SUPLEMEN MATERI KHOTBAH IBADAH MINGGU 4 Desember 2016 “KABARKANLAH BERITA DAMAI” (YESAYA 52 : 1 – 6) Apa kabar baik yang dapat kita terima pada hari ini? Bukankah kabar baik sering tertutup mendung tebal dari persoalan dan pergumulan hidup yang seolah olah tidak pernah berakhir. Persoalan demi pergumulan seringkali membuat kita letih dan patah semangat dalam menjalani kehidupan bahkan cenderung kehilangan pengharapan. Kecenderungan untuk melhat bahwa hanyadirikitayangmenderita,memunculkanpesimismebahwaTuhanseakan diam.Halinimemangsesuatuyangperlumendapatperhatiansebabseringkali orientasi hidup yang hanya tertuju pada diri sendiri membuat kita meratapi penderitaan sebagai bagian yang terus menerus terjadi tanpa ada harapan untukkeluardarisana.Penderitaanseringkalimelemahkanbahkanmembuat frustrasidalamkehidupan. Tetapi benarkah manusia tidak lagi memiliki harapan? Memasuki minggu Advent kedua ini, harapan itu kembali dimunculkan lewat simbol adventus yaitulilinyangmemberiartibahwakelahiranSangTerangDuniayangmemberi harapan semakin dekat. Tuhan tidak tinggal diam melihat umat-Nya hidup dalam penderitaan. Inisiatif yang datang dari Tuhan untuk membebaskan umat-Nya hadir melalui kedatangan Sang Mesias yang telah lama dijanjikan sejakjamandahulukala.Padazamanperjanjianlama,nubuatantentangEbed Yahwe adalah nubuatan tentang karya dan tindakan Allah untuk menyelamatkan umat-Nya yaitu melalui janji untuk menyelamatkan Sion. Seruan lewat nubuatan penyelamatan ini menuntut umat untuk merespons karya penyelamatan Allah bagi umat-Nya Israel. Umat Israel diminta "terjagalah." Yesaya ingin membukakan mata hati mereka yang ada di pembuangan, bahwa Tuhan pasti memenuhi janji-Nya, yaitu menyelamatkan mereka. Bukan hanya menyelamatkan mereka, melalui mereka Tuhan menyelamatkanseluruhisidunia.Bagaimanacaranya? Umat Israel harus bangun untuk bersiap menerima keselamatan dari Tuhan. Mereka akan dikuduskan dan siap untuk dibebaskan (1-2). Mereka akan ditebus Tuhan tanpa pembayaran (3). Walaupun mereka telah dibuang ke negaraasing,menjadibudak,danAllahIsraeldihujat,tetapiumatIsraelakan mengenalTuhanyangmemanggilmereka(4-6). Tuhan sendiri siap untuk membawa mereka keluar dari tanah pembuangan dan kembali ke tanah perjanjian (11-12). Mereka tidak perlu takut karena Tuhansendiriyangmembimbingdanmelindungikeluarnyamereka. Umat Tuhan juga dipersiapkan untuk mengemban tanggungjawab menjadi pembawa berita baik bagi semua bangsa. Mereka akan diberkati (7) dan mereka akan didukung oleh banyak orang yang kemungkinan besar orangorangyangtidakmengenalAllahIsrael(8).Merekatelahmelihatbetapakuat dan perkasa Tuhan yang telah kembali bertakhta di Sion (10), telah mengembalikan reruntuhan Yerusalem, memberikan penghiburan, dan menebusmereka(8b-9). Di dalam Kristus, Tuhan telah memanggil kita orang berdosa dari kehidupan yangtidakmengenalTuhankepadakehidupanbaru.Saatkitamasihberdosa, Tuhan telah mati di salib untuk kita (Rm.5:8). Dia telah menebus kita dan memanggil kita untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Paulus di Roma 10:15 (Yes. 52:7) menegaskan betapa penting tugas kita sebagai pembawa kabar berita keselamatan bagi dunia, yaitu sampai ke ujung bumi (Kis. 1:8). Tugas untuk menjadi pembawa kabar baik atau berita damai selalu berkumandang dalam setiap gerak langkah pengikut Kristus. Dalam mingguminggu adventus ini, kita maknai kehidupan beriman dengan meletakkan orientasi hidup kita kepada Kristus Yesus yang kita akan sambut melalui peristiwanatal.Lebihdaripadaitu,mingguadventusinikitapakaiuntukselalu berjaga-jaga dan mempersiapkan diri untuk menyambut peristiwa iman yang besaryaitukedatanganKristuskembali. Mari menjalani masa penyadaran diri dan pertobatan dengan selalu besedia memperbaikihidupkitaagarselalumenjadiserupadenganKristus.