Kode/Rumpun Ilmu: 772/ Pendidikan Matematika USULAN PENELITIAN DOSEN PEMBINA IMPLEMENTASI SUPERVISI AKADEMIK PROSES BELAJAR MENGAJAR MATEMATIKA OLEH KEPALA SDN KECAMATAN CIAWI KABUPATEN TASIKMALAYA TIM PENGUSUL Dr. H. EBIH AR. ARHASY, Drs., M.Pd. EVA MULYANI, M.Pd. NIDN: 0002025501 NIDN. 0420058303 UNIVERSITAS SILIWANGI FEBRUARI 2017 IDENTITAS DAN URAIAN UMUM 1. Judul Penelitian: Implementasi Supervisi Akademik Proses Belajar Mengajar Matematika Oleh Kepala SDN Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya 2. Tim Pelaksana No Nama Jabatan Bidang Keahlian Alokasi Waktu Instansi Asal (jam/minggu) 1. Dr. H. Ebih AR. Ketua Arhasy, Drs.,M.Pd. Pendidikan Universitas 6 Matematika Siliwangi (Kalkulus Diferensial, Metodologi Pembelajaran Matematika, Telaah Kurikulum Matematika Sekolah, Filsafat dan Sejarah Matematika) 2. Eva Mulyani, Anggota Pendidikan Universitas 5 M.Pd Matematika Siliwangi (Kalkulus Integral dan Kalkulus Peubah Banyak) 3. Objek (khalayak sasaran) Penelitian Dosen Pembina: Kepala Sekolah SDN Se- Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya 4. Masa Pelaksanaan Mulai : bulan Februari tahun 2017 Berakhir : bulan Juli tahun 2017 ii 5. Usulan Biaya DRPM Ditjen Penguatan Risbang 1. Tahun ke-1 : Rp. 17.500.000,00 6. Lokasi Penelitian: Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya 7. Mitra yang Terlibat: UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya 8. Permasalahan yang Ditemukan dan Solusi yang Ditawarkan: Permasalahan : a. Wujud nyata implementasi supervisi akademik proses belajar mengajar matematika seolah dasar, yang meliputi - Perencanaan pembelajaran - Rencana pelaksanaan pembelajaran - Pengamatan pembelajaran dikelas - Analisis teuan masalah pembelajaran Solusi: a. Model implementasi supervisi (pengawasan akademik mata pelajaran matematika SD yang meliputi proses manajemen pembelajaran matematika yang ditindaklanjuti dengan analisis temuan-temuan masalah pembelajaran matematika untuk memudahkan mencari solusinya 9. Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran : Kontribusinya peningkatan kinerja guru dalam mengelola pembelajaran matematika di sekolah dasar 10. Rencana Luaran yang dihasilkan: Publikasi Ilmiah dan model supervisi akademik iii DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... i IDENTITAS DAN URAIAN UMUM .............................................................. ii DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv RINGKASAN ................................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 1.3. Definisi Operasional .................................................................... 1.4. Pertanyaan Penelitian ............................................. ....................... 1.5. Batasan Penelitian ......................................................................... 1.6. Tujuan Penelitian .......................................................................... 1.7. Target Luaran Penelitian ............................................................... 1 1 2 3 3 4 4 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 5 2.1. Pengawasan Akademik .................................................................. 5 2.1.1. Pengertian dan Tujuan Pengawasan Akademik ................. 5 2.1.2. Prinsip dan Fungsi Pengawasan Akademik ....................... 8 2.1.3. Ruang Lingkup Pengawasan Akademik ............................ 10 2.1.4. Teknik Pengawasan Akademik .......................................... 13 BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 3.1. Tahapan Penelitian ........................................................................ 3.2. Tempat Penelitian ......................................................................... 3.3. Fokus Penelitian ........................................................................... 3.4. Desain penelitian .......................................................................... 3.5. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 3.6. Teknik Analisis Data .................................................................... 16 16 17 17 17 18 18 BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ............................................. 19 4.1. Anggaran Biaya ............................................................................ 19 4.2. Jadwal Penelitian .......................................................................... 19 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 20 Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Pengabdian.................................................... Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ............... Lampiran 3. Biodata Ketua dan Anggota ............................................................ Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ..................................................... iv 21 24 25 36 RINGKASAN Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan tentang implementasi supervisi (pengawasan) akademik yang dilaksanakan oleh kepala Sekolah Dasar dalam mata pelajaran matematika. Hal ini dilakukan untuk meninjau secara realistis tentang pelaksanaan supervisi (pengawasan) akademik sebagai wujud nyata dalam kompetensi dari dimensi kompetensinya. Supervisi (pengawasan) akademik intinya adalah membina guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran. Oleh karena itu sasaran supervisi (pengawasan) akademik adalah guru dalam proses pembelajaran yang terdiri dari materi pokok dalam proses pembelajaran, penyusunan silabus dan RPP, pemilihan strategi/metode/teknik pembelajaran, penggunaan media dan teknologi informasi dalam pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran serta penelitian tindakan kelas. Penelitian deskriptif ini akan dilaksanakan di UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya terhadap kepala Sekolah Dasar yang ada di wilayah tersebut. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi dari komponen supervisi akademik terhadap mata pelajaran matematika Sekolah Dasar di wilayah tersebut. Kata Kunci: Implementasi, Supervisi Akademik, Mata Pelajaran Matematika, Sekolah Dasar v BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peraturan Materi Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekola/Madrasah menegaskan bahwa seorang kepala sekolah/madrasah harus memiliki lima dimensi kompetensi minimal yaitu : kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, sepervisi dan sosial. Kepala sekolah/madrasah adalah guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah sehingga ia pun harus memiliki kompetensi yang disyaratkan memiliki kompetensi guru yaitu: kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Salah satu indikator kompetensi profesional adalah kompetensi pengembangan profesi. Kompetensi supervisi akademik intinya adalah membina guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran. Oleh sebab itu sasaran supervisi akademik adalah guru dalam proses pembelajaran, yang terdiri dari materi pokok dalam proses pembelajaran, penyusunan silabus dan RPP, pemilihan strategi /metode/teknik pembelajaran, menggunakan media dan teknologi informasi dalam pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran serta penelitian tindakan kelas. Oleh karena itu, tujuan umum pengembangan BBM ini adalah untuk meningkatkan kompetensi supervisi akademik yang meliputi (1) perencanaan program supervisi akademik, (2) pelaksanaan program supervisi akademik dan (3) menindaklanjuti program supervisi akademik. Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran (Daresh, 1989, Glickman, et al; 2007). Supervisi akademik tidak terlepas dari penilaian kinerja guru dalam mengelola pembelajaran. Sergiovanni (1987) menegaskan bahwa refleksi praktis penilaian kinerja guru dalam supervisi akademik adalah melihat kondisi nyata kinerja guru untuk menjawab pertanyaanpertanyaan, misalnya apa yang sebenarnya terjadi di dlam kelas?, apa yang sebenarnya dilakukan oleh guru dan siswa di dalam kelas?, aktivitas-aktivitas mana dari keseluruhan aktivitas di dalam kelas itu yang bermakna bagi guru dan 1 murid?, apa yang telah dilakukan oleh guru dalam mencapai tujuan akademik?, apa kelebihan dan kekurangan guru dan bagaimana cara mengembangkannya?. Berdasarkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini akan diperoleh informasi mengenai kemampuan guru dalam mengelola pembelaajran. Namun satu hal yang perlu ditegaskan di sini, bahwa setelah melakukan penilaian kinerja berarti selesailah pelaksanaan supervisi akademik, melainkan harus dilanjutkan dengan tindak lanjutnya berupa pembuatan program supervisi akademik dan melaksanakannya denga sebaik-baiknya. Berdasarkan pengalaman dan hasil pengamatan selama ini kegiatan supervisi akademik belum optimal. Study yang dilakukan oleh Arhasy (2010) mengkaji tentang kegiatan supervisi akademik yang dilakukan oleh pengawas TK/SD di Kabupaten Tasikmalaya intensitasnya dikalahkan oleh pengawasan manajerial. Supervisi (pengawasan) yang dilakukan oleh kepala sekolah merupakan salah satu proses manajemen pendidikan yang harus ditempuh oleh kepala sekolah untuk mengoreksi knsistensi atau kesesuaian anatara perencaraan dengan pelaksanaan. Berdasarkan identifikasi permasalahan tersebut, tampaknya perlu diadakan kajian yang mendalam mengenai implementasi supervisi akademik yang dilaksanakan oleh kepala Sekolah Dasar, pada kajian ini akan ditinjau dari implementasi suervisi (pengawasan) akademik pada proses belajar mengajar matematika di SDN Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1.2.1. Bagaimanakah implementasi supervisi (pengawasan) akademik dalam pelajaran matematika di sekolah dasar? 1.2.2. Apakah hasil temuan masalah pembelajaran matematika di SD dapat diidentifikasi? 1.2.3. Apakah hasil identifikasi masalah pembelajarana matematika SD dapat dianalisis? 2 1.3 Definisi Operasional Untuk menjaga agar penelitian ini dapat terfokus dan tidak melebar terlalu jauh, maka penelitian ini dibatasi sebagai berikut: 1.3.1 Supervisi (pengawasan) akademik pada mata pelajaran matematika SD adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran matematika untuk mencapai tujuan pembelajaran. 1.3.2 Implementasi Supervisi (pengawasan) akademik oleh kepala SD adalah wujud nyata pelaksanaan supervisi akademik dalam pembelajaran matematika yang meliputi perencanaan pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran, pengamatan pelaksanaan pembelajaran, observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas, pertanyaan setelah observasi, identifikasi hasil temuan masalah pembelajaran dan analisis hasil identifikasi masalah bembelajaran 1.3.3 Mata pelajaran matematika adalah salah satu mata pelajaran di sekolah dasar yang diberikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat penelitian dilaksanakan. 1.4. Pertanyaan Penelitian 1.4.1. Bagaimanakah implementasi supervisi (pengawasan) akademik pada perencanaan pembelajaran matematika? 1.4.2. Bagaimanakah implementasi supervisi (pengawasan) akademik rencana pelaksanaan pembelajaran matematika? 1.4.3. Bagaimanakah implementasi supervisi (pengawasan) akademik pengamatan pelaksanaan pembelajaran matematika? 1.4.4. Bagaimanakah implementasi supervisi (pengawasan) akademik pada observasi pelaksanaan pembelajaran matematika di kelas? 1.4.5. Bagaimanakah implementasi supervisi (pengawasan) akademik pada penyusunan pertanyaan setelah observasi? 1.4.6. Bagaimanakah implementasi supervisi (pengawasan) akademik rencana pelaksanaan pembelajaran matematika? 3 1.4.7. Bagaimanakah implementasi supervisi (pengawasan) akademik pengamatan pelaksanaan pembelajaran matematika? 1.5 Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada pembahasan implementasi supervisi (pengawasan) akademik yang dilaksanakan oleh kepala Sekolah Dasar seKecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. Supervisi (pengawasan) akademik di sini dibatasi pada proses belajar mengajar matematika pada salah satu kelas di setiap SDN yang menjadi objek penelitian. 1.6 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diungkapkan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, mengkaji, dan mengevaluasi mengenai: 1.6.1 Implementasi supervisi (pengawasan) akademik dalam pelajaran matematika di sekolah dasar 1.6.2 Hasil temuan masalah pembelajaran matematika di SD dapat diidentifikasi 1.6.3 Hasil identifikasi masalah pembelajarana matematika SD dapat dianalisis 1.7 Target Luaran yang Ingin Dicapai Target luaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini meliputi 1.7.1 Model implementasi supervisi (pengawasan) akademik proses belajar mengajar matematika 1.7.2 Publikasi ilmiah yang diterbitkan pada jurnal tidak terakreditasi yang memiliki ISSN 1.7.3 Prosiding seminar nasional/internasional. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengawasan Akademik Pengawasan akademik dalam hal ini supervisi akademik adalah sama dengan supervisi pengajaran atau dapat disebut supervisi non manajerial. Purwanto (2008:89) mengemukakan “supervisi pengajaran ialah kegiatan kepengawasan yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi-kondisi, baik personil maupun materiil, yang memungkinkan terciptanya situasi belajar mengajar yang lebih baik demi tercapainya tujuan pendidikan”. Supervisi akademik sama maksudnya dengan konsep supervisi pendidikan. Educational supervision sering disebut pula sebagai instructional supervision atau instructional leadership, yang menjadi fokusnya adalah mengkaji, menilai, memperbaiki, meningkatkan, dan mengembangkan mutu kegiatan belajar mengajar yang dilakukan bersama guru (perorangan atau kelompok) melalui pendekatan bimbingan dan konsultasi dalam nuansa dialog profesional. 2.1.1. Pengertian dan Tujuan Pengawasan Akademik Good (1973) merumuskan “supervisi sebagai seluruh usaha yang direncanakan oleh para pembina pendidikan yang dimaksudkan untuk menyediakan suatu bentuk kepemimpinan bagi guru-guru dalam usaha perbaikan pengajaran”. Menurut Wiles (1975), “supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi belajar mengajar yang lebih baik”. Sedangkan Sergiovanni dan Starrat (1983:11) berpendapat bahwa supervisi dirancang untuk mempengaruhi pengajaran, seperti dinyatakan “Supervision is a set of Activities and role spesifications specially designed to influence instruction”. Alfonso (1981:45) menyatakan “Supervision can be regarded as the services provided for teachers to improve their profesional competencies which in turn improve the quality of the teaching-learning process”. Sementara itu Harris (1985:10) merumuskan “Supervision of instruction is directed toward both maintaining and improving the teaching-learning processes of the school”. 5 Herawan, D. (2009:2) menyatakan “supervisi merupakan suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan staf sekolah lainnya agar dapat melakukan pekerjaan secara efektif”. Dari pendapat tersebut bahwa pengertian supervisi bukan merupakan suatu aktivitas mencari kesalahan guru maupun staf administrasi sekolah lainnya, melainkan membimbing, mengarahkan, dan memberi petunjuk teknis dalam rangka meningkatkan profesionalisme melaksanakan tugas utamanya. Sutisna, O. (1988:21-22) mengemukakan Fungsi pokok supervisi ialah membantu guru-guru memperoleh arah diri dan belajar memecahkan sendiri masalah-masalah yang mereka hadapi dengan imajinatif dan kreatif. Ia mengharapkan perkembangan inisiatif di pihak guru, bukan konformitas, yaitu tindakan sekedar cocok dengan instruksi atau peraturan. Dari pandangan tersebut, pemikiran, gagasan atau alternatif pemecahan masalah akan muncul dari para guru tanpa menunggu instruksi dari atasannya. Dengan demikian supervisi yang efektif dapat mengembangkan inisiatif dan kreativitas guru, yang memungkinkan munculnya cara-cara yang inovatif, yang relevan dengan tuntutan perbaikan pengajaran sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan. Supervisi yang dilakukan terhadap organisasi sekolah bertujuan untuk meningkatkan, mengembangkan, serta memperbaiki proses belajar dan hasil pembelajaran sehingga tercapai keunggulan kompetitif yang direfleksikan dalam hasil belajar siswa. Oleh karena itu jenis supervisi pendidikan tersebut termasuk kepada supervisi akademik. Glickman (1981) mendefinisikan Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Supervisi akademik merupakan upaya membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan. Dengan demikian, berarti esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya. Dari pendapat tersebut bahwa supervisi akademik dituntut untuk membina guru dalam mengelola proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran. 6 “Tujuan supervisi akademik adalah membantu guru mengembangkan kemampuan mencapai tujuan pembelajaran yang dicanangkan bagi murid-muridnya” (Glickman, 1981). “Melalui supervisi akademik diharapkan kualitas akademik yang dilakukan oleh guru semakin meningkat” (Neagley, 1980). Pengembangan kemampuan dalam konteks ini janganlah ditafsirkan secara sempit, semata-mata ditekankan pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru, melainkan juga pada peningkatan komitmen (commitment) atau kemauan (willingness) atau motivasi (motivation) guru, sebab dengan meningkatkan kemampuan dan motivasi menurut Sergiovanni (1987) ada tiga tujuan supervisi akademik sebagaimana dapat dilihat pada Diagram 2.1. Pengembangan profesionalisma Penumbuhan Motivasi TIGA TUJUAN SUPERVISI Pengawasan kualitas Diagram 2.1 Tiga Tujuan Superivisi a. Supervisi akademik diselenggarakan dengan maksud membantu guru mengembangkan kemampuannya profesionalnya dalam memahami akademik, kehidupan kelas, mengembangkan keterampilan mengajarnya dan menggunakan kemampuannya melalui teknik-teknik tertentu. b. Supervisi akademik diselenggarakan dengan maksud untuk memonitor kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kegiatan memonitor ini bisa dilakukan melalui kunjungan kepala sekolah ke kelas-kelas di saat guru sedang mengajar, percakapan pribadi dengan guru, teman sejawatnya, maupun dengan sebagian murid-muridnya. c. Supervisi akademik diselenggarakan untuk mendorong guru menerapkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas mengajarnya, mendorong guru mengembangkan kemampuannya sendiri, serta mendorong guru agar ia memiliki perhatian yang sungguh-sungguh (commitment) terhadap tugas dan tanggung jawabnya. Memperhatikan tiga tujuan supervisi akademik tersebut apabila berjalan secara konsisten maka guru dapat mengembangkan profesionalnya, kegiatan pembelajaran dapat direfleksi apa yang menjadi kekurangan dan kelebihannya dan guru dapat menerapkan kemampuannya sesuai dengan tuntutan tanggung jawab 7 sebagai tenaga pendidik. Tiga tujuan supervisi tersebut sesuai dengan tuntutan kemampuan profesional guru pada saat ini sehingga diharapkan dari supervisi akademik ini terjadi pertumbuhan motivasi, peningkatan mutu pendidikan terjamin, dan pengembangan profesionalisme. 2.1.2 Prinsip dan Fungsi Pengawasan Akademik Konsep dan tujuan supervisi akademik, sebagaimana dikemukakan oleh para pakar supervisi akademik di muka, memang tampak idealis bagi para praktisi supervisi akademik (kepala sekolah). Memang demikianlah seharusnya kenyataan normatif konsep dasarnya. Para kepala sekolah baik suka maupun tidak suka harus siap menghadapi problema dan kendala dalam melaksanakan supervisi akademik. Adanya problema dan kendala tersebut sedikit banyak bisa diatasi apabila dalam pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah menerapkan prinsip-prinsip supervisi akademik. Akhir-akhir ini, beberapa literatur telah banyak mengungkapkan teori supervisi akademik sebagai landasan bagi setiap perilaku supervisi akademik. beberapa istilah, seperti demokrasi (democratic), kerja kelompok (team effort), dan proses kelompok (group process) telah banyak dibahas dan dihubungkan dengan konsep supervisi akademik. Pembahasannya semata-mata untuk menunjukkan kepada kita bahwa perilaku supervisi akademik itu harus menjauhkan diri dari sifat otoriter, di mana supervisor sebagai atasan dan guru sebagai bawahan. Begitu pula dalam latar sistem persekolahan, keseluruhan anggota (guru) harus aktif berpartisipasi, bahkan sebaiknya sebagai prakarsa, dalam proses supervisi akademik, sedangkan supervisor merupakan bagian darinya. Supervisi diperlukan untuk memantau keterlaksanaan suatu program beserta hambatan-hambatan yang dialami. Alfonso, Firth, dan Neville (Herawan, D., 2009:4) menyatakan bahwa Fungsi supervisi dalam bidang pendidikan adalah untuk membangun profesionalitas guru, untuk mencapai belajar yang lebih baik melalui pengajaran yang lebih baik. Oleh karena itu fungsi supervisi adalah untuk membantu sekolah, termasuk kepala sekolah dan guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu belajar siswa. 8 Sasaran supervisi akademik adalah keterlaksanaan suatu program pembelajaran dengan maksud untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Dalam hal ini adalah program pembelajaran berbasis kompetensi. Keterlaksanaan program pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor baik yang ada di sekolah, maupun yang tidak. Faktor yang ada di sekolah adalah kepala sekolah, guru, siswa, fasilitas, dan tenaga pendukung seperti pustakawan, tenaga administrasi, dan laboran. Faktor yang ada di luar sekolah adalah dinas pendidikan, pemerintah daerah, orang tua, dan masyarakat. Fungsi supervisi akademik dikemukakan oleh Herawan, D. (2009:4) meliputi: “(1) Fungsi Penelitian, (2) Fungsi Penilaian, (3) Fungsi Perbaikan, dan (4) Fungsi Peningkatan.” Dari pendapat tersebut fungsi supervisi akademik memiliki fungsi yang strategis sesuai dengan tuntutan perkembangan saat ini dan sesuai dengan yang diharapkan dari Keputusan Mendiknas Nomor 12 Tahun 2007 tentang kualifikasi dan kompetensi yang harus dimiliki oleh pengawas. Alfonso, Firth, dan Neville (1981) menggambarkan sistem pengaruh perilaku supervisi akademik sebagai berikut. Perilaku Supervisi Akademik Perilaku Akademik Perilaku Belajar Siswa Diagram 2.2 Sistem Fungsi Supervisi Akademik Sumber: Alfonso, R.J., Firth, G.R., & Neville, R.F. (1981) Diagram 2.2 memperjelas kita dalam memahami sistem pengaruh perilaku supervisi akademik. perilaku supervisi akademik secara langsung berhubungan dan berpengaruh terhadap perilaku guru. Ini berarti, melalui supervisi akademik, supervisor mempengaruhi perilaku mengajar guru sehingga perilakunya semakin dalam mengelola proses belajar mengajar. Selanjutnya perilaku mengajar guru yang baik itu akan mempengaruhi perilaku belajar murid. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa tujuan akhir supervisi akademik adalah terbinanya perilaku belajar murid yang lebih baik. Dari pendapat tersebut, supervisi akademik memiliki fungsi yang sangat strategis dalam rangka pengembangan sekolah untuk mencapai sekolah yang bermutu sesuai dengan tuntutan. Untuk mencapai fungsi tersebut, pengawas, 9 kepala sekolah, dan guru beserta staf senantiasa bahu membahu bekerja keras dalam mengimplementasikannya. 2.1.3 Ruang Lingkup Pengawasan Akademik Supervisi akademik menurut Willes dan Lovell (1975:169-215) dibedakan dalam dua tingkatan kegiatan, yaitu “(1) kegiatan supervisi yang dilakukan pada tingkat di atas sekolah, dan (2) kegiatan supervisi pada tingkat sekolah”. Dari pendapat tersebut dapat dianalisis sebagai berikut. a. Supervisi pada tingkat di atas sekolah Di Indonesia, pelaksanaan supervisi pada tingkat di atas sekolah dalam era otonomi daerah dilaksanakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Dalam bidang supervisi akademik, mereka dibantu oleh para pengawas yang mempunyai tanggung jawab khusus dalam menyebarkan ide, gagasan, dan pemikiran baru, menyebarkan kegiatan kerja sama yang efektif. Para pengawas sebagai pembina juga turut bertanggung jawab atas maju mundurnya proses belajar mengajar dan hasil belajar di sekolah-sekolah di dalam wilayah yang menjadi binaannya. b. Supervisi pada Tingkat Sekolah Supervisi pada tingkat sekolah ini merupakan tanggung jawab kepala sekolah. Dengan demikian, kegiatan supervisi akademik di sini diartikan sebagai kegiatan kepala sekolah dalam menyediakan kepemimpinan pengajaran, yaitu membantu guru-guru untuk meningkatkan mutu pengajaran atau membantu guruguru mengembangkan kemampuan profesionalnya untuk mencapai iklim kepala sekolah yang baik. Peranan kepala sekolah dalam proses kegiatan sekolah adalah ganda, yaitu sebagai administrator yang melakukan koordinasi kegiatan-kegiatan administrasi manajemen dan manajemen operasional. Kepala sekolah berperan juga sebagai supervisor yang melaksanakan supervisi akademik. Sebagai seorang supervisor, kepala sekolah melakukan supervisi tentang (a) kegiatan belajar mengajar, (b) kegiatan bimbingan dan penyuluhan/bimbingan karier, (c) kegiatan ekstrakurikuler, (d) kegiatan ketatausahaan, dan (e) kegiatan kerja sama dengan masyarakat dan dunia usaha. 10 Kepala sekolah sebagai seorang supervisor pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama dengan pengawas, yaitu mengembangkan situasi pembelajaran yang lebih baik melalui upaya peningkatan kemampuan profesional guru dalam melaksanakan tugasnya di sekolah serta meningkatkan mutu pendidikan dan mengembangkan situasi pembelajaran yang lebih baik melalui upaya peningkatan kemampuan profesional guru dalam melaksanakan tugasnya di sekolah. Sasaran supervisi kepala sekolah adalah keadaan di sekolah yang dipimpinnya, terutama para guru, karena pada gurulah terletak tanggung jawab terhadap upaya peningkatan mutu proses pembelajaran dan hasil belajar siswa di sekolah. Sutisna, O. (1987:238) menyatakan bahwa supervisi pengajaran menghadapi tujuh usaha, yaitu: (1) Membantu para guru secara individual dan secara kelompok dalam memecahkan masalah-masalah pengajaran yang mereka masing-masing hadapi. (2) Mengoordinasikan seluruh usaha pengajaran menjadi perilaku edukatif yang terintegrasi dengan baik. (3) Menyelenggarakan program latihan dalam jabatan yang kontinu bagi guru-guru. (4) Membangun suatu usaha ilmiah yang berhubungan dengan penelitian dan perbaikan program pengajaran di sekolah-sekolah. (5) Memperoleh alat-alat pengajaran yang bermutu dan mencukupi. (6) Membangkitkan dan memelihara kegairahan yang kuat untuk mencapai prestasi kerja yang semakin baik, dan (7) Membangun hubungan produktif yang baik dan kerja sama yang produktif antara sekolah, lembaga-lembaga sosial lainnya, dan masyarakat. Ketujuh macam usaha supervisor mengisyaratkan bahwa kegiatan supervisi pengajaran/akademik merupakan salah satu bentuk pembinaan profesional. Untuk melaksanakan peranannya secara efektif, supervisor pengajaran agar memahami kebutuhan dan masalah-masalah profesional guruguru. Supervisor pengajaran harus dapat memberi bantuan profesional agar para guru dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya dalam melaksanakan tugasnya. Tanggung jawab pembinaan guru atau supervisi itu berada di tangan pembina atau supervisor. Selanjutnya, yang tergolong pembina atau supervisor adalah kepala sekolah, pengawas, guru senior, dan pembina atau supervisor lainnya (Depdikbud, 1996:15). Selain itu, Glickman (1985:6) menyatakan 11 Orang yang bertanggung jawab untuk memperbaiki guru dalam proses mengajar adalah supervisor. Terdiri atas pengawas, ahli bidang studi/ mata pelajaran, asisten pengawas, kepala departemen/ dinas, kepala sekolah atau konsultan pendidikan. Namun tanggung jawab pembinaan profesional guru banyak berada di tangan kepala sekolah. Supervisi akademik yang baik harus mampu membuat guru semakin kompeten, yaitu guru semakin menguasai kompetensi, baik kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Oleh karena itu supervisi akademik harus menyentuh pada pengembangan seluruh kompetensi guru. Sehubungan dengan pengembangan kedua dimensi ini, menurut Neagly (1980) “terdapat dua aspek yang harus menjadi perhatian supervisi akademik baik dalam perencanannya, pelaksanaannya, maupun penilaiannya”. Pertama, apa yang disebutkan dengan substantive aspects of professional development (yang selanjutnya akan disebut dengan aspek substantif). Aspek ini menunjuk pada kompetensi guru yang harus dikembangkan melalui supervisi akademik. aspek ini menunjuk pada kompetensi yang harus dikuasai guru. Penguasaannya merupakan sokongan terhadap keberhasilannya mengelola proses pembelajaran. Ada empat kompetensi guru yang harus dikembangkan melalui supervisi akademik, yaitu kompetensi-komptensi kepribadian, pedagogik, profesional, dan sosial. Aspek substansi pertama dan kedua merepresentasikan nilai, keyakinan, dan teori yang dipegang oleh guru tentang hakikat pengetahuan, bagaimana murid-murid belajar, penciptaan hubungan guru dan murid, dan faktor lainnya. Aspek ketiga berkaitan dengan seberapa luas pengetahuan guru tentang materi atau bahan pelajaran pada bidang studi yang diajarkannya. Kedua, apa yang disebut dengan professional development competency areas (yang selanjutnya akan disebut dengan aspek kompetensi). Aspek ini menunjuk pada luasnya setiap aspek substansi. Guru tidak berbeda dengan kasus profesional lainnya. Ia harus mengetahui bagaimana mengerjakan (know how to do) tugas-tugasnya. Ia harus memiliki pengetahuan tentang bagaimana merumuskan tujuan akademik, murid-muridnya, materi pelajaran, dan teknik 12 akademik. Tetapi, mengetahui dan memahami keempat aspek substansi in belumlah cukup. Seorang guru harus mampu menerapkan pengetahuan dan pemahamannya. Dengan kata lain, ia harus bisa mengerjakan (can do). Selanjutnya, seorang guru harus mau mengerjakan (will do) tugas-tugas berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. Percumalah pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh seorang guru, apabila ia tidak mau mengerjakan tugas-tugasnya dengan sebaik-baiknya. Akhirnya seorang guru harus mau mengembangkan kemampuan dirinya sendiri. Sedangkan bilamana merujuk kepada Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, ada empat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru dan harus dijadikan perhatian pengawas dalam melakukan supervisi akademik, yaitu kompetensi-kompetensi kepribadian, pedagogik, profesional, dan sosial. Supervisi akademik yang baik adalah supervisi yang mampu menghantarkan guru-guru menjadi semakin kompeten. 2.1.4 Teknik-teknik Pengawasan Akademik Untuk melaksanakan supervisi akademik menggunakan metode khusus yang dapat disebut teknik-teknik supervisi akademik yang tak dapat dilepaskan dari jenis-jenis supervisi akademik. Herawan, D. (2009:16) mengemukakan “jenis-jenis supervisi akademik, yang meliputi supervisi secara kelompok, dan supervisi secara individu”. Supervisi secara kelompok yaitu penataran/pelatihan, rapat dewan guru, dan buletin profesional. Supervisi secara individu yaitu pertemuan pribadi atau kunjungan kelas. Wijono (1989:288-290) mengemukakan Teknik-teknik supervisi yang berhubungan dengan teknik-teknik supervisi akademik atau pengawasan akademik yang dapat diuraikan sebagai berikut: 1.) Penyusunan tujuan perbaikan pengajaran; 2) Pertemuan perencanaan (planning converence); 3)Teknik kata-kata terpilih (selective verbatim technique); 4)Catatan observasi yang menggunakan diagram/peta tempat duduk; 5)Teknik lensa lebar; 6)Checklist dan timeline coding; 7)Pertemuan umpan balik; 8) Gaya supervisi dapat dibedakan menjadi gaya supervisi tak langsung dan langsung. Metode/teknik tersebut dibedakan antara yang bersifat individual dan kelompok. “Pada setiap metode supervisi tentunya terdapat kekuatan dan 13 kelemahan” (Darma, S., 2008:21). Ada bermacam-macam teknik supervisi dalam upaya pembinaan kemampuan guru, dalam hal ini meliputi pertemuan staf, kunjungan supervisi, buletin profesional, perpustakaan profesional, laboratorium kurikulum, penilaian guru, demonstrasi pembelajaran, pengembangan kurikulum, pengembangan petunjuk pembelajaran, darma wisata, lokakarya, kunjungan antar kelas, bacaan profesional, dan survey masyarakat-sekolah. Menurut Gwyn (Darma, S., 2008:22) berpendapat „teknik-teknik supervisi itu bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu teknik supervisi individual, dan teknik supervisi kelompokā. Teknik supervisi individual di sini adalah pelaksanaan supervisi yang diberikan kepada guru tertentu yang mempunyai masalah khusus dan bersifat perorangan. Supervisor di sini hanya berhadapan dengan seorang guru yang dipandang memiliki persoalan tertentu. Teknik-teknik supervisi yang dikelompokkan sebagai teknik individual meliputi: kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antar kelas, dan menilai diri sendiri. Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga, sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan-kelemanhan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama. Kemudian kepada mereka diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang mereka hadapi. Menurut Gwynn (Darma, S., 2008:23) Ada tiga belas teknik supervisi kelompok, yaitu: (a) kepanitiaankepanitiaan, (b) kerja kelompok, (c) laboratorium kurikulum, (d) baca terpimpin, (e) demonstrasi pembelajaran, (f) darmawisata, (g) kuliah/studi, (h) diskusi panel, (i) perpustakaan jabatan (j) organisasi profesional, (k) buletin supervisi, (l) pertemuan guru, dan (m) lokakarya atau konferensi kelompok. Menetapkan teknik-teknik supervisi akademik yang tepat tidaklah mudah. Seorang pengawas, selain harus mengetahui aspek atau bidang keterampilan yang akan dibina, juga harus mengetahui kerakterisitk setiap teknik di atas dan sifat atau kepribadian guru, sehingga teknik yang digunakan betul-betul sesuai dengan guru yang sedang dibina melalui supervisi akademik. Sehubungan dengan 14 kepribadian guru, Lucio dan McNeil (1979) menyarankan “agar kepala sekolah mempertimbangkan enam faktor kepribadian guru, yaitu kebutuhan guru, minat guru, bakat guru, temperamen guru, sikap guru, dan sifat-sifat somatis guru”. Memperhatikan teknik-teknik supervisi akademik dari berbagai pendapat tersebut dapat diaplikasikan pada teknik-teknik supervisi akademik yang sesuai dengan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Teknik-teknik tersebut tentunya perlu disesuaikan dengan Standar Nasional Pendidikan yang harus dicapai oleh tingkatan sekolah. Dari kajian teori tentang pengawasan akademik sebagai mana telah diuraikan tersebut di atas, maka penulis dapat menyimpulkan tentang pengawasan akademik yang dapat dilaksanakan oleh para pengawas. Pengawasan akademik adalah serangkaian kegiatan dalam membina guru untuk mengembangkan kemampuannya dalam mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pengawasan akademik sebagai refleksi praktis penilaian kinerja guru untuk memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang berkembang dalam kegiatan pembelajaran dan yang berhubungan dengan hasilnya. Pengawasan akademik perlu dilaksanakan secara praktis, sistematis, objektif, realistis, antisipatif, konstruktif, kooperatif, humanistik, demokratis, partisipatif, berkesinambungan, terpadu, dan komprehensif. Teknik pengawasan akademik dapat dilakukan secara individual dan kelompok. Teknik individual adalah pembinaan langsung dengan kepala sekolah atau guru, dan teknik kelompok dapat melalui pertemuan-pertemuan, di antaranya lokakarya, diskusi, kegiatan dalam Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), dan kegiatan dalam Kelompok Kerja Guru (KKG). Pengawasan akademik menuntut pengembangan profesional guru, monitoring kegiatan belajar dan memotivasi guru dalam melaksanakan tugasnya sehingga peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran dapat tercapai. Tuntutan peningkatan mutu adalah lulusan yang berkualitas yaitu mereka yang memiliki profil ulil albab, sesuai dengan firman Allah SWT (Q.S. 3:191). 15 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu mendeskripsikan dan mengananalisis pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah. Metode dekriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang ditujukan untuk mengkaji berbagai permasalahan yang ada di lapangan dan memperoleh makna yang lebih sesuai kondisi lingkungan tempat dilakukannya penelitian. Senada dengan penjelasan Sukmadinata (2010:72) bahwa penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar ditujukan untuk mrendeskripsikan atau menggambarkan fenomenafenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan yang dilakukan di dalam penelitian ini meliputi 3.1.1 Tahap persiapan Pada tahap persiapan ini dimulai dengan menentukan instrumen supervisi (pengawasan) akademik berupa lembar observasi untuk: Perencanaan pembelajaran matematika SD, Rencana pelaksanaan pembelajaran matematika SD, Pelaksanaan pembelajaran matematika SD, Pelaksanaan pembelajaran matematika SD di kelas, Pertanyaan setelah pengamatan pembelajaran matematika SD di kelas, Identifikasi hasil temuan proses pembelajaran matematika, dan Analisis hasil identifikasi pembelajaran di kelas. Kemudian melaksanakan trianggulasi terhadap instrumen tersebut untuk meninjau kesahihannya. 3.1.2 Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan ini, peneliti mengobservasi implementasi supervisi (pengawasan) akademik terhadap 7 (tujuh) komponen supervisi akademik tersebut pada 30 (tiga puluh) SDN se-Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. Peneliti mengambil salah satu kelas pada setiap SDN se-Kecamatan Ciawi yang dijadikan objek penelitiaan 16 3.1.3 Tahap penyelesaian Pada tahap penyelesaian meliputi pengumpulan data hasil observasi dari setiap SDN yang dijadikan objek penelitian berupa data kuantitatif dan data kualitatif tentang implementasi supervisi (pengawasan) akademik proses belajar mengajar matematika SD, kemudian mengolah dan menganalisis data tersebut untuk menjawab pertanyaan penelitian. 3.1.4 Tahap Penarikan Kesimpulan Pada tahap ini data implementasi supervisi (pengawasan) akademik proses belajar mengajar matematika SD dianalisis dan diinterpretasikan secara deskriptif, kemudian disimpulkan berdasarkan dari hasil yang ditargetkan. 3.2 Tempat Penelitian Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan terhadap 30 (tiga puluh) Sekolah Dasar Negeri (SDN) dibawah binaan UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. 3.3 Fokus Penelitian Fokus penelitian ini meliputi: Implementasi supervisi (pengawasan) akademik pada proses belajar mengajar mattematika SD dengan ruang lingkup perencanaan pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran di kelas; Implementasi hasil temuan masalah pembelajaran matematika SD; Analisis hasil identifikasi proses pembelajaran matematika 3.3. Desain Penelitian Desain yang digunakan pada penelitian ini menggunakan pendekatan sistem pada studi kualitatif yang meliputi input, proses, dan output (luaran) sebagaimana dilukiskan pada gambar 3.1. Input • • • • • Guru Peserta didik Kurikulum Matematika Perencanaan Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran • Supervisi (Pengawasan) Akademik Proses Belajar Mengajar Matematika SDN Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya Proses Output • Model Implementasi Supervisi (Pengawasan) Akademik Mata Pelajaran Matematika SD • Gambaran Supervisi Akademik Gambar 3.1 Desain Penelitian 17 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui observasi searah dengan pertanyaan penelitian yang meliputi implementasi supervisi (pengawasan) akademik proses belajar mengajar matematika. Teknik lainnya melakukan wawancara yang tak terstruktur dengan pihak Kepala Sekolah dan perwakilan guru dari setiap SDN yang dijadikan objek penelitian 3.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis data untuk mengetahui implementasi supervisi (pengawasan) akademik pada proses belajar mengajar matematika SD di Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya, meliputi: 3.5.1. Pengolahan data kualitatif dan kuantitatif mengenai supervisi (pengawasan) akademik pada proses belajar mengajar matematika SD yang akan diarahkan pada jawaban pertanyaan penelitian 3.5.2. Analisis data secara kualitatif dan kuantitatif yang diarahkan pada pertanyaan penelitian mengenai implementasi supervisi (pengawasan) akademik pada proses belajar mengajar matematika SD. 18 BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1 Anggaran Biaya Tabel 4.1 Perkiraan Biaya Penelitian Dosen Pembina No JenisPengeluaran Biaya yang Diusulkan (Rp) 1 2 3 4 Gaji dan upah (20%-30%) Bahan habis pakai dan peralatan (Maks. 50%) Perjalanan (Maks 15%) Lain-lain (publikasi, seminar, laporan, lainnya sebutkan (10 – 15%) Jumlah Rp. 2.200.000 Rp. 8.797.500 Rp. 3.300.000 Rp. 3.202.500 Rp. 17.500.000 4.2 Jadwal Penelitian Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 Jenis Kegiatan 1 Pengumpulan data awal penelitian Persiapan pembuatan instrumen penelitian Uji coba instrumen Pelaksanaan penelitian Olah data hasil penelitian Pembuatan laporan akhir Persiapan dan Pelaksanaan Publikasi Ilmiah 19 2 Bulan ke3 4 5 DAFTAR PUSTAKA Alfonso, R.J., Firth, G.R., & Nevile, R.F. (1998). Pendekatan Kualitatif dalam Penelitain Sosial. Jakarta: LPSP3-UI. Alfonso, R.J.,Firth, G.R. dan Neville, R.F. (1981). Instructional Supervision: A Behaviour System. Boston: Allyn and Bacon Inc. Glikman, C.g. (1981). Supervision of Teaching. Washington: ASCD. Haris, B.M. (1985). Supervisory Behaviour in Education. New Jersey: Prenticehall. Herawan, Dedi. (2009). Esensi Supervisi Akademik. Bandung: Rizki Press. Herawan, Dedi. (2009). Implementasi Manajemen Mutu Terpadu di Sekolah. Bandung: Rizki Press. Herawan, Dedi. (2009). Esensi Supervisi Akademik. Bandung: Rizki Press. Herawan, Dedi. (2009). Implementasi Manajemen Mutu Terpadu di Sekolah. Bandung: Rizki Press. Purwanto, N. (2008). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Glickman, et al. (2007). Supervision and Intructional Leadership A Depelopment Approach. Seventh Edition. Boston; Perason. Sergiovanni, T.J. dan Starrat R.J. (1983). Supervision Human Perspevtives. New York: McGraw Hill Book Company. Sergiovanni, T.J. (1987). The Principalship, A Reflective Practice Perspective. Boston: Allyn and Bacon. Sukmadinata, Nana Syaodih, (2010), Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya. Sutisna, O. (1987). Azas-azas Supervisi Pengajaran. Bandung: FIP IKIP Bandung. Wiles, J. & Bondi. (2007). Supervision A Guide to Practice, Second Edition. London: Charles R. Merril Publishing Company. Wiyono. (1989). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Dirjen Dikti Depdikbud. 20 Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian 1. Honor Honor Honor/jam (Rp) Ketua Anggota 1 10.000 10.000 Waktu (Jam/ Minggu) 6 5 Biaya per tahun (Rp) Minggu 20 20 SUB TOTAL (Rp) Tahun ke1 1.200.000 1.000.000 2.200.000 Tahun ke-2 Tahun ke-3 2. Peralatan Penunjang 21 Material Pengadaan Catridge Black Pengadaan Catridge Colour Pengadaan Modem Hardisk Eksternal Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Harga Peralatan Penunjang (Rp) Tahun ke1 Printout 1 buah 300.000 300.000 Printout 3 buah 300.000 900.000 Searching dan Browsing Penyimpanan Data 2 buah 1 buah 350.000 647.500 SUB TOTAL (Rp) 700.000 647.500 2.547.500 Tahun ke-2 Tahun ke-3 3. Bahan Habis Pakai Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Harga Peralatan Penunjang (Rp) Tahun ke- Tahun Tahun Kertas HVS A4 80gr Kertas Polio Spidol Stepler File Holder Materai 6000 22 Materai 3000 Pengadaan Instrumen Ballpoint Buku Sumber Pulsa Internet Pulsa Telepon Print out Rancangan Instrumen Menulis/ PBM ATK Penyimpanan Dokumen Usulan dan laporan penelitian Laporan penelitian Kegiatan penelitian Pengisian angket Literatur Browsing Studi Literatur Komunikasi rim rim dus buah buah 40.000 37.500 80.000 15.000 25.000 1 240.000 75.000 160.000 30.000 100.000 10 buah 6.000 60.000 3.000 75.000 22.500 210.000 110.000 110.000 SUB TOTAL (Rp) 60.000 2.250.000 675.000 840.000 660.000 1.100.000 6.250.000 6 2 2 2 4 20 30 30 4 6 10 buah paket buah buah paket paket ke-2 ke-3 4. Perjalanan Kota/ Tempat Tujuan Dalam Kota Luar Kota Justifikasi Pemakaian Meeting (persiapan, ujicoba, analisis data, dan pelaporan) Transportasi pencarian literatur Transportasi pencarian literatur Kuantitas Harga Satuan (Rp) Harga Peralatan Penunjang (Rp) Tahun ke1 5 kali 150.000 750.000 2 orang 150.000 300.000 2 orang 400.000 800.000 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Transportasi ke Tempat Penelitian 2 orang x 4 keg 725.000 1.450.000 SUB TOTAL (Rp) 3.300.000 5. Lain-lain Kegiatan Dokumentasi Penyusunan Laporan Publikasi Justifikasi Pemakaian Dokumentasi Penggandaan Laporan Poster Jurnal Nasional 23 Seminar Nasional Seminar Internasional Kuantitas 1 5 1 1 kegiatan eks buah terbitan orang x 1 2 keg orang x 1 1 keg Harga Satuan (Rp) Harga Peralatan Penunjang (Rp) 200.000 70.500 100.000 350.000 Tahun ke1 200.000 352.500 100.000 350.000 600.000 1.200.000 1.000.000 1.000.000 SUB TOTAL (Rp) 3.202.500 Tahun keTOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SETIAP TAHUN 1 (Rp) 17.500.000 TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUH TAHUN (Rp) Total Biaya yang diperlukan sebesar: Rp. 17.500.000,00 (Tujuh belas juta lima ratus ribu rupiah) Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-2 Tahun ke-3 17.500.000 LAMPIRAN 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas Susunan Organisasi Tim Peneliti dengan judul “Implementasi Supervisi Akademik Proses Belajar Mengajar Matematika Oleh Kepala SDN Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya” Dr. H. Ebih AR. Arhasy, Drs.,M.Pd. (0002025501) 2 Eva Mulyani, M.Pd. 0420058303 6 FKIP Unsil 1 Alokasi Waktu (jam/mi nggu) Pendidikan Matematika Nama/DIDN Bidang Ilmu FKIP Unsil 5 Pendidikan Matematika No Instansi Asal 24 Uraian Tugas Bertanggungjawab seluruh proses kegiatan mulai dari: Penggagas Observasi Pengamatan Persiapan Pelaksana Studi Literatur dan penyusunan proposal Pembuatan laporan penelitian Merancang bahan ajar Merancang instrumen Memvalidasi bahan ajar oleh ahli Validasi lapangan Revisi bahan ajar Uji Coba Instrumen Persiapan penelitian Pelaksanaan penelitian Pengolahan data Penulisan laporan Manajerial Publikasi jurnal Membantu seluruh proses mulai dari: Observasi Pengamatan Persiapan Pelaksana Studi Literatur dan penyusunan proposal Pembuatan laporan penelitian Merancang bahan ajar Revisi bahan ajar Uji Coba Instrumen Persiapan penelitian Pelaksanaan penelitian Pengolahan data Penulisan laporan LAMPIRAN 3. Biodata Ketua dan Anggota 1. Biodata Ketua Peneliti A. Identitas Diri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Nama Lengkap (dengan gelar) Jenis Kelamin Jabatan Fungsional NIP/NIK/Identitas lainnya NIDN Tempat dan Tanggal Lahir E-mail Nomor Telepon HP Alamat Kantor Nomor Telepon Faks Lulusan yang Telah Dihasilkan Dr. H. Ebih Abdul Rachim Arhasy., M.Pd. Laki-laki Lektor Kepala 19550202 198203 1 002 0002025501 Tasikmalaya, 02 Februari 1955 081313136848 Jl. SiliwangiNo. 24 Kota Tasikmalaya S1 = - orang, S2 = - orang, S3 = - orang 1. Kalkulus 1 2. Kalkulus 2 3. Kalkulus 3 12 Mata Kuliah yang Diampu B. Riwayat Pendidikan Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk-Lulus Judul skripsi/ Tesis/ Disertasi Nama Pembimbing/ Promotor S1 S2 IKIP Bandung IKIP Bandung Pendidikan Matematika Administrasi Pendidikan 1975-1981 1985-1989 Implementasi Pembelajaran Trigonometri di SMA Muhamadiyah Bandung Manajemen Pengajaran Matematika di Tiga SMA Negeri Kabbupaten Tasikmalaya Dra. Utari Soemarmo Prop. Dr. Achmad Sanusi 25 S3 UNINUS Bandung Manajemen Pendidikan 2007 - 2010 -Kontribusi Pengawasan Manajerial, Pengawasan Akademik dan Penelitian Tindakan Terhadap Kinerja Sekolah Dasar di Kabupaten Tasikmalaya -Prop. Dr. Ahmad Suryadi C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi) No Tahun Judul Penelitian Pendanaan Sumber * 1. 2012 2. 2013 3. 2014 4. 2015 5. 2016 Kontribusi Pengawasan Pendidikan Dengan Kinerja Sekolah Dasar di Kabupaten Tasikmalaya (Studi Analisis Pengawasan Akademik, Pengawasan Manajerial, dan Penelitian Tindakan terhadap Kinerja Sekolah Dasar di Kabupaten Tasikmalaya) Studi Analisis Pembinaan Penelitian Tindakan Kelas Oleh Pengawas TK/SD se-Kabupaten Tasikmalaya Peningkatan kemampuan koneksi dan komunikasi matematik melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Studi Kuasi Eksperimen terhadap mahasiswa Pendidikan Matematika Angkatan 2013-2014) Kontribusi Pembelajaran Kontekstual dengan Teknik SQ4R terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Berpikir Kritis Matematis (Penelitian Kuasi Eksperimen di Program Studi Pendidikan Matematika Angkatan 2013-2014) Kontribusi Model Problem Based Learning Berbantuan Media Software Maple terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis dan Self Regulated Learning Mahasiswa Jml(Juta Rp) Mandiri 40.000.000 Mandiri 27.500.000 LP2M-PMP 5.000.000 LP2M-PMP 5.000.000 LP2M-PMP 13.000.000 *Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No Tahun Judul Pengabdian kepada Masyarakat Pendanaan Sumber * 2012 2013 Memberikan Pelatihan Penulisan tentang Model Pembelajaran Interaktif bagi Guru-guru SMA se-Kota Tasikmalaya Memberikan Pelatihan Model Pembelajaran Kontekstual pada Pelatihan Penulisan PTS dalam rangka Peningkatan Karier (Pangkat/Golongan) bagi guru-guru SMP se-Kecamatan Cipatujah 26 Jml(Juta Rp) LP2MPMP 5 LP2MPMP 5 No Tahun Judul Pengabdian kepada Masyarakat Pendanaan Sumber * 1 2 2014 2015 2016 Memberikan Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif di Kecamatan Karangnunggal Memberikan Workshop PTS Berbasis Kurikulum 2013 bagi Peningkatan Karier Guru-guru SD Kecamatan Kadipaten Tasikmalaya ITGbM Workshop Penelitian Tindakan Sekolah bagi Pengawas Sekolah Dasar di Kabupaten Tasikmalaya LP2MPMP LP2MPMP LP2MPMP Jml(Juta Rp) 5 5 8 *Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepadamasyarakat DIKTI maupun dari sumber lainnya E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun 1. Peningkatan kemampuan koneksi JP3M Vol 1/ No. 1/ Setember dan komunikasi matematik 2015 melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Studi Kuasi Eksperimen terhadap mahasiswa Pendidikan Matematika Angkatan 20132014) 2. Kontribusi Pembelajaran JP3M Vol.1/ No.2/ Mei 2015 Kontekstual dengan Teknik SQ4R terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Berpikir Kritis Matematis (Penelitian Kuasi Eksperimen di Program Studi Pendidikan Matematika Angkatan 20132014) F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir No. Nama Pertemuan Ilmiah/ Seminar Waktu dan Tempat Judul Artikel Ilmiah G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Buku Tahun 27 Jumlah Halaman Penerbit H. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir No. Judul Tema HKI Tahun Jenis NomorP/ID I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun terakhir No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah Diterapkan Tahun Tempat Penerapan Respon Masyarakat J. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No Institusi Pemberi Penghargaan Jenis Penghargaan Tahun K. Pelatihan dan Workshop yang diikuti 5 Tahun Terakhir No Jenis Pelatihan/ Workshop 1. Sebagai peserta pada Ceramah umum Pemitivasian Kewirausahaan di Perguruan Tinggi bagi Dosen dan Karyawan Universitas Siliwangi Sebagai Peserta Seminar Pendidikan dengan Tema Menyongsong Kurikulum 2013, Strategi dan Implementasinya oleh Sekolah Sebagai peserta pada seminar nasional dalam rangka hari jadi Universitas Siliwangi 2. 3. 4. Sebagai peserta pada Workshop Penyusunan Pedoman Penulisan Skripsi Prodi Pend. Matematika 5. Sebagai Peserta Pada Workshop Evaluasi Kurikulum dan Penegmbangan Silabus 6. Sebagai Peserta pada Workshop Pengembangan Kegiatan Program Latihan Profesi (PLP) dan Implementasi Kurikulum 2013 28 Tempat Pelaksanaan Tahun LPPM Unsil 30 November 2011 FKIP Unsil 9 Maret 2013 Prodi MatematikaFKIP UNSIL Prodi MatematikaFKIP UNSIL Prodi MatematikaFKIP UNSIL FKIP-UNSIL 19 Mei 2011 3-4 April 2014 5-6 April 2014 8 September 2014 2. Biodata Anggota Peneliti A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap (dengan gelar) 2 Jenis Kelamin 3 Jabatan Fungsional 4 NIP/NIK/Identitas lainnya 5 NIDN 6 Tempat dan Tanggal Lahir 7 E-mail 8 Nomor Telepon HP 9 Alamat Kantor 10 Nomor Telepon Faks 11 Lulusan yang Telah Dihasilkan Eva Mulyani, M.Pd. Perempuan Asisten Ahli 0420058303 Tasikmalaya, 20 Maret 1983 [email protected] 085322669558 Jl. SiliwangiNo. 24 Kota Tasikmalaya S1 = - orang, S2 = - orang, S3 = - orang 1. Kalkulus 2 2. Kalkulus 3 12 Mata Kuliah yang Diampu B. Riwayat Pendidikan S1 Nama Tinggi S2 Perguruan Bidang Ilmu Tahun Masuk-Lulus Universitas Siliwangi Pendidikan Matematika 2001-1015 Judul skripsi/ Tesis/ Disertasi Analisis Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Pembelajarannya menggunakan Pendekatan Problem Posing (Studi di Kelas X SMAN 5 Kota Tasikmalaya) Nama Pembimbing/ Promotor Dr. Hj. Sri wardani Dra., M.Pd. Universitas Terbuka Pendidikan Matematika 2012-2014 Penggunaan Model Pembelajaran dengan Pendekatana Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematis Peserta Didik SMK Bina Putera Nusantara Jurusan Farmasi Dr. Hj. Sri wardani Dra., M.Pd. C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi) No Tahun Judul Penelitian 2012 S3 - - - Pendanaan Sumber * Jml(Juta Rp) Penggunaan model pembelajaran Dengan pendekatan konstruktivisme Untuk meningkatkan kemampuan Mandiri berpikir kritis matematis peserta didik Smk bina putera nusantara jurusan 30 - 2.200.000 No 1. Tahun 2012 2012 2. 2014 3. 2014 4. 2015 5 2015 6 2016 7 2016 Judul Penelitian farmasi Pengaruh penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator and Explaining terhadap pemahaman peserta didik Penggunaan model pembelajaran Dengan pendekatan konstruktivisme Untuk meningkatkan kemampuan berpikir Kreatif matematis peserta didik Smk Bina Putera Nusantara Jurusan Farmasi Perbandingan Kemampuan Komunikasi Matematik Mahasiswa antara yang Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning Together dengan Cooperative Integrated Reading and Composition Self Regulated Learning dan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Mahasiswa Melalui Model Pembelajaran Creatif Problem Solving (CPS) Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) Berbantuan media software maple terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis Dan kepercayaan diri mahasiswa Kontribusi Kecerdasan Visual Spasial Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Peserta Didik Melalui Model Problem Based Learning Berbanttuan Geogebra Kontribusi Model Problem Based Learning Berbantuan Media Software Maple terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis dan Self Regulated Learning Mahasiswa Implementasi Pembelajaran Investigasi Berbantuan Cabri-3D terhadap Kemampuan Pemecahan Ma Masalah Masalah Matematis dan Kemandirian Belajar Mahasiswa Pendanaan Sumber * Jml(Juta Rp) Mandiri 2.500.000 Mandiri 2.500.000 Mandiri 1.500.000 Mandiri 1.500.000 LPPM 5.000.000 Mandiri 2.000.000 LP2M-PMP 13.000.000 LP2M-PMP 8.000.000 *Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya 31 D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir Judul Pengabdian kepada No Tahun Pendanaan Masyarakat Sumber * Jml(Juta Rp) 1 2014 Sosialisasi Kurikulum 2013 Bagi GuruLPPM guru SMP/MTs Se-Kecamatan Unsil Tamansari Kota Tasikmalaya 2 2014 Sosialisasi dan Workshop Lesson Study LPPM Program Studi Pendidikan Matematika Unsil FKIP Universitas Siliwangi 2015 IbM Workshop Pengembangan LPPM 10.000.000 Penilaian Kemampuan Matematis Guru Unsil Matematika Melalui Didactical Design Research (DDR) 2016 Terampil Menggunakan Geometer`s LPPM 12.000.000 Skatchpad Unsil *Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepadamasyarakat DIKTI maupun dari sumber lainnya E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun 1. Penggunaan model pembelajaran JP3M Vol 1/ No. 1/ Setember Dengan pendekatan 2015 konstruktivisme Untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik Smk bina putera nusantara jurusan farmasi 2. Pengaruh penggunaan Model JP3M Vol.1/ No.2/ Maret 2016 Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator and Explaining terhadap pemahaman peserta didik 3 Pengaruh Penggunaan Model Jurnal Siliwangi Vol.2/No.2/ November 2016 Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (Tps) Berbantuan Software Maple Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Kepercayaan Diri Matematis Mahasiswa F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir Nama Pertemuan Waktu dan No. Judul Artikel Ilmiah Ilmiah/ Seminar Tempat 1 Prosiding Seminar Penggunaan model pembelajaran Tahun 2015 32 Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2 Seminar Nasional Pendidikan Matematika (SNPM) 3 Seminar Nasional Pendidikan Matematika (SNPM) Dengan pendekatan konstruktivisme Untuk meningkatkan kemampuan berpikir Kreatif matematis peserta didik Smk Bina Putera Nusantara Jurusan Farmasi Kontribusi Kecerdasan Visual Spasial Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Peserta Didik Melalui Model Problem Based Learning Berbanttuan Geogebra Self Regulated Learning dan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Mahasiswa Melalui Model Pembelajaran Creatif Problem Solving (CPS) STKIP Siliwangi Tahun 2016 UNINUS Tahun 2016 UNINUS G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Buku Tahun H. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir No. Judul Tema HKI Tahun I. Jumlah Halaman Jenis Penerbit NomorP/ID Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun terakhir Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Tempat Respon No. Tahun Lainnya yang Telah Diterapkan Penerapan Masyarakat J. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) Institusi Pemberi No Jenis Penghargaan Tahun Penghargaan 33 K. Pelatihan dan Workshop yang diikuti 5 Tahun Terakhir No Jenis Pelatihan/ Workshop 1. Sebagai peserta pada Ceramah umum Pemitivasian Kewirausahaan di Perguruan Tinggi bagi Dosen dan Karyawan Universitas Siliwangi Sebagai Peserta Seminar Pendidikan dengan Tema Menyongsong Kurikulum 2013, Strategi dan Implementasinya oleh Sekolah Sebagai peserta pada seminar nasional dalam rangka hari jadi Universitas Siliwangi 2. 3. 4. Sebagai peserta pada Workshop Penyusunan Pedoman Penulisan Skripsi Prodi Pend. Matematika 5. Sebagai Peserta Pada Workshop Evaluasi Kurikulum dan Penegmbangan Silabus 6. Sebagai Peserta pada Workshop Pengembangan Kegiatan Program Latihan Profesi (PLP) dan Implementasi Kurikulum 2013 Sebagai Peserta pada kegiatan lesson study di prodi pendidikan matematika 7 8 9 10 11 12 13 Sebagai Peserta Pada Seminar Nasional dalam Rangka Wisuda Universitas Terbuka dengan Tema” Menjaga Integritas Bangsa dan Keutuhan NKRI” SEbagai Peserta pada Workshop Pengembangan Kurikulum berbasis KKNI Sebagai Peserta pada Kegiatan Workshop Menulis Kreatif dan Publikasi Karya Tulis Ilmiah Sebagai Peserta pada Workshop Penyusunan Silabus dan RPP Sebagai peserta pada Kegiatan Seminar Nasional Pendidikan matematika dalam rangkaian acara Gema Matematika XV dengan Tema Meningkatkan Kemampuan Diri dan Raih Prestasi Sebagai peserta pada Workshop Penulisan dan Publikasi penelitian 34 Tempat Pelaksanaan Tahun LPPM Unsil 30 November 2011 FKIP Unsil 9 Maret 2013 Prodi MatematikaFKIP UNSIL Prodi MatematikaFKIP UNSIL Prodi MatematikaFKIP UNSIL FKIP-UNSIL 19 Mei 2011 Prodi MatematikaFKIP UNSIL Universitas Terbuka FKIP UNSIL FKIP UNSIL FKIP UNSIL FKIP UNSIL UNSIL 3-4 April 2014 5-6 April 2014 8 September 2014 15 September 2014 13 Oktober 2014 24 Desember 2014 8 Mei 2015 10 Oktober 2015 18 Oktober 2015 15 Desember 2015