SENARAI KISAH PELAPORAN DATA PENDIDIKAN TINGGI ISBN Nomor Buku Pengarah 978-602-50039-0-5 PT17-002.002 Ainun Na’im (Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti) Penanggung Jawab Andika Fajar (Kepala Pusat Data dan Informasi Iptek Dikti) Pemimpin Produksi Wawan Gunawan (Kepala Bidang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi) Wakil Pemimpin Produksi Redaktur Eksekutif Penulis Franova Herdiyanto (Kepala Sub Bidang Informasi dan Publikasi PDDikti) David Aulia Akbar A.; Didi Rustam Intan Nirmala; Anggita Dwi Ayuningtyas; Abdul Naser Rafi’i Attamimi; Nadya Kariza; Muhammad Iqbal Hadiyanto Editor Nana Rhiski Susanti Penata Visual Ringgi Aziz Pramana Perancang Tata Rupa Anggota Staf Sirkulasi dan Keuangan Penerbit Ifan Frantika Harijanto Isni Liani; Nur Raly Anjani Yuliastuti; Devi Sofyan; Dini Susani; Sahru Nisa; Hari Wibowo Pusat Data dan Informasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Jalan Jenderal Sudirman, Pintu Satu Senayan, Jakarta 10270 Telp : (021) 579 46 100 Fax : (021) 579 46 091 E-mail : [email protected] Laman : www.pusdatin.ristedikti.go.id Cetakan pertama, Juli 2017 Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit Pengantar Sesuai amanah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 61 Tahun 2016, saat ini setiap Perguruan Tinggi wajib melaporkan data penyelenggaraan pendidikan tinggi ke PDDikti secara berkala. Pelaporan tersebut menggunakan aplikasi PDDikti feeder yang dapat diakses secara online oleh semua perguruan tinggi. Data yang diinputkan melalui aplikasi tersebut disinkronisasi ke pusat. data telah dilakukan secara online dan ti- Kemudian, data yang telah terkumpul di- dak lagi memakan banyak waktu maupun integrasikan dengan sistem informasi dari biaya. Kondisi tersebut tidak tercapai se- unit utama/kementerian/lembaga lainnya. cara instan namun semua itu merupakan hasil kerja keras serta inovasi dari para Berbagai metode pelaporan data pendi- pengelola data dari masa ke masa. Proses dikan tinggi terus dibenahi agar lebih efek- pengelolaan data pendidikan tinggi telah tif dan efisien. Saat ini, proses distribusi melewati masa awal yang sulit, kemudian I Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi berkembang hingga bisa menjadi seperti Buku ini disusun sebagai bentuk doku- saat ini. Banyak rintangan yang harus diha- mentasi sejarah penghimpunan dan pen- dapi dalam upaya menghasilkan data pen- gelolaan data pendidikan tinggi di Indone- didikan tinggi yang berkualitas. Tanggung sia. Dari catatan sejarah ini, para penerus jawab pengelolaan data tersebut ditopang diharapkan dapat mempelajari ide mau- bersama oleh pengelola data di pusat mau- pun tantangan dari pengelola data terda- pun di perguruan tinggi masing-masing. hulu secara lebih mudah. Selain itu, buku Para pengelola data ini harus mampu me- ini juga dapat menjadi informasi resmi mikirkan celah positif dari beragam kend- bagi masyarakat mengenai perkembangan ala, seperti jangkauan wilayah yang luas, prosedur pelaporan data pendidikan tinggi. sumber daya manusia yang belum merata dan kondisi infrastruktur yang timpang. Dr. Andika Fajar, M.Eng. Kepala Pusat Data dan Informasi Iptek Dikti Kemenristekdikti Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi II Daftar Istilah Database Tempat penyimpanan data dari kumpulan informasi di dalam suatu perangkat yang dihimpun secara sistematis, sehingga dapat diolah oleh program komputer yang dapat menghasilkan data dan digunakan untuk berbagai macam tujuan. EPSBED Evaluasi Program Berbasis Evaluasi Diri, merupakan aplikasi pelaporan data secara offline yang digunakan oleh operator perguruan tinggi (2002 s.d 2014). Kopertis Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta merupakan satuan kerja di bawah Kemenristekdikti yang bertugas membina Perguraun Tinggi Swasta. Fakultas Bagian administratif pada sebuah universitas. Namun, secara umum diartikan sebagai sebuah divisi dalam sebuah universitas yang terdiri dari suatu area subyek, atau sejumlah bidang studi terkait. Forlap Microsoft Visual Basic III Informasi dan Pelaporan. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi Windows yang berbasis grafis. Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi NIDK Nomor Induk Dosen Khusus merupakan nomor induk yang diterbitkan oleh Kementerian untuk dosen/instruktur yang bekerja paruh waktu atau dosen yang bekerja penuh waktu tetapi satuan administrasi pangkalnya di instansi lain dan diangkat perguruan tinggi berdasarkan perjanjian kerja. NIDN Nomor Induk Dosen Nasional merupakan nomor induk yang diterbitkan oleh Kementerian untuk dosen yang bekerja penuh waktu dan tidak sedang menjadi pegawai pada satuan administrasi pangkal/instansi yang lain. NUP Nomor Urut Pengajar merupakan nomor urut yang diterbitkan oleh Kementerian untuk Dosen, Instruktur, dan Tutor yang tidak memenuhi syarat tidak diberikan NIDN atau NIDK. PDDikti Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (2014 s.d sekarang). PDDikti Perangkat lunak yang ditempatkan di Perguruan Tinggi dan memiliki Feeder struktur basis data replika dari basis data PDDikti yang digunakan sebagai sarana pelaporan resmi penyelenggaraan Pendidikan Tinggi seluruh Perguruan Tinggi. PDPT Pangkalan Data Perguruan Tinggi (2009 s.d 2013). Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi IV Program Pendidikan vokasi yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan me- Diploma nengah atau sederajat untuk mengembangkan keterampilan dan penalaran dalam penerapan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi. Program Sarjana Pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penalaran ilmiah. Program Studi Kesatuan kegiatan Pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi. Quality Assurance Jaminan Kualitas. Jadi secara umum Quality Assurance mencakup monitoring, uji-coba dan memeriksa semua proses terkait suatu produk. PTN Perguruan Tinggi Negeri, merupakan perguruan tinggi yang didirikan dan/atau diselenggarakan oleh pemerintah. PTS Perguruan Tinggi Swasta, merupakan perguruan tinggi yang didirikan dan/atau diselenggarakan oleh mayarakat. Renstra V Rencana Strategis merupakan rencana jangka menengah organisasi. Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi Simlitabmas Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Merupakan system informasi yang dikembangkan oleh Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan yang difungsikan untuk mendukung pelaksanaan penyiapan perumusan, koordinasi, dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang riset dan pengabdian masyarakat. TIK Tridarma Perguruan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi. Kewajiban Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Tinggi Web Loader Aplikasi pelaporan data secara offline yang digunakan oleh operator perguruan tinggi (2008 s.d 2013). Web Service Perangkat lunak dalam jaringan untuk mendukung pertukaran data antarsistem. Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi VI Daftar Isi Pengantar Daftar Istilah I III Daftar Isi VII Daftar Gambar VIII Bab I Kisah Sepanjang Masa 1 Babak Awal 7 Bab II Bab III Langkah Baru Si Layar Biru 15 Bab IV Transformasi Pelaporan Digital 22 Masa Depan Pangkalan Data 28 Bab V VII Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi Daftar Gambar Pengumpulan Data EPSBED Menggunakan Cakram Padat 4 Lembar Lampiran 1a: Format Lampiran Untuk Kopertis 12 Lembar Lampiran 1b: Format Lampiran Untuk Kopertis 13 Lembar Lampiran 2a: Format Lampiran Untuk Ditjen Dikti 13 Lembar Lampiran 2b: Format Lampiran Untuk Ditjen Dikti 14 Tampilan Aplikasi EPSBED/Layar Biru 17 Arsitektur Sistem Informasi Ditjen Dikti 24 Tampilan Dashboard PDPT 25 Tampilan Aplikasi PDDikti Feeder 2.0A 32 Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi VIII Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi 1 BAB I Kisah Sepanjang Masa Publisitas sejarah sejatinya memiliki daya Menyelisik ke beberapa tahun silam di tarik yang tinggi karena melalui sejarah awal perjalanan pengolahan data Pergu- pembaca dapat memahami peristiwa yang ruan Tinggi, pengolahan data perguruan terjadi di masa lalu dan proses perkem- tinggi dimulai tanpa teknologi digital. Pada bangannya hingga saat ini. Hal ini juga masa tersebut, kecanggihan sistem dalam berkenaan dengan perkembangan pengo- jaringan (daring) belum sepopuler seka- lahan data pendidikan tinggi dari waktu ke rang. Sumber daya pengelolaan data prak- waktu yang terus berkembang dan beru- tis belum menjangkau metode digital seh- bah. Perubahan tersebut terwujud seiring ingga semua data diproses secara manual. dengan mengikuti perkembangan tren te- Pencatatan konvensional tersebut beraki- knologi, informasi, dan komunikasi. bat pada proses pengumpulan data yang 2 Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi lambat dan alur pelaporan yang panjang ma yang dilakukan adalah penggunaan sehingga tidak efektif secara waktu dan aplikasi Evaluasi Program Studi Berba- tenaga. Hal tersebut merupakan salah sis Evaluasi Diri (EPSBED) sebagai akar satu faktor yang mendorong institusi, saat dari pengunggahan data berbasis web itu masih bernama Kementerian Pendi- service. EPSBED merupakan pelaporan dikan Nasional (Kemendiknas), berbenah program studi yang diselenggarakan oleh dalam pengolahan data pendidikan tinggi. Direktorat Akademik pada Ditjen Dikti Kemdiknas. Aplikasi yang memiliki man- Pada tahun 2002, terbit kebijakan mem- faat berupa agregat data pelaksanaan bentuk pola pendataan pendidikan ting- proses pembelajaran di setiap program gi. Format ini memuat data terkait ke- studi yang dilaporkan pada setiap semes- beradaan perguruan tinggi mulai dari ter. Sistem pelaporan dalam bentuk dig- profil data perguruan tinggi, profil data ital dan dikemas dalam format basis data program studi, profil data dosen, dan pro- tersebut memudahkan perguruan tinggi fil data mahasiswa. Seluruh data yang ter- membuat laporan yang dimaksud secara cakup merupakan data pelaporan yang teratur. Melalui aplikasi EPSBED ini, mes- dikirimkan oleh seluruh perguruan tinggi ki proses pengumpulan data pendidikan setiap semester. tinggi masih dilakukan secara manual dan memerlukan tatap muka namun tidak lagi Tahun 2002 merupakan awal pendataan menggunakan kertas (hardcopy) untuk pendidikan tinggi mulai berbenah agar mengirimkan data perguruan tinggi. pelaporan lebih efisien. Langkah pertaSenarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi 3 Penggunaan operasional aplikasi EPSBED pimpinan dan pengguna atau pemangku atau dikenal dengan Layar Biru ini berakh- kepentingan terhadap PDPT ini adalah ir tahun 2014. Pada tahun 2014, EPSBED untuk menjadikan PDPT sebagai data uta- dikendalikan oleh bagian Informasi dan ma yang akan menjadi rujukan untuk men- Pelaporan (Forlap) di bawah subbagian gambil arah kebijakan dan keputusan se- Pengolahan Data. Pada saat itu, Direk- suai dengan Rencana Strategis (Renstra) torat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) yang telah ditetapkan. masih di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik In- Pada era kabinet kerja periode 2014- donesia. 2019, Dikti bergabung dengan Kementerian Riset Teknologi dalam satu kementerian yaitu Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Setelah dinaungi oleh Kemenristekdikti, terdapat perubahan nama singkatan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT) menjadi Pangkalan Data Pendidikan Ting- Pengumpulan Data EPSBED menggunakan Cakram Padat gi (PDDikti). PDPT (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi) adalah sebuah penamaan atau istilah baru Pendataan data pendidikan tinggi sudah untuk menggantikan istilah yang lama, yai- diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 tu EPSBED. Tujuan dan harapan dari para Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 4 Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi (UU Dikti) yang di dalamnya mengatur 3. Masyarakat untuk mengetahui kinerja proses pencatatan dan penghimpunan program studi dan perguruan tinggi. data. PDDikti merupakan kumpulan 4. Pembaharuan terjadi melalui Pera- data penyelenggaraan pendidikan tinggi turan Menteri Riset, Teknologi, dan seluruh perguruan tinggi yang terintegra- Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) si secara nasional. PDDikti menjadi salah Nomor 61 Tahun 2016 yang menga- satu instrumen pelaksanaan penjaminan tur secara spesifik tentang Pangkalan mutu dan rujukan. Dalam pasal 56 ayat 2 Data Pendidikan Tinggi (PDDikti). UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa Pangkalan Sebagaimana dalam Peraturan Menteri Data Pendidikan Tinggi sebagaimana yang Riset, Teknologi, dan Pendidikan Ting- dimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai gi (Permenristekdikti) Nomor 61 Tahun sumber informasi bagi: 2016, fungsi dari PDDikti yaitu sistem yang menghimpun data pendidikan tinggi 1. Lembaga akreditasi untuk melakukan dari seluruh perguruan tinggi yang terin- akreditasi program studi dan perguru- tegrasi secara nasional. Pergerakan PD- an tinggi, Dikti dalam mengumpulkan fakta men- 2. Pemerintah untuk melakukan pen- genai penyelenggaraan pendidikan tinggi gaturan, perencanaan, pengawasan, akan dimanfaatkan untuk pembangunan pemantauan, dan evaluasi serta pem- pendidikan tinggi. Hal ini menimbulkan binaan dan koordinasi program studi konsekuensi bagi setiap perguruan ting- dan perguruan tinggi, dan gi agar melaporkan data akademik seSenarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi 5 cara cepat, tepat, dan benar. Laporan dari masing-masing perguruan tinggi sangat penting karena salah satunya berkenaan dengan kepentingan dosen dalam melanjutkan studi, kenaikan pangkat atau jabatan, dan manajemen perguruan tinggi. Pemikiran dan arah kebijakan tentang pelaporan data perguruan tinggi penting dipublikasikan sebagai bahan rujukan perguruan tinggi dalam melakukan pelaporan secara cepat, tepat, dan benar. Buku Sejarah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi bertujuan untuk memperoleh gambaran rinci dan menyeluruh mengenai sejarah pelaporan data perguruan tinggi di Indonesia. Beberapa indikator lain yang disajikan terdapat manfaat yakni menginspirasi suatu pergerakan dalam proses pembelajaran dan pengalaman menuju perbaikan dan penyempurnaan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi. 6 Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi 7 BAB II Babak Awal Pendataan sebagai wujud menerapkan terus hadir untuk melengkapi kebutuhan keterbukaan informasi publik merupakan pelaporan data. sesuatu yang wajib. Sekilas kegiatan ini adalah hal sepele, padahal menjadi paling Pelaporan data pendidikan tinggi telah mendasar dan berpengaruh dalam roda dilakukan dengan sederet terobosan un- akademik perguruan tinggi. Kesadaran tuk membenahi pencatatan dan pelaporan tentang data harus menjadi skala prioritas data. Aplikasi yang diterapkan berkem- dan diwujudkan dalam sistem pelaporan bang, mulai dari EPSBED atau Layar Biru, modern di ranah digital. Pendataan ber- web loader, PDDikti Feeder, dan bebera- basis laman, internet, serta aplikasi den- pa aplikasi lainnya merupakan hasil cetak gan struktur basis data yang sistemik kini biru dari sejarah pendataan sebelumnya. 8 Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi Namun jika diselisik lebih dalam, maka (1), setiap perguruan tinggi wajib men- penghimpunan data Pendidikan tinggi ti- dokumentasikan kegiatan pembelaja- dak hanya berasal mula dari pendataan ran, penelitian dan pengabdian kepada EPSBED saja. Pendataan pada masa sebe- masyrakat. lum aplikasi EPSBED berlandaskan pada 2. Kegiatan pembelajaran meliputi: kesadaran akan pelaksanaan pengawasan a. Jumlah mahasiswa, dan pengendalian terhadap pelaksanaan b.Jumlah dosen tetap dan tidak tetap pendidikan tinggi. Hal ini tercermin pada yang aktif mengajar, Keputusan Menteri Pendidikan Nasion- c. Jadwal perkuliahan dan praktikum, al Republik Indonesia pada Tahun 2001 d. Garis garis besar program pengajaran mengenai pedoman pengawasan–pen- (GBPP), gendalian dan pembinaan program diplo- e. Satuan Administrasi Pelajaran, ma, sarjana dan pascasarjana di perguruan f. Kehadiran dosen, tinggi. Keputusan Menteri ini lebih dikenal g. Kehadiran mahasiswa dalam kuliah, dengan sebutan Kepmen 184/U/2001. h. Praktikum dan ujian, i. Nilai ujian, Berdasarkan Keputusan Menteri terse- j. Salinan/ fotokopi ijazah, but, maka terjabarkan secara jelas bah- k.Transkrip akademik yang dihasilkan wa (berdasarkan pasal 2 dalam Kepmen 184/U/2001): untuk keperluan penilaian. 3. Kegiatan penelitian yang dilaksanakan 1.Untuk keperluan pengawasan se- oleh dosen dan mahasiswa di lembaga bagaimana dimaksud pada pasal 1 ayat perguruan tinggi yang bersangkutan Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi 9 berupa karya ilmiah, makalah, hasil tersebut belum dijabarkan secara rinci seminar dan sejenisnya. pada Kepmen tersebut. 4.Kegiatan pengabdian kepada masyrakat yang terencana dan terstruk- Menindaklanjuti Kepmen 184/U/2001 tur, meliputi kegiatan penyuluhan, tersebut, maka pada tahun 2002 dikelu- pelatihan, konsultasi dan sejenisnya. arkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi yang mengatur tentang Kemudian disebutkan pada pasal berikutn- petunjuk teknis pelaksanaan atas Kepmen ya, bahwa Direktorat Jenderal Pendidikan tersebut. Surat keputusan ini lazim dikenal Tinggi (Dikti) dan Kopertis wajib untuk sebagai SK Dirjen 08/Dikti/Kep/2002. Di melakukan kegiatan pengawasan-pengen- dalam SK Dirjen ini disebutkan bahwa : dalian dan pembinaan kepada perguruan 1. Dipertegasnya bahwa aturan menge- tinggi, baik melalui pemberitahuan atau- nai ujian negara atau ujian pengawasan pun tanpa pemberitahuan. mutu telah dicabut melalui Kepmen 184/U/2001 tersebut. Berdasarkan keputusan menteri ini pula, 2. Dengan keluarnya Kepmen tersebut, maka ditegaskan secara gamblang bahwa maka setiap program studi pada setiap tiap perguruan tinggi wajib untuk mel- perguruan tinggi berwenang melak- aporkan kegiatan proses belajar dan men- sanakan proses belajar mengajar se- gajar kepada Dikti dan Kopertis pada tiap cara mandiri yang meliputi : akhir semester perkuliahan. Mekanisme a.Menerima mahasiswa dan menetap- dan petunjuk teknis terkait pelaporan kan Nomor Pokok Mahasiswa (NPM), 10 Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi dengan demikian kewajiban maha- da-syahkan ijazah oleh Kopertis ditia- siswa PTS untuk memperoleh Nomor dakan Induk Registrasi Mahasiswa (NIRM) dari Kopertis di tiadakan. 3. Sebagai pelaksanaan dari pasal 5 Keputusan Menteri Pendidikan Nasional b. Mengevaluasi kemajuan belajar maha- Nomor 184/U/2001, maka setiap per- siswa (ujian) sendiri, oleh dan di pergu- guruan tinggi wajib melaporkan pros- ruan tinggi masing masing, dengan de- es belajar mengajar selambat-lambat- mikian kewajiban mahasiswa PTS yang nya 1 (satu) bulan terhitung sejak akhir semula harus menempuh ujian negara semester kepada Direktorat Jenderal dengan koordinasi Kopertis ditiada- Pendidikan Tinggi dan Kopertis den- kan, dengan ketentuan persyaratan gan menggunakan format sebagaima- dosen penguji sesuai Keputusan Men- na dalam lampiran SK Dirjen ini. teri Negara Koordinator Bidang Pen- 4. Kelalaian dalam melaksanakan keten- gawasan Pembangunan dan Penday- tuan sebagaimana disebutkan pada agunaan Aparatur Negara Nomor 38/ buitr ketiga di atas dapat dipakai se- KEP/MK.WASPAN/8/1999 tentang bagai salah satu dasar dalam member- jabatan fungsional Dosen dan Angka ikan sanksi pembinaan sebagaimana Kreditnya yang diatur dalam pasal 30 Keputusan c.Menerbitkan ijazah bagi lulusan pro- Mendiknas Nomor 234/U/2000. gram studi oleh perguruan tinggi, den- 5. Keputusan ini berlaku sejak tanggal 6 gan demikian keharusan ijazah lulusan Februari 2002, yakni sejak ditetapkan- PTS yang semula memerlukan penan- nya. Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi 11 SK Dirjen pada tahun 2002 ini (SK Dirjen 08/DIkti/Kep/2002) merupakan bentuk tertulis yang secara resmi menyebutkan mekanisme pelaporan data pada lingkup pendidikan tinggi. Adapun format pelaporan yang dimaksudkan dalam SK Dirjen tersebut ialah sebagai berikut : Lembar Lampiran 1a: Format Lampiran Untuk Kopertis 12 Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi Lembar Lampiran 1b: Format Lampiran Untuk Kopertis Lembar Lampiran 2a: Format Lampiran Untuk Ditjen Dikti Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi 13 Lembar Lampiran 2b: Format Lampiran Untuk Ditjen Dikti 14 Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi 15 BAB III Langkah Baru Si Layar Biru Penerapan peraturan SK-08/DIKTI/ Jika berdasarkan peraturan sebelumn- Kep/2002 di perguruan tinggi dievaluasi ya pelaporan data masih menggunakan karena peraturan tersebut dipandang ku- isian tabel manual, maka SK-34/Kep/DIK- rang sesuai dengan kondisi di lingkungan TI/2002 telah memfasilitasi perguruan perguruan tinggi. Hasil evaluasi tersebut tinggi dengan perangkat media penyimpan melahirkan Keputusan Direktur Jender- elektronik. Selanjutnya, perangkat media al Pendidikan Tinggi No. 34/Kep/DIK- tersebut dikenal dengan nama Evaluasi TI/2002 sebagai perubahan dan penam- Program Studi berdasarkan Evaluasi Diri bahan dari peraturan sebelumnya. Salah (EPSBED). Program ini merupakan pionir satu perubahan yang signifikan adalah proses pelaporan data pendidikan tinggi berkaitan dengan metode pelaporan secara elektronik. proses belajar mengajar yang digunakan. 16 Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi EPSBED merupakan sebuah perangkat EPSBED merupakan basis data untuk media elektronik yang dikembangkan penjaminan mutu pendidikan tinggi. Basis dengan bahasa pemrograman Microsoft ini digunakan oleh PT secara internal da- Visual Basic dengan format database dbf. lam rangka pelaksanaan quality assurance. Format ini dapat dibaca oleh aplikasi sep- Basis data juga digunakan untuk penjam- erti dBase, Clipper, Fox Pro, dll. Program inan mutu eksternal melalui akreditasi EPSBED dibangun dalam platform MS- baik oleh Badan Akreditasi Nasional–Per- DOS. EPSBED juga biasa dijuluki sebagai guruan Tinggi (BAN-PT) maupun badan ‘Layar Biru’ merujuk kepada tampilan non- akreditasi lainnya. Hasil pelaporan data di grafis berwarna biru. EPSBED ditampilkan pada laman evaluasi. or.id. Laman ini dapat dipergunakan untuk memantau kinerja pendidikan tinggi. Data dan informasi yang ada dapat digunakan sebagai dasar analisis untuk pembuatan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pendidikan tinggi. Pada perkembangannya, domain laman ini berubah menjadi evaluasi.dikti.go.id. Data yang ditampillkan pada laman evaluasi.or.id adalah data yang telah divali- Tampilan Aplikasi EPSBED/Layar Biru dasi baik oleh perguruan tinggi, Kopertis Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi 17 maupun Direktorat Jenderal Pendidikan 2. Melakukan pengisian secara langsung Tinggi (Dikti). Dalam prakteknya, laporan melalui aplikasi EPSBED yang telah EPSBED digunakan menjadi salah satu disediakan. Dalam hal ini, program syarat usulan perpanjangan izin program yang tersimpan di CD-ROM harus di- studi. Program studi yang ingin mendapa- instalasi ke hard disk dan kemudian di- tkan perpanjangan izin harus mengajukan jalankan pada hard disk. surat permohonan yang dilampiri cetak profil program studi dari tampilan laman Pelaporan dengan cara konversi lebih dian- evaluasi.or.id. Program studi yang akan jurkan mengingat pada umumnya pergu- diperpanjang izinnya harus memenuhi ruan tinggi telah memiliki sistem infomasi kelengkapan data EPSBED. akademik sehingga hanya perlu dibangun Kewajiban pelaporan data menggunakan sebuah program sederhana yang akan aplikasi EPSBED berlaku untuk seluruh mengkonversi data ke dalam bentuk basis perguruan tinggi di Indonesia terhitung data (dbf) yang telah ditentukan. sejak semester ganjil 2002/2003. Pelaporan data tersebut dapat dilakukan dengan Fitur-fitur yang terdapat di aplikasi ES- dua cara sebagai berikut. PBED secara garis besar adalah sebagai 1. Melakukan konversi data dari sistem berikut. informasi akademik yang ada di masing-masing perguruan tinggi ke dalam bentuk basis data (dbf) yang telah ditentukan. 18 Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi 1. Data Master a. Pendataan Badan Hukum/Perguruan Tinggi b. Program Studi dan Kegiatan Kuliah c. Pendataan Master Mahasiswa Setiap perguruan tinggi mendapatkan d. Pendataan Master Dosen kode berupa enam digit angka yang diten- e. Pimpinan dan Teknisi/Laboran tukan oleh Kopertis untuk Perguruan Ting- 2. Kegiatan Semester a. Pendataan Tabel Kurikulum b. Aktivitas Kuliah Mahasiswa c. Mahasiswa Cuti/Lulus/Non-Aktif d. Aktivitas Mengajar Dosen e. Dosen Keluar/Cuti/Studi 3. Data Penunjang a. Fasilitas Penunjang Akademik b. Kapasitas Mahasiswa Baru c. Penelitian/Publikasi Dosen 4. Evaluasi dan Validasi a. Evaluasi Semester/Tahunan b. Cetak Validasi Data c. View Errror Message gi Swasta (PTS) dan Dikti untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Sementara itu pada laporan EPSBED semester 2005/2006 genap, semua dosen sudah harus memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN). Homebase untuk dosen tetap ditata oleh perguruan tinggi sesuai dengan program studi yang ada dan bidang ilmu dosen yang sesuai dengan program studi. Pada sebagian besar perguruan tinggi, pengisian data dilakukan oleh masing-masing program studi atau fakultas. Operator di perguruan tinggi perlu menggabungkan seluruh data dari masing-masing program studi sebelum dikirimkan ke Kopertis 5. Program Studi Kependidikan a.Isian untuk Program Studi Kependidikan atau Dikti. Fasilitas penggabungan data per program studi telah disediakan pada EPSBED sehingga mempermudah perguruan tinggi dalam melakukan rekapitulasi. Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi 19 Rekapitulasi data perguruan tinggi dival- menyesuaikan dengan kebutuhan pergu- idasi oleh operator di perguruan tinggi ruan tinggi dan khususnya memperbaiki dan kemudian dikumpulkan ke Dikti dalam program bila masih terdapat permasala- bentuk kaset Compact Disk (CD). Khusus han sistem. Penyempurnaan juga dise- untuk PTS, data dikumpulkan terlebih da- suaikan dengan kebijakan-kebijakan yang hulu ke Kopertis untuk divalidasi. Kopertis berlaku di lingkungan Dikti. Seperti pada wajib mengolah data elektronik PTS dan tahun 2007, EPSBED mengalami penyem- menyampaikan rekapitulasi hasil kepada purnaan mengikuti Surat Keputusan Dir- Dikti selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan jen Dikti Nomor 163/DIKTI/kep/2007 terhitung sejak akhir semester. Validasi tentang Penataan dan Kodifikasi Program data, baik di Pusat maupun Kopertis, me- Studi pada Perguruan Tinggi. merlukan aktivitas tatap muka. Operator dari daerah harus berkunjung ke Pusat/ Dikti atau Kopertis tidak berwenang men- Kopertis untuk melakukan tahapan terse- gubah data laporan EPSBED dari perguru- but. Setiap semester, Dikti juga menga- an tinggi. Seluruh perubahan data dilaku- dakan pertemuan rutin dengan PTN/ kan oleh perguruan tinggi bersangkutan Kopertis untuk melakukan validasi dan melalui program EPSBED yang kemudian konsolidasi data. Perguruan tinggi yang akan divalidasi kembali oleh Dikti atau telah lengkap dalam melaporkan datanya Kopertis. Aktivitas tatap muka diperlukan akan mendapatkan sertifikat tanda pe- kembali dalam hal ini. Proses pendataan menuhan data. yang belum dalam jaringan (daring) mer- Program ESPBED terus disempurnakan upakan salah satu kendala dalam pelapo- 20 Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi ran data menggunakan EPSBED. Selain itu, tidak adanya riwayat pencarian atau log history dalam program EPSBED menyulitkan dalam melacak perguruan tinggi yang berbuat curang. Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi 21 22 Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi BAB IV Transformasi Pelaporan Digital Peran EPSBED dalam penunjang kebi- Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, pada jakan dan keputusan pimpinan dianggap periode itu dikenal dengan istilah PDPT. belum memadai. Sulitnya akses akan data Istilah ini adalah salah satu program uta- EPSBED dinilai menjadi salah satu penye- ma cetak biru IT Ditjen Dikti yang memili- bab akhirnya program ini direncakan untuk ki tujuan utama sebagai acuan utama data disempurnakan. Pada tahun 2008, Direk- penjaminan mutu pada pendidikan tinggi. torat Jenderal Pendidikan Tinggi meran- PDPT dirancang bersifat terpusat, mudah cang IT Blueprint Ditjen Dikti 2008-2011, diakses serta terjaga validitasnya. istilah PDPT mulai diperkenalkan. Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi 23 Arsitektur Sistem Informasi Ditjen Dikti Gambar di atas menjelaskan bagaimana tang Pendidikan Tinggi, dengan PDPT di- suatu database terpusat menjadi sumber jelaskan sebagai komponen penting dalam informasi bagi pimpinan serta aplikasi dan sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi. sistem informasi yang ada di Ditjen Dikti. PDPT mulai dikenal pada masa itu sebagai Pada program inovasi pendobrak data terpusat. EPSBED ke PDPT tidak berjalan mulus. Bahkan PDPT pada masa itu menjadi kon- Hal ini dikarenakan alih pengetahuan sep utama dalam penyusunan undang-un- yang terbatas serta sumber daya manu- dang pendidikan tinggi. Pada tahun 2012, sia yang masih jauh dari cukup. Program lahirlah UU nomor 12 Tahun 2012 ten- PDPT saat itu dilaksanakan oleh Bagian 24 Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi perjalanannya, perubahan dari Perencanaan, Sekretariat Ditjen Dikti Alat pelaporan yang dirancang pada awal dengan dibantu tim ahli yang berasal dari fase PDPT adalah program Dispatcher. Universitas Indonesia, Institut Teknologi Aplikasi ini berbasiskan web serta meng- Bandung, Universitas Gadjah Mada serta gunakan format excel untuk mengirimkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. data dari perguruan tinggi. Basis data yang Proses terlama dari program ini saat peny- digunakan pada saat itu adalah Oracle pada usunan kamus data PDPT. Hal ini membu- pusat dan MySQL pada aplikasi client Dis- tuhkan tenaga yang cukup banyak serta patcher. Selain alat pelaporan, juga disusun sumber informasi yang dapat diandalkan. dashboard informasi data pendidikan tinggi. Selain itu, penentuan alat pelaporan juga memiliki kendala tersendiri. Tampilan Dashboard PDPT Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi 25 Pelaporan yang dirancang pada program kan data ke mesin DIKTI secara otomatis, PDPT lalu berkembang menjadi meman- aktif dan terjadwal. faatkan webservice. Fasilitas ini memu- Proses Web Service Push PDPT : ngkinkan perguruan tinggi dapat meng- 1. Dikti menyediakan URL Web Service umpulkan data dari sistem informasi 2. Universitas mengirim data ke Dikti akademik yang mereka miliki. Webservice 3. Sumber data tergantung masing-mas- pada masa PDPT dibagi menjadi webser- ing Akademik 17 Rekomendasi peng- vice push dan pull. Webservice push adalah fasilitas webservice yang dimanfaatkan perguruan tinggi yang memiliki format data tersendiri. Sementara itu, webservice pull adalah fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh perguruan tinggi yang masih memanfaatkan format data EPSBED. Metode webservice pull direncanakan sedikit demi sedikit dihilangkan demi meniadakan format EPSBED. Web Service Push adalah perangkat lunak yang mendukung interoperabilitas dan interaksi data antar mesin internal akademik dengan mesin DIKTI menggunakan format data XML. Layanan ini akan membuat mesin internal akademik mengirim26 Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi gunaan fitur untuk : a. Data Transaksi b. Jumlah Data: Lebih dari 250 ribu record c. Format Data Sumber di Sistem Internal akademik sudah dipetakan kedalam Format PDPT d. Akademik memiliki kemampuan membangun fasilitas Web Service. Web Service Pull adalah perangkat lunak yang mendukung interoperabilitas dan interaksi data antar mesin internal universitas dengan mesin DIKTI menggunakan formal XML. Layanan ini akan membuat mesin DIKTI menarik data dari mesin in- ternal Univeritas secara otomatis, aktif sanaan teknisnya mengalami kendala seh- dan terjadwal. ingga tidak dapat bertahan lama. Proses Web Service Pull PDPT : 1. Akademik universitas mengirimkan URL Web Service ke Dikti 2. Dikti menarik data dari akademik universitas Banyak alat pelaporan yang muncul pada masa PDPT, sebut saja Win-EPSBED, Dispatcher, Webloader hingga PDPT Light Service. Alat pelaporan tersebut tidak 3. Sumber data file EPSBED 18 Re- dapat bertahan lama karena konsepnya komendasi penggunaan fitur untuk: lemah serta tidak didukung dengan sum- a. Data Transaksi ber daya yang memadai. Akhirnya pada b. Format Data Sumber di Sistem In- akhir tahun 2013 mulai dikonsepkan ternal Universitas masih mengguna metode baru yang merupakan penyem- kan EPSBED purnaan dari PDPT. Program baru inilah c. Akademik memiliki kemampuan mebangun fasilitas Web Service. yang melahirkan konsep baru pangkalan data pendidikan tinggi yang akhirnya dirubah sebutannya menjadi PDDikti. Dalam perjalanannya, alat pelaporan ini akhirnya tidak dapat digunakan secara maksimal. Pemicunya adalah kesalahan teknis saat uji coba, sehingga database yang ada di pusat mengalami galat. Walaupun konsepnya baik, namun dalam pelakSenarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi 27 28 Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi BAB V Masa Depan Pangkalan Data Pada masa sebelumnya, proyek Pang- Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 ten- kalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT) tang Pendidikan Tinggi, PDDikti harus dibangun dari tahun 2008 hingga 2011. memenuhi kebutuhan data untuk penja- Namun pengumpulan data belum dapat minan mutu baik internal maupun ekster- dilakukan secara maksimal karena masih nal yang di dalamnya terdapat tridarma banyak perguruan tinggi yang belum ter- perguruan tinggi yaitu pendidikan, peneli- jangkau teknologi informasi dan komu- tian, dan pengabdian kepada masyarakat. nikasi yang baik sehingga belum mampu Berdasarkan hal tersebut kebutuhan akan untuk memanfaatkan PDPT yang berba- data terus meningkat sehingga struk- sis web. Istilah PDPT kemudian disem- tur pengelolaan data pun harus menye- purnakan menjadi PDDikti. Berdasarkan suaikan. Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi 29 Pada tahun 2014, dibangun Pangkalan dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) dengan No. 61 Tahun 2016 tentang Pangkalan PDDikti Feeder sebagai sarana pelapo- Data Pendidikan Tinggi yang digunakan ran semester yang dapat mengakomodasi sebagai dasar acuan pelaporan data pen- kebutuhan dari seluruh perguruan tinggi. didikan tinggi. Sistem ini dapat diterapkan pada perguruan tinggi dengan sumber daya manusia dan Kebijakan tersebut berkembang, PDDikti teknologi yang baik maupun yang belum Feeder pun adaptif menyesuaikan kebutu- tersentuh teknologi. Pusat Data dan In- han dari setiap pengguna atau pemangku formasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan kepentingan sehingga sistem PDDikti Pendidikan Tinggi (Pusdatin Iptek Dikti) Feeder terus dibenahi. Dari ranah teknis, juga menyediakan laman forlap.dikti.go.id pembenahan dilakukan dengan memod- yang berfungsi sebagai administrasi pel- ifikasi struktur basis data sejak awal pe- aporan. Saat itu belum ada aturan terkait luncuran PDDikti Feeder pada tahun dengan tata cara dan aturan mengenai 2014 hingga saat ini. Sejumlah perubahan PDDikti. Pusdatin Iptek Dikti, khususnya dan penyempurnaan juga terus bergulir. Bidang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, Kronologi perkembangan Patch PDDik- berinisiatif menyusun sebuah aturan yang ti Feeder dari Juli 2014 hingga Januari dapat diikuti oleh perguruan tinggi, Kop- 2016 adalah sebagai berikut: ertis, dan satuan kerja utama lainnya. Ha- 1. 16 Juli 2014, dibentuk PDDikti Feed- sil dari penyusunan aturan tersebut mela- er Candidate Release (CR) versi 3 hirkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi yang merupakan versi paling awal. Un- 30 Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi tuk itu dilakukan uji coba terhadap 50 a. gagal eksekusi data prefill, Perguruan Tinggi Agama (PTA). b. membuka validasi sinkronisasi nilai 2. September 2014, diperbaharui menjadi PDDikti Feeder v1.0 (BETA Version) yang dibentuk untuk keperluan sosialisasi atau bimbingan teknis dan uji coba secara nasional. mahasiswa transfer, dan c. mengakomodir No. Registrasi SERDIK. 6. 23 Maret 2015 kembali rilis Patch PDDikti v1.1 rev c #20150323 yang 3. 5 Februari 2015, PDDikti Feeder v1.1 mengubah, menambahkan beberapa mulai efektif digunakan untuk pel- kategori dan memperbaiki beberapa aporan data PDDikti menggantikan kategori sebelumnya. Yaitu: aplikasi EPSBED sesuai dengan Su- a. Perubahan tipe data untuk inputan rat Edaran Dirjen Dikti nomor 2332/ nilai transfer konversi (desimal). E1.2/KP/2015. 4. 6 Februari 2015, dirilis Patch PDDikti v1.1 #20150206, namun masih terdapat beberapa permasalahan, sehingga Patch PDDikti Feeder terus diperbaharui. 5. 24 Februari 2015, rilis Patch PDDikti v1.1 rev b #20150224 yang memperbaiki beberapa permasalahan dalam aplikasi seperti: a. Penambahan laporan nilai transfer, b. Penambahan fitur update aplikasi, c. Penambahan fitur update kode registrasi, d. Perbaikan permasalahan gagal eksekusi data prefill, e. Perbaikan validasi per periode, f. Perbaikan paging pada menu validasi, g. Perbaikan paging pada menu matakuliah kurikulum, h. Perbaikan pada proses input nilai. Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi 31 7. 23 Juni 2015 PDDikti kembali merilis Patch PDDikti v1.1 rev d #20150623 yang di dalamnya terdapat beberapa revisi seperti: a. penambahan filter akses program studi, dan b. perpanjangan expired date sampai 31 Januari 2016. 8. 29 Januari 2016 rilis Patch PDDikti v1.1 rev e #20160129 yang juga tel- Tampilan Aplikasi PDDikti Feeder 2.0A ah melakukan beberapa perbaikan, penambahan, serta perubahan kategori seperti sebelumnya namun dengan beberapa tambahan dan perpanjangan masa kedaluwarsa. Seperti: a. perbaikan data diluar periode aktif, dan b. perpanjangan expired date sampai 15 Juli 2016 . Selain dengan perkembangan sistem, terdapat beberapa perubahan terhadap data yang dilaporkan. Dahulu, data yang dilaporkan hanya data akademik, namun saat ini data yang dilaporkan berupa data pokok, data referensi, dan data transaksional. Data pokok merupakan variabel minimal yang merepresentasikan sejumlah orang, unit organisasi atau objek sebagai syarat untuk penyelenggaraan pendidikan tinggi yang meliputi nama lembaga dan nama personal. Data referensi adalah 32 Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi kisaran nilai atau isian yang digunakan un- an dilakukan dengan cara daring, proses tuk menyusun data lain agar terdapat kes- sinkronisasi dapat dilakukan setelah oper- eragaman makna atau interpretasi, meru- ator memasukkan data-data yang diperlu- juk pada penomoran seperti NIDN, NIDK, kan dalam PDDikti Feeder. Namun apabila NUP dan kependudukan. Data transak- dilakukan secara manual, setelah operator sional merupakan representasi perubahan memasukkan data dalam PDDikti Feeder, data mengenai orang, unit organisasi atau data tersebut akan sinkron secara offline, objek yang termasuk kategori data pokok lalu data tersebut diunduh kembali oleh pendidikan tinggi. Data tersebut meliputi operator. Setelah mendapatkan jaringan data akreditasi dan sertifikasi dosen. PD- internet baru dilakukan sinkronisasi. Hal Dikti juga menghimpun data kegiatan PT tersebut dilakukan agar data yang bera- seperti Sistem Informasi Penelitian dan da di perguruan tinggi sama dengan data Pengabdian Masyarakat (Simlitabmas). yang berada di PDDikti. Seluruh fungsi ini telah diatur dalam Permenristekdikti No. 61 Tahun 2016. Permenristekdikti No. 61 Tahun 2016 mengatur tanggung jawab pengelola PD- Pendataan pada masa PDDikti ini dapat Dikti untuk menghimpun kebutuhan data dilakukan dengan dua acara yaitu dalam ja- dari unit utama sehingga pengembangan ringan (daring) dan manual. Pengisian data struktur data perlu disesuaikan. PDDikti melalui dua metode tersebut memiliki alur Pusat maupun Kopertis terus melakukan yang sama, tetapi hanya berbeda pada sosialisasi dan bimbingan teknis untuk proses sinkronisasi data. Apabila pendata- meningkatkan kesadaran perguruan tinggi Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi 33 terkait penyampaian pelaporan data. Selain itu, PDDikti juga berusaha berinovasi dengan membangun Helpdesk yang terintegrasi dengan sistem dari unit utama lain, membuat jejaring pengelola PDDikti, dan membuat Validator Nasional untuk mengecek kebenaran data. 34 Senarai Kisah Pelaporan Data Pendidikan Tinggi Copyright C 2 0 1 7 - P U S D AT I N I P T E K D I K T I