BAB III USULAN PROGRAM PENGEMBANGAN Usulan Program Pengembangan ini disusun berdasarkan hasil evaluasi diri secara menyeluruh terhadap jurusan budidaya hutan UMM, sebagaimana telah diuraikan pada Bab 2. Dari analisis terhadap fenomena, diketahui bahwa jurusan budidaya hutan UMM memiliki beberapa kelemahan yang harus diperbaiki dalam rangka penguatan kualitas kinerja terutama terkait dengan organisasi dan internal manajemen, efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran, serta kepuasan pelayanan terhadap mahasiswa dan pengguna jasa pendidikan (stakeholders). Berdasarkan pengelompokkan Isu-isu Strategis L-RAISE, kelemahan tersebut adalah : 1). Terkait dengan isu strategis Kepemimpinan (Leadership), akar permasalahan yang ditemukan adalah Mutu layanan yang kurang baik,belum adanya baku administrasi di tingkat jurusan, deskripsi kerja pejabat dan unit terkait terkait belum jelas, pendataan aktivitas mahasiswa kurang baik sehingga belum diketahui/terdeteksinya masalah yang dihadapi mahasiswa. 2). Terkait dengan isu strategis Suasana Akademik (Academic Atmosphere), akar permasalahan yang ditemukan adalah: 1) Mutu layanan akademik belum baik 2)Ketrampilan dan wawasan penelitian dosen masih kurang, 3) belum maksimalnya komunikasi interaktif antara dosen dan mahasiswa dalam proses pembimbingan (bimbingan akademik dan bimbingan tugas akhir/skripsi) 4) Kurangnya kemampuan interpreneur mahasiswa. 3). Terkait dengan dengan isu strategis Manajemen dan organisasi internal (Internal management and organization), akar permasalahan yang ditemukan adalah Mutu layanan akademik belum baik, Sistem layanan administrai belum baik, skill (ketrampilan) karyawan masih kurang, belum adanya sistem penjaminan mutu sesuai Pedoman Penjaminan Mutu yang dibuat oleh DIKTI, yang berakibat kurang efektifnya proses belajar mengajar. 4). Terkait dengan isu strategis Efisiensi (Efficiency), akar permasalahan yang ditemukan adalah mutu layanan akademik belum baik, kemampuan penelusuran sumber belajar mahasiswa masih kurang, sehingga masa penyelesaian studi mahasiswa lama. Berdasarkan kelemahan-kelemahan yang ada dan tujuan masa depan yang ingin dicapai ditemukan beberapa alternatif solusi untuk dilaksanakan sebagai program pengembangan Jurusan Budidaya hutan. Pemilihan alternatif solusi ini dilakukan dengan memperhatikan prinsip bahwa program tersebut harus dan dapat dilakukan dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki. Beberapa program bahkan sudah menjadi komitmen untuk dibiayai sendiri melalui pendanaan rutin universitas seperti program peningkatan kualitas organisasi dan program peningkatan kualitas dosen melalui studi lanjut. Sebagaimana Higher Education Long Term Strategy (HELTS) 2003 – 2010 yang telah dicanangkan Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI), program yang diusulkan oleh Jurusan Budidaya hutan UMM pada dasarnya adalah untuk meningkatkan daya saing lulusannya melalui penyelenggaraan pendidikan yang efektif dan efisien. Secara khusus usulan program ini ditujukan untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran, meningkatkan kualitas input, meningkatkan suasana akademik, dan meningkatkan efisiensi dalam pemanfaatan sumberdaya, serta mengupayakan keberlanjutan. 33 Selain berpedoman pada HELTS 2003 - 2010 yang telah dicanangkan DIKTI, aktifitas program pengembangan yang diusulkan adalah dalam rangka pencapaian Visi, Misi dan tujuan Jurusan Budidaya hutan yang telah ditetapkan. Dengan adanya program-program pengembangan untuk peningkatan penguatan kualitas ini, maka Jurusan Budidaya hutan akan dapat mengejar ketertinggalannya dari institusi pendidikan sejenis lain yang lebih maju, khususnya dari Jurusan budidaya hutan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Pulau Jawa. Pada akhirnya kepercayaan dari masyarakat pengguna atau stakeholders akan meningkat atas kualitas pendidikan dan lulusan yang dihasilkan. Rincian program yang diusulkan terkait dengan kegiatan, sub-kegiatan, indikator kinerja, dan lain-lain diuraikan sebagai berikut : 1). Program Peningkatan Kinerja Kepemimpinan (Leadership) melalui aktivitas: 1) Menyusun/ Mengembangkan Mekanisme Kerja dan Kualitas Organisasi (L.1). 2). Program peningkatan (Relevanci, R) melalui aktivitas: 1) Memperbaiki kurikulum berbasis KBK. 3). Program peningkatan Suasana Akademik (Academic Atmosphere, A) melalui aktivitas: memperbaiki media dan mutu pembelajaran, Memperbaii mutu praktikum, meningkatkan skill penelitian dosen, meningkatkan skill mahasiswa, meningkatkan interaksi dosen dengan mahasiswa melalui diskusi dan seminar ilmiah. 4). Program peningkatan Manajemen dan organisasi internal (Internal management and organization, I) melalui aktivitas : memperbaiki layanan adminitrasi, meningkatkan skill karyawan. 5). Program peningkatan Efisiensi (Efficiency, E) melalui aktivitas: memperbaiki inovasi pembelajaran, meningkatkan sumber belajar dan dukungan pembelajaran.