Uji toksisitas akut

advertisement
Sunarmi
Aprlia intan M
Amalia
Uji praklinis
bertujuan mengevaluasi keselamatan produk
baru.



untuk mendeteksi
untuk mencegah produk berbahaya dan
beracun agar tidak memasuki lingkungan dan
masyarakat.
dapat mempercepat penemuan obat dan
meringkas proses pengembangan obat.
Uji praklinis
 Binatang: tikus, ayam, monyet, dan kelinci
 Para peneliti menguji produk pada hewan dan
kemudian mengamati efeknya pada kesehatan hewan.
 Produk hanya lulus uji praklinis jika tidak
memengaruhi hewan dengan cara yang berbahaya.
 Uji
farmakologi (pembuktian efek atau
pengaruh obat),
 Uji toksikologi (pembuktian syarat
keamanan obat secara formal), dan
Uji farmakologi

Uji farmakologi merupakan salah satu
persyaratan uji untuk calon obat. Dari uji
ini diperoleh informasi tentang efikasi
(efek farmakologi) dan profil
farmakokinetik (meliputi absorpsi,
distribusi, metabolisme dan eliminasi obat)
calon obat.



Uji toksisitas akut
Uji toksisitas kronis
Uji toksisitas khusus


Untuk mengukur dan mengevaluasi
karakteristik toksik dari suatu bahan kimia.Uji
ini dapat menyediakan informasi tentang
bahaya kesehatan manusia yang berasal dari
bahan kimia yang terpapar dalam tubuh pada
waktu pendek melalui jalur oral.
Data uji akut juga dapat menjadi dasar
klasifikasi dan pelabelan suatu bahan kimia.

Toksisitas akut didefinisikan sebagai
kejadian keracunan akibat pemaparan
bahan toksik dalam waktu singkat, yang
biasanya dihitung dengan menggunakan
nilai LC50 atau LD50. Nilai ini didapatkan
melalui proses statistik dan berfungsi
mengukur angka relatif toksisitas akut
bahan kimia.
KETENTUAN UJI TOKSISITAS AKUT
•
Menggunakan dosis tunggal, atau berulang
24 jam
tidak lebih dari
•
Route bahan uji : 2 route, sesuai yang
disarankan,
salah satunya diberi Intravena
(bila memungkinkan) 
untuk mengetahui keamanan efek sistemik obat.
•
Penentuan LD50 yakni dosis yang menyebabkan kematian
50% hewan percobaan untuk dibadingkan dengan obat
lain.
•
Penentuan dosis maksimum yang tidak
kematian.
•
Pengamatan dilakukan dalam waktu 14 hari,
hewan coba di korbankan 
pengamatan
makroskopis dan mikroskpis thd. organ vital.
menyebabkan
Semua
•
•
•
•
•
•
•
Hewan coba : Dua spesies mamalia, termasuk non
rodent (bila memungkinkan) jantan & betina.
Dosis : maksimum yang tidak mematikan.
Pengamatan dilakukan dalam 24 jam
Hewan coba separo dikorbankan di amati perubahan2
makroskopis dan mikroskopis
Separo hewan coba lain di amati setiap hari selama 14
hari terhadap : Perub. BB dan Perubahan
makroskopis.
Setelah hari ke 14 semua hewan coba dikorbankan 
di amati perub.Makroskopis dan mikroskopis pada
jantung, paru2, hati, ginjal, limpa dan
jaringan
lainya.
Dibuat kurva dosis – respon.
PENENTUAN LD50
LD50 = Anti log ( log A + (B x log C)
Keterangan :
A = Dosis dibawah 50%
B = Jarak Proporsional yakni :
50% kematian-% kematian dibawahnya
% kematian diatas 50% - % dibawah 50%
C = Penambahan Dosis yakni :
Dosis diatas LD50%
Dosis dibawah LD50%
Uji toksisitas kronis



Diperlukan jika uji toksisitas akut tidak
menghasilkan efek, maka bukan berarti toksikan
tidak bersifat toksik. Oleh karena itu perlu uji
kronis.
Percobaan ini dilakukan dengan memberikan dosis
tertentu bahan kimia terhadap hewan percobaan
melalui penelanan atau inhalasi terhadap bahan
kimia yang sedang diuji selama masa hidupnya.
Untuk mencit dapat memakan waktu hingga 2 tahun
sedangkan untuk tikus sedikit lebih singkat.

Maksud dari uji kronik (seumur hidup),
untuk menentukan apakah bahan kimia
dapat menimbulkan setiap efek kesehatan
yang mungkin memerlukan waktu yang
lama untuk menimbulkan suatu efek
seperti kanker, atau paparan jangka
panjang terhadap bahan kimia
menimbulkan efek kesehatan pada organ
seperti ginjal.
Uji toksisitas khusus
Uji toksisitas khusus meliputi penelitian terhadap
sistem reproduksi termasuk teratogenisitas,
karsinogenisitas, mutagenisitas, dan uji uji
ketergantungan.
Pengujian Toksisitas Berulang
(Sub akut dan kronis)
Tujuan : Menentukan toksisitas kumulatif dan perubahan fisiologis
dan patologis hewan coba.
Hewan coba : minimal 2 spesies hewan berbeda
Dose : maximal effect tidak mematikan.
Cara pemberian : seperti dipakai di klinik.
Lama pengujian :
Untuk pemakaian klinik 1-3 hari 
lama pengujian 14 hari.
Untuk pemakaian klinik 7 hari 
lama pengujian 28 hari.
Untuk pemakaian klinik 4 minggu 
lama pengujian 90 hari.
Untuk pemakaian  1 bulan 
lama pengujian 6 bulan.
1. Untuk obat-obat yang digunakan jangka lama atau
terapi penyakit kronis.
2. Zat kimia yang potensial menimbulkan
karsinogenik.
Dosis yang dipakai : Dosis tinggi (100x dosis terapi)
Lama Uji : pada tikus 24 bulan pada mencit 18 bulan.
FDA  per kelompok minimal 25 ekor per jenis
kelamin, dan harus hidup sampai akhir percobaan.
Kematian tak lebih 50% bukan karena kanker.
Dosis yang dipakai adalah dosis tertinggi yang
tidak menyebabkan kematian.
Evaluasi : adanya Neoplasma dibandingkan kontrol.
Download