PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Sri Sugiharti Universitas Negeri Malang KSDP FIP PP II Ki Ageng Gribig Malang E-mail: [email protected] Abstrak: Siswa sekolah dasar (SD) perlu dibekali berbagai cara untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah melalui pembelajaran IPS di SD dengan menggunakan metode inkuiri. Pembelajaran IPS di SD dengan menggunakan metode inkuiri dapat melatih siswa berpikir kritis, analitis, dan dapat melatih kemandirian siswa. Metode inkuiri dalam pengajaran IPS dapat diterapkan pada kelas IV, V, dan VI SD. Penerapan model inkuiri dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar sesuai dengan langkah-langkah Pembelajaran:(1) Orientasi. Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsive. Pada langkah ini guru mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Pada langkah ini guru harus merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. (2) Merumuskan masalahMerumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. (3) Merumuskan hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji.Sebagai jawaban sementara hipotesis perlu diuji kebenarannya(4) Mengumpulkan data.Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untukmenguji hipotesis yang diajukan, (5) Menguji Hipotesis. Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data dan informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. (6) Merumuskan kesimpulan. Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.Pembelajaran model inkuiri pada pembelajaran IPS di SD diharapkan siswa lebih berpikir kritis, analitis, aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan. Kata kunci:penerapan, metode inkuiri, pembelajaran, IPS SD. PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Menurut Winoyo (dalam Mashudi, 2009:50) IPS adalah program pendidikan atau bidang studi dalam kurikulum sekolah yang mempelajari kehidupan manusia dalam masyarakat serta perhubungan atau interaksi antara manusia dengan lingkungannya (sosial dan fisik). Mashudi (2009:50) menjelaskan: “IPS merupakan berbagai cabang 44 integrasi dari ilmu sosial, PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ... seperti sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, psikologi sosial, tatanegara, hukum humaniora dan ilmu-ilmu lain yang terkait, yang mempelajari kehidupan manusia dalam masyarakat serta interaksi antara manusia dengan lingkungannya, digunakan untuk kepentingan pendidikan”. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa IPS adalah suatu program pembelajaran yang utuh terintegrasi, tidak terpisah-pisah dalam kotak-kotak disiplin ilmu yang membangunnya.IPS merupakan suatu keseluruhan persoalan, interaksi manusia dengan lingkungannya, baik fisik maupun lingkungan sosialnya yang bahannya merupakan perpaduan dari berbagai ilmu sosial, seperti sejarah, geografi, ekonomi, antropologi, sosiologi, ilmu politik, dan psikologi. TUJUAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006.Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. Tujuan Pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada anak untuk mengembangkan diri sesuai bakat, minat, kemampuan dan 45 lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (Solihatin, 2009:15). Menurut Wright (dalam Konsorium Program PJJ S1 PGSD, 2008:106) menyebutkan bahwa tujuan IPS ialah mendorong anak untuk mengembangkan kualitas personal melalui proses mengetahui, menggali, menghayati/ merefleksi dan menilai. Serta yang tidak kalah penting ialah mendorong agar berkembang kemauan untuk berpartisipasi secara positif baik dalam lingkup masyarakat lokal, nasional, maupun global. Sejalan dengan pendapat di atas Gross (dalam Solihatin 2009:14) menyebutkan bahwa tujuan pendidikan IPS adalah untuk mempersiapkan peserta didik menjadi warga Negara yang baik dalam kehidupan bermasyarakat. Berbagai tujuan yang dikemukakan oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS di sekolah dasar mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.Hal ini diharapkan peserta didik di sekolah dasar mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi kehidupan sehari-hari. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN IPS DI SD Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS di SD, perlu memperhatikan corak dan karakteristik pembelajaran IPS di SD menurut Rochmadi (dalam Mashudi 2009:73) sebagai berikut : 1. Harus lebih ditekankan pada pengenalan kehidupan pada dirinya sebagai makhluk sosial. 2. Dalam kedudukannya sebagai makhluk sosial anak didik harus tahu tentang dirinya, dan lingkungan alam sekitarnya (sosial, budaya dan juga fisik). 3. Lingkungan alam, fisik, dan sosial budaya dapat menjadikan yang bersangkutan menjadi aktif dan bisa mengembangkan diri. 46 WAHANA SEKOLAH DASAR (Kajian Teori dan Praktik Pendidikan) Tahun 24, Nomor 1,Januari 2016 4. Proses belajar mengajar memiliki nuansa yang cooperative, inquiry, dan bersifat pragmatis praktis. Pembelajaran IPS di SD bersifat pragmatis menyangkut dunia diri dan kehidupan peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan usia dan kemampuan berpikirnya, serta sesuai dengan persoalan atau permasalahan masyarakat sekitar peserta didik, baik sebagai sumber belajar maupun sebagai media belajar. Pembelajaran di SD bersifat pengetahuan bukan keilmuan.Artinya bahwa yang diajarkan dalam matapelajaran IPS adalah hal-hal yang praktis yang berguna bagi diri peserta didik dan kehidupannya kini maupun kelak di kemudian hari dalam berbagai lingkungan serta aspek kehidupan. Jadi bukan mengajarkan teori – teori sosial atau ilmu sosial Djahiri, K (dalam Mashudi, 2009 : 74). RUANG LINGKUP PEMBELAJARAN IPS DI SD Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut: (1) Manusia, Tempat dan Lingkungan; (2) Waktu, Keberlanjutan dan Perubahan; (3) Sistem Sosial dan Budaya; (4) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan. PENGERTIAN INKUIRI Secara konseptual inkuiri adalah salah satu cara belajar yang bersifat mencari sesuatu secara kritis, analitis, dan ilmiah dengan menggunakan langkah-langkah tertentu menuju suatu kesimpulan yang meyakinkan, karena didukung oleh data yang benar. Sebagai suatu metode pengajaran, inkuiri dapat diterapkan pada individu dan dapat pula diterapkan pada kelompok atau klasikal. Pelaksanaannya dapat dilakukan dengan cara tanya jawab, diskusi, penugasan, dan melakukan kegiatan di dalam maupun di luar kelas. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang sering menjumpai masalah dan seseorang itu dihadapkan pada kenyataan yang mengharuskan untuk bersikap, yakni: (1) mempercayai hal tersebut atau tidak, (2) keharusan mengambil sikap, dan (3) keharusan dalam menentukan keputusan. Sebagai contoh, apabila seseorang mendengar sesuatu berita, dia akan dihadapkan pada suatu sikap yang harus diambil, yakni secara langsung mempercayai berita itu, meminta keterangan, atau berusaha mengecek kebenaran berita itu dari berbagai sumber atau berbagai cara sampai mendapat berita yang benar. Sikap yang terakhir inilah yang sejalan dengan metode inkuiri, yakni berusaha mencari sesuatu secara kritis dan analitis. Inkuiri berasal dari kata to inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat, dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan. Pembelajaran inkuiri ini bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir reflektif. Jika berpikir menjadi tujuan utama dari pendidikan, maka harus ditemukan cara-cara untuk membantu individu untuk membangun kemampuan itu. Metode inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Inkuiri artinya proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Pengetahuaan bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. Belajar pada dasarnya merupakan proses mental seseorang yang tidak terjadi secara mekanis. Melalui proses mental itulah, diharapkan siswa berkembang secara utuh baik intelektual, mental, emosi, maupun pribadinya. Oleh karena itu dalam PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ... proses perencanaan pembelajaran, guru bukanlah mempersiapkan sejumlah materi yang harus dihafal, akan tetapi merancang pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat menemukan sendiri materi yang harus dipahaminya. Pembelajaran adalah proses memfasilitasi kegiatan penemuan (inquiry) agar siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya sendiri (bukan hasil mengingat sejumlah fakta). KONSEP DASAR INKUIRI Metode inkuiri berangkat dari asumsi bahwa sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahunanya.Rasa ingin tahu tentang keadaan alam disekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indra pengecapan, pendengaran, penglihatan dan indra-indra lainnya. Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri, yaitu : (1) strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. (2) seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan. Dengan demikian strategi pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. (3) tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis. Tujuan utama pembelajaran melalui strategi inkuiri adalah menolong siswa untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka. 47 Strategi pembelajaran inkuiri akan efektif manakala : (1) siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang ingin dipecahkan, (2) bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk fakta atau konsep yang sudah jadi, (3) proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu, (4) guru akan mengajar sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemauan dan kemampuan berpikir, (5) jumlah siswa yang belajar tidak terlalu banyak, dan (6) guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa. TUJUAN METODE INKUIRI Inkuiri dengan segala variasinya, dalam pembelajaran IPS SD dianggap sebagai cara ilmiah yang paling cocok untuk dipergunakan sebagai cara kerja (metode) belajar-mengajar. Tujun metode inkuiri, antara lain, dalah (a) mengembangkan sikap dan keterampilan siswa untuk mampu memecahkan masalah, (b) mengembangkan kemampuan berpikir pada siswa, dan (c) membina pengembangan sikap ingin tahu lebih jauh dan cara berpikir objektif, mandiri, kritis dan analitis baik secara individu maupun kelompok (Sumaatmaja, 1980). Sesuai dengan tujuan tersebut, pelaksanaan pembelajaran IPS dengan metode inkuiri di sekolah dasar hendaknya memberikan kesempatan pada pengembangan individu dan membina suasana belajar yang bebas dari tekanan, ketakutan, maupun paksaan. PRINSIP-PRINSIP PENGGUNAAN METODE INKUIRI Metode inkuiri merupakan strategi yang menekankan kepada pengembangan intelektual anak. Menurut Piaget perkembangan intelektual anak dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu : 1. Maturation atau kematangan adalah proses perubahan fisiologis dan anatomis, yaitu proses pertumbuhan fisik yang meiputi 48 WAHANA SEKOLAH DASAR (Kajian Teori dan Praktik Pendidikan) Tahun 24, Nomor 1,Januari 2016 pertumbuhan tubuh, pertumbuhan otak dan pertumbuhan sistem saraf. 2. Physical experience adalah tindakantindakan fisik yang dilakukan individu terhadap benda-benda yang ada di lingkungan sekitarnya. Tindakan yang dilakukan individu memungkinkan dapat berkembangnya daya pikirnya. 3. Social experience adalah aktivitas dalam berhubungan dengan orang lain. Melalui pengalaman sosial, anak bukan hanya dituntut untuk mempertimbangkan atau mendengarkan pandangan orang lain, tetapi juga akan menumbuhkan kesadaran bahwa ada aturan lain disamping aturannya sendiri. 4. Equilibration adalah proses penyesuaian antara pengetahuan yang sudah ada dengan pengetahuan baru yang ditemukannya. Atas dasar penjelasan di atas, maka dalam penggunaan metode inkuiri terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan, yaitu : 1. Berorientasi pada pengembangan intelektual Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir. Dengan demikian, strategi pembelajaran ini selain berorientasi pada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar. 2. Prinsip interaksi Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur interaksi itu sendiri. Guru perlu mengarahkan agar siswa bisa mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi mereka. 3. Prinsip bertanya Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan metode inkuiri adalah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. Oleh sebab itu kemampuan guru untuk bertanya dalam setiao langkah inkuri sangat diperlukan. 4. Prinsip belajar untuk berpikir Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses berpikir, yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal. 5. Prinsip keterbukaan Belajar adalah suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Oleh karena itu anak perlu diberikan kebebasan untuk mencoba sesuai dengan perkembangan kemampuan logika dan nalarnya. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakn berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya.Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. LANGKAH PELAKSANAAN METODE INKUIRI Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut : 1. Orientasi Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsive. Pada langkah ini guru mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Pada langkah ini guru harus merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah.Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting karena keberhasilan metode pembelajarna inkuiri sangat tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi yaitu : PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ... - Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang siharapkan dapat tercapai oleh siswa. - Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. - Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar, hal ini dapat dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa. 2. Merumuskan masalah Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu.Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri. Beberapa hal yang hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah, diantara : - Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa - Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang jawabannya pasti - Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terlebih dahulu oleh siswa 3. Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji.Sebagai jawaban sementara hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan berhipotesis pada setiap anak adalah dengan mengajikan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan 49 kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji. 4. Mengumpulkan data Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Tugas dan peran guru dalam tahap ini adalah mengajukan pertanyaanpertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. 5. Menguji hipotesis Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data dan informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. 6. Merumuskan kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan. KESULITAN-KESULITAN IMPLEMENTASI METODE INKUIRI Dalam penerapan metode inkuiriterdapat beberapa kesulitan (1) strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses berpikir yang bersandarkan kepada dua sayap yang sama pentingnya, yaitu proses belajar dan hasil belajar, (2) sejak lama tertanam dalam budaya belajar siswa bahwa belajar pada dasarnya adalah menerima materi pelajarandari guru dengan demikian bagi mereka guru adalah sumber belajar yang utama, (3) berhubungan dengan sistem pendidikan kita yang diangagp tidak konsisten. Misalnya sistem pendidikan menganjurkan bahwa proses pembelajaran sebaiknya menggunakan pola pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan 50 WAHANA SEKOLAH DASAR (Kajian Teori dan Praktik Pendidikan) Tahun 24, Nomor 1,Januari 2016 berpikir melalui pendekatan student active learning atau yang kita kenal dengan CBSA. PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SD KEUNGGULAN METODE INKUIRI Secara umum, inkuiri dapat diterapkan secara pragmatis, prosedural, dan melalui kepustakaan atau dokumenter. Secara pragmatis, yakni dengan menciptakan bahan ajar yang mengajak siswa berpikir atau melakukan analisis evaluatif, mengajak siswa melengkapi dan memperkaya bahan ajar, contoh, kasus, atau meminta siswa menemukan masalah yang sesuai dengan materi yang dipelajari. Secara prosedural, dapat dipilih pola pengajaran inkuiri kelas. Kegiatan yang pertama adalah pembukaan atau pemanasan berupa penjelasan singkat bahan ajar atau pola kegiatan belajar-mengajar yang akan dilakukan, dilanjutkan dengan penyampaian masalah. Dalam kegiatan ini guru menuntut siswa mencari jawaban sementara dengan melakukan analisis (klasifikasi, mencari data atau fakta pendukung jawaban sementara, dan mencari bukti kebenaran fakta atau data).Pola tersebut dapat disederhanakan dengan metode tanya jawab terarah, yakni guru mengajukan pertanyaan atau pernyataan yang dapat memancing tanggapan siswa. Kegiatan tanya jawab ini berlanjut sampai target sasaran dianggap sudah memadai. Inkuiri kepustakaan atau dokumenter dilakukan guru dengan menentukan buku atau dokumen sumber kajian.Selain itu, guru dapat pula meminta siswa mencari dokumen atau buku sumber untuk mengkaji dan menuliskan sesuatu hal dari sumber tersebut. Panduan lembar kerja siswa (LKS) untuk kegiatan ini amat menentukan kelancaran proses dan kualitas hasil belajar, hasilnya dibahas di kelas. Materi pengajaran yang sesuai atau cocok diajarkan dengan menerapkan inkuiri pada pengajaran IPS di sekolah dasar berdasarkan kurikulum IPS SD tahun 1994 dan GBPP IPS SD materi yang diambil disesuaikan dengan kegiatan atau belajar mengajar di sekolah dasar. Metode inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang banyak dianjurkan oleh karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya : Metode inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna Metode inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka Metode inkuiri merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman Pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemam-puan di atas rata-rata artinya siswa yang memiliki kemampuan belajar yang bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah belajar KELEMAHAN METODE INKUIRI Jika metode inkuiri digunakan sebagai strategi pembelajaran maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pembelajaran maka metode inkuiri akan sulit diimpelmentasikan oleh setiap guru PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ... Penerapan metode inkuiri dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar dapat dilaksanakan mulai kelas III, kelas IV, kelas V, dan kelas VI, dengan langkah-langkah yang sangat sederhana. Metode inkuiri dalam penerapan pembelajaran IPS sekolah dasar dapat menjadi alternatif metode yang digunakan guru dalam kegiatan belajarmengajar di sekolah dasar.Pengajaran inkuiri dapat meningkatkan kreativitas berpikir siswa, dapat mengembangkan keterampilan dalam menemukan masalah, dapat melatih kemandinan siswa.Dapat mengembangkan sikap yang penuh tanggung jawab, serta dapat menambah wawasan siswa.Berikut ini dikemukakan contoh penerapan pendekatan inkuiri di SD. Dalam contoh ini, materi pembelajaran disesuaikan dcngan Kurikulum SD 2006 (KTSP) Mata Pelajaran IPS. Materimateri tersebut,misalnya, Kebutuhan Hidup, Propinsidi Indonesia, Jumlah Penduduk, dan Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan Kemerdekaan (Depdikbud, 1994/1995). Langkah-langkah metode inkuiri sebagai berikut : 1. Orientasi.Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsive. Pada langkah ini guru mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Pada langkah ini guru harus merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. 2.Merumuskan masalah. Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan tekateki itu.Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri. Beberapa hal yang harus diperhatikan 51 dalam merumuskan masalah, diantara : - Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa - Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang jawabannya pasti - Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terlebih dahulu oleh siswa 3.Merumuskan hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji.Sebagai jawaban sementara hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan berhipotesis pada setiap anak adalah dengan mengajikan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji. 4. Mengumpulkan data. Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan.Tugas dan peran guru dalam tahap ini adalah mengajukan pertanyaanpertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. 5.Menguji hipotesis. Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data dan informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. 6. Merumuskan kesimpulan. Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebiknya guru mempu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan. 52 WAHANA SEKOLAH DASAR (Kajian Teori dan Praktik Pendidikan) Tahun 24, Nomor 1,Januari 2016 KESIMPULAN Metode inkuiri adalah salah satu cara belajar yang bersifat mencari sesuatu secara kritis, analitis, ilmiah dengan menggunakan langkah-langkah tertentu menuju suatu kesimpulan yang meyakinkan, karena didukung oleh data yang benar. Sebagai suatu metode pembelajaran, inkuiri dapat dilakukan secara individu, kelompok, atau secara klasikal.Pembelajaran dengan metode inkuiri dapat dilakukan di dalam maupun di luar kelas. Tujuan pembelajaran dengan metode inkuiri antara lain (a) mengembangkan sikap dan keterampilan siswa untuk mampu memecahkan masalah, (b) mengembangkan kemampuan berpikir pada siswa, (c) membina pengembangan sikap ingin tahu lebih jauh dan cara berpikir objektif, mandiri, kritis dan analitis baik secara individu maupun kelompok. Sesuai dengan tujuan tersebut di atas, pelaksanaan pembelajaran IPS dengan metode inkuiri di sekolah dasar hendaknya memberikan kesempatan pada pengembangan individu dan membina suasana belajar yang bebas dari tekanan, ketakutan, maupun paksaan. Metode inkuiri dalam pembelajaran IPS dapat diterapkan mulai dari kelas IV, V dan VI sekolah dasar.Materi pembelajaran IPS yang disampaikan menggunakan metode inkuiri diambil dari program pembelajaran yang ada pada kurikulum SD tahun 2006 (KTSP). Penerapan metode inkuiri dalam pembelajaran IPS di SD dapat dilakukan secara pragmatis, prosedural dan melalui kepustakaan.Ketiga hal tersebut diharapkan dapat melatih siswa sekolah dasar menjadi lebih mandiri dalam memecahkan permasalahan dalam pembelajaran IPS maupun dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. DAFTAR RUJUKAN Jarolimek. J. 1974. Social Studies in the Elementary Education. New York: Macmillan Publishing Company. Mashudi, Toha. 2009. Startegi Belajar Mengajar IPS. Malang : PHK S1 PGSD-A Permen Diknas Nomor 22 tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas Permen Diknas Nomor 41 tahun 2007 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas Sanjaya, Wina.2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sumaatmaja, Nursidi. 1980. Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Alumni. Solihatin, Etin dan Raharjo. 2009. Cooperatif Learning Analisis Model Pembelajaran IPS.Jakarta : Bumi Aksara. Tim BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdiknas. Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontomporer. Jakarta : PT. Bumi Aksara.