16 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Teori - teori Dasar/Umum
2.1.1 Komunikasi
Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia
lainnya. Ia ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya, dan rasa ingin tahu ini
memaksa manusia perlu berkomunikasi.
Dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan
orang lain niscaya akan terisolasi dari masyarakatnya.
Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin yaitu Communis yang artinya
membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih
(Hafied Cangara, 2002: 18), sementara Cherry dalam Stuart (1983) mengungkapkan
bahwa komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa Latin Communico yang
artinya membagi.
Jika dikaitkan dengan penelitian ini maka disini presenter talk show Hitam putih
ingin berbagi kepada masyarakat tentang informasi dan hiburan lewat program tayangan
talk show Hitam Putih ini, dan juga yang secara langsung menjawab dari rasa keingin
tahuan masyarakat tentang apa yang belum diketahuinya, dalam talk show ini informasi
yang diberikan yaitu tentang kehidupan pribadi yang terjadi di kalangan selebritas dan
16
17
juga memberikan hiburan atas aksi-aksi yang dilakukan oleh presenter utnuk menghibur
masyarakat agar dapat membangun kebersamaan yang terjadi dalam suasana tersebut.
2.1.1.1
Pengertian Komunikasi
Menurut Rogers bersama D. Lawrence Kincaid (1981) yang dikutip
oleh Hafied Cangara, memberikan definisi bahwa komunikasi adalah suatu
proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran
informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling
pengertian yang mendalam(Hafied Cangara, 2002: 19).
Menurut
Hafied
Cangara
dalam
bukunya
Pengantar
Ilmu
Komunikasi (2002: 4), komunikasi adalah salah satu aktitivitas yang sangat
fundamental dalam kehidupan umat manusia. Kebutuhan manusia untuk
berhubungan dengan sesamanya, diakui oleh hampir semua agama telah ada
sejak Adam dan Hawa.
Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar
(2004: 41), mengemukakan bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan pokok
bagi setiap manusia. Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial dapat
mengisyaratkan bahwa komunikasi itu sangat penting untuk membangun
konsep dalam diri, untuk mengaktualisasikan diri, untuk kelangsungan hidup,
untuk memperoleh kebahagiaan, dan terhindar dari ketegangan dan tekanan
antara lain dengan melalui komunikasi yang menghibur, dan juga untuk
memupuk hubungan yang luas dengan orang lain.
18
Berdasarkan uraian definisi di atas bila dikaitkan dengan penelitian
ini, maka komunikasi yang terjadi antara presenter talk show Hitam Putih dan
para bintang tamunya akan membentuk atau melakukan pertukaran informasi
dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling
pengertian yang mendalam dan terhindar dari ketegangan dan tekanan antara
lain dengan komunikasi yang menghibur melalui gaya penyampaian presenter
talk show yang khas dalam membawakan acara talk show Hitam Putih ini.
2.1.1.2 Fungsi Komunikasi
Alo Liliweri dalam bukunya Wacana Komunikasi Organisasi (2004: 53),
komunikasi dalam penerapannya pada setiap kegiatan memiliki fungsi yang
beraneka ragam, berikut ini beberapa fungsi dari komunikasi :
a. Fungsi Pribadi
Fungsi-fungsi komunikasi yangn ditunjukan melalui perilaku komunikasi
yang bersumber dari seorang individu, terdiri dari :
1. Menyatakan identitas sosial
2. Menyatakan integrasi sosial
3. Menambah pengetahuan
4. Melepaskan diri/jalan keluar
b. Fungsi Sosial
1. Pengawasan
Praktek komunikasi diantara komunikator dan komunikan yang berbeda
berfungsi untuk saling mengawasi.
19
2. Menjembatani
Kommunikasi merupakan jembatan untuk menghubungkan dua orang
yang berbeda. Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesanpesan yang mereka pertukarkan, keduanya saling menjelaskan
perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga menghasilkan makna yang
sama.
Jika dikaitkan dengan penelitian ini maka komunikasi yang terjadi di
dalam studio televisi berfungsi sebagai jembatan dalam menyampaikan pesan
berupa pertanyaan-pertanyaan oleh presenter kepada narasumber dengan gaya
penyampaian presenter itu sendiri.
2.1.1.3 Unsur-Unsur Komunikasi
Menurut Hafied Cangara dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi
(2002: 21), komunikasi hanya bisa terjadi kalai didukung oleh adanya sumber,
pesan, media, penerima dan efek. Maka kaitan antara satu unsure dengan
unsure lainnya dapat dilihat seperti berikut :
SUMBER
PESAN
MEDIA
UMPAN BALIK
Gambar 2.1
PENERIMA
EFEK
20
a. Sumber
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat
atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa
terdiri dari satu orang, tetapi juga bisa dalam bentuk kelompok misalnya
partai,
organisasi
atau
lembaga.Sumber
sering
disebut
pengirim,
komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender atau
encoder.
b. Pesan
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang
disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan
cara tatap muka atau melalui media komunikasi.Isinya bisa berupa ilmu
pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda.Dalam bahasa
Inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan katga message, content atau
informasi.
c. Media
Media yang dimaksud disini adalah alat yang digunakan untuk
memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.Terdapat beberapa
pendapat mengenai saluran atau media.Ada yang menilai bisa bermacammacam bentuknya, misalnya dalam komunikasi antarpribadi panca indera
dianggap sebagai media komunikasi.
d. Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesanyang dikirim oleh
sumber.Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk
kelompok, partai atau negara.Penerima biasa disebut dengan berbagai
21
macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa
Inggris disebut audience atau receiver.
e. Efek
Efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan
oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini biasa
terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang (De Fleur,
1982).Karena itu pengaruh juga bisa diartikan perubahan atau penguatan
keyakinan pada pengetahuan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan
pesan.
f. Umpan Balik
Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu
bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima.Akan tetapi
sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsure lain seperti pesan dan
media, meski pesan belum sampai pada penerima. Misalnya sebuah konsep
surat yang memerlukan perubahan sebelum dikirim, atau alat yang
digunakan untuk menyampaikan pesan itu mengalami gangguan sebelum
sampai tujuan. Hal-hal seperti itu menjadi tanggapan balik yang diterima
oleh sumber.
Jika dikaitkan dengan penelitian ini maka seorang presenter disini sebagai
sumber harus mampu menyampaikan
pesan kepada para narasumbernya
dengan gaya penyampaian yang berbeda dari yang umumnya agar bisa menarik
perhatian narasumber maupun penonton sehingga ada efek dan umpan balik
dari penerima yang kemudian diwujudkan dalam tindakan mereka dengan cara
22
menonton acara program tayangan talk show Hitam Putih ini karena adanya
ketertarikan dari gaya penyampaian presenter yang berbeda dari yang lainnya.
Alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan ini adalah media elektronik
yaitu televisi, yang dimana seorang presenter akan bertemu langsung dengan
para narasumber untuk menyampaikan tujuan pesannya, dan juga untuk
mendukung aksinya dalam menyampaikan pesan dengan gaya penyampaian
yang khas atau berbeda dari yang lainnya.
2.1.2
Komunikasi Massa
Menurut Nurudin dalam bukunya Pengantar Komunikasi Massa
(2007: 4), mengungkapkan bahwa komunikasi massa berasal dari
pengembangan kata media of mass communication yang artinya adalah
media komunikasi massa. Media yang dimaksud adalah media massa yang
dihasilkan oleh teknologi modern. Hal ini perlu ditekankan sebab ada media
yang bukan media massa yakni media tradisional seperti kentongan,
angklung, gamelan, dan lain-lain. Jadi, disini jelas media massa menunjuk
pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi
massa.
Apabila dikaitkan dengan penelitian ini maka tayangan talk show
Hitam Putih ini disalurkan oleh media massa yang menunjuk pada hasil
produk teknologi modern yaitu televisi.
23
2.1.2.1 Pengertian Komunikasi Massa
Menurut Tan dan Wright yang dikutip oleh Erdinaya, komunikasi massa
merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam
menghubungkan komunikator dan komunikasi secara missal, berjumlah
banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan
menimbulkan efek tertentu (Ardianto dkk, 2004: 3).
Menurut Janowitz (1960) yang dikutip oleh Morissan dkk dalam bukunya
Teori Komunikasi Massa (2010: 7), mendefinisikan bahwa komunikasi massa
terdiri atas lembaga dan teknik dimana kelompok-kelompok terlatih
menggunakan teknologi untuk menyebarluaskan simbol-simbol kepada
audience yang tersebar luas dan bersifat heterogen.
Nurudin juga memberikan definisi yang dalam bukunya Pengantar
Komunikasi Massa (2007: 3), bahwa pada dasarnya komunikasi massa adalah
komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik).
Dari banyak pendapat para ahli maka penulis menyimpulkan bahwa
komunikasi massa adalah sebuah bentuk komunikasi yang disampaikan melalui
media massa sebagai alat komunikasi, dan disampaikan secara terbuka kepada
masyarakat luas di berbagai wilayah.
Apabila dikaitkan dengan penelitian ini maka, komunikasi yang terbentuk
antara presenter talk show dengan narasumber/bintang tamu yang ada itu
disampaikan melalui media massa sebagai alat komunikasi yaitu televisi yang
24
dimana dalam media massa ini disampaikan secara terbuka kepada masyrakat
luas di berbagai wilayah.
2.1.2.2 Ciri-Ciri Komunikasi Massa
Menurut Nurudin dalam bukunya Pengantar Komunikasi Massa (2007:
19), komunikasi massa memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
1. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga
Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan
orang. Artinya, gabungan antarberbagai macam unsur dan bekerja satu
sama lain dalam sebuah lembaga.
2. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen
Artinya, penonton televisi beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status
sosial ekonomi, memiliki jabatan yang beragam, memiliki agama atau
kepercayaan yang tidak sama pula. Namun, mereka adalah komunikan
televisi.
3. Pesannya Bersifat Umum
Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang
atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan-pesannya
ditujukan pada khalayak yang plural.
25
4. Komunikasinya Berlangsung Satu Arah
Karena komunikasinya melalui media massa, maka komunikator dan
komunikannya tidak dapat berhubungan secara langsung. Dengan kata lain,
komunikasi massa itu bersifat satu arah.
5. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan
Serempak bearti khalayak bisa menikmati media massa tersebut hampir
bersamaan dalam keadaan yang terpisah.
6. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis
Media massa sebagai alat utama dalam
menyampaikan pesan kepada
khalayaknya sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis. Peralatan
teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media elktronik (mekanik
atau elektronik). Dewasa ini sudah terjadi revolusi komunikasi massa
dengan perantaraan satelit. Peran satelit akan memudahkan proses
pemancaran pesan yang dilakukan media elektronik seperti televisi.
Bahkan, saat ini sudah sering televisi melakukan siaran langsung (live), dan
bukan siaran yangg direkam (recorded).
7. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper
Gatekeeper
atau
yang
sering
disebut
penapis
informasi/palang
pintu/penjaga gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam
penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi
sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan,
mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami.
Apabila dikaitkan dengan penelitian ini maka tayangan talk show Hitam
Putih merupakan komunikasi massa yang dimana komunikator yang ada di
26
dalam studio tersebut bukan hanya satu ornag merupakan banyak orang
yaitu, presenter, narasumber dan penonton (audience), penonton acara talk
show ini juga mencakup dari beragam pendidikan, umur, jenis kelamin,
status sosial ekonomi, memiliki jabatan yang beragam, memiliki agama
atau kepercayaan yang tidak sama pula namun, mereka adalah komunikan
televisi. Pesan-pesan yang disampaikannya juga tidak ditujukan kepada
satu orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain,
pesan-pesannya ditujukan pada khalayak yang plural. Acara talk show
Hitam ini disiarkan melalui media massa elektronik yaitu televisi maka
presenter dan narasumbernya berhubungan secara langsung atau biasa
disebut berlangsung secara satu arah dan karena acara talk show Hitam
Putih disiarkan atau disalurkan melaluli media massa elektronik yaitu
televisi maka tayangan talk show Hitam Putih ini bisa dikmati secara
bersamaan dalam keadaan yang terpisah.
2.1.2.3 Fungsi Komunikasi Massa
Menurut Nurudin dalam bukunya Pengantar Komunikasi Massa
(2007:66), fungsi komunikasi massa yaitu antara lain :
1. Informasi
Fungsi informasi merupakan fungsi paling penting yang terdapat dalam
komunikasi massa. Komponen paling penting untuk mengetahui fungsi
informasi ini adalah berita-berita yang disajikan.
27
2. Hiburan
Fungsi hiburan untuk media elektronik menduduki posisi yang paling
tinggi dibandingkan fungsi-fungsi yangn lain. Masalahnya, masyarakat kita
masih menjadikan televisi sebagai media hiburan.Hal ini sangat berbeda
dengan media cetak, media cetak biasanya tidak menempatkan hiburan
pada posisi paling atas, tetapi informasi.
3. Persuasi
Fungsi persuasif komunikasi massa tidak kalah pentingnya dengan fungsi
informasi dan hiburan. Banyak bentuk tulisan yang kalau diperhatikan
sekilas hanya berupa informasi, tetapi jika diperhatikan secara lebih jeli
ternyata terdapat fungsi persuasi. Tulisan pada Tajuk Rencana, artikel, dan
surat pembaca merupakan contoh tulisan persuasif.
4. Transmisi Budaya
Transmisi budaya merupakan salah satu fungsi komunikasi massa yang
paling luas, meskipun paling sedikit dibicarakan. Transmisi budaya tidak
dapat dielakan selalu hadir dalam berbagai bentuk komunikasi yang
mempunyai dampak pada penerimaan individu. Transmisi budaya
mengambil tempat dalam dua tingkatan, kontemporer dan historis. Dua
tingkatan tersebut tidak dipisahkan, tetapi terjalin secara konstan. Di dalam
tingkatan kontemporer, media massa memperkuat konsensus nilai
masyarakat, dengan selalu memperkenalkan bibit perubahan secara terus
menerus. Sedangkan secara historis umat manusia telah dapat melewati
atau menambahkan pengalaman baru dari sekarang untuk membimbingnya
ke masa depan.
28
5. Mendorong Kohesi Sosial
Media massa mendorong masyarakat untuk bersatu. Media massa
merangsang masyarakat untuk memikirkan dirinya bahwa bercerai-cerai
bukan keadaan yang baik bagi kehidupan mereka. Media massa yang
memberitakan arti pentingnya kerukunan hidup umat beragama, sama saja
media massa itu mendorong kohesi sosial.
6. Pengawasan
Fungsi pengawasan artinya menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran
informasi mengenai kejadian-kejadian yang ada di sekitar kita.
7. Korelasi
Fungsi korelasi yang dimaksud adalah fungsi yang
menghubungkan
bagian-bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya. Erat
kaitan dengan fungsi ini adalah peran media massa sebagai penghubung
antara berbagai komponen masyarakat.
Apabila dikaitkan dengan penelitian ini maka acara program talk show
Hitam Putih ini telah memberikan informasi – informasi yang dibutuhkan
oleh masyarakat mengenai kejadian – kejadian yang terjadi dalam
kehidupan selebritis, selain menyajikan informasi, acara talk show Hitam
putih ini juga menawarkan hiburan melalui gaya penyampaian dari
presenter talk show Hitam Putih ini yang khas yaitu dengan cara
memberikan pertanyaan secara to the point kepada para bintang tamunya
dan juga para bintang tamu akan dibuat secara tidak sadar ketika mereka
dicecar pertanyaan oleh presenter talk show HItam Putih yaitu Deddy
29
corbuzier yang memaksa mereka untuk memaparkan kehidupan pribadinya
dan tanpa tersinggung juga.
2.1.3 Media Massa
Dari perspektif budaya, media massa telah menjadi acuan utama untuk
menemukan definisi-definisi terhadap suatu perkara, dan media massa memberikan
gambaran atas realitas sosial. Media massa juga menjadi perhatian utama masyarakat
untuk mendapatkan hiburan dan menyediakan lingkungan budaya bersama bagi
semua orang. Peran media massa dalam ekonomi juga terus meningkat bersamaan
dengan meningkatnya pertumbuhan industri media, diversifikasi media massa dan
konsolidasi kekuatan media massa di masyarakat (Morissan dkk, 2010: 1).
Apabila dikaitkan dengan penelitian ini maka media massa merupakan salah satu
alat komunikasi yang penting bagi cara program talk show Hitam Putih ini karena
tanpa media massa acara ini tidak dapat ditayangkan. Media massa yang digunakan
yaitu televisi (media massa elektronik) yang dimana dengan melalui televisi maka
masyarakat akan mendapatkan hiburan melalui gaya penyampaian Deddy Corbuzier
yang khas dalm membawakan tayangan talk show Hitam Putih ini dan juga
memberikan gambaran atas realitas sosial yaitu kejadian – kejadian mengenai
kehidupan para selebritis.
2.1.3.1 Pengertian Media Massa
Menurut Morissan dkk, dalam bukunya Teori Komunikasi Massa (2010:
1), menjelaskan bahwa istilah media massa adalah alat komunikasi yang
bekerja dalam berbagai skala, mulai dari skala terbatas hingga dapat mencapai
30
dan melibatkan siapa saja di masyarakat, dengan skala yang sangat luas. Istilah
media massa mengacu kepada sejumlah media yang telah ada sejak puluhan
tahun yang lalu dan tetap dipergunakan hingga saat ini, seperti surat kabar,
majalah, film, radio, televisi, internet, dan lain-lain.
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari
sumber
kepada
khalayak
(penerima)
dengan
menggunakan
alat-alat
komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio dan televisi (Hafied
Cangara, 2002: 134).
Peran media massa yang besar tersebut menyebabkan media massa telah
menjadi perhatian penting masyarakat. Bahkan sejak kemunculannya pertama
kali, media massa telah menjadi objek peraturan (regulasi). Media massa juga
menjadi objek penelitian hingga menghasilkan berbagai teori komunikasi
massa. Dalam bidang politik, penentuan sikap tindak demokratis atau tidak
demokratis suatu organisasi atau pun individu sudah semakin tergantung pada
media massa. Keputusan atau pembahasan atas berbagai isu sosial penting saat
ini sudah harus memperhitungkan peranan media massa, baik itu untuk tujuan
baik atau sebaliknya, beserta dampaknya (Morissan dkk, 2010: 1).
Apabila dikaitkan dengan penelitian ini maka media massa merupakan salah satu
alat komunikasi yang penting bagi cara program talk show Hitam Putih ini. Media
massa yang digunakan yaitu televisi (media massa elektronik) yang dimana dengan
melalui televisi maka masyarakat akan mendapatkan informasi atas berbagai isu
sosial penting saat ini.
31
2.1.3.2 Jenis-jenis Media Massa
Media massa, sebagai media yang menunjang komunikasi massa terbagi
menjadi dua jenis yaitu :
1. Media Cetak
Media cetak adalah suatu media statis yang mengutamakan fungsinya
sebagai media penyapaian informasi. Maka media cetak terdiri dari
lembaran dengan sejumlah kata, gambar, atau oto dalam tata warna dan
halaman putih, dengan fungsi utama untuk memberikan informasi atau
menghibur. Media cetak juga adalah suatu dokumen atas segala hal yang
dikatakan orang lain dan rekaman peristiwa yang ditangkap oleh jurnalis
dan diubah dalam bentuk kata-kata, gambar, foto dan sebagainya (Ardianto
dkk, 2004: 99).
2. Media Elektronik
Media elektronik merupakan media komunikasi atau media massa yang
menggunakan alat-alat elektronik (Deddy Iskandar, 2005: 4), media
elektronik kini terdiri dari :
1. Radio
Salah satu kelebihan media radio disbanding dengan media lainnya
adalah, cepat dan mudah dibawa kemana-mana. Radio bisa dinikmati
sambil mengerjakan pekerjaan lain, seperti memasak, menulis, menjahit
dan semacamnya. Suatu hal yang tidak mungkin terjadi pada media lain
seperti TV, film dan surat kabar (Hafied Cangara, 2002: 137).
32
2. Film
Film dalam pengertian sempit adalah penyajian lewat gambar lewat
layar lebar, tetapi dalam pengertian yang luas bisa juga termasuk yang
disiarkan TV. Film dengan kemampuan visualnya yang didukung
dengan audio yang khas, sangat efektif sebagai media hiburan dan juga
sebagai media pendidikan dan penyuluhan. Ia bisa diputar berulangkali
pada tempat dan khalayak yang berbeda(Hafied Cangara, 2002: 138).
3. Televisi
Media televisi ini mampu mendominasi hampir semua waktu luang
setiap orang. Selain itu juga televisi mampu mengatasi jarak dan waktu,
sehingga penonton yang tinggal di daerah-daerah terpencil dapat
menikmati siaran televisi (Hafied Cangara, 2002: 135).
Apabila dikaitkan dengan penelitian ini maka media massa yang dipakai
dalam tayangan talk show Hitam Putih ini adalah media massa televisi yang
dimana media massa televisi ini mampu mengatasi jarak dan waktu, sehingga
penonton yang tinggal di daerah-daerah terpencil dapat menikmati siaran
televisi.
2.1.4 Televisi
Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan pada masyarakat Amerika ditemukan
bahwa hampir semua waktu luang setiap orang di benua itu menghabiskan waktunya
antara 6-7 jam per minggu untuk menonton televisi. Waktu yang paling tinggi
terserap pada musim dingin. Di Australia anak-anak rata-rata terlambat bangun pagi
33
ke sekolah karena banyak menonton televisi di malam hari, sementara di Indonesia
pemakaian televisi di kalangan anak-anak meningkat pada waktu libur, bahkan bisa
melebihi 8 jam per hari. Hal ini terjadi karena televisi memiliki sejumlah kelebihan
terutama kemampuannya dalam memainkan warna. Penonton lebih leluasa
menentukan saluran mana yang mereka senangi (Hafied Cangara, 2002: 135).
Apabila dikaitkan dengan penelitian ini maka alasan talk show HItam Putih ini
disiarkan melalui media massa televisi dikarenakan televisi memiliki sejumlah
kelebihan terutama kemampuannya dalam memainkan audio visual dan warna.
2.1.4.1 Pengertian Televisi
Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi
berasal dati kata tele yang berarti jauh dan vision yang berarti tampak, jadi
tevisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Pada dasarnya, media
televisi lahir karena perkembangan teknologi. Peletak dasar utama teknologi
pertelevisian adalah Paul Nipkow dari Jerman yang dilakukannya pada tahun
1884. Ia kemudian menemukan sebuah alat yang yang kemudian disebut
sebagai Jantra Nipkow atau Nipkow Sheibe. Penemuannya tersebut melahirkan
electrische teleskop atau televisi elektris (Deddy Iskandar, 2005: 4).
2.1.4.2 Karakteristik Televisi
Menurut Anton Mabruri, dalam bukunya Penulisan Naskah TV (2009: 4),
menyatakan bahwa televisi memiliki karakteristik yaitu antara lain :
1. Pesan yang disampaikan untuk khalayak luas
2. Heterogen dan tidak mengenal batas geografis ataupun cultural
34
3. Bersifat umum
4. Tidak ditujukan untuk pribadi
5. Cepat, selintas
6. Berjalan satu arah
7. Terorganisasi
8. Periodik dan terarah serta mencakup berbagai aspek kehidupan
2.1.4.3 Kelemahan dan Keunggulan Televisi
Berikut ini beberapa kelemahan dari media televisi, (Fahmi, 1997: 32) :
1. Kecenderungan televisi untuk menempatkan khalayaknya sebagai objek
yang pasif, sebagai penerima pesan.
2. Media televisi juga mendorong proses alih nilai dan pengetahuan yang
cepat tanpa mempertimbangkan perbedaan tingkat, perbedaan budaya dan
peradaban yang ada di berbagai wilayah jangkauannya.
3. Media televisi bersifat sangat terbuka dan sulit dikontrol dampak
negatifnya. Karena kekuatan media ini, mampu menyita waktu dan
perhatian pada khalayaknya untuk meninggalkan aktivitasnya yang lain
pada waktu bersamaan.
4. Cepatnya perkembangan teknologi penyiaran televisi bergerak mendahului
perkembangan masyarakat dan budaya khalayaknya di berbagai wilayah
yang berbeda. Ini pada gilirannya yang melahirkan pro-kontra tentang
implikasi kultural dari televisi seperti isu-isu imperialisme cultural dari
Negara-negara asing yang dengan bebas menayangkan acara-acara yang
dianggap bertentangan dengan budaya lokal dari suatu masyarakat.
35
Sementara itu keunggulan dari televisi yaitu, (Fahmi, 1997: 30) :
1. Menyangkut isi dan bentuk, media televisi walaupun direkayasa mampu
membedakan fakta dan isi, realistis, dan tidak terbatas.
2. Menyangkut hubungan dengan khalayaknya, media televisi mempunyai
khalayak yang tetap, memerlukan keterlibatan tanpa perhatian sepenuhnya
dan intim.
3. Media televisi memililki tokoh berwatak (baik rill maupun yang
direkayasa), sementara media lain (khususnya film) hanya memlikki
bintang yang direkayasa.
Selain dari sisi pragmatis, dari aspek teknologi pun media televisi juga
memiliki beberapa keunggulan yaitu, (Fahmi, 1997: 30) :
1. Mampu menjangkau wilayah yang sangat luas dalam waktu bersamaan,
sehingga dapat mengantarkan secara langsung suatu peristiwa di suatu
tempat ke berbagai tempat lain yang berjarak sangat jauh.
2. Mampu menciptakan suasana yang bersamaan di berbagai wilayah
jangkauannya dan mendorong khalayaknya memperoleh informasi dan
melakukan interaksi secara langsung.
2.1.5 Program Acara Televisi
Pengertian program acara televisi yaitu kata “program” itu sendiri berasal dari
bahasa Inggris proggrame atau program yang berarti acara atau rencana. Undangundang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara, tetapi
36
menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan yang disajikan dalam
berbagai bentuk. Namun kata “program” lebih sering digunakan dalam dunia
penyiaran di Indonesia daripada kata “siaran” untuk mengacu kepada pengertian
acara. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk
memenuhi kebutuhan audiensnya (Morissan, 2008:200).
Apabila dikaitkan dengan penelitian ini maka alasan tayangan talk show Hitam
Putih ini disebut program karena acara talk show ini disiarkan oleh stasiun televisi
yaitu TRANS 7 dan juga tayangan talk show ini akan memenuhi kebutuhan audience
dengan cara memberikan mereka informasi dan hiburan.
2.1.6 Program Talk Show
Menurut Fred Wibowo dalam bukunya Teknik Produksi Program Televisi (2009:
81), mengatakan bahwa program talk show di televisi swasta menjadi program yang
cukup sulit, karena tempat pembicaraan dan orang yang berbicara tidak berpindahpindah selama beberapa waktu dan belum tentu wajah tokoh itu menarik, maka
sangat mungkin penonton cepat menjadi bosan apabila pemilihan topik diskusi tidak
menarik dan cara membawakan program tersebut juga tidak menarik.
Apabila dikaitkan dengan penelitian ini, maka program “Hitam Putih” ini
merupakan salah satu bentuk program talk show yang mampu menyedot perhatian
khalayak karena gaya penyampaian Deddy Corbuzier yang berbeda dengan presenter
lainnya sehingga mampu menarik perhatian khalayak dan juga akan membuat
penonton tidak menjadi bosan dikarenakan aksi-aksi yang dibawakan oleh presenter
37
talk show Hitam Putih sangat unik dan penonton akan dibuat terhibur dengan aksiaksi tersebut.
2.1.6.1 Pengertian Program Talk Show
Menurut Morissan dalam bukunya Manajemen Media Penyiaran (2008:
222), memberikan definisi bahwa program talk show adalah program yang
menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu
yang dipandu oleh seorang pembawa acara (host). Mereka yang diundang
adalah orang-orang yang berpengalaman langsung dengan peristiwa atau topik
yang diperbincangkan atau mereka yang ahli dalam masalah yang tengah
dibahas.
Fred Wibowo dalam bukunya Teknik Produksi Program Televisi (2009:
82), juga memberikan definisi bahwa program talk show adalah program
pembicaraan tiga orang atau lebih mengenai suatu permasalahan. Dalam
program
ini
masing
tokoh
yang
diundang
dapat
saling
berbicara
mengemukakan pendapat dan presenter bertindak sebagai moderator yang
kadang-kadang juga melontarkan pendapat atau membagi pembicaraan
Program talk show sebetulnya program yang dapat memperkaya wawasan
penonton akan suatu permasalahan. Namun, tetap saja program tersebut tidak
menarik jika tidak dilakukan upaya-upaya untuk membuat program menjadi
menarik. Kunci utama dari kesuksesan program talk show ini adalah
kemampuan moderator dalam hal ini presenter dalam mengendalikan dan
menjaga pembicaraan agar tetap segar, tetapi bisa jadi tegang juga. Tentu saja
38
topik dan pemilihan tokoh yang saling berhadapan dalam topik tersebut akan
menjadikan perdebatan sangat menarik. Oleh karena itu perencanaan juga
merupakan bagian yang penting.
Program talk show ini dapat menjadi program yang membosankan
apabila tidak dilakukan upaya-upaya yang membuat program ini menarik.
Daya tarik program talk show ini terletak pada topik pembicaraan atau
permasalahan yang dibicarakan. Dalam hal ini, ada tiga kategori untuk
mengetahui sampai seberapa jauh permasalahan itu menarik. Pertama, masalah
itu merupakan masalah yang sedang menjadi pergunjingan di masyarakat atau
masalah yang sedang hangat di masyarakat. Kedua, masalah itu mengandung
kontroversial dan konflik diantara masyarakat. Ketiga, masalah itu menyangkut
atau bersangkut-paut dengan kepentingan masyarakat banyak dan masyarakat
membutuhkan informasi serta jawaban yang jelas mengenai permasalahan
tersebut. Selain permasalahan menarik, program talk show juga harus
menghadirkan tokoh yang menarik. Ada tiga kategori tokoh yang menarik,
yang pertama adalah ia adalah public figure atau idola (panutan) masyarakat.
Kedua, salah satu tokoh yang paling ahli atau dianggap paling menguasai
bidang atau permasalahn. Ketiga, tokoh yang kontroversi, kritis dan vokal.
Pembicaraan akan menjadi hangat, menarik dan penuh tantangan lewat tokohtokoh semacam itu. Daya tarik dalam program talk show ini di samping topik
dan tamu tokoh yang menarik, adalah pertanyaan-pertanyaan cerdas dan humor
dari presenter (Fred Wibowo, 2009: 83).
39
Program talk show ini juga
akan menarik apabila presenter yang
membawakan dan memoderatori program ini menarik. Mampu mengimbangi
pembicaraan para tokoh. Hal itu hanya terjadi jika presenter juga menguasai
bidangnya dan dapat mengajukan pertanyaan atau menyajikan permasalahan
secara menarik. Presenter yang tidak menguasai permasalahan dalam program
acara semacam ini hanya akan menurunkan suasana, membuat acara tidak
hidup dan membosankan. Tentu saja kemampuan sedemikian ini bukan hanya
bakat, melainkan juga latihan, eksperimen dan pengalaman sambil tak hentihenti terus belajar memperbaiki kemampuan maupun kecerdasan (Fred
Wibowo, 2009: 84).
Apabila dilihat dari karakter program tersebut, maka program “Hitam
Putih” ini merupakan salah satu bentuk program talk show yang mampu
menyedot perhatian khalayak karena gaya penyampaian Deddy Corbuzier yang
berbeda dengan presenter lainnya sehingga mampu menarik perhatian
khalayak.
2.1.7 Program Talk Show “Hitam Putih”
Hitam Putih adalah sebuah program acara besutan Trans 7 yang
bergenre talkshow. Dengan Dedy Corbuzier sebagai pembawa acara, talkshow
ini akan dibumbui dengan permainan pikiran atau mind games ala Dedy
Corbuzier untuk mengorek rahasia bintang tamu. Hitam Putih mengungkap
40
rahasia bintang tamu yang dihadirkan dengan menggunakan permainan atau
trik yang digunakan oleh Dedy Corbuzier.
Program acara ini muncul sejak bulan Oktober 2010, menggantikan
beberapa program yang kurang diminati dan pernah ditayangkan pada jam
yang sama. Memang pihak Trans 7 nampak kerap kali mengubah tayangan
yang disiarkan pada jam tersebut karena dirasa kurang menarik bagi
penontonnya.
Program ini sengaja ditayangkan pada jam tersebut mengingat jam
tersebut merupakan prime time. Program ini juga tidak mungkin ditayangkan
pada jam yang terlalu malam karena akan mengganggu jam acara Bukan
Empat Mata yang juga berating tinggi. Di samping itu, akan terjadi kebosanan
jika menonton talkshow dalam jangka waktu yang lama.
Dalam jangka waktu enam bulan, tak dinyana program talkshow ini
terbilang sukses. Perkembangannya cukup pesat dan ratingnya pun dapat
dipastikan tinggi. Bisa dikatakan bahwa program ini berhasil merebut hati
masyarakat.
Pada awalnya, bintang tamu yang hadir adalah bintang tamu yang
biasa saja. Dalam artian bintang tamu tersebut punya peran besar (bahkan
legendaris) di dunia hiburan, akan tetapi mereka luput dari agenda setting
media yang terjadi belakangan. Itu artinya Hitam Putih kurang mengikuti
aktualitas pemberitaan. Kini Hitam Putih mulai berani berbeda. Ia berani
mengikuti agenda setting media. Seperti contohnya, media terakhir kali tengah
ramai memberitakan tutup usianya aktris, model, dan anggota DPR, Adjie
41
Massaid. Kala waktunya dirasa tepat, maka Hitam Putih berhasil menampilkan
episode berjudul “Tribute to Adjie Massaid”.
Hitam Putih kini tengah berbahagia karena menjadi nominator dalam
Panasonic Gobel Award 2011 dalam dua kategori. Selain bangga, paling tidak
hal ini dapat memotivasi seluruh bagian dalam Hitam Putih untuk semakin
berkarya dan memperbaiki apa yang perlu dikembangkan dalam program acara
tersebut.
Sejak awal kehadirannya, acara ini telah membuat penonton terkesima
akan konsepnya. Tak mengherankan jika program ini mendapatkan nominasi
dalam penghargaan Panasonic Gobel Award 2011 kategori talk show hiburan.
Selain itu Dedy Corbuzier juga menjadi nominator presenter talk show. Semua
ini karena kepiawaian Dedy sebagai pembawa acara, konsep acara yang baru,
serta keberhasilan kru yang mampu bekerja di belakang layar dengan baik.
Tentu saja program talkshow ini populer. Kita dapat mengetahui
kepopuleran itu dari jumlah pengikutnya di jejaring sosial resmi milik Hitam
Putih. Jumlah pengikut jejaring sosial Hitam Putih dapat dikatakan banyak
untuk ukuran program yang belum berusia satu tahun. Pada Facebook,
pengikut Hitam Putih terhitung sebanyak 2794, sedangkan Twitter mencapai
59.593.
Masa depan Hitam Putih ke depannya akan gemilang sebab ia memiliki
konsep yang menarik dan berbeda dengan program talkshow lainnya. Terlebih
animo masyarakat terhadap program ini sudah mulai dapat dibaca.
Penghargaan pertelevisian ternama pun mulai memasukkan Hitam Putih dalam
jajaran nominasinya, yang artinya Hitam Putih punya tempat di masyarakat.
42
Hitam Putih perlu juga membaca keinginan pemirsa. Maksudnya agar tim
produksi dapat mengetahui kebosanan pemirsa agar dapat bertahan lama. Kita
bisa belajar dari talkshow Bukan Empat Mata. Pada awalnya, acara ini sangat
jaya bahkan mendapatkan rating yang bisa dibilang meledak. Ia masuk dalam
beberapa nominasi bergengsi. Semua penonton menyukai acara ini. Lama
kelamaan, penonton mulai bosan. Maka tim Hitam Putih perlu melakukan
inovasi-inovasi untuk mencegah penonton bosan.
Sesungguhnya genre program Hitam Putih ini biasa saja. Yang tak
biasa adalah bagaimana pengemasan konsep acaranya. Di sini ada talkshow,
sulap, kata-kata mutiara, dan humor meskipun sedikit dan tidak seperti Bukan
Empat Mata. Penonton seperti mendapatkan paket hiburan yang lengkap dalam
Hitam Putih. Menonton talkshow, iya. Menonton lawak, iya. Menonton sulap,
juga iya. Yang jelas, talkshow ini merupakan kejutan bagi masyarakat luas
bahwa seorang Dedy Corbuzier juga mampu menjadi presenter yang baik, serta
memiliki kemampuan melucu dengan sedikit gaya judes dan nyolotnya.
Padahal selama ini Deddy Corbuzier dikenal dengan sifatnya yang sombong
dan garang. Dari sini, penonton bisa mendapatkan kesimpulan bahwa Deddy
merupakan speaker yang baik. Ia memiliki kemampuan komunikasi massa
yang baik. Stigma penonton selama ini terhadap Deddy terpatahkan sudah.
Tanpa sengaja, program talkshow ini juga turut membantu penonton
menemukan image Dedy yang sesungguhnya. Keunggulan lain dari program
ini ialah Deddy tampil dengan ilmu psikologinya sehingga ia tampil atraktif
dengan bintang tamu. Dedy sering mengerjai bintang tamunya hingga bintang
43
tamunya terjebak dengan pertanyaannya. Meskipun berpredikat mentalis, aksi
Deddy kerap mengundang gelak tawa.
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Gaya Penyampaian Presenter
Presenter televisi adalah istilah Inggris untuk orang yang membawakan acara
atau program televisi. Saat ini istilah itu banyak melekat pada selebritas yang sering
memainkan peran ini, meski ada juga orang yang bukan selebriti yang berhasil
menekuni karir ini, terutama dalam dunia program anak televisi, dimana selebriti
menjadi kurang penting.
Seorang presenter televisi biasanya juga seorang aktor, penyanyi, dan lainnya,
tapi umumnya terkenal karena menjadi presenter program tertentu. Pengecualiannya
adalah presenter untuk program politik atau iptek yang biasanya merupakan
profesional di bidangnya, atau selebriti yang berhasil di satu bidang tapi punya minat
di bidang tertentu lainnya. Contohnya, pelawak Inggris Michael Palin yang juga
menjadi presenter acara travel, hal yang memang menjadi minatnya sejak kecil.Di
Amerika
Serikat,
presenter
televisi
biasanya
disebut
sebagai
host
atau
MC(edwi.dosen.upnyk.ac.id/penyiar2.doc).
Menurut Charles Bonar Sirait dalam bukunya The Power OfPublic Speaking
(2010: 214), mengatakan bahwa kesuksesan dalam berbicara dapat dibuat dalam
banyak gaya penyampaian. Tentu saja ada ada sejumlah gaya yang perlu dihindari.
Kita harus mengembangkan sendiri gaya yang cocok dengan diri kita. Dengan
44
demikian, dunia pun akan menjadi semarak bilamana setiap orang memliki gayanya
masing-masing pada saat berbicara.
Apabila pengertian diatas dikaitkan dengan penelitian ini, maka presenter dalam
tayangan talk show Hitam Putih ini yaitu Deddy Corbuzier sudah mempunyai gaya
penyampaian sendiri yaitu dengan cara membaca pikiran orang atau mindreading
yang akan memberikan pengaruh kepada minat masyrakat untuk
menonton
tayangan talk show Hitam Putih ini. Tujuan dari mindreading yang dimaksud adalah
untuk menghibur, memberikan kesan yang menarik, dan mengetahui cara
memberikan feedback atau respons yang baik dan benar. Dari semua tujuan ini dapat
ditarik suatu kesimpulan, yaitu untuk meningkatkan keakraban ketika berkomunikasi
(Efendi Wang, 2011: 60). Jadi jelas dalam tayangan talk show Hitam Putih ini,
dengan kemampuan Deddy Corbuzier membaca pikiran orang, maka Deddy
Corbuzier akan bermain dalam mengatur pikiran para bintang tamunya dan akan
membuat bintang tamunya tak berdaya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diberikan oleh Deddy dengan cara memaksa mereka untuk memaparkan
kehidupan pribadinya tanpa mereka sadari meskipun tidak tersinggung juga. Oleh
karena itu gaya penyampaian Deddy Corbuzier dalam membawakan tayangan talk
show Hitam Putih ini akan memberikan pengaruh terhadap minat menonton
masyarakat.
2.2.2 Pengaruh
45
Semua peristiwa komunikasi yang dilakukan secara terencana mempunyai
tujuan, yakni mempengaruhi khalayak atau penerima.
Menurut Hafied Cangara dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi (2002:
163), mengatakan bahwa pengaruh adalah salah satu elemen dalam komunikasi yang
sangat penting untuk mengetahui berhasil atau tidaknya komunikasi yang kita
inginkan. Pengaruh dapat dikatakan mengena jika perubahan pengaruh yang terjadi
pada penerima sama dengan tujuan, yaitu tujuan yang diinginkan oleh komunikator.
Sementara menurut Stuart (1988) yang dikutip oleh Hafied Cangara juga
mengatakan bahwa pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan
dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.
Pengaruh bisa terjadi dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, and
perilaku.Pada tingkat pengetahuan pengaruh bisa terjadi dalam bentuk perubahan
persepsi dan perubahan pendapat.Dalam perubahan pendapat terjadi bilamana
terdapat perubahan penilaian terhadapsesuatu objek karena adanya informasi yang
lebih baru (Hafied Cangara, 2002: 164).
Apabila dikaitkan dengan penelitian ini maka pengaruh gaya penyampaian
presenter talk show Hitam Putih ini akan memberikan pengaruh terhadap minat
untuk menonton tayangan talk show Hitam Putih ini, yang di mana dalam hal ini
presenter akan memberikan informasi-informasi dan hiburan yang dibutuhkan
masyarakat dengan cara gaya penyampaian yang berbeda yaitu dengan cara
mindreading atau membaca pikiran.
46
2.2.3 Minat
Menurut Slameto yang dikutip oleh Djaali dalam bukunya Psikologi Pendidikan
(2008: 121), menyatakan bahwa minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan
pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh, atau dengan kata lain minat
adalah perasaan ingin tahu, mempelajari, atau mengagumi sesuatu.
Sementara menurut Jahja dalam bukunya Psikologi Perkembangan (2011: 63),
mengatakan bahwa minat adalah suatu dorongan yang menyebabkan trikatnya pada
perhatian individu pada objek tertentu seperti pekerjaan, pelajaran, benda dan orang.
Shaleh dkk dalam bukunya Psikologi Suatu Pengantar (2004: 262), megatakan
bahwa minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan
perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek
dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang.
Apabila dikaitkan dengan penelitian ini maka pengaruh dari gaya penyampaian
presenter talk show Hitam Putih ini akan mendatangkan minat yang besar untuk
menonton tayangan talk show Hitam Putih ini. Dengan kemampuan Deddy
Corbuzier mengorek semua permasalahan para bintang tamunya sehingga sang tamu
tak bisa berahasia lagi meskipun tidak tersinggung juga, maka hal ini akan
menimbulkan minat kepada seseorang atas ketertarikan dari gaya penyampaian
47
Deddy Corbuzier yang berbeda dengan yang lainya tanpa dorongan dari siapapun
dengan disertai perasaan senang.
2.2.4 Audience
Menurut Nurudin dalam bukunya Pengantar Komunikasi Massa (2007: 104),
Audience merupakan jutaan penonton televisi, ribuan pembaca buku, majalah, koran
atau jurnal ilmiah. Masing-masing audience berbeda satu sama lain di antaranya
dalam hal berpakaian, berpikir, menanggapi pesan yang diterimanya, pengalaman,
dan orientasi hidupnya.
Menurut Hiebert dkk, yang dikutip oleh Nurudin dalam bukunnya Pengantar
Komunikasi Massa (2007: 105), audience setidak-tidaknya memliki liam
karakteristik yaitu :
1. Audience cenderung berisi individu-individu yang condong untuk berbagi
pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan sosial diantara mereka.
2. Audience cenderung besar, maksdunya tersebar ke berbagai wilayah jangkauan
sasaran komunikasi massa.
3. Audience cenderung heterogen, mereka berasal dari berbagai lapisan dan
kategori sosial.
4. Audience cenderung anonim, maksudnya tidak mengenal satu sama lain.
5. Audience secara fisik dipisahkan dari komunikator.
Apabila dikaitkan dengan penelitian ini maka audience yang menonton tayangan
talk show Hitam Putih ini terbagi menjadi dua penonton yaitu penonton yang hadir
48
di dalam studio dan diluar studio dengan kata lainaudience yang berada dirumah
yang menonton lewat media elektronik yaitu televisi. Penonton yang hadir di dalam
studio berasal dari berbagai macam lapisan dan kategori sosial begitu juga dengan
penonton yang ada diluar studio.
2.2.5
Teori Stimulus - Respon
Teori ini mengatakan dimana efek merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu.
Dengan demikian, seseorang dapat mengharapkan atau memperkirakan suatu kaitan
erat antara pesan-pesan media dan reaksi audience. Elemen-elemen utama dalam
teori ini adalah :
a. Isi pernyataan/pesan Stimulus (S) = Rangsangan = Dorongan
b. Penerima atau Komunikan Organisme (O) = Manusia = Komunikan
c. Efek Responden (R) = Tanggapan = Pengaruh = Efek
Teori ini digambarkan, sebagai berikut :
S
O
R
Gambar 2.2
Keterangan :
S : Stimulus = Rangsangan = Dorongan
O : Organisme = Manusia = Komunikan
R : Respon = Reaksi = Tanggapan = Jawaban = Pengaruh = Efek
49
Media massa pada mulanya dianggap mempunyai pengaruh yang sangat luar
biasa kepada khalayaknya, yang diungkapkan dalam gambar sebuah jarum suntik.
Keterangan sebagai berikut, Isi peryataan dalam media disuntikkan ke dalam urat
arah khalayak, dan khalayak dikira akan member reaksi dengan cara sebagaimana
telah diperkirakan sebelumnya.
Jika teori ini dikaitkan dalam permasalahan penelitian, maka dapat dipahami
bahwa stimulus (S) yaitu gaya penyampaian presenter Hitam Putih, mampu atau
tidak mempengaruhi penontonnya, yaitu mahasiswa BINUS University, jurusan
komunikasi pemasaran angkatan 2011 atau BINUSIAN 2015 sebagai organism (O)
dan selanjutnya bagaimana efek atau respons (R) yang berhubungan dengan minat
untuk menonton tayangan Hitam Putih.
2.2.6 Teori Motivasi
Menurut Syaiful Rohim dalam bukunya Teori Komunikasi (2009: 63),
mengatakan bahwa istilah motivasi merujuk pada kondisi dasar yang mendorong
tindakan.Teori-teroi yang mendukung motivasi dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Teori Defisiensi Motivasi
Sebagian dari teori-teori paling lazim mengenai motivasi merujuk kepada
kebutuhan sebagai kekuatan pendorong perilaku manusia. Suatu kebutuhan
adalah sesuatu yang penting, tidak terhindarkan untuk memenuhi suatu
kondisi.Istilah kebutuhan juga digunakan untuk merujuk kepada kekurangan
sesuatu.Jadi kebutuhan adalah sesuatu yang kurang dan harus dipenuhi. Kita
50
sering mendengar bahwa semua perilaku adalah respons untuk memuaskan
kebutuhan.
b. Teori Harapan dan motivasi
Vroom (1964), mengembangkan sebuah teori motivasi berdasarkan jenis-jenis
pilihan yang dibuat orang untuk mencapai suatu tujuan, alih-alih berdasarkan
kebutuhan internal. Teori harapan memiliki tiga asumsi pokok yaitu :
1. Setiap individu percaya bahwa ia berperilaku dengan cara tertentu akan
memperoleh hal tertentu, ini yang disebut dengan sebuah harapan.
2. Setiap hasil mempunyai nilai atau daya tarik bagi orang tertentu, ini yang
disebut sebagai valensi.
3. Setiap hasil berkaitan dengan suatu persepsi mengenai seberapa sulit
mencapai hasil tersebut, ini yang disebut dengan harapan usaha.
Motivasi dijelaskan dengan mengombinasikan prinsip ini. Orang akan
termotivasi apabila ia percaya bahwa suatu perilaku tertentu akan menghasilkan hasil
tertentu, hasil tersebut punya nilai positif baginya dan hasil tersebut dapat dicapai
dengan usaha yang dilakukan seseorang.
Apabila dikaitkan dengan penelitian ini maka dengan adanya pengaruh dari gaya
penyampaian yang khas dari presenter talk show Htitam Putih ini maka akan
menimbulkan suatu motivasi, dorongan atau minat kepada masyarakat untuk
menonton program tayangan talk show Hitam Putih ini. Dengan menonton program
tayangan talk show Hitam Putih ini, masyarakat akan memenuhi kebutuhannya
dalam mencari informasi dan hiburan yang telah disajikan oleh tayangan talk show
Hitam Putih ini.
51
2.3 Kerangka Berpikir
Gaya Penyampaian Presenter
Talk Show Hitam Putih
Audience atau Penonton
Minat Menonton Mahasiswa
Terhadap tayangan Talk Show
Hitam Putih
Mahasiswa Komunikasi
Pemasaran angakatan 2011
Gambar 2.3
2.4 Hipotesis Teori dan Hipotesis Penelitian
2.4.1 Hipotesis Teori
Teori Stimulus-Respon berasumsi bahwa ada hubungan antara isi pernyataan,
media dengan reaksi khalayak.
Sedangkan teori Motivasi berasumsi bahwa adanya motivasi, dorongan atau
minat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
2.4.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini, adanya pengaruh gaya penyampaian presenter talk show
“Hitam Putih” terhadap minat menonton.
52
Dapat dirumuskan dengan :
Ha:
Adanya pengaruh gaya penyampaian tayangan talk show ‘Hitam Putih’
terhadap minat menonton.
Ho:
Tidak adanya pengaruh gaya penyampaian tayangan talk show ‘Hitam
Putih’ terhadap minat menonton.
2.5 Model Analisis
Model penelitian kuantitatif ini terdiri atas satu variabel independent (gaya
penyampaian presenter talk show Hitam Putih atau X) dan variabel dependent (minat
menonton atau Y). Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:
X
Y
Gambar 2.4
2.6
Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan
rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji
53
kebenarannya.Agar konsep-konsep
dapat
diteliti
secara empiris,
maka harus
dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel.
Variabel itu sendiri didefinisikansebagai konsep dalam bentuk konkret atau
konsep operasional.Suatu variabel adalah konsep tingkat rendah, yang acuan-acuannya
secara relatif mudah diidentifikasikan dan diobservasi serta mudah diklasifikasi, diurut
dan diukur (Mayer, 1984: 215).
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari
variabel yang lainnya (Rakhmat, 2010: 21).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah gaya penyampaian presenter talk show
Hitam Putih.
2. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi
oleh variabel yang mendahuluinya (Rakhmat, 2010: 21).
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat menonton (studi terhadap
mahasiswa BINUS jurusan Komunikasi Pemasaran angkatan 2011 Jakarta Barat).
2.7
Operasional Konsep
54
Operasional konsep yaitu variabel yang mempunyai variasi nilai yang dapat
diukur.Agar Pengukuran variabel menjadi jelas maka dibuatlah indikator-indikator yang
kemudian diturunkan menjadi kuesioner guna untuk memberikan skor pada indikator.
Hal ini dapat dibuat dalam tabel, yaitu :
Operasional Konsep
Pengaruh Gaya Penyampaian Presenter Talk Show “Hitam Putih” di TRANS 7
Terhadap Minat Menonton (Studi terhadap mahasiswa Binus University Jurusan
Komunikasi Pemasaran angkatan 2011 Jakarta Barat)
Tabel 2.1
Variabel
1. Pengaruh
Gaya
Dimensi
Gaya
Indikator
-
Penampilan
Gaya
Skala
penampilan Skala Liekert
presenter talk show Hitam Dengan Skor
Penyampaian
Putih ini sudah sangat 1 = Sangat Tidak
Presenter Talk
meyakinkan
Show Hitam
membawa acara ini sesuai 2 = Tidak Setuju
Putih
dengan format acara.
-
untuk
Setuju
3 = Ragu-Ragu
Presenter Hitam Putih ini 4 = Setuju
menggunakan
sebagai
seorang
pakaian 5 = Sangat Tidak
yang
terkesan seram guna untuk
mendukung karakter yang
di lakoni.
Setuju
55
-
Dandanan presenter Hitam
Putih ini terkesan seperti
seorang mentalist.
-
Presenter Hitam Putih ini
memiliki cara berbicara
yang baik dan tidak ada
gangguan pada pesan yang
disampaikan
-
Presenter Hitam Putih ini
memiliki body language
yang baik juga.
Penguasaan
-
Presenter acara talk show
Terhadap
Hitam Putih ini sangat
Program
disukai oleh banyak orang
yaitu Deddy Corbuzier.
-
Kemampuan
presenter
dalam membawakan acara
talk show Hitam Putih ini
sangat menarik dan unik.
-
Setiap episode presenter
selalu
bisa
membuat
tayangan talk show Hitam
Putih ini terkesan tidak
56
membosankan.
-
Presenter talk show Hitam
Putih ini juga pintar dalam
mengerjai
para
tamunya
bintang
dengan
memberikan sesuatu yang
mereka takuti.
-
Presenter talk show Hitam
Putih ini juga pintar dalam
menarik suatu kesimpulan
dari permasalahan yang
ada
sehinggga
menjadi
suatu rangkaian kata-kata
Penguasaan
Terhadap
bijak.
-
Materi
Materi
yang
dibahas
presenter dalam talk show
Hitam Putih
ini yaitu
menceritakan
tentang
kehidupan pribadi bintang
tamunya.
-
Materi
yang
dibahas
presenter dalam talk show
Hitam Putih ini terkesan
57
tidak direkayasa.
-
Pembahasan
yang
disampaikan
oleh
presenter bukanlah hanya
issue belaka.
-
Materi yang dibahas oleh
presenter
justru
mengungkapkan
kebenaran yang ada.
-
Pembahasan
yang
disampaikan
oleh
presenter
Gimmick
bukan
untuk
memberikan
pandangan
negatif
melainkan
sebaliknya.
-
Keunikan presenter talk
show
Hitam
terletak
Putih
pada
ini
gaya
berbicara yang sinis dan
tajam
terhadap
bintang
tamunya.
-
Presenter Hitam Putih ini
selalu bisa
mengorek
58
semua
permasalahan
bintang tamunya sehingga
tidak
ada
yang
dirahasiakan
lagi
meskipun
tidak
tersinggung juga.
-
Presenter Hitam Putih ini
selalu to the point dalam
memberikan
pertanyaan
kepada bintang tamunya.
-
Dengan kemampuan sulap
yang
dimiliki
presenter
Hitam Putih ini, maka
presenter
juga
mengajarkan para bintang
tamunya untuk bermain
sulap.
-
Presenter Hitam putih ini
memiliki
kemampuan
untuk mengatur permainan
2. Minat
Menonton
pikiran orang.
Kognitif
(Pengetahuan)
-
Tayangan talk show Hitam
Putih ini terdapat di Trans
59
7.
-
Presenter talk show Hitam
Putih
ini
yaitu
Deddy
Corbuzier.
-
Latar belakang presenter
talk show Hitam Putih ini
sebagai seorang magician.
-
Tayangan talk show Hitam
Putih
ini
mempunyai
format mindreading atau
membaca pikiran orang.
-
Format
dalam
mindreading
tayangan
bertujuan
Afektif
(sikap)
ini
untuk
menghibur.
-
Konsep acara dan
keunikan dalam gaya
penyampaian presenter di
acara talk show Hitam
Putih ini menjadi daya
tarik responden untuk
terus menonton.
-
Keunikan gaya
60
penyampaian presenter
talk show hitam Putih ini
memberikan nilai positif
kepada responden
sehingga responden
berminat untuk menonton.
-
Dengan keunikan gaya
penyampaian presenter
talk show hitam Putih ini
responden percaya kalo
presenter bisa memberikan
mereka kepuasaan.
-
Dengan keunikan gaya
penyampaian presenter
talk show Hitam Putih ini
akan mempengaruhi
motivasi responden untuk
tetap menonton.
-
Keunikan gaya
penyampaian presenter
talk show Hitam Putih ini
akan memenuhi kebutuhan
responden dalam mencari
61
Konatif
(Akibat
hiburan dan informasi.
-
Menonton)
Munculnya
perasaan
senang dengan menonton
acara talk show Hitam
Putih ini dikarenakan aksi
presenter
yang
berbeda
dari yang lain.
-
Timbulnya
perasaan
terhibur dengan menonton
acara talk show Hitam
Putih ini dikarenakan aksi
presenter yang selalu bisa
mengerjai
para
bintang
tamunya
dengan
aksi
sulapnya.
-
Adanya dorongan untuk
terus menonton acara talk
show
Hitam
Putih
dikarenakan
ini
presenter
mampu membuat acara ini
tidak membosankan dan
tetap
ditonton.
menarik
untuk
62
-
Responden kecewa jika
tidak menyaksikan aksi
presenter dalam tiap
episode tayangan talk
show Hitam Putih ini.
-
Responden merasa
kehilangan jika presenter
dalam acara talk show
Hitam Putih ini diganti.
-
Responden merasa
kehilangan jika acara talk
show Hitam Putih ini tidak
ditayangkan lagi.
Download