83 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 5.1.1 Perbandingan kinerja perusahaan pada kelompok jasa telekomunikasi Dari analisis Laporan Keuangan Common Size, berikut adalah kesimpulan hasil perbandingan kinerja tiga perusahaan Telekomunikasi selama kurun waktu 4 (empat) tahun, yaitu dari tahun 2001-2004. 5.1.1.1 PT. TELKOM PT Telkom sebenarnya memiliki kinerja yang cukup baik, Jika dilihat di dalam neraca, perusahaan sudah mampu menjaga tingkat kestabilan Hutangnya, dan bahkan ada hutang-hutang yang jumlahnya menurun dari tahun-ketahun seperti Hutang Lain-lain dan Hutang Pihak Istimewa. Pada Laba Rugi, perusahaan memiliki beban usaha yang sangat tinggi dan cenderung meningkat dari tahunketahun sehingga Laba sebelum Pajak yang diperoleh juga cenderung terus menurun. Selain itu Beban Lain-Lain juga cukup tinggi sehingga Laba yang diperoleh menjadi menurun. Tingkat independensi perusahaan juga cukup baik karena perusahaan memiliki Piutang Hubungan Istimewa yang sangat rendah. 5.1.1.2 PT. Indosat PT Indosat berada pada tingkat terendah dalam hal kinerjanya dibandingkan dua perusahaan Telekomunikasi lainnya. Perusahaan ini memiliki Hutang Jangka Panjang dan Hutang Obligasi yang sangat tinggi dan ditambah perusahaan memiliki Beban Lain-Lain yang sangat tinggi dalam tiga tahun terakhir mengakibatkan perusahaan hanya mendapat Laba Sebelum Pajak yang rendah. Namun jika dilihat dari laporan keuangan Common Size nya, pada tahun terakhir perusahaan dapat memperbaiki dan mengalami peningkatan kinerja. Terlihat Hutang Jangka Panjang yang menurun pada tahun terakhir dan dari Laba Rugi terlihat bahwa perusahaan pada tahun ketiga mengalami peningkatan Laba yang sangat tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. 84 5.1.1.3 PT. Infoasia Teknologi Global PT Infoasia Teknologi Global menurut analisis penulis memiliki kinerja yang terbaik diantara dua perusahaan Telekomunikasi lainnya. Kestabilan dari perubahan-perubahan pada rekening-rekening laporan keuangan perusahaan menandakan bahwa perusahaan sangat berhati-hati dalam merencanakan dan mengimplementasikan setiap aktivitasnya. Selain itu Independensi perusahaan sangat tinggi dimana perusahaan berhasil melunasi Hutang Istimewanya dan juga Hutang Bank. Jika dilihat dari Laba Rugi Common Size nya, perusahaan tidak pernah mengalami kerugian. Ini membuktikan bahwa kemampuan perusahaan dalam mengelola kegiatan operasi utamanya jelas paling baik dibandingkan kedua perusahaan Telekomunikasi lainnya. 5.1.2 Hubungan Analisis Laporan Keuangan Bentuk Common Size Dengan Kinerja Kelompok Jasa Telekomunikasi Perusahaan dapat menggunakan analisis dengan metode ini untuk membandingkan kemampuan perusahaan dalam hal menjaga kestabilan operasinya, efektifitas kebijakannya, dan efisiensi sumber-sumber dayanya. Hasil analisis tersebut dapat dibandingkan setiap tahunnya atau dengan beberapa alternatif perusahaan lainnya yang sejenis. Dalam menganalisis laporan keuangan kita dapat menggunakan beberapa alat untuk mengubah bentuk laporan keuangan kedalam format yang lebih mudah untuk diinterpretasikan sehingga dapat menilai kondisi dan kinerja perusahaan dan kinerjanya, salah satu alat penting yang dipakai adalah common size financial statement yang mengubah akun kedalam bentuk persentase. Kinerja perusahaan yang tergambar dalam laporan keuangan menjadi perhatian utama bagi para pemakai laporan keuangan tersebut. Oleh karena itu, manajemen perusahaan harus berusaha untuk meningkatkan kinerjanya dari periode ke periode. Dari keseluruhan pernyataan maka dapat disimpulkan bahwa: a. Kinerja perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan dan selanjutnya dari kinerja tersebut dapat ditentukan tingkat kesehatan perusahaan yaitu dengan cara melakukan analisis atau interpretasi terhadap laporan keuangan. 85 b. Kinerja perusahaan merupakan informasi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan untuk membantu mereka dalam proses pengambilan keputusan. c. Dari hasil analisis terhadap kinerja perusahaan maka dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan untuk mengatasi kondisi keuangan di masa yang akan datang. d. Dengan melakukan analisis laporan keuangan, perusahaan atau pemakai laporan keuangan dapat membandingkan kinerjanya dengan perusahaan lain. 5.2 Saran Beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk perbaikan atau peningkatan kinerja lebih lanjut pada ketiga perusahaan Telekomunikasi yang telah dianalisis adalah sebagai berikut: 1. Untuk PT Telkom Perbaikan dan peningkatan kinerja perusahaan setiap tahunnya yang sudah terlihat dari laporan keuangan common size perusahaan dan diharapkan dapat diteruskan menjadi suatu kestabilan yang didukung dengan tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi, perusahaan juga diharapkan mampu menekan beban usaha yang hampir setiap tahunnya cenderung meningkat, dan perusahaan juga diharapkan mampu meningkatkan Penghasilan Lain-ainnya untuk membantu menutupi beban usaha yang besar. 2. Untuk PT Indosat Perusahaan ini harus terus memperbaiki dan meningkatkan kinerja perusahaan setiap tahunnya yang sudah mulai terlihat pada tahun terakhir dari laporan keuangan Common Size perusahaan, dan hal ini diharapkan dapat terus dipertahankan sehingga menjadi suatu kestabilan yang didukung dengan tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi. Beban Usaha perusahaan seharusnya dapat dikurangi agar perusahaan dapat memperoleh Laba yang tinggi. 86 3. Untuk PT Infoasia Teknologi Global Perusahaan ini menurut penulis merupakan perusahaan yang memiliki kinerja terbaik diantara yang lain. Perusahaan diharapkan dapat mempertahankan kestabilan kinerjanya dengan peningkatan yang terarah tiap tahunnya. Perusahaan sebaiknya dapat memaksimalkan usahanya untuk mendapatkan keuntungan dari Pendapatan Lain-Lain, kerugian yang didapat dari Beban Pajak harus mampu dihilangkan agar keuntungan maksimal dapat diperoleh. Selain saran untuk peningkatan kinerja tiga perusahaan yang telah dianalisis, penulis juga akan memberikan beberapa saran bagi pemakai laporan keuangan yang bermaksud menggunakan metode Analisis Common Size dalam mengambil keputusan ekonomi. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan Analisis Common Size pada laporan keuangan: 1. Sebaiknya laporan keuangan yang akan dianalisis adalah lebih dari satu tahun agar dapat dilihat perubahan rekening perusahaan untuk mengetahui tingkat kestabilannya. 2. Sebaiknya terdapat perusahaan pembanding atau perusahaan alternatif yang bergerak pada bidang operasi atau usaha yang sejenis. 3. Mempelajari lebih dulu laporan keuangan aslinya untuk lebih memahami tentang aktivitas perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Agnes Sawir, 2001, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, cetakan kedua, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Dwi Prastowo dan Rifka Julianty, 2002, Analisis Laporan Keuangan, cetakan kedua, Yogyakarta: UPP AMP YKPN Erich A. Helfert, 1993, Analisis Laporan Keuangan, edisi ke 7, cetakan kesatu, Jakarta: Erlangga Hiro Tugiman,1999, Metode Penelitian Kinerja Perusahaan, Bandung: STMB Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba Empat Joel G Siegel dan Jac K Shim, 1999, Kamus Istilah Akuntansi, dialihbahasakan oleh Drs. Moh. Kurdi, cetakan ketiga, Jakarta, PT Elex Media Komputindo Komarudin, 1994, Ensiklopedia Manajemen, edisi kedua, Jakarta: Bumi Aksara Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, 2000, Analisis Laporan Keuangan, cetakan kedua, Yogyakarta: UPP AMP YKPN Mulyadi, 2001, Balance Score Card: Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipatgandaan Kinerja Keuangan Perusahaan, edisi kedua, cetakan kesatu, Jakarta: Salemba Empat R. Agus Sartono, 2001, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, edisi keempat, cetakan pertama, Yogyakarta: BFE Sofyan Harahap, 1998, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, cetakan ketiga, Juni 2001, Jakarta Raja Grafindo Persada Sofyan Harahap, 2001, Teori Akuntansi : Laporan Keuangan, Jakarta, Bumi Aksara R. A. Supriyono, 1999, Manajemen Biaya : Suatu Reformasi Pengelolaan Bisnis, edisi pertama, cetakaan pertama, Yogyakarta, BPFE Sugiyono, 2004, Metode Penelitian Bisnis, cetakaan keenam, Alfabeta CV, IKAPI 86