7 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

advertisement
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1
Penelitian Sebelumnya
Penelitian ini dibuat dengan berbagai referensi dari penelitian dan jurnal-
jurnal yang sudah ada untuk dijadikan pedoman dan perbandingan mengenai
pentingnya social media baik untuk individu, instansi perusahaan maupun
masyarakat serta manfaat yang akan didapat jika menggunakan social media. Berikut
daftar penelitian sebelumnya yang dipakai sebagai referensi:
Tabel 2.1 Tabel Penelitian Sebelumnya (State of the Art)
No
Nama
Judul Penelitian
Metodologi
Penulis
1
NewsRx
Penjelasan dan
Hasil Penelitian
Useful Social Media;
Literatur
Memberikan
Useful Social Media:
Review
wawasan
American Express, Whole
bagaimana
Foods Market, Dell, Gap
membuat sebagian
and Boeing among 25
besar
More Corporate Industry
berkembang
Leaders Meeting to
melalui
media
Debate Social Media
sosial.
Penulis
Marketing's Worth (2012)
mencakup
perusahaan
dasar-
dasar media sosial,
masalah
hukum
dan kepatuhannya
serta
memahami
bagaimana media
sosial
Kebutuhan
bekerja.
untuk
retensi pelanggan
sangat tinggi oleh
karena
7
itu
8
perusahaan
bisa
menggunakan
media
untuk
meminimalkan
biaya pengeluaran.
Media sosial kini
menjadi
suatu
bisnis-kritis.
2
Evans,
Social Media Marketing;
Literatur
Social media kini
Liana Li.
Strategies for Engaging in
Review
banyak
Facebook, Twitter &
dimanfaatkan oleh
Other Social Media.(2010)
marketing, dan itu
merupakan sebuah
strategi
untuk
meningkatkan
media
social
seperti Facebook,
Twitter dan sosial
media
lainnya.
Memberikan
wawasan
mengenai
branding
pesan
dan
yang
integrasikan
alat
di
ke
pemasaran
tradisional seperti
TV,
radio
dalam
pemasaran
sosial.
ke
strategi
media
9
3
Danes, Lisa
SOCIAL MEDIA
Literatur
Banyak
orang
Marketing Done Right
Review
berbisnis
yang
(2010)
(http://search.proquest.
com/docview/762700487?
accounted=31532)
sukses
menggunakan situs
media
sosial
seperti
facebook
dan twitter untuk
menjual
suatu
barang dan tetap
terhubung dengan
konsumennya.
Media
sosial
pemasaran adalah
cara yang semakin
populer
dan
terjangkau
untuk
mendapatkan nama
bisnis di luar sana.
Media
sosial
pemasaran
mendapat
dari
yang
respon
pelanggan
sudah
ada
dan selain untuk
branding,
situs
media
sosial
menawarkan
penjual
sebuah
kesempatan
yang
unik
untuk
menyebarkan
pengalaman
mereka
dengan
10
pelanggan.
menawarkan
mereka informasi
yang
berguna
tentang cara benar
menggunakan dan
memelihara
peralatan
mereka
menunjukkan anda
adalah mitra yang
berguna.
4
Brown, Rob
Public Relations and The
Literatur
Praktik
Social Web; Using Social
Review
Relations
Public
telah
Media and Web 2.0 in
berubah
Communications. (2009)
dunia online Web
(http://search.proquest.
com/docview/199737374?
accounted=31532)
menjadi
2.0 dimana massa
memiliki
banyak
kontrol dan cara
orang
komunikasi
ber
telah
berubah.
Membahas
komunikasi
baru
seperti Blog, Wiki,
RSS
feed,
podcasting, sosial
networking,
bookmark sosial,
Facebook,
MySpace, LinkedIn
dan situs lainnya,
dan bagaimana
menggunakannya.
11
5
Tuten, Tracy Social Media Marketing in
Literatur
Memberikan
L
Review
wawasan
a Web 2.0 World. (2008)
mengenai
(http://search.proquest.
com/docview/1997373
74?accountid=31532)
bagaimana
iklan
online
dapat
melibatkan
konsumen dengan
Web
2.0,
dan
munculnya media
sosial pemasaran.
Bagaimana
membangun
branding
dengan
jaringan
sosial,
membangun merek
dengan
media
berita sosial, juga
dampak dari media
sosial.
6
Winnadari
Pengaruh Pengelolaan
Penelitian
Dari
hasil
Indri Lestari
Social Media Twitter
Kuantitatif
penelitian
Terhadap Citra
pengaruh
Summarecon Mal Serpong
pengelolaan social
(Periode Februari – April
media
2013).
terhadap
(http://library.binus.ac.id/
twitter
citra
Summarecon Mal
Serpong
Collections/ethesis_detail/
dipengaruhi
2013-2-01038-MC)
sebesar
55,2%.
Sisanya
sebesar
44,8% dipengaruhi
oleh
faktor
lain
yang tidak diteliti
12
dan
tidak
dijelaskan
dalam
penelitian ini, juga
terdapat hubungan
yang kuat antara
pengelolaan social
media
twitter
dengan
citra
Summarecon Mal
Serpong.
Nilai
Korelasi
kedua
variable
tersebut
adalah
sebesar
0,743.
Nilai
tersebut
menunjukan
hubungan
yang
kuat
berdasarkan
table
nilai
koefisien korelasi
dimana pada range
0,71
–
0,90
memberikan
penjelasan
hubungan
kuat.
kedua
yang
Hubungan
variable
searah, maksudnya
adalah
jika
pengelolaan social
media baik, maka
citra pun baik.
13
2.2 Landasan Konseptual
Landasan konseptual yang akan digunakan adalah :
2.2.1 Komunikasi
2.2.1.1 Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan hal yang esensial di dalam kehidupan manusia.
Segala kegiatan yang kita lakukan pasti menggunakan komunikasi, dari mulai
komunikasi yang sederhana hingga yang kompleks. Tidak hanya dalam kehidupan
sehari-hari, komunikasi juga dilakukan dalam kehidupan organisasi.
Komunikasi (Effendy, 2011:9) adalah proses dimana penyampaian pesan
(message) dari sumber (komunikator) dengan memakai alat (media) tertentu kepada
penerima
pesan
(komunikan).
Komunikasi
diartikan
pula
sebagai
proses
penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahukan
atau mengambil sikap, pendapat atau perilaku baik secara lisan maupun tidak
langsung melalui media.
Menurut Warren Kendall Agee, Phillip H. Ault dan Edwin Emery dalam
(Miller, 2005:4) komunikasi diantara manusia adalah seni memindahkan informasi,
ide-ide dan sikap dari seseorang kepada orang lain. (The art of transmitting
information, ideas, and attitudes from one person to another.)
Menurut Carl I. Hovland dalam (Effendy, 2008: 10), komunikasi adalah
proses mengubah perilaku orang lain (communication is the process to modify the
behavior of other individuals). Akan tetapi, seseorang akan dapat mengubah sikap,
pendapat, atau perilaku orang lain apabila komunikasinya itu memang komunikatif.
14
Berdasarkan tiga definisi komunikasi yang telah peneliti jabarkan di atas, dapat
disimpulkan bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian pesan antara satu
individu ke individu lainnya dengan menggunakan media tertentu yang bertujuan
untuk memindahkan informasi serta mengubah sikap, pendapat, atau perilaku.
2.2.2
Public Relations
2.2.2.1 Pengertian Public Relations
Di zaman modern seperti saat ini, Public Relations adalah salah satu fungsi
manajemen terpenting dalam sebuah perusahaan. Griswold dalam (Ardianto, 2011:9)
menyatakan bahwa Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi
publik, memperkenalkan berbagai kebijakan dan prosedur dari suatu individu atau
organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan membuat perencanaan, serta
melaksanakan suatu program kerja dalam upaya memperoleh pengertian dan
pengakuan publik.
Sukatendel dalam (Soemirat & Ardianto, 2010:112) menawarkan definisinya,
yaitu Public Relations adalah salah satu metode komunikasi untuk menciptakan citra
positif dari mitra organisasi atas dasar menghormati kepentingan bersama.
Sedangkan Frank Jenkins (Morissan, 2010:8) mendefinisikan Public
Relations sebagai “sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang
terencana, baik ke dalam maupun ke luar antara suatu organisasi dengan semua
khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada
saling pengertian”.
Setelah menjabarkan pendapat para pakar mengenai Public Relations di atas,
peneliti menyimpulkan bahwa Public Relations adalah suatu kegiatan atau pekerjaan
dalam sebuah manajemen perusahaan yang bertujuan untuk menjadi jembatan antara
15
perusahaan dengan publiknya serta membangun citra positif perusahaan di mata
publik.
Pengertian Public Relations memiliki kaitan yang cukup besar dengan
penelitian ini karena Restylane memiliki Public Relations yang bertugas untuk
menjaga hubungan internal (dalam perusahaan) maupun melakukan serta menjaga
hubungan dengan publik melalui media massa.
2.2.2.2 Fungsi Public Relations
Beberapa definisi Public Relations di atas mengarahkan pada tugas-tugas
Public Relations yang cukup signifikan dalam sebuah organisasi. Fungsi utama
Public Relations dalam (Nova, 2009:38) adalah menumbuhkan dan mengembangkan
hubungan baik antar-lembaga (organisasi) dengan publiknya, internal maupun
eksternal dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan
partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang
menguntungkan lembaga organisasi.
Sedangkan menurut pakar Humas Internasional, Cutlip & Center, and Canfield
dalam (Ruslan, 2010:19) fungsi Public Relations dapat dirumuskan, sebagai berikut:
1.
Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama
(fungsi melekat pada manajemen lembaga atau organisasi).
2.
Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya
yang merupakan khalayak sasaran.
3.
Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan
tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang mewakilinya, atau
sebaliknya.
16
4.
Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada
pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama.
5.
Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi,
publikasi serta dari pesan/organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi
tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.
Dari penjabaran di atas, peneliti menyimpulkan bahwa Public Relations
berfungsi untuk menjembatani hubungan komunikasi baik secara internal maupun
eksternal. Dalam melakukan kegiatan komunikasi, Public Relations harus terlebih
dahulu mengerti tugas-tugas serta khalayak yang akan dihadapi.
2.2.3
Marketing Public Relations / MPR
2.2.3.1 Definisi Marketing Public Relations
Menurut Kotler dan Keller dalam buku Manajemen Pemasaran, “Pemasaran
adalah mengidentifikasikan dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial.” (2009:5)
Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah “memenuhi
kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.” Philip Kotler adalah orang yang
pertama kali memunculkan konsep Mega Marketing yang merupakan perpaduan
antara kekuatan PR dan Marketing Mix. Kemudian muncul istilah Public Relations
Marketing (MPR) sebagai pengembangan tahap berikutnya dari konsep Mega
Marketing yang di populerkan oleh Thomas L. Haris (1991).
“Marketing Public Relations is the process of planning and evaluationg
programs, that encourage purchase and customer through credible
communication of information and impression that identify companies and
their products with the needs, concerns of customer”. (Sitepu & Faulina,
2011)
Marketing Public Relations adalah sebuah proses perencanaan dan
pengevaluasian program yang merangsang penjualan pelanggan. Hal tersebut
dilakukan melalui pengkomunikasian informasi yang kredibel dan kesan-kesan yang
dapat menghubungkan perusahaan, produk dengan kebutuhan serta perhatian
17
pelanggan). Secara umum, pengertian MPR antara lain; merupakan proses
perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian program-program yang dapat
merangsang pembelian dan kepuasaan konsumen melalui pengkomunikasian
informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan yang positif yang
ditimbulkan dan berkaitan dengan indentitas perusahaan atau produknya sesuai
dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan dari para konsumennya.
Seiring dengan semakin berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan, maka
pengertian marketing atau pemasaran disini tidak lagi diartikan dalam pengertian
yang sempit. Pemasaran berkaitan dengan banyak aspek perluasan pengaruh,
informatif, persuasif, dan edukatif baik dari segi perluasan pemasaran suatu barang
atau jasa.
Program MPR ini disatu sisi merupakan upaya untuk mendorong publik
untuk
membeli,
sekaligus
memberikan
nilai-nilai
(value)
atau
kepuasan
pelanggannya yang telah memakai produk atau jasa tersebut. Jadi tidak semata-mata
program marketing hanya dianggap sebagai sarana pemasaran dan berlanjut pada
distribusi penjualan produk atau jasa saja. Padahal dibalik itu, marketing PR harus
memiliki kiat agar publik open mind terhadap nilai – nilai dan persepsi positif
perusahaan, barulah berlanjut pada pembelian produk atau jasa.
2.2.3.2 Tujuan Marketing Public Relations
Rosady Ruslan (Dalam Iman Mulyana, 2005) mengemukakan Marketing Public
Relations mempunyai tujuan sebagai berikut :
1.
Menumbuhkembangkan citra perusahaan positif public eksternal atau
masyarakat dan konsumen.
2.
Mendorong tercapainya saling penegrtian antara publik sasaran dengan
perusahaan
3.
Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relations
4.
Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek
5.
Mendukung bauran pemasaran
18
2.2.3.3 Strategy Marketing Public Relations
Ada tiga strategi dasar MPR, yaitu push/pull/pass strategy. Strategi ini
mendorong pergerakan produk ke pasar melalui promosi atau insentif kepada
distributor, agen, dan pengecer (push strategy), serta menarik permintaan konsumen
melalui iklan dan promosi (pull strategy), sudah lazim digunakan di dunia
pemasaran. Akan tetapi, Tom Harris mengenalkan strategi membuka sekat yang
mengganggu hubungan baik antara perusahaan atau produk dan berbagai pihak
terkait (stakeholder). Strategi ini umumnya dijalankan oleh pelaku kehumasan yang
dikenal dengan pass strategy.
1. Push Strategy
Target/sasaran: Sales force, dealer, distributor, pengecer/
Penerapan teknik: trade show/expo, publikasi, penerbitan
2. Pull Strategy
Target/sasaran: konsumen atau pemakai produk
Penerapan
teknik:
pameran/expo,
media
sampling,
event/visit,
survei,
publikasi
newsletter,
iklan
produk,
layanan
masyarakat
3. Pass Strategy
Target/sasaran:
pemerintahan
LSM/tokoh
pembentuk
opini,
konsumen sebagai masyarakat
Penerapan teknik: menakar isu, aktivitas kepedulian, komunikasi,
sumbangan, sponsorship
Strategi mendorong produk melalui agresivitas distributor, agen, dan
pengecer (push strategy) biasanya dilakukan untuk merangsang mereka memesan
produk, memajang, dan aktif mempromosikan kepada calon pembeli. Strategi ini
efektif jika produk cukup dikenal konsumen setelah melalui kampanye iklan dan
promosi (pull strategy) sehingga permintaan konsumen mudah dibangkitkan. Jadi,
kedua strategi ini idealnya dipadukan agar tercipta sinkronisasi. Pelaku MPR
memperkuat kampanye melalui publikasi, event, atau pameran, hingga iklan layanan
masyarakat yang empatik.
Strategi pelaku kehumasan yang bersinggungan dengan dunia pemasaran
(pass strategy) berupaya membobol tembok penghalang dari kalangan tokoh, pejabat
19
pemerintahan, pembentuk opini, atau konsumen sendiri yang menolak ide atau
pesan-pesan pemasar (blocking customer) karena mungkin belum sepenuhnya
mendapat informasi
yang memadai. (Alifahmi, Marketing Communication
Orchestra, 2008, hal. 78-79)
Penelitian ini membahas mengenai strategi MPR dalam pengelolaan akun
social media. Social media termasuk pada kategori Pass Strategy, dimana tujuannya
adalah untuk mempengaruhi persepi publik terhadap suatu merek. MPR tidak saja
berfungsi menyampaikan informasi kepada publik, tetapi juga mengedukasi mereka
tentang produk dimaksud dalam memenuhi kebutuhan mereka. Disini peranan PR
adalah membantu menjual produk (hard product) dari sisi soft product. Fungsi
marketing adalah mengkomunikasikan produk barang dan jasa kepada pasar. Public
relations menekankan kepada publik organisasi. Tujuan utama marketing adalah
menghasilkan uang dengan meningkatkan kurva kebutuhan publik. Tujuan utama
public relations adalah untuk menghemat uang organisasi dengan membangun
hubungan dengan publik yang mendukung organisasi untuk mencapai misinya
seperti yang dijelaskan James E. Grunig yang dikutip oleh Wilcox dan Cameron
(2006) dalam Wenats (2012:112).
2.2.3.4 Peran dan fungsi Marketing Public Relations/MPR
“MPR can raise awareness, inform, interest, excite, educate, generate
understanding, build trust, encourage loyalty and event help generate sales –
and outcome not oven associated with PR activities. MPR can help to
introduce new products and defend others at risk. In particular, space MPR
can raise visibility and develop corporate and product credibility in ways that
other promotional tools cannot. MPR should not be considered an
afterthought to other elements in the marketing communications mix; it is an
integral and important part of the mix. Many times, MPR is able to achieve
marketing communications out come that chould not be afforded through
other promotional means”.
Jika diiartikan menjadi MPR dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan
informasi, kesukaan, edukasi, membangun pemahaman, kepercayaan, mendorong
loyalitas bahkan dapat membantu menghasilkan penjualan yang tidak bisa sering
dilakukan oleh seorang praktisi PR. MPR dapat membantu memperkenalkan suatu
produk baru dan mempertahankan dari segala resiko yang ada. Secara khusus, MPR
dapat meningkatkan visibilitas dan mengembangkan kredibilitas perusahaan dan
produk. MPR tidak bisa dianggap sama dengan unsur-unsur lain dalam bauran
20
komunikasi pemasaran, melainkan merupakan bagian integral dan penting dari
bauran tersebut. MPR mampu mencapai hasil komunikasi pemasaran yang tidak bisa
diberikan melalui cara-cara promosi lainnya. (Pickton & Broderick, 2005)
2.2.3.5 Keuntungan dan Kerugian Marketing Public Relations
Beberapa keuntungan dan kekurangan yang dijelaskan Thomas L. Harris terkait
penggunaan Marketing Public Relations adalah sebagai berikut.
A.
Keuntungan:
1.
Merupakan cara efektif untuk mencapai suatu pasar
2.
Merupakan cara efektif untuk mengelola public relations
3.
Adanya dukungan dari kelompok independen/kelompok kepentingan
dan tujuan pihak ketiga yang tidak memiliki asosiasi dengan produk
4.
Mendukung tercapainya kredibiltas
5.
Mendukung program periklanan melalui pembuatan pesan yang lebih
kredibel.
B.
6.
Mendukung keterlibatan media dalam komunikasi dengan konsumen
7.
Mempengaruhi opini dari pembuat berita/opinion leader/trendsetter.
Kekurangan:
1.
Kurangnya kontrol pada media
2.
Sulitnya untuk menempatkan slogan dalam alat periklanan lainnnya
3.
Tidak ada jaminan pengalokasian berita media dan sekaligus
penggunaan ruang media.
2.2.3.6 Proses Aktifitas Marketing Public Relations
Proses kegiatan MPR ada yang berjangka pendek namun terencana, ada juga
yang dilakukan secara simulan dalam jangka panjang. Proses aktifitas MPR tersebut
meliputi Planning, management, media relations, publicity, publications, corporate
communications,
public
affairs
and
community
relations,
lobbying,
sponsorship/donations, events management, crisis management, research and
analysis. (Pickton & Broderick, 2005). Dalam penelitian ini, Aktifitas MPR yang
akan dibahas adalah hanya berfokus pada aktifitas Management, yakni proses
21
pelaksanaan dalam mengelola akun social media merek Hammer oleh PT Kolibriium
Kreasi Media.
Keterkaitan MPR dalam cakupan umum Public Relations dan Marketing
menurut David Pickton dan Amanda adalah sebagai berikut :
Public Relations
Corporate PR
Marketing
Marketing
Communications
Marketing PR
Corporate MPR
Gambar 2.1
Product MPR
Keterkaitan PR dan Marketing
Sumber : (Pickton & Broderick, 2005)
Dari bagan diatas Marketing Public Relations adalah bagian dari Public
Relations yang juga termasuk dalam cakupan Marketing Communications. MPR
menjalankan tugas-tugas Public Relations hanya dari sisi marketing, dapat
membantu menghasilkan penjualan yang tidak bisa sering dilakukan oleh seorang
praktisi PR.
2.2.4
Konsep Media Baru (New Media)
New media (media baru) diartikan sebagai salah satu bentuk komunikasi
interaktif yang menggunakan internet. Media baru memungkinkan setiap orang dapat
menciptakan sesuatu, memodifikasinya, dan saling berbagi hal tersebut dengan orang
lain, dengan menggunakan media yang relatif sederhana yang boleh didapatkan
dengan murah atau bahkan gratis. Yang terpenting adalah media baru memerlukan
adanya komputer atau mobile devices dengan akses internet (Syaukat dan Imanjaya,
2011: 1197).
22
Dalam perspektif studi media atau komunikasi massa, media online menjadi
objek kajian teori “media baru” (Romli, 2012: 31). Media baru menciptakan sesuatu
yang terlihat seperti interaksi, tetapi tidak mirip dengan interaksi tatap muka yang
sebenarnya. Malahan, media baru menciptakan interaksi dengan simulasi komputer
(Littlejohn dan Foss, 2009: 415).
Media baru dapat membantu orang-orang dalam aktivitas seperti:
1.
Connect people, menghubungkan seseorang dengan orang lain (keluarga,
teman, dan lainnya) juga menghubungkan seseorang dengan informasi dan
jasa (layanan).
2.
Collaborate with other people, berkolaborasi dengan orang lain, termasuk di
dalamnya dengan orang-orang dalam organisasi tempat seseorang beraktifitas
atau dengan komunitasnya.
3.
Create, menciptakan atau membuat konten baru, jasa (layanan), masyarakat
dan saluran-saluran komunikasi yang dapat membantu seseorang memberikan
informasi dan layanan (Syaukat dan Imanjaya, 2011: 1197).
Keunggulan dari media baru (new media) dibandingkan media fisik, menurut Yoneji
Masuda (dalam Syaukat dan Imanjaya, 2011: 1197), antara lain adalah:
1. Informasi di media ini tidak consumable. Materi itu akan terus hadir walau sudah
digunakan. Para pengguna yang berbeda bisa memanfaatkan informasi ini
berkali-kali.
2. Informasinya bersifat non-transferable. Informasi bisa diberikan kepada
pengguna lain tetapi pengguna aslinya masih bisa memilikinya.
2.2.5
Konsep Social Media
Kata “media” pada social media datang dari “medium” atau wadah dimana
orang dapat saling terhubung dan menjalin interaksi sosial (Aditya et al, 2013: 13).
Social media adalah tempat, alat bantu, layanan yang memungkinkan individu untuk
mengekspresikan diri mereka untuk bertemu dan berbagi dengan rekan lainnya
melalui teknologi internet (Kurniali, 2011: 170-171).
23
Interaksi manusia dalam dunia social media dan kekuatan social media saat
ini sudah sedemikian besar. Terutama dalam hal menyampaikan ide, pemikiran, atau
informasi yang sangat cepat (Aditya et al, 2013: 41 - 42). Misalnya, kini untuk
mengakses twitter, khalayak bisa melakukannya dimana saja dan kapan saja, bisa
dengan hanya menggunakan sebuah mobile phone, ditambah
murahnya biaya
koneksi.
Social media telah menjadi bagian dari kehidupan manusia modern saat ini.
Dalam cuplikan berita Kompas, 26 Desember 2011 (dalam Romli, 2012: 103)
diperkirakan yang akan menjadi tren adalah 3S, yakni Social, Share, dan Speed.
“Social” adalah bagaimana seseorang terhubung dengan orang lain dan saling
berbagi. “Share” adalah bagaimana seseorang membagikan pengalamannya kepada
orang lain, mealalui teks, foto, video, apa pun itu, melalui jejaring sosial. “Speed”
adalah bagaimana jejaring sosial bisa memberikan informasi yang sangat cepat,
melebihi kecepatan wartawan menuliskan berita.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein 2010 mendefinisikan social media
sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun diatas dasar
ideology dam teknologi Web 2.0 dan yang memungkinkan penciptaan dan
pertukaran user-generated content (dalam Romli 2014:104). Kini kecepatan
informasi di media sosial nampaknya sudah menggantikan peranan media massa
konvensional dalam menyebarkan berita. Kalangan media konvensional pun
menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi yang dibuat para
wartawannya (Romli, 2012: 104).
24
2.2.5.1 Fungsi dari Social Media :
Gambar 2.2 Fungsi-Fungsi Social Media
Sumber : (http://www.citeworld.com/socialcollaboration/20596/why-everycompany-needs-social-media-specialist, 22 juli 13, 21.40)
Jika dikaitkan dengan penelitian ini, social media memiliki fungsi untuk
mensosialisasikan atau bisa dikatakan untuk melakukan re-branding merek Hammer.
Melalui social media (facebook & twitter) yang dipilih oleh PT Kolibriium Kreasi
Media untuk mengelola akun social media merek Hammer, PT Kolibriium Kreasi
Media berusaha memberikan pesan (message) yang jelas untuk kebutuhan informasi
konsumen/calon konsumen akan merek Hammer , menghibur (entertainment) dengan
cara seperti memberikan kuis-kuis dan hadiah menarik, membuat konten yang
bersifat interaktif sehingga bisa mendapatkan umpan balik (feedback) secara
langsung. Bukan hanya itu saja, fungsi dari social media lainnya seperti adverstising
dimanfaatkan agar strategi pengelolaannya efektif dan dilihat oleh banyak orang
yang sebelumnya belum menjadi Fans dari Fanpage Hammer khusus nya Facebook.
Melalui social media ini sangat diharapkan dapat membangun hubungan yang baik
(connection) antara Hammer dan masyarakat/ konsumen.
25
2.2.5.2 Karakteristik Social Media
Mayfield (dalam Tabroni, 2012: 162-163) mendefinisikan media sosial
sebagai satu kelompok jenis baru dari media, yang mencakup karakter-karakter
berikut ini:
1.
Partisipasi
Media sosial mendorong kontribusi dan umpan balik (feedback) dari
setiap orang yang tertarik. Kemudian, tidak ada yang dapat membatasi
seseorang untuk menjadi bagian dari media sosial.
2.
Keterbukaan
Setiap kata yang telah dipublikasikan di media sosial berpeluang
untuk ditanggapi oleh orang lain karena pada dasarnya media sosial bersifat
terbuka untuk siapa saja. Hampir tidak ada penghalang untuk mengakses dan
membuat isi.
3.
Percakapan
Perbedaan yang mendasar antara media konvensional dengan media
sosial adalah media konvensional bersifat menginformasikan (satu arah),
sedangkan media sosial lebih pada percakapan dua arah atau lebih.
4.
Komunitas
Media sosial seringkali dimanfaatkan oleh komunitas masyarakat,
baik terkait dengan pekerjaan, etnis, pendidikan, profesi maupun minat yang
sama. Media sosial memberi peluang komunitas terbentuk dengan cepat dan
berkomunikasi secara efektif.
5.
Saling Terhubung
Sifat dari media sosial itu berjejaring. Antara satu dengan yang
lainnya akan saling terhubung. Keberhasilan media sosial terletak pada linklink yang menghubungkan media sosial dengan situs-situs, antar media sosial,
juga orang per orang.
2.2.5.3
Jenis Social Media
Setiap saat social media terus berkembang dan melakukan inovasi. Selalu ada
yang baru dan menarik perhatian masyarakat. Terdapat contoh tujuh jenis media
sosial yang ada di dunia maya:
26
1. Jejaring sosial, yaitu situs yang memberi fasilitas kepada penggunanya untuk
membuat halaman web pribadi dan kemudian terhubung dengan teman-temannya
untuk berbagi konten dan berkomunikasi. Contohnya: MySpace, Facebook,
Linkendln, dan Bebo.
2. Blog, yaitu bentuk terbaik dari media sosial, berupa jurnal online atau media
online dengan pemuatan tulisan terbalik, yaitu tulisan terbaru berada di halaman
terdepan.
3. Wiki, yaitu website yang memperbolehkan siapa saja untuk mengisi atau
mengedit informasi di dalamnya. Yang saat ini banyak digemari dan menjadi
salah satu rujukan adalah Wikipedia.
4. Podcasts, yaitu berupa file-file audio dan video yang tersedia atau dapat diakses
dengan cara berlangganan melalui Apple iTunes.
5. Forum, yaitu sebuah area untuk diskusi online, seputar topik, minat tertentu atau
apa saja yang dapat diperbincangkan. Forum sudah ada jauh sebelum media
sosial populer dan menjadi elemen yang kuat serta populer di kalangan
komunitas online.
6. Komunitas konten, yaitu komunitas yang selalu berbagi isi atau konten jenis
tertentu. Misalnya, flickr untuk foto-foto, YouTube untuk video, slideshare untuk
presentasi, del.icio.us untuk link bookmark.
7. Microblogging, yaitu situs jejaring sosial yang dikombinasikan dengan blog,
yang memberikan fasilitas bagi penggunanya untuk meng-update secara online
melalui SMS, pesan instan, email, atau aplikasi. Contohnya Twitter (Tabroni,
2012: 164-165).
Menurut Cavazza, media sosial terbagi menjadi beberapa kategori yaitu:
1. Alat bantu publikasi menggunakan blog (Typepad, Blogger), wiki (Wikipedia,
Wikia, Wetpaint) dan portal citizen journalism (Digg, Newsvine);
2. Alat bantu berbagi untuk video (YouTube), gambar (Flickr), link (del.icio.us,
Ma.gnolia), music (Last.fm, iLike), slide presentasi (Slideshare), review produk
27
(Crowdstorm,
Stylehive)
atau
umpan
balik
produk
(Feedback
2.0,
GetSatisfaction);
3. Alat bantu diskusi seperti forum (PHPbb, vBulletin, Phorum), forum video
(Seesmic), instant messaging (Yahoo! Messenger, Windows Live Messenger,
Meebo) dan VoIP (Skype, Google Talk);
4. Jaringan sosial (Facebook, MySpace, Bebo, Hi5, Orkut), jaringan sosial spesifik
(LinkedIn, Boompa), dan alat bantu untuk menciptakan jaringan sosial (Ning);
5. Alat bantu microblogging (Twitter, Pownce, Jaiku, Plurk, Adocu) dan layanan
serupa (twitxr, tweetpeek);
6. Alat bantu agregasi sosial seperti lifestream (FriendFeed, Socializr, Socialthing!,
lifestrea.ms, Profilactic);
7. Platform untuk hosting (Justin.tv, BlogTV, Yahoo! Live, UStream) dan ada
layanan serupa untuk mobile (Qik, Flixwagon, Kyte, LiveCastr);
8. Dunia virtual (Second Life, Entropia Universe, There), 3D chats (Habbo, IMVU)
dan dunia virtual khusus remaja (Stardoll, Club Penguin);
9. Platform game sosial (ImInLikeWithYou, Doof), portal game casual (Pogo, Cafe,
Kongregate) dan jaringan sosial yang dimungkinkan dengan game (Three Rings,
SGN);
10. MMO, massively multiplayer online (Neopets, Gaia Online, Kart Rider, Drift
City, Maple Story) dan MMORPG, Massively multiplayer online role-playing
game (World of Warcraft, Age of Conan) (dalam Kurniali, 2011: 171).
Gambar 2.3 Pembagian Kategori Social Media
Sumber: Kurniali, 2011: 171
28
2.2.5.4 Twitter
2.2.5.4.1 Pengertian Twitter
Twitter merupakan layanan jejaring sosial dan microblogging (blog ringkas).
Para pengguna memakainya untuk berkirim pesan dan membaca pesan yang tidak
lebih dari 140 karakter saja, istilah yang digunakan untuk mengirimkan pesan disebut
tweet. Karena pesan yang dikirimkan twitter sangat dibatasi (hanya 140 karakter)
maka twitter disebut pula sebagai SMS Internet (Sulianta, 2011: 2).
Gambar 2.4 Tampilan Homepage Twitter
Sumber: https://twitter.com
2.2.5.4.2 Pengguna Twitter di Indonesia
Twitter sekarang merambah lintas negara bahkan di Indonesia, twitter sedang
naik daun. Sejak awal diciptakannya twitter, tidak terpikir untuk menjadi sepopuler
saat ini, bahkan twitter sempat berada dalam kondisi ‘diam’. Twitter.com (dalam
Sulianta, 2011: 3) mencatat data statistik kemajuan layanannya, salah satu yang
dibanggakannya yaitu sewaktu informasi tweet mencapai 50 juta tweet setiap harinya
per januari 2010 dan perkembangannya terus meningkat.
Menurut data (GlobalWeb Index, 2014) pengguna akun twitter mencapai
904 juta dan Indonesia menyumbang sekitar 6,5% atau sekitar 58,7 juta akun.
Bahkan Indonesia selalu berhasil memasukan sebuah hastag (topik perbincangan)
menjadi trending topics di twitter. Trending topics adalah topik yang paling banyak
di-tweet (diperbincangkan oleh para pengguna twitter di seluruh dunia). Data-data
29
tersebut menunjukan bahwa saat ini terbuka kesempatan yang luas bagi brand/
produk diperbincangkan di social media. Pontus Sonnerstedt, Direktur Senior
Pengembangan Bisnis Yahoo! Asia Tenggara mengatakan bahwa Indonesia
merupakan salah satu pasar periklanan terbesar di Asia Tenggara sehingga bisa
dilihat bahwa Indonesia memiliki pangsa pasar online terbesar di Asia tenggara.
2.2.5.4.3 Kemudahan dan Kelebihan Twitter
Kemudahan dan kelebihan twitter menarik perhatian para pengguna internet untuk
bergabung dengan twitter. Empat faktor yang menjadi alasannya yaitu:
1.
Keringkasan
Hanya karakter ringkas saja yang dapat di publikasikan pada twitter (140
karakter), ini membuat informasi lebih mudah disebar dan dilihat.
2.
Informasi bebas
Informasi apapun yang terlintas bebas mengalir pada twitter, sifatnya
spontan, apa adanya, bahkan personal.
3.
Komunitas terbuka
Hampir tidak ada pembatas untuk mengamati bahkan bersosialisasi dengan
semua orang yang tergabung pada twitter.
4.
Jejaring sosial yang membangun gudang data
Berbagai informasi yang disebarkan di twitter lama-lama membentuk suatu
pola yang juga menjadi informasi berbasis kekuatan massa yang menjelaskan
minat dan tren.
Berbeda dengan Facebook yang membatasi penggunanya untuk mengeksplorasi
pengguna lain dengan pembatas pertemanan, twitter tidaklah demikian (Sulianta,
2012: 2)
30
2.2.5.5 Facebook
Menurut (Kurniali, 2009 : 1) facebook adalah situs pertemanan populer yang
berasal dari Amerika. Facebook menerima semua pengguna yang berusia lebih dari
tiga belas tahun dan memiliki sebuah alamat email yang valid. Facebook
memperkenankan para penggunanya untuk saling berbagi informasi, berhubungan
dengan pengguna lain serta menciptakan brand awareness (Riese, Pennisi, & Major,
2011 : 1). Seperti yang diketahui, facebook adalah jaringan yang berorientasi pada
pertemanan yang diciptakan oleh Mark Zucheberg pada tahun 2004. Sudah lebih dari
640 juta orang membuat profil pada layanan facebook dan hal ini menjadikan
facebook sebagai social media terbesar di dunia.
Penggunaan Facebook telah menciptakan banyak fungsi (Dominikus Juju & MataMaya
Studio, 2009 : 3). Secara garis besar fungsi-fungsi tersebut yaitu :
1. Untuk menuliskan berbagai hal yang ingin ditulis tidak mewajibkan
untuk menulis apa yang sedang dilakukan, dapat menuliskan apa saja
mengenai perasaan anda.
2. Bisa digunakan untuk berbagi (share) foto, lagu, dan video kepada
teman-teman.
3. Mencari teman-teman baru di dunia maya.
4. Bisa mengetahui kebiasaan apa saja yang dilakukan oleh public
figure.
5. Mempopulerkan web atau blog yang dimiki dengan cara bebagi
tautan (link) artikel yang dibuat pada twitter.
6. Bisa digunaan sebagai media advertise secara tidak langsung.
7. Bisa digunakan untuk mencari dukungan politik atau kampanye di
dunia maya.
8. Bisa digunakan sebagai media informasi secara realtime, seperti
memberikan informasi mengenai suatu bencana atau kejadian
tertentu.
9. Bisa digunakan untuk berbisnis.
31
2.2.5.5.1 Kelebihan dan Kekurangan Facebook
A. Kelebihan
1. Tampilannya lebih sederhana dan clean, tidak banyak iklan yang dipajang
disana-sini, hanya ada dua iklan saja yang otomatis berubah.
2. Memiliki fasilitas tag foto, jadi dalam sebuah foto kita bisa memberikan
keterangan pada foto tersebut, ketika kursor mouse di- arahkan tentu saja
akan berisi keterangan mengenai apa yang ada dalam foto tersebut, seperti
nama masing-masing orang yang ada dalam foto.
3. Memiliki aplikasi yang jumlahnya cukup banyak.
4. Memiliki fasilitas chat, yang memungkinkan penggunanya bisa chat secara
langsung dengan friends jika sedang online.
5. Memiliki fasilitas untuk mengiklankan produk atau usaha yang kita miliki.
6. Proses request friend yang tidak rumit, untuk merequest cukup dengan mengadd dan memasukan kode captcha (security code) saja.
7. Informasi yang ditampilkan di facebook umumnya adalah data personality
yang dibuat dengan benar.
8. Memiliki fasilitas Privacy Setting, kamu bisa men-setting siapa saja yang
boleh mengakses informasi di profile kamu, dan siapa yang tidak
diperbolehkan.
B. Kekurangan
1. Uncustomize,
artinya
facebook
belum
mengijinkan
usernya
untuk
memodifikasi template, warna, kursor, background dan lainnya.
2. Banyaknya aplikasi yang di pasang di facebook terkadang membuat aksesnya
menjadi lebih lambat, untuk itu mendingan kamu sesuaikan saja aplikasi
sesuai dengan kebutuhan.
3. Facebook terkadang lama untuk di akses, mungkin karena usernya sudah
banyak.
4. Fitur chat yang masih sangat sederhana.
5. Banyak user facebook lama (old facebook) yang tidak menyukai tampilan
facebook yang baru. (Dominikus Juju & MataMaya Studio, 2009 : 10).
32
2.3
Kerangka Konsep
Komunikasi
Public Relations
Marketing Public
Relations
Perencanaan
(Planning)
Evaluasi
(Evaluating)
Pelaksanaan
(Executing)
(Fokus Penelitian)
Social Media
(Facebook & Twitter)
Strategi MPR dalam
Karakteristik Social Media :
Pengelolaan Akun Social
1.Partisipasi
Media merek Hammer
2.Keterbukaan
3.Percakapan
4.Komunitas
5.Saling terhubung
Gambar 2.5 Kerangka Konsep
Dalam kerangka konsep tersebut, dijelaskan bahwa praktisi MPR
menjalankan strategi dalam pengelolaan akun social media merek Hammer dalam
kegiatan executing (Pelaksanaan) yang akhirnya bisa dilihat apakah dari strategi yang
sudah dilakukan akan terbentuk karakteristik social media itu sendiri.
Download