bahasa bayi

advertisement
MAKALAH
BAHASA BAYI (BABY LANGUAGE)
Oleh Kelompok 3 :
1.
Annisa Ika Yanti
(07.10.000.494)
2.
Irma Hamdayani Pasaribu (07.10.000.520)
3.
Lisa Rofiyani
(07.10.000.498)
4.
Linda Hayani
(07.10.000.519)
5.
Ria Fitria
(07.10.000.497)
6.
Susilawati
(07.10.000.491)
7.
Tegar Merin Putranti
(07.10.000.493)
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan judul
“Memahami Bahasa Bayi (Baby Language)”. Makalah ini diajukan sebagai salah satu
tugas pada mata kuliah Trend dan Issue Dalam Kebidanan.
Makalah ini tidak akan selesai dengan baik tanpa bimbingan dan pengarahan
dari dosen pembimbing, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada
dosen pembimbing kami yaitu Ibu Hasnerita, SSiT, M.Kes.
Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat kekurangan dan kekeliruan, sehingga kami mengharapkan kritik dan saran
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat
berguna sebagai tambahan informasi dan pengetahuan bagi semua pihak.
Jakarta, Januari 2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Masa bayi atau balita (di bawah lima tahun) adalah masa yang paling signifikan
dalam kehidupan manusia. Dan jika diibaratkan seperti pondasi dalam sebuah
bangunan, jika pondasinya kokoh maka bangunannyapun akan kuat dan tahan lama,
dan sebaliknya jika pondasinya rapuh maka bangunannya akan mudah roboh atau
rusak.
Pada masa bayi ini, manusia pertama kali belajar atau diperkenalkan dengan
suasana yang sama sekali “baru”, dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya di
dalam kandungan. Selama 3 hari pertama, orok yang normal masih lebih banyak
tidur. Sekitar 80% waktunya dipergunakan untuk tidur. Setelah 2 minggu bayi mulai
mampu melakukan berbagai kegiatan tanpa bantuan orang lain, mulai dari berbalik,
duduk, merangkak dan lain sebagainya, menjelang usia 7-8 bulan, perasaan atau
emosi bayi mulai muncul, walaupun rasio atau pikirannya belum berfungsi sama
sekali, Pada usia 12-14 bulan, bayi mulai mengenal lingkungannya, baik lingkungan
fisik ataupun social. Secara bertahap, bayi mulai memahami hubungan antar “kata”
dengan apa atau siapa saja yang ada di sekitarnya. Dan untuk itu, bayi mulai
memerlukan alat ekspresi yang disebut “bahasa”.
Mulai masa inilah bayi mulai belajar mengenal bahasa dari sekitarnya.
Pemerolehan bahasa pada bayi sangatlah bertahap yang di bagi dalam beberapa
bagian yang akan bahas dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis sengaja
mengangkat tema yang berkaitan dengan pemerolehan bahasa pada manusia
khusunya pada anak-anak yaitu “Memahami Bahasa Anak”.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa
Secara rinci dapat diidentifikasi sejumlah faktor yang mempengaruhi
perkembangan bahasa, yaitu:
a.
Kognisi (Proses Memperoleh Pengetahuan)
Tinggi rendahnya kemampuan kognisi individu akan mempengaruhi cepat
lambatnya perkembangan bahasa individu. Ini relevan dengan pembahasan
sebelumnya bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara pikiran dengan
bahasa seseorang.
b.
Pola Komunikasi Dalam Keluarga
Dalam suatu keluarga yang pola komunikasinya banyak arah akan
mempercepat perkembangan bahasa keluarganya.
c.
Jumlah Anak Atau Jumlah Keluarga
Suatu keluarga yang memiliki banyak anggota keluarga, perkembangan
bahasa anak lebih cepat, karena terjadi komunikasi yang bervariasi
dibandingkan dengan yang hanya memiliki anak tunggal dan tidak ada
anggota lain selain keluarga inti.
d.
Posisi Urutan Kelahiran
Perkembangan bahasa anak yang posisi kelahirannya di tengah akan lebih
cepat ketimbang anak sulung atau anak bungsu. Hal ini disebabkan anak
sulung memiliki arah komunikasi ke bawah saja dan anak bungsu hanya
memiliki arah komunikasi ke atas saja.
e.
Kedwibahasaan (Pemakaian dua bahasa)
Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang menggunakan bahasa lebih
dari satu atau lebih bagus dan lebih cepat perkembangan bahasanya
ketimbang yang hanya menggunakan satu bahasa saja karena anak terbiasa
menggunakan bahasa secara bervariasi. Misalnya, di dalam rumah dia
menggunakan bahasa sunda dan di luar rumah dia menggunakan bahasa
Indonesia.
2.
Lima Bahasa Bayi
Bayi berusia 0-3 bulan di seluruh dunia, ternyata memiliki bahasa bayi
yang sama. Bahasa tersebut ditemukan secara tidak sengaja oleh Priscilla
Dunstan. Wanita ini sejak batita sudah memiliki kemampuan mengingat suara,
atau sound photograph.
Ketika Priscilla memiliki bayi, dia baru menyadari bahwa ternyata bayi
juga berusaha untuk berkomunikasi dengan ibunya. Akhirnya dapat
diidentifikasi bahasa bayi setelah seribu bayi diteliti.
Hasil penelitian menemukan, ada lima kata yang dikenal oleh bahasa bayi
untuk berkomunikasi dengan orang dewasa.
Sebaiknya, para orang tua mendengar kata-kata yang diucapkan bayinya
sebelum ia menangis histeris karena tidak menginginkan apa yang dimintanya.
Berikut lima kata yang sering diucapkan bayi, dan artinya:
1. “NEH”
Arti: Sedang lapar (Respon terhadap refleks menghisap). Kata ini agak
mirip dengan “Heh” dan “Eh”, jadi harus hati-hati mendengarkannya. Jika
kita tidak meresponnya dengan baik, maka bayi akan menangis lebih keras
Dengarkan bunyi huruf “N” pada suara ini. Selain mengeluarkan bunyi
“Neh”. menurut teori Dustan bayi yang lapar biasanya:

Menggerakkan lidah ke langit=langit mulut (mengecap)

Menghisap jari/kepala tangannya

Menjilati bibirnya

Menggelengkan kepala ke kiri dan ke kanan
“Tanda kebutuhan akan ASI, Support Say Yes To ASI”
2. “OWH”
Arti: Mengantuk (Refleks menguap disertai bunyi suara). Mungkin
kata ini lebih mudah dimengerti karena diucapkan oleh sang bayi dengan
bentuk mulut bundar atau O.
Lihat pada mulut berbentuk oval “Owh” muncul lebih dini sebelum
tanda kelelahan lainnya. Tetapi “owh” ini tidak selalu dibarengi dengan
kuapan, bisa juga dengan tanda-tanda seperti:

Si kecil mulai bergerak gelisah.

Mengusap-usap mata dan menggaruki/menarik telinganya.

Mulai menggeliat dan melengkungkan tubuhnya.

Dan semua tanda ini biasanya dimulai dengan bunyi “owh”
“Tidurkan bayi segera setelah kata “Owh”
3. “HEH”
Arti:
Tidak
Nyaman
(refleks
dari
rangsangan
kulit).
Bayi
mengucapkan kata ini pasti dengan mimik yang berbeda dengan “Neh”.
Dengarkan
bunyi
huruf
“H”
disertai
hempusan
nafas
Mengindikasikan bahwa bayi tidak nyaman, terlalu panas, terlalu dingin,
popok kotor, perlu ganti pakaian, ganti posisi, dan lain-lain.
Jika kita memahami kata ini, maka segeralah membuat posisi bayi
menjadi nyaman agar tidak menangis kencang.
4. “EAIRH”
Arti: Perut kembung. Suaranya mirip orang menggumam atau grrrhhh.
Kata “Eairh” muncul akibat tekanan gas di perut bagian bawah bersamaan
dengan nyeri perut. Suara tangisan lebih “Histeris”. Tanda-tanda lain yang
dibarengi dengan bunyi “eairh” adalah:

Kaki yang mengejang dan ditarik ke perut.

Tubuh si kecil yang menjadi kaku.

Jerit tangisan yang merintih kesakitan.
Bila tangisan “eairh” terdengar, segera telungkupkan si kecil lalu
usap punggungnya. Udara “eairh” akan lebih sulit dikeluarkan, jadi akan
lebih baik jika ibu segera menyendawakan si kecil saat terdengar bunyi “eh”,
untuk mencegah udara turun ke perut.
Jika “Eh” ditangani dengan baik, maka “Eairh” akan jarang muncul.
Jika sang bayi sudah mengucapkan kata ini, segera perbaiki posisinya.
5. “EH”
Arti: Bersendawa. Biasanya diucapkan selesai minum susu atau justru
perut sedang kosong. Suara ini terbentuk dari tekanan gas di dada, karena
bayi berusaha bersendawa. Terdengar sebagai rangkaian suara “Eh, Eh, Eh”.
Bayi mungkin menggeliat saat terbaring untuk mencegah gas/udara
terdorong ke perut bawah yang nantinya akan menyebabkan nyeri perut
bawah.Tanda-tanda lain saat si kecil perlu sendawa adalah:
3.

Dada yang mengencang

Gerakan menggeliat ketika diletakkan di tempat tidur

Berhenti minum susu dan mulai gelisah
Keuntungan Mempelajari Bahasa Bayi
Keuntungan mempelajari bahasa bayi (baby language), antara lain
a.
Bayi lebih jarang menangis dan lebih cepat tenang
b.
Orang tua lebih percaya diri, memegang kendali dan kemungkinan stes
lebih kecil
c.
Stres dalam rumah tangga berkurang, orang tua mengalami kehidupan
pernikahan yang lebih positif
4.
d.
Ibu mendapatkan pengalaman menyusui yang lebih baik
e.
Bayi dapat tidur tenang tanpa terganggu, dan demikian pula orang tua
TIPS
Berikut adalah beberapa tips bagi orang tua untuk memahami bahasa
bayi, antara lain:
a)
Dengarkan fase sebelum bayi menangis
b)
Bertindak atas kata yang dominan
c)
Dengarkan bunyi spesifik dari setiap kata
d)
Jangan panik bila bayi Anda tidak mengucapkan semua kata
e)
Ubahlah posisi bayi agar anda dapat mendengar lebih jelas kata yang
diucapkan si bayi
f)
Cari dan perhatikan refleks yang menyertainya
BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan beberapa poin, yaitu :
1.
Para ahli psikologi perkembangan mendefinisikan perkembangan bahasa
sebagai kemampuan individu dalam menguasai kosa kata, ucapan, gramatikal,
dan etika pengucapannya dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan
perkembangan umur kronologisnya.
2.
Seorang peneliti yang bernama Priscilla, akhirnya dapat diidentifikasi bahasa
bayi setelah seribu bayi diteliti.
3.
Hasil penelitian menemukan, ada lima kata yang dikenal oleh bahasa bayi
untuk berkomunikasi dengan orang dewasa, antara lain:
a.
“Neh” Arti: Sedang lapar
b.
“Owh” Arti: Mengantuk
c.
“Eh” Arti: Bersendawa
d.
“Eairh” Arti: Perut kembung
e.
“Heh” Arti: Tidak Nyaman
DAFTAR PUSTAKA
Julio. 2010. Belajar Lima Bahasa. Diakses pada tanggal 16 Januari 2011.
http://celotehibu.com/2010/07/yuk-belajar-5-bahasa-bayi/
Gunawan, Adhiatma. 2010. Seminar Baby Language. Diseminarkan pada tanggal 5
Desember 2010.
Gunawan, Adhiatma. 2010. Baby Language. Diakses pada tanggal 16 januari 2011.
www.mommeworld.com
5.
TIPS
Otak bayi berkembang pada usia dini, belajar hal-hal baru, termasuk
bahasa. Bahkan, bayi bisa mengingat dan tahu dengan baik apa yang orang tua
mereka katakan, dan akan berdampak pada perilaku orang dewasa nanti. Jadi,
lebih baik bagi orang tua untuk merangsang dan memperkaya (meningkatkan)
kemampuan bahasa bayi Anda terus-menerus.
Berikut adalah beberapa tips bagi orang tua untuk memperkaya dan
meningkatkan kemampuan bahasa bayi:
1.
Lihat dan membaca buku-buku menggambarkan warna-warni
bersama.
Pilih buku yang merangsang bayi untuk mengingat nama-nama gambar
dengan menunjuk dan berkata "Apa ini?" Mengaitkan karakter dalam
buku dengan karakter yang ada dalam kehidupan nyata. Misalnya, ketika
Anda menunjuk gambar pohon di buku ini, juga menunjukkan pohonpohon di halaman.
2.
Gunakan membayangkan buku yang telah kalimat pendek di
halaman akan.
Anda lebih baik untuk memilih membayangkan buku dengan kalimat
pendek di setiap halaman. Pada usia ini, bayi Anda masih menarik ke
gambar bukan kalimat dalam buku ini. Kemudian Anda bisa
menceritakan sebuah cerita berdasarkan gambar dalam buku-buku untuk
merangsang dan memperkaya kosa kata mereka.
3.
Saat Anda membaca buku, gunakan intonasi untuk merangsang's
bayi bahasa Anda dan keterampilan pendengaran.
Hal ini akan sangat penting bagi bayi Anda untuk mengajarkan mereka
tentang intonasi kata-kata dan kalimat. Ini akan membuat mereka
mengingat
kata-kata
(kosakata)
mudah,
dan
belajar
bagaimana
menggunakan intonasi yang umum digunakan dalam percakapan. Selain
itu, kemampuan pendengaran mereka akan distimulasi oleh kegiatan ini.
4.
Biarkan bayi Anda untuk mengubah halaman saat Anda sedang
membaca buku.
Sangat penting untuk mendorong bayi Anda untuk lebih terlibat dan
merasakan kenikmatan lebih. Tanpa disadari, Anda juga telah
mengajarkan cara membolak-balik halaman dengan jari-jari kecilnya, dan
itu berarti Anda telah merangsang keterampilan motorik halus nya.
5.
Saat Anda membaca buku untuk bayi Anda, mengatur irama
(tempo) sesuai dengan cerita.
Dalam bagian menegangkan, memperlambat tempo dan lebih rendah
suara Anda. Jika perlu, gunakan suara yang berbeda untuk masing-masing
karakter dalam buku ini. Kegiatan belajar yang menyenangkan akan lebih
disukai dan akan memfasilitasi mereka untuk menyerap kata-kata baru
dengan mudah.
6.
Memperluas kata-kata dan gerak tubuh menjadi ide.
Jika bayi Anda menunjuk burung maka dia bertanya, Anda akan lebih
baik untuk menjawab juga mengatakan, "Burung terbang di langit." Kau
tidak hanya menjawab pertanyaan "Ini burung.", Tapi juga memberinya
gagasan dan kata-kata yang terkait. Beri nama sebanyak mungkin pada
benda atau orang dan menambahkan keterangan sehingga ia terbiasa
mendengar dan mencoba untuk memahaminya.
7.
Lakukan permainan kata-kata dan menyanyikan sebuah lagu
dengan gerakan.
Belajar akan sangat menyenangkan dengan lagu dan diikuti dengan
gerakan. Balita suka melakukan permainan tentang bagian-bagian tubuh
mereka. Anda juga dapat menyanyikan sebuah lagu dengan gerakan
sehingga mereka bisa menghafal kata dengan mudah.
8.
Beritahu bayi Anda tentang kegiatan yang Anda lakukan.
Beritahu bayi Anda tentang kegiatan perawatan sehari-hari Anda lakukan.
Such Seperti mengganti popok, memberi makan mereka, atau mandi. Ini
akan menjadi cara yang baik bagi Anda untuk memperkenalkan mereka
kata baru dan memperkaya kemampuan bahasa mereka.
9.
Berbicara dengan bayi dalam kalimat tanya.
Anak Anda sepertinya menikmati nada dan intonasi suara ketika
seseorang meminta dia. Kegiatan ini akan mengajarkan dia bagaimana
untuk berkomunikasi dengan orang lain dan memberinya pemahaman
tentang konsep pertanyaan dan jawaban dalam percakapan.
10.
Berikan pilihan untuk bayi Anda.
Kegiatan ini akan merangsang bayi Anda untuk mengekspresikan ideidenya dan jelas dapat meningkatkan (memperkaya) nya kosa kata.
Apakah Anda suka Apple atau Orange "Hal ini akan mendorong dia
untuk menjawab pertanyaan dan merangsang dia untuk mengambil
keputusan? Hal ini juga memberi kesempatan untuk membedakan dua
benda.
11.
Selalu membuat mata-kontak ke bayi Anda dan memanggil
namanya.
Menatap intens ke mata bayi dapat mempertahankan perhatiannya.
Kemampuan untuk merasa nyaman dalam membuat kontak mata adalah
latihan pengayaan bahasa yang akan sangat berguna untuk hidupnya di
masa depan. Jangan lupa untuk menyebut namanya sebagai pelajaran
sosialisasi untuknya. Ini mengajarinya untuk menggunakan nama ketika
berbicara dengan orang lain.
12.
Ketika bayi Anda mengatakan sesuatu yang salah, benar kata-kata
tenang.
Tujuan utama bahasa bayi adalah untuk mengkomunikasikan ide-ide.
Kebanyakan bayi bahasa 'mungkin belum dapat ditangkap ketika mereka
kurang dari dua tahun. Hal ini penting bagi anak untuk berbicara dalam
bahasa mereka dan mengekspresikan suara mereka tanpa gangguan
apapun. Jika Anda merasa bahwa bayi Anda memiliki masalah dengan
kata-kata tertentu, Anda harus mencoba untuk mengulanginya sering, dan
meningkatkan motivasi bayi untuk menirunya.
Download