7. SIAPA YANG MEMBUAT JANIN TERTAWA DAN MENANGIS

advertisement
7. SIAPA YANG MEMBUAT JANIN TERTAWA DAN MENANGIS?
Oleh: Chem. Gamal Abdel-Nasser
Dalam surat Al-Najm Allah berfirman tentang diri-Nya sendiri, “Dan bahwasanya
Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.” (An-Najm [53]: 43)
Ayat ini berisi indikasi ilmiah yang sangat bagus tentang fakta ditemukan akhir-akhir
ini bahwa janin memiliki ekspresi wajah ketika dia berada di dalam rahim ibunya, tanpa
diajari untuk melakukannya.
Keajaiban
terungkap
penciptaan
melalui
manusia
tahap-tahap
perkembangan janin yang digambarkan oleh
Al-
Quran. Ia dimulai dengan pembentukan sel-
sel
germinal pada orang tuanya. Ketika sperma
bertemu dengan ovum, maka keduanya
membentuk zigot (nutfah amsyaj) yang
kemudian menjadi gumpalan seperti lintah
(‘alaqah) kemudian menjadi segumpal daging sekunyahan (mudghah), lalu berubah menjadi
tulang yang tertutup dengan daging. Dalam jangka waktu yang telah ditentukan, sel-sel
tumbuh menjadi makhluk lain yang dinamis dan bergerak dalam rahim ibunya, dengan
ekspresi wajah terlihat jelas. Setelah revolusi teknologi
terjadi akhir-akhir ini hingga
diciptakan sebuah alat scan embrio, maka kita sekarang dapat melihat embrio tersenyum
dan menangis dalam perut ibu sebelum mereka melihat cahaya di bumi.
Ada beberapa model pemindaian medis dan kebidanan pada USG. Standar diagnostik
umum kebidanan adalah
pemindaian model 2D. Dalam pemindaian janin 3D
bukan
gelombang suara yang dikirim langsung ke bawah dan dipantulkan kembali, tetapi dikirim
pada sudut yang berbeda. Gema yang kembali diproses oleh program komputer yang
canggih sehingga menghasilkan volume gambar tiga dimensi dari permukaan janin atau
organ internal, cara yang sama yang digunakan alat CT scan untuk membangun sebuah
gambar dari beberapa x-ray. 3D ultrasound memungkinkan kita untuk melihat lebar, tinggi
dan kedalaman gambar dalam banyak cara yang sama seperti film 3D tapi tidak ada gerakan
ditampilkan. Sedangkan model 4D ultrasound menambahan gerakan dengan merangkai 3D
ultrasound secara berturut-turut.
3D USG pertama kali dikembangkan oleh Olaf von Ramm dan Stephen Smith di Duke
University di tahun 1987.
Teknologi ini digunakan di bidang kegiatan penelitian intensif, terutama scan
terhadap anomali janin. Tetapi ada juga masyarakat umum menggunakan, dan terbukti
scan ini dapat memperbaiki ikatan janin-ibu. Scan 4D bayi mirip dengan scan 3D, hanya scan
4D menunjukkan gerakan janin seperti dalam bentuk video.
Ekspresi wajah bayi tidak meniru ibunya
Teknik pemindaian termodern telah menghasilkan gambar yang menakjubkan dari
dalam rahim yang menunjukkan bahwa bayi rupanya tersenyum dan menangis. Hingga kini,
para dokter tidak berpikir bahwa bayi tidak berekspresi sampai setelah kelahiran. Mereka
meyakini bahwa bayi belajar untuk tersenyum dengan meniru ibunya. Bayi biasanya tidak
tersenyum setelah lahir sampai mereka berusia sekitar enam minggu.
Gambar: Janin tersenyum lebar hingga mirip tertawa
Ilmuwan bukan satu-satunya yang terkejut oleh gambar ini, tetapi orang-orang biasa
lebih terkejut. Foto-foto ini benar-benar membangkitkan dalam jiwa manusia rasa kagum
yang luas biasa terhadap ciptaan Allah. Gambar-gambar tersebut dapat memicu emosi belas
kasih orang tua dan gembira ketika melihat janin tersenyum, dan emosi belas kasih ketika
anda melihat janin menangis.
Gambar: Janin menangis
Pada emosi ini, sebuah pertanyaan penting harus diajukan: jika janin masih dalam
rahim ibunya dan ia tidak melihat cahaya lagi, tidak melihat ibunya menangis atau
tersenyum, lalu siapa yang mengajarkan janin ini menangis dan tersenyum? Pertanyaan ini
bahkan dilontarkan oleh para ilmuwan. Profesor Stuart Campbell mengatakan, “Ada apa di
balik senyum itu? Tentu saja, saya tidak bisa menjawabnya. Tapi, muncul sudut dan tonjolan
pipi ... aku pikir itu pasti ada indikasi kepuasan dalam sebuah lingkungan yang bebas stres. “
Tapi, pertanyaan itu dijawab oleh Al-Qur’an. Allah berfirman, “Dan bahwasanya
Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.” (An-Najm [53]: 43) Allah adalah
Dzat yang membuat embrio tersenyum dan menangis. Kemajuan ilmu pengetahuan tidak
hanya sejalan dengan Quran, tetapi Al-Qur’an juga menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
membingungkan para ilmuwan.
Menangis dan Kehidupan
Ayat ini merupakan indikasi yang kuat kepada semua orang bahwa yang memberikan
kita kemampuan untuk tertawa dan menangis adalah Allah (SWT). Tetapi, kalau kita bisa
berpersepsi bahwa kemampuan tertawa merupakan nikmat dari Allah kepada kita, lalu
bagaimana mungkin kemampuan menangis juga merupakan anugerah dari Tuhan?
Jika kita berpikir tentang satu momen dalam kehidupan kita, kita akan menemukan
bahwa karunia terbesar Allah kepada kita menangis. Momen tersebut adalah adalah saat
pertama dalam hidup kita, saat di mana kita tiba ke dunia ini. kalau kita tidak menangis pada
saat ini, maka hidup kita berakhir.
Tersenyum, lega, selamat dan tepuk tangan tidak mulai ketika seorang anak
dilahirkan - mereka mulai saat itu menangis. Tanpa menangis, ruangan menjadi semakin
diam dan semakin cemas suasana hati, dan untuk alasan yang baik - menangis adalah tanda
yang sangat positif yang baru, hidup sehat. Banyak faktor dan interaksi yang kompleks
masuk ke produksi suara yang mengumumkan gembira, sehat melahirkan. [4]
Mengapa bayi harus menangis?
Pertukaran oksigen di paru-paru terjadi pada membran seperti balon kecil yang
disebut alveoli. Ia melekat pada cabang-cabang bagian bronkial. Alveoli ini akan
mengembang dan mengempis bersamaan dengan bayi menghisap dan membuang
napasnya.
Gambar: Sebuah paru-paru pada dasarnya terdiri dari alveolus
Semua orang tahu bahwa meniup sebuah balon untuk pertama kalinya itu sangat
sulit. Kenapa? Untuk satu hal, tekanan yang diberikan tidak menciptakan banyak
ketegangan di dinding balon kecil untuk memulai proses peregangan yang diperlukan untuk
inflasi. Menurut hukum Laplace, tekanan distensi pada obyek berongga yang diregangkan
adalah sama dengan tegangan dalam dinding dibagi oleh 2 jaringan kelengkungan utama
dari obyek. Jika untuk mengatasi elastisitas balon besar dan memperluasnya itu dibutuhkan
tekanan tertentu, maka untuk memperluas balon yang lebih kecil dibutuhkan lebih banyak
tekanan. Semua ini menyulitkan bayi untuk mengambil napas pertama pada paru-paru yang
terdiri dari balon-balon kecil! Alveoli paru-paru yang kempes pada janin harus dipompa
dalam proses pernapasan. Jadi, cara tradisional dengan memukul bagian bawah bayi yang
baru lahir itu bertujuan untuk membuat dirinya mampu menghasilkan napas pertama.
Kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh bayi prematur dapat diatasi dengan memberi cairan
surfaktan untuk melapisi alveoli sehingga memberi dindingnya memiliki ketegangan yang
tepat.
Itulah karunia yang besar dari Allah (SWT) sehingga kita mampu tertawa dan
menangis. “Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.” (AnNajm [53]: 43)
Wallahu Ta’ala A’lam
Download