BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan permukiman yang dihadapi kota besar semakin kompleks khususnya di Jakarta.Dengan masalah tingginya tingkat kelahiran dan migrasi penduduk membuat semakin berkurangnya lahan di kota Jakarta semakin terbatas dan nilai lahan yang semakin meningkat serta mayoritas penduduk dari tingkat ekonomi rendah. Permasalahan tersebut menimbulkan permukiman-permukiman padat di kawasan yang dianggap strategis yaitu kawasan pusat kota, industri dan perguruan tinggi. Berdasarkan data dari Badan pusat statistik Jakarta, pada tahun 2013 jumlah penduduk di DKI Jakarta mencapai 9,8 juta jiwa atau meningkat dan diperkirakan akan terus meningkat ditahun 2014. Sehingga lahan yang ada diJakarta semakin terbatas. Alternatif pembangunan yang dianggap paling sesuai dengan kondisi di atas yaitu pembangunan kearah vertikal, dalam hal ini adalah Rumah Susun. Dikutip dalam harian kompas.com tanggal 8 oktober 2013, Walikota Jakarta saat ini, Joko Widodo menargetkan bahwa pada tahun 2014 rumah susun yang akan dibangun akan dilengkapi dengan photovoltaic (panel surya) sebagai penghasil energi listrik yang akan digunakan untuk keperluan energi dalam rumah susun tersebut. Sehingga dengan adanya panel surya tersebut ditargetkan mengurangi pemakaian energy listrik pada rumah susun sebanyak 5% sehingga akan ada unsur eco concept yang ramah untuk lingkungan. Potensi energi cahaya matahari sebagai sumber energi terbarukan cukup menjanjikan, karena Indonesia terletak pada garis ekuator, dimana sepanjang tahun mendapatkan cahaya matahari yang cukup banyak. Listrik tenaga matahari dibangkitkan oleh komponen yang disebut panel surya. Komponen ini mengkonversi energi dari cahaya matahari menjadi energi listrik. Energi matahari sebagai sumber energi terbesar di muka Bumi masih jarang sekali dilirik untuk menghasilkan energi listrik. Pemenuhan kebutuhan energi listrik untuk rumah susun dapat dilakukan melalui penerapan stand alone photovoltaic System (SAPS) yang bertumpu pada konversi energi matahari menggunakan modul panel surya. (Agustinus Siahaan, 2010) 1 2 Berbeda jika dengan genset yang dalam pemakaianannya masyarakat hanya menggunakannya berdasarkan jumlah bahan bakar yang ada, dikarenakan genset tersebut boros bahan bakar, harganya relatif mahal dan ketersediaanya terbatas ataupun dari PLN yang memerlukan pasokanyang masih berasal dari bahan bakar fosil. Maka diharapkan dengan diterapkannya modul panel surya maka kebutuhan energi dimalam hari bisa tergantikan dengan diterapkannya modul panel surya ini. 1.2 Identifikasi Masalah Letak Indonesia yang masuk ke dalam iklim tropis serta di lewati oleh garis khatulistiwa, membuat Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pemanfaatan sumber energi terbarukan. Begitu pula dengan iklim di Jakarta. Khusus sinar matahari. Jakarta memiliki sinar matahari yang berlimpah sepanjang tahunnya. Dengan memanfaatkan sinar matahari sebagai pencahayaan pada siang hari yang dapat dialokasikan untuk menghasilkan energi listrik dengan menggunakan teknologi photovoltaic (panel surya). Teknologi PV adalah teknologi yang dapat mengubah sinar matahari menjadi listrik (Edmond Becquerel, 1839). Namun, tidak dapat kita pungkiri bahwa dalam pemanfaatan energi dari matahari ini memiliki kendala tersendiri, contohnya seperti Ketinggian tempat dari permukaan laut, suhu udara, kabut (berawan tebal), kadar polusi udara dan intensitas matahari adalah faktor – faktor yang banyak mempengaruhi nilai arus dan tegangan yang dihasilkan oleh panel surya (Rehiara, 2005). 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan masalah yang disebukan diatas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut : • Bagaimana aplikasi panel surya yang efektif pada rumah susun agar energi listrik yang dihasilkan dapat tersalurkan dengan efektif ? • Berapa jumlah panel surya yang dibutuhkan untuk bangunan rumah susun? 1.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Perencanaan rumah susun dengan fasilitas dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku 3 2. Menganalisa orientasi bangunan agar jatuhnya cahaya matahari kebidang panel surya maksimal sehingga energi yang dapat digunakan juga maksimal 3. Menganalisa kebutuhan energi yang dibutuhkan dalam rumah susun dan berapa jumlah energi yang mampu dipasok menggunakan panel surya tersebut. 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan solusi desain rumah susun yang terintegrasi dengan panel surya sehingga dapat dihasilkan energi alternatif yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi penghuni rumah susun secara efektif. 1.6 State of the Art Tabel 1.1 State of the Art No Judul dan peneliti Jurnal Pembahasan Permasalahan Pada proses pengisian Implementasi implementasi panel surya energi yang diterapkan pada daerah terpencil di 1 rumah tinggal di desa sibuntuon, kecamatan habinsaran . Agustinus Siahaan terbarukan http://ww (renewable w.e- energy) berupa bookspdf. tenaga matahari org/ pada rumah yang tidak terhubung ke grid. terjadi ketidakstabilan pada tegangan yang terukur karena terjadinya pengisian tetapi terhubung ke beban lampu di saat pagi hingga sore hari Teori Konversi energi matahari ke energi listrik dengan menggunakan panel surya pada baterai sangat baik pada kondisi siang hari dengan kondisi cuaca panas maupun hujan, yaitu 4 berada pada kisaran jam 10:00 pagi sampai dengan jam 15:00 sore Dalam rumah susun ada Rumah susun 2 sebagai bentuk Jurnal Mengetahui budaya Sistem Fungsi Rumah bermukim teknik susun sebagai masyarakat Industri tempat tinggal modern, Samsul volume 6 dan beraktivitas Bahri Perbedaan status dari masyarakat yang tinggal di dalam rumah susun. beberapa hal yang mempengaruhi aktivias pada rumah susun yaitu siapa yang tinggal dan apa perkerjaannya besarnya irradiance Implementasi 3 akan teknologi panel Bina surya pada Nusantara bagaimana elemen atap University menempatkan untuk , posisi panel mendapatkan Departem surya yang produksi listrik en of benar. yang lebih baik, Architectu Religiana re Perbedaan atap sebanding pelana dengan dengan atap datar besarnya solar untuk radiasi apabila melakukan jatuhnya sinar simulasi. matahari tegak lurus dengan permukaan Hendarti atap. Ultra-High 4 Efficiency Photovoltaic Cells for Large proquest meningkatkan Penggunaan Peningkatan efisiensi Spektrum efisiensi konversi matahari konversi photovoltaic dan memancarkan photovoltaic 5 Scale Solar untuk di bumi dan dapat Power mengembangkan foton fluks digunakan Generation, penyimpanan dikumpulkan menggunakan Yoshiaki energi dan oleh sel atas MOVPE Nakano pengiriman (InGaP), sel teknologi baru tengah (GaAs), dan sel bawah (Ge) Permasalahan yang dihadapi dalam pengelola adalah karena sistem pengelolaan rumah susun merumuskan Pengelolaan Rumah Susun 5 Sederhana Sewa Cengkareng, Mokh Subkhan konsep UNDIP pengelolaan Semarang rumah susun , sederhana sewa 2008 Cengkareng yang optimal Perlu adanya yang tertib dan penataan fisik terkesan dan sarana “kaku”, agar penghuni sehingga tidak dapat mengakomoda menikmati sikan beberapa tinggal pada kebiasaan/ rumah susun cara hidup tersebut. bertempat tinggal di rumah landed houses, sehingga terdapat beberapa karakter yang hilang. 6 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika pembahasan dalam penyusunan karya tulis tugas akhir ini dibedakan menjadi 5 bagian besar, yaitu : BAB 1 PENDAHULUAN Pada Bab 1 ini membahastentang latar belakang proyek, maksud dan tujuan arsitektural dari proyek. Bagian ini juga memuat lingkup pembahasan yang meliputi gambaran proyek, Selain itu, bagian ini pun memuat sistematika pembahasan serta state of the art. BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI Pada Bab 2 membahas tentang tinjauan umum dari proyek, tinjauan khusus topik dan tema, kelengkapan data lainnya, dan relevansi pustaka pendukung (landasan teori, studi literatur, dan studi banding). BAB 3 METODE PENELITIAN Pada metode penelitian berisi cara mendapatkan dan menganalisis data untuk mendapatkan jawaban penelitian. BAB 4 ANALISIS Pada Bab 4 membahas tentang identifikasi ketajaman dan relevansi pendekatan perancangan arsitektural sesuai dengan topik.yang meliputi : analisis terhadap tapak, kegiatan penghuni rumah susun hingga kebutuhan energi penguhuni, simulasi terhadap cahaya matahari dan gubahan massa bangunan. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan berisi tentang uraian atau ringkasan dari hasil analisa dan pembahasan, sedangkan saran berupa masukan bagi peneliti selanjutnya