BAHASA BAYI (BABY LANGUAGE) Hasnerita, S.Si.T,M.Kes Pendahuluan Masa bayi atau balita (di bawah lima tahun) adalah masa yang paling signifikan dalam kehidupan manusia. Dan jika diibaratkan seperti pondasi dalam sebuah bangunan, jika pondasinya kokoh maka bangunannyapun akan kuat dan tahan lama, dan sebaliknya jika pondasinya rapuh maka bangunannya akan mudah roboh atau rusak. Pada masa bayi ini, manusia pertama kali belajar atau diperkenalkan dengan suasana yang sama sekali “baru”, dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya di dalam kandungan. Selama 3 hari pertama, orok yang normal masih lebih banyak tidur. Sekitar 80% waktunya dipergunakan untuk tidur. Setelah 2 minggu bayi mulai mampu melakukan berbagai kegiatan tanpa bantuan orang lain, mulai dari berbalik, duduk, merangkak dan lain sebagainya, menjelang usia 7-8 bulan, perasaan atau emosi bayi mulai muncul, walaupun rasio atau pikirannya belum berfungsi sama sekali, Pada usia 12-14 bulan, bayi mulai mengenal lingkungannya, baik lingkungan fisik ataupun social. Secara bertahap, bayi mulai memahami hubungan antar “kata” dengan apa atau siapa saja yang ada di sekitarnya. Dan untuk itu, bayi mulai memerlukan alat ekspresi yang disebut “bahasa”. Mulai masa inilah bayi mulai belajar mengenal bahasa dari sekitarnya. Pemerolehan bahasa pada bayi sangatlah bertahap yang di bagi dalam beberapa bagian yang akan bahas dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis sengaja mengangkat tema yang berkaitan dengan pemerolehan bahasa pada manusia khusunya pada anak-anak yaitu “Memahami Bahasa Anak”. 1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Secara rinci dapat diidentifikasi sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa, yaitu: a. Kognisi (Proses Memperoleh Pengetahuan) Tinggi rendahnya kemampuan kognisi individu akan mempengaruhi cepat lambatnya perkembangan bahasa individu. Ini relevan dengan pembahasan sebelumnya bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara pikiran dengan bahasa seseorang. b. Pola Komunikasi Dalam Keluarga Dalam suatu keluarga yang pola komunikasinya banyak arah akan mempercepat perkembangan bahasa keluarganya. c. Jumlah Anak Atau Jumlah Keluarga Suatu keluarga yang memiliki banyak anggota keluarga, perkembangan bahasa anak lebih cepat, karena terjadi komunikasi yang bervariasi dibandingkan dengan yang hanya memiliki anak tunggal dan tidak ada anggota lain selain keluarga inti. d. Posisi Urutan Kelahiran Perkembangan bahasa anak yang posisi kelahirannya di tengah akan lebih cepat ketimbang anak sulung atau anak bungsu. Hal ini disebabkan anak sulung memiliki arah komunikasi ke bawah saja dan anak bungsu hanya memiliki arah komunikasi ke atas saja. e. Kedwibahasaan (Pemakaian dua bahasa) Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang menggunakan bahasa lebih dari satu atau lebih bagus dan lebih cepat perkembangan bahasanya ketimbang yang hanya menggunakan satu bahasa saja karena anak terbiasa menggunakan bahasa secara bervariasi. Misalnya, di dalam rumah dia menggunakan bahasa sunda dan di luar rumah dia menggunakan bahasa Indonesia. 2. Lima Bahasa Bayi Bayi berusia 0-3 bulan di seluruh dunia, ternyata memiliki bahasa bayi yang sama. Bahasa tersebut ditemukan secara tidak sengaja oleh Priscilla Dunstan. Wanita ini sejak batita sudah memiliki kemampuan mengingat suara, atau sound photograph. Ketika Priscilla memiliki bayi, dia baru menyadari bahwa ternyata bayi juga berusaha untuk berkomunikasi dengan ibunya. Akhirnya dapat diidentifikasi bahasa bayi setelah seribu bayi diteliti. Hasil penelitian menemukan, ada lima kata yang dikenal oleh bahasa bayi untuk berkomunikasi dengan orang dewasa. Sebaiknya, para orang tua mendengar kata-kata yang diucapkan bayinya sebelum ia menangis histeris karena tidak menginginkan apa yang dimintanya. Berikut lima kata yang sering diucapkan bayi, dan artinya: 1. “NEH” Arti: Sedang lapar (Respon terhadap refleks menghisap). Kata ini agak mirip dengan “Heh” dan “Eh”, jadi harus hati-hati mendengarkannya. Jika kita tidak meresponnya dengan baik, maka bayi akan menangis lebih keras Dengarkan bunyi huruf “N” pada suara ini. Selain mengeluarkan bunyi “Neh”. menurut teori Dustan bayi yang lapar biasanya: • Menggerakkan lidah ke langit=langit mulut (mengecap) • Menghisap jari/kepala tangannya • Menjilati bibirnya • Menggelengkan kepala ke kiri dan ke kanan “Tanda kebutuhan akan ASI, Support Say Yes To ASI” 2. “OWH” Arti: Mengantuk (Refleks menguap disertai bunyi suara). Mungkin kata ini lebih mudah dimengerti karena diucapkan oleh sang bayi dengan bentuk mulut bundar atau O. Lihat pada mulut berbentuk oval “Owh” muncul lebih dini sebelum tanda kelelahan lainnya. Tetapi “owh” ini tidak selalu dibarengi dengan kuapan, bisa juga dengan tanda-tanda seperti: • Si kecil mulai bergerak gelisah. • Mengusap-usap mata dan menggaruki/menarik telinganya. • Mulai menggeliat dan melengkungkan tubuhnya. • Dan semua tanda ini biasanya dimulai dengan bunyi “owh” “Tidurkan bayi segera setelah kata “Owh” 3. “HEH” Arti: Tidak Nyaman (refleks dari rangsangan kulit). Bayi mengucapkan kata ini pasti dengan mimik yang berbeda dengan “Neh”. Dengarkan bunyi huruf “H” disertai hempusan nafas Mengindikasikan bahwa bayi tidak nyaman, terlalu panas, terlalu dingin, popok kotor, perlu ganti pakaian, ganti posisi, dan lain-lain. Jika kita memahami kata ini, maka segeralah membuat posisi bayi menjadi nyaman agar tidak menangis kencang. 4. “EAIRH” Arti: Perut kembung. Suaranya mirip orang menggumam atau grrrhhh. Kata “Eairh” muncul akibat tekanan gas di perut bagian bawah bersamaan dengan nyeri perut. Suara tangisan lebih “Histeris”. Tanda-tanda lain yang dibarengi dengan bunyi “eairh” adalah: • Kaki yang mengejang dan ditarik ke perut. • Tubuh si kecil yang menjadi kaku. • Jerit tangisan yang merintih kesakitan. Bila tangisan “eairh” terdengar, segera telungkupkan si kecil lalu usap punggungnya. Udara “eairh” akan lebih sulit dikeluarkan, jadi akan lebih baik jika ibu segera menyendawakan si kecil saat terdengar bunyi “eh”, untuk mencegah udara turun ke perut. Jika “Eh” ditangani dengan baik, maka “Eairh” akan jarang muncul. Jika sang bayi sudah mengucapkan kata ini, segera perbaiki posisinya. 5. “EH” Arti: Bersendawa. Biasanya diucapkan selesai minum susu atau justru perut sedang kosong. Suara ini terbentuk dari tekanan gas di dada, karena bayi berusaha bersendawa. Terdengar sebagai rangkaian suara “Eh, Eh, Eh”. Bayi mungkin menggeliat saat terbaring untuk mencegah gas/udara terdorong ke perut bawah yang nantinya akan menyebabkan nyeri perut bawah.Tanda-tanda lain saat si kecil perlu sendawa adalah: • Dada yang mengencang • Gerakan menggeliat ketika diletakkan di tempat tidur • 3. Berhenti minum susu dan mulai gelisah Keuntungan Mempelajari Bahasa Bayi Keuntungan mempelajari bahasa bayi (baby language), antara lain a. Bayi lebih jarang menangis dan lebih cepat tenang b. Orang tua lebih percaya diri, memegang kendali dan kemungkinan stes lebih kecil c. Stres dalam rumah tangga berkurang, orang tua mengalami kehidupan pernikahan yang lebih positif 4. d. Ibu mendapatkan pengalaman menyusui yang lebih baik e. Bayi dapat tidur tenang tanpa terganggu, dan demikian pula orang tua TIPS Berikut adalah beberapa tips bagi orang tua untuk memahami bahasa bayi, antara lain: a) Dengarkan fase sebelum bayi menangis b) Bertindak atas kata yang dominan c) Dengarkan bunyi spesifik dari setiap kata d) Jangan panik bila bayi Anda tidak mengucapkan semua kata e) Ubahlah posisi bayi agar anda dapat mendengar lebih jelas kata yang diucapkan si bayi f) Cari dan perhatikan refleks yang menyertainya Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan beberapa poin, yaitu : 1. Para ahli psikologi perkembangan mendefinisikan perkembangan bahasa sebagai kemampuan individu dalam menguasai kosa kata, ucapan, gramatikal, dan etika pengucapannya dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan perkembangan umur kronologisnya. 2. Seorang peneliti yang bernama Priscilla, akhirnya dapat diidentifikasi bahasa bayi setelah seribu bayi diteliti. 3. Hasil penelitian menemukan, ada lima kata yang dikenal oleh bahasa bayi untuk berkomunikasi dengan orang dewasa, antara lain: 5. a. “Neh” Arti: Sedang lapar b. “Owh” Arti: Mengantuk c. “Eh” Arti: Bersendawa d. “Eairh” Arti: Perut kembung e. “Heh” Arti: Tidak Nyaman TIPS LAINNYA Otak bayi berkembang pada usia dini, belajar hal-hal baru, termasuk bahasa. Bahkan, bayi bisa mengingat dan tahu dengan baik apa yang orang tua mereka katakan, dan akan berdampak pada perilaku orang dewasa nanti. Jadi, lebih baik bagi orang tua untuk merangsang dan memperkaya (meningkatkan) kemampuan bahasa bayi Anda terus-menerus. Berikut adalah beberapa tips bagi orang tua untuk memperkaya dan meningkatkan kemampuan bahasa bayi: 1. Lihat dan membaca buku-buku menggambarkan warna-warni bersama. Pilih buku yang merangsang bayi untuk mengingat nama-nama gambar dengan menunjuk dan berkata "Apa ini?" Mengaitkan karakter dalam buku dengan karakter yang ada dalam kehidupan nyata. Misalnya, ketika Anda menunjuk gambar pohon di buku ini, juga menunjukkan pohonpohon di halaman. 2. Gunakan membayangkan buku yang telah kalimat pendek di halaman akan. Anda lebih baik untuk memilih membayangkan buku dengan kalimat pendek di setiap halaman. Pada usia ini, bayi Anda masih menarik ke gambar bukan kalimat dalam buku ini. Kemudian Anda bisa menceritakan sebuah cerita berdasarkan gambar dalam buku-buku untuk merangsang dan memperkaya kosa kata mereka. 3. Saat Anda membaca buku, gunakan intonasi untuk merangsang's bayi bahasa Anda dan keterampilan pendengaran. Hal ini akan sangat penting bagi bayi Anda untuk mengajarkan mereka tentang intonasi kata-kata dan kalimat. Ini akan membuat mereka mengingat kata-kata (kosakata) mudah, dan belajar bagaimana menggunakan intonasi yang umum digunakan dalam percakapan. Selain itu, kemampuan pendengaran mereka akan distimulasi oleh kegiatan ini. 4. Biarkan bayi Anda untuk mengubah halaman saat Anda sedang membaca buku. Sangat penting untuk mendorong bayi Anda untuk lebih terlibat dan merasakan kenikmatan lebih. Tanpa disadari, Anda juga telah mengajarkan cara membolak-balik halaman dengan jari-jari kecilnya, dan itu berarti Anda telah merangsang keterampilan motorik halus nya. 5. Saat Anda membaca buku untuk bayi Anda, mengatur irama (tempo) sesuai dengan cerita. Dalam bagian menegangkan, memperlambat tempo dan lebih rendah suara Anda. Jika perlu, gunakan suara yang berbeda untuk masing-masing karakter dalam buku ini. Kegiatan belajar yang menyenangkan akan lebih disukai dan akan memfasilitasi mereka untuk menyerap kata-kata baru dengan mudah. 6. Memperluas kata-kata dan gerak tubuh menjadi ide. Jika bayi Anda menunjuk burung maka dia bertanya, Anda akan lebih baik untuk menjawab juga mengatakan, "Burung terbang di langit." Kau tidak hanya menjawab pertanyaan "Ini burung.", Tapi juga memberinya gagasan dan kata-kata yang terkait. Beri nama sebanyak mungkin pada benda atau orang dan menambahkan keterangan sehingga ia terbiasa mendengar dan mencoba untuk memahaminya. 7. Lakukan permainan kata-kata dan menyanyikan sebuah lagu dengan gerakan. Belajar akan sangat menyenangkan dengan lagu dan diikuti dengan gerakan. Balita suka melakukan permainan tentang bagian-bagian tubuh mereka. Anda juga dapat menyanyikan sebuah lagu dengan gerakan sehingga mereka bisa menghafal kata dengan mudah. 8. Beritahu bayi Anda tentang kegiatan yang Anda lakukan. Beritahu bayi Anda tentang kegiatan perawatan sehari-hari Anda lakukan. Such Seperti mengganti popok, memberi makan mereka, atau mandi. Ini akan menjadi cara yang baik bagi Anda untuk memperkenalkan mereka kata baru dan memperkaya kemampuan bahasa mereka. 9. Berbicara dengan bayi dalam kalimat tanya. Anak Anda sepertinya menikmati nada dan intonasi suara ketika seseorang meminta dia. Kegiatan ini akan mengajarkan dia bagaimana untuk berkomunikasi dengan orang lain dan memberinya pemahaman tentang konsep pertanyaan dan jawaban dalam percakapan. 10. Berikan pilihan untuk bayi Anda. Kegiatan ini akan merangsang bayi Anda untuk mengekspresikan ideidenya dan jelas dapat meningkatkan (memperkaya) nya kosa kata. Apakah Anda suka Apple atau Orange "Hal ini akan mendorong dia untuk menjawab pertanyaan dan merangsang dia untuk mengambil keputusan? Hal ini juga memberi kesempatan untuk membedakan dua benda. 11. Selalu membuat mata-kontak ke bayi Anda dan memanggil namanya. Menatap intens ke mata bayi dapat mempertahankan perhatiannya. Kemampuan untuk merasa nyaman dalam membuat kontak mata adalah latihan pengayaan bahasa yang akan sangat berguna untuk hidupnya di masa depan. Jangan lupa untuk menyebut namanya sebagai pelajaran sosialisasi untuknya. Ini mengajarinya untuk menggunakan nama ketika berbicara dengan orang lain. 12. Ketika bayi Anda mengatakan sesuatu yang salah, benar kata-kata tenang. Tujuan utama bahasa bayi adalah untuk mengkomunikasikan ide-ide. Kebanyakan bayi bahasa 'mungkin belum dapat ditangkap ketika mereka kurang dari dua tahun. Hal ini penting bagi anak untuk berbicara dalam bahasa mereka dan mengekspresikan suara mereka tanpa gangguan apapun. Jika Anda merasa bahwa bayi Anda memiliki masalah dengan kata-kata tertentu, Anda harus mencoba untuk mengulanginya sering, dan meningkatkan motivasi bayi untuk menirunya. DAFTAR PUSTAKA Julio. 2010. Belajar Lima Bahasa. Diakses pada tanggal 16 Januari 2011. http://celotehibu.com/2010/07/yuk-belajar-5-bahasa-bayi/ Gunawan, Adhiatma. 2010. Seminar Baby Language. Diseminarkan pada tanggal 5 Desember 2010. Gunawan, Adhiatma. 2010. Baby Language. Diakses pada tanggal 16 januari 2011. www.mommeworld.com