WACANA PUBLIK KEUANGAN ISLAM DI SUMATERA BARAT Delmus Puneri Salim dan Lies Kryati IAIN Manado Email: [email protected] Abstract: This paper demonstrates how the Islamic financial system has been shaped by, and come to reflect, broader socio-cultural, political and economic developments such as the 1997 economic crisis in Indonesia and increases in oil welfare from Middle Eastern countries. The paper argues that a complex system of socio-economic pressures and financial systems at the regional, national and transnational levels has enabled the regional governments to engage in Islamic financial system. The paper suggests that the involvement was driven by the capacity to distribute resources to large sections of the population through small business groups provided a useful mechanism for shoring up electoral support. It is also argues that the present of a robust Islamic banking system was vital to the regional governments attempts to source additional financial resources from the Islamic world that could be used to fund local development. Keywords: Islamic Financial, Politics, Public Issue. PENDAHULUAN Dengan lebih dari 500 lembaga keuangan Islam di 75 negara, keuangan Islam berada di negara-negara Timur Tengah, dan 35 persen berada di negara Asia dan Afrika. Islam telah meningkat dalam hal signifikansi Di Indonesia, keuangan Islam telah dan fungsi sebagai sebuah pasar yang dilembagakan sejak akhir masa Orde berkembang dalam komunitas Islam Baru, melalui pendirian Bank Muamalat regional dan transnasional. Jumlah aset Indonesia (BMI) pada tahun 1991, peresmian dalam sistem keuangan Islam di seluruh perbankan sistem ganda pada tahun 1998 dunia adalah $1 trilyun AS, atau setara dan menyusul pengesahan Undang- dengan 4 persen ekonomi global pada undang Perbankan Islam pada tahun 2008. tahun 2008 (ABC online 20 November 2008), Walaupun pada awalnya kecil, keuangan meningkat dari $700 juta AS pada tahun Islam di Indonesia sekarang menjadi 2007. Terlebih lagi, dengan pertumbuhan bagian penting dalam strategi nasional dan rata-rata sebesar 10 persen, sistem keuangan regional untuk mendorong pertumbuhan Islam ini berkembang lebih cepat daripada ekonomi dan untuk mengurangi dampak perbankan konvensional. Sebanyak 36 fluktuasi pasar global. Bersama dengan persen pasar bagi semua produk keuangan system bank konvensional, Indonesia telah berusaha membangun sebuah model sistem oleh keberhasilan pertumbuhan keuangan keuangan Islam yang telah terhubungkan Islam di negara-negara Islam. dengan proyek-proyek pembangunan dan reformasi social dan ekonomi. METODE PENELITIAN Beberapa penelitian terdahulu pada Tulisan ini mencoba untuk membangun, umumnya memandang keuangan Islam tetapi, melampaui pendekatan agama, sebagai sebuah hasil interaksi simbolis politik dan legal dalam rangka untuk dengan Barat dan karena itu menganggap memberikan gambaran yang lebih pendirian lembaga-lembaga keuangan Islam komprehensif tentang perkembangan sebagai cerminan identitas Islam (Kuran, keuangan Islam di Sumatera Barat. 1997). Penelitian-penelitian keuangan Islam Untuk itu, makalah ini didasarkan pada di Indonesia juga menunjukkan bahwa metodologi yang berhubungan dengan pertumbuhan mekanisme keuangan Islam disiplin sosiologi, sejarah, dan bahasa, merupakan bentuk kritikan terhadap dalam pendekatan yang lebih dekat dengan perbankan konvensional Barat setelah krisis kategori politik sosiologi kualitatif. ekonomi 1997 (Lubis, 2004) dan keberhasilan Penelitian ini dilakukan di Sumatera keuangan Islam di negara-negara Islam Barat karena Sumatera Barat memiliki lainnya (Saeed, 1999; Lubis, 2004). Tetapi, populasi mayoritas Islam dan telah para pengkritik juga menunjukkan bahwa mengimplementasikan regulasi tentang keuangan Islam sangat pragmatis (Saeed, Islam lebih banyak dari daerah lain di 2004), dan memiliki kadar kesamaan yang Indonesia. Dengan memiliki jumlah tinggi dengan perbankan konvensional penduduk sebesar 4,5 juta (BPS 2011), (Kuran, 1995). budaya Minangkabau adalah matrilineal Tulisan ini menggambarkan situasi dimana tanah dan rumah diwariskan dari perkembangan keuangan Islam di Sumatera ibu kepada anak perempuan. Sedangkan Barat sejak krisis ekonomi tahun 1997 anak laki-laki terkenal dengan budaya di Indonesia dan peningkatan ekonomi merantau. Sejak lama, orang Minangkabau yang bersumber dari minyak bumi di menikah dengan para pedagang dan negara-negara Timur Tengah. Tulisan pejalan yang melewati Sumatera Barat ini menunjukkan bagaimana wacana dari India dan Malaka yang memperjual keuangan Islam digambarkan dalam belikan emas dan kopi pada jalur tersebut analisa hubungan pasar yang diciptakan pada abad ke empat dan sembilan belas 74 Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016 (Summerfield, 1999: 31). Jalur pedagang Teks-teks dokumen tersebut dianalisa ini telah memainkan peran yang penting dalam rangka menunjukkan kontruksi dalam memperkenalkan Islam ke Sumatera politik, sosial dan agama yang dibuat Barat pada abad ke enam belas sampai ketika memunculkan dan memvalidasi abad ke delapan belas (Dobbin, 1983), peraturan-peraturan bernuansa Islam, yang kemudian membuat Islam menjadi dengan tujuan memahami cara-cara identitas penting Minangkabau. publik figure menggunakan bahasa Hubungan antara Minangkabau agama untuk menjaga identitas Islam dengan beberapa varian Islam telah Minangkabau dan dalam waktu yang sama ditandai dengan hubungan yang saling identitas minangkabau digerakkan untuk mengakomodasi dan pertentangan. Mesjid menjustifikasi penggunaan Islam sebagai menjadi bagian penting dalam sistem argumen untuk mengenalkan kontrol sosial Nagari, sebuah sistem politik lokal sejak dalam bentuk-bentuk baru. abad ke tujuh belas. Namun Minangkabau Analisa dilakukan dengan yang sudah mengenal Islam ini kemudian menggunakan tehnik yang berkaitan pernah memiliki tensi dengan Islam yang dengan kritik discourse analisis yang dibawa oleh pemuka agama pada awal ingin menghasilkan pandangan bahwa abad ke sembilan belas. Hubungan Islam wacana menghasilkan kembali atau dan Minangkabau masih terus menjadi melawan ketidak adilan sosial dan bagian dari dinamika sosial dan politik politik, penyalahgunaan kekuasaan dan Minangkabau sampai saat ini. Sejarah inilah dominasi politik (Fairclough, 1995). Analisa yang membuat Sumatera Barat menjadi empati, penggunaan kalimat methapor, alasan yang menarik untuk meneliti dan pemilihan kata-kata tertentu, semua wacana keuangan Islam di Sumatera barat. menunjukkan usaha publik figur untuk Analisa dokumen dilakukan pada memposisikan diri mereka dalam praktek- umumnya selama tiga tahun dari muatan praktek Islam di Sumatera Barat dan atau berita lokal (2008-2010), yang memberikan perlawanan terhadap proses tersebut. gambaran baik presentasi Islam publik Teknik over-wording dan dan identifikasi sebagai motivator kebijakan politik oleh eksperimen, ekspressif dan rasional politisi dan bagaimana tokoh masyarakat value digunakan untuk mengkategorikan memanfaatkan agama Islam dalam proses tema, ide, pandangan dan peran yang politik tersebut. penting untuk memahami perjuangan Wacana Publik Keuangan Islam di Sumatera Barat 75 ideologi, opini, pemahaman, dan telah mendirikan kerjasama keuangan hubungan timbal balik (Fairclough, 1989: dengan pemilik Bank Summa pada tahun 112-115). Semua teknik ini digunakan 1990 dalam mencoba mengoperasionalkan untuk memahami klaim Islam sebagai produk-produk ekonomi yang sesuai justifikasi perkembangan keuangan Islam dengan prinsip Islam (Saeed 1999). di Sumatera Barat. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Keuangan Islam di Indonesia Indonesia secara formal mendirikan sistem perbankan Islam sedikit terlambat dibandingkan dengan beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Pilipina yang Prinsip-prinsip sistem keuangan Islam mendirikan Amanah Bank Pilipina pada bisa ditemukan dalam praktek keuangan tahun 1973 (Ariff, 1988), dan Malaysia, tradisional di Indonesia. Verdasco (2006: dengan Bank Islam Malaysia Berhad, yang 165) menyatakan praktek keuangan dibuka pada tahun 1983 (Billah, 2007). tradisional ijon pinjaman tanpa bunga Bank Muamalat Indonesia (BMI), sebagai bagi para petani di daerah pedesaan telah Bank Islam pertama di Indonesia mulai dipraktekkan bertahun-tahun di Indonesia. beroperasi pada tahun 1992 yang disokong Menurut Verdasco juga, arisan, dimana oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), para anggota menabung secara reguler Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia dalam jumlah tertentu dan selanjutnya bisa (ICMI), dan pemerintah Orde Baru yang meminjam tanpa bunga juga merupakan dana awalnya dikumpulkan oleh mantan bagian dari praktek keuangan Islam dalam Presiden Suharto, Yayasan Amal bhakti sistem keuangan tradisional di Indonesia. Pancasila, dan Para konglomerat (Hefner, Beberapa ilmuan mengklaim institusi keuangan Islam pertama di Indonesia muncul berbarengan dengan pendirian Sarekat Dagang Islam, SDI pada tahun 1911 dalam usaha bersaing dengan para pedagang Tiongkok (Lubis 2004). Lebih ke depan, Koperasi Teknosa, di Bandung 1996). Aktifitas keuangan Islam yang berubah ini menunjukkan perubahan yang signifikan dari kebijakan Suharto pada tahun 1980-an yang pada saat itu menolak permohonan untuk membuka pendirian perbankan Islam di Indonesia (Hefner, 1996; Lubis 2004). dan Ridho Gusti di Jakarta didirikan Mekanisme hukum yang melandasi pada tahun 1980-an (Hefner, 1996) perubahan tersebut adalah hukum sedangkan organisasi Nahdatul Ulama No. 7/1992 tentang perbankan yang 76 Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016 memperbolehkan operasional perbankan Aset Bank Perkreditan Rakyat Syariah Islam, didukung oleh Kebijakan Pemerintah ini sama dengan empat persen dari asset No. 72/1992 tentang perbankan yang keseluruhan bank Perkreditan rakyat di membolehkan bank untuk menggunakan Indonesia tahun 2007 (Juoro, 2008). prinsip keuangan Islam bagi hasil dan Pertumbuhan keuangan Islam ini tanpa riba. Beberapa tahun kemudian, telah mempercepat bank konvensional diputuskan aturan hukum No. 10/1998 untuk membuka unit Bank Islam pada tentang perbankan yang membolehkan saat itu. Bank konvensional pertama yang pendirian system bank ganda dimana mendirikan unit Bank Islam adalah Bank sebuah bank konvensional bisa membuka IFI tahun 1999, diikuti oleh BNI dan Bank bank Islam tanpa menjadi sebuah bank Jabar tahun 2000 (BI, 2003). Pada September Islam secara keseluruhan. Bank Islam 2008, telah ada 28 Bank Konvensional menurut peraturan tersebut adalah bank dengan Unit Bank Islam (BI, 2009). Secara komersial tanpa bunga, kontrak kabur, keseluruhan, institusi keuangan Islam spekulasi, atau fungsi lain yang dilarang ini telah mempekerjakan dua belas ribu prinsip keuangan Islam (Juoro, 2008). Satu pegawai di 581 kantor bank Islam, 24 unit tahun kemudian, Bank Indonesia diberikan Bank Islam, dan 202 Bank Perkreditan kekuasaan untuk melaksanakan control Rakyat Syariah seluruh Indonesia (BI 2009). keuangan aktifitas keuangan Islam melalui perubahan undang-undang No. 23/1999 dan biro Syariahh ditambahkan dalam struktur Bank Indonesia. Dukungan terhadap keuangan Islam kembali menguat pada tahun 2008 ketika terjadi krisis keuangan global, dimana, penjualan uang sertifikat Bank Sejak saat itu, dua Bank Islam baru Konvensional menurun secara drastic dan didirikan, yaitu Bank Shariah Mandiri sertifikat uang syariah mencapai kenaikan tahun 1999 dan Bank Syariah Mega Mandiri nilai menjadi 5,5 trilyun rupiah (BI Banking tahun 2004. Sampai tahun tersebut, Bank Statistics March 2009) atau 650 milyar US Mandiri Syariah memiliki asset sebesar Dollars dalam asetnya (Jakarta Post 17 April 5,2 trilyun rupiah yang pada tahun 2008 2009). Kemunculan sertifikat uang syariah mencapai 13 trilyun rupiah. Sebagai yang belum termasuk dalam pembahasan tambahan, tahun 2009 telah muncul 133 undang-undang perbankan Islam tahhun Bank Perkreditan rakyat Syariah (BI, 2008 adalah inisiatif Bank Indonesia yang Islamic Banking Statistics February 2009). diperkenalkan tahun 2009. Pada tahun Wacana Publik Keuangan Islam di Sumatera Barat 77 2011, terdapat 11 bank Islam, 23 unit Bank oleh para saudagar dan petani di Padang Islam dan 154 bank Perkrediran Rakyat sebagai usaha bersaing melawan para Syariah di Indonesia (BI Islamic Banking pedagang keturunan Tiongkok (Abdullah, Statistics October, 2011). 1972:228). Muhammadiyah cabang Terlepas dari perkembangan aset Sumatera Barat kemudian mendirikan bank Islam, perbankan Islam masih departemen kesejahteraan sosial, yang mempunyai peran yang masih kecil dalam bernama Penolong Kesejahteraan Umum, aktifitas ekonomi Indonesia. Sebagian (PKU) pada tahun 1927 (Abdullah, 1971: 78). telah memprediksi aset perbankan Islam Ide keuangan Islam, sebagai bagian mencapai 5 persen pada tahun 2008 tetapi dari ekonomi syariah telah menjadi bagian data Bank Indonesia menunjukkan aset penting dalam perdebatan tentang asal-usul perbankan Islam hanya mencapai 2 persen ekonomi daerah setelah masa Soeharto. pada tahun tersebut. (BI Islamic Banking Keuangan syariah menjadi sebuah konsep Statistics January, 2009). Tahun 2011, aset penting sehingga harus menjadi rujukan perbankan Islam terhitung mencapai 4 bagi setiap program atau ide baru. Para persen dari seluruh kegiatan ekonomi di publik figur menggunakn konsep ini Indonesia (BI Islamic Banking Statistics sebagai motivasi, dan pembenaran, October, 2011). atas program ekonomi mereka, yang 2. Keuangan Islam di Sumatera Barat mereka sebut mendukung kebutuhan mayoritas penduduk. Dalam pembahasan Ada sedikit bukti sejarah tentang selanjutnya menunjukkan bahwa, mereka keberadaan struktur keuangan Islam terus menerus bersandar pada struktur di Sumatera Barat. Prinsip-prinsip keuangan Islam untuk menunjukkan keuangan Islam kemungkinan pertama mandat mereka, dan membantu kerjasama kali diterapkan dalam bentuk lembaga dengan, negara-negara Islam kaya dengan oleh Sarekat Usaha (SU), yang berdiri harapan menarik investasi alternatif di pada tahun 1914 oleh seorang tokoh Islam wiliyah ini. Modern dengan dukungan kelompokkelompok dagang di Padang dan oleh 3. Wacana Publik Keuangan Islam cabang daerah Sarikat Islam (SI, yang Serangkaian istilah kunci muncul sebelumnya bernama Sarekat Dagang dalam pembahasan seputar keuangan Islam), yang dibentuk pada tahun 1916 Islam, termasuk istilah tanpa bunga, sektor 78 Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016 riil, bagi hasil, dan ekonomi syariah, yang dikendalikan oleh beberapa pengusaha membawahi semua istilah yang lainnya. besar. Tetapi sekarang, ada lebih dari Sebagai tambahan dari persyaratan bahwa lima ribu kepala keluarga yang memiliki sistem keuangan harus diselenggarakan dua atau tiga hektar sawit. Mengapa hal dengan cara bagi hasil ketimbang bunga, serupa tidak dapat dilakukan di Sumatera ekonomi syariah menggambarkan adanya Barat? Karena kita hanya mengamati dan hubungan ekonomi di mana kekayaan tidak membantu masyarakat (Wawancara, dan kegiatan pendanaan untuk membantu Padang, 19 November 2010). orang miskin, dan masyarakat termotivasi Dalam wacana publik di Sumatera Barat, oleh rasa solidaritas umum. Istilah ini sesuai konsep keuangan Islam dikaitkan pada dengan gagasan kewajiban moral dalam identitas budaya masyarakat Minangkabau. kegiatan-kegiatan ekonomi, tetapi hal ini Pendapat umum tentang keuangan Islam telah ditata ulang oleh para kelompok elit mengandalkan hubungannya dengan lokal untuk menjadi sebuah alat idiologi identitas daerah semata, dengan mengutip budaya dalam rangka memperluas jaringan filsafat Minang bahwa adat dibentuk dalam politik lokal dan membangun berdasarkan pada Syariah, dan Syariah hubungan ekonomi dengan negara-negara berdasarkan kepada Al Quran (Adat Islam. Bagi Romeo Rissal Pandjialam, Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah). kepala wilayah Bank Indonesia di Padang, Ini sebagaimana yang disampaikan oleh keuangan Islam hanyalah satu bagian dari Fauzi Bahar, Walikota Padang, yaitu keseluruhan sistem keuangan Islam yang, dengan filsafat masyarakat Minangkabau, jika diterapkan sepenuhnya, akan merubah bahwa ‘Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi kepemilikan sumber-sumber daya usaha Kitabullah’, maka wajarlah bahwa konsep besar dari beberapa perusahaan besar keuangan Islam adalah alat yang penting kepada ratusan orang. Jika hanya sebagian bagi kaum Muslim yang bermaksud kecil perusahaan saja yang mengendalikan membangun perekonomiannya (Padang sumber daya ekonomi, maka masyarakat Today, 7 Februari 2010). tidak akan benar-benar maju. Daya beli masyarakat tidak akan meningkat. Saya selalu mengambil contoh dari apa yang kami lakukan di Mandailing Natal (Sumatera Utara). Di masa lalu, perkebunan sawit Walaupun lembaga-lembaga keuangan Islam masih relatif baru di provinsi ini, pemegang kekuasaan di daerah tidak sabar menunjukkan bahwa masyarakat Minangkabau memiliki komitmen yang Wacana Publik Keuangan Islam di Sumatera Barat 79 panjang terhadap keuangan Islam. Menurut sebagai bukti sambutan terhadap sistem Wakil Gubernur Sumatera Barat, Muslim keuangan Islam, dan sebagai sebuah Kasim, hal ini tercermin dalam praktek- cara untuk mendorong warga Sumatera praktek bagi hasil yang sudah berlangsung Barat menerapkan praktek-praktek yang lama. Keuangan Islam telah lama ada berhubungan dengan keuangan Islam. di Padang Pariaman. Sumatera Barat Sebuah contoh adalah pernyataan oleh dapat menjadi pelopor dalam penerapan Devvyzal, kepala Bank Islam Nagari, telah keuangan Islam. Pada kenyataannya, melakukan pengamatan sebagai berikut: pada tingkat filosofi dan ideology, kami ‘kenyataan bahwa warga Minang 99 persen sudah melaksanakan keuangan Islam adalah Muslim, memungkinkan konsep sejak semula, jauh sebelum pendirian Bank keuangan Islam berkembang’ (Posmetro Islam pertama di Indonesia. Keuangan Padang, 17 Januari 2009). Islam bukanlah sebuah konsep yang asing Sebuah contoh bagaimana warisan di Sumatera Barat. Konsep bagi hasil budaya dikemukakan dalam rangka mendasari pengaturan seperti paduoan mendukung keuangan Islam terdapat dalam sapi (beternak sapi) dan paroan sawah pernyataan yang dikeluarkan oleh Gamawan (penanaman pagi). Keuangan Islam dapat Fauzi, mantan Gubernur Sumatera Barat, diterapkan di Sumatera Barat karena yang menekankan pada daya tarik keuangan wilayah ini memiliki filsafat bahwa ‘Adat Islam dan alasan penerapannya di provinsi Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah’ ini: Pertumbuhan perbankan Islam di (Padang Today, 27 September 2009). Sumatera Barat seharusnya lebih tinggi Dengan menarik garis parallel antara daripada daerah manapun di Indonesia praktek keuangan Islam dalam bentuk karena filsafat yang berbunyi ‘Adat Basandi tradisional dan modern, Muslim Kasim Syarak, Syarak Basandi Kitabullah’ (Padang mendorong masyarakat Sumatera Barat Ekspres, 20 Maret 2009) untuk menjadikan provinsi ini pelopor Dalam sebuah contoh seruan agar keuangan Islam di Indonesia. Hubungan masyarakat Sumatera Barat merangkul antara keuangan Islam dan keteguhan praktek-praktek yang berkaitan dengan masyarakat Minangkabau terhadap keuangan Islam, Romeo Rissal Pandjialam, warisan budaya Muslim mereka tercermin kepala wilayah Bank Indonesia di Padang, dalam beberapa hal yang berbeda: memberikan komentar berikut: Sangatlah sebagai bukti kereligiusan provinsi ini, ironis bahwa Sumatera Barat, dengan 80 Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016 (filsafatnya) ‘Adat Basandi Syarak, Syarak prinsip keuangan Islam. Saat ini negara- Basandi Kitabullah’ tidak didukung oleh negara Barat juga telah membangun sistem sistem keuangan Islam (Padang Today, 7 keuangan Islam. Hampir 70 persen negara Februari 2010). di Eropa dan Amerika telah memilikinya. Alasan utama yang kedua yang (Padang Today, 27 September 2009). dikemukakan dalam penjelasan tentang Para tokoh masyarakat juga keuntungan sistem keuangan Islam adalah menggunakan pernyataan umum mereka stabilitas yang ditawarkan di masa-masa untuk menguraikan bagaimana ekonomi sulit. Menurut Romeo, ‘sistem ekonomi yang demikian dapat menguntungkan konvensional terlihat kuat dari luar. Akan masyarakat Sumatera Barat. Lembaga- tetapi, saat angin bertiup atau timbul lembaga yang paling sering dijadikan masalah, mereka sangat rentan terhadap rujukan adalah lembaga-lembaga keuangan kehancuran’ (Padang Today, 7 Februari Islam, seperti bank-bank Islam dan unit- 2010). Atau sebagaimana Fauzi Bahar, unit Islam dalam bank-bank konvensional, Walikota Padang, ungkapkan, ‘sebuah lembaga-lembaga keuangan mikro Islam, sistem keuangan Islam sangat efektif, BMT, dan yang kurang umum adalah aman dan meyakinkan’ (Padang Today, takaful. Lembaga-lembaga lain yang 7 Februari 2010). Beberapa komentator terkait dengan keuangan Islam dalam bahkan lebih jauh lagi mengatakan bahwa wacana umum adalah zakat dan sistem keuangan Islam adalah jawaban bagi produksi Islam. Alasan yang paling sering masalah keuangan dunia. Dalam sebuah dikutip untuk stabilitas sistem keuangan ungkapan Muhammad Ali, salah satu Islam adalah bahwa mereka berfokus Direktur Jenderal di Kementerian Agama, pada ekonomi sektor riil, menghindari ‘konsep keuangan Islam menawarkan spekulasi dan transaksi keuangan beresiko solusi bagi perbaikan ekonomi dunia, yang tinggi. Sebagaimana Faisal Rivai, kepala saat ini sedang menghadapi krisis global’ Masyarakat Keuangan Islam Nasional (Posmetro Padang, 28 Maret 2009). Menurut mengungkapkan, ‘keuntungan keuangan Muslim Kasim, fakta ini telah dikenali Islam mulai dari sektor rill, khususnya dari dengan Sistem keuangan Islam telah perusahaan-perusahaan mikro, kecil, dan ditiru oleh banyak pihak luar. Wilayah- menengah’ (Padang Today, 7 Februari 2010). wilayah dengan mayoritas non-Muslim Aspek inilah yang ditekankan oleh seperti Bali telah menerapkan prinsip- para pemegang kekuasaan ketika mereka Wacana Publik Keuangan Islam di Sumatera Barat 81 menyatakan bahwa penerapan sistem dan mereka menjawab, ‘Masyarakat keuangan Islam yang lebih menyeluruh juga menyumbang pada pertumbuhan akan meningkatkan pembangunan perusahaan’. Maka, keuntungan haruslah daerah. Menurut Firdaus K., Sekretaris dibagi. Inilah konsep nyata dari keuangan pembangunan ekonomi daerah’ (Posmetro Islam (Padang Ekspres, 29 April 2010). Padang, 28 Maret 2009). Romeo Rissal Sebuah bagian kunci dari strategi dalam Pandjialam, kepala kantor wilayah Bank menerapkan elemen keuangan Islam dalam Indonesia, setuju dengan pengamatan rangka mendorong pembangunan daerah ini. Keuangan Islam sangat penting bagi adalah perannya dalam meningkatkan pembangunan wilayah, dan khususnya kesempatan kerjasama ekonomi dengan untuk perbaikan ekonomi daerah setelah negara-negara Islam. Sebagaimana Marwan bencana gempa bumi 2009. Keuangan Zein, seorang jurnalis yang sekarang tinggal Islam menawarkan kesempatan yang di Jakarta, mengamati, ada pasar yang berarti sangat penting saat ini (Posmetro Padang, bagi barang konsumsi di Timur Tengah, 26 November 2009). sebuah pasar yang mana pemasok Muslim Dalam kesempatan berbeda, dia dapat meraih manfaat produk sertifikat berkesempatan memberikan contoh konkrit uang syariah bisa diekspor ke negara-negara tentang manfaat praktek keuangan Islam Timur tengah. Negara-negara Timur tengah di Sumatera Barat, menggunakannya adalah sebuah pasar ekonomi. Di Saudi untuk menggambarkan sebuah kunci Arabia terdapat produk sajadah yang dibuat yang menggaribawahi prinsip-prinsip di China. Saya juga melihat paket Korma dari perdagangan keuangan Islam, yaitu Amerika yang bersaing dengan korma dari pendistribusian hasil: Saya sangat terkesan Iraq, Mesir dan Saudi Arabia (Singgalang, 18 bahwa ada sebuah perusahaan teh di dekat September 2008). Gunung Kerinci yang telah sepenuhnya Menurut sebagian, terlihat sesuai menerapkan prinsip-prinsip keuangan dengan nilai-nilai Islam sangat penting Islam. Saat harga ekspor teh meningkat, untuk bahan promosi Sumatera barat mereka otomatis menaikkan harga yang sebagai daerah tujuan wisata. Secara mereka bayarkan kepada para petani teh, khusus hal ini disampaikan oleh Romeo walaupun mereka bias saja mendapatkan dalam rangka mendorong turis Muslim keuntungan yang lebih besar. Saya bertanya dari negara-negara Islam untuk berkunjung mengapa mereka berbuat demikian, ke provinsi ini. Ketika saya bertemu dan 82 Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016 berbicara denga turis dari Timur Tengah negara terutama dengan negara Malaysia di Malaysia dan bertanya kepada mereka dapat menjadi alat untuk perkembangan kenapa mereka tidak datang ke Sumatera lembaga keuangan Islam di Sumatera Barat yang memiliki alam yang indah. Barat. Perkembangan sistem keuangan Jawaban yang mereka berikan membuat Islam bisa dilengkapi dengan pembuatan saya terkejut. Sumatera Barat adalah daerah aturan kerjasama dengan negara-negara sekuler, menurut salah satu turis yang Timur Tengah dan Malaysia yang sudah nenek moyangnya berasal dari Magek lama mempraktekkan konsep hukum Islam Kabupaten Agam, Sumatera Barat sendiri. (Postmetro Padang, 28 March 2009). Mungkin yang paling penting dari Pernyataan akhir tentang tema dalam wacana keuangan Islam di Sumatera Barat pernyataan publik tentang keuangan Islam adalah ketika keuangan Islam dilihat di Sumatera Barat adalah dikaitkan dengan sebagai alat untuk menarik invesmen dari meningkatnya aset lembaga keuangan Timur Tengah. Mahyeldi Ansharullah, Islam dan manfaat lembaga tersebut bagi Wakil Ketua DPRD Padang (sekarang masyarakat kecil. Kata kata menjanjikan, walikota Padang) dan anggota PKS meningkat, menggembirakan adalah kata-kata mengulang pernyataan Hidayat Nurwahid yang sering digunakan dalam menjelaskan ketika berkomentar di harian lokal Sudah pertumbuhan lembaga keuangan Islam. waktunya bagi Indonesia untuk menarik Firdaus K., sebagai contoh menjelaskan invesmen dari negara-negara Timur bahwa perkembangan keuangan Islam Tengah yang mengambil manfaat secara di daerah ini sangat menjanjikan. finansial dari krisis keuangan di Amerika. Perkembangan ini dapat dibuktikan pada Terdapat banyak uang di Timur tengah. lembaga bank konvensional yang membuka Krisis keuangan di Amerika Serikat juga unit Bank Islam (Posmetro Padang, 28 March berpengaruh ke Eropa. Sehingga Indonesia 2009). memiliki kesempatan untuk menggunakan Menurut Nelly Sumarni, kepala Asosiasi kesempatan ini untuk menarik dana dari Bank Islam Indonesia provinsi Sumatera Timur Tengah (Singgalang, 20 October Barat, ‘cepatnya pertumbuhan bank Islam 2008). merupakan bukti bahwa bank Islam adalah Syafrudin Karimi, dosen Universitas lembaga keuangan yang menjanjikan’ Andalas Padang, melangkah lebih jauh (Padang Ekspres, 27 February 2010). Beberapa dengan argumen bahwa kolaborasi lintas bulan kemudian, Romeo mencatat bahwa Wacana Publik Keuangan Islam di Sumatera Barat 83 unit bank islam BRI telah meningkatkan keuangan Islam ada, kelompok usaha asetnya secara tinggi dalam waktu 10 bulan menengah akan mendapatkan manfaat terakhir...karena bank tersebut betul-betul yang banyak (Padang Ekspres, 7 May 2010). mencapai masyarakat kecil....bank Islam Dua tahun sebelumnya, Ahmad beroperasi dalam kepercayaan bahwa Wira, dosen di IAIN Imam Bonjol Padang masyarakat Minang adalah masyarakat telah menjelaskan harapan bahwa yang Muslim yang tunduk kepada hukum bermunculannya lembaga keuangan mikro Islam. Sampai saat ini, bank konvensional syariah akan memperluas pendistribusian di Sumatera Barat hanya fokus kepada dana-dana pemerintah daerah dan kelompok bisnis menengah ke atas (Padang bantuan-bantuan keuangan lainnya kepada Ekspres, 30 July 2010). masyarakat dari pemerintah (Padang Dia selanjutnya menjelaskan bahwa Today, 17 December 2008). Pada saat yang banyak pengusaha kecil dan menengah sama, Mardius Asmaan, Kepala Lembaga menderita karena mereka tidak memiliki Kerapatan Adat Alam Minangkabau, modal. Ketika mereka datang ke bank LKAAM, di kabupaten agam menyebutkan konvensional, mereka dianggap kelompok kehadiran BMT membantu keluarga miskin yang tidak masuk kategori orang yang dalam mendapatkan akses keuangan layak dapat pinjaman karena mereka tidak (Singgalang, 31 December 2008). memenuhi syarat yang dibutuhkan untuk mendapatkan pinjaman. Sebagian kecil KESIMPULAN yang mendapatkan pinjaman dituntut Peningkatan perkembangan keuangan untuk membayar dengan bunga yang Islam sejak krisis minyak pada tahun tinggi (Padang Ekspres, 30 July 2010). 1970-an, sebagai sumber kesejahteraan Seperti Romeo, banyak tokoh di berbagai bagian dunia Arab telah masyarakat yang menunjukkan manfaat memfasilitasi penyebaran sistem keuangan lembaga keuangan Islam bagi masyarakat Islam dari negara Arab ke berbagai negara pada setiap level. Menurut Fauzi Bahar, Muslim. Di Sumatera Barat, publik figur Walikota Padang, persoalan yang dihadapi memanfaatkan wacana dan praktek kelompok usaha menengah adalah kesulitan keuangan Islam sebagian sebagai alat untuk dalam usaha mendapatkan pinjaman. memindahkan sumber daya keuangan dari Sebagai akibatanya, mereka terpaksa para konglomerat besar kepada pelaku meminjam kepada rentenir. Jika lembaga ekonomi menengah. Publik figur daerah 84 Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016 juga menggunakan sistem keuangan Islam Billah, M.M. (2007) ‘Islamic Banking and untuk menunjukkan kredensial dengan the Growth of Takaful’, in Lewis, M.K. sistem keuangan Islam, menfasilitasi deal and Hassan, M.K. (eds) Handbook of ekonomi dengan negara-negara Timur Islamic Banking, Massachusetts: Edward Tengah dengan harapan dapat menarik Elgar Publishing Limited. investor dari wilayah tersebut ke Sumatera Barat. Dobbin, Christine. 1983.Islamic revivalism in a changing peasant economy: Central Sumatra, 1784–1847. London: Curzon KEPUSTAKAAN ACUAN Press. Abdullah, Taufik. 1971. Schools and politics: The Kaum Muda movement in West Sumatra, (1927–1933). Ithaca, NY: Cornell Modern Indonesia Project, Fairclough, N. (1989) Language and Power, London: Longman. —— (1995). Critical Discourse Analysis: the Critical Study of Language. London; New Cornell University. _______. 1972. Modernisation in the York: Longman. Minangkabau World: West Sumatra Hefner, Robert W. 1996. Islamizing in the early decades of the twentieth capitalism: on the founding of Indonesia’s century. InCulture and politics in first islamic banking. In Toward a Indonesia, ed. Claire Holt, 179–243. new paradigm: recent development Ithaca: Cornell University Press. in Indonesian islamic thought, ed. Antonio, M. S. (2008) ‘Islamic Microfinance Initiatives to Enhance Small and Wooodward. Arizona: Arizona State University. Medium Sized Enterprises’, in Fealy, Juoro, U. (2008) ‘The Development of G. and White, S. (eds) Expressing Islam Islamic Banking in the Post-crisis Religious Life and Politics in Indonesia, Indonesian Economy’, in Fealy, G. and Singapore: ISEAS. White, S. (eds) Expressing Islam Religious Ariff, M. (1988) ‘Resource Mobilization Through the Islamic Voluntary Sector Life and Politics in Indonesia, Singapore: ISEAS. in Southeast Asia’, in Ariff, M. (ed.) The Kuran, T. (1995) ‘Islamic Economics and Islamic Voluntary Sector in Southeast Asia, the Islamic Subeconomy’, The Journal Singapore: ISEAS. of Economic Perspectives 9 (4): 155-173. Wacana Publik Keuangan Islam di Sumatera Barat 85 __(1997) ‘The Genesis of Islamic Economics: Context’, in Lindsey, T. (ed.) Indonesia A Chapter in the Politics of Muslim Law and Society, Leichhardt, NSW: Identity’, Social Research 64 (2): 301-339. Federation Press. Lubis, N.A.F. (2004) ‘Financial Activism Verdasco, A.M. (2006) Islamic Banking among Indonesian Muslims’, in and Finance in South-East Asia: Its Hooker, V. and Saikal, A. (eds) Islamic Development and Future, Singapore: Perspectives on the New Millenium, World Scientific Publishing. Singapore: ISEAS. Saeed, A. (1999) ‘Indonesian Islamic Banking in Historical and Legal 86 Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016