Keamanan Pangan dalam Keadaan Darurat Kawasan Asia Tenggara sangat rentan terhadap bencana alam seperti banjir, gempa bumi, tsunami dan badai, ditambah lagi bencana lain seperti kebakaran, radiasi, dan sebagainya. Wilayah ini mengalami gempa bumi Bhuj (2001), tsunami (2004), badai Nargis (2009) dan banjir Kashmir (2014). Bencana senantiasa menimbulkan kelangkaan pangan, air, dan tidak bekerjanya sarana pendukung untuk listrik, transportasi dan air. Guna memperkecil risiko masalah keamanan pangan dalam keadaan darurat bencana, diperlukan perencanaan dan kesiapsiagaan yang baik. Gempa bumi Salah satu persiapan penting menghadapi bencana adalah menyiapkan sebuah tas yang dapat segera dibawa dalam keadaan darurat. Tas tersebut antara lain harus berisi 1 botol air yang layak minum dan makanan kering. Makanan yang disimpan, seperti makanan kaleng siap konsumsi atau mie instan, perlu rutin diperiksa tanggal kadaluarsanya. Dimana mungkin, terapkan ‘5 Cara Kunci Keamanan Pangan’. Banjir Indonesia, seperti juga Bangladesh, India, Nepal, Sri Lanka dan Thailand kerap dilanda banjir seiring musim hujan. Air banjir terkontaminasi berbagai kotoran termasuk bahan kimia, yang menyebabkan gangguan kesehatan. Wabah yang biasanya terjadi karena keracunan pangan antara lain kolera, leptospirosis dan diare. Untuk itu, lakukan hal berikut sedapat mungkin selama banjir: • Konsumsi air minum botol yang tak terkena air banjir • Distribusikan hanya makanan siap makan, di wadah tertutup rapat, kedap air, karena hampir tak mungkin memanaskan atau mendinginkan makanan • Jangan makan makanan yang terkena air banjir, meskipun makanan dalam kemasan • Dalam tas siap bawa, simpan pula peralatan makan yang ringan, pembuka kaleng makanan, sabun • Cuci peralatan makan dan masak dengan sabun dan air bersih, jika perlu ditaruh di air mendidih untuk membunuh kuman • Buang papan pemotong, dot dan botol susu bayi yang terpapar air banjir • Amankan makanan kaleng yang belum rusak, karena kalengnya masih dapat dibersihkan dengan cara: àà Bersihkan kaleng dari tempelan label karena kertas dapat menjadi tempat bakteri berbahaya àà Bersihkan kaleng dengan deterjen dan sikat àà Rendam kaleng dalam larutan dua sendok teh pemutih klorin per liter air suhu kamar selama 15 menit àà Biarkan kaleng kering betul terkena angin sebelum dibuka àà Tulis nama makanan pada kaleng menggunakan spidol permanen Kebakaran Asap beracun dari berbagai bahan yang terbakar serta cairan kimia untuk memadamkan kebakaran membuat makanan tak lagi dapat dimakan. Buanglah semua jenis makanan yang dekat dengan tempat yang terbakar, karena bahan kimia dapat menyerap ke wadah makanan, juga semua makanan yang disimpan di lemari pendingin. Bersihkan makanan kaleng dan peralatan memasak dengan cara yang sama dengan membersihkan makanan kaleng saat banjir. Mati listrik Saat jaringan listrik terganggu karena bencana, tetap tutup pintu lemari dingin. Makanan yang mencair, jangan didinginkan kembali, segeralah dikonsumsi. Dari ladang ke piring, pastikan makanan aman