Gereja dan Kita Gereja dan Kita Gereja dari kata EKKLESIA, yang artinya “dipanggil keluar”, artinya kumpulan orang-orang yang dipanggil keluar dari dunia orang berdosa untuk dikuduskan, dilatih, dilengkapi dan diutus kembali untuk menjalankan misi kerajaan Allah, menjadi garam dan terang dunia, memberitakan Kabar Keselamatan bagi orang yang belum percaya. Pada umumnya orang yang ke gereja dengan motifasi ingin mendapat berkat jasmani maupun rohani, secara materiil maupun moril. Sekalipun dia “menyembah” Tuhan, tetapi Tuhan dijadikan alat untuk memenuhi segala keinginannya. Sikap seperti ini adalah sikap anthropocentris (berpusat pada manusia) dan paganisme (penyembahan berhala). Ada juga orang yang kelihatannya lebih rohani. Ia merasa tidak perlu datang ke gereja. Ia lebih suka diam dirumah dan beribadah sendirian sambil mendengar atau menyaksikan kotbah lewat radio, televisi, maupun baca buku. Bagi dia itu sudah cukup karena dia bisa bertumbuh melalui hal-hal tersebut termasuk baca Alkitab setiap hari. Ada juga yang ke gereja dianggap sebagai nonton bioskop atau ke restoran. Dimana dia bisa mencari pengkotbah-pengkotbah yang menyenangkan dan menghibur atau memuaskan dirinya. Bagi dia percuma datang ke gereja kalau pengkotbahnya hanya itu-itu saja, apalagi 1/3 Gereja dan Kita kalau pengkotbahnya tidak bermutu atau berkualitas sesuai dengan selera dan levelnya. Selain itu ada yang menganggap gereja sebagai kumpulan sosial. Dengan kita ke gereja, teman kita bisa lebih banyak dan ada berbagai aktifitas antara lain arisan, olah raga, mengunjungi panti asuhan, saling membantu jemaat yang kesusahan, ada lomba masak dan lain-lain. Semua contoh di atas adalah penyimpangan dari fungsi gereja yang sebenarnya. Gereja adalah “persekutuan” orang-orang yang sudah dilahirkan kembali, yang bertobat menerima Yesus Kristus sebagai TUHAN dan Juru Selamat. dilatih dan dilengkapi oleh kebenaran firman Tuhan, sehingga bertumbuh makin dewasa oleh pekerjaan Roh Kudus yang terus menerus memperbaharui setiap anak-anakNya dan di utus kembali untuk menjadi saksi-saksi Kristus di tengah-tengah dunia ini. Dengan demikian tidak mungkin anak Tuhan bertumbuh secara individualis, karena kita adalah keluarga Allah yang telah dipersatukan oleh darah Kristus, anggota tubuh Kristus yang saling membutuhkan satu dengan yang lain dalam bertumbuh bersama. Kita datang ke gereja bukan untuk memperoleh berkat-berkat anthropocentric, tetapi untuk menjadi saluran berkat dan memuliakan nama Tuhan (theocentric). Kita dilengkapi dalam pertumbuhan iman yang benar supaya kita dapat menerjemahkan iman Kristen dalam setiap aspek kehidupan manusia ditengah-tengah masyarakat. Kita sebagai 2/3 Gereja dan Kita anak-anak Tuhan adalah orang-orang yang sudah dibeli dan harganya telah lunas dibayar oleh darah Kristus, sehingga kita bukan milik kita sendiri, tetapi hidup kita adalah milik Allah dan untuk Allah. Jadi hidup kita bukan untuk menjalankan misi kita secara pribadi, tetapi menjalankan misi Kerajaan Allah. Dalam mewujudkan gereja yang sehat dan menjalankan fungsinya, maka seharusnyalah setiap anggota tubuh Kristus menyadari akan panggilan Tuhan bagi kehidupannya untuk menjadi batu-batu hidup bagi pembangunan rumah rohani. Gereja adalah milik Tuhan dan bukan milik manusia, gereja didirikan dan dipelihara oleh Tuhan dan bukan karena jasa manusia. Banyak orang merasa gereja membutuhkan dirinya dan dia merasa terlalu banyak jasa yang diberikannya kepada Tuhan. Tetapi yang benar adalah bukan Tuhan yang membutuhkan manusia, tetapi manusia yang membutuhkan Tuhan. Tuhan memberkati Pdt. Ir. Andi Halim, S.Th. 3/3