ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Abstrak Kecelakaan kerja sebagian besar disebabkan oleh 88% perilaku tidak aman dan 10% kondisi tidak aman, serta 2% tidak dapat dihindarkan. Perilaku tidak aman adalah kesalahan dan pelanggaran peraturan yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Faktor yang menentukan perilaku tidak aman menurut teori perilaku ialah predisposing factor (faktor predisposisi), enabling factor (faktor pemungkin), dan reinforcing factor (faktor penguat). Kecelakaan kerja dapat dicegah dengan melakukan kontrol terhadap perilaku tidak aman dan kondisi tidak aman. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak aman di pabrik pupuk NPK PT. X. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan rancang bangun cross sectional. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada 65 pekerja kontraktor. Rumus simple random sampling mendapatkan jumlah responden sebesar 65 pekerja. Selanjutnya, peneliti menganalisis korelasi antara data dengan uji Chi Square (α = 5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara predisposing factor : umur (p=0,144), tingkat pendidikan (p=1,000), masa kerja (p=0,462), pengetahuan (p=0,287), sikap (p=1,000), dan keterampilan (p=0,663) dengan perilaku tidak aman. Namun, ada hubungan yang signifikan antara enabling factor : ketersediaan APD (Alat Pelindung Diri) (p=0,000) dan reinforcing factor : pengawasan (p=0,000) dan safety talk (p=0,000) dengan perilaku tidak aman. Kesimpulannya, ketersediaan APD, pengawasan, dan safety talk berhubungan dengan perilaku tidak aman. Perusahaan sebaiknya meningkatkan keterampilan dna pengetahuan pekerja dengan memberikan pelatihan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan menambah materi safety talk, serta menyediakan goggle untuk meningkatkan perilaku aman. Kata kunci : unsafe behavior vii SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG ... RAHMA LISTYANDINI