Jurnal Bisnis dan Manajemen Eksekutif Vol. 1 No. 1, Mei 2016, artikel 4 The Influence of Workload and Individual Characteristic on Job Satisfaction and Its Impact on Employee Performance (A Case Study at Indonesian Regional Statistics Office (BPS) of Deli Serdang and Serdang Bedagai Regencies) Nurhamidah Gozali [email protected] Program Pascasarjana Universitas Terbuka Abstract Performance is an important factor for determining success of institutional goals. Indonesian Regional Statistics Office (BPS) is one of the institutions, which is responsible for collecting qualified census data and to make it possible, a good performance is needed. This study examined the influence of workload and individual characteristic on job satisfaction and its impact on employee performance at BPS. Census method was adopted to collect data from 61 respondents at BPS of Deli Serdang and Serdang Bedagai Regencies, except its director, through structured questionnaires. With the aid of SPSS, determination test (R2), F test, t test and path analysis were used to analyze the data. The result showed that (1) workload did not have an effect on job satisfaction, (2) individual characteristics had positive and significant effect on job satisfaction, (3) workload had negative effect on employee performance, (4) individual characteristics had positive and significant effect on employee performance, (5) job satisfaction had positive and significant effect on employee performance, (6) workload had indirect effect on employee performance through job satisfaction, and (7) individual characteristics had an insignificant indirect effect on employee performance through job satisfaction. Keywords: workload, individual characteristics, job satisfaction, employee performance. Pengaruh Beban Kerja dan Karakteristik Individu terhadap Kepuasan Kerja serta Dampaknya terhadap Kinerja Pegawai Badan Pusat Statistik (Studi Kasus pada BPS Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Serdang Bedagai) Abstrak Kinerja merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan pencapaian tujuan instansi. Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan salah satu instansi yang bertugas untuk mengumpulkan data berkualitas dan untuk mewujudkannya diperlukan kinerja yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh beban kerja dan karakter Individu terhadap kepuasan kerja serta dampaknya terhadap kinerja pegawai Badan Pusat Statistik. Metode Sensus digunakan untuk mengumpulkan data dari 61 pegawai di Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Serdang Bedagai kecuali Kepala BPS Kabupaten melalui kuesioner terstruktur. Uji Determinasi (R2), Uji F, Uji t dan analisis jalur digunakan untuk menganalisis data dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) beban kerja tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja, (2) karakteristik individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, (3) beban kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja, (4) karakteristik individu berepengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja, (5) kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja, (6) beban kerja berpengaruh tidak langsung terhadap kinerja melalui kepuasan kerja dan (7) karakteristik individu berpengaruh tidak langsung terhadap kinerja melalui kepauasan kerja tetapi tidak signifikan. Kata kunci: Beban Kerja, Karakteristik Individu, Kepuasan kerja, Kinerja pegawai 39 Jurnal Bisnis dan Manajemen Eksekutif Vol. 1 No. 1, Mei 2016, artikel 4 Pendahuluan Kinerja merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan pencapaian tujuan organisasi atau instansi. Pegawai, yang merupakan aset terpenting dalam suatu instansi harus dikeloka kinerjanya. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan kerja yang dimiliki seorang tenaga kerja (Edi Siregar, 2011). Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah beban kerja. Herrianto (2010) menyatakan bahwa beban kerja adalah sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh seseorang ataupun sekelompok orang, selama periode waktu tertentu dalam keadaan normal. Selain beban kerja, karakteristik individu juga berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Robbins (2006) menyatakan bahwa, faktor-faktor yang mudah didefinisikan dan tersedia, data yang dapat diperoleh sebagian besar dari informasi yang tersedia dalam berkas personalia seorang pegawai mengemukakan karakteristik individu meliputi usia, jenis kelamin, status perkawinan, banyaknya tanggungan dan masa kerja dalam organisasi. Kepuasan kerja juga turut mempengaruhi kinerja pegawai. Kepuasan kerja adalah perasaan senang atau tidak senang yang dialami pegawai dalam bekerja atau terhadap pekerjaannya (Devis dan Newstrom dalam Muhaimin, 2004). Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan salah satu instansi pemerintah yang bertugas untuk menyediakan data berkualitas, dan untuk mewujudkannya diperlukan kinerja yang baik. Namun, padatnya pekerjaan pegawai BPS terutama pada pertengahan tahun membuat kinerja pegawai cenderung menurun. Berdasarkan evaluasi dari BPS Propinsi, keadaan 30 November 2015, realisasi survei IBS kabupaten Deli Serdang baru mencapai 32,92 persen dan kabupaten Serdang Bedagai baru mencapai 42 persen. Pegawai yang masih kurang dan banyaknya survei dari masing-masing seksi yang harus diselesaikan dalam waktu bersamaan menyebabkan tingginya beban kerja pegawai. Tuntutan pekerjaan yang tidak mengenal waktu menyebabkan pegawai laki-laki lebih produktif dari pegawai wanita. Namun pegawai masih merasa belum puas dalam bekerja terutama dari segi kelengkapan peralatan karena masih belum seimbangnya jumlah peralatan yang dibutuhkan dengan jumlah pegawai. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apakah ada pengaruh langsung beban kerja dan karakteritik individu terhadap kinerja pegawai; apakah ada pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai; dan apakah ada pengaruh tidak langsung beban kerja dan karakteristik individu terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan kerja. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui apakah ada pengaruh langsung beban kerja dan karakteritik individu terhadap kinerja pegawai; untuk mengetahui apakah ada pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai; dan untuk mengetahui apakah ada pengaruh tidak langsung beban kerja dan karakteristik individu terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan kerja Kajian Literatur dan Teori Beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu (Sunarso, 2010). Dimensi beban kerja menurut Suwatno (2003) menggunakan indikator - indikator, antara lain : Jam kerja efektif, Latar Belakang Pendidikan dan Jenis pekerjaan yang diberikan. Sehingga dimensi yang digunakan meliputi waktu, kemampuan dan jenis pekerjaan. 40 Jurnal Bisnis dan Manajemen Eksekutif Vol. 1 No. 1, Mei 2016, artikel 4 Menurut Stephen P. Robbins (2006), karakteristik individu mencakup usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, dan masa kerja dalam organisasi. Sedangkan istilah kepuasan kerja merujuk kepada sikap umum seorang individu terhadap pekerjaan yangdilakukannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggimenunjukan sikap yang positif terhadap kerja itu; seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya menunjukan sikap yang negatif terhadap pekerjaan itu. karena pada umumnya apabila orang berbicara mengenaisikap karyawan, lebih sering mereka memaksudkan kepuasan kerja. Definisi kinerja pegawai menurut Hasibuan (2012), kinerja kerja adalah suatu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Sedangkan menurut Mangkunegara (2011) : Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Penilaian kinerja BPS didasarkan pada tiga hal pokok yaitu kuantitas pekerjaan, kualitas pekerjaan dan sikap kerja pegawai. Hubungan antara beban kerja dengan kepuasan kerja dijelaskan oleh Munandar (2008) yang menyatakan bahwa beban kerja berlebih secara fisik dan mental adalah melakukan terlalu banyak kegiatan baik fisik maupun mental, dan ini dapat merupakan sumber stres pekerjaan. Sedangkan beban kerja yang terlalu sedikit akan menyebabkan kebosanan dan akan menurunkan semangat kerja sehingga timbul rasa ketidakpuasan dalam bekerja sehingga berpengaruh pada penurunan kinerja. Penelitian Lea, Colett and Rodgers (2012), menyimpulan bahwa ada bukti yang cukup untuk menyebutkan bahwa beban kerja berdampak pada kepuasan kerja dan tingkat stress apoteker. Sedangkan Anita, dkk (2013), menunjukkan hasil pengujian statistik baik secara parsial maupun simultan menyimpulkan bahwa penempatan, beban kerja dan motivasi kerja secara nyata dapat meningkatkan prestasi kerja pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh. Kepuasan kerja sangat tergantung dari tiga komponen utamanya yaitu individu sebagai pelaksana pekerjaan, pekerjaan yang dilakukan, dan organisasi tempat individu tersebut bekerja. Penelitian Tumewu, dkk (2014), menunjukkan bahwa karakteristik individu, karakteristik pekerjaan, dan karakteristik organisasi memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan baik secara simultan maupun parsial dan yang paling dominan berpengaruh yaitu karakteristik organisasi. Menurut Panggabean (2004), kinerja pegawai dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : karakteristik individu, karakteristik organisasi dan karakteristik pekerjaan. Penelitian A Riska Yunita, DB. Paranoan dan H. M. Gunthar Riady (2014), menunjukkan bahwa variabel kemampuan pegawai, masa kerja, pendiidkan dan kebutuhan yang merupakan indikator karakter individu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja baik secara parsial maupun simultan. Kaitan kepuasan kerja dengan kinerja pegawai diteliti oleh I Wayan Juniantara (2015). Penelitian ini menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dan dapat dijelaskan bahwa kepuasan kerja memang sangat diperlukan oleh seorang karyawan dalam meningkatkan kinerja masing masing individu meskipun menurut sifatnya kepuasan kerja itu sendiri sangat relatif atau berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Metode Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan eksplanatori. Populasi dan sampel yang akan diteliti dari penelitian ini adalah seluruh pegawai BPS Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Serdang Bedagai kecuali kepala kantor dan berjumlah 61 orang. Teknik samplingnya menggunakan metode sensus. 41 Jurnal Bisnis dan Manajemen Eksekutif Vol. 1 No. 1, Mei 2016, artikel 4 Instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan atau kuesioner yang dibagikan kepada responden. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder yang dikumpulkan melalui observasi, kuesioner dan studi kepustakaan. Metode analisis data yang digunakan meliputi: uji validitas dan reliabilitas; uji asumsi klasik (normalitas, multikolinieritas dan heteroskedastisitas); dan pengujian hipitesis (uji F, uji t dan koefisien determinasi/ R2) dengan bantuan SPSS for windows. Pengujian validitas dan realibilitas instrumen dilakukan pada pegawai BPS di luar sampel yaitu pada pegawai BPS Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu sebanyak 30 orang. Berdasarkan hail uji validitas, dapat diketahui bahwa nilai dari 27 indikator yang diuji ada 9 indikator yang tidak valid sehingga kesembilan indikator tersebut harus dikeluarkan. Setelah 9 indikator tersebut dikeluarkan, 18 indikator yang tersisa dinyatakan valid. Hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha semua variabel > dari standar nilai kritis (0,6). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keseluruhan item pertanyaan reliabel. Temuan Substruktur I e1 Beban Kerja Kepuasan Kerja Karakteristik Individu Gambar 1. Diagram Jalur Substruktur I Pada model substruktur I, semua asumsi klasik terpenuhi, dimana data terdistribusi normal, tidak ada multikolinieritas dan terbebas dari heteroskedastisitas. Besarnya nilai R square adalah 0,080 yang berarti hanya 8,0% besarnya pengaruh variabel ekosogen (beban kerja dan karakteristik individu) terhadap kepuasan kerja. Sedangkan sisanya 0,92 atau 92% dapat diterangkan oleh variabel lain seperti kompensasi, kepemimpinan, motivasi dan sebagainya. Hasil uji F menunjukkan bahwa nilai Fhitung = 2,425 dan Ftabel = 3,16 sehingga Fhitung lebih kecil dari Ftabel, dan signifikansi Fhitung adalah 0,098 yang berarti lebih besar dari alpha 0,05 sehingga keputusan yang diambil adalah H0 diterima dan H1 ditolak. Kesimpulannya adalah Beban Kerja dan Karakteristik Individu secara serempak tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja. Berdasarkan hasil uji t, nilai thitung variabel Beban Kerja sebesar -0,969 lebih besar dari -ttabel = -2,003 dan nilai signifikan Beban Kerja sebesar 0,337 lebih besar dari 0,05 sehingga keputusan yang diambil adalah terima H0 dan tolak H1 atau dapat disimpulkan bahwa Beban Kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja. Nilai thitung variabel Karakteristik Individu sebesar 2,015 lebih besar dari ttabel = 2,003 dan nilai signifikan Karakteristik Individu sebesar 0,049 lebih kecil dari 0,05 sehingga keputusan yang diambil adalah tolak H0 dan tolak H1 atau dapat disimpulkan bahwa Karakteristik Individu berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja. Persamaan struktur I adalah: ππππ’ππ ππ πππππ = −0,124π1 + 0,259π2 + π1 42 Jurnal Bisnis dan Manajemen Eksekutif Vol. 1 No. 1, Mei 2016, artikel 4 Substruktur II Beban Kerja e2 Karakteristik Individu Kinerja Pegawai Kepuasan Kerja Gambar 2. Diagram Jalur Substruktur II Pada model substruktur II, semua asumsi klasik terpenuhi, dimana data terdistribusi normal, tidak ada multikolinieritas dan terbebas dari heteroskedastisitas. Besarnya nilai R square adalah 0,396 yang berarti 39,6% besarnya pengaruh variabel ekosogen (Beban Kerja, Karakteristik Individu dan Kepuasan Kerja) terhadap Kinerja Pegawai, atau dengan kata lain variabel endogen Kinerja Pegawai dapat dijelaskan oleh variabel eksogen (Beban Kerja, Karakteristik Individu dan Kepuasan Kerja) sebesar 39,6%. Sedangkan sisanya (1-0,396) = 0,604 atau 60,4% dapat diterangkan oleh variabel lain diluar ketiga variabel ini seperti motivasi, kepemimpinan, pelatihan, kompensasi dan sebagainya. Berdasarkan hasil perhitungan, Fhitung = 12,017 dan Ftabel = 2,77, sehingga Fhitung lebih besar dari Ftabel, dan signifikansi Fhitung adalah 0,000 yang berarti lebih kecil dari alpha 0,05, sehingga keputusan yang diambil adalah H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulannya adalah Beban Kerja, Karakteristik Individu dan Kepuasan Kerja secara serempak memiliki pengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai. Berdasarkan hasil uji t dapat dilihat bahwa nilai thitung variabel Beban Kerja sebesar 3,353 lebih kecil dari -ttabel = -2,004 dan nilai signifikan Beban Kerja sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima atau dapat dikatakan bahwa Beban Kerja berpengaruh negarif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai. Nilai thitung variabel Karakteristik Individu sebesar 3,670 lebih besar dari ttabel = 2,004 dan nilai signifikan Karakteristik Individu sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima atau dapat dikatakan bahwa Karakteristik Individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai. Nilai thitung variabel Kepuasan Kerja sebesar 2,163 lebih besar dari ttabel = 2,004 dan nilai signifikan Kepuasan Kerja sebesar 0,035 lebih kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima atau dapat dikatakan bahwa Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai Persamaan strukturnya II adalah: πΎππππππ = −0,355π1 + 0,399π2 + 0,236π + π2 Pengaruh langsung dan tidak langsung Tabel 1. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung 43 Jurnal Bisnis dan Manajemen Eksekutif Vol. 1 No. 1, Mei 2016, artikel 4 Pengaruh Total Variabel Beban Kerja terhadap Kepuasan Kerja Beban Kerja terhadap Kinerja Pegawai Karakteristik Individu terhadap Kepuasan Kerja Karakteristik Individu terhadap Kinerja Pegawai Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Kerja Langsung Tidak Langsung Melalui Z -0,124 - -0,124 -0,355 -0,124 x 0,236 = -0,029 -0,384 0,259 - 0,259 0,399 0,259 x- 0,236 = 0,061 0,460 0,236 - 0,236 Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah) Pembahasan: Hasil penelitian menyatakan bahwa: - Beban kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Artinya semakin banyak atau sedikit pekerjaan yang dilakukan oleh seorang pegawai belum tentu menambah atau mengurangi kepuasan dalam bekerja. - Karakteristik individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Artinya pegawai yang memiliki umur yang lebih tua, pengalaman yang lebih banyak atau pendidikan yang lebih tinggi memiliki kepuasan yang lebih tinggi dalam bekerja. Demikian pula jika semakin muda, semakin sedikit masa kerja, semakin rendah pendidikan maka kepuasan kerja akan semakin rendah. - Beban kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Artinya semakin tinggi beban kerja semakin rendah kinerja yang dihasilkan, demikian juga sebaliknya semakin rendah beban kerja maka kinerja pegawai semakin tinggi. - Karakteristik individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Artinya semakin berkembang karakteristik individu semakin tinggi kinerja yang dihasilkan, demikian pula sebaliknya semakin tidak berkembang karakteristik individu maka kinerja akan semakin menurun. - kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Artinya semakin tinggi kepuasan kerja semakin tinggi kinerja yang dihasilkan dan demikian sebaliknya semakin rendah kepuasan kerja maka kinerja juga semakin menurun. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: - Beban kerja tidak berpengaruh langsung terhadap kepuasan kerja, sedangkan karakteristik individu berpengaruh langsung terhadap kepuasan kerja; - Beban kerja, karakteristik individu dan kepuasan kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja pegawai. - Beban kerja secara tidak langsung berpengaruh terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan kerja dan karakteristik individu berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan kerja tetapi tidak signifikan. 44 Jurnal Bisnis dan Manajemen Eksekutif Vol. 1 No. 1, Mei 2016, artikel 4 Saran Berdasarkan temuan, maka saran yang dapat diberikan adalah agar BPS lebih memperhatikan pembagian beban kerja yang lebih merata dan mengurangi penumpukan pekerjaan. Pengembangan karakteristik pegawai juga perlu diperhatikan melalui pendidikan dan pelatihan, serta peralatan yang tersedia seharusnya disesuaikan dengan jumlah pegawai. Daftar Pustaka Anita, J., Azis, N. dan Yunus, M. (2013). Pengaruh penempatan dan beban kerja terhadap motivasi kerja dan dampaknya pada prestasi kerja pegawai dinas tenaga kerja dan mobilitas penduduk aceh. Jurnal Manajemen Program Pasca Sarjana Unsyiah, Vol.2, No. 1, 67-77. Hasibuan, Malayu, SP. (2012). Manajemen Sumberdaya Manusia, Edisi Revisi, Cetakan Keenambelas, Jakarta: PT Bumi Aksara. Herrianto, R. (2010). Kesehatan kerja. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. Juniantara, I. W. (2015). Pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan koperasi di Denpasar. Denpasar: Tesis Magister Manajemen Universitas Udayana. Lea,V.M., Sarah A. C. and Rodgers, R.M. (2012). Workload and its impact on community pharmacists’ job satisfaction and stress: a review of the literature. International journal of Pharmacy Practice, 20, pp. 259-271. Diambil 23 September 2015, dari situs World Wide Web: https://www.deepdyve.com/lp/wiley/workload-and-its-impact-oncommunity-pharmacists-job-satisfaction-and-cV3KeSbATc Mangkunegara, AA. Anwar Prabu (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT. Remadja Rosdakarya. Muhaimin. (2004). Hubungan antara kepuasan kerja dengan disiplin karyawan Operator Shawing Computer bagian produksi pada PT Primarindo Asia Infrastruktur Tbk di Bandung. Jurnal Psyche, Vol.1 No.1, Desember. Munandar, Ashar Sunyoto. (2008). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI Press Panggabean, S., Mutiara. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia Indonesia. Robbins S.P. (2006). Perilaku Organisasi Edisi Kesepuluh. Klaten : PT. Intan Sejati Klaten. Siregar, Edi. (2011). Pengaruh motivasi kerja, kinerja individual dan sistem kompensasi finansial terhadap kepuasan kerja guru SMPK Penabur Bintaro Jaya Jakarta. Jurnal Pendidikan Penabur, No.16/Tahun ke-10/Juni 2011 Sunarso (2010). Pengaruh kepemimpinan, kedisiplinan, beban kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja guru Sekolah Dasar. Jurnal Manjajemen Sumber Daya Manusia, vol. 4, No. 1, Juni 2010:72-79. Suwatno. (2003). Azas-Azas Sumber Daya Manusia. Bandung: UPI Press Tumewu, E. L., Lumanaw, B. dan Ogi, I. (2014). Karakteristik individu, karakteristik pekerjaan, dan karakteristik organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada Event organizer Reborn creative center Manado. Jurnal riset ekonomi, manajemen, bisnis dan akuntansi , vol.2 No. 1, 470-594. 45 Jurnal Bisnis dan Manajemen Eksekutif Vol. 1 No. 1, Mei 2016, artikel 4 Yunita, A.R., Paranoan, DB., dan Riady, G. (2014), Pengaruh karakteristik individu terhadap prestasi kerja pegawai pada bagian perlengkapan sekretariat daerah kabupaten Kutai Timur 46