BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kegiatan Praktik Kerja Nyata di Proyek Rumah Susun Sewa UMM dilaksanakan selama satu bulan terhitung mulai tanggal 5 Novemver 2018 s.d 8 Desember 2018. Proyek pembangunan rumah susun ini terletak di Jalan Raya Tlogomas, Landungsari, Dau, Kota Malang. Proyek Rumah Susun Sewa UMM ini terdiri dari 4 lantai yaitu lantai 1, lantai 2, lantai 3, dan lantai 4. Kegiatan yang dilakukan di proyek berupa pemantauan langsung ke lapangan dengan diawali pemahaman gambar arsitektur dan struktur serta turut serta membantu membuat progres pekerjaan baik harian maupun mingguan, membantu mengecek progress pekerjaan di lapangan. Dalam kurun waktu satu bulan di proyek cukup memberikan gambaran suasana kerja tim yang solid dan profesional serta sistem kerja didalam PT.CITRA PRASASTI KONSORINDO. Setelah melakukan pengamatan dilapangan, dapat disimpulkan beberapa hal terkait pembangunan proyek sebagai berikut. Pembangunan sebuah proyek konstruksi sangat ditentukan oleh peran serta secara aktif dari semua pihak yang terlibat, baik itu pemilik (owner), pelaksana (contractor), pengawas, mandor sampai dengan pekerja. Selain itu komunikasi antara setiap elemen memberikan dukungan secara nyata bagi kelancaran pembangunan. Manajemen sumber daya, baik tenaga maupun material secara optimal akan memberikan arah yang jelas bagi kesuksesan pembangunan. Pelaksanaan kegiatan konstruksi tidak selamanya dapat berjalan sesuai dengan schedule yang telah ditetapkan, banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut salah satu diantaranya adalah faktor cuaca. Pada Proyek Rumah Susun Sewa UMM kerap kali kegiatan konstruksi dihentikan sementara akibat cuaca yang tidak mendukung seperti hujan lebat yang mempengaruhi jarak pandang pekerja yang mengakibatkan perubahan schedule yang telah di tentukan sebelumnya. 5.2 Saran Beberapa saran yang dapat disampaikan pada Proyek Rumah Susun Sewa UMM, yaitu sebagai berikut. 1) Dalam pemilihan sumber daya manusia perlu diperhatikan faktor usia dan kemampuan sehingga akan memberikan hasil yang optimal dan juga penggunaan perlengkapan safety harus di pertanggung jawabkan sabagai mana peraturan dalam melaksanakan pekerjaan berat. 2) Jika terdapat perubahan perencanaan atau tambahan hendaknya disesuaikan dengan kondisi lapangan, gambar-gambar kerja untuk pekerjaan tambahan perlu disiapkan agar tidak terjadi penundaan pekerjaan. 3) Hendaknya sebelum melaksanakan pembangunan perlu direncanakan secara matang dan terinci sehingga tidak perlu melakukan perubahan-perubahan ditengah perjalanan proyek. 4) Perlunya pengawasan lebih detail untuk pelaksana proyek, agar tidak ada pekerjaan – pekerjaan yang bersifat detail terlewatkan dan dapat dilakukan sesuai prosedur atau pun instruksi kerja yang telah ada. 5) Dari segi keselamatan kerja untuk alat safety lebih diperhatikan agar keselamatan para pekerja aman dan lebih terjaga.