Penerapan Sistem Informasi Manajemen di Perusahaan Shuttle Express Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang diampu oleh Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc. Disusun oleh : Kelompok I Mangga Kelas E 49 Ahmad Fadillah P056132642.49e Diana Dewi Setia Budhie P056132712.49e Iskandar M. Pulungan P056132802.49e Rahmat Darmawan P056132882.49e Ramona Octavianand P056132892.49e Tino Fardiansyah P056132942.49e Program Pasca Sarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor 2013 DAFTAR ISI Daftar Isi…………………………………………………………………………………. i Daftar Gambar dan Tabel……………………………………………………………... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………………………………………………………………….. 1 1.2 Tujuan…………………………………………………………………………… 2 1.3 Rumusan Masalah……………………………………………………………….. 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Sistem Informasi………………………………………………………. 3 2.2 Hubungan SIM dan Teknologi Informasi………………………………………. 5 2.3 Tinjauan Teknologi Informasi…………………………………………………… 6 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Paper to Computer Based System……………………………………………….. 9 3.2 Identifikasi Komponen Sistem Informasi……………………………………….. 11 3.3 Analisis Komponen Sistem Informasi Shuttle Express…………………………. 13 3.4 Perkembangan SIM Shuttle Express……………………………………………. 15 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan………………………………………………………………………. 19 4.2 Saran…………………………………………………………………………….. Daftar Pustaka i 19 DAFTAR GAMBAR DAN TABEL Gambar Gambar 2.1 Piramida Sistem Informasi Manajemen……………………………………. 3 Gambar 3.1 Halaman depan www.shuttleexpress.com..................................................... 15 Gambar 3.2 Pemesanan Online…………………………………………………………. 16 Gambar 3.3 Opsi Pelayanan…………………………………………………………….. 16 Gambar 3.4 Daftar Layanan dan Harga………………………………………………… 17 Gambar 3.5 Pembayaran………………………………………………………………… 18 Tabel Tabel 3.1 Matriks Komponen SI di Shuttle Express……………………………………. ii 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan zaman yang terjadi memang selalu membawa manusia pada peradaban terbaru. Mulai dari cara berburu makanan, bercocok tanam, barter, jual beli, sampai pada pengembangan teknologi. Perkembangan tersebut disebabkan oleh wawasan dan ilmu pengetahuan manusia yang semakin berkembang berdasarkan pengalaman yang dialami. Contohnya seperti penggunaan teknologi yang bertujuan untuk memudahkan pekerjaan manusia. Teknologi berkembang dari masa ke masa. Mulai dari teknologi yang masih menggunakan tangan manusia, sampai pada teknologi yang semuanya sudah computerize. Penggunaan teknologi yang sudah berbasis komputerisasi memiliki tujuan untuk menghilangkan kendala akibat dimensi ruang dan waktu. Sebab, banyak sekali kegiatan yang bisa terhambat hanya karena dua hal tersebut. Contoh paling mudah adalah pengembangan sistem informasi seperti yang biasa digunakan perusahaan-perusahaan. Sistem informasi dibuat untuk mengolah, menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi kepada penggunanya dengan beberapa komponen berbasis komputer. Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai (Hall, 2001). Sistem informasi adalah kegiatan yang mencakup semua aspek dalam perolehan (gathering), pengkombinasian (combining), penyimpanan (storing) dan penggunaan (using) informasi untuk mencapai tujuan tertentu dari dibuatnya suatu sistem. Sistem Informasi manajemen ini mencakup sejumlah komponen yang umumnya terdiri dari manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja. Dari sebuah data, ada proses transformasi menjadi sebuah informasi yang dapat diakses. Terakhir sistem tersebut dibuat sedemikian rupa untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan. Peran sistem informasi dalam perusahaan sangatlah besar. Terutama dalam perkembangan usahanya yang banyak membutuhkan waktu dan tenaga. Apalagi nilai dari sebuah informasi menjadi hal yang penting dalam menjalankan operasional perusahaan. Informasi yang dimaksud bisa untuk masyarakat umum, untuk karyawan perusahaan, maupun untuk perusahaan mitra kerja. Sistem informasi yang bisa diakses seperti ini biasa disebut dengan istilah Internetworking. Sistem Informasi Manajemen dalam beberapa perusahaan memang memiliki fungsi yang berbeda-beda, tergantung dari penggunaannya. Ada beberapa yang menggunakan sistem ini untuk mengoperasikan supply chain management. Ada juga perusahaan yang menggunakannya untuk mempermudah proses layanan. Untuk contoh terakhir ini, biasanya adalah perusahaan yang bergerak di sektor jasa. Sebagai contoh yang dijadikan objek dalam makalah ini adalah perusahaan antar jemput Shuttle Express yang didirikan tahun 1975 oleh San Juan Airlines. Shuttle Express bergerak dengan visi mengurangi kepadatan jalan dan mendukung lalu lintas yag ramah lingkungan. Metodenya adalah penggunaan mobil van yang bisa mengangkut banyak penumpang dari sebuah bandara yang memiliki tujuan yang sama. Misi perusahaan adalah menawarkan rasa aman, penyediaan alternatif transportasi yang terjangkau untuk penumpang dan juga pengemudinya, dan keamananan. Seiring berjalannya waktu, meskipun Shuttle Express sudah dikenal sebagai salah satu perusahaan jasa antar jemput terbaik, bukan berarti segala sesuatunya telah sempurna. Masih saja ada kekurangan di berbagai hal yang menyebabkan penumpang merasa kecewa. Padahal, dalam perusahaan jasa, kepuasan pelanggan harus jadi prioritas utama. Hal ini membuat Shuttle Express terus melakukan evaluasi dari kekurangan yang ada. Sehingga, selalu ada terobosan baru yang membuat pelanggan lebih mudah atau puas dengan pelayanan yang diberikan. Salah satu inovasi yang menjadi suatu langkah maju bagi Shuttle Express adalah perubahan metode sistem informasi yang masih manual berbasis kertas (paper based system) menjadi berbasis komputer. Hal ini termyata menjadi sebuah inovasi yang dapat mengembangkan bisnis layanan antar jemput ini. Sebab, dalam era teknologi informasi yang sudah berkembang dan semakin umum digunakan, shuttle express telah membuat metode yang mendekatkan diri dengan masyarakat tanpa harus terbentur dimensi ruang dan waktu. Sehingga informasi bisa diakses dan diolah kapan saja secara rutin. Perkembangan ini diduga akan menjadi suatu strategi ampuh dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis dengan lebih luas. 1.2 Tujuan Tujuan Penyusunan makalah ini adalah untuk menganalisis penggunaan sistem informasi manajemen yang diterapkan oleh Shuttle Express. Bentuk analisisnya adalah pengidentifikasian sistem informasi di Shuttle Express dengan menggunakan Matriks Komponen Sistem Informasi. Selain itu untuk mengetahui manfaat dan pengaruh dari penggunaan sistem informasi. Terakhir adalah menawarkan sebuah solusi bagi perusahaan jasa yang ingin lebih mengoptimalkan penggunaan sistem informasi manajemen yang berbasis komputer. 1.3 Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah identifikasi komponen Sistem Informasi ShuttleExpress meliputi penggunaan Orang, Hardware, Software, Data Resources dan Informasi ? 2. Bagaimanakah identifikasi dalam matriks komponen sistem informasi untuk masukan/input, pemrosesan/processing, hasil/ output, penyimpanan/storage, serta kegiatan kontrol atau kendali untuk IS (Information System) di ShuttleExpress? 3. Bagaimanakah perbandingan sistem informasi manajemen pada perusahaan Shuttle Express dulu dan sekarang? 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Sistem Informasi Sistem Informasi Manajemen adalah sistem informasi yang dapat menunjukkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan data masukan (input) melalui berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu yang telah direncanakan dalam sebuah manajemen organisasi maupun perusahaan. Sistem informasi manajemen juga bisa digambarkan sebagai piramida. Pada lapisan lapisan terbawah terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Sementara lapisan kedua terdiri dari sumber-sumber informasi yang dapat mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan selanjutnya terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan terakkhir terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen. Gambar 2.1 Piramida Sistem Informasi Manajemen Menurut McLeod (2008), sistem informasi manajemen sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai membentuk suatu entitas organisasi formal perusahaan atau subunit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan mengenai apa yang telah terjadi dimasa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi dimasa datang. Informasi tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan kusus, dan output dari model matematika. Informasi digunakan oleh manajer atau non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah. 4 Definisi dari SIM yang umum dikenal oleh orang yakni sistem manusia/mesin yang terpadu (integrated) dalam penyajian informasi guna mendukung fungsi informasi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah struktur organisasi/perusahaan. SIM ini sendiri terdiri dari beberapa perangkat seperti perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan dan sebuat database. Secara umum tujuannya adalah menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen. Kemudian menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. Dan terakhir adalah menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Proses Manajemen sering diartikan sebagai aktivitas-aktivitas perencanaan. Oleh karena itu, perencanaan mengharuskan adanya ketetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan organisasi. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus segera diterapkankan. Sementara manajer serta karyawan harus mengawasi pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan. Terakhir, proses pemilihan diantara berbagai alternatif disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini memiliki kaitan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus bisa memilih dan memilah beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang ingin dicapai. Dari semua opsi yang ada. Bisa jadi hanya satu yang dapat dipilih. SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi yaitu - Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi dan transaksi keuangan. - Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran. - Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information systems). - Sistem informasi personalia (personal information systems). - Sistem informasi distribusi (distribution information systems). - Sistem informasi pembelian (purchasing information systems). - Sistem informasi kekayaan (treasury information systems). 5 2.2 - Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems). - Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems). - Sistem informasi analisis software - Sistem informasi teknik (engineering information systems). SIM dan Teknologi Informasi Apa yang dimaksud dengan informasi? Informasi merupakan fakta, kejadian, statistik atau bentuk data lainnya yang dapat dipahami dan mempunyai arti, bernilai atau bermanfaat bagi seseorang untuk keperluan/pekerjaan tertentu. Data pada umumnya harus diolah terlebih dahulu sehingga menjadi informasi yang dapat dipahami dan bermanfaat. Selanjutnya, apakah yang dimaksud dengan Teknologi Informasi? Teknologi Informasi adalah berbagai teknologi, umumnya menggunakan komputer, yang digunakan manusia untuk bekerja dengan informasi dan mendukung pemenuhan kebutuhan informasi dan pemrosesan informasi suatu organisasi. Istilah umum yang menunjukkan berbagai teknologi yang membantu pengumpulan, penyimpanan, manipulasi/analisis, produksi, komunikasi, dan penyebaran informasi. Saat ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam dunia bisnis sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan. Pembangunan Teknologi Informasi Perusahaan dilakukan secara bertahap sebelum sebuah sistem holistik atau menyeluruh selesai dibangun, hal tersebut disesuaikan dengan kekuatan sumber daya yang dimiliki. Dalam penerapannya rencana strategis Teknologi Informasi senantiasa diselaraskan dengan Rencana Perusahaan, agar setiap penerapan Teknologi Informasi dapat memberikan nilai lebih bagi Perusahaan. Kenyataannya, komunikasi efektif adalah komunikasi yang tujuan intinya memacu penerapan teknologi informasi dalam organisasi. Teknologi komunikasi baru dapat dilihat sebagai sarana tambahan yang akan meningkatkan kemampuan organisasi dan kemampuan mereka yang bekerja di sana, untuk berkomunikasi secara efektif (Mulyana, 2007). Sistem informasi merupakan suatu sistem yang menerima data dan input lainnya dan memprosesnya menjadi informasi sebagai output. Suatu sistem infomasi mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan menyebarkan informasi untuk suatu tujuan tertentu. Sistem Informasi adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan (terintegrasi), yang mengumpulkan (atau mendapatkan), menyimpan, memproses, dan menyebarkan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan tujuan lain, baik orang maupun organisasi. Berikut adalah komponen sistem informasi: - Infrastruktur (teknologi informasi) SDM Prosedur 6 - Secara teori, sistem informasi dapat berupa lembaran kertas Dalam bahasan perkuliahan ini difokuskan pada sistem informasi berbasis komputer (Computer-Based Information Systems/CBIS) Sistem informasi yang menggunakan teknologi komputer untuk melaksanakan satu atau seluruh tugasnya. Komponen CBIS: - Infrastruktur; Teknologi computer - Hardware - Software - Database system - Computer network system - SDM - Prosedur 2.3 Tinjauan Teknologi Informasi Jaringan komputer adalah dua atau lebih sistem komputer yang saling terhubung dengan menggunakan kabel atau gelombang radio dalam suatu area geografis tertentu. Jaringan komputer yang tidak menggunakan kabel fisik disebut wireless Manfaat Jaringan Komputer: - Kemampuan berkomunikasi dan berbagi Menyimpan berbagai informasi pada suatu lokasi dalam jaringan dan kemampuan mengaksesnya. Memungkinkan orang berbagi informasi dan ide secara mudah. Mengkombinasikan kemampuan berbagai peralatan sebagai media kolaborasi untuk menggabungkan kemampuan orang-orang yang berbeda tanpa batasan lokasi Menyimpan berbagai informasi pada suatu lokasi dalam jaringan dan kemampuan mengaksesnya Memungkinkan orang berbagi informasi dan ide secara mudah Mengkombinasikan kemampuan berbagai peralatan sebagai media kolaborasi untuk menggabungkan kemampuan orang-orang yang berbeda tanpa batasan lokasi Komputer yang sering digunakan di rumah-rumah disebut komputer personal yang ‘stand alone’ atau tanpa koneksi jaringan. Artinya, komputer tersebut bekerja sendiri tanpa terhubung dengan jaringan komputer di tempat lain. Sedangkan dalam sebuah perusahaan atau organisasi, semua komputer biasanya saling terhubung satu dengan yang lain dalam sebuah jaringan komputer. Secara sederhana, jaringan komputer dapat diartikan sebagai “kumpulan dua atau lebih komputer yang saling terhubung, baik dengan menggunakan kabel jaringan/LAN atau wireless/tanpa kabel. Tujuannya adalah untuk berkomunikasi dan berbagi data. (Setianto, 2008:2). Hal tersebut sering disebut dengan istilah internetworking . Internetworking suatu bentuk hubungan, kerjasama atau kemitraan yang mendayagunakan TI (teknologi informasi) 7 berbasis jaringan (internet, intranet, ekstranet). Internetworked enterprises adalah perusahaan atau organisasi yang menggunakan internetworking dalam menjalankan proses transaksi bisnisnya (O’Brien, 2002). Sistem Informasi terdiri dari berbagai aplikasi, yang terorganisir menjadi suatu kombinasi. Kombinasi pembentuk sistem informasi tersebut adalah : - Hardware: sekumpulan perangkat keras Software: sekumpulan perangkat lunak Data: sumber atau kumpulan data Network: sistem jaringan Policies and procedures :Sekumpulan kebijakan, prosedur dan instruksi People: orang-orang yang bekerja, yang mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan menyebarkan informasi di dalam organisasi Untuk berjalannya sistem informasi manajemen, tentu diperlukan pula sistem pendukung operasi (Operations support systems). Definisinya adalah sistem informasi yang memproses data yang dimunculkan dan digunakan dalam operasi bisnis. Tujuannya adalah memproses transaksi bisnis secara efisien, mengontrol proses industri, mendukung komunikasi dan kolaborasi perusahaan, dan memperbaharui basis data perusahaan. Macammacam Operations Support Systems - - Transaction Processing Systems (TPS), merekam dan memproses data dari transaksi bisnis, Contoh: pencatatan penjualan, sistem inventori, sistem akuntansi Process Control Systems, memonitor dan mengontrol proses-proses fisik produksi, Contoh: dalam sistem penyulingan minyak digunakan sensor untuk memonitor proses kimiawi yang terjadi Enterprise Collaboration Systems, meningkatkan komunikasi tim maupun kelompok kerja, Contoh: e-mail, videoconferencing Sistem Pendukung Manajemen (Management Support Systems) adalah Sistem informasi yang berfokus pada penyediaan informasi dan mendukung pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer. Macam-macam Management Support Systems adalah : - - Sistem Informasi Manajemen (Management Information Systems/MIS) Sistem informasi untuk fungsi manajerial, Menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan tampilan yang telah ditentukan untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis (O’Brien, 2004) Menyediakan informasi rutin untuk aktivitas perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian (pengambilan keputusan) dalam area fungsional. (Turban, 2004) Mendukung level manajemen, Contoh: laporan analisis penjualan harian, laporan produksi Decision Support Systems (DSS). Menyediakan sistem interaktif yang bersifat sementara untuk mendukung pengambilan keputusan. Mengkombinasikan model analitis dan database untuk menyelesaikan permasalahan. Membantu pengambil 8 - keputusan atau manajer. Contoh: Prediksi hasil untuk menentukan pengalokasian anggaran iklan Executive Information Systems (EIS), Menyediakan informasi penting bagi eksekutif dan manajer. Contoh: akses informasi mengenai tindakan kompetitor. 9 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Paper to Computer Based System Shuttle Express pertama kali beroperasi pada tahun 1979 di bawah San Juan Airlines. San Juan Airlines merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penerbangan. Perusahaan ini merupakan yang tertua di Amerika Serikat. Penerbangan yang tersedia pada tahun itu adalah perjalanan dari Puget Sound, Vancouver, dan Victoria menuju ke Bandara SeattleTacoma dan Bandara Portland. Maka pada saat itu ShuttleExpress identik dengan angkutan khusus bagi pengguna jasa penerbangan. Secara resmi, Shuttle Express bergerak secara mandiri tahun 1987. Shuttle Express menyediakan jasa antar jemput dengan tujuan yang diinginkan oleh pelanggan. Intinya adalah pelanggan menggunakan jasa mereka untuk diantarkan ke tempat tujuan yang sudah ditentukan sebelum keberangkatan. Transportasi yang digunakan pada saat itu (dan masih mendominasi saat ini) adalah van. Sejak dulu, Shuttle Express telah membangun bisnis dengan konsep berbagi tumpangan. Maksudnya adalah mengelompokan orang yang melakukan perjalanan bersamasama ke satu wilayah yang sama. Pelayanan pelanggan sebelumnya dibukukan dan dioperasikan secara manual dengan menggunakan kertas. Lokasi setiap vans yang dimiliki perusahaan dicatat di papan yang diposisikan dengan magnet. Sayangnya, gravitasi menyebabkan magnet turun dan memindahkan lokasi vans. Tidak heran jika sering terjadi kesalahan penjemputan pelanggan. Jika kesalahan sudah terjadi, maka perusahaan tidak bisa menjemput customer tepat waktu. Hal ini memaksa Shuttle Express harus mengontak taksi dengan biaya sendiri untuk mengantar pelanggan ke airport demi menjaga profesionalitas. Tentu saja hal ini menurunkan citra perusahaan dan menimbulkan dampak berupa kerugian materi. Sebab, kesalahan ini bisa terjadi beberapa kali. Sistem pembayaran dilakukan secara manual baik saat dijemput oleh supir atau di kasir dari lokasi pemberangkatan awal. Dengan sistem seperti itu, risiko yang diterima Shuttle Express cukup tinggi, sebab adakalanya pelanggan bisa saja melakukan pembatalan pesanan ketika supir sedang dalam perjalanan menjemput calon penumpang. Melalui beberapa evaluasi, akhirnya Shuttle Express bekerja sama dengan perusahaan pembuat software yang berkedudukan di Seattle. Sejak itu, sistem informasi yang menggunakan media papan tulis diganti dengan sistem berbasiskan komputer yang dibangun dalam jaringan personal komputer (PC) yang menjalankan paket management database Microsoft Access. Sementara jaringan komputernya mempergunakan sistem operasi Windows NT. Sistem pemesanan menggunakan 12 buah PC NEC prosesor 486 yang dibentuk menjadi jaringan terhubung dengan perangkat digital server Alpha AXP. Kapasitas ukuran 10 RAM 128M bytes dan 4 buah hard disk berukuran masing masing 1.2G bytes. Masih terdapat 4 buah PC NEC dengan prosesor 486 untuk sistem pemberangkatan (dispatch system) yang dapat difungsikan untuk keperluan sistem pemesanan apabila komputer untuk sistem pemesanan menghadapi kesibukan penuh. Perubahan sistem tersebut dilakukan dalam kurun waktu enam bulan. Untuk reservasi dilakukan melalui telepon, yang langsung ditangani oleh petugas pesanan. Data pemesan dimasukan (input) ke dalam komputer, seperti nama pelanggan, lokasi penjemputan pelanggan, tujuan yang dituju pelanggan, dan informasi tambahan atau khusus lainnya. Input yang telah dimasukkan akan otomatis masuk ke dalam database pelanggan. Biaya yang akan dibebankan ke pelanggan dihitung berdasarkan informasi yang diterima oleh agen berdasarkan lokasi dan akan muncul nomor konfirmasi pesanan. Lokasi yang akan dituju oleh sopir dimasukkan sebagai “paket perjalanan” yang terdiri dari lokasi penjemputan dan tujuan akhir untuk ditunjukkan arahnya. Saat itu, teknologi yang digunakan adalah pager yang dipegang tiap sopir van untuk menerima pesan. Program Database Akses dibuat untuk secara otomatis akan men-dial pager alphanumerics para sopir dan memberikan merekan semua hal hal yg bersifat khusus yang diminta customer di dalam trip tersebut.. Pager tersebut sangat efektif untuk menerima informasi pelanggan ketika sopir dan van sedang tidak tidak ada di pusat/kantor. Pada masa sistem berbasis komputer tersebut beroperasi pertama kali, rata-rata sekitar 1,500 penumpang yang berangkat dan datang dari airport setiap hari menggunakan van, dengan jumlah kurang lebih 75 van. Keberhasilan dari proses pembuatan dan instalasi ini adalah karena Shuttle Express melibatkan seluruh personilnya dalam menggunakan sistem tersebut, Sistem ini dianggap mudah untuk dipakai dan praktis.Selain itu, sistem berbasis komputer ini lebih minim kesalahan jika dibandingkan dengan sistem manual. Hal ini bisa dilihat dari meningkatnya jumlah pelanggan, bahkan pada saat itu peningkatannya sampai dua kali lipat. Selain efektif, ini juga efisien dalam masalah waktu. Jika pada saat masih menggunakan sistem manual perjalanan van memerlukan waktu sekitar 8 jam. Dengan adanya pemangkasan waktu tersebut bisa turun menjadi 3 jam. Pada waktu dulu memerlukan dispatcher atau petugas pemberangkatan sebanyak 3 orang dalam setiap shift , tetapi sejak menggunakan sistem berbasis komputer, hanya memerlukan 2 orang pada shift pagi dan hanya perlu satu orang pada waktu shift siang. 11 3.2 Identifikasi Komponen Sistem Informasi Untuk menunjang beroperasinya sistem informasi manajemen di perusahaan Shuttle Express tentu membutuhkan komponen pendukungnya. Komponen-komponen yang ada di dalamnya, masing-masing memiliki peranan penting dalam roda operasional pelayanan Shuttle Express. Jika ada satu saja yang terputus, maka dipastikan pelayanan transportasi tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Berikut ini hasil identifikasi komponen yang digunakan Shuttle Express pada saat itu : 1. User - Costumer - Manager - Driver - Agen/Dispatcher 2. Hardware - Server (Digital Equipment Alpha AXP) - PC NEC Workstation - Telepon - Pager - Printer 3. Software - OS windows NT - MS access (reservasi dispatcher) - prosedur reservasi - prosedur dispatch 4. Data Resources - Customer - Sopir 12 - Mobil (van) - Reservasi (pick-up location, special request) - Data harga, rute - pegawai 5. Informasi - Nomor reservasi - Trip/supir - Schedule (Ada display & printout) - Tagihan/bill - Audia/signal (kontrol/kendali) 13 3.3 Analisis Komponen Sistem Informasi Shuttle Express Kegiatan sistem informasi terdiri dari pemasukan data, pemrosesan, penyimpanan, keluaran, dan kendali. Sebagaimana telah dijelaskan dalam subbab sebelumnya, ada komponen-komponen yang bisa mendukung langkah sistem informasi manajemen yang diterapkan Shuttle Express. Untuk mempermudah identifikasinya, maka dibuatlah matriks sistem informasi manajemen yang ada di Shuttle Express seperti berikut ini : Aktifitas Hardware&Netware Mesin Input 1. PC NEC 486 2. Telepon Media Software Program SDM Prosedur 1.PC MS. Data Worksstation Access Procedure Spesialis Entry Data User 1. Agen 1.Costumer 1. Data Entry Display 2. Konsumen Database 2. Reservasi Info 486 2. Produk Informasi 2. Travel Info Jaringan Telepon Pemrosesan 1.Digital LAN (Intra & 1.MS. 1. Reservasi 1.Costumer Equipment Inter) Access Procedure Database Alpha AXP 2. 2. 2.Data Pegawai, 2. Prosesor Windows Procedure Dispatch Status Display 3.Maintenance NT Kendaraan 4. dll Output 1. PC NEC 486 1. Kertas Bill 1.MS. Output 1. Agen 1.Costumer 1. Reservasi Info 2. Pager 2.Kertas Access Procedure 2. Konsumen Database 2. Notification Pager 14 3. Printer Laporan 4. Telepon 2. and 3.Manager 2.Data Pegawai, Windows Distribution Driver 3.Maintenance NT Kendaraan 4. dll Penyimpanan Magnetic Disk 4x HDD 1.2 1.MS. Backup GB Procedure Access Operator Manager Reservasi Info Reservasi Info 1.Costumer 1. Reservasi Info 2. Windows NT Pengendalian 1. Server Laporan (Digital Pengendalian Monitorin Monitoring 1. Operator 1. Konsumen g Program Procedure 2. SPV 2.Agen/Dispa Database Equipment tcher 2.Travel Info Alpha AXP) Manager 3.Driver Report 2. Pager Tabel 3.1 Matriks Komponen SI di Shuttle Express 15 2.Pager Notification 3.4 Perkembangan SIM Shuttle Express Sampai hari ini, total Shuttle Express telah melayani pelanggan, secara resmi, selama 26 tahun. Dengan pengalaman yang sangat banyak, tentunya tidak diragukan lagi kualitas pelayanannya. Tentu saja ada banyak transformasi dari dulu dan sekarang. Sebab, dari paper based ke computer based sudah memberikan pengaruh yang signifikan. Apalagi saat ini, era ketika teknologi informasi merupakan hal yang lumrah bagi masyarakat. Satu hal lagi yang merupakan kesuksesan transformasi sitem informasi yang dilakukan adalah terbukti dengan penggunaan website akan semakin mengurangi penggunaan kertas. Tentu saja ini sesuai dengan slogan moto Shuttle Express, “Go Green, Go Shuttle Express”. Gambar 3.1 Halaman depan www.shuttleexpress.com Perubahan bisa dilihat dari cara untuk melakukan reservasi. Tentu pemesanan sudah tidak harus lagi dengan cara telepon seperti dulu. Apalagi penggunaan via telepon sering terkendala masalah ruang dan waktu, contohnya pemesanan tidak bisa dilakukan tengah malam karena tidak ada yang bertugas. Tetapi sekarang dengan mengunjungi www.shuttleexpress.com , pelanggan sudah bisa melakukan reservasi. Bisa dilihat pada gambar 3.1, pilihan-pilihan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Bahkan ada beberapa tautan yang memberikan referensi-referensi yang menunjnang perjalanan seperti hotel, tour guide, dan lain-lain. 16 Gambar 3.2 Pemesanan Online Seperti dilihat dalam gambar 3.2, pelanggan hanya perlu menyampaikan informasi perjalanannya. Misalnya apakah pulang pergi, atau satu kali perjalanan. Penyebutan informasi airport, jam keberangkatan dan kedatangan, jenis penerbangan dan lain-lain. Hal ini dimaksudkan agar penjemputan bisa tepat waktu dan tidak terhambat gangguan teknis lainnya. Gambar 3.3 Opsi Pelayanan Tentu saja ada beberapa orang yang memerlukan pelayanan yang berbeda. Misalnya apakah mereka satu rombongan, sendirian. Atau misalnya ingin menggunakan kendaraan 17 khusus yang lebih eksklusif. Kali ini Shuttle Express menyediakannya juga. Hal ini disebabkan karena armada sudah bertambah dan adanya beberapa riset pasar keberadaan orang-orang yang membutuhkan kenyamanan lebih. Tentu saja pilihan ini akan memberikan perbedaan harga juga yang sudah disebutkan dalam website. Gambar 3.4 Daftar Layanan dan Harga Setelah semua pemberian informasi selesai, maka secara otomatis akan dikalkulasikan total harga yang harus dibayarkan oleh pelanggan. Perbedaan harga tergantung dari pilihan pelayanan, lokasi yang dituju, dan pelayanan yang diinginkan. Bahkan di sini pemberian tip untuk driver disatukan dalam kalkulasi harga. Jadi bagi pelanggan yang ingin memberi tip tidak perlu lagi mengeluarkan uang saat di mobil. 18 Gambar 3.5 Pembayaran Setelah semuanya selesai, maka dilanjutkan dengan pembayaran. Bisa dilihat dalam gambar 3.5, sistem pembayaran menggunakan credit card. Penggunaan credit card memang sudah umum untuk digunakan secara online di Amerika Serikat. Sehingga tidak perlu lagi ada transaksi di tempat yang terkadang menyulitkan. Dan, kerugian seperti masa lalu jika pelanggan membatalkan penjemputan akan hilang dengan sendirinya, karena pembayaran sudah dilakukan di awal. Maka bisa dilihat bahwa transformasi dari sistem penggunaan kertas ke sistem berbasis komputer mempunyai dampak yang sangat besar bagi Shuttle Express ke depannya. Sebab, dengan metode tersebut, Shuttle Express telah menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman yang memasuki era informatika. Jika saja, Shuttle Express dulu tidak melakukan transformasi tersebut, bisa saja perkembangan Shuttle Express akan terlambat belasan tahun. 19 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Penggunaan sistem informasi dalam sebuah perusahaan, terbukti dapat menjadi salah satu solusi dari berbagai masalah. Jika sebelumnya pelayanan dari service company terbatas oleh ruang dan waktu, dengan adanya sistem informasi hal tersebut bisa diminimalisir. Batasan antara perusahaan dengan pelanggan pun menjadi berkurang, sehingga keberadaan sistem informasi ini menguntungkan kedua belah pihak. Seperti yang diuraikan sebelumnya, perusahaan Shuttle Express adalah salah satu contoh yang memulia penggunaan sistem informasi di bidang transportasi. Shuttle Express berawal dari penerapan sistem yang bersifat manual, tidak praktis, terbatas dimensi ruang dan waktu, dan menghabiskan banyak kertas. Pelanggan pun tidak akan langsung tergiur dengan tawaran yang diberikan. Namun, seiring berjalannya waktu dengan penggunaan system informasi yang berbasis pada komputer, semua masalah tersebut mulai teratasi. Sehingga hambatan demi hambatan yang bisa berujung pada kerugian bisa teratasi dengan penerapan sistem informasi manajemen. Berdasarkan matriks komponen sistem informasi yang sebelumnya diidentifikasi, proses pelayanan perusahaan Shuttle Express dengan penggunaan sistem informasi lebih terstruktur dan akan terhindar dari miskomunikasi seperti yang terjadi sebelumnya. Keberadaan database sebagai tempat penyimpanan menjadi salah satu kunci transformasi ini. sebab, data-data berupa kertas dan tulisan di papan tulis sangat rentan hilang atau terjadi kesalahan informasi yang bisa menyebabkan kerugian bagi kedua belah pihak. Melalui penyesuaian dengan perkembangan teknologi informasi, sistem informasi ini dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dengan adanya pengembangan ini, ternyata peminat pun menjadi bertambah karena lebih praktis dengan kualitas layanan tetap yang terbaik. Dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin luas, perusahaan yang telah menjalankan sistem informasi berbasis komputer sejak dulu akan lebih cepat berkembang, sebab memiliki keunggulan di sisi brand image dan pengalaman, Sementara untuk kompetitor yang masih baru tentu masih harus menghadapi permasalahan-permasalahan awal yang telah dilewati perusahaan transportasi berpengalaman seperti Shuttle Express. 4.2 Saran Penggunaan system informasi dalam menjalankan perusahaan terbukti dapat mengatasi beberapa permasalahan lama saat masih berbasis manual. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaanya akan memunculkan masalah baru. Karena namanya teknologi akan selalu memiliki kelemahan juga. Tetapi, jika memang terjadi beberapa masalah dalam system informasi, sebenarnya akar permasalahan bisa lebih mudah terlihat. Apakah itu di bagian hardware, software, user, data, atau justru informasinya yang salah. 20 Melalui penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa siapapun yang terlibat dalam rangkaian sistem informasi harus teliti dalam menjalankan tugasnya. Selain itu, perlu ada pihak yang melakukan pengawasan yang dapat memastikan sistem informasi berlangsung dengan benar dan tepat. Dan yang lebih penting lagi adalah menempatkan orang-orang yang tepat untuk mengurus teknologi informasi perusahaan. Sebab, peran mereka sangat vital dalam menjalankan sistem informasi manajemen. 21 DAFTAR PUSTAKA McLeod, R, Jr. (2008). Sistem Informasi Manajemen, Jilid I. diterjemahkan oleh Hendra Teguh, SE. Ak. PT Prenhallindo, Jakarta. Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung : Remaja. Rosdakarya. O’Brien, James A. (2003). Pengantar Sistem Informasi (Judul asli : Introduction to Information System, diterjemahkan oleh : Dewi Fitriasari dan Beny Arnos Kwary), Jakarta : Salemba Empat Setianto, Eko H. 2008. Mari Mengenal Komputer. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Turban, E. and Aronson, J. E. (2001). Decision Support and Intelegent Systems, (6 th ed.) Prentice-Hall Inc, New Jersey. Sumber lain : http://nicohernawan.wordpress.com/artikel-sim-sistem-informasi-manajemen/ : 12.30/18-112013 http://www.shuttleexpress.com/ : 14.30/16-11-2013 http://ernawati40e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/12/Tugas-MK-SIM-Shuttle-ExpressKelompok-4.pdf : 14.00/16-11-2013 22