ebih ar. arhasy_fkip..

advertisement
Kode/Rumpun Ilmu: 772/ Pendidikan Matematika
USULAN PENELITIAN
DOSEN PEMBINA
IMPLEMENTASI SUPERVISI AKADEMIK PROSES BELAJAR
MENGAJAR MATEMATIKA OLEH KEPALA SDN KECAMATAN
CIAWI KABUPATEN TASIKMALAYA
TIM PENGUSUL
Dr. H. EBIH AR. ARHASY, Drs., M.Pd.
EVA MULYANI, M.Pd.
NIDN: 0002025501
NIDN. 0420058303
UNIVERSITAS SILIWANGI
FEBRUARI 2017
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
1. Judul Penelitian: Implementasi Supervisi Akademik Proses Belajar
Mengajar Matematika Oleh Kepala SDN Kecamatan Ciawi Kabupaten
Tasikmalaya
2. Tim Pelaksana
No
Nama
Jabatan
Bidang
Keahlian
Alokasi
Waktu
Instansi
Asal
(jam/minggu)
1.
Dr. H. Ebih AR. Ketua
Arhasy,
Drs.,M.Pd.
Pendidikan
Universitas 6
Matematika
Siliwangi
(Kalkulus
Diferensial,
Metodologi
Pembelajaran
Matematika,
Telaah
Kurikulum
Matematika
Sekolah,
Filsafat dan
Sejarah
Matematika)
2.
Eva Mulyani, Anggota Pendidikan
Universitas 5
M.Pd
Matematika
Siliwangi
(Kalkulus
Integral dan
Kalkulus
Peubah
Banyak)
3. Objek (khalayak sasaran) Penelitian Dosen Pembina:
Kepala Sekolah SDN Se- Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya
4. Masa Pelaksanaan
Mulai
: bulan Februari tahun 2017
Berakhir : bulan Juli tahun 2017
ii
5. Usulan Biaya DRPM Ditjen Penguatan Risbang
1. Tahun ke-1 : Rp. 17.500.000,00
6. Lokasi Penelitian: Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya
7. Mitra yang Terlibat: UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Ciawi
Kabupaten Tasikmalaya
8. Permasalahan yang Ditemukan dan Solusi yang Ditawarkan:
Permasalahan :
a. Wujud nyata implementasi supervisi akademik proses belajar
mengajar matematika seolah dasar, yang meliputi
-
Perencanaan pembelajaran
-
Rencana pelaksanaan pembelajaran
-
Pengamatan pembelajaran dikelas
-
Analisis teuan masalah pembelajaran
Solusi:
a. Model implementasi supervisi (pengawasan akademik mata pelajaran
matematika SD yang meliputi proses manajemen pembelajaran
matematika yang ditindaklanjuti dengan analisis temuan-temuan
masalah pembelajaran matematika untuk memudahkan mencari
solusinya
9. Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran :
Kontribusinya peningkatan kinerja guru dalam mengelola pembelajaran
matematika di sekolah dasar
10. Rencana Luaran yang dihasilkan: Publikasi Ilmiah dan model supervisi
akademik
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... i
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM .............................................................. ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
RINGKASAN ................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
1.1. Latar Belakang ..............................................................................
1.2. Rumusan Masalah .........................................................................
1.3. Definisi Operasional ....................................................................
1.4. Pertanyaan Penelitian ............................................. .......................
1.5. Batasan Penelitian .........................................................................
1.6. Tujuan Penelitian ..........................................................................
1.7. Target Luaran Penelitian ...............................................................
1
1
2
3
3
4
4
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 5
2.1. Pengawasan Akademik .................................................................. 5
2.1.1. Pengertian dan Tujuan Pengawasan Akademik ................. 5
2.1.2. Prinsip dan Fungsi Pengawasan Akademik ....................... 8
2.1.3. Ruang Lingkup Pengawasan Akademik ............................ 10
2.1.4. Teknik Pengawasan Akademik .......................................... 13
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................
3.1. Tahapan Penelitian ........................................................................
3.2. Tempat Penelitian .........................................................................
3.3. Fokus Penelitian ...........................................................................
3.4. Desain penelitian ..........................................................................
3.5. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................
3.6. Teknik Analisis Data ....................................................................
16
16
17
17
17
18
18
BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ............................................. 19
4.1. Anggaran Biaya ............................................................................ 19
4.2. Jadwal Penelitian .......................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 20
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Pengabdian....................................................
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ...............
Lampiran 3. Biodata Ketua dan Anggota ............................................................
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti .....................................................
iv
21
24
25
36
RINGKASAN
Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan tentang implementasi supervisi
(pengawasan) akademik yang dilaksanakan oleh kepala Sekolah Dasar dalam
mata pelajaran matematika. Hal ini dilakukan untuk meninjau secara realistis
tentang pelaksanaan supervisi (pengawasan) akademik sebagai wujud nyata dalam
kompetensi dari dimensi kompetensinya. Supervisi (pengawasan) akademik
intinya adalah membina guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran.
Oleh karena itu sasaran supervisi (pengawasan) akademik adalah guru dalam
proses pembelajaran yang terdiri dari materi pokok dalam proses pembelajaran,
penyusunan silabus dan RPP, pemilihan strategi/metode/teknik pembelajaran,
penggunaan media dan teknologi informasi dalam pembelajaran, menilai proses
dan hasil pembelajaran serta penelitian tindakan kelas. Penelitian deskriptif ini
akan dilaksanakan di UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Ciawi
Kabupaten Tasikmalaya terhadap kepala Sekolah Dasar yang ada di wilayah
tersebut. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi
dari komponen supervisi akademik terhadap mata pelajaran matematika Sekolah
Dasar di wilayah tersebut.
Kata Kunci: Implementasi, Supervisi Akademik, Mata Pelajaran Matematika,
Sekolah Dasar
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Peraturan Materi Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar
Kepala
Sekola/Madrasah
menegaskan
bahwa
seorang
kepala
sekolah/madrasah harus memiliki lima dimensi kompetensi minimal yaitu :
kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, sepervisi dan sosial. Kepala
sekolah/madrasah adalah guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala
sekolah/madrasah sehingga ia pun harus memiliki kompetensi yang disyaratkan
memiliki kompetensi guru yaitu: kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan
profesional. Salah satu indikator kompetensi profesional adalah kompetensi
pengembangan profesi.
Kompetensi supervisi akademik intinya adalah membina guru dalam
meningkatkan mutu proses pembelajaran. Oleh sebab itu sasaran supervisi
akademik adalah guru dalam proses pembelajaran, yang terdiri dari materi pokok
dalam proses pembelajaran, penyusunan silabus dan RPP, pemilihan strategi
/metode/teknik pembelajaran, menggunakan media dan teknologi informasi dalam
pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran serta penelitian tindakan
kelas. Oleh karena itu, tujuan umum pengembangan BBM ini adalah untuk
meningkatkan kompetensi supervisi akademik yang meliputi (1) perencanaan
program supervisi akademik, (2) pelaksanaan program supervisi akademik dan (3)
menindaklanjuti program supervisi akademik.
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru
mengembangkan kemampuannya mengelola pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran (Daresh, 1989, Glickman, et al; 2007). Supervisi akademik tidak
terlepas dari penilaian kinerja guru dalam mengelola pembelajaran. Sergiovanni
(1987) menegaskan bahwa refleksi praktis penilaian kinerja guru dalam supervisi
akademik adalah melihat kondisi nyata kinerja guru untuk menjawab pertanyaanpertanyaan, misalnya apa yang sebenarnya terjadi di dlam kelas?, apa yang
sebenarnya dilakukan oleh guru dan siswa di dalam kelas?, aktivitas-aktivitas
mana dari keseluruhan aktivitas di dalam kelas itu yang bermakna bagi guru dan
1
murid?, apa yang telah dilakukan oleh guru dalam mencapai tujuan akademik?,
apa kelebihan dan kekurangan guru dan bagaimana cara mengembangkannya?.
Berdasarkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini akan diperoleh
informasi mengenai kemampuan guru dalam mengelola pembelaajran. Namun
satu hal yang perlu ditegaskan di sini, bahwa setelah melakukan penilaian kinerja
berarti selesailah pelaksanaan supervisi akademik, melainkan harus dilanjutkan
dengan tindak lanjutnya berupa pembuatan program supervisi akademik dan
melaksanakannya denga sebaik-baiknya.
Berdasarkan pengalaman dan hasil pengamatan selama ini kegiatan
supervisi akademik belum optimal. Study yang dilakukan oleh Arhasy (2010)
mengkaji tentang kegiatan supervisi akademik yang dilakukan oleh pengawas
TK/SD di Kabupaten Tasikmalaya intensitasnya dikalahkan oleh pengawasan
manajerial. Supervisi (pengawasan) yang dilakukan oleh kepala sekolah
merupakan salah satu proses manajemen pendidikan yang harus ditempuh oleh
kepala sekolah untuk mengoreksi knsistensi atau kesesuaian anatara perencaraan
dengan pelaksanaan.
Berdasarkan identifikasi permasalahan tersebut, tampaknya perlu diadakan
kajian yang mendalam mengenai implementasi supervisi akademik yang
dilaksanakan oleh kepala Sekolah Dasar, pada kajian ini akan ditinjau dari
implementasi suervisi (pengawasan) akademik pada proses belajar mengajar
matematika di SDN Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1.2.1. Bagaimanakah implementasi supervisi (pengawasan) akademik dalam
pelajaran matematika di sekolah dasar?
1.2.2. Apakah hasil temuan masalah pembelajaran matematika di SD dapat
diidentifikasi?
1.2.3. Apakah hasil identifikasi masalah pembelajarana matematika SD dapat
dianalisis?
2
1.3
Definisi Operasional
Untuk menjaga agar penelitian ini dapat terfokus dan tidak melebar terlalu
jauh, maka penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
1.3.1
Supervisi (pengawasan) akademik pada mata pelajaran matematika SD
adalah
serangkaian
kegiatan
membantu
guru
mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran matematika untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
1.3.2
Implementasi Supervisi (pengawasan) akademik oleh kepala SD adalah
wujud nyata pelaksanaan supervisi akademik dalam pembelajaran
matematika yang meliputi perencanaan pembelajaran, rencana pelaksanaan
pembelajaran,
pengamatan
pelaksanaan
pembelajaran,
observasi
pelaksanaan pembelajaran di kelas, pertanyaan setelah observasi,
identifikasi hasil temuan masalah pembelajaran dan analisis hasil
identifikasi masalah bembelajaran
1.3.3
Mata pelajaran matematika adalah salah satu mata pelajaran di sekolah
dasar yang diberikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat penelitian
dilaksanakan.
1.4. Pertanyaan Penelitian
1.4.1. Bagaimanakah implementasi supervisi (pengawasan) akademik pada
perencanaan pembelajaran matematika?
1.4.2. Bagaimanakah implementasi supervisi (pengawasan) akademik rencana
pelaksanaan pembelajaran matematika?
1.4.3. Bagaimanakah implementasi supervisi (pengawasan) akademik pengamatan
pelaksanaan pembelajaran matematika?
1.4.4. Bagaimanakah implementasi supervisi (pengawasan) akademik pada
observasi pelaksanaan pembelajaran matematika di kelas?
1.4.5. Bagaimanakah implementasi supervisi (pengawasan) akademik pada
penyusunan pertanyaan setelah observasi?
1.4.6. Bagaimanakah implementasi supervisi (pengawasan) akademik rencana
pelaksanaan pembelajaran matematika?
3
1.4.7. Bagaimanakah implementasi supervisi (pengawasan) akademik pengamatan
pelaksanaan pembelajaran matematika?
1.5
Batasan Masalah
Penelitian
ini
dibatasi
pada
pembahasan
implementasi
supervisi
(pengawasan) akademik yang dilaksanakan oleh kepala Sekolah Dasar seKecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. Supervisi (pengawasan) akademik di
sini dibatasi pada proses belajar mengajar matematika pada salah satu kelas di
setiap SDN yang menjadi objek penelitian.
1.6
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diungkapkan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui, mengkaji, dan mengevaluasi mengenai:
1.6.1
Implementasi
supervisi
(pengawasan)
akademik
dalam
pelajaran
matematika di sekolah dasar
1.6.2
Hasil temuan masalah pembelajaran matematika di SD dapat diidentifikasi
1.6.3
Hasil identifikasi masalah pembelajarana matematika SD dapat dianalisis
1.7
Target Luaran yang Ingin Dicapai
Target luaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini meliputi
1.7.1
Model implementasi supervisi (pengawasan) akademik proses belajar
mengajar matematika
1.7.2
Publikasi ilmiah yang diterbitkan pada jurnal tidak terakreditasi yang
memiliki ISSN
1.7.3
Prosiding seminar nasional/internasional.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengawasan Akademik
Pengawasan akademik dalam hal ini supervisi akademik adalah sama
dengan supervisi pengajaran atau dapat disebut supervisi non manajerial.
Purwanto (2008:89) mengemukakan “supervisi pengajaran ialah kegiatan
kepengawasan yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi-kondisi, baik personil
maupun materiil, yang memungkinkan terciptanya situasi belajar mengajar yang
lebih baik demi tercapainya tujuan pendidikan”. Supervisi akademik sama
maksudnya dengan konsep supervisi pendidikan. Educational supervision sering
disebut pula sebagai instructional supervision atau instructional leadership, yang
menjadi fokusnya adalah mengkaji, menilai, memperbaiki, meningkatkan, dan
mengembangkan mutu kegiatan belajar mengajar yang dilakukan bersama guru
(perorangan atau kelompok) melalui pendekatan bimbingan dan konsultasi dalam
nuansa dialog profesional.
2.1.1. Pengertian dan Tujuan Pengawasan Akademik
Good (1973) merumuskan “supervisi sebagai seluruh usaha yang
direncanakan oleh para pembina pendidikan yang dimaksudkan untuk
menyediakan suatu bentuk kepemimpinan bagi guru-guru dalam usaha perbaikan
pengajaran”. Menurut
Wiles (1975),
“supervisi
adalah bantuan dalam
pengembangan situasi belajar mengajar yang lebih baik”. Sedangkan Sergiovanni
dan
Starrat
(1983:11)
berpendapat
bahwa
supervisi
dirancang
untuk
mempengaruhi pengajaran, seperti dinyatakan “Supervision is a set of Activities
and role spesifications specially designed to influence instruction”. Alfonso
(1981:45) menyatakan “Supervision can be regarded as the services provided for
teachers to improve their profesional competencies which in turn improve the
quality of the teaching-learning process”. Sementara itu Harris (1985:10)
merumuskan “Supervision of instruction is directed toward both maintaining and
improving the teaching-learning processes of the school”.
5
Herawan, D. (2009:2) menyatakan “supervisi merupakan suatu aktivitas
pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan staf sekolah
lainnya agar dapat melakukan pekerjaan secara efektif”. Dari pendapat tersebut
bahwa pengertian supervisi bukan merupakan suatu aktivitas mencari kesalahan
guru maupun staf administrasi sekolah lainnya, melainkan membimbing,
mengarahkan, dan memberi petunjuk teknis dalam rangka meningkatkan
profesionalisme melaksanakan tugas utamanya. Sutisna, O. (1988:21-22)
mengemukakan
Fungsi pokok supervisi ialah membantu guru-guru memperoleh arah diri
dan belajar memecahkan sendiri masalah-masalah yang mereka hadapi
dengan imajinatif dan kreatif. Ia mengharapkan perkembangan inisiatif di
pihak guru, bukan konformitas, yaitu tindakan sekedar cocok dengan
instruksi atau peraturan.
Dari pandangan tersebut, pemikiran, gagasan atau alternatif pemecahan masalah
akan muncul dari para guru tanpa menunggu instruksi dari atasannya. Dengan
demikian supervisi yang efektif dapat mengembangkan inisiatif dan kreativitas
guru, yang memungkinkan munculnya cara-cara yang inovatif, yang relevan
dengan tuntutan perbaikan pengajaran sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan.
Supervisi yang dilakukan terhadap organisasi sekolah bertujuan untuk
meningkatkan, mengembangkan, serta memperbaiki proses belajar dan hasil
pembelajaran sehingga tercapai keunggulan kompetitif yang direfleksikan dalam
hasil belajar siswa. Oleh karena itu jenis supervisi pendidikan tersebut termasuk
kepada supervisi akademik.
Glickman (1981) mendefinisikan
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru
mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi
pencapaian tujuan pembelajaran. Supervisi akademik merupakan upaya
membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan.
Dengan demikian, berarti esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan
menilai unjuk kerja guru dalam mengelola
proses pembelajaran,
melainkan
membantu
guru
mengembangkan
kemampuan
profesionalismenya.
Dari pendapat tersebut bahwa supervisi akademik dituntut untuk membina guru
dalam mengelola proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran.
6
“Tujuan supervisi akademik adalah membantu guru mengembangkan kemampuan
mencapai tujuan pembelajaran yang dicanangkan bagi murid-muridnya”
(Glickman, 1981). “Melalui supervisi akademik diharapkan kualitas akademik
yang dilakukan oleh guru semakin meningkat” (Neagley, 1980). Pengembangan
kemampuan dalam konteks ini janganlah ditafsirkan secara sempit, semata-mata
ditekankan pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru,
melainkan juga pada peningkatan komitmen (commitment) atau kemauan
(willingness) atau motivasi (motivation) guru, sebab dengan meningkatkan
kemampuan dan motivasi menurut Sergiovanni (1987) ada tiga tujuan supervisi
akademik sebagaimana dapat dilihat pada Diagram 2.1.
Pengembangan
profesionalisma
Penumbuhan
Motivasi
TIGA
TUJUAN
SUPERVISI
Pengawasan
kualitas
Diagram 2.1 Tiga Tujuan Superivisi
a. Supervisi akademik diselenggarakan dengan maksud membantu guru
mengembangkan kemampuannya profesionalnya dalam memahami
akademik, kehidupan kelas, mengembangkan keterampilan
mengajarnya dan menggunakan kemampuannya melalui teknik-teknik
tertentu.
b. Supervisi akademik diselenggarakan dengan maksud untuk memonitor
kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kegiatan memonitor ini bisa
dilakukan melalui kunjungan kepala sekolah ke kelas-kelas di saat
guru sedang mengajar, percakapan pribadi dengan guru, teman
sejawatnya, maupun dengan sebagian murid-muridnya.
c. Supervisi akademik diselenggarakan untuk mendorong guru
menerapkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas
mengajarnya, mendorong guru mengembangkan kemampuannya
sendiri, serta mendorong guru agar ia memiliki perhatian yang
sungguh-sungguh (commitment) terhadap tugas dan tanggung
jawabnya.
Memperhatikan tiga tujuan supervisi akademik tersebut apabila berjalan
secara konsisten maka guru dapat mengembangkan profesionalnya, kegiatan
pembelajaran dapat direfleksi apa yang menjadi kekurangan dan kelebihannya dan
guru dapat menerapkan kemampuannya sesuai dengan tuntutan tanggung jawab
7
sebagai tenaga pendidik. Tiga tujuan supervisi tersebut sesuai dengan tuntutan
kemampuan profesional guru pada saat ini sehingga diharapkan dari supervisi
akademik ini terjadi pertumbuhan motivasi, peningkatan mutu pendidikan
terjamin, dan pengembangan profesionalisme.
2.1.2
Prinsip dan Fungsi Pengawasan Akademik
Konsep dan tujuan supervisi akademik, sebagaimana dikemukakan oleh
para pakar supervisi akademik di muka, memang tampak idealis bagi para praktisi
supervisi akademik (kepala sekolah). Memang demikianlah seharusnya kenyataan
normatif konsep dasarnya. Para kepala sekolah baik suka maupun tidak suka harus
siap menghadapi problema dan kendala dalam melaksanakan supervisi akademik.
Adanya problema dan kendala tersebut sedikit banyak bisa diatasi apabila dalam
pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah menerapkan prinsip-prinsip
supervisi akademik.
Akhir-akhir ini, beberapa literatur telah banyak mengungkapkan teori
supervisi akademik sebagai landasan bagi setiap perilaku supervisi akademik.
beberapa istilah, seperti demokrasi (democratic), kerja kelompok (team effort),
dan proses kelompok (group process) telah banyak dibahas dan dihubungkan
dengan konsep supervisi akademik. Pembahasannya semata-mata untuk
menunjukkan kepada kita bahwa perilaku supervisi akademik itu harus
menjauhkan diri dari sifat otoriter, di mana supervisor sebagai atasan dan guru
sebagai bawahan. Begitu pula dalam latar sistem persekolahan, keseluruhan
anggota (guru) harus aktif berpartisipasi, bahkan sebaiknya sebagai prakarsa,
dalam proses supervisi akademik, sedangkan supervisor merupakan bagian
darinya.
Supervisi diperlukan untuk memantau keterlaksanaan suatu program
beserta hambatan-hambatan yang dialami. Alfonso, Firth, dan Neville (Herawan,
D., 2009:4) menyatakan bahwa
Fungsi supervisi dalam bidang pendidikan adalah untuk membangun
profesionalitas guru, untuk mencapai belajar yang lebih baik melalui
pengajaran yang lebih baik. Oleh karena itu fungsi supervisi adalah untuk
membantu sekolah, termasuk kepala sekolah dan guru dalam
meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu belajar siswa.
8
Sasaran supervisi akademik adalah keterlaksanaan suatu program
pembelajaran dengan maksud untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Dalam hal
ini adalah program pembelajaran berbasis kompetensi. Keterlaksanaan program
pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor baik yang ada di sekolah, maupun
yang tidak. Faktor yang ada di sekolah adalah kepala sekolah, guru, siswa,
fasilitas, dan tenaga pendukung seperti pustakawan, tenaga administrasi, dan
laboran. Faktor yang ada di luar sekolah adalah dinas pendidikan, pemerintah
daerah, orang tua, dan masyarakat.
Fungsi supervisi akademik dikemukakan oleh Herawan, D. (2009:4)
meliputi: “(1) Fungsi Penelitian, (2) Fungsi Penilaian, (3) Fungsi Perbaikan, dan
(4) Fungsi Peningkatan.” Dari pendapat tersebut fungsi supervisi akademik
memiliki fungsi yang strategis sesuai dengan tuntutan perkembangan saat ini dan
sesuai dengan yang diharapkan dari Keputusan Mendiknas Nomor 12 Tahun 2007
tentang kualifikasi dan kompetensi yang harus dimiliki oleh pengawas. Alfonso,
Firth, dan Neville (1981) menggambarkan sistem pengaruh perilaku supervisi
akademik sebagai berikut.
Perilaku Supervisi
Akademik
Perilaku
Akademik
Perilaku Belajar
Siswa
Diagram 2.2
Sistem Fungsi Supervisi Akademik
Sumber: Alfonso, R.J., Firth, G.R., & Neville, R.F. (1981)
Diagram 2.2 memperjelas kita dalam memahami sistem pengaruh perilaku
supervisi akademik. perilaku supervisi akademik secara langsung berhubungan
dan berpengaruh terhadap perilaku guru. Ini berarti, melalui supervisi akademik,
supervisor mempengaruhi perilaku mengajar guru sehingga perilakunya semakin
dalam mengelola proses belajar mengajar. Selanjutnya perilaku mengajar guru
yang baik itu akan mempengaruhi perilaku belajar murid. Dengan demikian, bisa
disimpulkan bahwa tujuan akhir supervisi akademik adalah terbinanya perilaku
belajar murid yang lebih baik.
Dari pendapat tersebut, supervisi akademik memiliki fungsi yang sangat
strategis dalam rangka pengembangan sekolah untuk mencapai sekolah yang
bermutu sesuai dengan tuntutan. Untuk mencapai fungsi tersebut, pengawas,
9
kepala sekolah, dan guru beserta staf senantiasa bahu membahu bekerja keras
dalam mengimplementasikannya.
2.1.3
Ruang Lingkup Pengawasan Akademik
Supervisi akademik menurut Willes dan Lovell (1975:169-215) dibedakan
dalam dua tingkatan kegiatan, yaitu “(1) kegiatan supervisi yang dilakukan pada
tingkat di atas sekolah, dan (2) kegiatan supervisi pada tingkat sekolah”. Dari
pendapat tersebut dapat dianalisis sebagai berikut.
a. Supervisi pada tingkat di atas sekolah
Di Indonesia, pelaksanaan supervisi pada tingkat di atas sekolah dalam era
otonomi daerah dilaksanakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
Dalam bidang supervisi akademik, mereka dibantu oleh para pengawas yang
mempunyai tanggung jawab khusus dalam menyebarkan ide, gagasan, dan
pemikiran baru, menyebarkan kegiatan kerja sama yang efektif. Para pengawas
sebagai pembina juga turut bertanggung jawab atas maju mundurnya proses
belajar mengajar dan hasil belajar di sekolah-sekolah di dalam wilayah yang
menjadi binaannya.
b. Supervisi pada Tingkat Sekolah
Supervisi pada tingkat sekolah ini merupakan tanggung jawab kepala
sekolah. Dengan demikian, kegiatan supervisi akademik di sini diartikan sebagai
kegiatan kepala sekolah dalam menyediakan kepemimpinan pengajaran, yaitu
membantu guru-guru untuk meningkatkan mutu pengajaran atau membantu guruguru mengembangkan kemampuan profesionalnya untuk mencapai iklim kepala
sekolah yang baik.
Peranan kepala sekolah dalam proses kegiatan sekolah adalah ganda, yaitu
sebagai administrator yang melakukan koordinasi kegiatan-kegiatan administrasi
manajemen dan manajemen operasional. Kepala sekolah berperan juga sebagai
supervisor yang melaksanakan supervisi akademik. Sebagai seorang supervisor,
kepala sekolah melakukan supervisi tentang (a) kegiatan belajar mengajar, (b)
kegiatan
bimbingan
dan
penyuluhan/bimbingan
karier,
(c)
kegiatan
ekstrakurikuler, (d) kegiatan ketatausahaan, dan (e) kegiatan kerja sama dengan
masyarakat dan dunia usaha.
10
Kepala sekolah sebagai seorang supervisor pada dasarnya mempunyai
tujuan yang sama dengan pengawas, yaitu mengembangkan situasi pembelajaran
yang lebih baik melalui upaya peningkatan kemampuan profesional guru dalam
melaksanakan tugasnya di sekolah serta meningkatkan mutu pendidikan dan
mengembangkan situasi pembelajaran yang lebih baik melalui upaya peningkatan
kemampuan profesional guru dalam melaksanakan tugasnya di sekolah. Sasaran
supervisi kepala sekolah adalah keadaan di sekolah yang dipimpinnya, terutama
para guru, karena pada gurulah terletak tanggung jawab terhadap upaya
peningkatan mutu proses pembelajaran dan hasil belajar siswa di sekolah.
Sutisna, O. (1987:238) menyatakan bahwa
supervisi
pengajaran
menghadapi tujuh usaha, yaitu:
(1) Membantu para guru secara individual dan secara kelompok dalam
memecahkan masalah-masalah pengajaran yang mereka masing-masing
hadapi.
(2) Mengoordinasikan seluruh usaha pengajaran menjadi perilaku edukatif
yang terintegrasi dengan baik.
(3) Menyelenggarakan program latihan dalam jabatan yang kontinu bagi
guru-guru.
(4) Membangun suatu usaha ilmiah yang berhubungan dengan penelitian
dan perbaikan program pengajaran di sekolah-sekolah.
(5) Memperoleh alat-alat pengajaran yang bermutu dan mencukupi.
(6) Membangkitkan dan memelihara kegairahan yang kuat untuk mencapai
prestasi kerja yang semakin baik, dan
(7) Membangun hubungan produktif yang baik dan kerja sama yang
produktif antara sekolah, lembaga-lembaga sosial lainnya, dan
masyarakat.
Ketujuh macam usaha supervisor mengisyaratkan bahwa kegiatan
supervisi pengajaran/akademik merupakan salah satu bentuk pembinaan
profesional. Untuk melaksanakan peranannya
secara
efektif, supervisor
pengajaran agar memahami kebutuhan dan masalah-masalah profesional guruguru. Supervisor pengajaran harus dapat memberi bantuan profesional agar para
guru dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya dalam melaksanakan
tugasnya. Tanggung jawab pembinaan guru atau supervisi itu berada di tangan
pembina atau supervisor. Selanjutnya, yang tergolong pembina atau supervisor
adalah kepala sekolah, pengawas, guru senior, dan pembina atau supervisor
lainnya (Depdikbud, 1996:15). Selain itu, Glickman (1985:6) menyatakan
11
Orang yang bertanggung jawab untuk memperbaiki guru dalam proses
mengajar adalah supervisor. Terdiri atas pengawas, ahli bidang studi/ mata
pelajaran, asisten pengawas, kepala departemen/ dinas, kepala sekolah atau
konsultan pendidikan. Namun tanggung jawab pembinaan profesional guru
banyak berada di tangan kepala sekolah.
Supervisi akademik yang baik harus mampu membuat guru semakin
kompeten, yaitu guru semakin menguasai kompetensi, baik kompetensi
kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, dan kompetensi
sosial. Oleh karena itu supervisi akademik harus menyentuh pada pengembangan
seluruh kompetensi guru. Sehubungan dengan pengembangan kedua dimensi ini,
menurut Neagly (1980) “terdapat dua aspek yang harus menjadi perhatian
supervisi akademik baik dalam perencanannya, pelaksanaannya, maupun
penilaiannya”.
Pertama, apa yang disebutkan dengan substantive aspects of professional
development (yang selanjutnya akan disebut dengan aspek substantif). Aspek ini
menunjuk pada kompetensi guru yang harus dikembangkan melalui supervisi
akademik. aspek ini menunjuk pada kompetensi yang harus dikuasai guru.
Penguasaannya merupakan sokongan terhadap keberhasilannya mengelola proses
pembelajaran.
Ada empat kompetensi guru yang harus dikembangkan melalui supervisi
akademik, yaitu kompetensi-komptensi kepribadian, pedagogik, profesional, dan
sosial. Aspek substansi pertama dan kedua merepresentasikan nilai, keyakinan,
dan teori yang dipegang oleh guru tentang hakikat pengetahuan, bagaimana
murid-murid belajar, penciptaan hubungan guru dan murid, dan faktor lainnya.
Aspek ketiga berkaitan dengan seberapa luas pengetahuan guru tentang materi
atau bahan pelajaran pada bidang studi yang diajarkannya.
Kedua, apa yang disebut dengan professional development competency
areas (yang selanjutnya akan disebut dengan aspek kompetensi). Aspek ini
menunjuk pada luasnya setiap aspek substansi. Guru tidak berbeda dengan kasus
profesional lainnya. Ia harus mengetahui bagaimana mengerjakan (know how to
do) tugas-tugasnya. Ia harus memiliki pengetahuan tentang bagaimana
merumuskan tujuan akademik, murid-muridnya, materi pelajaran, dan teknik
12
akademik. Tetapi, mengetahui dan memahami keempat aspek substansi in
belumlah cukup. Seorang guru harus mampu menerapkan pengetahuan dan
pemahamannya. Dengan kata lain, ia harus bisa mengerjakan (can do).
Selanjutnya, seorang guru harus mau mengerjakan (will do) tugas-tugas
berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. Percumalah pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki oleh seorang guru, apabila ia tidak mau mengerjakan
tugas-tugasnya dengan sebaik-baiknya. Akhirnya seorang guru harus mau
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri.
Sedangkan bilamana merujuk kepada Undang-undang Nomor 14 Tahun
2005 Tentang Guru dan Dosen, ada empat kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang guru dan harus dijadikan perhatian pengawas dalam melakukan supervisi
akademik, yaitu kompetensi-kompetensi kepribadian, pedagogik, profesional, dan
sosial. Supervisi
akademik
yang baik adalah supervisi
yang mampu
menghantarkan guru-guru menjadi semakin kompeten.
2.1.4
Teknik-teknik Pengawasan Akademik
Untuk melaksanakan supervisi akademik menggunakan metode khusus
yang dapat disebut teknik-teknik supervisi akademik yang tak dapat dilepaskan
dari jenis-jenis supervisi akademik. Herawan, D. (2009:16) mengemukakan
“jenis-jenis supervisi akademik, yang meliputi supervisi secara kelompok, dan
supervisi secara individu”. Supervisi secara kelompok yaitu penataran/pelatihan,
rapat dewan guru, dan buletin profesional. Supervisi secara individu yaitu
pertemuan pribadi atau kunjungan kelas.
Wijono (1989:288-290) mengemukakan
Teknik-teknik supervisi yang berhubungan dengan teknik-teknik
supervisi akademik atau pengawasan akademik yang dapat diuraikan
sebagai berikut: 1.) Penyusunan tujuan perbaikan pengajaran; 2)
Pertemuan perencanaan (planning converence); 3)Teknik kata-kata
terpilih (selective verbatim technique); 4)Catatan observasi yang
menggunakan diagram/peta tempat duduk; 5)Teknik lensa lebar;
6)Checklist dan timeline coding; 7)Pertemuan umpan balik; 8) Gaya
supervisi dapat dibedakan menjadi gaya supervisi tak langsung dan
langsung.
Metode/teknik tersebut dibedakan antara yang bersifat individual dan
kelompok. “Pada setiap metode supervisi tentunya terdapat kekuatan dan
13
kelemahan” (Darma, S., 2008:21). Ada bermacam-macam teknik supervisi dalam
upaya pembinaan kemampuan guru, dalam hal ini meliputi pertemuan staf,
kunjungan supervisi, buletin profesional, perpustakaan profesional, laboratorium
kurikulum, penilaian guru, demonstrasi pembelajaran, pengembangan kurikulum,
pengembangan petunjuk pembelajaran, darma wisata, lokakarya, kunjungan antar
kelas, bacaan profesional, dan survey masyarakat-sekolah. Menurut Gwyn
(Darma, S., 2008:22) berpendapat „teknik-teknik supervisi itu bisa dikelompokkan
menjadi dua kelompok, yaitu teknik supervisi individual, dan teknik supervisi
kelompokā€Ÿ.
Teknik supervisi individual di sini adalah pelaksanaan supervisi yang
diberikan kepada guru tertentu yang mempunyai masalah khusus dan bersifat
perorangan. Supervisor di sini hanya berhadapan dengan seorang guru yang
dipandang
memiliki
persoalan
tertentu.
Teknik-teknik
supervisi
yang
dikelompokkan sebagai teknik individual meliputi: kunjungan kelas, observasi
kelas, pertemuan individual, kunjungan antar kelas, dan menilai diri sendiri.
Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program
supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga,
sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau
kelemahan-kelemanhan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi
satu/bersama-sama. Kemudian kepada mereka diberikan layanan supervisi sesuai
dengan permasalahan atau kebutuhan yang mereka hadapi. Menurut Gwynn
(Darma, S., 2008:23)
Ada tiga belas teknik supervisi kelompok, yaitu: (a) kepanitiaankepanitiaan, (b) kerja kelompok, (c) laboratorium kurikulum, (d) baca
terpimpin, (e) demonstrasi pembelajaran, (f) darmawisata, (g) kuliah/studi,
(h) diskusi panel, (i) perpustakaan jabatan (j) organisasi profesional, (k)
buletin supervisi, (l) pertemuan guru, dan (m) lokakarya atau konferensi
kelompok.
Menetapkan teknik-teknik supervisi akademik yang tepat tidaklah mudah.
Seorang pengawas, selain harus mengetahui aspek atau bidang keterampilan yang
akan dibina, juga harus mengetahui kerakterisitk setiap teknik di atas dan sifat
atau kepribadian guru, sehingga teknik yang digunakan betul-betul sesuai dengan
guru yang sedang dibina melalui supervisi akademik. Sehubungan dengan
14
kepribadian guru, Lucio dan McNeil (1979) menyarankan “agar kepala sekolah
mempertimbangkan enam faktor kepribadian guru, yaitu kebutuhan guru, minat
guru, bakat guru, temperamen guru, sikap guru, dan sifat-sifat somatis guru”.
Memperhatikan teknik-teknik supervisi akademik dari berbagai pendapat tersebut
dapat diaplikasikan pada teknik-teknik supervisi akademik yang sesuai dengan
pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Teknik-teknik
tersebut tentunya perlu disesuaikan dengan Standar Nasional Pendidikan yang
harus dicapai oleh tingkatan sekolah.
Dari kajian teori tentang pengawasan akademik sebagai mana telah
diuraikan tersebut di atas, maka penulis dapat menyimpulkan tentang pengawasan
akademik yang dapat dilaksanakan oleh para pengawas. Pengawasan akademik
adalah serangkaian kegiatan dalam membina guru untuk mengembangkan
kemampuannya dalam mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Pengawasan akademik sebagai refleksi praktis penilaian kinerja
guru untuk memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang
berkembang dalam kegiatan pembelajaran dan yang berhubungan dengan
hasilnya.
Pengawasan akademik perlu dilaksanakan secara praktis, sistematis,
objektif, realistis, antisipatif, konstruktif, kooperatif, humanistik, demokratis,
partisipatif, berkesinambungan, terpadu, dan komprehensif. Teknik pengawasan
akademik dapat dilakukan secara individual dan kelompok. Teknik individual
adalah pembinaan langsung dengan kepala sekolah atau guru, dan teknik
kelompok dapat melalui pertemuan-pertemuan, di antaranya lokakarya, diskusi,
kegiatan dalam Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), dan kegiatan dalam
Kelompok Kerja Guru (KKG).
Pengawasan akademik menuntut pengembangan profesional guru,
monitoring kegiatan belajar dan memotivasi guru dalam melaksanakan tugasnya
sehingga peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran dapat tercapai. Tuntutan
peningkatan mutu adalah lulusan yang berkualitas yaitu mereka yang memiliki
profil ulil albab, sesuai dengan firman Allah SWT (Q.S. 3:191).
15
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif,
yaitu mendeskripsikan dan mengananalisis pelaksanaan supervisi akademik oleh
kepala sekolah. Metode dekriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif yang ditujukan untuk mengkaji berbagai permasalahan yang
ada di lapangan dan memperoleh makna yang lebih sesuai kondisi lingkungan
tempat dilakukannya penelitian. Senada dengan penjelasan Sukmadinata
(2010:72) bahwa penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling
dasar ditujukan untuk mrendeskripsikan atau menggambarkan fenomenafenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa
manusia.
3.1 Tahapan Penelitian
Tahapan yang dilakukan di dalam penelitian ini meliputi
3.1.1
Tahap persiapan
Pada tahap persiapan ini dimulai dengan menentukan instrumen supervisi
(pengawasan)
akademik
berupa
lembar
observasi
untuk:
Perencanaan
pembelajaran matematika SD, Rencana pelaksanaan pembelajaran matematika
SD, Pelaksanaan pembelajaran matematika SD, Pelaksanaan pembelajaran
matematika SD di kelas, Pertanyaan setelah pengamatan pembelajaran
matematika SD di kelas, Identifikasi hasil temuan proses pembelajaran
matematika, dan Analisis hasil identifikasi pembelajaran di kelas. Kemudian
melaksanakan trianggulasi
terhadap instrumen tersebut
untuk
meninjau
kesahihannya.
3.1.2 Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini, peneliti mengobservasi implementasi supervisi
(pengawasan) akademik terhadap 7 (tujuh) komponen supervisi akademik tersebut
pada 30 (tiga puluh) SDN se-Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. Peneliti
mengambil salah satu kelas pada setiap SDN se-Kecamatan Ciawi yang dijadikan
objek penelitiaan
16
3.1.3 Tahap penyelesaian
Pada tahap penyelesaian meliputi pengumpulan data hasil observasi dari
setiap SDN yang dijadikan objek penelitian berupa data kuantitatif dan data
kualitatif tentang implementasi supervisi (pengawasan) akademik proses belajar
mengajar matematika SD, kemudian mengolah dan menganalisis data tersebut
untuk menjawab pertanyaan penelitian.
3.1.4 Tahap Penarikan Kesimpulan
Pada tahap ini data implementasi supervisi (pengawasan) akademik proses
belajar mengajar matematika SD dianalisis dan diinterpretasikan secara deskriptif,
kemudian disimpulkan berdasarkan dari hasil yang ditargetkan.
3.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan terhadap 30 (tiga puluh)
Sekolah Dasar Negeri (SDN) dibawah binaan UPT Pendidikan dan Kebudayaan
Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya.
3.3
Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini meliputi: Implementasi supervisi (pengawasan)
akademik pada proses belajar mengajar mattematika SD dengan ruang lingkup
perencanaan pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran di kelas; Implementasi hasil temuan masalah pembelajaran
matematika SD; Analisis hasil identifikasi proses pembelajaran matematika
3.3. Desain Penelitian
Desain yang digunakan pada penelitian ini menggunakan pendekatan sistem
pada studi kualitatif yang meliputi input, proses, dan output (luaran) sebagaimana
dilukiskan pada gambar 3.1.
Input
•
•
•
•
•
Guru
Peserta didik
Kurikulum Matematika
Perencanaan Pembelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran
• Supervisi (Pengawasan) Akademik Proses Belajar Mengajar Matematika SDN Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya
Proses
Output
• Model Implementasi Supervisi (Pengawasan) Akademik Mata Pelajaran Matematika SD
• Gambaran Supervisi Akademik
Gambar 3.1 Desain Penelitian
17
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui
observasi searah dengan pertanyaan penelitian yang meliputi implementasi
supervisi (pengawasan) akademik proses belajar mengajar matematika. Teknik
lainnya melakukan wawancara yang tak terstruktur dengan pihak Kepala Sekolah
dan perwakilan guru dari setiap SDN yang dijadikan objek penelitian
3.6
Teknik Analisis Data
Teknik
analisis
data
untuk
mengetahui
implementasi
supervisi
(pengawasan) akademik pada proses belajar mengajar matematika SD di
Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya, meliputi:
3.5.1. Pengolahan data kualitatif dan kuantitatif mengenai supervisi (pengawasan)
akademik pada proses belajar mengajar matematika SD yang akan
diarahkan pada jawaban pertanyaan penelitian
3.5.2. Analisis data secara kualitatif dan kuantitatif
yang diarahkan pada
pertanyaan penelitian mengenai implementasi supervisi (pengawasan)
akademik pada proses belajar mengajar matematika SD.
18
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Perkiraan Biaya Penelitian Dosen Pembina
No
JenisPengeluaran
Biaya yang Diusulkan
(Rp)
1
2
3
4
Gaji dan upah (20%-30%)
Bahan habis pakai dan peralatan (Maks. 50%)
Perjalanan (Maks 15%)
Lain-lain (publikasi, seminar, laporan, lainnya
sebutkan (10 – 15%)
Jumlah
Rp. 2.200.000
Rp. 8.797.500
Rp. 3.300.000
Rp. 3.202.500
Rp. 17.500.000
4.2 Jadwal Penelitian
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian
No
1
2
3
4
5
6
7
Jenis Kegiatan
1
Pengumpulan data awal
penelitian
Persiapan pembuatan
instrumen penelitian
Uji coba instrumen
Pelaksanaan penelitian
Olah data hasil penelitian
Pembuatan laporan akhir
Persiapan dan Pelaksanaan
Publikasi Ilmiah
19
2
Bulan ke3
4
5
DAFTAR PUSTAKA
Alfonso, R.J., Firth, G.R., & Nevile, R.F. (1998). Pendekatan Kualitatif dalam
Penelitain Sosial. Jakarta: LPSP3-UI.
Alfonso, R.J.,Firth, G.R. dan Neville, R.F. (1981). Instructional Supervision: A
Behaviour System. Boston: Allyn and Bacon Inc.
Glikman, C.g. (1981). Supervision of Teaching. Washington: ASCD.
Haris, B.M. (1985). Supervisory Behaviour in Education. New Jersey: Prenticehall.
Herawan, Dedi. (2009). Esensi Supervisi Akademik. Bandung: Rizki Press.
Herawan, Dedi. (2009). Implementasi Manajemen Mutu Terpadu di Sekolah.
Bandung: Rizki Press.
Herawan, Dedi. (2009). Esensi Supervisi Akademik. Bandung: Rizki Press.
Herawan, Dedi. (2009). Implementasi Manajemen Mutu Terpadu di Sekolah.
Bandung: Rizki Press.
Purwanto, N. (2008). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Glickman, et al. (2007). Supervision and Intructional Leadership A Depelopment
Approach. Seventh Edition. Boston; Perason.
Sergiovanni, T.J. dan Starrat R.J. (1983). Supervision Human Perspevtives. New
York: McGraw Hill Book Company.
Sergiovanni, T.J. (1987). The Principalship, A Reflective Practice Perspective.
Boston: Allyn and Bacon.
Sukmadinata, Nana Syaodih, (2010), Metode Penelitian Pendidikan, Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Sutisna, O. (1987). Azas-azas Supervisi Pengajaran. Bandung: FIP IKIP Bandung.
Wiles, J. & Bondi. (2007). Supervision A Guide to Practice, Second Edition.
London: Charles R. Merril Publishing Company.
Wiyono. (1989). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Dirjen Dikti Depdikbud.
20
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian
1. Honor
Honor
Honor/jam (Rp)
Ketua
Anggota 1
10.000
10.000
Waktu (Jam/
Minggu)
6
5
Biaya per tahun (Rp)
Minggu
20
20
SUB TOTAL (Rp)
Tahun ke1
1.200.000
1.000.000
2.200.000
Tahun
ke-2
Tahun
ke-3
2. Peralatan Penunjang
21
Material
Pengadaan Catridge
Black
Pengadaan Catridge
Colour
Pengadaan Modem
Hardisk Eksternal
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
Harga Peralatan Penunjang (Rp)
Tahun ke1
Printout
1 buah
300.000
300.000
Printout
3 buah
300.000
900.000
Searching dan Browsing
Penyimpanan Data
2 buah
1 buah
350.000
647.500
SUB TOTAL (Rp)
700.000
647.500
2.547.500
Tahun
ke-2
Tahun
ke-3
3. Bahan Habis Pakai
Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
Harga Peralatan Penunjang (Rp)
Tahun ke-
Tahun
Tahun
Kertas HVS A4 80gr
Kertas Polio
Spidol
Stepler
File Holder
Materai 6000
22
Materai 3000
Pengadaan Instrumen
Ballpoint
Buku Sumber
Pulsa Internet
Pulsa Telepon
Print out
Rancangan Instrumen
Menulis/ PBM
ATK
Penyimpanan Dokumen
Usulan dan laporan
penelitian
Laporan penelitian
Kegiatan penelitian
Pengisian angket
Literatur
Browsing Studi Literatur
Komunikasi
rim
rim
dus
buah
buah
40.000
37.500
80.000
15.000
25.000
1
240.000
75.000
160.000
30.000
100.000
10 buah
6.000
60.000
3.000
75.000
22.500
210.000
110.000
110.000
SUB TOTAL (Rp)
60.000
2.250.000
675.000
840.000
660.000
1.100.000
6.250.000
6
2
2
2
4
20
30
30
4
6
10
buah
paket
buah
buah
paket
paket
ke-2
ke-3
4. Perjalanan
Kota/ Tempat Tujuan
Dalam Kota
Luar Kota
Justifikasi Pemakaian
Meeting (persiapan, ujicoba,
analisis data, dan pelaporan)
Transportasi pencarian
literatur
Transportasi pencarian
literatur
Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
Harga Peralatan Penunjang (Rp)
Tahun ke1
5 kali
150.000
750.000
2 orang
150.000
300.000
2 orang
400.000
800.000
Tahun
ke-2
Tahun
ke-3
Transportasi ke Tempat
Penelitian
2
orang x 4
keg
725.000
1.450.000
SUB TOTAL (Rp)
3.300.000
5. Lain-lain
Kegiatan
Dokumentasi
Penyusunan Laporan
Publikasi
Justifikasi Pemakaian
Dokumentasi
Penggandaan Laporan
Poster
Jurnal Nasional
23
Seminar Nasional
Seminar Internasional
Kuantitas
1
5
1
1
kegiatan
eks
buah
terbitan
orang x 1
2
keg
orang x 1
1
keg
Harga Satuan
(Rp)
Harga Peralatan Penunjang (Rp)
200.000
70.500
100.000
350.000
Tahun ke1
200.000
352.500
100.000
350.000
600.000
1.200.000
1.000.000
1.000.000
SUB TOTAL (Rp)
3.202.500
Tahun keTOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SETIAP TAHUN
1
(Rp) 17.500.000
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUH TAHUN (Rp)
Total Biaya yang diperlukan sebesar: Rp. 17.500.000,00 (Tujuh belas juta lima ratus ribu rupiah)
Tahun
ke-2
Tahun
ke-3
Tahun
ke-2
Tahun
ke-3
17.500.000
LAMPIRAN 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Susunan Organisasi Tim Peneliti dengan judul “Implementasi Supervisi
Akademik Proses Belajar Mengajar Matematika Oleh Kepala SDN
Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya”
Dr. H. Ebih AR. Arhasy,
Drs.,M.Pd.
(0002025501)
2
Eva Mulyani, M.Pd.
0420058303
6
FKIP Unsil
1
Alokasi
Waktu
(jam/mi
nggu)
Pendidikan Matematika
Nama/DIDN
Bidang
Ilmu
FKIP Unsil
5
Pendidikan Matematika
No
Instansi
Asal
24
Uraian Tugas
Bertanggungjawab seluruh proses
kegiatan mulai dari:
Penggagas
Observasi
Pengamatan
Persiapan
Pelaksana
Studi Literatur dan penyusunan proposal
Pembuatan laporan penelitian
Merancang bahan ajar
Merancang instrumen
Memvalidasi bahan ajar oleh ahli
Validasi lapangan
Revisi bahan ajar
Uji Coba Instrumen
Persiapan penelitian
Pelaksanaan penelitian
Pengolahan data
Penulisan laporan
Manajerial
Publikasi jurnal
Membantu seluruh proses mulai dari:
Observasi
Pengamatan
Persiapan
Pelaksana
Studi Literatur dan penyusunan proposal
Pembuatan laporan penelitian
Merancang bahan ajar
Revisi bahan ajar
Uji Coba Instrumen
Persiapan penelitian
Pelaksanaan penelitian
Pengolahan data
Penulisan laporan
LAMPIRAN 3. Biodata Ketua dan Anggota
1. Biodata Ketua Peneliti
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Nama Lengkap (dengan gelar)
Jenis Kelamin
Jabatan Fungsional
NIP/NIK/Identitas lainnya
NIDN
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon HP
Alamat Kantor
Nomor Telepon Faks
Lulusan yang Telah Dihasilkan
Dr. H. Ebih Abdul Rachim Arhasy., M.Pd.
Laki-laki
Lektor Kepala
19550202 198203 1 002
0002025501
Tasikmalaya, 02 Februari 1955
081313136848
Jl. SiliwangiNo. 24 Kota Tasikmalaya
S1 = - orang, S2 = - orang, S3 = - orang
1. Kalkulus 1
2. Kalkulus 2
3. Kalkulus 3
12 Mata Kuliah yang Diampu
B. Riwayat Pendidikan
Nama Perguruan
Tinggi
Bidang Ilmu
Tahun Masuk-Lulus
Judul skripsi/ Tesis/
Disertasi
Nama Pembimbing/
Promotor
S1
S2
IKIP Bandung
IKIP Bandung
Pendidikan
Matematika
Administrasi
Pendidikan
1975-1981
1985-1989
Implementasi
Pembelajaran
Trigonometri di SMA
Muhamadiyah
Bandung
Manajemen
Pengajaran
Matematika di Tiga
SMA Negeri
Kabbupaten
Tasikmalaya
Dra. Utari
Soemarmo
Prop. Dr. Achmad
Sanusi
25
S3
UNINUS
Bandung
Manajemen
Pendidikan
2007 - 2010
-Kontribusi
Pengawasan
Manajerial,
Pengawasan
Akademik dan
Penelitian
Tindakan
Terhadap
Kinerja
Sekolah Dasar
di Kabupaten
Tasikmalaya
-Prop. Dr.
Ahmad
Suryadi
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
No Tahun
Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber *
1.
2012
2.
2013
3.
2014
4.
2015
5.
2016
Kontribusi Pengawasan Pendidikan
Dengan Kinerja Sekolah Dasar di
Kabupaten
Tasikmalaya
(Studi
Analisis
Pengawasan
Akademik,
Pengawasan Manajerial, dan Penelitian
Tindakan terhadap Kinerja Sekolah
Dasar di Kabupaten Tasikmalaya)
Studi Analisis Pembinaan Penelitian
Tindakan Kelas Oleh Pengawas
TK/SD se-Kabupaten Tasikmalaya
Peningkatan kemampuan koneksi dan
komunikasi matematik melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Two
Stay Two Stray (Studi Kuasi
Eksperimen
terhadap
mahasiswa
Pendidikan Matematika Angkatan
2013-2014)
Kontribusi Pembelajaran Kontekstual
dengan Teknik SQ4R terhadap
Peningkatan Kemampuan Pemahaman
dan Berpikir Kritis Matematis
(Penelitian Kuasi Eksperimen di
Program Studi Pendidikan Matematika
Angkatan 2013-2014)
Kontribusi Model Problem Based
Learning Berbantuan Media Software
Maple terhadap Kemampuan Berpikir
Kreatif Matematis dan Self Regulated
Learning Mahasiswa
Jml(Juta Rp)
Mandiri
40.000.000
Mandiri
27.500.000
LP2M-PMP
5.000.000
LP2M-PMP
5.000.000
LP2M-PMP
13.000.000
*Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No
Tahun
Judul Pengabdian kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber *
2012
2013
Memberikan Pelatihan Penulisan tentang
Model Pembelajaran Interaktif bagi
Guru-guru SMA se-Kota Tasikmalaya
Memberikan Pelatihan Model
Pembelajaran Kontekstual pada
Pelatihan Penulisan PTS dalam rangka
Peningkatan Karier (Pangkat/Golongan)
bagi guru-guru SMP se-Kecamatan
Cipatujah
26
Jml(Juta Rp)
LP2MPMP
5
LP2MPMP
5
No
Tahun
Judul Pengabdian kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber *
1
2
2014
2015
2016
Memberikan Pelatihan Pengembangan
Media Pembelajaran Berbasis
Multimedia Interaktif di Kecamatan
Karangnunggal
Memberikan Workshop PTS Berbasis
Kurikulum 2013 bagi Peningkatan
Karier Guru-guru SD Kecamatan
Kadipaten Tasikmalaya
ITGbM Workshop Penelitian Tindakan
Sekolah bagi Pengawas Sekolah Dasar
di Kabupaten Tasikmalaya
LP2MPMP
LP2MPMP
LP2MPMP
Jml(Juta Rp)
5
5
8
*Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepadamasyarakat DIKTI maupun dari sumber
lainnya
E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No
Judul Artikel Ilmiah
Nama Jurnal
Volume/Nomor/Tahun
1.
Peningkatan kemampuan koneksi JP3M
Vol 1/ No. 1/ Setember
dan
komunikasi
matematik
2015
melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Two Stay Two
Stray (Studi Kuasi Eksperimen
terhadap mahasiswa Pendidikan
Matematika Angkatan 20132014)
2.
Kontribusi
Pembelajaran JP3M
Vol.1/ No.2/ Mei 2015
Kontekstual
dengan
Teknik
SQ4R terhadap Peningkatan
Kemampuan Pemahaman dan
Berpikir
Kritis
Matematis
(Penelitian Kuasi Eksperimen di
Program
Studi
Pendidikan
Matematika Angkatan 20132014)
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No.
Nama Pertemuan
Ilmiah/ Seminar
Waktu dan
Tempat
Judul Artikel Ilmiah
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No.
Judul Buku
Tahun
27
Jumlah
Halaman
Penerbit
H. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir
No.
Judul Tema HKI
Tahun
Jenis
NomorP/ID
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya
dalam 5 Tahun terakhir
No.
Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial
Lainnya yang Telah Diterapkan
Tahun
Tempat
Penerapan
Respon
Masyarakat
J. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No
Institusi Pemberi
Penghargaan
Jenis Penghargaan
Tahun
K. Pelatihan dan Workshop yang diikuti 5 Tahun Terakhir
No
Jenis Pelatihan/ Workshop
1.
Sebagai peserta pada Ceramah umum
Pemitivasian Kewirausahaan di Perguruan
Tinggi bagi Dosen dan Karyawan
Universitas Siliwangi
Sebagai Peserta Seminar Pendidikan
dengan Tema Menyongsong Kurikulum
2013, Strategi dan Implementasinya oleh
Sekolah
Sebagai peserta pada seminar nasional
dalam rangka hari jadi Universitas
Siliwangi
2.
3.
4.
Sebagai
peserta
pada
Workshop
Penyusunan Pedoman Penulisan Skripsi
Prodi Pend. Matematika
5.
Sebagai Peserta Pada Workshop Evaluasi
Kurikulum dan Penegmbangan Silabus
6.
Sebagai
Peserta
pada
Workshop
Pengembangan Kegiatan Program Latihan
Profesi
(PLP)
dan
Implementasi
Kurikulum 2013
28
Tempat
Pelaksanaan
Tahun
LPPM Unsil
30 November
2011
FKIP Unsil
9 Maret 2013
Prodi
MatematikaFKIP UNSIL
Prodi
MatematikaFKIP UNSIL
Prodi
MatematikaFKIP UNSIL
FKIP-UNSIL
19 Mei 2011
3-4 April 2014
5-6 April 2014
8 September
2014
2. Biodata Anggota Peneliti
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin
3 Jabatan Fungsional
4 NIP/NIK/Identitas lainnya
5 NIDN
6 Tempat dan Tanggal Lahir
7 E-mail
8 Nomor Telepon HP
9 Alamat Kantor
10 Nomor Telepon Faks
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan
Eva Mulyani, M.Pd.
Perempuan
Asisten Ahli
0420058303
Tasikmalaya, 20 Maret 1983
[email protected]
085322669558
Jl. SiliwangiNo. 24 Kota Tasikmalaya
S1 = - orang, S2 = - orang, S3 = - orang
1. Kalkulus 2
2. Kalkulus 3
12 Mata Kuliah yang Diampu
B. Riwayat Pendidikan
S1
Nama
Tinggi
S2
Perguruan
Bidang Ilmu
Tahun Masuk-Lulus
Universitas Siliwangi
Pendidikan
Matematika
2001-1015
Judul skripsi/ Tesis/
Disertasi
Analisis Hasil Belajar
Matematika Siswa
Yang
Pembelajarannya
menggunakan
Pendekatan Problem
Posing (Studi di Kelas
X SMAN 5 Kota
Tasikmalaya)
Nama Pembimbing/
Promotor
Dr. Hj. Sri wardani
Dra., M.Pd.
Universitas Terbuka
Pendidikan
Matematika
2012-2014
Penggunaan Model
Pembelajaran dengan
Pendekatana
Konstruktivisme
Untuk Meningkatkan
Kemampuan
Berpikir Kritis dan
Kreatif Matematis
Peserta Didik SMK
Bina Putera
Nusantara Jurusan
Farmasi
Dr. Hj. Sri wardani
Dra., M.Pd.
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
No Tahun
Judul Penelitian
2012
S3
-
-
-
Pendanaan
Sumber *
Jml(Juta Rp)
Penggunaan model pembelajaran
Dengan pendekatan konstruktivisme
Untuk meningkatkan kemampuan Mandiri
berpikir kritis matematis peserta didik
Smk bina putera nusantara jurusan
30
-
2.200.000
No
1.
Tahun
2012
2012
2.
2014
3.
2014
4.
2015
5
2015
6
2016
7
2016
Judul Penelitian
farmasi
Pengaruh
penggunaan
Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Facilitator and Explaining terhadap
pemahaman peserta didik
Penggunaan model pembelajaran
Dengan pendekatan konstruktivisme
Untuk meningkatkan kemampuan
berpikir Kreatif matematis peserta
didik Smk Bina Putera Nusantara
Jurusan Farmasi
Perbandingan
Kemampuan
Komunikasi Matematik Mahasiswa
antara yang Menggunakan Model
Pembelajaran
Kooperatif
Tipe
Learning
Together
dengan
Cooperative Integrated Reading and
Composition
Self Regulated Learning dan
Kemampuan Berpikir Kreatif
Matematis Mahasiswa Melalui Model
Pembelajaran Creatif Problem Solving
(CPS)
Pengaruh
penggunaan
model
pembelajaran kooperatif tipe think pair
share (TPS) Berbantuan media
software maple terhadap kemampuan
berpikir kreatif matematis Dan
kepercayaan diri mahasiswa
Kontribusi Kecerdasan Visual Spasial
Terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematik Peserta Didik
Melalui Model Problem Based
Learning Berbanttuan Geogebra
Kontribusi Model Problem Based
Learning Berbantuan Media Software
Maple terhadap Kemampuan Berpikir
Kreatif Matematis dan Self Regulated
Learning Mahasiswa
Implementasi Pembelajaran Investigasi
Berbantuan Cabri-3D terhadap
Kemampuan Pemecahan Ma Masalah
Masalah Matematis dan Kemandirian
Belajar Mahasiswa
Pendanaan
Sumber *
Jml(Juta Rp)
Mandiri
2.500.000
Mandiri
2.500.000
Mandiri
1.500.000
Mandiri
1.500.000
LPPM
5.000.000
Mandiri
2.000.000
LP2M-PMP
13.000.000
LP2M-PMP
8.000.000
*Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya
31
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
Judul Pengabdian kepada
No Tahun
Pendanaan
Masyarakat
Sumber * Jml(Juta Rp)
1 2014
Sosialisasi Kurikulum 2013 Bagi GuruLPPM
guru SMP/MTs Se-Kecamatan
Unsil
Tamansari Kota Tasikmalaya
2 2014
Sosialisasi dan Workshop Lesson Study LPPM
Program Studi Pendidikan Matematika
Unsil
FKIP Universitas Siliwangi
2015
IbM Workshop Pengembangan
LPPM
10.000.000
Penilaian Kemampuan Matematis Guru
Unsil
Matematika Melalui Didactical Design
Research (DDR)
2016
Terampil Menggunakan Geometer`s
LPPM
12.000.000
Skatchpad
Unsil
*Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepadamasyarakat DIKTI maupun dari sumber
lainnya
E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No
Judul Artikel Ilmiah
Nama Jurnal
Volume/Nomor/Tahun
1.
Penggunaan model pembelajaran JP3M
Vol 1/ No. 1/ Setember
Dengan
pendekatan
2015
konstruktivisme
Untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kritis matematis peserta
didik
Smk bina putera nusantara
jurusan farmasi
2.
Pengaruh penggunaan Model JP3M
Vol.1/ No.2/ Maret 2016
Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student
Facilitator
and
Explaining terhadap pemahaman
peserta didik
3
Pengaruh Penggunaan Model Jurnal Siliwangi Vol.2/No.2/ November
2016
Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Pair Share (Tps)
Berbantuan Software Maple
Terhadap
Kemampuan
Berpikir
Kreatif
Dan
Kepercayaan Diri Matematis
Mahasiswa
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
Nama Pertemuan
Waktu dan
No.
Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/ Seminar
Tempat
1
Prosiding Seminar
Penggunaan model pembelajaran
Tahun 2015
32
Nasional Matematika
dan Pendidikan
Matematika
2
Seminar Nasional
Pendidikan
Matematika (SNPM)
3
Seminar Nasional
Pendidikan
Matematika (SNPM)
Dengan pendekatan konstruktivisme
Untuk meningkatkan kemampuan
berpikir Kreatif matematis peserta
didik Smk Bina Putera Nusantara
Jurusan Farmasi
Kontribusi Kecerdasan Visual
Spasial Terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematik
Peserta Didik Melalui Model
Problem Based Learning Berbanttuan
Geogebra
Self Regulated Learning dan
Kemampuan Berpikir Kreatif
Matematis Mahasiswa Melalui
Model Pembelajaran Creatif Problem
Solving (CPS)
STKIP
Siliwangi
Tahun 2016
UNINUS
Tahun 2016
UNINUS
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No.
Judul Buku
Tahun
H. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir
No.
Judul Tema HKI
Tahun
I.
Jumlah
Halaman
Jenis
Penerbit
NomorP/ID
Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5
Tahun terakhir
Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial
Tempat
Respon
No.
Tahun
Lainnya yang Telah Diterapkan
Penerapan
Masyarakat
J. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
Institusi Pemberi
No
Jenis Penghargaan
Tahun
Penghargaan
33
K. Pelatihan dan Workshop yang diikuti 5 Tahun Terakhir
No
Jenis Pelatihan/ Workshop
1.
Sebagai peserta pada Ceramah umum
Pemitivasian Kewirausahaan di Perguruan
Tinggi bagi Dosen dan Karyawan
Universitas Siliwangi
Sebagai Peserta Seminar Pendidikan
dengan Tema Menyongsong Kurikulum
2013, Strategi dan Implementasinya oleh
Sekolah
Sebagai peserta pada seminar nasional
dalam rangka hari jadi Universitas
Siliwangi
2.
3.
4.
Sebagai
peserta
pada
Workshop
Penyusunan Pedoman Penulisan Skripsi
Prodi Pend. Matematika
5.
Sebagai Peserta Pada Workshop Evaluasi
Kurikulum dan Penegmbangan Silabus
6.
Sebagai
Peserta
pada
Workshop
Pengembangan Kegiatan Program Latihan
Profesi
(PLP)
dan
Implementasi
Kurikulum 2013
Sebagai Peserta pada kegiatan lesson
study di prodi pendidikan matematika
7
8
9
10
11
12
13
Sebagai Peserta Pada Seminar Nasional
dalam Rangka Wisuda Universitas
Terbuka dengan Tema” Menjaga
Integritas Bangsa dan Keutuhan NKRI”
SEbagai Peserta pada Workshop
Pengembangan Kurikulum berbasis KKNI
Sebagai Peserta pada Kegiatan Workshop
Menulis Kreatif dan Publikasi Karya Tulis
Ilmiah
Sebagai Peserta pada Workshop
Penyusunan Silabus dan RPP
Sebagai peserta pada Kegiatan Seminar
Nasional Pendidikan matematika dalam
rangkaian acara Gema Matematika XV
dengan Tema Meningkatkan Kemampuan
Diri dan Raih Prestasi
Sebagai peserta pada Workshop Penulisan
dan Publikasi penelitian
34
Tempat
Pelaksanaan
Tahun
LPPM Unsil
30
November
2011
FKIP Unsil
9 Maret
2013
Prodi
MatematikaFKIP UNSIL
Prodi
MatematikaFKIP UNSIL
Prodi
MatematikaFKIP UNSIL
FKIP-UNSIL
19 Mei
2011
Prodi
MatematikaFKIP UNSIL
Universitas
Terbuka
FKIP UNSIL
FKIP UNSIL
FKIP UNSIL
FKIP UNSIL
UNSIL
3-4 April
2014
5-6 April
2014
8
September
2014
15
September
2014
13 Oktober
2014
24
Desember
2014
8 Mei 2015
10 Oktober
2015
18 Oktober
2015
15
Desember
2015
Download