BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD sampai dengan jenjang perguruan tinggi. IPA merupakan mata pelajaran yang mengintegrasikan materi-materi terpilih dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora untuk kepentingan pembelajaran siswa. Melalui mata pelajaran IPA, siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab serta warga dunia yang cinta damai. Keberhasilan mendapatkan prestasi pada mata pelajaran IPA khususnya pada materi lingkungan rumah sangat dipengaruhi oleh faktor motivasi. Motivasi merupakan hal yang terpenting dalam proses belajar, karena motivasi bukan hanya penggerak tingkah laku, tetapi juga mengarahkan dan memperkuat tingkah laku dalam belajar. Motivasi mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang ingin dicapainya. motivasi adalah sangat penting, motivasi merupakan konsep yang menjelaskan alasan seseorang berperilaku. Apabila terdapat dua anak yang memiliki kemampuan sama dan memberikan peluang dan kondisi yang sama untuk mencapai tujuan, kinerja dan hasil yang dicapai oleh anak yang termotivasi akan lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak termotivasi. Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan belajar siswa. Belajar tanpa motivasi sulit untuk mencapai keberhasilan secara optimal Hal ini dapat diketahui dari pengalaman dan pengamatan sehari-hari. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa apabila anak tidak memiliki motivasi belajar, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar pada diri anak tersebut. Walaupun begitu, hal itu kadang-kadang menjadi masalah karena motivasi bukanlah suatu kondisi. Apabila motivasi anak itu rendah, umumnya diasumsikan bahwa prestasi yang bersangkutan akan rendah dan besar kemungkinan ia tidak akan mencapai tujuan belajar. Dengan adanya motivasi siswa memiliki keinginan yang tinggi untuk belajar dalam meraih prestasi. Pemberian motivasi pada anak merupakan suatu proses yang dimulai sejak masih kanak-kanak hingga dewasa yang bersifat tidak berkesinambungan. Praktik motivasi itu sendiri dapat terjadi dari orang tua kepada anak-anaknya. Untuk lebih meningkatkan motivasi dan kebiasaan belajar siswa sebaiknya guru selalu memantau hasil pekerjaan siswa agar siswa lebih termotivasi belajarnya dan selalu mengingatkan dan mengarahkan siswa agar belajarnya lebih teratur, Bagi siswa yang prestasi belajarnya masih kurang diharapkan selalu berusaha meningkatkan prestasi belajarnya dengan membiasakan belajar lebih teratur, sedangkan siswa yang sudah tinggi prestasi belajarnya diharapkan mampu mempertahankan prestasinya dengan meningkatkan belajarnya. Dalam kegiatan belajar motivasi dapat berperan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat nonintelektual. Siswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar optimal dapat ditunjang oleh adanya motivasi. Semakin tepat motivasi yang diberikan, akan semakin berhasil pula pembelajaran tersebut. Jadi, motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dalam proses pembelajaran IPA materi energy bunyi menunjukkan motivasi siswa kelas IV SDN 3 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango dengan jumlah siswa sebanyak 22, baru mencapai 8 atau 36.36% dan memenuhi KKM sedangkan 14 siswa atau 63.64% yang belum mencapai standar pada KKM yang telah ditentukan dari jumlah keseluruhan. Masalah lain adalah pekerjaan sosial yang diberikan pun selalu tidak dikerjakan. Selain itu, faktor dari keluarga juga mempengaruhi motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPA materi energi bunyi. Orang tua yang cenderung tidak memperhatikan perkembangan belajar anak juga ikut mempengaruhi motivasi belajar siswa. Tugas yang diberikan tidak diselesaikan dengan dengan baik sehingga hasil yang diperoleh pun tidak memenuhi standar ketuntasan. Selain itu, faktor pendekatan dalam proses pembelajaran masih menggunakan pendekatan konvensional, sehingga tidak membangkitkan motivasi siswa dalam mempelajari materi energi bunyi Solusi untuk mentasi masalah tersebut salah satunya dengan menerapkan pendekatan inkuiri. Inkuiri ialah suatu teknik atau cara yang digunakan guru untuk mengajar di depan kelas, inkuiri mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya yaitu merumuskan masalah, merencanakan tindakan, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Pendekatan inkuiri salah satu strategi pembelajaran yang memungkinkan para peserta didik mendapatkan jawabannya sendiri. Metode pembelajaran ini dalam penyampaian bahan pelajarannya tidak dalam bentuk final dan tidak langsung. Artinya, dalam pendekatan inkuiri peserta didik sendiri diberi peluang untuk mencari, meneliti dan memecahkan jawaban, menggunakan teknik pemecahan masalah. Untuk itulah penulis akan mengadakan penelitian dengan judul: “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada pembelajaran Materi Energi Bunyi Melalui Pendekatan Inkuiri Di Kelas IV SDN 3 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango” 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini meliputi: 1. Pembelajaran materi energi bunyi kurang menyenangkan bagi sebagian besar siswa. 2. Dalam pembelajaran materi energi bunyi mata pelajaran IPA, sekitar 8 siswa atau 36.36% orang siswa tidak mendengarkan penjelasan dari guru. 3. Rendahnya motivasi belajar siswa pada materi energi bunyi. 1.3 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut “Apakah motivasi belajar siswa pada pembelajaran materi energi bunyi dapat ditingkatkan melalui pendekatan inkuiri dikelas IV SDN 3 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango? 1.4 Cara Pemecahan Masalah Langkah pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Mempertentangkan suatu masalah. Pada tahap ini guru menjelaskan prosedur inkuiri dan menjelaskan peristiwaperistiwa yang bertentangan. b. Siswa melakukan pengumpulan data serta melakukan klarifikasi. Dalam hal ini siswa akan melakukan pengumpulan dan mengklarifikasi data terkait dengan materi yang akan dipelajari c. Siswa melakukan pengajuan hipotesis. Sebelum mempelajari materi siswa akan memberikan dugaan sementara tentang kesimpulan dari materi yang akan dipelajari. d. Siswa mengorganisasikan dan memberikan penjelasan. Setelah siswa melakukan hipotesis terlebih dahulu, selanjutnya siswa mempelajari materi dan memberikan kesimpulan terhadap materi yang dipelajari. e. Siswa melakukan analisis strategi inkuiri dan mengembangkan secara lebih efektif. Dala kegiatan ini siswa dituntut untuk menganalisis materi yang telah dipelajari, berdasarkan temuan-temuan dalam proses pembelajaran. 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran materi energi bunyi melalui pendekatan inkuiri di kelas IV SDN 3 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango. 1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Bagi Siswa Membantu meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi energi bunyi mata pelajaran IPA, lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar, dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru serta dapat membina tanggungjawab dan disiplin siswa. 1.6.2 Bagi Guru Dapat meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran serta meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola proses pembelajaran. 1.6.3 Bagi Sekolah Memberikan masukan kepada sekolah untuk selalu mendukung dan menyediakan sarana prasarana sebagai upaya peningkatan kemampuan siswa dalam setiap proses pembelajaran.