MORNING UPDATE RABU, 11 JUNI 2008 Perdagangan Kemarin (10 JUNI 2008) IHSG 2373,817 IHSG (chg) -36,260 Volume (miliar lembar) 3,6 Nilai (Rp triliun) 6,7 ULASAN PASAR IHSG hingga penutupan perdagangan Selasa (10/6) jatuh 36,260 poin (1,504%) ke level 2.373,817. Indeks LQ-45 terpangkas 8,384 poin (1,65%) menjadi 499,634, Jakarta Islamic Index (JII) merosot 7,020 poin (1,60%) ke level 431,266, dan indeks Kompas100 melemah 9,642 poin (1,62%) ke level 586,542. Kejatuhan IHSG dipicu anjloknya harga saham 158 emiten. Antara lain BUMI, MEDC, PTBA, BBRI serta INKP.Koreksi indeks dipicu aksi ambil untung pemodal terhadap berbagai saham unggulan kapitalisasi besar penggerak bursa. PREDIKSI PASAR Indeks diprediksikan bergerak fluktuatif. Bursa regional yang bervariasi tidak terlalu mempengaruhi indeks. Pelaku pasar disarankan selektif memilih saham terutama saham – saham unggulan dapat dijadikan pilihan trading hari ini. BURSA REGIONAL Exchange Close Chg %chg FINANCIAL REPORT HIGHLIGHT SEKTOR LOGAM & SEJENIS : PICO Income Per 31/12/06 Per 31/12/07 Statement ( Rp Juta ) (Rp Juta ) 336.160 249.389 -Revenue 33.333 22.279 -Op.Profit 8.525 1.879 -Net Profit PTBA 15100 10050 15000 BOW UNSP BMRI 1810 2700 175 2300 1950 3175 BOW BOW ASII 19250 19350 22500 BOW +9,44 +0,08% N225 14.118,97 +97,80 +0,70% NDX 2.448,94 -10,52 -0,43% REKOMENDASI SAHAM ASTRA GROUP ResisSaham Close Support Tance +6,32 +0,21% AALI 24850 24875 29450 BOW IDR Eqv * 6.624 7.823 Chg(%) +7,585 -0,12% ASII Chg 6650 1000 SAMR 6850 350 PTRA 6700 200 VOKS 580 70 ABDA 260 Penurunan Saham Terbesar 60 Saham Penutupan Chg BATA 25025 850 AALI 24850 750 ITMG 33300 750 ASII 19250 550 PTBA 15100 500 Trading Range 8100-8750 6500-6950 720-820 3050-3225 5000-5250 1770-1890 1490015800 1790-1900 2675-2775 2600024700 Ket: BOW = Buy On Weakness, Spek = Shm Spekulatif 12.289,76 ISAT 34,8% 49,6% 353,7% REKOMENDASI HARIAN TOP FREKUENSI HARIAN ResisSaham Close Suport Rec Tance BUMI 8150 6975 8700 BOW ISAT 6650 6400 6900 BUY MIRA 740 730 880 SPEK ANTM 3075 3150 3850 BOW BBRI 5100 5500 7125 BOW BRPT 1800 1365 2260 BOW DJIA STI 3.039,37 SAHAM DUAL LISTING ( NYSE) Saham USD ISAT 35,50 33,54 TLKM 1 USD = Rp.9.330,Kenaikan Saham Terbesar Saham Penutupan Growth Rec 19250 19350 22500 BOW ASGR 550 480 700 BOW UNTR 12500 12675 15000 BOW REKOMENDASI SAHAM TELEKOMUNIKASI Support ResisSaham Close Rec Tance BTEL 260 210 340 BOW FREN ISAT TLKM 114 6650 7950 100 6400 8000 140 6900 9500 BOW BUY BUY Trading Range 2470026000 2470026000 550-620 1250013000 Trading Range 250-265 112-116 6500-6950 7900-8050 REKOMENDASI SAHAM PERBANKAN Saham BBCA BBKP BBRI BDMN BMRI Close Support ResisTance Rek 2650 445 5100 5050 2700 2550 315 5500 5750 2300 3550 450 7125 6850 3175 BOW BOW BOW BOW BOW Trading Range 2525-2700 435-480 5000-5250 5000-5200 2675-2775 Dokumen ini hanya sebagai informasi untuk anda,dipersiapkan oleh PT. IndoMitra Securities. Kami tidak menganjurkan tindakan apapun atas dasar dokumen ini. Dokumen ini bukan dan tidak boleh diartikan sebagai penawaran untuk menjual atau membeli suatu efek. Pendapat yang ada hanyalah pendapat kami pada saat ini saja. Dokumen maupun sesuatu yang termuat didalamnya tidak merupakan dasar suatu kontrak atau komitmen apapun. Dokumen ini telah disusun dan disimpulkan berdasarkan data-data yang menurut kami dapat dipercaya, tetapi tidak menyatakan bahwa data tersebut akurat atau lengkap. Kami tidak menyatakan, menjamin atau menjanjikan mengenai kecukupan, keakuratan, kelengkapan atau kewajaran dari fakta, opini, perkiraan, ramalan atau informasi lain yang termuat dalam dokumen ini atau informasi lebih lanjut dan juga atas sesuatu keputusan investasi yang didasarkkan pada dokumen ini. Informasi dan opini yang termuat dalam dokumen ini diberikan menurut keadaan pada tanggal laporan ini dan dapat dirubah tanpa pemberitahuan sewaktu-waktu. PT.IndoMitra Securities Telp. (021) 522.9073 / Fax. (021) 522.9081) Contact Person: Rahmah Z.A (Lily) MORNING UPDATE RABU, 11 JUNI 2008 REKOMENDASI SAHAM TAMBANG Close Support ResisTance Rek ANTM BUMI 3075 8150 3150 6975 3850 8700 BOW BOW PGAS 13800 11500 15100 BUY PTBA 15100 10050 15000 BOW TINS 34000 29550 36000 BOW Saham Trading Range 3050-3225 8100-8750 1360014200 1490015800 3305034400 BERITA EMITEN PT BUMI RESOURCES TBK ( BUMI) PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan menggelar pembelian kembali (buy back) saham perseroan sebanyak-banyaknya 582.120.000 lembar atau sekitar 3 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Manajemen BUMI dalam informasinya kepada publik mengungkapkan, saham tersebut akan dibeli selama satu tahun dengan harga tidak lebih dari Rp11.600 per helai. Dana yang disiapkan untuk buy back mencapai Rp6,752 trilyun atau setara dengan US$716.91 juta. Diharapkan program ini dapat meningkatkan earning per share (EPS) dan return on equity (ROE) secara berkelanjut serta memberikan perseroan fleksibilitias untuk mendapatkan pembiayaan dalam bentuk utang yang bersifat ekuitas. Bertindak sebagai agen pembeli adalah PT Danatama Makmur. PT PANORAMA TRANSPORTASI TBK (WEHA) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Panorama Transportasi Tbk (WEHA) memutuskan membagikan dividen untuk tahun buku 2007 sebesar Rp1,92 per saham atau seluruhnya Rp0,822 miliar. Dividen tersebut merupakan 20% dari laba bersih perseroan pada 2007 yang mencapai Rp4,111 miliar. Adapun sisa laba untuk memperkuat modal kerja dan investasi dengan menambah armada perseroan. Panorama akan membeli 148 unit kendaraan dan akan menelan investasi sebesar Rp60 miliar. Sekitar 20% dana tersebut dari internal perseroan dan 80% dari pinjaman beberapa bank lokal. Tahun ini, manajemen perseroan menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp76 miliar, meningkat 35% dibandingkan pada 2007 sebesar Rp56,088 miliar. Sedangkan laba bersih WEHA diproyeksikan tumbuh 85% menjadi Rp7,6 miliar. Hingga Maret 2008, Panorama Transportai telah meraih laba bersih Rp467,183 juta (Rp4,36 per saham), naik 57,49% dibanding periode sama 2007 yang hanya sebesar Rp296,639 juta (Rp3,95 per saham). * PT Panorama Transportasi Tbk (WEHA) mengalokasikan dana sebesar Rp60 milyar untuk ekspansi dengan menambah jumlah armada bus sebanyak 44 unit menjadi 377 unit. Sumber pendanaan belanja modal ini berasal dari pinjaman perbankan sekitar 80 persen dan sisanya dari kas internal.Saat ini perseroan tengah melakukan penjajakan dengan beberapa bank guna membiayai ekspansi ini. Tahun ini perseroan memproyeksikan meraih pertumbuhan pendapatan sebesar 35 persen dari posisi tahun lalu Rp56,09 milyar menjadi Rp76 milyar dan laba bersih bertambah menjadi Rp7,6 milyar. PT INDOSAT TBK (ISAT) Keputusan anak usaha Temasek Holdings, Singapore Technologies Telemedia Pte Ltd (STT), melepas seluruh sahamnya di PT Indosat Tbk (ISAT) kepada Qatar Telecom QSC (Qtel), tidak semata karena tersandung oleh kasus praktik monopoli tetapi juga karena ada tawaran yang menguntungkan dari Qtel. Selain itu karena makin tak jelasnya peraturan operator telekomunikasi di Indonesia dengan adanya perang tarif murah.Akibat perang tarif ini, STT menilai bisnis telekomunikasi menjadi makin tak menarik bila dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Operator seluler yang sebelumnya hanya empat kini bertambah menjadi 14 operator. Dengan makin banyaknya operator dan tanpa adanya peraturan yang jelas dari pemerintah, membuat STT ada kemungkinan memilih berekspansi ke tempat yang lain.Terkait dengan penjualan saham Indosat, pembelian Indosat oleh Qtel, karena adanya minat besar dari investor Timur Tengah (Timteng) terhadap sektor infrastruktur khususnya di bidang telekomunikasi. Pemerintah Indonesia berupa keras untuk dapat menarik sebanyak mungkin investor dari Timteng supaya mereka berinvestasi di Indonesia. Siaran pers Singapore Technologies Telemedia Pte Ltd (STT) mengemukakan, seluruh sahamnya di PT Indosat Tbk (ISAT) dilepas kepada Qatar Telecom QSC (Qtel). Kesepakatan jual beli saham Indosat tersebut dicapai pada Jumat, 6 Juni 2008. Qtel akan mengakuisisi 40,8% saham Indosat yang dimiliki Asia Mobile Holdings Pte Ltd, perusahaan patungan yang dibentuk oleh Qtel dan STT. Qtel membayar 2,4 miliar dolar Singapura (US$1,8 miliar) atau sekitar Rp16,5 triliun untuk seluruh saham Indosat milik Asia Mobile Holdings. STT membeli 41,94% saham Indosat pada Desember 2002 senilai Rp5,6 triliun. PT MITRA RAJASA TBK ( MIRA) & PT APEXINDO PRATAMA TBK (APEX) & PT MEDCO ENERGY INT’LTBK (MEDC) Manajemen PT Mitra Rajasa Tbk (MIRA) dan PT Medco Energi Internasional Tbk dan Encore International Ltd telah menandatangani perjanjian pengambil-alihan saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX), Senin (9/6). Jumlah saham APEX yang akan diakuisisi 2.122.045.106 unit atau 80,493% saham disetor APEX sebesar 2,638 miliar saham.Dari jumlah tersebut, 1,287 miliar sebelumnya dikuasai oleh Medco dan 835 juta milik Encore. Sahamsaham tersebut akan dibeli dengan harga Rp2.450 per saham. Itu berarti total nilai akuisisi tersebut Rp5,199 triliun.APEX diperdagangkan di BEI, Selasa (10/6) pada kisaran Rp2.100-2.225 per saham. Pada periode 27 Desember 2007 - 10 Juni 2008 harga penutupan tertinggi APEX adalah Rp2.200 per saham sementara harga terendahnya Rp1.360 per saham. Untuk menjadi pemegang saham mayoritas APEX, Mitra Rajasa memberikan premi sekitar 12% dari harga tertinggi APEX dalam enam bulan terakhir. IPO PT KERTAS BASUKI RACHMAT INDONESIA TBK (KBRI) Target perolehan dana penawaran perdana saham PT Pabrik Kertas Basuki Rahmat Indonesia (KBRI), salah satu produsen dan distributor kertas tertua di Indonesia, anara Rp340-380 miliar.Perseroan akan melepas 1,36 miliar saham. Itu setara dengan 35,23% saham disetor perseroan sebesar 3,86 miliar unit. Saham dengan nilai nominal Rp100 itu akan ditawarkan seharga Rp250-280 per unit, Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 1,088 miliar waran. Pernyataan efektif dari Bapepam untuk penawarawan perdana ini diharapkan terbit pada 18 Juni 2008. Direncanakan penawaran saham dijadwalkan pada 23-25 Juni 2008, dan dicatatkan di BEI pada 2 Juli 2008. Bertindak sebagai Penjamin Emisi adalah PT Henan Putihrai Sekuritas, dengan PT Ficomindo Buana Register sebagai Biro Administrasi Efek.Sebesar 65,9% dana IPO akan digunakan untuk mengkonsolidasikan bisnis kertas lewat anak perusahaan, PT Kertas Basuki Rahmat (KBR), dan sisanya untuk modal kerja perseroan. Sementara dana hasil exercise waran sepenuhnya dipakai untuk Dokumen ini hanya sebagai informasi untuk anda,dipersiapkan oleh PT. IndoMitra Securities. Kami tidak menganjurkan tindakan apapun atas dasar dokumen ini. Dokumen ini bukan dan tidak boleh diartikan sebagai penawaran untuk menjual atau membeli suatu efek. Pendapat yang ada hanyalah pendapat kami pada saat ini saja. Dokumen maupun sesuatu yang termuat didalamnya tidak merupakan dasar suatu kontrak atau komitmen apapun. Dokumen ini telah disusun dan disimpulkan berdasarkan data-data yang menurut kami dapat dipercaya, tetapi tidak menyatakan bahwa data tersebut akurat atau lengkap. Kami tidak menyatakan, menjamin atau menjanjikan mengenai kecukupan, keakuratan, kelengkapan atau kewajaran dari fakta, opini, perkiraan, ramalan atau informasi lain yang termuat dalam dokumen ini atau informasi lebih lanjut dan juga atas sesuatu keputusan investasi yang didasarkkan pada dokumen ini. Informasi dan opini yang termuat dalam dokumen ini diberikan menurut keadaan pada tanggal laporan ini dan dapat dirubah tanpa pemberitahuan sewaktu-waktu. PT.IndoMitra Securities Telp. (021) 522.9073 / Fax. (021) 522.9081) Contact Person: Rahmah Z.A (Lily) MORNING UPDATE RABU, 11 JUNI 2008 modal kerja perseroan di masa mendatang.Saat ini KBRI tengah mempersiapkan pengoperasian Mesin Kertas 2 (Paper Machine 2) yang dimiliki KBR. Proyek mesin kertas ini merupakan proyek terbesar KBRI dengan nilai investasi Rp2,35 triliun.Paper Machine 2 ini memiliki kapasitas terpasang 20.000 ton per tahun dengan bahan baku berupa kertas bekas. Jenis produk yang dihasilkan mesin ini adalah kertas industri dalam bentuk lembaran atau gulungan. Produk tersebut untuk konsumsi pasar domestik.Mesin baru ini dilengkapi dengan steam box untuk meningkatkan efisiensi penggunaan steam sehingga penggunaan energi menjadi efisien. Selain itu Paper Machine 2 ini juga dilengkapi dengan fiber recovery system untuk efisiensi penggunaan fiber dan konsumsi air.Hingga akhir 2007, jumlah aset KBRI tercatat sebesar Rp2,35 triliun, sementara pendapatan usaha mencapai Rp201,317 miliar. Dalam periode yang sama, perseroan membukukan rugi bersih Rp57,779 miliar. PT WIJAYA KARYA TBK (WIKA) Pada triwulan I 2008, Wijaya Karya membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp36,161 miliar, melejit 451% dibanding Rp6,558 miliar triwulan I 2007. Lonjakan laba WIKA ditunjang oleh penjualan yang meningkat 90,51% menjadi Rp1,142 triliun dari Rp599,534 miliar. Kontributor penjualan terbesar adalah jasa konstruksi Rp719 miliar, produk beton Rp214,423 miliar, serta industri dan perdagangan Rp189 miliar. SEKTOR MAKRO NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TRIWULAN I 2008 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2008 surplus sekitar US$1,0 miliar. Sementara jumlah cadangan devisa pada akhir Mei 2008 mencapai US$57,464 miliar, turun dari posisi akhir triwulan I 2008 sebesar US$59,0 miliar.Surplus NPI bersumber dari surplus transaksi berjalan yang mencapai sekitar US$2,8 miliar. Penopang utama surplus transaksi berjalan adalah penerimaan ekspor yang melampaui pengeluaran impor serta penerimaan devisa dari transfer tenaga kerja Indonesia di luar negeri. "Perkembangan transaksi berjalan tersebut mengindikasikan bahwa sektor eksternal masih memberikan kontribusi positif terhadap kinerja perekonomian domestik. Nilai ekspor selama triwulan I/2008 mencapai US$34,405 miliar (free on board/fob) atau meningkat 29,2% dibandingkan periode yang sama sebelumnya US$26,626 miliar. Nilai ekspor migas mencatat pertumbuhan tertinggi yaitu 61,7%, diikuti oleh nilai ekspor non migas yang tumbuh 21,8%.Pada periode yang sama nilai impor Indonesia mencapai US$26,844 miliar, meningkat 41,9% dari periode yang sama 2007 sebesar US$18,914 miliar. Surplus transaksi berjalan tersebut mampu menutupi defisit yang terjadi pada transaksi modal dan keuangan. Defisit yang mencapai sekitar US$1,4 miliar sebagian disebabkan oleh turunnya arus masuk modal portofolio asing, yang dilatarbelakangi oleh kondisi pasar keuangan internasional yang masih belum pulih dari dampak krisis sub-prime mortgage di Amerika Serikat. PT INTI AGRI RESOURCES TBK (IIKP) Proses akuisisi perkebunan kelapa sawit yang akan dilakukan PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP) mengalami kemunduran dari jadwal semula pada akhir Mei 2008. Manajemen dalam penjelasannya kepada Bursa Efek Indonesia (NEI) melaporkan bahwa mundurnya jadwal ini disebabkan adanya hambatan dalam proses uji tuntas (due diligence) dimana perseroan melakukan secara hatio-hati dan bertahap sehubungan dengan status perseroan sebagai perusahaan publik dan status pemilik perusahaan yang akan diakuisisi, Boustead Estates Agency selaku perusahaan publik di Malaysia. Diharapkan proses due diligence bisa rampung pada akhir juni ini. PT BERLINA TBK (BRNA) Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Berlina Tbk (BRNA) yang digelar akhir pekan lalu (06/06) menyetujui usulan pembagian dividen tunai atas tahun buku 2007 senilai Rp50 per saham atau dengan total Rp3,45 milyar. Nilai dividen yang dibagikan perseroan mencapai sepertiga dari total laba yang diraih tahun lalu sejumlah Rp10,38 milyar. Sementara sekitar Rp1,04 milyar dari sisa laba bersih ditetapkan sebagai dana cadangan dan Rp5,89 milyar sebagai laba ditahan untuk mendukunh ekspansi. Dokumen ini hanya sebagai informasi untuk anda,dipersiapkan oleh PT. IndoMitra Securities. Kami tidak menganjurkan tindakan apapun atas dasar dokumen ini. Dokumen ini bukan dan tidak boleh diartikan sebagai penawaran untuk menjual atau membeli suatu efek. Pendapat yang ada hanyalah pendapat kami pada saat ini saja. Dokumen maupun sesuatu yang termuat didalamnya tidak merupakan dasar suatu kontrak atau komitmen apapun. Dokumen ini telah disusun dan disimpulkan berdasarkan data-data yang menurut kami dapat dipercaya, tetapi tidak menyatakan bahwa data tersebut akurat atau lengkap. Kami tidak menyatakan, menjamin atau menjanjikan mengenai kecukupan, keakuratan, kelengkapan atau kewajaran dari fakta, opini, perkiraan, ramalan atau informasi lain yang termuat dalam dokumen ini atau informasi lebih lanjut dan juga atas sesuatu keputusan investasi yang didasarkkan pada dokumen ini. Informasi dan opini yang termuat dalam dokumen ini diberikan menurut keadaan pada tanggal laporan ini dan dapat dirubah tanpa pemberitahuan sewaktu-waktu. PT.IndoMitra Securities Telp. (021) 522.9073 / Fax. (021) 522.9081) Contact Person: Rahmah Z.A (Lily)