BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Penelitian ini dibuat dengan berbagai referensi dari penelitian dan jurnal- jurnal yang sudah ada untuk dijadikan pedoman dan perbandingan mengenai pentingnya social media baik untuk individu, instansi perusahaan maupun masyarakat serta manfaat yang akan didapat jika menggunakan social media. Berikut daftar penelitian sebelumnya yang dipakai sebagai referensi: Tabel 2.1 Tabel Penelitian Sebelumnya (State of the Art) No Nama Judul Penelitian Metodologi Penulis 1 NewsRx Penjelasan dan Hasil Penelitian Useful Social Media; Literatur Memberikan Useful Social Media: Review wawasan American Express, Whole bagaimana Foods Market, Dell, Gap membuat sebagian and Boeing among 25 besar More Corporate Industry berkembang Leaders Meeting to melalui media Debate Social Media sosial. Penulis Marketing's Worth (2012) mencakup perusahaan dasar- dasar media sosial, masalah hukum dan kepatuhannya serta memahami bagaimana media sosial Kebutuhan bekerja. untuk retensi pelanggan sangat tinggi oleh karena 7 itu 8 perusahaan bisa menggunakan media untuk meminimalkan biaya pengeluaran. Media sosial kini menjadi suatu bisnis-kritis. 2 Evans, Social Media Marketing; Literatur Social media kini Liana Li. Strategies for Engaging in Review banyak Facebook, Twitter & dimanfaatkan oleh Other Social Media.(2010) marketing, dan itu merupakan sebuah strategi untuk meningkatkan media social seperti Facebook, Twitter dan sosial media lainnya. Memberikan wawasan mengenai branding pesan dan yang integrasikan alat di ke pemasaran tradisional seperti TV, radio dalam pemasaran sosial. ke strategi media 9 3 Danes, Lisa SOCIAL MEDIA Literatur Banyak orang Marketing Done Right Review berbisnis yang (2010) (http://search.proquest. com/docview/762700487? accounted=31532) sukses menggunakan situs media sosial seperti facebook dan twitter untuk menjual suatu barang dan tetap terhubung dengan konsumennya. Media sosial pemasaran adalah cara yang semakin populer dan terjangkau untuk mendapatkan nama bisnis di luar sana. Media sosial pemasaran mendapat dari yang respon pelanggan sudah ada dan selain untuk branding, situs media sosial menawarkan penjual sebuah kesempatan yang unik untuk menyebarkan pengalaman mereka dengan 10 pelanggan. menawarkan mereka informasi yang berguna tentang cara benar menggunakan dan memelihara peralatan mereka menunjukkan anda adalah mitra yang berguna. 4 Brown, Rob Public Relations and The Literatur Praktik Social Web; Using Social Review Relations Public telah Media and Web 2.0 in berubah Communications. (2009) dunia online Web (http://search.proquest. com/docview/199737374? accounted=31532) menjadi 2.0 dimana massa memiliki banyak kontrol dan cara orang komunikasi ber telah berubah. Membahas komunikasi baru seperti Blog, Wiki, RSS feed, podcasting, sosial networking, bookmark sosial, Facebook, MySpace, LinkedIn dan situs lainnya, dan bagaimana menggunakannya. 11 5 Tuten, Tracy Social Media Marketing in Literatur Memberikan L Review wawasan a Web 2.0 World. (2008) mengenai (http://search.proquest. com/docview/1997373 74?accountid=31532) bagaimana iklan online dapat melibatkan konsumen dengan Web 2.0, dan munculnya media sosial pemasaran. Bagaimana membangun branding dengan jaringan sosial, membangun merek dengan media berita sosial, juga dampak dari media sosial. 6 Winnadari Pengaruh Pengelolaan Penelitian Dari hasil Indri Lestari Social Media Twitter Kuantitatif penelitian Terhadap Citra pengaruh Summarecon Mal Serpong pengelolaan social (Periode Februari – April media 2013). terhadap (http://library.binus.ac.id/ twitter citra Summarecon Mal Serpong Collections/ethesis_detail/ dipengaruhi 2013-2-01038-MC) sebesar 55,2%. Sisanya sebesar 44,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti 12 dan tidak dijelaskan dalam penelitian ini, juga terdapat hubungan yang kuat antara pengelolaan social media twitter dengan citra Summarecon Mal Serpong. Nilai Korelasi kedua variable tersebut adalah sebesar 0,743. Nilai tersebut menunjukan hubungan yang kuat berdasarkan table nilai koefisien korelasi dimana pada range 0,71 – 0,90 memberikan penjelasan hubungan kuat. kedua yang Hubungan variable searah, maksudnya adalah jika pengelolaan social media baik, maka citra pun baik. 13 2.2 Landasan Konseptual Landasan konseptual yang akan digunakan adalah : 2.2.1 Komunikasi 2.2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan hal yang esensial di dalam kehidupan manusia. Segala kegiatan yang kita lakukan pasti menggunakan komunikasi, dari mulai komunikasi yang sederhana hingga yang kompleks. Tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi juga dilakukan dalam kehidupan organisasi. Komunikasi (Effendy, 2011:9) adalah proses dimana penyampaian pesan (message) dari sumber (komunikator) dengan memakai alat (media) tertentu kepada penerima pesan (komunikan). Komunikasi diartikan pula sebagai proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahukan atau mengambil sikap, pendapat atau perilaku baik secara lisan maupun tidak langsung melalui media. Menurut Warren Kendall Agee, Phillip H. Ault dan Edwin Emery dalam (Miller, 2005:4) komunikasi diantara manusia adalah seni memindahkan informasi, ide-ide dan sikap dari seseorang kepada orang lain. (The art of transmitting information, ideas, and attitudes from one person to another.) Menurut Carl I. Hovland dalam (Effendy, 2008: 10), komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain (communication is the process to modify the behavior of other individuals). Akan tetapi, seseorang akan dapat mengubah sikap, pendapat, atau perilaku orang lain apabila komunikasinya itu memang komunikatif. 14 Berdasarkan tiga definisi komunikasi yang telah peneliti jabarkan di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian pesan antara satu individu ke individu lainnya dengan menggunakan media tertentu yang bertujuan untuk memindahkan informasi serta mengubah sikap, pendapat, atau perilaku. 2.2.2 Public Relations 2.2.2.1 Pengertian Public Relations Di zaman modern seperti saat ini, Public Relations adalah salah satu fungsi manajemen terpenting dalam sebuah perusahaan. Griswold dalam (Ardianto, 2011:9) menyatakan bahwa Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi publik, memperkenalkan berbagai kebijakan dan prosedur dari suatu individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan membuat perencanaan, serta melaksanakan suatu program kerja dalam upaya memperoleh pengertian dan pengakuan publik. Sukatendel dalam (Soemirat & Ardianto, 2010:112) menawarkan definisinya, yaitu Public Relations adalah salah satu metode komunikasi untuk menciptakan citra positif dari mitra organisasi atas dasar menghormati kepentingan bersama. Sedangkan Frank Jenkins (Morissan, 2010:8) mendefinisikan Public Relations sebagai “sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik ke dalam maupun ke luar antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian”. Setelah menjabarkan pendapat para pakar mengenai Public Relations di atas, peneliti menyimpulkan bahwa Public Relations adalah suatu kegiatan atau pekerjaan dalam sebuah manajemen perusahaan yang bertujuan untuk menjadi jembatan antara 15 perusahaan dengan publiknya serta membangun citra positif perusahaan di mata publik. Pengertian Public Relations memiliki kaitan yang cukup besar dengan penelitian ini karena Restylane memiliki Public Relations yang bertugas untuk menjaga hubungan internal (dalam perusahaan) maupun melakukan serta menjaga hubungan dengan publik melalui media massa. 2.2.2.2 Fungsi Public Relations Beberapa definisi Public Relations di atas mengarahkan pada tugas-tugas Public Relations yang cukup signifikan dalam sebuah organisasi. Fungsi utama Public Relations dalam (Nova, 2009:38) adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antar-lembaga (organisasi) dengan publiknya, internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga organisasi. Sedangkan menurut pakar Humas Internasional, Cutlip & Center, and Canfield dalam (Ruslan, 2010:19) fungsi Public Relations dapat dirumuskan, sebagai berikut: 1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga atau organisasi). 2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran. 3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang mewakilinya, atau sebaliknya. 16 4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama. 5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta dari pesan/organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak. Dari penjabaran di atas, peneliti menyimpulkan bahwa Public Relations berfungsi untuk menjembatani hubungan komunikasi baik secara internal maupun eksternal. Dalam melakukan kegiatan komunikasi, Public Relations harus terlebih dahulu mengerti tugas-tugas serta khalayak yang akan dihadapi. 2.2.3 Marketing Public Relations / MPR 2.2.3.1 Definisi Marketing Public Relations Menurut Kotler dan Keller dalam buku Manajemen Pemasaran, “Pemasaran adalah mengidentifikasikan dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial.” (2009:5) Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah “memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.” Philip Kotler adalah orang yang pertama kali memunculkan konsep Mega Marketing yang merupakan perpaduan antara kekuatan PR dan Marketing Mix. Kemudian muncul istilah Public Relations Marketing (MPR) sebagai pengembangan tahap berikutnya dari konsep Mega Marketing yang di populerkan oleh Thomas L. Haris (1991). “Marketing Public Relations is the process of planning and evaluationg programs, that encourage purchase and customer through credible communication of information and impression that identify companies and their products with the needs, concerns of customer”. (Sitepu & Faulina, 2011) Marketing Public Relations adalah sebuah proses perencanaan dan pengevaluasian program yang merangsang penjualan pelanggan. Hal tersebut dilakukan melalui pengkomunikasian informasi yang kredibel dan kesan-kesan yang dapat menghubungkan perusahaan, produk dengan kebutuhan serta perhatian 17 pelanggan). Secara umum, pengertian MPR antara lain; merupakan proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang pembelian dan kepuasaan konsumen melalui pengkomunikasian informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan yang positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan indentitas perusahaan atau produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan dari para konsumennya. Seiring dengan semakin berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan, maka pengertian marketing atau pemasaran disini tidak lagi diartikan dalam pengertian yang sempit. Pemasaran berkaitan dengan banyak aspek perluasan pengaruh, informatif, persuasif, dan edukatif baik dari segi perluasan pemasaran suatu barang atau jasa. Program MPR ini disatu sisi merupakan upaya untuk mendorong publik untuk membeli, sekaligus memberikan nilai-nilai (value) atau kepuasan pelanggannya yang telah memakai produk atau jasa tersebut. Jadi tidak semata-mata program marketing hanya dianggap sebagai sarana pemasaran dan berlanjut pada distribusi penjualan produk atau jasa saja. Padahal dibalik itu, marketing PR harus memiliki kiat agar publik open mind terhadap nilai – nilai dan persepsi positif perusahaan, barulah berlanjut pada pembelian produk atau jasa. 2.2.3.2 Tujuan Marketing Public Relations Rosady Ruslan (Dalam Iman Mulyana, 2005) mengemukakan Marketing Public Relations mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Menumbuhkembangkan citra perusahaan positif public eksternal atau masyarakat dan konsumen. 2. Mendorong tercapainya saling penegrtian antara publik sasaran dengan perusahaan 3. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relations 4. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek 5. Mendukung bauran pemasaran 18 2.2.3.3 Strategy Marketing Public Relations Ada tiga strategi dasar MPR, yaitu push/pull/pass strategy. Strategi ini mendorong pergerakan produk ke pasar melalui promosi atau insentif kepada distributor, agen, dan pengecer (push strategy), serta menarik permintaan konsumen melalui iklan dan promosi (pull strategy), sudah lazim digunakan di dunia pemasaran. Akan tetapi, Tom Harris mengenalkan strategi membuka sekat yang mengganggu hubungan baik antara perusahaan atau produk dan berbagai pihak terkait (stakeholder). Strategi ini umumnya dijalankan oleh pelaku kehumasan yang dikenal dengan pass strategy. 1. Push Strategy Target/sasaran: Sales force, dealer, distributor, pengecer/ Penerapan teknik: trade show/expo, publikasi, penerbitan 2. Pull Strategy Target/sasaran: konsumen atau pemakai produk Penerapan teknik: pameran/expo, media sampling, event/visit, survei, publikasi newsletter, iklan produk, layanan masyarakat 3. Pass Strategy Target/sasaran: pemerintahan LSM/tokoh pembentuk opini, konsumen sebagai masyarakat Penerapan teknik: menakar isu, aktivitas kepedulian, komunikasi, sumbangan, sponsorship Strategi mendorong produk melalui agresivitas distributor, agen, dan pengecer (push strategy) biasanya dilakukan untuk merangsang mereka memesan produk, memajang, dan aktif mempromosikan kepada calon pembeli. Strategi ini efektif jika produk cukup dikenal konsumen setelah melalui kampanye iklan dan promosi (pull strategy) sehingga permintaan konsumen mudah dibangkitkan. Jadi, kedua strategi ini idealnya dipadukan agar tercipta sinkronisasi. Pelaku MPR memperkuat kampanye melalui publikasi, event, atau pameran, hingga iklan layanan masyarakat yang empatik. Strategi pelaku kehumasan yang bersinggungan dengan dunia pemasaran (pass strategy) berupaya membobol tembok penghalang dari kalangan tokoh, pejabat 19 pemerintahan, pembentuk opini, atau konsumen sendiri yang menolak ide atau pesan-pesan pemasar (blocking customer) karena mungkin belum sepenuhnya mendapat informasi yang memadai. (Alifahmi, Marketing Communication Orchestra, 2008, hal. 78-79) Penelitian ini membahas mengenai strategi MPR dalam pengelolaan akun social media. Social media termasuk pada kategori Pass Strategy, dimana tujuannya adalah untuk mempengaruhi persepi publik terhadap suatu merek. MPR tidak saja berfungsi menyampaikan informasi kepada publik, tetapi juga mengedukasi mereka tentang produk dimaksud dalam memenuhi kebutuhan mereka. Disini peranan PR adalah membantu menjual produk (hard product) dari sisi soft product. Fungsi marketing adalah mengkomunikasikan produk barang dan jasa kepada pasar. Public relations menekankan kepada publik organisasi. Tujuan utama marketing adalah menghasilkan uang dengan meningkatkan kurva kebutuhan publik. Tujuan utama public relations adalah untuk menghemat uang organisasi dengan membangun hubungan dengan publik yang mendukung organisasi untuk mencapai misinya seperti yang dijelaskan James E. Grunig yang dikutip oleh Wilcox dan Cameron (2006) dalam Wenats (2012:112). 2.2.3.4 Peran dan fungsi Marketing Public Relations/MPR “MPR can raise awareness, inform, interest, excite, educate, generate understanding, build trust, encourage loyalty and event help generate sales – and outcome not oven associated with PR activities. MPR can help to introduce new products and defend others at risk. In particular, space MPR can raise visibility and develop corporate and product credibility in ways that other promotional tools cannot. MPR should not be considered an afterthought to other elements in the marketing communications mix; it is an integral and important part of the mix. Many times, MPR is able to achieve marketing communications out come that chould not be afforded through other promotional means”. Jika diiartikan menjadi MPR dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan informasi, kesukaan, edukasi, membangun pemahaman, kepercayaan, mendorong loyalitas bahkan dapat membantu menghasilkan penjualan yang tidak bisa sering dilakukan oleh seorang praktisi PR. MPR dapat membantu memperkenalkan suatu produk baru dan mempertahankan dari segala resiko yang ada. Secara khusus, MPR dapat meningkatkan visibilitas dan mengembangkan kredibilitas perusahaan dan produk. MPR tidak bisa dianggap sama dengan unsur-unsur lain dalam bauran 20 komunikasi pemasaran, melainkan merupakan bagian integral dan penting dari bauran tersebut. MPR mampu mencapai hasil komunikasi pemasaran yang tidak bisa diberikan melalui cara-cara promosi lainnya. (Pickton & Broderick, 2005) 2.2.3.5 Keuntungan dan Kerugian Marketing Public Relations Beberapa keuntungan dan kekurangan yang dijelaskan Thomas L. Harris terkait penggunaan Marketing Public Relations adalah sebagai berikut. A. Keuntungan: 1. Merupakan cara efektif untuk mencapai suatu pasar 2. Merupakan cara efektif untuk mengelola public relations 3. Adanya dukungan dari kelompok independen/kelompok kepentingan dan tujuan pihak ketiga yang tidak memiliki asosiasi dengan produk 4. Mendukung tercapainya kredibiltas 5. Mendukung program periklanan melalui pembuatan pesan yang lebih kredibel. B. 6. Mendukung keterlibatan media dalam komunikasi dengan konsumen 7. Mempengaruhi opini dari pembuat berita/opinion leader/trendsetter. Kekurangan: 1. Kurangnya kontrol pada media 2. Sulitnya untuk menempatkan slogan dalam alat periklanan lainnnya 3. Tidak ada jaminan pengalokasian berita media dan sekaligus penggunaan ruang media. 2.2.3.6 Proses Aktifitas Marketing Public Relations Proses kegiatan MPR ada yang berjangka pendek namun terencana, ada juga yang dilakukan secara simulan dalam jangka panjang. Proses aktifitas MPR tersebut meliputi Planning, management, media relations, publicity, publications, corporate communications, public affairs and community relations, lobbying, sponsorship/donations, events management, crisis management, research and analysis. (Pickton & Broderick, 2005). Dalam penelitian ini, Aktifitas MPR yang akan dibahas adalah hanya berfokus pada aktifitas Management, yakni proses 21 pelaksanaan dalam mengelola akun social media merek Hammer oleh PT Kolibriium Kreasi Media. Keterkaitan MPR dalam cakupan umum Public Relations dan Marketing menurut David Pickton dan Amanda adalah sebagai berikut : Public Relations Corporate PR Marketing Marketing Communications Marketing PR Corporate MPR Gambar 2.1 Product MPR Keterkaitan PR dan Marketing Sumber : (Pickton & Broderick, 2005) Dari bagan diatas Marketing Public Relations adalah bagian dari Public Relations yang juga termasuk dalam cakupan Marketing Communications. MPR menjalankan tugas-tugas Public Relations hanya dari sisi marketing, dapat membantu menghasilkan penjualan yang tidak bisa sering dilakukan oleh seorang praktisi PR. 2.2.4 Konsep Media Baru (New Media) New media (media baru) diartikan sebagai salah satu bentuk komunikasi interaktif yang menggunakan internet. Media baru memungkinkan setiap orang dapat menciptakan sesuatu, memodifikasinya, dan saling berbagi hal tersebut dengan orang lain, dengan menggunakan media yang relatif sederhana yang boleh didapatkan dengan murah atau bahkan gratis. Yang terpenting adalah media baru memerlukan adanya komputer atau mobile devices dengan akses internet (Syaukat dan Imanjaya, 2011: 1197). 22 Dalam perspektif studi media atau komunikasi massa, media online menjadi objek kajian teori “media baru” (Romli, 2012: 31). Media baru menciptakan sesuatu yang terlihat seperti interaksi, tetapi tidak mirip dengan interaksi tatap muka yang sebenarnya. Malahan, media baru menciptakan interaksi dengan simulasi komputer (Littlejohn dan Foss, 2009: 415). Media baru dapat membantu orang-orang dalam aktivitas seperti: 1. Connect people, menghubungkan seseorang dengan orang lain (keluarga, teman, dan lainnya) juga menghubungkan seseorang dengan informasi dan jasa (layanan). 2. Collaborate with other people, berkolaborasi dengan orang lain, termasuk di dalamnya dengan orang-orang dalam organisasi tempat seseorang beraktifitas atau dengan komunitasnya. 3. Create, menciptakan atau membuat konten baru, jasa (layanan), masyarakat dan saluran-saluran komunikasi yang dapat membantu seseorang memberikan informasi dan layanan (Syaukat dan Imanjaya, 2011: 1197). Keunggulan dari media baru (new media) dibandingkan media fisik, menurut Yoneji Masuda (dalam Syaukat dan Imanjaya, 2011: 1197), antara lain adalah: 1. Informasi di media ini tidak consumable. Materi itu akan terus hadir walau sudah digunakan. Para pengguna yang berbeda bisa memanfaatkan informasi ini berkali-kali. 2. Informasinya bersifat non-transferable. Informasi bisa diberikan kepada pengguna lain tetapi pengguna aslinya masih bisa memilikinya. 2.2.5 Konsep Social Media Kata “media” pada social media datang dari “medium” atau wadah dimana orang dapat saling terhubung dan menjalin interaksi sosial (Aditya et al, 2013: 13). Social media adalah tempat, alat bantu, layanan yang memungkinkan individu untuk mengekspresikan diri mereka untuk bertemu dan berbagi dengan rekan lainnya melalui teknologi internet (Kurniali, 2011: 170-171). 23 Interaksi manusia dalam dunia social media dan kekuatan social media saat ini sudah sedemikian besar. Terutama dalam hal menyampaikan ide, pemikiran, atau informasi yang sangat cepat (Aditya et al, 2013: 41 - 42). Misalnya, kini untuk mengakses twitter, khalayak bisa melakukannya dimana saja dan kapan saja, bisa dengan hanya menggunakan sebuah mobile phone, ditambah murahnya biaya koneksi. Social media telah menjadi bagian dari kehidupan manusia modern saat ini. Dalam cuplikan berita Kompas, 26 Desember 2011 (dalam Romli, 2012: 103) diperkirakan yang akan menjadi tren adalah 3S, yakni Social, Share, dan Speed. “Social” adalah bagaimana seseorang terhubung dengan orang lain dan saling berbagi. “Share” adalah bagaimana seseorang membagikan pengalamannya kepada orang lain, mealalui teks, foto, video, apa pun itu, melalui jejaring sosial. “Speed” adalah bagaimana jejaring sosial bisa memberikan informasi yang sangat cepat, melebihi kecepatan wartawan menuliskan berita. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein 2010 mendefinisikan social media sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun diatas dasar ideology dam teknologi Web 2.0 dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content (dalam Romli 2014:104). Kini kecepatan informasi di media sosial nampaknya sudah menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita. Kalangan media konvensional pun menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi yang dibuat para wartawannya (Romli, 2012: 104). 24 2.2.5.1 Fungsi dari Social Media : Gambar 2.2 Fungsi-Fungsi Social Media Sumber : (http://www.citeworld.com/socialcollaboration/20596/why-everycompany-needs-social-media-specialist, 22 juli 13, 21.40) Jika dikaitkan dengan penelitian ini, social media memiliki fungsi untuk mensosialisasikan atau bisa dikatakan untuk melakukan re-branding merek Hammer. Melalui social media (facebook & twitter) yang dipilih oleh PT Kolibriium Kreasi Media untuk mengelola akun social media merek Hammer, PT Kolibriium Kreasi Media berusaha memberikan pesan (message) yang jelas untuk kebutuhan informasi konsumen/calon konsumen akan merek Hammer , menghibur (entertainment) dengan cara seperti memberikan kuis-kuis dan hadiah menarik, membuat konten yang bersifat interaktif sehingga bisa mendapatkan umpan balik (feedback) secara langsung. Bukan hanya itu saja, fungsi dari social media lainnya seperti adverstising dimanfaatkan agar strategi pengelolaannya efektif dan dilihat oleh banyak orang yang sebelumnya belum menjadi Fans dari Fanpage Hammer khusus nya Facebook. Melalui social media ini sangat diharapkan dapat membangun hubungan yang baik (connection) antara Hammer dan masyarakat/ konsumen. 25 2.2.5.2 Karakteristik Social Media Mayfield (dalam Tabroni, 2012: 162-163) mendefinisikan media sosial sebagai satu kelompok jenis baru dari media, yang mencakup karakter-karakter berikut ini: 1. Partisipasi Media sosial mendorong kontribusi dan umpan balik (feedback) dari setiap orang yang tertarik. Kemudian, tidak ada yang dapat membatasi seseorang untuk menjadi bagian dari media sosial. 2. Keterbukaan Setiap kata yang telah dipublikasikan di media sosial berpeluang untuk ditanggapi oleh orang lain karena pada dasarnya media sosial bersifat terbuka untuk siapa saja. Hampir tidak ada penghalang untuk mengakses dan membuat isi. 3. Percakapan Perbedaan yang mendasar antara media konvensional dengan media sosial adalah media konvensional bersifat menginformasikan (satu arah), sedangkan media sosial lebih pada percakapan dua arah atau lebih. 4. Komunitas Media sosial seringkali dimanfaatkan oleh komunitas masyarakat, baik terkait dengan pekerjaan, etnis, pendidikan, profesi maupun minat yang sama. Media sosial memberi peluang komunitas terbentuk dengan cepat dan berkomunikasi secara efektif. 5. Saling Terhubung Sifat dari media sosial itu berjejaring. Antara satu dengan yang lainnya akan saling terhubung. Keberhasilan media sosial terletak pada linklink yang menghubungkan media sosial dengan situs-situs, antar media sosial, juga orang per orang. 2.2.5.3 Jenis Social Media Setiap saat social media terus berkembang dan melakukan inovasi. Selalu ada yang baru dan menarik perhatian masyarakat. Terdapat contoh tujuh jenis media sosial yang ada di dunia maya: 26 1. Jejaring sosial, yaitu situs yang memberi fasilitas kepada penggunanya untuk membuat halaman web pribadi dan kemudian terhubung dengan teman-temannya untuk berbagi konten dan berkomunikasi. Contohnya: MySpace, Facebook, Linkendln, dan Bebo. 2. Blog, yaitu bentuk terbaik dari media sosial, berupa jurnal online atau media online dengan pemuatan tulisan terbalik, yaitu tulisan terbaru berada di halaman terdepan. 3. Wiki, yaitu website yang memperbolehkan siapa saja untuk mengisi atau mengedit informasi di dalamnya. Yang saat ini banyak digemari dan menjadi salah satu rujukan adalah Wikipedia. 4. Podcasts, yaitu berupa file-file audio dan video yang tersedia atau dapat diakses dengan cara berlangganan melalui Apple iTunes. 5. Forum, yaitu sebuah area untuk diskusi online, seputar topik, minat tertentu atau apa saja yang dapat diperbincangkan. Forum sudah ada jauh sebelum media sosial populer dan menjadi elemen yang kuat serta populer di kalangan komunitas online. 6. Komunitas konten, yaitu komunitas yang selalu berbagi isi atau konten jenis tertentu. Misalnya, flickr untuk foto-foto, YouTube untuk video, slideshare untuk presentasi, del.icio.us untuk link bookmark. 7. Microblogging, yaitu situs jejaring sosial yang dikombinasikan dengan blog, yang memberikan fasilitas bagi penggunanya untuk meng-update secara online melalui SMS, pesan instan, email, atau aplikasi. Contohnya Twitter (Tabroni, 2012: 164-165). Menurut Cavazza, media sosial terbagi menjadi beberapa kategori yaitu: 1. Alat bantu publikasi menggunakan blog (Typepad, Blogger), wiki (Wikipedia, Wikia, Wetpaint) dan portal citizen journalism (Digg, Newsvine); 2. Alat bantu berbagi untuk video (YouTube), gambar (Flickr), link (del.icio.us, Ma.gnolia), music (Last.fm, iLike), slide presentasi (Slideshare), review produk 27 (Crowdstorm, Stylehive) atau umpan balik produk (Feedback 2.0, GetSatisfaction); 3. Alat bantu diskusi seperti forum (PHPbb, vBulletin, Phorum), forum video (Seesmic), instant messaging (Yahoo! Messenger, Windows Live Messenger, Meebo) dan VoIP (Skype, Google Talk); 4. Jaringan sosial (Facebook, MySpace, Bebo, Hi5, Orkut), jaringan sosial spesifik (LinkedIn, Boompa), dan alat bantu untuk menciptakan jaringan sosial (Ning); 5. Alat bantu microblogging (Twitter, Pownce, Jaiku, Plurk, Adocu) dan layanan serupa (twitxr, tweetpeek); 6. Alat bantu agregasi sosial seperti lifestream (FriendFeed, Socializr, Socialthing!, lifestrea.ms, Profilactic); 7. Platform untuk hosting (Justin.tv, BlogTV, Yahoo! Live, UStream) dan ada layanan serupa untuk mobile (Qik, Flixwagon, Kyte, LiveCastr); 8. Dunia virtual (Second Life, Entropia Universe, There), 3D chats (Habbo, IMVU) dan dunia virtual khusus remaja (Stardoll, Club Penguin); 9. Platform game sosial (ImInLikeWithYou, Doof), portal game casual (Pogo, Cafe, Kongregate) dan jaringan sosial yang dimungkinkan dengan game (Three Rings, SGN); 10. MMO, massively multiplayer online (Neopets, Gaia Online, Kart Rider, Drift City, Maple Story) dan MMORPG, Massively multiplayer online role-playing game (World of Warcraft, Age of Conan) (dalam Kurniali, 2011: 171). Gambar 2.3 Pembagian Kategori Social Media Sumber: Kurniali, 2011: 171 28 2.2.5.4 Twitter 2.2.5.4.1 Pengertian Twitter Twitter merupakan layanan jejaring sosial dan microblogging (blog ringkas). Para pengguna memakainya untuk berkirim pesan dan membaca pesan yang tidak lebih dari 140 karakter saja, istilah yang digunakan untuk mengirimkan pesan disebut tweet. Karena pesan yang dikirimkan twitter sangat dibatasi (hanya 140 karakter) maka twitter disebut pula sebagai SMS Internet (Sulianta, 2011: 2). Gambar 2.4 Tampilan Homepage Twitter Sumber: https://twitter.com 2.2.5.4.2 Pengguna Twitter di Indonesia Twitter sekarang merambah lintas negara bahkan di Indonesia, twitter sedang naik daun. Sejak awal diciptakannya twitter, tidak terpikir untuk menjadi sepopuler saat ini, bahkan twitter sempat berada dalam kondisi ‘diam’. Twitter.com (dalam Sulianta, 2011: 3) mencatat data statistik kemajuan layanannya, salah satu yang dibanggakannya yaitu sewaktu informasi tweet mencapai 50 juta tweet setiap harinya per januari 2010 dan perkembangannya terus meningkat. Menurut data (GlobalWeb Index, 2014) pengguna akun twitter mencapai 904 juta dan Indonesia menyumbang sekitar 6,5% atau sekitar 58,7 juta akun. Bahkan Indonesia selalu berhasil memasukan sebuah hastag (topik perbincangan) menjadi trending topics di twitter. Trending topics adalah topik yang paling banyak di-tweet (diperbincangkan oleh para pengguna twitter di seluruh dunia). Data-data 29 tersebut menunjukan bahwa saat ini terbuka kesempatan yang luas bagi brand/ produk diperbincangkan di social media. Pontus Sonnerstedt, Direktur Senior Pengembangan Bisnis Yahoo! Asia Tenggara mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar periklanan terbesar di Asia Tenggara sehingga bisa dilihat bahwa Indonesia memiliki pangsa pasar online terbesar di Asia tenggara. 2.2.5.4.3 Kemudahan dan Kelebihan Twitter Kemudahan dan kelebihan twitter menarik perhatian para pengguna internet untuk bergabung dengan twitter. Empat faktor yang menjadi alasannya yaitu: 1. Keringkasan Hanya karakter ringkas saja yang dapat di publikasikan pada twitter (140 karakter), ini membuat informasi lebih mudah disebar dan dilihat. 2. Informasi bebas Informasi apapun yang terlintas bebas mengalir pada twitter, sifatnya spontan, apa adanya, bahkan personal. 3. Komunitas terbuka Hampir tidak ada pembatas untuk mengamati bahkan bersosialisasi dengan semua orang yang tergabung pada twitter. 4. Jejaring sosial yang membangun gudang data Berbagai informasi yang disebarkan di twitter lama-lama membentuk suatu pola yang juga menjadi informasi berbasis kekuatan massa yang menjelaskan minat dan tren. Berbeda dengan Facebook yang membatasi penggunanya untuk mengeksplorasi pengguna lain dengan pembatas pertemanan, twitter tidaklah demikian (Sulianta, 2012: 2) 30 2.2.5.5 Facebook Menurut (Kurniali, 2009 : 1) facebook adalah situs pertemanan populer yang berasal dari Amerika. Facebook menerima semua pengguna yang berusia lebih dari tiga belas tahun dan memiliki sebuah alamat email yang valid. Facebook memperkenankan para penggunanya untuk saling berbagi informasi, berhubungan dengan pengguna lain serta menciptakan brand awareness (Riese, Pennisi, & Major, 2011 : 1). Seperti yang diketahui, facebook adalah jaringan yang berorientasi pada pertemanan yang diciptakan oleh Mark Zucheberg pada tahun 2004. Sudah lebih dari 640 juta orang membuat profil pada layanan facebook dan hal ini menjadikan facebook sebagai social media terbesar di dunia. Penggunaan Facebook telah menciptakan banyak fungsi (Dominikus Juju & MataMaya Studio, 2009 : 3). Secara garis besar fungsi-fungsi tersebut yaitu : 1. Untuk menuliskan berbagai hal yang ingin ditulis tidak mewajibkan untuk menulis apa yang sedang dilakukan, dapat menuliskan apa saja mengenai perasaan anda. 2. Bisa digunakan untuk berbagi (share) foto, lagu, dan video kepada teman-teman. 3. Mencari teman-teman baru di dunia maya. 4. Bisa mengetahui kebiasaan apa saja yang dilakukan oleh public figure. 5. Mempopulerkan web atau blog yang dimiki dengan cara bebagi tautan (link) artikel yang dibuat pada twitter. 6. Bisa digunaan sebagai media advertise secara tidak langsung. 7. Bisa digunakan untuk mencari dukungan politik atau kampanye di dunia maya. 8. Bisa digunakan sebagai media informasi secara realtime, seperti memberikan informasi mengenai suatu bencana atau kejadian tertentu. 9. Bisa digunakan untuk berbisnis. 31 2.2.5.5.1 Kelebihan dan Kekurangan Facebook A. Kelebihan 1. Tampilannya lebih sederhana dan clean, tidak banyak iklan yang dipajang disana-sini, hanya ada dua iklan saja yang otomatis berubah. 2. Memiliki fasilitas tag foto, jadi dalam sebuah foto kita bisa memberikan keterangan pada foto tersebut, ketika kursor mouse di- arahkan tentu saja akan berisi keterangan mengenai apa yang ada dalam foto tersebut, seperti nama masing-masing orang yang ada dalam foto. 3. Memiliki aplikasi yang jumlahnya cukup banyak. 4. Memiliki fasilitas chat, yang memungkinkan penggunanya bisa chat secara langsung dengan friends jika sedang online. 5. Memiliki fasilitas untuk mengiklankan produk atau usaha yang kita miliki. 6. Proses request friend yang tidak rumit, untuk merequest cukup dengan mengadd dan memasukan kode captcha (security code) saja. 7. Informasi yang ditampilkan di facebook umumnya adalah data personality yang dibuat dengan benar. 8. Memiliki fasilitas Privacy Setting, kamu bisa men-setting siapa saja yang boleh mengakses informasi di profile kamu, dan siapa yang tidak diperbolehkan. B. Kekurangan 1. Uncustomize, artinya facebook belum mengijinkan usernya untuk memodifikasi template, warna, kursor, background dan lainnya. 2. Banyaknya aplikasi yang di pasang di facebook terkadang membuat aksesnya menjadi lebih lambat, untuk itu mendingan kamu sesuaikan saja aplikasi sesuai dengan kebutuhan. 3. Facebook terkadang lama untuk di akses, mungkin karena usernya sudah banyak. 4. Fitur chat yang masih sangat sederhana. 5. Banyak user facebook lama (old facebook) yang tidak menyukai tampilan facebook yang baru. (Dominikus Juju & MataMaya Studio, 2009 : 10). 32 2.3 Kerangka Konsep Komunikasi Public Relations Marketing Public Relations Perencanaan (Planning) Evaluasi (Evaluating) Pelaksanaan (Executing) (Fokus Penelitian) Social Media (Facebook & Twitter) Strategi MPR dalam Karakteristik Social Media : Pengelolaan Akun Social 1.Partisipasi Media merek Hammer 2.Keterbukaan 3.Percakapan 4.Komunitas 5.Saling terhubung Gambar 2.5 Kerangka Konsep Dalam kerangka konsep tersebut, dijelaskan bahwa praktisi MPR menjalankan strategi dalam pengelolaan akun social media merek Hammer dalam kegiatan executing (Pelaksanaan) yang akhirnya bisa dilihat apakah dari strategi yang sudah dilakukan akan terbentuk karakteristik social media itu sendiri.