BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Dasar/Umum 2.1.1 Komunikasi Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya, dan rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi. Dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain niscaya akan terisolasi dari masyarakatnya. Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin yaitu Communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih (Hafied Cangara, 2002: 18), sementara Cherry dalam Stuart (1983) mengungkapkan bahwa komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa Latin Communico yang artinya membagi. Jika dikaitkan dengan penelitian ini maka disini presenter talk show Hitam putih ingin berbagi kepada masyarakat tentang informasi dan hiburan lewat program tayangan talk show Hitam Putih ini, dan juga yang secara langsung menjawab dari rasa keingin tahuan masyarakat tentang apa yang belum diketahuinya, dalam talk show ini informasi yang diberikan yaitu tentang kehidupan pribadi yang terjadi di kalangan selebritas dan 16 17 juga memberikan hiburan atas aksi-aksi yang dilakukan oleh presenter utnuk menghibur masyarakat agar dapat membangun kebersamaan yang terjadi dalam suasana tersebut. 2.1.1.1 Pengertian Komunikasi Menurut Rogers bersama D. Lawrence Kincaid (1981) yang dikutip oleh Hafied Cangara, memberikan definisi bahwa komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam(Hafied Cangara, 2002: 19). Menurut Hafied Cangara dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi (2002: 4), komunikasi adalah salah satu aktitivitas yang sangat fundamental dalam kehidupan umat manusia. Kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan sesamanya, diakui oleh hampir semua agama telah ada sejak Adam dan Hawa. Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (2004: 41), mengemukakan bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan pokok bagi setiap manusia. Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial dapat mengisyaratkan bahwa komunikasi itu sangat penting untuk membangun konsep dalam diri, untuk mengaktualisasikan diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, dan terhindar dari ketegangan dan tekanan antara lain dengan melalui komunikasi yang menghibur, dan juga untuk memupuk hubungan yang luas dengan orang lain. 18 Berdasarkan uraian definisi di atas bila dikaitkan dengan penelitian ini, maka komunikasi yang terjadi antara presenter talk show Hitam Putih dan para bintang tamunya akan membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam dan terhindar dari ketegangan dan tekanan antara lain dengan komunikasi yang menghibur melalui gaya penyampaian presenter talk show yang khas dalam membawakan acara talk show Hitam Putih ini. 2.1.1.2 Fungsi Komunikasi Alo Liliweri dalam bukunya Wacana Komunikasi Organisasi (2004: 53), komunikasi dalam penerapannya pada setiap kegiatan memiliki fungsi yang beraneka ragam, berikut ini beberapa fungsi dari komunikasi : a. Fungsi Pribadi Fungsi-fungsi komunikasi yangn ditunjukan melalui perilaku komunikasi yang bersumber dari seorang individu, terdiri dari : 1. Menyatakan identitas sosial 2. Menyatakan integrasi sosial 3. Menambah pengetahuan 4. Melepaskan diri/jalan keluar b. Fungsi Sosial 1. Pengawasan Praktek komunikasi diantara komunikator dan komunikan yang berbeda berfungsi untuk saling mengawasi. 19 2. Menjembatani Kommunikasi merupakan jembatan untuk menghubungkan dua orang yang berbeda. Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesanpesan yang mereka pertukarkan, keduanya saling menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga menghasilkan makna yang sama. Jika dikaitkan dengan penelitian ini maka komunikasi yang terjadi di dalam studio televisi berfungsi sebagai jembatan dalam menyampaikan pesan berupa pertanyaan-pertanyaan oleh presenter kepada narasumber dengan gaya penyampaian presenter itu sendiri. 2.1.1.3 Unsur-Unsur Komunikasi Menurut Hafied Cangara dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi (2002: 21), komunikasi hanya bisa terjadi kalai didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima dan efek. Maka kaitan antara satu unsure dengan unsure lainnya dapat dilihat seperti berikut : SUMBER PESAN MEDIA UMPAN BALIK Gambar 2.1 PENERIMA EFEK 20 a. Sumber Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi juga bisa dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga.Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender atau encoder. b. Pesan Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi.Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda.Dalam bahasa Inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan katga message, content atau informasi. c. Media Media yang dimaksud disini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media.Ada yang menilai bisa bermacammacam bentuknya, misalnya dalam komunikasi antarpribadi panca indera dianggap sebagai media komunikasi. d. Penerima Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesanyang dikirim oleh sumber.Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau negara.Penerima biasa disebut dengan berbagai 21 macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver. e. Efek Efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini biasa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang (De Fleur, 1982).Karena itu pengaruh juga bisa diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan. f. Umpan Balik Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima.Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsure lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima. Misalnya sebuah konsep surat yang memerlukan perubahan sebelum dikirim, atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan itu mengalami gangguan sebelum sampai tujuan. Hal-hal seperti itu menjadi tanggapan balik yang diterima oleh sumber. Jika dikaitkan dengan penelitian ini maka seorang presenter disini sebagai sumber harus mampu menyampaikan pesan kepada para narasumbernya dengan gaya penyampaian yang berbeda dari yang umumnya agar bisa menarik perhatian narasumber maupun penonton sehingga ada efek dan umpan balik dari penerima yang kemudian diwujudkan dalam tindakan mereka dengan cara 22 menonton acara program tayangan talk show Hitam Putih ini karena adanya ketertarikan dari gaya penyampaian presenter yang berbeda dari yang lainnya. Alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan ini adalah media elektronik yaitu televisi, yang dimana seorang presenter akan bertemu langsung dengan para narasumber untuk menyampaikan tujuan pesannya, dan juga untuk mendukung aksinya dalam menyampaikan pesan dengan gaya penyampaian yang khas atau berbeda dari yang lainnya. 2.1.2 Komunikasi Massa Menurut Nurudin dalam bukunya Pengantar Komunikasi Massa (2007: 4), mengungkapkan bahwa komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication yang artinya adalah media komunikasi massa. Media yang dimaksud adalah media massa yang dihasilkan oleh teknologi modern. Hal ini perlu ditekankan sebab ada media yang bukan media massa yakni media tradisional seperti kentongan, angklung, gamelan, dan lain-lain. Jadi, disini jelas media massa menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi massa. Apabila dikaitkan dengan penelitian ini maka tayangan talk show Hitam Putih ini disalurkan oleh media massa yang menunjuk pada hasil produk teknologi modern yaitu televisi. 23 2.1.2.1 Pengertian Komunikasi Massa Menurut Tan dan Wright yang dikutip oleh Erdinaya, komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikasi secara missal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu (Ardianto dkk, 2004: 3). Menurut Janowitz (1960) yang dikutip oleh Morissan dkk dalam bukunya Teori Komunikasi Massa (2010: 7), mendefinisikan bahwa komunikasi massa terdiri atas lembaga dan teknik dimana kelompok-kelompok terlatih menggunakan teknologi untuk menyebarluaskan simbol-simbol kepada audience yang tersebar luas dan bersifat heterogen. Nurudin juga memberikan definisi yang dalam bukunya Pengantar Komunikasi Massa (2007: 3), bahwa pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Dari banyak pendapat para ahli maka penulis menyimpulkan bahwa komunikasi massa adalah sebuah bentuk komunikasi yang disampaikan melalui media massa sebagai alat komunikasi, dan disampaikan secara terbuka kepada masyarakat luas di berbagai wilayah. Apabila dikaitkan dengan penelitian ini maka, komunikasi yang terbentuk antara presenter talk show dengan narasumber/bintang tamu yang ada itu disampaikan melalui media massa sebagai alat komunikasi yaitu televisi yang 24 dimana dalam media massa ini disampaikan secara terbuka kepada masyrakat luas di berbagai wilayah. 2.1.2.2 Ciri-Ciri Komunikasi Massa Menurut Nurudin dalam bukunya Pengantar Komunikasi Massa (2007: 19), komunikasi massa memiliki cirri-ciri sebagai berikut : 1. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan orang. Artinya, gabungan antarberbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. 2. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen Artinya, penonton televisi beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, memiliki jabatan yang beragam, memiliki agama atau kepercayaan yang tidak sama pula. Namun, mereka adalah komunikan televisi. 3. Pesannya Bersifat Umum Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan-pesannya ditujukan pada khalayak yang plural. 25 4. Komunikasinya Berlangsung Satu Arah Karena komunikasinya melalui media massa, maka komunikator dan komunikannya tidak dapat berhubungan secara langsung. Dengan kata lain, komunikasi massa itu bersifat satu arah. 5. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan Serempak bearti khalayak bisa menikmati media massa tersebut hampir bersamaan dalam keadaan yang terpisah. 6. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada khalayaknya sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis. Peralatan teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media elktronik (mekanik atau elektronik). Dewasa ini sudah terjadi revolusi komunikasi massa dengan perantaraan satelit. Peran satelit akan memudahkan proses pemancaran pesan yang dilakukan media elektronik seperti televisi. Bahkan, saat ini sudah sering televisi melakukan siaran langsung (live), dan bukan siaran yangg direkam (recorded). 7. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper Gatekeeper atau yang sering disebut penapis informasi/palang pintu/penjaga gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami. Apabila dikaitkan dengan penelitian ini maka tayangan talk show Hitam Putih merupakan komunikasi massa yang dimana komunikator yang ada di 26 dalam studio tersebut bukan hanya satu ornag merupakan banyak orang yaitu, presenter, narasumber dan penonton (audience), penonton acara talk show ini juga mencakup dari beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, memiliki jabatan yang beragam, memiliki agama atau kepercayaan yang tidak sama pula namun, mereka adalah komunikan televisi. Pesan-pesan yang disampaikannya juga tidak ditujukan kepada satu orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan-pesannya ditujukan pada khalayak yang plural. Acara talk show Hitam ini disiarkan melalui media massa elektronik yaitu televisi maka presenter dan narasumbernya berhubungan secara langsung atau biasa disebut berlangsung secara satu arah dan karena acara talk show Hitam Putih disiarkan atau disalurkan melaluli media massa elektronik yaitu televisi maka tayangan talk show Hitam Putih ini bisa dikmati secara bersamaan dalam keadaan yang terpisah. 2.1.2.3 Fungsi Komunikasi Massa Menurut Nurudin dalam bukunya Pengantar Komunikasi Massa (2007:66), fungsi komunikasi massa yaitu antara lain : 1. Informasi Fungsi informasi merupakan fungsi paling penting yang terdapat dalam komunikasi massa. Komponen paling penting untuk mengetahui fungsi informasi ini adalah berita-berita yang disajikan. 27 2. Hiburan Fungsi hiburan untuk media elektronik menduduki posisi yang paling tinggi dibandingkan fungsi-fungsi yangn lain. Masalahnya, masyarakat kita masih menjadikan televisi sebagai media hiburan.Hal ini sangat berbeda dengan media cetak, media cetak biasanya tidak menempatkan hiburan pada posisi paling atas, tetapi informasi. 3. Persuasi Fungsi persuasif komunikasi massa tidak kalah pentingnya dengan fungsi informasi dan hiburan. Banyak bentuk tulisan yang kalau diperhatikan sekilas hanya berupa informasi, tetapi jika diperhatikan secara lebih jeli ternyata terdapat fungsi persuasi. Tulisan pada Tajuk Rencana, artikel, dan surat pembaca merupakan contoh tulisan persuasif. 4. Transmisi Budaya Transmisi budaya merupakan salah satu fungsi komunikasi massa yang paling luas, meskipun paling sedikit dibicarakan. Transmisi budaya tidak dapat dielakan selalu hadir dalam berbagai bentuk komunikasi yang mempunyai dampak pada penerimaan individu. Transmisi budaya mengambil tempat dalam dua tingkatan, kontemporer dan historis. Dua tingkatan tersebut tidak dipisahkan, tetapi terjalin secara konstan. Di dalam tingkatan kontemporer, media massa memperkuat konsensus nilai masyarakat, dengan selalu memperkenalkan bibit perubahan secara terus menerus. Sedangkan secara historis umat manusia telah dapat melewati atau menambahkan pengalaman baru dari sekarang untuk membimbingnya ke masa depan. 28 5. Mendorong Kohesi Sosial Media massa mendorong masyarakat untuk bersatu. Media massa merangsang masyarakat untuk memikirkan dirinya bahwa bercerai-cerai bukan keadaan yang baik bagi kehidupan mereka. Media massa yang memberitakan arti pentingnya kerukunan hidup umat beragama, sama saja media massa itu mendorong kohesi sosial. 6. Pengawasan Fungsi pengawasan artinya menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian yang ada di sekitar kita. 7. Korelasi Fungsi korelasi yang dimaksud adalah fungsi yang menghubungkan bagian-bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya. Erat kaitan dengan fungsi ini adalah peran media massa sebagai penghubung antara berbagai komponen masyarakat. Apabila dikaitkan dengan penelitian ini maka acara program talk show Hitam Putih ini telah memberikan informasi – informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat mengenai kejadian – kejadian yang terjadi dalam kehidupan selebritis, selain menyajikan informasi, acara talk show Hitam putih ini juga menawarkan hiburan melalui gaya penyampaian dari presenter talk show Hitam Putih ini yang khas yaitu dengan cara memberikan pertanyaan secara to the point kepada para bintang tamunya dan juga para bintang tamu akan dibuat secara tidak sadar ketika mereka dicecar pertanyaan oleh presenter talk show HItam Putih yaitu Deddy 29 corbuzier yang memaksa mereka untuk memaparkan kehidupan pribadinya dan tanpa tersinggung juga. 2.1.3 Media Massa Dari perspektif budaya, media massa telah menjadi acuan utama untuk menemukan definisi-definisi terhadap suatu perkara, dan media massa memberikan gambaran atas realitas sosial. Media massa juga menjadi perhatian utama masyarakat untuk mendapatkan hiburan dan menyediakan lingkungan budaya bersama bagi semua orang. Peran media massa dalam ekonomi juga terus meningkat bersamaan dengan meningkatnya pertumbuhan industri media, diversifikasi media massa dan konsolidasi kekuatan media massa di masyarakat (Morissan dkk, 2010: 1). Apabila dikaitkan dengan penelitian ini maka media massa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting bagi cara program talk show Hitam Putih ini karena tanpa media massa acara ini tidak dapat ditayangkan. Media massa yang digunakan yaitu televisi (media massa elektronik) yang dimana dengan melalui televisi maka masyarakat akan mendapatkan hiburan melalui gaya penyampaian Deddy Corbuzier yang khas dalm membawakan tayangan talk show Hitam Putih ini dan juga memberikan gambaran atas realitas sosial yaitu kejadian – kejadian mengenai kehidupan para selebritis. 2.1.3.1 Pengertian Media Massa Menurut Morissan dkk, dalam bukunya Teori Komunikasi Massa (2010: 1), menjelaskan bahwa istilah media massa adalah alat komunikasi yang bekerja dalam berbagai skala, mulai dari skala terbatas hingga dapat mencapai 30 dan melibatkan siapa saja di masyarakat, dengan skala yang sangat luas. Istilah media massa mengacu kepada sejumlah media yang telah ada sejak puluhan tahun yang lalu dan tetap dipergunakan hingga saat ini, seperti surat kabar, majalah, film, radio, televisi, internet, dan lain-lain. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio dan televisi (Hafied Cangara, 2002: 134). Peran media massa yang besar tersebut menyebabkan media massa telah menjadi perhatian penting masyarakat. Bahkan sejak kemunculannya pertama kali, media massa telah menjadi objek peraturan (regulasi). Media massa juga menjadi objek penelitian hingga menghasilkan berbagai teori komunikasi massa. Dalam bidang politik, penentuan sikap tindak demokratis atau tidak demokratis suatu organisasi atau pun individu sudah semakin tergantung pada media massa. Keputusan atau pembahasan atas berbagai isu sosial penting saat ini sudah harus memperhitungkan peranan media massa, baik itu untuk tujuan baik atau sebaliknya, beserta dampaknya (Morissan dkk, 2010: 1). Apabila dikaitkan dengan penelitian ini maka media massa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting bagi cara program talk show Hitam Putih ini. Media massa yang digunakan yaitu televisi (media massa elektronik) yang dimana dengan melalui televisi maka masyarakat akan mendapatkan informasi atas berbagai isu sosial penting saat ini. 31 2.1.3.2 Jenis-jenis Media Massa Media massa, sebagai media yang menunjang komunikasi massa terbagi menjadi dua jenis yaitu : 1. Media Cetak Media cetak adalah suatu media statis yang mengutamakan fungsinya sebagai media penyapaian informasi. Maka media cetak terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar, atau oto dalam tata warna dan halaman putih, dengan fungsi utama untuk memberikan informasi atau menghibur. Media cetak juga adalah suatu dokumen atas segala hal yang dikatakan orang lain dan rekaman peristiwa yang ditangkap oleh jurnalis dan diubah dalam bentuk kata-kata, gambar, foto dan sebagainya (Ardianto dkk, 2004: 99). 2. Media Elektronik Media elektronik merupakan media komunikasi atau media massa yang menggunakan alat-alat elektronik (Deddy Iskandar, 2005: 4), media elektronik kini terdiri dari : 1. Radio Salah satu kelebihan media radio disbanding dengan media lainnya adalah, cepat dan mudah dibawa kemana-mana. Radio bisa dinikmati sambil mengerjakan pekerjaan lain, seperti memasak, menulis, menjahit dan semacamnya. Suatu hal yang tidak mungkin terjadi pada media lain seperti TV, film dan surat kabar (Hafied Cangara, 2002: 137). 32 2. Film Film dalam pengertian sempit adalah penyajian lewat gambar lewat layar lebar, tetapi dalam pengertian yang luas bisa juga termasuk yang disiarkan TV. Film dengan kemampuan visualnya yang didukung dengan audio yang khas, sangat efektif sebagai media hiburan dan juga sebagai media pendidikan dan penyuluhan. Ia bisa diputar berulangkali pada tempat dan khalayak yang berbeda(Hafied Cangara, 2002: 138). 3. Televisi Media televisi ini mampu mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang. Selain itu juga televisi mampu mengatasi jarak dan waktu, sehingga penonton yang tinggal di daerah-daerah terpencil dapat menikmati siaran televisi (Hafied Cangara, 2002: 135). Apabila dikaitkan dengan penelitian ini maka media massa yang dipakai dalam tayangan talk show Hitam Putih ini adalah media massa televisi yang dimana media massa televisi ini mampu mengatasi jarak dan waktu, sehingga penonton yang tinggal di daerah-daerah terpencil dapat menikmati siaran televisi. 2.1.4 Televisi Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan pada masyarakat Amerika ditemukan bahwa hampir semua waktu luang setiap orang di benua itu menghabiskan waktunya antara 6-7 jam per minggu untuk menonton televisi. Waktu yang paling tinggi terserap pada musim dingin. Di Australia anak-anak rata-rata terlambat bangun pagi 33 ke sekolah karena banyak menonton televisi di malam hari, sementara di Indonesia pemakaian televisi di kalangan anak-anak meningkat pada waktu libur, bahkan bisa melebihi 8 jam per hari. Hal ini terjadi karena televisi memiliki sejumlah kelebihan terutama kemampuannya dalam memainkan warna. Penonton lebih leluasa menentukan saluran mana yang mereka senangi (Hafied Cangara, 2002: 135). Apabila dikaitkan dengan penelitian ini maka alasan talk show HItam Putih ini disiarkan melalui media massa televisi dikarenakan televisi memiliki sejumlah kelebihan terutama kemampuannya dalam memainkan audio visual dan warna. 2.1.4.1 Pengertian Televisi Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dati kata tele yang berarti jauh dan vision yang berarti tampak, jadi tevisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Pada dasarnya, media televisi lahir karena perkembangan teknologi. Peletak dasar utama teknologi pertelevisian adalah Paul Nipkow dari Jerman yang dilakukannya pada tahun 1884. Ia kemudian menemukan sebuah alat yang yang kemudian disebut sebagai Jantra Nipkow atau Nipkow Sheibe. Penemuannya tersebut melahirkan electrische teleskop atau televisi elektris (Deddy Iskandar, 2005: 4). 2.1.4.2 Karakteristik Televisi Menurut Anton Mabruri, dalam bukunya Penulisan Naskah TV (2009: 4), menyatakan bahwa televisi memiliki karakteristik yaitu antara lain : 1. Pesan yang disampaikan untuk khalayak luas 2. Heterogen dan tidak mengenal batas geografis ataupun cultural 34 3. Bersifat umum 4. Tidak ditujukan untuk pribadi 5. Cepat, selintas 6. Berjalan satu arah 7. Terorganisasi 8. Periodik dan terarah serta mencakup berbagai aspek kehidupan 2.1.4.3 Kelemahan dan Keunggulan Televisi Berikut ini beberapa kelemahan dari media televisi, (Fahmi, 1997: 32) : 1. Kecenderungan televisi untuk menempatkan khalayaknya sebagai objek yang pasif, sebagai penerima pesan. 2. Media televisi juga mendorong proses alih nilai dan pengetahuan yang cepat tanpa mempertimbangkan perbedaan tingkat, perbedaan budaya dan peradaban yang ada di berbagai wilayah jangkauannya. 3. Media televisi bersifat sangat terbuka dan sulit dikontrol dampak negatifnya. Karena kekuatan media ini, mampu menyita waktu dan perhatian pada khalayaknya untuk meninggalkan aktivitasnya yang lain pada waktu bersamaan. 4. Cepatnya perkembangan teknologi penyiaran televisi bergerak mendahului perkembangan masyarakat dan budaya khalayaknya di berbagai wilayah yang berbeda. Ini pada gilirannya yang melahirkan pro-kontra tentang implikasi kultural dari televisi seperti isu-isu imperialisme cultural dari Negara-negara asing yang dengan bebas menayangkan acara-acara yang dianggap bertentangan dengan budaya lokal dari suatu masyarakat. 35 Sementara itu keunggulan dari televisi yaitu, (Fahmi, 1997: 30) : 1. Menyangkut isi dan bentuk, media televisi walaupun direkayasa mampu membedakan fakta dan isi, realistis, dan tidak terbatas. 2. Menyangkut hubungan dengan khalayaknya, media televisi mempunyai khalayak yang tetap, memerlukan keterlibatan tanpa perhatian sepenuhnya dan intim. 3. Media televisi memililki tokoh berwatak (baik rill maupun yang direkayasa), sementara media lain (khususnya film) hanya memlikki bintang yang direkayasa. Selain dari sisi pragmatis, dari aspek teknologi pun media televisi juga memiliki beberapa keunggulan yaitu, (Fahmi, 1997: 30) : 1. Mampu menjangkau wilayah yang sangat luas dalam waktu bersamaan, sehingga dapat mengantarkan secara langsung suatu peristiwa di suatu tempat ke berbagai tempat lain yang berjarak sangat jauh. 2. Mampu menciptakan suasana yang bersamaan di berbagai wilayah jangkauannya dan mendorong khalayaknya memperoleh informasi dan melakukan interaksi secara langsung. 2.1.5 Program Acara Televisi Pengertian program acara televisi yaitu kata “program” itu sendiri berasal dari bahasa Inggris proggrame atau program yang berarti acara atau rencana. Undangundang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara, tetapi 36 menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Namun kata “program” lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia daripada kata “siaran” untuk mengacu kepada pengertian acara. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiensnya (Morissan, 2008:200). Apabila dikaitkan dengan penelitian ini maka alasan tayangan talk show Hitam Putih ini disebut program karena acara talk show ini disiarkan oleh stasiun televisi yaitu TRANS 7 dan juga tayangan talk show ini akan memenuhi kebutuhan audience dengan cara memberikan mereka informasi dan hiburan. 2.1.6 Program Talk Show Menurut Fred Wibowo dalam bukunya Teknik Produksi Program Televisi (2009: 81), mengatakan bahwa program talk show di televisi swasta menjadi program yang cukup sulit, karena tempat pembicaraan dan orang yang berbicara tidak berpindahpindah selama beberapa waktu dan belum tentu wajah tokoh itu menarik, maka sangat mungkin penonton cepat menjadi bosan apabila pemilihan topik diskusi tidak menarik dan cara membawakan program tersebut juga tidak menarik. Apabila dikaitkan dengan penelitian ini, maka program “Hitam Putih” ini merupakan salah satu bentuk program talk show yang mampu menyedot perhatian khalayak karena gaya penyampaian Deddy Corbuzier yang berbeda dengan presenter lainnya sehingga mampu menarik perhatian khalayak dan juga akan membuat penonton tidak menjadi bosan dikarenakan aksi-aksi yang dibawakan oleh presenter 37 talk show Hitam Putih sangat unik dan penonton akan dibuat terhibur dengan aksiaksi tersebut. 2.1.6.1 Pengertian Program Talk Show Menurut Morissan dalam bukunya Manajemen Media Penyiaran (2008: 222), memberikan definisi bahwa program talk show adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara (host). Mereka yang diundang adalah orang-orang yang berpengalaman langsung dengan peristiwa atau topik yang diperbincangkan atau mereka yang ahli dalam masalah yang tengah dibahas. Fred Wibowo dalam bukunya Teknik Produksi Program Televisi (2009: 82), juga memberikan definisi bahwa program talk show adalah program pembicaraan tiga orang atau lebih mengenai suatu permasalahan. Dalam program ini masing tokoh yang diundang dapat saling berbicara mengemukakan pendapat dan presenter bertindak sebagai moderator yang kadang-kadang juga melontarkan pendapat atau membagi pembicaraan Program talk show sebetulnya program yang dapat memperkaya wawasan penonton akan suatu permasalahan. Namun, tetap saja program tersebut tidak menarik jika tidak dilakukan upaya-upaya untuk membuat program menjadi menarik. Kunci utama dari kesuksesan program talk show ini adalah kemampuan moderator dalam hal ini presenter dalam mengendalikan dan menjaga pembicaraan agar tetap segar, tetapi bisa jadi tegang juga. Tentu saja 38 topik dan pemilihan tokoh yang saling berhadapan dalam topik tersebut akan menjadikan perdebatan sangat menarik. Oleh karena itu perencanaan juga merupakan bagian yang penting. Program talk show ini dapat menjadi program yang membosankan apabila tidak dilakukan upaya-upaya yang membuat program ini menarik. Daya tarik program talk show ini terletak pada topik pembicaraan atau permasalahan yang dibicarakan. Dalam hal ini, ada tiga kategori untuk mengetahui sampai seberapa jauh permasalahan itu menarik. Pertama, masalah itu merupakan masalah yang sedang menjadi pergunjingan di masyarakat atau masalah yang sedang hangat di masyarakat. Kedua, masalah itu mengandung kontroversial dan konflik diantara masyarakat. Ketiga, masalah itu menyangkut atau bersangkut-paut dengan kepentingan masyarakat banyak dan masyarakat membutuhkan informasi serta jawaban yang jelas mengenai permasalahan tersebut. Selain permasalahan menarik, program talk show juga harus menghadirkan tokoh yang menarik. Ada tiga kategori tokoh yang menarik, yang pertama adalah ia adalah public figure atau idola (panutan) masyarakat. Kedua, salah satu tokoh yang paling ahli atau dianggap paling menguasai bidang atau permasalahn. Ketiga, tokoh yang kontroversi, kritis dan vokal. Pembicaraan akan menjadi hangat, menarik dan penuh tantangan lewat tokohtokoh semacam itu. Daya tarik dalam program talk show ini di samping topik dan tamu tokoh yang menarik, adalah pertanyaan-pertanyaan cerdas dan humor dari presenter (Fred Wibowo, 2009: 83). 39 Program talk show ini juga akan menarik apabila presenter yang membawakan dan memoderatori program ini menarik. Mampu mengimbangi pembicaraan para tokoh. Hal itu hanya terjadi jika presenter juga menguasai bidangnya dan dapat mengajukan pertanyaan atau menyajikan permasalahan secara menarik. Presenter yang tidak menguasai permasalahan dalam program acara semacam ini hanya akan menurunkan suasana, membuat acara tidak hidup dan membosankan. Tentu saja kemampuan sedemikian ini bukan hanya bakat, melainkan juga latihan, eksperimen dan pengalaman sambil tak hentihenti terus belajar memperbaiki kemampuan maupun kecerdasan (Fred Wibowo, 2009: 84). Apabila dilihat dari karakter program tersebut, maka program “Hitam Putih” ini merupakan salah satu bentuk program talk show yang mampu menyedot perhatian khalayak karena gaya penyampaian Deddy Corbuzier yang berbeda dengan presenter lainnya sehingga mampu menarik perhatian khalayak. 2.1.7 Program Talk Show “Hitam Putih” Hitam Putih adalah sebuah program acara besutan Trans 7 yang bergenre talkshow. Dengan Dedy Corbuzier sebagai pembawa acara, talkshow ini akan dibumbui dengan permainan pikiran atau mind games ala Dedy Corbuzier untuk mengorek rahasia bintang tamu. Hitam Putih mengungkap 40 rahasia bintang tamu yang dihadirkan dengan menggunakan permainan atau trik yang digunakan oleh Dedy Corbuzier. Program acara ini muncul sejak bulan Oktober 2010, menggantikan beberapa program yang kurang diminati dan pernah ditayangkan pada jam yang sama. Memang pihak Trans 7 nampak kerap kali mengubah tayangan yang disiarkan pada jam tersebut karena dirasa kurang menarik bagi penontonnya. Program ini sengaja ditayangkan pada jam tersebut mengingat jam tersebut merupakan prime time. Program ini juga tidak mungkin ditayangkan pada jam yang terlalu malam karena akan mengganggu jam acara Bukan Empat Mata yang juga berating tinggi. Di samping itu, akan terjadi kebosanan jika menonton talkshow dalam jangka waktu yang lama. Dalam jangka waktu enam bulan, tak dinyana program talkshow ini terbilang sukses. Perkembangannya cukup pesat dan ratingnya pun dapat dipastikan tinggi. Bisa dikatakan bahwa program ini berhasil merebut hati masyarakat. Pada awalnya, bintang tamu yang hadir adalah bintang tamu yang biasa saja. Dalam artian bintang tamu tersebut punya peran besar (bahkan legendaris) di dunia hiburan, akan tetapi mereka luput dari agenda setting media yang terjadi belakangan. Itu artinya Hitam Putih kurang mengikuti aktualitas pemberitaan. Kini Hitam Putih mulai berani berbeda. Ia berani mengikuti agenda setting media. Seperti contohnya, media terakhir kali tengah ramai memberitakan tutup usianya aktris, model, dan anggota DPR, Adjie 41 Massaid. Kala waktunya dirasa tepat, maka Hitam Putih berhasil menampilkan episode berjudul “Tribute to Adjie Massaid”. Hitam Putih kini tengah berbahagia karena menjadi nominator dalam Panasonic Gobel Award 2011 dalam dua kategori. Selain bangga, paling tidak hal ini dapat memotivasi seluruh bagian dalam Hitam Putih untuk semakin berkarya dan memperbaiki apa yang perlu dikembangkan dalam program acara tersebut. Sejak awal kehadirannya, acara ini telah membuat penonton terkesima akan konsepnya. Tak mengherankan jika program ini mendapatkan nominasi dalam penghargaan Panasonic Gobel Award 2011 kategori talk show hiburan. Selain itu Dedy Corbuzier juga menjadi nominator presenter talk show. Semua ini karena kepiawaian Dedy sebagai pembawa acara, konsep acara yang baru, serta keberhasilan kru yang mampu bekerja di belakang layar dengan baik. Tentu saja program talkshow ini populer. Kita dapat mengetahui kepopuleran itu dari jumlah pengikutnya di jejaring sosial resmi milik Hitam Putih. Jumlah pengikut jejaring sosial Hitam Putih dapat dikatakan banyak untuk ukuran program yang belum berusia satu tahun. Pada Facebook, pengikut Hitam Putih terhitung sebanyak 2794, sedangkan Twitter mencapai 59.593. Masa depan Hitam Putih ke depannya akan gemilang sebab ia memiliki konsep yang menarik dan berbeda dengan program talkshow lainnya. Terlebih animo masyarakat terhadap program ini sudah mulai dapat dibaca. Penghargaan pertelevisian ternama pun mulai memasukkan Hitam Putih dalam jajaran nominasinya, yang artinya Hitam Putih punya tempat di masyarakat. 42 Hitam Putih perlu juga membaca keinginan pemirsa. Maksudnya agar tim produksi dapat mengetahui kebosanan pemirsa agar dapat bertahan lama. Kita bisa belajar dari talkshow Bukan Empat Mata. Pada awalnya, acara ini sangat jaya bahkan mendapatkan rating yang bisa dibilang meledak. Ia masuk dalam beberapa nominasi bergengsi. Semua penonton menyukai acara ini. Lama kelamaan, penonton mulai bosan. Maka tim Hitam Putih perlu melakukan inovasi-inovasi untuk mencegah penonton bosan. Sesungguhnya genre program Hitam Putih ini biasa saja. Yang tak biasa adalah bagaimana pengemasan konsep acaranya. Di sini ada talkshow, sulap, kata-kata mutiara, dan humor meskipun sedikit dan tidak seperti Bukan Empat Mata. Penonton seperti mendapatkan paket hiburan yang lengkap dalam Hitam Putih. Menonton talkshow, iya. Menonton lawak, iya. Menonton sulap, juga iya. Yang jelas, talkshow ini merupakan kejutan bagi masyarakat luas bahwa seorang Dedy Corbuzier juga mampu menjadi presenter yang baik, serta memiliki kemampuan melucu dengan sedikit gaya judes dan nyolotnya. Padahal selama ini Deddy Corbuzier dikenal dengan sifatnya yang sombong dan garang. Dari sini, penonton bisa mendapatkan kesimpulan bahwa Deddy merupakan speaker yang baik. Ia memiliki kemampuan komunikasi massa yang baik. Stigma penonton selama ini terhadap Deddy terpatahkan sudah. Tanpa sengaja, program talkshow ini juga turut membantu penonton menemukan image Dedy yang sesungguhnya. Keunggulan lain dari program ini ialah Deddy tampil dengan ilmu psikologinya sehingga ia tampil atraktif dengan bintang tamu. Dedy sering mengerjai bintang tamunya hingga bintang 43 tamunya terjebak dengan pertanyaannya. Meskipun berpredikat mentalis, aksi Deddy kerap mengundang gelak tawa. 2.2 Teori Khusus 2.2.1 Gaya Penyampaian Presenter Presenter televisi adalah istilah Inggris untuk orang yang membawakan acara atau program televisi. Saat ini istilah itu banyak melekat pada selebritas yang sering memainkan peran ini, meski ada juga orang yang bukan selebriti yang berhasil menekuni karir ini, terutama dalam dunia program anak televisi, dimana selebriti menjadi kurang penting. Seorang presenter televisi biasanya juga seorang aktor, penyanyi, dan lainnya, tapi umumnya terkenal karena menjadi presenter program tertentu. Pengecualiannya adalah presenter untuk program politik atau iptek yang biasanya merupakan profesional di bidangnya, atau selebriti yang berhasil di satu bidang tapi punya minat di bidang tertentu lainnya. Contohnya, pelawak Inggris Michael Palin yang juga menjadi presenter acara travel, hal yang memang menjadi minatnya sejak kecil.Di Amerika Serikat, presenter televisi biasanya disebut sebagai host atau MC(edwi.dosen.upnyk.ac.id/penyiar2.doc). Menurut Charles Bonar Sirait dalam bukunya The Power OfPublic Speaking (2010: 214), mengatakan bahwa kesuksesan dalam berbicara dapat dibuat dalam banyak gaya penyampaian. Tentu saja ada ada sejumlah gaya yang perlu dihindari. Kita harus mengembangkan sendiri gaya yang cocok dengan diri kita. Dengan 44 demikian, dunia pun akan menjadi semarak bilamana setiap orang memliki gayanya masing-masing pada saat berbicara. Apabila pengertian diatas dikaitkan dengan penelitian ini, maka presenter dalam tayangan talk show Hitam Putih ini yaitu Deddy Corbuzier sudah mempunyai gaya penyampaian sendiri yaitu dengan cara membaca pikiran orang atau mindreading yang akan memberikan pengaruh kepada minat masyrakat untuk menonton tayangan talk show Hitam Putih ini. Tujuan dari mindreading yang dimaksud adalah untuk menghibur, memberikan kesan yang menarik, dan mengetahui cara memberikan feedback atau respons yang baik dan benar. Dari semua tujuan ini dapat ditarik suatu kesimpulan, yaitu untuk meningkatkan keakraban ketika berkomunikasi (Efendi Wang, 2011: 60). Jadi jelas dalam tayangan talk show Hitam Putih ini, dengan kemampuan Deddy Corbuzier membaca pikiran orang, maka Deddy Corbuzier akan bermain dalam mengatur pikiran para bintang tamunya dan akan membuat bintang tamunya tak berdaya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh Deddy dengan cara memaksa mereka untuk memaparkan kehidupan pribadinya tanpa mereka sadari meskipun tidak tersinggung juga. Oleh karena itu gaya penyampaian Deddy Corbuzier dalam membawakan tayangan talk show Hitam Putih ini akan memberikan pengaruh terhadap minat menonton masyarakat. 2.2.2 Pengaruh 45 Semua peristiwa komunikasi yang dilakukan secara terencana mempunyai tujuan, yakni mempengaruhi khalayak atau penerima. Menurut Hafied Cangara dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi (2002: 163), mengatakan bahwa pengaruh adalah salah satu elemen dalam komunikasi yang sangat penting untuk mengetahui berhasil atau tidaknya komunikasi yang kita inginkan. Pengaruh dapat dikatakan mengena jika perubahan pengaruh yang terjadi pada penerima sama dengan tujuan, yaitu tujuan yang diinginkan oleh komunikator. Sementara menurut Stuart (1988) yang dikutip oleh Hafied Cangara juga mengatakan bahwa pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh bisa terjadi dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, and perilaku.Pada tingkat pengetahuan pengaruh bisa terjadi dalam bentuk perubahan persepsi dan perubahan pendapat.Dalam perubahan pendapat terjadi bilamana terdapat perubahan penilaian terhadapsesuatu objek karena adanya informasi yang lebih baru (Hafied Cangara, 2002: 164). Apabila dikaitkan dengan penelitian ini maka pengaruh gaya penyampaian presenter talk show Hitam Putih ini akan memberikan pengaruh terhadap minat untuk menonton tayangan talk show Hitam Putih ini, yang di mana dalam hal ini presenter akan memberikan informasi-informasi dan hiburan yang dibutuhkan masyarakat dengan cara gaya penyampaian yang berbeda yaitu dengan cara mindreading atau membaca pikiran. 46 2.2.3 Minat Menurut Slameto yang dikutip oleh Djaali dalam bukunya Psikologi Pendidikan (2008: 121), menyatakan bahwa minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh, atau dengan kata lain minat adalah perasaan ingin tahu, mempelajari, atau mengagumi sesuatu. Sementara menurut Jahja dalam bukunya Psikologi Perkembangan (2011: 63), mengatakan bahwa minat adalah suatu dorongan yang menyebabkan trikatnya pada perhatian individu pada objek tertentu seperti pekerjaan, pelajaran, benda dan orang. Shaleh dkk dalam bukunya Psikologi Suatu Pengantar (2004: 262), megatakan bahwa minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang. Apabila dikaitkan dengan penelitian ini maka pengaruh dari gaya penyampaian presenter talk show Hitam Putih ini akan mendatangkan minat yang besar untuk menonton tayangan talk show Hitam Putih ini. Dengan kemampuan Deddy Corbuzier mengorek semua permasalahan para bintang tamunya sehingga sang tamu tak bisa berahasia lagi meskipun tidak tersinggung juga, maka hal ini akan menimbulkan minat kepada seseorang atas ketertarikan dari gaya penyampaian 47 Deddy Corbuzier yang berbeda dengan yang lainya tanpa dorongan dari siapapun dengan disertai perasaan senang. 2.2.4 Audience Menurut Nurudin dalam bukunya Pengantar Komunikasi Massa (2007: 104), Audience merupakan jutaan penonton televisi, ribuan pembaca buku, majalah, koran atau jurnal ilmiah. Masing-masing audience berbeda satu sama lain di antaranya dalam hal berpakaian, berpikir, menanggapi pesan yang diterimanya, pengalaman, dan orientasi hidupnya. Menurut Hiebert dkk, yang dikutip oleh Nurudin dalam bukunnya Pengantar Komunikasi Massa (2007: 105), audience setidak-tidaknya memliki liam karakteristik yaitu : 1. Audience cenderung berisi individu-individu yang condong untuk berbagi pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan sosial diantara mereka. 2. Audience cenderung besar, maksdunya tersebar ke berbagai wilayah jangkauan sasaran komunikasi massa. 3. Audience cenderung heterogen, mereka berasal dari berbagai lapisan dan kategori sosial. 4. Audience cenderung anonim, maksudnya tidak mengenal satu sama lain. 5. Audience secara fisik dipisahkan dari komunikator. Apabila dikaitkan dengan penelitian ini maka audience yang menonton tayangan talk show Hitam Putih ini terbagi menjadi dua penonton yaitu penonton yang hadir 48 di dalam studio dan diluar studio dengan kata lainaudience yang berada dirumah yang menonton lewat media elektronik yaitu televisi. Penonton yang hadir di dalam studio berasal dari berbagai macam lapisan dan kategori sosial begitu juga dengan penonton yang ada diluar studio. 2.2.5 Teori Stimulus - Respon Teori ini mengatakan dimana efek merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu. Dengan demikian, seseorang dapat mengharapkan atau memperkirakan suatu kaitan erat antara pesan-pesan media dan reaksi audience. Elemen-elemen utama dalam teori ini adalah : a. Isi pernyataan/pesan Stimulus (S) = Rangsangan = Dorongan b. Penerima atau Komunikan Organisme (O) = Manusia = Komunikan c. Efek Responden (R) = Tanggapan = Pengaruh = Efek Teori ini digambarkan, sebagai berikut : S O R Gambar 2.2 Keterangan : S : Stimulus = Rangsangan = Dorongan O : Organisme = Manusia = Komunikan R : Respon = Reaksi = Tanggapan = Jawaban = Pengaruh = Efek 49 Media massa pada mulanya dianggap mempunyai pengaruh yang sangat luar biasa kepada khalayaknya, yang diungkapkan dalam gambar sebuah jarum suntik. Keterangan sebagai berikut, Isi peryataan dalam media disuntikkan ke dalam urat arah khalayak, dan khalayak dikira akan member reaksi dengan cara sebagaimana telah diperkirakan sebelumnya. Jika teori ini dikaitkan dalam permasalahan penelitian, maka dapat dipahami bahwa stimulus (S) yaitu gaya penyampaian presenter Hitam Putih, mampu atau tidak mempengaruhi penontonnya, yaitu mahasiswa BINUS University, jurusan komunikasi pemasaran angkatan 2011 atau BINUSIAN 2015 sebagai organism (O) dan selanjutnya bagaimana efek atau respons (R) yang berhubungan dengan minat untuk menonton tayangan Hitam Putih. 2.2.6 Teori Motivasi Menurut Syaiful Rohim dalam bukunya Teori Komunikasi (2009: 63), mengatakan bahwa istilah motivasi merujuk pada kondisi dasar yang mendorong tindakan.Teori-teroi yang mendukung motivasi dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Teori Defisiensi Motivasi Sebagian dari teori-teori paling lazim mengenai motivasi merujuk kepada kebutuhan sebagai kekuatan pendorong perilaku manusia. Suatu kebutuhan adalah sesuatu yang penting, tidak terhindarkan untuk memenuhi suatu kondisi.Istilah kebutuhan juga digunakan untuk merujuk kepada kekurangan sesuatu.Jadi kebutuhan adalah sesuatu yang kurang dan harus dipenuhi. Kita 50 sering mendengar bahwa semua perilaku adalah respons untuk memuaskan kebutuhan. b. Teori Harapan dan motivasi Vroom (1964), mengembangkan sebuah teori motivasi berdasarkan jenis-jenis pilihan yang dibuat orang untuk mencapai suatu tujuan, alih-alih berdasarkan kebutuhan internal. Teori harapan memiliki tiga asumsi pokok yaitu : 1. Setiap individu percaya bahwa ia berperilaku dengan cara tertentu akan memperoleh hal tertentu, ini yang disebut dengan sebuah harapan. 2. Setiap hasil mempunyai nilai atau daya tarik bagi orang tertentu, ini yang disebut sebagai valensi. 3. Setiap hasil berkaitan dengan suatu persepsi mengenai seberapa sulit mencapai hasil tersebut, ini yang disebut dengan harapan usaha. Motivasi dijelaskan dengan mengombinasikan prinsip ini. Orang akan termotivasi apabila ia percaya bahwa suatu perilaku tertentu akan menghasilkan hasil tertentu, hasil tersebut punya nilai positif baginya dan hasil tersebut dapat dicapai dengan usaha yang dilakukan seseorang. Apabila dikaitkan dengan penelitian ini maka dengan adanya pengaruh dari gaya penyampaian yang khas dari presenter talk show Htitam Putih ini maka akan menimbulkan suatu motivasi, dorongan atau minat kepada masyarakat untuk menonton program tayangan talk show Hitam Putih ini. Dengan menonton program tayangan talk show Hitam Putih ini, masyarakat akan memenuhi kebutuhannya dalam mencari informasi dan hiburan yang telah disajikan oleh tayangan talk show Hitam Putih ini. 51 2.3 Kerangka Berpikir Gaya Penyampaian Presenter Talk Show Hitam Putih Audience atau Penonton Minat Menonton Mahasiswa Terhadap tayangan Talk Show Hitam Putih Mahasiswa Komunikasi Pemasaran angakatan 2011 Gambar 2.3 2.4 Hipotesis Teori dan Hipotesis Penelitian 2.4.1 Hipotesis Teori Teori Stimulus-Respon berasumsi bahwa ada hubungan antara isi pernyataan, media dengan reaksi khalayak. Sedangkan teori Motivasi berasumsi bahwa adanya motivasi, dorongan atau minat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 2.4.2 Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian ini, adanya pengaruh gaya penyampaian presenter talk show “Hitam Putih” terhadap minat menonton. 52 Dapat dirumuskan dengan : Ha: Adanya pengaruh gaya penyampaian tayangan talk show ‘Hitam Putih’ terhadap minat menonton. Ho: Tidak adanya pengaruh gaya penyampaian tayangan talk show ‘Hitam Putih’ terhadap minat menonton. 2.5 Model Analisis Model penelitian kuantitatif ini terdiri atas satu variabel independent (gaya penyampaian presenter talk show Hitam Putih atau X) dan variabel dependent (minat menonton atau Y). Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut: X Y Gambar 2.4 2.6 Kerangka Konsep Kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji 53 kebenarannya.Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel itu sendiri didefinisikansebagai konsep dalam bentuk konkret atau konsep operasional.Suatu variabel adalah konsep tingkat rendah, yang acuan-acuannya secara relatif mudah diidentifikasikan dan diobservasi serta mudah diklasifikasi, diurut dan diukur (Mayer, 1984: 215). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas (X) Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel yang lainnya (Rakhmat, 2010: 21). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah gaya penyampaian presenter talk show Hitam Putih. 2. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya (Rakhmat, 2010: 21). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat menonton (studi terhadap mahasiswa BINUS jurusan Komunikasi Pemasaran angkatan 2011 Jakarta Barat). 2.7 Operasional Konsep 54 Operasional konsep yaitu variabel yang mempunyai variasi nilai yang dapat diukur.Agar Pengukuran variabel menjadi jelas maka dibuatlah indikator-indikator yang kemudian diturunkan menjadi kuesioner guna untuk memberikan skor pada indikator. Hal ini dapat dibuat dalam tabel, yaitu : Operasional Konsep Pengaruh Gaya Penyampaian Presenter Talk Show “Hitam Putih” di TRANS 7 Terhadap Minat Menonton (Studi terhadap mahasiswa Binus University Jurusan Komunikasi Pemasaran angkatan 2011 Jakarta Barat) Tabel 2.1 Variabel 1. Pengaruh Gaya Dimensi Gaya Indikator - Penampilan Gaya Skala penampilan Skala Liekert presenter talk show Hitam Dengan Skor Penyampaian Putih ini sudah sangat 1 = Sangat Tidak Presenter Talk meyakinkan Show Hitam membawa acara ini sesuai 2 = Tidak Setuju Putih dengan format acara. - untuk Setuju 3 = Ragu-Ragu Presenter Hitam Putih ini 4 = Setuju menggunakan sebagai seorang pakaian 5 = Sangat Tidak yang terkesan seram guna untuk mendukung karakter yang di lakoni. Setuju 55 - Dandanan presenter Hitam Putih ini terkesan seperti seorang mentalist. - Presenter Hitam Putih ini memiliki cara berbicara yang baik dan tidak ada gangguan pada pesan yang disampaikan - Presenter Hitam Putih ini memiliki body language yang baik juga. Penguasaan - Presenter acara talk show Terhadap Hitam Putih ini sangat Program disukai oleh banyak orang yaitu Deddy Corbuzier. - Kemampuan presenter dalam membawakan acara talk show Hitam Putih ini sangat menarik dan unik. - Setiap episode presenter selalu bisa membuat tayangan talk show Hitam Putih ini terkesan tidak 56 membosankan. - Presenter talk show Hitam Putih ini juga pintar dalam mengerjai para tamunya bintang dengan memberikan sesuatu yang mereka takuti. - Presenter talk show Hitam Putih ini juga pintar dalam menarik suatu kesimpulan dari permasalahan yang ada sehinggga menjadi suatu rangkaian kata-kata Penguasaan Terhadap bijak. - Materi Materi yang dibahas presenter dalam talk show Hitam Putih ini yaitu menceritakan tentang kehidupan pribadi bintang tamunya. - Materi yang dibahas presenter dalam talk show Hitam Putih ini terkesan 57 tidak direkayasa. - Pembahasan yang disampaikan oleh presenter bukanlah hanya issue belaka. - Materi yang dibahas oleh presenter justru mengungkapkan kebenaran yang ada. - Pembahasan yang disampaikan oleh presenter Gimmick bukan untuk memberikan pandangan negatif melainkan sebaliknya. - Keunikan presenter talk show Hitam terletak Putih pada ini gaya berbicara yang sinis dan tajam terhadap bintang tamunya. - Presenter Hitam Putih ini selalu bisa mengorek 58 semua permasalahan bintang tamunya sehingga tidak ada yang dirahasiakan lagi meskipun tidak tersinggung juga. - Presenter Hitam Putih ini selalu to the point dalam memberikan pertanyaan kepada bintang tamunya. - Dengan kemampuan sulap yang dimiliki presenter Hitam Putih ini, maka presenter juga mengajarkan para bintang tamunya untuk bermain sulap. - Presenter Hitam putih ini memiliki kemampuan untuk mengatur permainan 2. Minat Menonton pikiran orang. Kognitif (Pengetahuan) - Tayangan talk show Hitam Putih ini terdapat di Trans 59 7. - Presenter talk show Hitam Putih ini yaitu Deddy Corbuzier. - Latar belakang presenter talk show Hitam Putih ini sebagai seorang magician. - Tayangan talk show Hitam Putih ini mempunyai format mindreading atau membaca pikiran orang. - Format dalam mindreading tayangan bertujuan Afektif (sikap) ini untuk menghibur. - Konsep acara dan keunikan dalam gaya penyampaian presenter di acara talk show Hitam Putih ini menjadi daya tarik responden untuk terus menonton. - Keunikan gaya 60 penyampaian presenter talk show hitam Putih ini memberikan nilai positif kepada responden sehingga responden berminat untuk menonton. - Dengan keunikan gaya penyampaian presenter talk show hitam Putih ini responden percaya kalo presenter bisa memberikan mereka kepuasaan. - Dengan keunikan gaya penyampaian presenter talk show Hitam Putih ini akan mempengaruhi motivasi responden untuk tetap menonton. - Keunikan gaya penyampaian presenter talk show Hitam Putih ini akan memenuhi kebutuhan responden dalam mencari 61 Konatif (Akibat hiburan dan informasi. - Menonton) Munculnya perasaan senang dengan menonton acara talk show Hitam Putih ini dikarenakan aksi presenter yang berbeda dari yang lain. - Timbulnya perasaan terhibur dengan menonton acara talk show Hitam Putih ini dikarenakan aksi presenter yang selalu bisa mengerjai para bintang tamunya dengan aksi sulapnya. - Adanya dorongan untuk terus menonton acara talk show Hitam Putih dikarenakan ini presenter mampu membuat acara ini tidak membosankan dan tetap ditonton. menarik untuk 62 - Responden kecewa jika tidak menyaksikan aksi presenter dalam tiap episode tayangan talk show Hitam Putih ini. - Responden merasa kehilangan jika presenter dalam acara talk show Hitam Putih ini diganti. - Responden merasa kehilangan jika acara talk show Hitam Putih ini tidak ditayangkan lagi.