4. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Lokasi Perusahaan Perusahaan Windika Utama Group terletak di wilayah Kecamatan Ngaliyan Kota Madya Semarang, Jawa Tengah. Perusahaan tersebut terletak di daerah yang cukup strategis karena berada di pemukiman penduduk yang merupakan sumber tenaga kerja. Letak perusahaan juga dekat dengan salah satu miniplant yaitu miniplant Ngaliyan yang merupakan sumber bahan baku, selain itu, letak perusahaan yang dekat dengan Pelabuhan Tanjung Emas dan Bandara Ahmad Yani sangat menguntungkan untuk sarana transportasi ekspor. Adapun batas–batas perusahaan adalah sebagai berikut sebelah Utara berbatasan dengan penghijauan Hutan Sengon, sebelah Selatan berbatasan dengan perumahan Beringin Raya, lalu di sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Beringin Raya, sedangkan di sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Ngaliyan. 4.2 Sejarah Perkembangan Perusahaan Windika Utama berdiri mulai tahun 1992 berdasar pada akta notaris no.63 tepatnya tanggal 31 Januari 1992 dengan lembaran berita Negara tanggal 11 Desember 1992 No.99 dengan nama perseroan terbatas ”PT WINDIKA UTAMA” yang berkedudukan di Semarang, Jawa Tengah. Perusahaan ini mendapatkan surat izin usaha perikanan (SIUP) dengan No. 24/SIUP/Pengol/10/2006 seperti pada Lampiran 3. Tahun anggaran 1992 dengan persetujuan direksi dan komisaris yang berkedudukan di Jakarta, dibuat satu komitmen kerja yang akan dijalankan antara lain : 1. Menjalankan usaha dalam bidang pemborongan bangunan yang meliputi kontraktor, konsultan, perencanaan dan pelaksanaan berbagai layanan diantaranya hotel-hotel, gedung-gedung, peralatan, jalan, pengairan dan pekerjaan sipil pada umumnya. 2. Menjalankan usaha dalam bidang pengadaan barang yang meliputi alat peralatan suku cadang teknik, mesin, listrik, perikanan dan pertanian. 26 3. Menjalankan usaha dalam bidang jasa pest control, fumigasi dan perikanan. 4. Menjalankan perdagangan umum termasuk impor dan ekspor, insulasi air lokal baik sebagai agen, komisi, restribitas, leveransir, dan grosir dari semua dan segala barang yang diperdagangkan baik untuk perhitungan dan tanggung jawabnya pihak lain dengan mendapat komisi. 5. Berusaha di bidang perkebunan. 6. Mengusahakan perindustrian dan pabrikasi untuk barang berat maupun ringan. Dari bentuk komitmen tersebut diatas dan berdasarkan akte notaris maka pada tahun 1992 sejak berdirinya perusahaan, kegiatan usaha yang dijalankan antara lain: 1. Periode Januari 1992 – September 1992 Dalam periode ini perusahaan telah menjalankan usaha dibidang supllier, fisheries, kontraktor dan pengolahan hasil pertanian (agrobisnis) dengan kerjasama PT Madewa Semarang. 2. Periode September 1992 – September 1993 Dengan melihat kondisi kegiatan usaha pada periode Januari 1992 sampai dengan September 1992 yang dilihat dari segi rutinitas kurang memenuhi target anggaran perusahaan yang ditentukan, maka pada bulan September 1992 perusahaan mencoba untuk melihat prospek hasil laut yang dipandang sebagai komiditi non migas yang berlimpah di Negara Indonesia, maka perusahaan mencoba untuk mengelola hasil laut yaitu ikan teri nasi kualitas ekspor dengan melakukan pemasaran sendiri, oleh karena masih kurangnya pengalaman dibidang ekspor sehingga produk hasil pengolahan hanya dijual ke broker eksport yang ada di Indonesia. 3. Periode September 1993 – September 1995 Dari hasil usaha sampai dengan September 1993, perusahaan lebih terbuka untuk membuka usaha pengolahan hasil laut ini secara lebih meluas dan atas negosiasi penjualan langsung ke pembeli pertama (ekspor langsung) maka pada pertengahan tahun 1993 perusahaan membuat pabrik pengolahan yang pertama kali di wilayah Rembang, Jawa Tengah. Dari situlah akhirnya 27 perusahaan mengembangkan usahanya disetiap wilayah yang diperkirakan dapat mendukung tersedianya bahan baku yaitu kawasan pantai utara yang antara lain : - Jawa Timur : meliputi wilayah Ngaglik, Banyuwangi, Situbondo. - Jawa Tengah : Rembang, Demak, Kendal dan Pemalang. - Jawa Barat : meliputi Cirebon, Indramayu, Labuan-Banten, Serang hingga wilayah Lampung (Sumatra) 4. Periode September 1995 – Desember 1996 Akhirnya dengan melihat dan mengevaluasi prospek kegiatan usaha yang telah berjalan hingga periode yang berakhir, maka perusahaan terus berusaha untuk mengembangkan dan melebarkan sayapnya dengan melihat berbagai macam prospek hasil laut yang kemudian perusahaan telah membuka wilayah kerja baru di Sulawesi dan sekitarnya. Dan akhirnya pada bulan Juli 1996 berdasarkan rapat dewan direksi dan komisaris yang ada di Jakarta maka perusahaan mencoba untuk membangun pabrik pusat sendiri yang berlokasi di Semarang hingga kemudian bulan November 1996 perusahaan telah mencoba untuk terjun dalam bidang yang sama yaitu jenis kegiatan usaha proses rajungan. 5. Periode Desember 1996 – Desember 1997 Dengan melihat prospek dan banyaknya bahan baku untuk produk rajungan, disamping terus menjalankan produk terinasi yang sudah dikelola sejak awal, perusahaan melihat berbagai alternatif pengembangan usaha produksi rajungan, maka perusahaan mencoba membuka usaha di berbagai wilayah untuk pengelolaan rajungan yang pada akhirnya perusahaan dapat membuka pengolahan sampai akhirnya merambah ke wilayah Sumatra dan Ujung Pandang. Di samping pengolahan hasil laut di atas, perusahaan juga membuka berbagai kesempatan yang dapat memenuhi prospek ke depan yang menyangkut pengolahan hasil laut antara lain : pengolahan ikan basah, chitin, chitosan dan lain-lain. 28 6. Periode Desember 1997 – Januari 2007 Guna mempertahankan eksistensi bahan baku dan meningkatkan perkembangan perusahaan, maka perusahaan tetap menjalankan dan mengembangkan bisnis ekspor rajungan dengan berbagai variannya. 7. Periode Januari 2007 - Sekarang Setelah melalui berbagai bentuk riset, analisis kelayakan dan evaluasi prospek perkembangannya, sebagai bentuk diversifikasi usaha, pada bulan Januari 2007, perusahaan mengembangkan varian produk rajungan dengan berbagai bentuk, ukuran dan kemasan. 4.3 Visi dan Misi Perusahaan Adapun yang menjadi visi dan misi PT Windika Utama adalah : 1. Visi a. Menjadi Raja Perikanan Dunia ( King of Fisheries in The World). b. Mempertahankan bisnis yang digeluti hingga ke anak cucu. c. Meningkatkan taraf hidup seluruh keluarga besar Windika Utama. 2. Misi a. Menguasai bisnis perikanan di seluruh wilayah indonesia sebagai langkah awal dalam rangka ekspansi ke wilayah luar Indonesia. b. Memperluas market dan meningkatkan volume penjualan ke berbagai negara di seluruh dunia. 4.4 Logo Perusahaan Logo PT Windika Utama menunjukkan inisialnya yaitu W dan U. Logo tersebut dibuat dengan desain yang sederhana dengan warna emas. Warna emas pada logo melambangkan kejayaan dan desain yang sederhana menunjukkan budaya kesederhanaan dan kekeluargaan. Sehingga makna logo PT Windika Utama adalah “Kejayaan Dalam Suasana Kesederhanaan dan Kekeluargaan”. Gambar logo PT Windika Utama dapat dilihat pada Gambar 10. Selain memliki logo yang menceminkan harapan dari PT Windika, perusahaan juga memiliki slogan dalam kelangsungan berdirinya perusahaan. 29 Slogan tersebut adalah “Kualitas Teratas, Produktivitas Prioritas, Komplain Terbatas” Gambar 10. Logo PT Windika Utama 4.5 Struktur Organisasi dan Tenaga Kerja 4.5.1 Struktur Organisasi Adapun pimpinan puncak dalam struktur organisasi PT. Windika Utama adalah coorporate representative yang membawahi administration manager, general manager, purchasing manager, marketing manager, crab meat factory manager, value added product project officer, quality control manager dan mechanical engineering manager. Administration manager membawahi staf keuangan dan staf akuntan. General manager membawahi staf HRD dan staf umum. Purchasing manager membawahi manajer area dan purchasing staf. Crab meat factory manager membawahi crab meat production manager yang juga membawahi staf produksi crab meat. Value added product project officer membawahi value added product production manager yang juga membawahi staf produksi value added product. Mechanical engineering manager membawahi staf mechanical engineering. Crab meat quality control manager membawahi staf crab meat quality control. Value added product quality control manager membawahi staf value added product quality control. Marketing manager membawahi staf marketing. Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi PT. Windika Utama dapat dilihat pada Lampiran 4. 4.5.2 Tenaga Kerja Jumlah karyawan di PT. Windika Utama mencapai 158 orang yang terdiri dari 43 orang staff dan 115 karyawan harian tetap. Waktu bekerja dimulai pada pukul 08.00 hingga pukul 16.00 WIB, dengan waktu istirahat selama 1 jam yaitu pada pukul 12.00 hingga 13.00 WIB. Jam lembur diberlakukan apabila jumlah daging rajungan yang datang pada hari itu berlimpah. Untuk karyawan yang 30 bekerja pada proses pasteurisasi, mechanical engineering dan keamanan (satpam) diberlakukan pembagian kerja (shift). 4.6 Sarana dan Prasarana Perusahaan 4.6.1 Sarana a) Timbangan Timbangan yang digunakan dalam proses pengalengan rajungan terdiri atas 2 jenis yaitu : - Timbangan duduk digital 150 Kg, berfungsi untuk menimbang daging rajungan pada saat receiving atau penerimaan bahan baku. - Timbangan digital 6 Kg, berfungsi untuk menimbang daging rajungan pada saat filling. b) Keranjang Digunakan untuk mendistribusikan daging rajungan yang sudah dalam toples, mendistribusikan es curai selama proses produksi berlangsung serta sebagai tempat untuk kaleng. c) Meja sortasi Digunakan untuk melakukan sortasi, meja ini terbuat dari bahan stainlees Dimana satu meja ditempati oleh satu regu sortir yang berjumlah 9 orang. d) Pinset Pinset digunakan saat proses sortasi, yang bertujuan untuk mempermudah pengambilan shell. Pinset tersebut terbuat dari stainless steel sehingga tidak mudah berkarat dan aman untuk digunakan. e) Nampan Nampan yang digunakan berbentuk bundar, terbuat dari bahan plastik. Nampan digunakan sebagai tempat untuk sortasi. f) Bak mixing Bak mixing digunakan untuk menampung dan mencampur daging rajungan . Bak ini terbuat dari bahan plastik dan dari bahan steinless g) Meja Mixing Meja mixing digunakan sebagai tempat untuk melakukan proses pencampuran daging. Meja ini terbuat dari steinless yang terdapat saluran drainasenya untuk mengeluarkan air dari es yang mencair. 31 h) Double seamer machine Double seamer machine adalah mesin penutup kaleng. Mesin penutup kaleng tersebut berjumlah 3 buah. i) Mesin Injet Print Mesin yang digunakan dalam membuat kode kaleng. j) Tangki Pasteurisasi Tangki yang digunakan untuk melakukan pemasakan daging rajungan. Tangki ini terbuat dari bahan stainless sehingga aman untuk digunakan. Tangki tersebut berjumlah 3 unit dimana tiap tangki dapat menampung 6 keranjang pasteurisasi. k) Tangki Pendinginan Tangki ini digunakan untuk melakukan proses pendinginan. Terbuat dari bahan stainless, Tangki pendinginan ini juga berjumlah 3 unit dimana tiap tangki dapat menampung 6 keranjang pasteurisasi. l) Keranjang Pasturisasi Keranjang yang digunakan untuk wadah kaleng saat pasteurisasi dan pendinginan, tiap keranjang pasteurisasi dapat menampung 72 kaleng. m) Cold storage Ruang yang digunakan untuk menyimpan bahan baku yang belum sempat diproses serta untuk menyimpan end product. Berjumlah delapan buah dengan suhu yang selalu dijaga antara -1 °C sampai dengan 1 °C. Cold storage untuk menyimpan end product berukuran 780x383x232 cm dengan kapasitas 2500 master carton. k) Boiler Mesin penghasil uap yang digunakan untuk pemasakan. Terdapat 2 jenis boiler yaitu merk maxitherem dengan kapasitas 500 kg/cm dan jenis standarkesel yang berkapasitas 750 kg/cm. 4.6.2 Prasarana Sedangkan prasarana yang menunjang proses pengalengan rajungan adalah sebagai berikut : 32 a) Kantor Kantor PT. Windika Utama terletak satu bangunan dengan ruang proses. Kantor berfungsi sebagai tempat untuk mengkoordinasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi. b) Gudang dan ruang karantina kaleng Gudang kaleng terletak pada ruang terpisah dengan ruang pengolahan. Berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan kaleng dan transit kaleng sebelum digunakan c) Kantin Kantin terletak disebelah ruang cuci pakaian luas kantin adalah panjang 20 m dan lebar 10 m sehingga karyawan lebih leluasa untuk istirahat. Fasilitas yang ada adalah meja, kursi, dan wastafel sebagai cuci tangan. d) Labotarorium Ruangan yang digunakan untuk melakukan pengujian mutu bahan baku dan produk akhir PT. Windika Utama memiliki laboraturium yang tempatnya bersebelahan dengan ruang QC. Pengujian yang dapat dilakukan di laboratorium ini adalah uji organoleptik, uji CAP dan uji mikroba seperti E. coli, Staphylococus, Salmonela, dan Vibrio. e) Ruang Mechanical Engineering (ME) Merupakan ruangan kerja divisi ME, menyimpan semua peralatan yang berhubungan dengan mesin dan instalasi listrik. Terletak di sebelah ruang broiler. f) Ruang ganti pakaian Perusahaan menyediakan ruang ganti pakaian yang berada di sebelah tempat cuci tangan dan cuci muka untuk mengurangi kontaminasi dari luar. g) Bak cuci kaki Setiap karyawan yang akan memasuki ruang proses diwajibkan melalui bak cuci kaki. Bak ini berbentuk persegi panjang dengan ukuran 2 x 1 m dengan kedalaman 40 cm yang mengandung kadar chlorine 200 ppm. 33 i) Bak cuci tangan Setiap karyawan yang memasuki ruang proses diwajibkan mencuci tangan di bak cuci tangan dan memakai sabun desinfektan yang memiliki kandungan amonium kuaterner 25 ppm. j) Toilet Perusahaan memiliki 8 buah toilet karyawan, 4 toilet terletak di dekat kantin dan 4 toilet lainnya terletak di dekat gudang kaleng. k) Bak cuci keranjang dan toples Setiap toples dan keranjang yang telah selesai digunakan dicuci di bak cuci keranjang dan toples dengan kandungan amonium kuartener 25 ppm. l) Tempat cuci mobil Tempat cuci mobil terletak disebelah ruang cuci toples dan keranjang. Tempat cuci mobil ini digunakan untuk mencuci mobil atau truk yang telah selesai dipergunakan. m) Masjid Karyawan PT. Windika Utama mayoritas beragama islam, karena itu perusahaan menyediakan masjid yang terletak di bagian depan ruang satpam, bersebelahan dengan ruang receiving. 4.7 Dampak Keberadaan Perusahaan terhadap Masyarakat Sekitar PT. Windika Utama yang terletak di pemukiman penduduk tentu akan menimbulkan interaksi dengan masyarakat sekitar lokasi pabrik, baik interaksi positif maupun interaksi negatif. Pada awal berdirinya perusahaan, masyarakat sempat merasa terganggu dengan limbah pabrik yang ketika itu memproduksi ikan teri nasi. Namun, ketika perusahaan memutuskan untuk memproduksi rajungan kaleng, limbah produksi tidak lagi mengganggu masyarakat. Hingga saat ini interaksi perusahaan dengan masyarakat sekitar dapat dikatakan sangat baik karena dengan adanya perusahaan, lapangan pekerjaan dan peluang usaha di daerah ini pun meningkat. Masyarakat dapat bekerja di perusahaan dan membuka usaha seperti rumah makan bagi karyawan dan menyediakan sarana transportasi seperti ojek dan angkutan kota. Selain itu, perusahaan juga sering memberikan donasi dalam kegiatan–kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar.