujuan pembelajara yang akan dicapai sebagai berikut :
12.1. Mahasiswa mampu mengetahui, dan memahami tentang pusat investasi.
12.2. Mahaiswa mampu mengetahui, dan memahami tentang penilaian kinerja.
12.3. Mahasiswa mampu mengetahui, dan memahami metode penilaian kinerja
investasi pusat dengan salah satunya menggunakan metode ROI.
B. URAIAN MATERI.
12.1. Mahasiswa mampu mengetahui, dan memahami tentang pusat investasi.
Pusat investasi merupakan pusat pertanggungjawaban yang bertugas untuk
mengatur investasi guna mencapai laba yang seoptimal mungkin. Kewenangan
pusat investasi adalah menyangkut pengelolaan laba (yang terdiri atas pendapatan
dan biaya) serta mengelola aset yang dipergunakan untuk memperoleh laba.
Dengan demikian, pusat investasi diukur prestasinya berdasarkan perbandingan
antara laba yang diperoleh dengan aset (investasi) yang dipergunakan.
Tujuan Penilaian Kinerja Pusat Investasi, antara lain :

Menyediakan informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan
mengenai investasi yang digunakan oleh manajer divisi dan memotivasi
mereka untuk melakukan keputusan yang tepat.

Mengukur prestasi divisi sebagai kesatuan usaha yang berdiri sendiri.

Menyediakan alat perbandingan prestasi antar divisi untuk penentuan
alokasi sumber ekonomi.
119
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Akuntansi Manajemen
Metode Penilaian Kinerja Pusat Investasi ada dua, antara lain :
A. Penilaian Kinerja Pusat Investasi dengan metode biaya variabel & biaya
penuh (absorption costing).
Metode biaya variabel & biaya penuh (absorption costing) merupakan
metode perhitungan biaya yang berkaitan dengan cara menentukan biaya produk.
Perhitungan biaya variabel menekankan perbedaan antara biaya variabel dan tetap
pabrik. Perhitungan biaya variabel (variable costing) yang disebut juga perhitungan
biaya langsung (direct costing), hanya membebankan biaya variabel pabrik ke
produk; biaya ini meliputi bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan
overhead variabel. Perhitungan biaya absorpsi (absorption costing) membebankan
semua biaya manufaktur pada produk. Bahan baku langsung, tenaga kerja langsung,
overhead variabel, dan overhead tetap adalah hal-hal yang menentukan biaya
produk. Menurut perhitungan biaya absorpsi, overhead tetap dipandang sebagai
biaya produk, bukan biaya periode.
Perbedaan antara Penilaian Kinerja Pusat Investasi Metode Biaya Penuh
dengan Penilaian Kinerja Pusat Investasi Biaya Variabel, antara lain :

Biaya penuh.
Biaya produk terdiri atas : biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja
langsung, biaya overhead (tetap & variabel). Biaya periode terdiri atas :
beban penjualan, dan beban administrasi.

Biaya variabel.
Biaya produk terdiri atas : biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja
langsung, biaya overhead variabel. Biaya periode terdiri atas : beban
penjualan, biaya overhead tetap, dan beban administrasi.
Laporan Laba Rugi dengan Menggunakan Biaya Variabel dan Absorpsi,
antara lain :
•
Metode perhitungan biaya variabel dan absorpsi dapat mengakibatkan
angka laba bersih yang berbeda.
120
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Akuntansi Manajemen
•
Perbedaan tersebut terjadi karena jumlah overhead tetap yang diakui sebagai
beban kedua metode.
•
Beban penjualan dan administrasi selalu dikeluarkan dari laporan laba-rugi
dan tidak pernah muncul di neraca.
Hubungan antara produksi, penjualan, dan laba, antara lain :
•
Hubungan antara laba menurut perhitungan biaya variabel dan laba menurut
perhitungan biaya absorpsi berubah ketika hubungan antara produksi dan
penjualan berubah.
•
Jika barang yang terjual lebih banyak dari yang diproduksi, maka laba
menurut perhitungan biaya variabel akan lebih tinggi dari laba menurut
perhitungan biaya absorpsi.
Jika produksi lebih kecil dari penjualan, maka persediaan berkurang. Jika produksi
sama dengan penjualan, maka persedian awal sama dengan persediaan akhir.
12.2. Mahaiswa mampu mengetahui, dan memahami tentang penilaian kinerja.
Pengertian penilaian kinerja menurut para ahli, antara lain :
•
Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson :
Penilaian kinerja adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan
pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat standar, dan kemudian
mengkomunikasikan informasi tersebut pada karyawan.
•
Menurut Utomo & Tri Widodo W :
Penilaian kinerja adalah proses untuk mengukur prestasi kerja pegawai berdasarkan
peraturan yang telah ditetapkan, dengan cara membandingkan sasaran dengan
persyaratan deskripsi pekerjaan, yaitu : standar pekerjaan yang telah ditetapkan
selama periode tertentu. Standar kerja tersebut dapat dibuat baik secara kualitatif
maupun kuantitatif.
•
Menurut Mondy & Noe :
Penilaian kinerja merupakan suatu sistem formal yang secara berkala digunakan
untuk mengevaluasi kinerja individu dalam menjalankan tugas-tugasnya.
•
Menurut Dessler :
121
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Akuntansi Manajemen
Penilaian kinerja adalah kegiatan memperbandingkan kinerja actual bawahan
dengan standar-standar yang telah ditetapkan. Penilaian kinerja dapat didefinisikan
sebagai prosedur yang meliputi :
 Penetapan standart kerja.
 Penilaian kinerja actual karyawan dalam hubungan dengan standar-standar
yang telah ditetapkan.
 Memberi umpan balik kepada karyawan dengan tujuan memotivasi orang
tersebut untuk menghilangkan penurunan kinerja atau terus berkinerja lebih
tinggi.
•

Secara umum :
Penilaian kinerja merupakan suatu sistem penilaian secara berkala
terhadap kinerja pegawai yang mendukung kesuksesan
organisasi atau
yang terkait dengan pelaksanaan tugasnya.

Proses penilaian dilakukan dengan membandingkan kinerja
pegawai
terhadap
memperbandingkan
standar
kinerja
yang
antar
telah
pegawai
ditetapkan
yang
atau
memiliki
kesamaan tugas.
Menurut Werther & Davis, tujuan & manfaat penilaian kinerja, antara lain :
•
Performance Improvement. Yaitu memungkinkan pegawai dan manajer
untuk mengambil tindakan yang berhubungan dengan peningkatan kinerja.
•
Compensation adjustment. Membantu para pengambil keputusan untuk
menentukan siapa saja yang berhak menerima kenaikan gaji atau
sebaliknya.
•
Placement decision. Menentukan promosi, transfer, dan demotion.
•
Training and development needs. Mengevaluasi kebutuhan pelatihan dan
pengembangan bagi pegawai agar kinerja mereka lebih optimal.
•
Carrer planning and development. Memandu untuk menentukan jenis karir
dan potensi karir yang dapat dicapai.
•
Staffing process deficiencies. Mempengaruhi prosedur perekrutan pegawai.
122
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Akuntansi Manajemen
•
Informational inaccuracies and job-design errors. Membantu menjelaskan
apa saja kesalahan yang telah terjadi dalam manajemen sumber daya
manusia terutama di bidang informasi job-analysis, job-design, dan sistem
informasi manajemen sumber daya manusia.
•
Equal employment opportunity. Menunjukkan bahwa placement decision
tidak diskriminatif.
•
External challenges. Kadang-kadang kinerja pegawai dipengaruhi oleh
faktor eksternal seperti keluarga, keuangan pribadi, kesehatan, dan lainlainnya. Biasanya faktor ini tidak terlalu kelihatan, namun dengan
melakukan penilaian kinerja, faktor-faktor eksternal ini akan kelihatan
sehingga membantu departemen sumber daya manusia untuk memberikan
bantuan bagi peningkatan kinerja pegawai.
•
Feedback. Memberikan umpan balik bagi urusan kepegawaian maupun bagi
pegawai itu sendiri.
Tahap penyusunan penilaian kinerja, antara lain :
•
Validity adalah keabsahan standar tersebut sesuai dengan jenis pekerjaan
yang dinilai. Keabsahan yang dimaksud di sini adalah standar tersebut
memang benar-benar sesuai atau relevan dengan jenis pekerjaan yang akan
dinilai tersebut.
•
Agreement berarti persetujuan, yaitu standar penilaian tersebut disetujui dan
diterima oleh semua pegawai yang akan mendapat penilaian. Ini berkaitan
dengan prinsip validity di atas.
•
Realism berarti standar penilaian tersebut bersifat realistis, dapat dicapai
oleh para pegawai dan sesuai dengan kemampuan pegawai.
•
Objectivity berarti standar tersebut bersifat obyektif, yaitu adil, mampu
mencerminkan keadaan yang sebenarnya tanpa menambah atau mengurangi
kenyataan dan sulit untuk dipengaruhi oleh bias -bias penilai
Metode penilaian kinerja, antara lain :
•
Written Essays.
123
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Akuntansi Manajemen
Teknik penilaian kinerja yaitu evaluator menulis deskripsi mengenai kekuatan
pekerja, kelemahannya, kinerjanya pada masa lalu, potensinya dan memberikan
saran-saran untuk pengembangan pekerja tersebut.
•
Critical Incidents.
Teknik penilaian kinerja yaitu evaluator mencatat mengenai apa saja
perilaku/pencapaian terbaik dan terburuk (extremely good or bad behaviour)
pegawai.
•
Graphic Rating Scales.
Teknik penilaian kinerja yaitu evaluator menilai kinerja pegawai dengan
menggunakan skala dalam mengukur faktor-faktor kinerja (performance factor ).
•
Behaviourally Anchored Rating Scales (BARS).
Teknik penilaian kinerja yaitu evaluator menilai pegawai berdasarkan beberapa
jenis perilaku kerja yang mencerminkan dimensi kinerja dan membuat skalanya.
•
Multiperson Comparison.
Teknik penilaian kinerja yaitu seorang pegawai dibandingkan dengan rekan
kerjanya. Biasanya dilakukan oleh supervisor. Ini sangat berguna untuk
menentukan kenaikan gaji (merit system), promosi, dan penghargaan perusahaan.
•
Management By Objectives.
Metode ini juga merupakan penilaian kinerja, yaitu pegawai dinilai berdasarkan
pencapaiannya atas tujuan-tujuan spesifik yang telah ditentukan sebelumnya.
Proses Penyusunan Penilaian Kinerja, antara lain :
•
Menggali terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi dengan
adanya sistem penilaian kinerja yang akan disusun. Hal ini menjadi penting
karena dengan mengetahui tujuan yang ingin dicapai akan lebih
memudahkan dalam menentukan desain penilaian kinerja.
•
Menetapkan standar yang diharapkan dari suatu jabatan, sehingga akan
diketahui dimensi-dimensi apa saja yang akan diukur dalam penilaian
kinerja. Dimensi-dimensi tersebut tentunya harus sangat terkait dengan
pelaksanaan tugas pada jabatan itu.
•
Langkah berikutnya adalah melakukan penilaian kinerja terhadap pegawai
yang menduduki suatu jabatan. Penilaian kinerja ini dapat dilakukan oleh
124
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Akuntansi Manajemen
atasan saja, atau dengan sistem 360o. Penilaian dengan sistem 360o
maksudnya adalah penilaian satu pegawai dilakukan oleh atasan, rekan
kerja yang sejajar/setingkat, dan bawahannya.
•
Hasil dari penilaian kinerja, selanjutnya dianalisa dan dikomunikasikan
kembali kepada pegawai yang dinilai agar mereka mengetahui kinerjanya
selama ini serta mengetahui kinerja yang diharapkan oleh organisasi.
Form penilaian kinerja karyawan sebaiknya ditujukan untuk mengukur dua
elemen penilaian, yakni : elemen perilaku atau kecakapan dan elemen hasil kerja.
Elemen penilaian perilaku atau kompetensi merujuk pada evaluasi atas terhadap
perilaku kerja bawahannya selama bekerja. Aspek perilaku atau kompetensi yang
dinilai biasanya didasarkan pada beberapa jenis kompetensi manajerial (soft
competency). Aspek kompetensi manajerial yang biasanya dinilai antara lain adalah
aspek leadership (jika sudah punya bawahan), aspek inisiatif kerja, aspek
komunikasi dan kerjasama team, aspek pemecahan masalah dan aspek perencanaan
kerja. Aspek kompetensi manajerial yang dinilai sebaiknya tidak lebih dari 10 buah.
Sebab sejumlah riset menunjukkan banyak aspek kompetensi manajerial yang
saling berkaitan (overlap). Misal aspek kompetensi leadership biasanya merujuk
juga pada kompetensi delegation skills dan pengembangan bawahan. Maka jika
sudah ada kompetensi leadership, sebaiknya tidak perlu lagi dinilai aspek
delegation skills. Nanti terjadi pengulangan. Selain itu, penilaian atas jenis
kompetensi yang terlalu banyak kadang justru memunculkan kebingungan.
Akhirnya pengisian nilai hanya sekedar untuk formalitas, dan terlalu subyektif.
Salah satu meningkatkan obyektivitas penilaian kinerja karyawan,
sebaiknya atasan memiliki semacam diary mengenai perilaku yang ditunjukkan
bawahannya selama bekerja. Diary ini tidak perlu terlalu rinci, cukup berisikan
kejadian-kejadian yang dianggap khusus, dan mampu mendemonstrasikan
kecakapan bawahan dalam bekerja. Di sisi lain, diary kinerja itu juga bisa berisikan
insiden dimana bawahan tidak menujukkan kinerja yang baik, misal terlambat
menyelesaikan laporan atau melakukan kesalahan dalam bekerja (salah menulis
laporan, salah melakukan analisa, atau salah melakukan order, dll). Berdasar diary
125
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Akuntansi Manajemen
penilaian kinerja itu, maka atasan bisa melakukan penilaian aspek kompetensi
dengan lebih optimal, dan berdasar fakta yang ada. Tidak hanya berdasar feeling
semata. Selain aspek kompetensi, maka elemen kedua penilaian kinerja karyawan
sebaiknya melihat aspek hasil kerja. Dalam hal ini sebaiknya disusun semacam
indikator kinerja atau key performance indicators dari setiap posisi yang ada dalam
perusahaan.
Jika Anda ingin mendapatkan update artikel-artikel inspiring tentang HR
Management dan Personal Development langsung melalui BBM, silakan invite
pin BBM saya di 5808 4D 68. Thanks. Yodhia Antariksa, MSc in HR
Management.
Key performance indicators atau KPI merupakan parameter untuk
mengukur hasil kerja karyawan. Misal KPI untuk bagian sales adalah volume
penjualan, jumlah kunjungan ke pelanggan, ataupun jumlah agen yang melakukan
repeat order. KPI untuk bagian HRD misalnya adalah employee turn over, jumlah
biaya pegawai, persentase jumlah karyawan baru yang lulus masa percobaan, dll.
KPI untuk bagian IT misalnya adalah jumlah downtime komputer dan skor
kepuasan atas layanan IT. Setiap KPI yang disusun kemudian disertai dengan angka
target yang jelas dan terukur. Misal target penjualan adalah 1000 unit per bulan.
Target employee turn over misal 5% per tahun, dst. Setiap akhir tahun, KPI dan
angka target itu dilihat pencapaiannya apakah sudah sesuai dengan target yang
ditetapkan atau meleset.
Penilaian aspek kompetensi dan aspek hasil kerja (KPI) kemudian digabung
untuk mendapatkan skor penilaian kinerja karyawan secara total. Penilaian kinerja
karyawan yang optimal hanya bisa dilakukan jika mencakup dua elemen tadi, yakni
elemen kompetensi dan elemen hasil kerja. Selanjutnya akan lebih bagus lagi, jika
secara reguler, misal setiap bulan, dilakukan review atas hasil kinerja karyawan.
Dengan demikian proses penilaian kinerja karyawan akan menjadi lebih efektif.
126
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Akuntansi Manajemen
12.3. Mahasiswa mampu mengetahui, dan memahami metode penilaian kinerja
investasi pusat dengan salah satunya menggunakan metode ROI.
Pengertian ROI (Return On Investment) menurut para ahli, antara lain :
•
Menurut Munawir :
ROI (Return On Investment) adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang
dimaksudkan dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana
yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan.
•
Menurut Abdullah Faisal :
ROI dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan menggunakan keseluruhan aktiva yang dimilikinya.
Kelebihan ROI, antara lain :
•
Selain ROI berguna sebagai alat control juga berguna untuk keperluan
perencanaan. ROI dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
apabila perusahaan akan melakukan ekspansi.
•
ROI dipergunakan sebagai alat ukur profitabilitas dari masing-masing
produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan menerapkan sistem biaya
produksi yang baik, maka modal dan biaya dapat dialokasikan ke dalam
produk yang dihasilkan oleh perusahaan, sehingga dapat dihitung masingmasing.
•
Kegunaan ROI yang paling prinsip adalah berkaitan dengan efisiensi
penggunaan modal, efisiensi produk dan efisiensi penjualan. Hal ini dapat
dicapai apabila perusahaan telah melaksanakan praktik akutansi secara
benar dalam artian mematuhi sistem dan prinsip-prinsip akutansi yang ada.
Kelemahan ROI, antara lain :
•
Mengingat praktek akutansi dalam perusahaan seringkali berbeda maka
kelemahan prinsip yang dihadapi adalah kesulitan dalam membandingkan
rate of return suatu perusahaan dengan perusahaan lain.
127
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Akuntansi Manajemen
•
Dengan menggunakan analisa rate of return atau return on investment saja
tidak dapat dipakai untuk membandingkan dua perusahaan atau lebih
dengan memperoleh hasil yang memuaskan.
Rumus ROI, antara lain :
ROI = Laba operasi / Aktiva operasi rata-rata
ATAU
ROI = Margin x perputaran = (Laba operasi/Penjualan) x (Penjualan
/Aktiva operasi rata-rata)
Keterangan :
-
Laba Operasi (operating income) : laba yang dihasilkan sebelum bunga dan
pajak.
- Aktiva operasi (operating assets) : seluruh aktiva yang digunakan untuk
menghasilkanlaba operasi.
- Margin adalah rasio dari operasi terhadap penjualan.
- Perputaran (turnover) : suatu ukuran lain yang dihitung dengan membagi
pendapatan penjualan
dengan aktiva operasi rata-rata.
Cara Mudah Menghitung ROI, yakni :
•
Hal pertama yang harus Anda lakukan ialah memperoleh informasi dasar
yang diperlukan, yaitu laba atas investasi.
•
Selanjutnya ialah Anda harus mengetahui apa saja yang menjadi investasi
awal. Investasi awal diasumsikan meliputi uang yang dibelanjakan dan
waktu yang dihabiskan karyawan.
•
Kini Anda dapat memulai untuk membuat persamaan.
128
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Akuntansi Manajemen
•
Setelah memastikan persamaan tersebut terisi dengan benar, Anda dapat
menghitung ROI.
Contoh Kasus ROI :
1. Perusahaan A berinvestasi sebesar Rp 500 juta dalam sebuah usaha peluncuran
produk baru. Setelah peluncuran produk itu, perusahaan A menerima jumlah
penjualan sebesar 900 buah. Jumlah dana dari penjualan baru yang mencapai angka
Rp 600 juta.
Jawaban
Langkah pertama yaitu menemukan jumlah laba atas investasi yang sebesar Rp 100
juta. Langkah kedua ialah dengan mengetahui jumlah investasi awal Rp 500 juta.
Langkah ketiga yaitu menyusun persamaannya ROI.
ROI = (laba bersih setelah pajak/total aktiva) x 100%
laba atas investasi = ((Rp 600 juta - Rp 500 juta)/ Rp 500 juta) x 100 = 20%
2. Ada sebuah usaha nasi goreng dengan rincian sebagai berikut:

Harga Jual = Rp15.000

Harga Produksi = Rp5.000

Investasi Dana = Rp50.000.000

Sewa Tempat = Rp10.000.000/tahun

Gaji Pegawai = Rp1.500.000/bulan

Biaya lain-lain = Rp500.000/bulan

Target minimal penjualan sebanyak 30 Piring setiap harinya.
Ditanya :
Berapa BEP,PBP, dan ROI nya?
Jawab :
Jumlah Pengeluaran per Hari :

Sewa Tempat = Rp10 .000.000/366 hari = Rp28.000.

Gaji Pegawai = Rp1.500.000/30 hari = Rp50.000.
129
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Akuntansi Manajemen

Biaya lain-lain = Rp500.00030 hari = Rp17.000.

Total investasi = Rp50.000.000/365 hari = Rp137.000.

Total Pengeluaran = 232.000/Hari
Maka untuk BEP nya :
Laba per piring = Harga Jual - Harga Produksi = 15.000-5.000 = 10.000
Dengan Laba sejumlah tersebut, BEP = 232 ribu : 10 ribu =23 Piring
Jadi, jumlah produk (nasi goreng) yang harus terjual setiap harinya untuk
memenuhi penutupan modal adalah sebanyak 23 Piring Nasi Goreng
· PBP :
Dengan soal yang menyatakan bahwa setiap harinya, usaha tersebut memiliki target
untuk menjual setidaknya 30 piring setiap harinya, maka laba/bulannya adalah
10ribu x 30 piring x 30 hari = 9 Juta
Jadi, PBP = 50 Juta : 9 Juta = 5,5 Bulan
·
ROI = (9 Juta / 50 Juta) x 100% = 18%
Wih, mantep kan ROI nya J untuk contoh studi kasus diatas.
3. Katakanlah Anda memiliki produk yang biaya produksinya Rp1.000.000, dan
menjualnya sebesar Rp2.000.000 Anda berhasil menjual 6 produk tersebut melalui
iklan di AdWords, sehingga biaya total Anda adalah Rp6.000.000 dan penjualan
total Anda adalah Rp12.000.000. Misalnya, biaya Ad Words Anda adalah
Rp2.000.000, dengan biaya total sebesar Rp8.000.000. ROI Anda adalah:
Ditanya :
Berapakah ROI ?
Jawab :
(Rp12.000.000 - Rp8.000.000) / Rp8.000.000
= Rp4.000.000 / Rp8.000.000
= 50%
130
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Akuntansi Manajemen
Dalam contoh ini, Anda mendapatkan laba atas investasi sebesar 50%. Untuk setiap
Rp10.000 yang Anda belanjakan, Anda mendapatkan Rp15.000.
4. Sebuah perusahaan bernama ABC menanamkan uang sebesar Rp. 1 juta untuk
mempromosikan produk mereka dengan iklan. Dari kegiatan promosi ini,
perusahaan ini memperoleh feedback yaitu 150 telepon. Dari 150 telepon tersebut,
50 diantaranya tertarik untuk membeli produk dari perusahaan ABC yang
dipromosikan.
Perusahaan ABC memperoleh total penjualan dari proses promosi tersebut sebesar
Rp. 5 juta.
Ditanya :
Berapakah nilai ROI ?
Jawab :
ROI = (Return On Investment – Initial Investment)/investment x (100)
Anda dapat memasukkan data sebagai berikut:
1. Anda perlu memasukkan besar Return on Investment, yaitu sama dengan
total penjualan perusahaan sebesar Rp. 5 juta.
2. Cari besar Initial Investment. Perusahaan ABC menggunakan dana Rp. 1
juta untuk promosi. Inilah besar Initial Investment.
3. Masukkan semua data pada rumus diatas, yang akan menjadi:
ROI = (5.000.000 – 1.000.000) : 1.000.000 x 100
ROI = 4.000.000 : 1.000.000 x 100
ROI = 4 x 100 = 400
Hasil perhitungan ROI sebesar 400 diatas menandakan bahwa perusahaan tersebut
memiliki ROI sebesar 400%. Cukup mudah bukan? Sekarang, Anda akan dapat
berinvestasi dengan lebih baik lagi.
C. LATIHAN SOAL/TUGAS.
1. Apa kekurangan dari penilaian kinerja ?
2. Sebutkan dan jelaskan sistem penilaian kinerja karyawan !
131
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Akuntansi Manajemen
3. Apa yang dimaksud dengan KPI ? Jelaskan !
4. Sebutkan contoh dari tiap-tiap tahap penyusunan penilaian kinerja !
5. Suatu Proyek Sistem Informasi memiliki Nilai Proyek (NP) sebesar Rp.
180,000,000.00.-dengan umur ekonomis proyek selama 4 th, serta tingkat bunga
sebesar 21% dimana proceed setiap tahunnya adalah sbb :
P th-1 35,000,000.00
P th-2 48,000,000.00
P th-3 61,000,000.00
P th-4 74,000,000.00
Sedangkan manfaat setiap tahunnya adalah sbb :
M th-1 48,000,000.00
M th-2 63,000,000.00
M th-3 78,000,000.00
M th-4 93,000,000.00
Sedangkan biaya setiap tahunnya adalah sbb :
B th-0 180,000,000.00
B th-1
33,000,000.00
B th-2
40,000,000.00
B th-3
53,000,000.00
B th-4
68,000,000.00
Tentukan nilai PP & NPV ?
D. DAFTAR PUSTAKA.
Hansen-Mowen. 2006. Management Accounting. Jakarta : Salemba Empat.
132
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Download