Cooper ( ) dan Lefranc ( ) menyatakan bahwa safety culture terdiri atas 3 komponen utama yaitu psychological, behavioral, and organizational. Komponen psikologis bertujuan untuk menganalisis sikap dan persepsi individu dan kelompok. Komponen perilaku mengevaluasi faktor eksternal (memakai Alat Pelindung Diri (APD), mengikuti prosedur operasi, dll.) yang berlaku untuk individu di lapangan dan perilaku yang dapat diamati. Akhirnya, komponen organisasi sesuai dengan analisis operasi bisnis melalui kebijakan, prosedur, dan strukturnya (Boughaba et al., 2014). ringkasan, walaupun banyak faktor berbeda telah ditemukan mendasari budaya keselamatan, faktor yang paling sering diukur adalah dianggap sebagai kebijakan keselamatan, peraturan dan prosedur keselamatan, insentif, pelatihan, komunikasi, keterlibatan pekerja, komitmen manajer keselamatan, dan perilaku keselamatan karyawan. Begitu juga dengan ketergantungan hubungan di antara dimensi-dimensi ini merupakan hipotesis dari penelitian Atmajaya, Hardy The Improvement of Safety System through Safety Culture Assessment Safety Competency Safety Awareness Safety Communication Work Pressure Manajemen Procedures/ Rules Safety system