5 Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA Meishi merupakan kata yang

advertisement
Bab 2
TINJAUAN PUSTAKA
Meishi merupakan kata yang menunjuk kepada orang, benda, keadaan, tempat,
arah, dan waktu (Masuoka, 1993: 49). Meishi memiliki jenis-jenis dan fungsi yang
berbeda-beda. Pada kesempatan ini, penulis akan memaparkan jenis-jenis dan fungsi
dari masing-masing meishi. Pada bab ini, penulis hanya akan membahas tentang
salah satu meishi, yaitu keishiki meishi. Pada penulisan ilmiah ini, penulis akan
membahas tentang keishikimeishi “~you ni” dalam novel Kokoro karya Natsume
Soseki. Didukung dengan teori yang telah ada, penulis maupun pembaca dapat
mengerti akan fungsi dari keishiki meishi “~you ni”.
2.1 Teori Hinshi
Hinshi didefinisikan oleh Masuoka dan Takubo (1993) sebagai berikut:
「語は文の材料であり、文を組み立てる上で一定に働きをする。この働きの
違いによって語を種類分けしたものが「品詞」である。」
Terjemahan:
“Bahasa merupakan material kalimat yang berfungsi konstan dalam membentuk
sebuah kalimat. Hal yang membagi jenis kata menurut perbedaan itu disebut dengan
hinshi.”
Hinshi dibagi dalam 11 jenis, yaitu:
1.
Meishi 「名詞」 (nomina), yaitu kata-kata yang menunjukkan orang, benda,
keadaan, tempat, arah dan waktu. Meishi bersifat bebas dan dapat menjadi subjek
dalam sebuah kalimat. Contoh: 「脚」、「本」、「あなた」
5
6
2.
Doushi 「動詞」(verba), yaitu jenis kata yang bersifat bebas, dapat menjadi
predikat dan mengalami perubahan sesuai dengan konteks kalimat. Contoh:「読む」、
「止める」、「来る」
3.
Keiyoushi 「 形 容 詞 」 (adjektiva), yaitu jenis kata yang menunjukkan
bermacam-macam situasi, menerangkan sifat dari nomina dan predikat. Contoh: 「強
い」、「短い」、「切ない」、「にぎやかな」
4.
Hanteishi「判定詞」yaitu kata yang digunakan untuk menggabungkan nomina
yang dapat menjadi sebuah predikat. Jenis hanteishi dibagi menjadi 3, yaitu 「だ」、
「である」dan「です」.
5.
Joudoushi「助動詞」yaitu jenis kata yang menyambungkan bentuk dasar, bentuk
lampau dan partisipel yang kemudian membentuk kata predikat yang rumit. Contoh:
「のだ」、「わけだ」、「ものだ」
6.
Shijishi 「 指 示 詞 」 yaitu jenis kata yang digunakan untuk menunjukkan
keberadaan tempat atau benda dari sudut pandang penutur atau petutur. Contoh: 「こ
れ」、「そこ」、「あの」
7.
Fukushi「副詞」(adverbia) yaitu jenis kata yang menerangkan verba, adjektiva,
adverbial lainnya, tidak dapat berubah bentuk dan berfungsi menyatakan keadaan
suatu aktivitas, suasana atau perasaan penutur. Contoh: 「ゆっくり」、
「はっきり」、
「そっくり」
8.
Joshi「助詞」(partikel), yaitu jenis kata yang bersifat terikat, tidak memiliki
perubahan. Bila terpisah dari kata lain, kata ini tidak memiliki arti sendiri. Contoh:
「か」、「に」、「を」
7
9.
Setsuzokushi「接続詞」(konjugasi), yaitu jenis kata yang menghubungkan
kalimat dengan kalimat, frase dengan frase dan dapat berdiri sendiri. Setsuzokushi
tidak dapat menjadi subjek, objek maupun predikat dan tidak dapat menerangkan
kata lain. Setsuzokushi tidak memiliki perubahan bentuk. Contoh: 「けれど」、
「とこ
ろで」、「なのに」、「だから」
10. Rentaishi「連体詞」(pronomina), yaitu jenis kata yang secara khusus berfungsi
untuk memodifikasi nomina. Contoh: 「あらゆる」、「いわゆる」、「かかる」
11. Kandoushi 「 感 動 詞 」 (interjeksi), yaitu jenis kata yang digunakan untuk
mengungkapkan perasaan, cara menjawab. Kandoushi dapat berdiri sendiri dan tidak
memiliki perubahan. Contoh: 「ああ」、「まあ」、「あれー」
2.2 Pengertian Meishi
Dijelaskan bahwa meishi menurut Masuoka (1993: 43) adalah:
「名詞は、提題助詞を付けて文の主題となったり、格助詞を付けて文の補足
語となったり、判定詞を付けて文の述語になったりする。」
Terjemahan:
“Meishi bila diimbuhkan dengan kata teidaijoshi (partikel yang mempresentasikan
subjek) akan menjadi subjek dari suatu kalimat, bila diimbuhkan pada kakujoshi akan
menjadi pelengkap kalimat, bila diimbuhkan pada hanteishi akan menjadi predikat
dalam kalimat.”
Menurut Sudjianto (2004:156) dijelaskan bahwa meishi adalah kata-kata yang
menyatakan nama suatu perkara, benda, barang, kejadian atau peristiwa, keadaan,
dan
sebagainya
yang
tidak
mengalami
konjugasi.
Sudjianto
mengungkapkan Murakami Motojiro menyimpulkan bahwa meishi:
(2004:156)
8
1) merupakan jiritsugo
2) tidak mengalami perubahan bentuk (konjugasi)
3) dapat membentuk bunsetsu dengan ditambah partikel ga, wa, o, no, ni, dan
sebagainya.
4) dapat menjadi subjek
5) disebut juga taigen sebagai lawan yoogen
6) dilihat dari sudut pandang artinya dapat dibagi menjadi empat macam yakni
futsuu meishi, koyuu meishi, daimeishi, dan suushi
Murakami Motojiro dalam Sudjianto (2004:158) membagi meishi menjadi empat
macam, namun banyak juga ahli yang membaginya menjadi lima macam dengan
cara menambahkan keishiki meishi sebagai salah satu jenis meishi.
Di bawah ini merupakan penjelasan mengenai lima jenis meishi tersebut,
antara lain sebagai berikut:
1) Futsuu meishi, yaitu nomina yang menyatakan nama-nama benda, barang,
peristiwa, dan sebagainya yang bersifat umum. Misalnya: 山 (gunung), 本
(buku), 学校 (gakkou), 人生 (kehidupan manusia).
2) Koyuu
meishi,
yaitu
nomina
yang
menyatakan
nama-nama
yang
menunjukkan benda secara khusus seperti nama daerah, nama Negara, nama
orang, nama buku dan sebagainya. Contoh: 太平洋 (Samudra Pasifik), 中
国 (Negara China), 富士山 (Gunung Fuji), 紫式部 (Murasaki Shikibu).
3) Suushi, yaitu nomina yang menyatakan bilangan, jumlah, kuantitas, urutan,
9
dan sebagainya, misalnya: 一 (satu), 三つ (tiga), 五本 (lima batang), 七
人 (tujuh orang), 二番 (nomor dua), 第四章 (bab empat). Ke dalam meishi
ini termasuk juga kata-kata Tanya seperti ikutsu, ikura, nankai, nanbanme,
dan sebagainya.
4) Keishiki meishi, yaitu nomina yang menerangkan fungsinya secara formalitas
tanpa memiliki hakekat atau arti yang sebenarnya sebagai nomina, misalnya:
koto, tame, wake, hazu, mama, toori, you
5) Daimeishi, yaitu kata-kata yang menunjukkan sesuatu secara langsung tanpa
menyebutkan nama orang, benda, barang, perkara, arah, tempat, dan
sebagainya. Kata-kata yang dipakai untuk menunjukkan orang disebut
ninshoo daimeishi (pronominal persona) sedangkan kata-kata yang dipakai
untuk menunjukkan benda, barang, perkara, arah, dan tempat disebut shiji
daimeishi (pronomina penunjuk)
2.3 Teori Keishiki meishi (形式名詞
形式名詞)
形式名詞
Berikut ini merupakan beberapa penjelasan mengenai arti atau definisi keishiki
meishi menurut beberapa ahli:
Masuoka dan Takubo (1993: 33-34) menerangkan bahwa keishiki meishi
merupakan meishi yang tidak dapat menggunakan elemen-elemen penting dan lemah
dalam artian. Keishiki meishi lebih menunjukkan hubungan-hubungan yang
ditunjukkan oleh meishi daripada menunjukkan suatu hal ataupun suatu konsep.
Niwa Saburoo (1998 : 2014/05/15) mengungkapkan bahwa lingkup keishiki
meishi berbeda-beda berdasarkan teori. Tetapi beberapa kata di bawah ini adalah
yang utama.
10
A) こと、もの、ところ、わけ、はず、つもり / よう、の
B) ため、とおり、まま、おかげ、せい、くせ、かわり、ほう・・・
Kata-kata di atas selain memiliki kegunaan sebagai kata yang bisa berdiri
sendiri, secara substansial, artian pun melemah. Dalam hal penggunaan, biasanya
pun selalu dimodifikasi oleh kata-kata lain.
「上のAのグループは、述語を受ける用法が重要なもので、特に「-だ」を
つけて文末の「ムード」となる用法があるものです。その場合、本来の名詞
としての意味は希薄になり、用法も広く、いかにも機能的な語になります。
それらの中で微妙な使い分けがあり、学習者には習得しにくく、日本語教師
にとっても難しいものです。」
Terjemahan:
Pada grup A di atas, karena cara menggunakan predikat merupakan hal yang
penting, tetapi ada juga penggunaan seperti imbuhan “-da” di akhir kalimat yang
akan menjadi mood. Dalam keadaan seperti itu, arti sebenarnya dari meishi tersebut
akan melemah, cara penggunaan pun meluas, dan akan menjadi kata yang fungsional.
Di antara semua itu, penggunaan yang di luar biasa juga ada dan sulit bagi
pembelajar bahasa Jepang , bahkan bagi pengajar bahasa Jepang sekalipun.
2.3.1 Teori ~you ni
(~ように
~ように)
~ように
Maeda Naoko (2006: 2-5) membagi fungsi ~you ni menjadi 4 fungsi:
1) 主節に対して修飾・付加的に従属し、主節事態の様々な様子、様態を
表す場合である。
Terjemahan:
Mengindikasikan modifikasi dan memberikan tambahan pada klausa utama,
juga merupakan fungsi yang menerangkan kejadian yang dilakukan oleh
11
subjek.
Contoh kalimat:
ようにそこに座った。
1. 患者はよろめくように
ように
Pasien itu seperti terhuyung-huyung duduk di sana.
2. 「そうだったの・・・」とつぶやくように
ように言った。
ように
“Begitu ya...” dia berkata dengan suara yang kecil seperti berbisik-bisik.
3. 「本当!?」とあきれたように
ように言った。
ように
“Benarkah!?” dia berkata dengan nada pasrah.
2) 主節に対して修飾・付加的に従属し、一般に「目的」を表すと言われる用
法がある。
Terjemahan:
Mengindikasikan modifikasi dan memberikan tambahan pada klausa utama, juga
biasanya mempunyai fungsi yang menunjukkan “tujuan”.
Contoh kalimat:
1. 3時に到着できるように
ようにタクシーに乗ることにした。
ように
Supaya pada jam 3 bisa sampai di tempat, saya naik taksi.
2. 子供たちが落ちないように
ように柵を作った。
ように
Supaya anak-anak tidak jatuh maka dibuat pagar.
12
3) 主節に対して必須・補足的に従属し、<思考・知覚の内容を示す用法>を
構成する場合がある。
Terjemahan:
Klausa you ni mengindikasikan suatu keadaan/ketergantungan kepada klausa utama.
Itu juga dapat mengekspresikan “pemikiran dan cara pandang”.
Contoh kalimat:
1. この答えは間違っているように
ように思う。
ように
Saya pikir jawaban ini sepertinya salah.
2. 私には父が急に元気になったように
ように思えた。
ように
Saya pikir ayah telah tiba-tiba menjadi sehat.
4) 主節に対して、必須・補足的に従属するが、意味的には<命令・祈願の内
容を示す用法>を構成する場合がある。
Terjemahan:
Klausa you ni mengindikasikan keadaan/ketergantungan kepada klausa utama,
namun artinya juga dapat mengindikasikan “suatu perintah atau permintaan”.
Fungsi keempat ini dibagi menjadi dua fungsi. Fungsi pertama mengindikasikan
pemberian perintah. Berikut merupakan contoh kalimat untuk fungsi pertama:
13
Contoh kalimat:
ように部下に命令した。
1. 明日までに仕上げるように
ように
Saya memerintahkan bawahan supaya bisa selesai pada esok harinya
Berikut ini merupakan contoh kalimat untuk fungsi kedua yang menyatakan harapan
atau keinginan.
1. 雨が降らないように
ように神に祈った。
ように
Saya berdoa kepada dewa supaya tidak turun hujan.
Download