BAB VI ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN Analisis lingkungan perusahaan merupakan salah satu proses yang harus dilakukan dalam manajemen strategis yang bertujuan untuk mengidentifikasi lingkungan perusahaan. Pada umumnya lingkungan perusahaan terdiri dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan mikro. 6.1. Analisis Lingkungan Internal Lingkungan internal merupakan lingkungan yang berada didalam perusahaan serta berpengaruh langsung terhadap arah dan tindakan perusahaan. Analisis lingkungan internal dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh Tyas Orchid. Faktor-faktor internal yang dianalisis meliputi aspek manajemen, pemasaran, keuangan dan akuntansi, produksi dan operasi, sumberdaya manusia serta penelitian dan pengembangan. 6. 1. 1. Manajemen Untuk menganalisis fungsi manajemen Tyas Orchid terdapat beberapa aspek yang perlu dikaji antara lain aspek perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengelolaan staf dan aspek pengendalian. 1) Perencanaan Saat ini usaha Tyas Orchid belum memiliki perencanaan tertulis baik untuk jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Hal ini terlihat dari belum adanya pernyataan visi, misi dan tujuan perusahaan yang dirumuskan secara tertulis, jelas dan spesifik. Meskipun demikian, kondisi ini tidak mempengaruhi pemilik Tyas Orchid untuk mengembangkan usahanya. Hal ini terlihat dari keputusan yang diambil oleh pemilik Tyas Orchid pada saat akan memasuki bisnis wedding decoration. 2) Pengorganisasian Struktur organisasi Tyas Orchid terlihat pada Gambar 5 menunjukkan bahwa posisi manajemen puncak dipegang langsung oleh pemilik, dimana pada posisi ini pemilik bertanggung jawab terhadap pengambilan keputusan strategis yang terkait dengan kelancaran usaha. Selain itu pemilik juga bertanggung jawab terhadap beberapa bidang yaitu bidang pemasaran seperti melakukan promosi langsung ke konsumen melalui proposal bisnis dan brosur, bidang operasional seperti merangkai langsung rangkaian bunga untuk pesanan khusus, bidang keuangan seperti pembayaran upah karyawan, pembelian bahan baku, kasir dan berbagai hal yang terkait dengan arus keluar masuk keuangan perusahaan. Untuk bagian produksi atau pembudidayaan, pihak yang diberi wewenang untuk bertanggungjawab berasal dari keluar keluarga dimana posisi ini bertugas melakukan kegiatan pembudidayaan tanaman hias, pemupukan, pergantian media tanam dan penyiraman. Karyawan bagian produksi merupakan karyawan yang telah berpengalaman dibidang tanaman hias. Untuk bagian perangkaian diberikan wewenang kepada pihak yang berasal dari luar keluarga dan bertugas untuk merangkaian bunga dan tanaman hias serta melakukan pengemasan. Untuk pengiriman, pihak yang bertanggungjawab yaitu berasal dari luar keluarga dan bertugas untuk melakukan pengiriman pesanan bunga dan tanaman rental serta perawatan tanaman rental. Dalam menjalankan operasionalisasi perusahaan, pemilik Tyas Orchid menerapkan pendekatan top down, dimana seluruh komando dilakukan langsung oleh pemilik usaha kemudian unit-unit dibawahnya hanya melaksanakan hal-hal yang direncanakan. 3) Pemberian Motivasi Meskipun pendekatan yang dilakukan oleh pemilik Tyas Orchid lebih bersifat top down dalam operasionalisasi perusahaan akan tetapi pemilik tidak menganggap karyawan sebagai bawahan melainkan sebagai rekan kerja. Hal ini karena peran serta karyawan juga terlibat dalam keberhasilan suatu usaha. Salah satu tindakan yang dilakukan oleh pemilik untuk meningkatkan motivasi karyawan adalah dengan cara melibatkan diri untuk ikut serta dalam proses produksi seperti pemilihan tanaman untuk disewakan dan membuat rangkaian bunga. Pemberian motivasi terhadap karyawan penting dilakukan karena terkait dengan loyalitas para karyawan terhadap perusahaan sehingga para karyawan tersebut tetap merasa nyaman selama bekerja. 57 4) Pengelolaan Staf Pengelolaan staf dalam sebuah perusahaan terkait dengan budaya atau iklim kerja yang diterapkan oleh perusahaan tertentu. Budaya atau iklim kerja dalam kumpulan nilai, harapan serta kebiasaan masing-masing orang yang ada diperusahaan tersebut yang pada umumnya tetap dipertahankan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dalam Tyas Orchid, budaya atau iklim kerja yang terjadi cenderung ke arah kekeluargaan. Oleh karena itu, komunikasi yang terjalin antara pemilik Tyas Orchid kepada para karyawannya tidak bersifat kaku sehingga kondisi seperti ini memudahkan pemilik dalam memberikan tugas kepada karyawan atau sebaliknya, jika para karyawan ingin menyampaikan sesuatu kepada pemilik yang terkait dengan masalah kerja. 5) Pengendalian Tyas Orchid melakukan pengendalian dari bidang produksi/pembudidayaan dan perangkaian. Untuk bidang pembudidayaan sangat penting melakukan pengendalian karena berpengaruh terhadap hasil yang akan diperoleh perusahaan. Pengendalian dilakukan dalam hal pengadaan bahan baku seperti pengadaan bibit, media tanam, pupuk, pestisida dan kebutuhan air. Selain itu dilakukan juga pengendalian terhadap hama penyakit tanaman. Dibidang perangkaian bunga dilakukan pengedalian seperti kualitas bunga yang akan dirangkai mengingat tidak seluruh bunga yang dirangkai berasal dari kebun sendiri melainkan beberapa jenis bunga dibeli dari penjual bunga potong yang berada didaerah pasar Bogor dan Ciawi, sehingga kualitas bunga penting untuk diperhatikan. Namun pemilik jarang melakukan kunjungan ke kebun produksi dikarenakan waktu pemilik lebih banyak digunakan untuk melakukan kegiatan promosi dan kegiatan pemasaran lainnya. 6. 1. 2. Pemasaran Pemasaran merupakan proses mendefinisikan, mengantisipasi, menciptakan, serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang dan jasa. Pemasaran terkait dengan bauran pemasaran yaitu aspek produk, harga, distribusi dan aspek promosi. Menurut Rangkuti (2005), mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor 58 sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial. Akibat dari faktor tersebut maka masing-masing individu maupun kelompok untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan dan menukar produk yang memiliki nilai komoditas. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai masing-masing bauran pemasaran pada Tyas Orchid : 1) Bauran Produk Saat ini Tyas Orchid memiliki tanaman hias berjumlah kurang lebih 100 jenis tanaman yang digolongkan menjadi tanaman Anggrek, tanaman tinggi, tanaman sedang dan tanaman mini. Selain membudidayakan tanaman anggrek dan tanaman hias lainnya Tyas Orchid juga menghasilkan rangkaian bunga tropis dan semi tropis dengan berbagai ukuran. Tyas Orchid memiliki beberapa diversifikasi produk untuk memperkecil resiko usahanya mengingat bahwa tren tanaman hias yang sangat cepat berubah. Konsep produk yang ditawarkan oleh Tyas Orchid yaitu simple namun tetap mengedepankan keindahan. Untuk lebih jelasnya produk-produk yang dihasilkan oleh Tyas Orchid yaitu : Tabel 13. Jenis-jenis Produk yang dihasilkan Tyas Orchid Tahun 2010 No Diversifikasi Produk Produk 1 Penjualan tanaman hias Anggrek, Palem, Garberra, dll 2 Penjualan rangkaian bunga 3 Jasa penyewaan tanaman hias dalam pot 4 Jasa penyewaan rangakaian bunga dalam pot 5 Wedding Decoration Rangkaian bunga tropis dan semi tropis dengan berbagai ukuran, corsage, bouqet, bunga papan Anggrek Dendrobium, Anggrek Phalaenopsis, tanaman tinggi, tanaman sedang, tanaman mini Rangkaian bunga tropis dan semi tropis dengan ukuran small, medium, large dan singel flower Dekorasi pernikahan minimalis, tradisional, modren dan modifikasi 2) Bauran Harga Harga merupakan satu-satunya unsur dari bauran pemasaran yang menghasilkan penerimaan bagi perusahaan sedangkan yang lainnya menimbulkan biaya. Harga jual menunjukkan posisi perusahaan dalam persaingan. Penetapan harga umumnya dilakukan pada usaha tanaman hias yaitu penetapan harga mark- 59 up, penetapan harga umum dan penetapan harga persepsi nilai. Penetapan harga mark-up dilakukan dengan menambahkan mark-up pada biaya produksi tanaman. Penetapan harga umum dilakukan dengan menyesuaikan harganya dengan harga pesaing. Penetapan harga persepsi nilai yaitu penerapan harga berdasarkan nilai yang dipersepsikan oleh pelanggan dalam hal ini biasanya harga tanaman ditentukan oleh tren tanaman yang sedang berlangsung dan juga kualitas tanaman. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan pemilik maka penetapan harga pada produk Tyas Orchid didasarkan atas pendekatan harga umum, yaitu dengan menyesuaikan harganya dengan harga pesaing. Namun selain penetapan harga umum, harga tanaman hias juga ditentukan dari tren tanaman yang sedang berlangsung dan kualitas tanaman. Tyas Orchid juga memberikan perbedaan harga kepada konsumen yang membeli dalam jumlah banyak dan juga memberikan potongan harga kepada para pelanggannya. Koleksi tanaman hias yang terdapat di Tyas orchid pada umumnya merupakan jenis Anggrek seperti dendrobium dan phalaenopsis namun terdapat beberapa jenis tanaman hias jenis lain seperti puring, palem kuning, dendron, dracanea, walisongo, dan lain-lain. Untuk harga produk tanaman hias yang dijual di perusahaan Tyas Orchid tergantung dari jenis tanaman hiasnya dan ukuran tanamannya. Adapun harga-harga produk yang dihasilkan oleh Tyas Orchid yaitu: Tabel 14. Harga Produk Tyas Orchid 2010 No Unit Bisnis 1 Penjualan tanaman hias 2 Penjualan rangkaian bunga 3 Jasa penyewaan tanaman hias dalam pot Jasa penyewaan rangakaian bunga dalam pot Wedding Decoration 4 5 Harga Rp. 17.500,- s/d Rp. 300.000,Rp. 30.000,- s/d Rp. 500.000,Rp. 15.000,- s/d Rp. 40.000,Rp. 10.000,- s/d Rp. 100.000,> Rp. 7.000.000 atau disesuaikan dengan budget konsumen 3) Bauran Promosi Perusahaan Tyas Orchid telah berdiri selama tujuh tahun. Saat ini perusahaan Tyas Orchid telah melakukan promosi dalam memasarkan produk-produknya. Promosi yang dilakukan oleh perusahaan Tyas Orchid yaitu melalui brosur. 60 Namun brosur tersebut hanya mempromosikan produk-produk Tyas Orchid dari unit bisnis penyewaan tanaman hias dalam pot dan penyewaan rangkaian bunga sedangkan untuk unit bisnis penjualan tanaman hias dan unit bisnis lainnya perusahaan hanya mengandalkan promosi melalui mulut ke mulut dan pemberian kartu nama kepada para relasi-relasi Tyas Orchid. Perusahaan belum melakukan promosi melalui media cetak seperti koran dan majalah. Selain melakukan promosi melalui media brosur, Tyas Orchid telah melakukan promosi produkproduknya dengan ikut serta dalam kegiatan pameran tanaman hias baik yang diadakan oleh pemerintah kota Bogor maupun pihak swasta. Selebihnya masyarakat mengetahui keberadaan perusahaan Tyas Orchid dari mulut ke mulut. Pemilik Tyas Orchid Bapak Cecep dan Ibu Lia selalu melakukan promosi tidak hanya melalui brosur yang telah dibuat namun juga mempromosikan produk-produk tanaman hias mereka dengan cara melakukan kerjasama dengan beberapa pihak yang memiliki bisnis yang membutuhkan tanaman hias sebagai pendukungnya. Misalnya usaha catering, penata rias, penyewaan tenda dan lainlain. Hal ini dilakukan agar produk-produk yang dihasilkan Tyas Orchid dapat lebih dikenal oleh masyarakat Kota Bogor sehingga dapat meningkatkan penjualan. Kegiatan promosi masih dilakukan langsung oleh pemilik. Berdasarkan wawancara dengan pemilik, pemilik memerlukan tenaga kerja pemasaran namun hal tersebut belum dapat dilaksanakan karena keterbatasan dana pemilik. 4) Bauran Distribusi Distribusi merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk menyalurkan, mengirimkan serta menyampaikan barang yang dipasarkannya kepada konsumen. Menurut Umar (1999), biasanya hampir sebagian besar perusahaan atau seorang produsen menggunakan perantara pemasaran untuk memasarkan produknya dengan cara membangun suatu saluran distribusi yaitu sekelompok organisasi yang saling tergantung dalam keterlibatan mereka pada proses yang memungkinkan suatu produk atau jasa tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen. Hampir seluruh pendistribusian produk Tyas Orchid dilakukan secara langsung. Umumnya konsumen yang ingin melakukan pembelian produk-produk Tyas Orchid menghubungi langsung ibu Lia (pemilik) dan melakukan pemesanan. 61 Perusahaan menjalankan kegiatan pemasarannya di wilayah Bogor dan sekitarnya. Perusahaan mendistribusikan produknya secara langsung pada konsumen. Pemesanan produk dapat dilakukan melalui teleshopping (pemesanan jarak jauh) seperti telepon, SMS phone ataupun dengan mendatangi langsung perusahaan. Dalam mendistribusikan produknya, Tyas Orchid masih menggunakan jasa penyewaan mobil pick up. Hal ini dilakukan karena menurut pemilik Tyas Orchid menggunakan jasa penyewaan mobil lebih murah daripada jika harus membeli mobil sendiri. Penggunaan jasa penyewaan mobil dilakukan jika perusahaan melakukan pengiriman dalam jumlah besar namun jika hanya melakukan pengiriman dalam jumlah sedikit perusahaan hanya menggunakan sepeda motor inventaris perusahaan atau menggunakan mobil pribadi pemilik Tyas Orchid. Pengiriman dilakukan rutin seminggu sekali. Produk yang dikirim kepada konsumen biasanya adalah produk tanaman hias rental dalam pot. Tyas Orchid merupakan supplier tetap tanaman hias dalam pot untuk beberapa perusahaan yang ada di daerah Bogor dan sekitarnya seperti Novotel Hotel, Sahira Butik Hotel, Bank Permata Bogor, Bank Mandiri Cab. Djuanda Bogor, BTPN Bogor dan Natasha Skin Care Bogor. Perusahaan-perusahaan tersebut telah melakukan kerjasama dengan Tyas Orchid lebih dari setahun. Metode pembayaran dilakukan secara tunai (cash). Pertimbangan harga dari produk selain dipengaruhi oleh keunikan tanaman, dipengaruhi juga dari faktor ukuran besar dan kecil (ukuran tinggi tanaman). Untuk produk rangkaian bunga dan tanaman hias, harga dipengaruhi dari jenis dan jumlah tanaman hias yang digunakan dan kerumitan dalam merangkainya. 6. 1. 3. Keuangan/Akuntansi Modal merupakan bagian terpenting dalam suatu usaha. Modal awal usaha adalah dana pribadi pemilik, sedangkan dana dan modal operasional serta usaha adalah berasal dari keuntungan perusahaan selama perusahaan telah berjalan. Sampai saat ini semua modal yang digunakan dalam menjalankan usaha tanaman hias merupakan modal dari pemilik sendiri. Legalitas badan hukum yang belum dimiliki Tyas Orchid mengakibatkan adanya kesulitan perusahaan untuk dapat 62 melakukan peminjaman dana ke lembaga keuangan yang ada. Hal ini menjadi kelemahan perusahaan. Modal yang sepenuhnya merupakan dana pribadi menjadi faktor keterbatasan dalam pemenuhan fasilitas perusahaan, misalnya pengadaan laboratorium, pengadaan alat penyiram tanaman dengan menggunakan sprayer, pengadaan greenhouse, dan lain-lain. Hal ini menjadi salah satu kelemahan yang menyebabkan perusahaan belum mampu mengoptimalkan kegiatan produksi dan operasinya. 6. 1. 4. Produksi/Operasi Kegiatan produksi dan operasi Tyas Orchid masih dilakukan secara sederhana dan fasilitas seadanya. Perusahaan belum memiliki laboratorium pendukung. Perusahaan sangat menjaga kualitas produknya. Dalam kegiatan transaksi pemasaran, perusahaan melakukan pemeriksaan secara kolektif tanaman yang akan dijual atau disewakan. Tanaman yang hanya memenuhi syarat yang akan dijual atau disewakan kepada konsumen. Daun yang sobek, terbakar atau batang yang patah tidak akan ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumennya. Perusahaan sampai saat ini sangat konsisten terhadap kualitas produknya. Hal inilah yang menjadi kekuatan perusahaan. Selama menjalankan usaha, perusahaan tidak pernah menerima komplain dari konsumen. 6. 1. 5. Sumber Daya Manusia Salah satu kunci keberhasilan sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, karena ditunjang oleh kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki. Oleh karena itu, pentingnya bagi setiap perusahaan untuk menjaga loyalitas tenaga kerja sebab secara tidak langsung tenaga kerja juga berperan serta dalam menentukan pertumbuhan perusahaan. Secara umum perekrutan tenaga kerja pada Tyas Orchid tidak melalui prosedur yang formal dan terstruktur. Selain itu tidak ada persyaratan atau kualifikasi yang sangat khusus yang mengharuskan setiap calon tenaga kerja memiliki keterampilan tentang cara membudidayakan tanaman hias. Satu hal terpenting yang harus dimiliki oleh calon tenaga kerja Tyas Orchid ialah semangat kerja yang tinggi, ulet dan cekatan dalam melakukan setiap pekerjaan. Disamping 63 itu, tenaga kerja yang dibutuhkan oleh Tyas Orchid tidak dituntut untuk memiliki pendidikan yang tinggi. Hal ini terlihat dari tingkat pendidikan para pekerjanya yang sebagian besar hanya lulusan SMA. Tenaga kerja tetap yang dimiliki Tyas Orchid ada tiga orang yaitu Bapak Warmat, Bapak Hemi dan Bapak Iwan. Selain itu Tyas Orchid juga memiliki satu karyawan harian untuk membantu menangani pengiriman bunga yaitu Bapak Iwan. Tenaga kerja yang dimiliki oleh Tyas Orchid merupakan tenaga kerja terampil walaupun tenaga kerja tersebut tidak memiliki latar belakang pendidikan mengenai tanaman hias. Mereka memiliki pengetahuan mengenai tanaman hias berdasarkan pengalaman kerja mereka. Maka dari itu latarbelakang pendidikan tidak terlalu penting bagi Tyas Orchid dalam perekrutan tenaga kerja. Untuk hari kerja pada Tyas Orchid selama enam hari, yaitu mulai dari hari Senin sampai dengan hari Sabtu dan untuk hari Minggu libur. Waktu kerja di Tyas Orchid yaitu mulai pukul 07.30 – 16.30 WIB. Sistem pembayaran upah atau kompensasi yang diterapkan oleh pihak Tyas Orchid adalah sebulan sekali, dimana pembayaran upah diberikan setiap diawal bulan. Selain memberikan gaji, Tyas Orchid telah memberikan pinjaman kredit bagi karyawannya yang ingin membeli sepeda motor. Setiap tahun Tyas Orchid juga memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada karyawannya yang jumlahnya sebesar gaji pokok. Disamping itu Tyas Orchid juga memberikan makan siang kepada setiap karyawannya. Pemberian fasilitas tersebut merupakan bentuk perhatian pihak Tyas Orchid terhadap para pekerjanya karena perusahaan menyadari bahwa tenagakerja merupakan salah satu aset perusahaan yang secara tidak langsung mendukung kelancaran usaha Tyas Orchid. 6. 1. 6. Penelitian dan Pengembangan Bidang penelitian dan pengembangan merupakan salah satu bagian dari suatu perusahaan yang memiliki fungsi terkait dengan pengembangan produk baru dan riset pasar. Biasanya perusahaan harus memiliki anggaran biaya tersendiri untuk menjalankan departemen litbangnya sehingga tidak semua perusahaan harus memiliki bidang ini. Pada umumnya banyak perusahaan tanaman hias yang berskala kecil tidak memiliki badan litbang karena adanya keterbatasan tenaga 64 ahli dalam mengelola badan litbang. Namun disamping itu, faktor keterbatasan modal juga menjadi penyebab utama sebuah perusahaan tidak memiliki bidang ini. Saat ini Tyas Orchid termasuk salah satu perusahaan tanaman hias berskala kecil menengah yang tidak memiliki bidang litbang. Hal ini karena usaha yang masih berskala kecil sampai menegah hanya berorientasinya terbatas pada bagaimana modal yang digunakan untuk menjalankan usaha dapat kembali dan memperoleh keuntungan dari penjualan produknya. Ketiadaan bidang penelitian dan pengembangan (litbang) dalam perusahaan merupakan kelemahan bagi Tyas Orchid. 6.2. Analisis Lingkungan Eksternal Lingkungan eksternal merupakan situasi dan kondisi yang berada di luar perusahaan yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan mikro. Lingkungan eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang menjadi peluang dan ancaman bagi usaha Tyas Orchid. 6. 2. 1. Lingkungan Makro Lingkungan makro perusahaan terdiri dari faktor-faktor yang bersumber dari luar dan biasanya tidak berhubungan dengan situasi operasional suatu perusahaan tertentu. Faktor-faktor utama yang dianalisis dalam lingkungan makro yaitu faktor politik, ekonomi, sosial dan faktor teknologi. Selain faktor-faktor tersebut yang menjadi faktor eksternal faktor alam juga merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi strategi yang akan ditetapkan oleh perusahaan. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai lingkungan makro, yaitu: 1) Politik Stabilitas politik dan keamanan merupakan aspek penting yang mempengaruhi iklim usaha disuatu negara. Keadaan politik dan keamanan yang tidak stabil akan memberikan dampak negatif terhadap keberlangsungan suatu usaha karena para pelaku usaha merasa tidak nyaman terhadap usaha yang dijalankannya. Kondisi ini juga berlaku sebaliknya. Oleh karena itu, pemerintah sebagai pengambil kebijakan harus mempertimbangkan secara 65 hati-hati terhadap setiap keputusan yang diambilnya. Berikut ini merupakan beberapa kebijakan pemerintah yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan usaha tanaman hias : a) Adanya Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2007 Pasal 2 ayat 1 tentang penghapusan PPN impor barang modal yang termasuk didalamnya bibit dan benih tanaman hias merupakan ancaman bagi usaha tanaman hias. Dengan adanya peraturan ini mengakibatkan harga bibit dan benih tanaman hias impor yang lebih murah. Hal ini menyebabkan membanjirnya produk-produk tanaman hias impor di Indonesia sehingga harga pasar dalam negeri menjadi jatuh. b) Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2007 Pasal 8 ayat 3 yang menyatakan bahwa penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan dilakukan dengan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). PTSP dibentuk oleh pemerintah guna menghindari pungutan-pungutan liar yang tidak resmi. Dengan adanya PTSP ini diharapkan pengurusan SIUP dapat lebih mudah. 2) Ekonomi Pada umumnya kondisi ekonomi memiliki pengaruh secara tidak langsung terhadap perkembangan suatu pelaku usaha yang terdapat pada suatu daerah tertentu. Jika kondisi ekonomi cenderung stabil bahkan menunjukkan pertumbuhan ke arah positif maka kondisi tersebut dapat mendukung kelancaran usaha yang berkembang di suatu daerah tertentu dan dapat pula mendorong tumbuhnya kelompok-kelompok usaha yang baru. Akan tetapi, jika perekonomian cenderung menunjukkan ke arah negatif maka dapat terjadi sebaliknya, dimana kondisi ini dapat menghambat kelancaran suatu usaha bahkan dapat melumpuhkan kelompok usaha tertentu. Adapun beberapa faktor yang berkaitan dengan kondisi ekonomi suatu daerah, antara lain : a) Pertumbuhan Sektor Ekonomi Kondisi perkonomian kota Bogor dapat dilihat dengan menggunakan indikator Produk Domestik Regional atas dasar harga konstan. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada 66 tahun tertentu sebagai dasar, dimana dalam perhitungan ini digunakan harga tahun 2000. Berikut ini merupakan Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan Kota Bogor pada tahun 2004 sampai tahun 2008 (Tabel 15) Tabel 15. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Kota Bogor pada Tahun 2004 – 2008 ( Jutaan Rupiah ) Tahun Nilai PDRB atas Dasar Harga Konstan 2004 3.361.438,93 2005 3.567.230,91 2006 3.782.273,71 2007* 4.012.743,17 2008** 4.252.821,78 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bogor (2009) * ) Angka Perbaikan ** ) Angka Sementara Berdasarkan Tabel 15 dapat diketahui bahwa nilai PDRB atas dasar harga konstan yang dihasilkan oleh kota Bogor mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa keadaan perekonomian di kota Bogor pada tahun 2008 semakin baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. b) Pengeluaran Rumah Tangga Pengeluaran rumah tangga adalah rata-rata biaya yang dikeluarkan rumah tangga untuk konsumsi rumah tangga. Konsumsi rumah tangga dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu konsumsi makanan dan komsumsi non makanan (perumahan, pakaian, pendidikan, kesehatan, pajak, asuransi, dan lain-lain). Persentase pengeluaran makanan dan non makanan ini dapat digunakan sebagai salah satu indikator tingkat kesejahteraan penduduk. Hal ini dapat dilihat dari distribusi pengeluaran menurut kelompok pendapatan. Berikut ini merupakan data tentang pengeluaran rat-rata penduduk Kota Bogor per kapita sebulan (Tabel 17) 67 Tabel 16. Pengeluaran Rata-Rata Penduduk Kota Bogor per Kapita Sebulan pada Tahun 2004 – 2007 Pengeluaran Rata-rata per Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan untuk Kapita Sebulan untuk Tahun Kelompok Makanan Kelompok non Makanan (Rp) (Rp) 2004 203.033 161.345 2005 176.518 181.098 2006 202.248 250.390 2007 249.624 412.983 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bogor (2010) Berdasarkan Tabel 16 terlihat bahwa selama kurun waktu lima tahun terakhir sebagian besar pengeluaran penduduk kota Bogor relatif lebih banyak digunakan untuk kebutuhan non/bukan makanan daripada kebutuhan makanan. Besarnya pengeluaran kebutuhan non/bukan makanan menunjukkan bahwa masyarakat kota Bogor telah dapat memenuhi kebutuhan akan makanannya sehingga setelah mereka dapat memenuhi kebutuhan pokoknya maka masyarakat Kota Bogor menghabiskan sebagian pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan non/bukan makanan. Produk-produk yang dihasilkan Tyas Orchid merupakan salah satu dari berbagai macam produk non/bukan makanan. Oleh karena itu, kondisi ini dapat menjadi peluang bagi kelompok usaha produk non/bukan makanan untuk mengembangkan usahanya. c) Ketersediaan Kredit secara Umum Masalah keterbatasan modal sering dihadapi oleh para pelaku usaha kecil menengah dalam mengembangkan usahanya. Untuk mengatasi masalah permodalan bagi pelaku usaha telah dilakukan beberapa upaya oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang berkerjasama dengan lembaga keuangan, diantaranya skim kredit yang ditawarkan oleh BRI (Bank Rakyat Indonesia) melalui program KUR (Kredit Usaha Rakyat). Kerjasama tersebut dapat menjadi peluang bagi banyak usaha kecil dan menengah dalam hal pembiayaan untuk pengembangan usaha. 3) Sosial, Budaya, Demografi dan lingkungan Faktor alam berkaitan erat dengan kegiatan produksi agribisnis tanaman hias. Tyas Orchid perlu mengantisipasi ancaman maupun peluang yang mungkin 68 timbul dan kecenderungan lingkungan alam. Sebagai ancaman yang dihadapi perusahaan, kecenderungan perubahan lingkungan mempengaruhi kualitas produk perusahaan. Adanya perubahan suhu yang tidak stabil sebagai contoh pergantian antara musim hujan dan musim panas yang berlangsung dengan cepat. Perubahan faktor lingkungan yang kurang stabil akibat perubahan cuaca yang berlangsung cepat seperti perubahan suhu, kelembapan dan intensitas cahaya mempengaruhi kualitas tanaman. Hal ini menyebabkan beberapa tanaman mengalami pertumbuhan yang kurang bagus yang pada akhirnya akan mempengaruhi segi kualitas tanaman yang dihasilkan perusahaan. Hal ini menjadi ancaman bagi perusahaan, sehingga dibutuhkan perhatian yang serius untuk mampu menjaga kualitas produk yang telah ada. Ancaman lain yang harus diantisipasi pihak perusahaan adalah tren pasar yang mengalami perubahan pasar sangat cepat. Tren tanaman hias adalah sesuatu yang sangat sulit untuk diperkirakan. Tren tanaman pada tahun 2004 yaitu aglonema tergeser oleh tren tanaman anthurium pada tahun 2006. Hingga saat ini belum ada lagi tren tanaman hias yang fenomenal seperti kedua jenis tanaman hias tersebut. Keberadaan jenis tanaman baru yang mulai menjadi tren akan berdampak pada penjualan tanaman hias yang menjadi tren sebelumnya juga akan menurunkan penjualan tanaman hias lainnya 4) Teknologi Perkembangan teknologi yang sangat cepat dapat memberikan kemudahankemudahan bagi siapa saja termasuk para pelaku usaha dalam upaya mengembangkan bisnisnya. Kemudahan-kemudahan tersebut dapat dilihat dari dua aspek yaitu aspek produksi dan aspek pemasaran. Dalam aspek produksi, perkembangan teknologi dibidang tanaman hias dilihat dari banyaknya teknologi-teknologi yang ditemukan dalam memperbanyak tanaman hias misalnya teknik kultur jaringan. Perbanyakan tanaman hias dengan teknologi ini dapat menghasilkan tanaman hias dengan kualitas unggul dan memiliki nilai estetika yang cukup tinggi. Namun teknik ini tidak dapat dilakukan oleh ahli yang tidak berpengalaman dibidang tanaman hias. Selain itu teknik ini harus dilakukan dengan alat-alat dan prasarana yang memadai. Saat ini Tyas Orchid hanya melakukan perbanyakan tanaman hias dengan cara 69 sederhana yaitu dengan memanfaatkan bagian tanaman berupa akar, batang maupun biji. Selain itu perusahaan dalam melakukan penyiraman tanaman masih menggunakan selang air dan tidak menggunakan sprayer. Teknologi yang digunakan Tyas Orchid masih sederhana dalam melakukan proses produksi. Perkembangan teknologi tidak hanya terjadi pada aspek produksi saja melainkan juga pada aspek pemasaran. Hal ini karena adanya perkembangan teknologi dibidang telekomunikasi dan transportasi. Dengan adanya perkembangan teknologi dibidang telekomunikasi seperti telepon atau handphone maka mempermudah komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan ketika melakukan pemesanan produk. Selain itu saat ini telah banyak perusahaan tanaman hias telah memasarkan produknya melalui website. Namun hal ini belum dilakukan oleh Tyas Orchid dikarenakan keterbatasan tenaga kerja pemasaran. 6. 2. 2. Lingkungan Mikro Lingkungan mikro adalah yang langsung terkait dengan perusahaan dan langsung mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani pasarnya yaitu pemasok, perantara pasar, pelanggan dan pesaing. Analisis lingkungan mikro dilakukan berdasarkan konsep Competitive Strategy Porter’s. Lima kekuatan bersaing ini terdiri dari ancaman pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar menawar pembeli, kekuatan tawar menawar pemasok dan persaingan antar perusahaan industri. 1) Ancaman Pendatang Baru Keberadaan suatu industri pasti tidak akan terlepas dari ancaman masuknya pendatang baru, sehingga masuknya perusahaan pendatang baru dapat berimplikasi terhadap perusahaan yang telah ada, misalnya perebutan pasar atau perebutan sumber daya produksi. Akan tetapi ancaman masuknya perusahaan pendatang baru tergantung dari hambatan masuk dan kemampuan para pendatang baru tersebut dalam merespon hambatan masuk yang ada. Menurut Porter (1997), terdapat enam faktor hambatan masuk bagi pendatang 70 baru ke dalam suatu industri yaitu skala ekonomis, diferensiasi produk, kebutuhan modal, biaya peralihan pemasok, akses ke saluran distribusi dan biaya tidak menguntungkan terlepas dari skala. a) Skala ekonomis Pendatang baru dalam usaha tanaman hias masuk dengan skala ekonomis yang beragam. Pendatang baru datang dengan skala ekonomis yang lebih besar, lebih kecil bahkan sama dengan pesaing. Pendatang baru yang masuk dengan skala ekonomis yang lebih besar tentu memiliki target konsumen yang lebih banyak. Namun resiko yang dihadapi juga lebih tinggi bagi pesaing yang masuk dengan skala ekonomis yang lebih besar. Pesaing yang memasuki usaha dengan skala ekonomis yang lebih kecil mungkin akan mengalami beban biaya yang tidak efisien. Ancaman akan datang lebih besar dari pesaing yang masuk usaha tersebut dengan skala ekonomis yang sama. Saat ini Tyas Orchid memiliki cukup banyak pesaing yang berada di sekitar daerah Kota Bogor. Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki skala ekonomis yang beragam dan menghasilkan beragam produk tanaman hias. b) Diferensiasi produk Pada umumnya produk yang dihasilkan oleh perusahaan tanaman hias hampir sama secara fisik. Perbedaan yang terjadi antara perusahaan tanaman hias dapat dilihat dari mutu produk termasuk kualitas produk, variasi jenis, bentuk, warna dan ukuran, harga jual produk serta pelayananan perusahaan terhadap pembeli. Pelayanan yang baik terhadap konsumen dalam usaha tanaman hias merupakan bagian dalam menghasilkan produk. Selama menjalankan usahanya, memberikan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen merupakan keharusan dalam kegiatan Tyas Orchid. Perusahaan tidak hanya berorientasi keuntungan namun orientasi perusahaan juga mengarah kepada kepuasan kepada konsumennya. c) Kebutuhan modal Permodalan yang dibutuhkan dalam usaha tanaman hias tidak terlalu besar. Pesaing baru dapat memasuki usaha ini dengan modal kecil terlebih 71 dahulu. Kebutuhan modal yang relatif kecil tersebut menjadi pedorong bagi pendatang baru untuk memasuki usaha tersebut dengan menggunakan modal yang sepenuhnya milik sendiri. Hal ini menegaskan bahwa modal yang terbatas tidak menjadi penghalang dalam memasuki usaha tanaman hias. Kondisi ini terlihat dari banyaknya perusahaan hias yang berdiri berawal dari kesukaan pemiliknya mengkoleksi tanaman hias. d) Biaya peralihan pemasok Konsumen yang ingin berpindah dari Tyas Orchid ke perusahaan pesaing tidak memiliki hambatan yang besar. Tidak terdapat biaya pengalihan yang besar bagi konsumen yang berpindah kepada pesaing. Kemudahan konsumen untuk berpindah kepada pesaing menjadi ancaman yang cukup besar bagi perusahaan dan untuk mengatasi hal tersebut pihak perusahaan harus membangun dan menanamkan loyalitas pada konsumennya. e) Akses ke saluran distribusi Pada industri tertentu, perusahaan-perusahaan yang telah mapan biasanya telah memiliki saluran distribusi sendiri untuk pemasaran produknya sehingga perusahaan pendatang baru mungkin sulit memasuki saluran yang ada dan harus mengeluarkan biaya yang besar untuk membangun saluran sendiri. Distribusi produk pada tanaman hias pada umumnya merupakan distribusi langsung dimana konsumen mendatangi perusahaan untuk mendapatkan produk maupun perusahaan datang menawarkan produk kepada konsumennya. Pemesanan produk dapat dilakukan melalui telepon langsung kepada pemilik perusahaan. Saat ini Tyas Orchid belum memiliki armada pengangkutan sendiri. Namun berdasarkan wawancara dengan pemilik Tyas Orchid, hal tersebut tidak menjadi masalah karena Tyas Orchid dapat menggunakan jasa penyewaan mobil pick up untuk mengantarkan tanaman hias ke konsumen dan jasa penyewaan mobil pick up tersebut mudah untuk didapatkan. f) Biaya tidak menguntungkan terlepas dari skala Perusahaan tanaman hias yang telah mapan mungkin mempunyai keunggulan biaya yang tidak dapat ditiru oleh perusahaan pendatang baru yang akan masuk ke dalam bisnis tanaman hias, misalnya dalam hal 72 pengalaman, teknologi penguasaan terhadap sumber daya produksi, atau lokasi yang menguntungkan. Meskipun demikian, para pendatang baru masih berpotensi untuk masuk ke dalam bisnis tanaman hias karena bahan baku maupun peralatan yang digunakan untuk memulai bisnis tanaman hias cukup banyak tersedia. 2) Produk Pengganti (subsitusi) Faktor-faktor penyebab meningkatnya permintaan tanaman hias antara lain meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk, berkembangnya industri pariwisata dan perkembangan pembangunan perkotaan yang memerlukan tanaman hias. Sampai saat ini berbagai jenis tanaman hias telah dinikmati oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Fungsi tanaman hias telah berkembang yang mulanya hanya sebagai hiasan namun saat ini telah memiliki banyak fungsi seperti penghargaan, penghormatan dan sebagai penyaring udara kotor secara alami (polusi). Fungsi tanaman hias yang demikian berkembang tidak dapat digantikan oleh produk manapun. 3) Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli Kekuatan tawar-menawar pembeli atau konsumen dikatakan cukup kuat jika konsumen terkosentrasi atau besar jumlahnya, kosumen membeli dalam jumlah banyak, produk yang dibeli standar atau tidak terdiferensiasi dan pembeli menghadapi biaya perlaihan yang kecil. Untuk konsumen Tyas Orchid dapat dikatakan memiliki kekuatan tawar-menawar yang cukup kuat dan kondisi ini dapat menjadi ancaman bagi Tyas Orchid. Hal ini dikarenakan pembeli atau konsumen Tyas Orchid memiliki alternatif pilihan yang sangat beragam sehingga pembeli dapat memilih produk mana yang terbaik dengan harga yang relatif murah. Hal ini disebabkan banyaknya perusahaan pesaing yang ada di Kota Bogor, dimana masing-masing perusahaan menawarkan produk tanaman hias dengan kualitas dan mutu baik dan harga jual produk yang bervariasi. Selanjutnya pembeli juga menghadapi biaya peralihan yang relatif kecil karena pembeli dapat dengan mudahnya berpindah dari suatu perusahaan tanaman hias ke perusahaan tanaman hias yang lain dan pembeli juga memiliki informasi yang lengkap tentang pasar karena pembeli mengetahui lokasi produksi, produk-produk yang dihasilkan dan harga jual 73 produk dari masing-masing perusahaan tanaman hias. Meskipun saat ini Tyas Orchid memiliki beberapa langganan tetap akan tetapi Tyas Orchid harus tetap waspada terhadap kondisi seperti ini dimana pembeli memiliki kekuatan tawar-menawar yang cukup kuat terhadap produk tanaman hias. Oleh karena itu, diferensiasi produk mungkin dapat menjadi alternatif perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggannya sehingga Tyas Orchid mampu menciptakan kesetiaan pelanggan atau loyalitas pembeli terhadap produkproduk yang dihasilkan Tyas Orchid. 4) Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok Kekuatan tawar menawar pemasok dapat mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu bisnis ketika terdapat sejumlah pemasok tetapi hanya sedikit barang subsitusi yang cukup bagus dan biaya untuk mengganti bahan baku sangat tinggi. Bagi Tyas Orchid, keberadaan pemasok bahan baku seperti bibit, pupuk, media tanam dan pestisida memiliki peranan yang sangat penting terhadap keberlangsungan proses produksi. Oleh karena itu, guna menjaga kontinuitas persediaan bahan bakunya, Tyas Orchid tidak hanya terikat dengan satu pemasok saja. Saat ini Tyas Orchid telah memiliki beberapa pemasok untuk masing-masing bahan baku. Pada umumnya para pemasok tersebut berada disekitar wilayah kota Bogor sehingga Tyas Orchid tidak menghadapi biaya peralihan yang tinggi pada saat berganti pemasok jika seandainya salah satu pemasok tidak mampu mencukupi kebutuhan bahan baku pada Tyas Orchid atau jika bahan baku yang dibeli tersebut kurang memenuhi standar baik dari segi harga, kualitas, maupun kuantitas. Berdasarkan penjelasan diatas, kekuatan tawar-menawar pemasok terhadap Tyas Orchid dapat dikatakan tidak terlalu kuat, karena Tyas Orchid tidak terlalu sulit untuk berganti dari satu pemasok ke pemasok yang lain. 5) Persaingan antar Perusahaan Sejenis Faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing suatu usaha maupun produk antara lain adalah harga, mutu, kemudahan akses terhadap sumberdaya yang ada dan keunggulan komparatif yang dimiliki. Tyas Orchid harus mengetahui siapa yang menjadi pesaing dalam memasarkan produknya. Pesaing adalah perusahaan lain yang menawarkan produk yang sama dengan produk 74 perusahaan dan pasti setiap perusahaan menghadapi sejumlah pesaing. Menilai posisi bersaing dapat meningkatkan kesempatan Tyas Orchid untuk merancang strategi yang mengoptimalkan peluang yang muncul dari lingkungan. Kriteria yang digunakan dalam menyususn profil pesaing ditentukan oleh faktor-faktor situasional seperti kualitas produk, citra perusahaan dan lain sebagainya. Perkembangan bisnis tanaman hias di Kota Bogor beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan. Data Dinas Pertanian Kota Bogor terdapat 11 perusahaan dibidang tanaman hias. Oleh sebab itu, untuk menghadapi persaingan didalam lingkungan usaha yang semakin kompetitif maka Tyas Orchid harus dapat menonjolkan keunggulan produknya dibandingkan dengan produk pesaing. 75