Bab 5 Ringkasan M enurut Keraf dalam Agus ( 2007 :34), komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain. Dengan komunikasi kita dapat menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkan, dan kita ketahui kepada orang – orang lain. M enurut Qiyan ( 2001 ), proses yang terus menerus untuk lebih memahami perihal bahasa, yaitu dengan cara melakukan latihan atau aktivitas bahasa. Kegiatan bahasa ini mencakup kreativitas dan pengembangan diri yang dapat meningkatkan kemampuan bahasa seorang peserta ajar atau mahasiswa. M enurut Nababan ( 2002 ), Cakupan bahasa meliputi sejarah linguistik, struktur dalam dan struktur permukaan, makna, dan bidang ilmu terkait yang muncul pada tahun 1970 sampai sekarang. Di Jepang hanya bahasa Jepanglah yang digunakan oleh penduduknya. Sementara bila kita lihat, ada bangsa lain yang memiliki bahasa nasional sebanyak dua, tiga, bahkan empat.Karena itu menurut Sudjianto dan Dahidi (2004:11-12) bahasa Jepang merupakan bahasa yang unik yang Namun tak jarang keunikan – keunikan bahasa tersebut justru menjadi hambatan, misalnya saat kita bermaksud menerjemahkan sebuah kata dalam suatu bahasa sumber , yang belum tentu memiliki padanan yang sesuai pada bahasa sasaran. Hal semacam ini sering terlihat dalam proses penerjemahan bahasa Jepang ke bahasa Indonesia. Kesulitan – kesulitan yang sering kali muncul saat menerjemahkan bahasa Jepang diantaranya 45 adanya kata – kata tertentu yang memiliki lebih dari satu makna dan fungsi tersendiri tergantung dari konteks kalimatnya. Pemakaian kata – kata ini sangat mempengaruhi konteks kalimat secara keseluruhan, apakah itu menjadikan kalimat tersebut bernuansa positif, negative dan sebagainya. Tujuan utama dari penelitian ini adalah berusaha untuk memberikan dasar – dasar guna memperoleh kemahiran berbahasa, baik dalam penggunaan bahasa secara lisan maupun secara tertulis , agar mereka yang mendengar atau diajak bicara dengan mudah dapat memahami apa saja yang dimaksudkan . Saat ini, pemakaian bahasa Jepang di Indonesia sudah tersebar secara luas. Setiap buku pembelajaran bahasa ini memuat hal – hal yang bersifat praktis dan dasar. Namun, untuk lebih memantapkan pemahaman dan kemampuan para peminat bahasa Jepang, ada sebuah ilmu yang digunakan yaitu ilmu linguistik. Aspek yang berkaitan dengan linguistik bahasa yaitu mencangkup hal – hal tentang bunyi, karakteristik, kosakata, dan gramatikal bahasa Jepang, huruf – huruf yang dipakai, ragam bahasa hormat, serta hyoogen dan buntai. Salah satu dari bidang yang akan saya teliti yaitu linguistik. Karena saya ingin lebih memahami lagi bahasa secara baik dan benar secara ilmu linguistik. Di samping itu saya sangat menyukai pelajaran – pelajaran yang berkaitan dengan bahasa Jepang. Karena itulah dari bidang Linguistik tersebut saya akan meneliti ungkapan kata benda mono. Kata benda mono merupakan salah satu contoh kata dalam bahasa Jepang yang memiliki tata cara pemakaian dan konteks tersendiri dalam kalimat. M enurut Kim ( 2008 ), jenis pertama dari sebuah tata bahasa adalah terdapat pada suatu kata benda, bagaimana pun juga hal itu biasa digunakan untuk menunjukan konsep yang ditunjukkan kepada suatu penjelasan. Kata benda mono dapat didefinisikan sebagai : barang, atau biasa digunakan untuk menggantikan kata benda.. 46 Ungkapan ini memiliki fungsi yang bermacam – macam. Hal ini tentu menimbulkan kesulitan bagi pembelajar bahasa Jepang dalam membedakan fungsi penggunaan kata benda mono tersebut. M isalnya dalam kalimat berikut : 1. 年を取ると目が悪くなるものです.(Nagara,1989:114) Terjemahan : Biasanya semakin tua mata semakin rusak. 2. 毎年冬には屋根まで雪が降ったものだ.(nagara,1989:114) Terjemahan : Setiap tahun musim salju menutupi sampai genteng rumah . Terdapat kata benda di dalam kedua kalimat tersebut, walaupun kedua kalimat tersebut sama – sama terdapat kata benda mono di akhir kalimat tetapi memiliki makna dan arti yang berbeda yang terselubung di dalam kedua kontek kalimat tersebut. Penulis tertarik untuk meneliti keishiki meishi「 もの 」ini ialah karena penulis merasakan adanya keterbatasan pengetahuan dan informasi mengenai fungsi dari pemakaian keishiki meishi mono「もの」dalam kalimat bahasa Jepang, mengingat fungsi pemakaian dari keishiki meishi「形式名詞」tersebut cukup beragam, namun pendalaman materi mengenai keishiki meishi mono「もの」ini masih sangat kurang. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode kajian kepustakaan. Penulis dalam hal ini akan mengumpulkan data dan mengumpulkan teori-teori yang mendukung penelitian ini. Data dan teori yang akan digunakan ialah yang diperoleh dari buku-buku dan internet. Untuk mengkaji dan menganalisis data, peneliti menggunakan metode 47 deskriptif-analitis dimana penulis akan meneliti fungsi penggunaan keishiki meishi「も の」tersebut dalam konteks kalimat yang berbeda-beda, dengan mengambil contohcontoh kalimat yang terdapat dalam novel Shiosai karya M ishima Yukio. Untuk mendukung penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teori yang sesuai dengan subjek penelitian, yaitu analisis fungsi penggunaan keishiki meishi「もの」 dalam novel Shiosai. Dalam hal ini penulis akan mengklasifikasikan keishiki meishi「も の」yang terdapat pada kalimat dalam novel tersebut ke dalam fungsinya masingmasing sesuai dengan teori keishiki meishi「もの」menurut Nagara et al (1989:24-25), dimana Nagara membagi fungsi penggunaan keishiki meishi「もの」ke dalam enam jenis, yaitu : 1. M ono yang menunjukan suatu keadaan yang terjadi secara alami atau yang biasa terjadi pada umumnya. Contoh :年を取ると目が悪くなるものです 。 2. M ono yang menunjukkan suatu keadaan yang dipelajari dari pengalaman-pengalaman yang terjadi secara berulang-ulang . Contoh : 毎年冬には雪が屋根まで降ったものです。 3. Mono yang menunjukkan perasaan terhadap suatu hal. Contoh : 長いあいだ準備したのに失敗するなんて、わからないものです。 4. Mono yang menunjukan perasaan yang menegaskan sesuatu hal atau menunjukkan tindakan yang berkebalikan dengan perasaan yang sebenarnya. Contoh : 君の作った料理など食べられたものではない。 48 5. Mono yang menunjukkan sebab dan akibat dari suatu tindakan. Contoh : 眺めが美しいのだもの、建物などはどうでもよい。 6. Mono yang menunjukkan penjelasan tentang sesuatu. M isalnya nama orang,benda,maupun tempat. きょうさんしゅぎ Contoh : 共産主義というものは実社会に適応した理論でない。 Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis tidak dapat menemukan semua fungsi penggunaan keishiki meishi「もの」yang sesuai dengan teori keishiki meishi「もの」 menurut Nagara et al (1989:24-25) dalam korpus data yang digunakan penulis, yaitu novel Shiosai. 49