pembelajaran audio

advertisement
PEMBELAJARAN AUDIO
Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampu : Saiful Amien, M.Pd
Disusun oleh :
Feny Hidayati (2012100103110)
Ella Fathiniyah (201210010311064)
M. Arief (201210010311065)
Suryo (201210010311076)
JURUSAN TARBIYAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
I. PENDAHULUAN
Istilah audio begitu sering terdengar di telinga, baik itu dari orang yang
mengetahui arti dari audio itu sendiri ataupun tidak. Secara sepintas istilah audio
berkaitan dengan berbagai hal terutama yang berhubungan dengan indra pendengaran.
Istilah yang begitu dekat dengan audio ialah visual dimana visual ini sering diartikan
dengan adanya gambaran yang terlihat sedangkan untuk audionya adalah pendengaran.
Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi yang bersifat auditif (pita suara atau piringan
suara) sangat mendominasi kehidupan manusia. Dimulai dari bangun tidur hingga tidur
kembali .
Pada umumnya keberadaan media audio muncul karena keterbatasan katakata, waktu, ruang, dan ukuran. Ditambahkan juga bahwa media pembelajaran audio
berfungsi sebagai sarana yang mampu menyampaikan pesan sekaligus mempermudah
penerima pesan dalam memahami isi pesan. Membantu menyampaikan maklumat dengan
lebih berkesan membantu meningkatkan daya tarikan terhadap sesuatu persembahan.
Jenis audio termasuk suara latar, musik, atau rekaman suara dan lainnya.
Dalam pendidikan dan pengajaran media audio sebagai alat bantu guru dalam
proses belajar mengajar agar lebih mudah untuk mencapai tujuan pendidikan berupa
ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Bahkan menurut penelitian dalam kegiatan
pendidikan penggunaan komunikasi audio ini banyak dipergunakan dibandingkan alat
komunikasi lainnya.
Suasana pembelajaran dikelas akan lebih terasa menarik jika guru mau
mengeksplorasi kreatifitasnya untuk menyampaikan materi melalui media pembelajaran.
Dengan melalui media grafis, audio, visual, dan audio visual yang sesuai dengan pokok
bahasan yang sedang disampaikan. Sehingga ide yang disampaikan guru lebih mudah
untuk ditangkap oleh para siswa dan berakibat pada hasil pembelajaran yang maksimal.
II. PEMBAHASAN
A. MEDIA AUDIO
Sebelum memahami media audio, terlebih dahulu kita pahami bahwa manusia
merupakan makhluk sosial yang tak lepas dari aktivitas-aktivitas kemasyarakatan. Setiap
menjalani kehidupan sehari-hari, manusia melakukan komunikasi dan itu melibatkan bebagai
aspek misalnya mendengarkan, menyampaikan, dan memahami sebuah informasi dalam
suatu interaksi. Begitu pula dengan dunia pendidikan dalam hal ini lebih khusus pada
pembelajaran pastinya melibatkan berbagai aspek seperti yang telah disebutkan di atas. Suatu
pembelajaran bisa dikatakan telah mencapai tujuannya ketika informasi yang diberikan
kepada peserta didik berupa materi atau bahan ajar yang disampaikan oleh pendidik dapat
diterima sekaligus dipahami oleh peserta didik dengan baik dan benar. Oleh sebab itu maka
dalam pencapain tujuan akan tersampaikannya materi atau bahan ajar dengan sempurna,
maka tidak cukup hanya mengandalkan kemampuan individual pendidik dalam
menyampaikan materinya. Tak lepas dari itu media pembelajaran berupa audio di sini sangat
diperlukan guna memberikan sumbangsih kelancaran serta kemudahan untuk pendidik dan
peserta didik untuk mudah memahami materi.
Pembahasan tentang proses komunikasi pembelajaran denagn menggunakan media
audio tak lepas dari pembahasan aspek pendengarannya itu sendiri.1 Artinya, media audio
media ini memanfaatkan pendengaran dengan sebaik mungkin. Mendengarkan sesungguhnya
ialah proses yang rumit yang melibatkan 4 unsur: 1.mendengar, 2. Memperhatikan, 3.
Memahami dan 4. Mengingat. Jadi definisi mendengarkan adalah proses selektif untuk
memperhatikan,mendengarkan, memahami dan mengingat-ingat simbol pendengaran.2
B. Karakterterstik Media Audio
Media audio merupakan alat bantu yang digunakan dengan hanya bisa mendengar
saja. Media ini membantu para siswa agar dapat berfikir dengan baik, menumbuhkan
daya ingat serta mempertajam pendengaran.
Dalam proses pembelajaran, media tersebut diajarkan ke siswa berupa pesan.
Pesan yang disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal maupun
1 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Jakarta: Referensi , 2013, hal 58
2 Ibid,hal 59
non verbal. Sehingga proses pembelajaran dapat terprogram dengan baik. Media ini
merupakan bentuk pembelajaran yang murah dan terjangkau.Materi yang disapaikan
disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Audio dapat memberikan pesan yang
menarik dan memotivasi siswa.3
Ciri utama dari media ini adalah pesan yang disalurkan melalui media audio
dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (bahasa lisan/kata-kata) maupun
nonverbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi, seperti gerutan, gumam, musik, dll).
Media audio mempunyai sifat yang khas, yaitu:

Hanya mengandalkan suara (indera pendengaran)

Personal

Cenderung satu arah

Mampu menggugah imaginasi
Kaitannya dengan audio sebagai media pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa
Media Audio Pembelajaran yaitu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
rangkaian pesan materi pembelajaran melalui suara - suara ataupun bunyi yang direkam
menggunakan alat perekam suara , kemudian diperdengarkan kembali kepada peserta
didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.
Kelebihan dan Kekurangan Media Audio
Akan tetapi dari segi sifatnya yang auditif, media ini terdapat kelemahan yang
harus di atasi dengan cara pemanfaatan media atau saluran lainnya. Kekurangan ini di
dasarkan atas ciri-ciri dan karakteristik media audio sendiri.
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari media audio :
No
1.
Kelebihan
Kekurangan
Tersedia dimana-mana dan Rawan pelanggaran hak cipta
mudah digunakan
2.
Murah
Bagi siswa yang kurang memahami dalam
mendengar bisa jadi menimbulkan kegaduhan
3.
Bisa diproduksi sendiri
Kesulitan dalam penentuan kecepatan suara
3Arif. S. Sadiman, Media Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003, hal. 50
4.
Menyediakan pesan lisan Piranti digital dan analog berbeda sehingga
untuk
meningkatkan harus mempunyai alat untuk masing-masing,
pembelajaran
5.
tidak bisa digunakan bersama.
Tersedia dimana-mana dan Kesulitan dalam penempatan segmen
mudah digunakan
6.
Menyediakan akses gratis Berpotensi terjadi penghapusan data secara
bagi berkas-berkas audio
7.
tidak sengaja.
Cocok untuk mengajarkan Memerlukan suatu pemusatan pengertian pada
bahasa asing
suatu pengalaman yang tetap dan tertentu,
sehingga pengertannya harus di dapat dengan
cara belajar yang khusus
7.
Merangsang murid belajar Media audio yang menampilkan symbol digit
lebih rajin
dan analog adalah abstrak, sehingga pada halhal tertentu memerlukan bantuan pengalaman
visual.
8.
Bisa diulang-ulang
9.
Portable
10. Mudah disiapkan
11. Mudah dipindah-pindahkan
tempatnya
12. Awet
Selain yang telah diuraikan diatas, kelebihan-kelebihan media audio adalah
sebagai berikut:
1. Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu yang memungkinkan menjangkau
sasaran yang luas
2. Mampu mengembangkan daya imajinasipendengar
3. Mampu memusatkan perhatian siswa pada penggunan kata-kata, bunyi, dan arti dari
kata/bunyi itu
4. Sangat tepat/cocok untuk mengajarkan musik dan bahasa; laboratorium bahasa tidak
lepas dari media ini terutama untuk melatih listening
5. Mampu mempengaruhi suasana dan perilaku siswa melalui musik latar (back sound )
dan efek suara (sound effect)
6. Dapat menyajikan program pendalaman materi yangdibawakan oleh guru-guru atau
orang-orang yang memiliki keahlian di bidang tertentu sehingga tema yang dibahas
memiliki mutu yang baik dilihat dari segi ilmiah karena selalu dilengkapi hasil-hasil
observasi dan penelitian
7. Dapat mengerjakan hal-hal tertentu yang sulit dikerjakan oleh guru, yakni menyajikan
pengalaman-pengalaman dunia luar
ke dalam kelas; sehingga media audio
memungkinkan untuk menghadirkan hal-hak yang aktual dan dengan demikian dapat
memberikan suasana kesegaran (immediciacy) pada
sebagaian besar topik yang
dibahas.
Adapun kekurangan-kekurangan media audio yakni :
1. Sifat komunikasinya hanya satu arah (one way communication)
2. Penyajian dengan suara, hanya menghandalakan salah satu dari kelima indera
3. Mutu penyajian yang menggunakan audio-visual dan bahkan cara visual (penglihatan)
mempunyai efek transfer yang lebih kuat dibanding pendengaran.
Anderson (1987: 130-131) mencoba menghubungkan program audio dengan
tujuan pembelajaran kognitif, psikomotorik, dan afektif.
1. Untuk tujuan kognitif, audio dapat digunakan untuk mengajar pengenalan
kembali dan/ atau pembedaan rangsang audio yang reevan, contohnya:

Memperdengearkan suara-suara bahaya tertentu. Atau alat-alat
lain sehingga siswa dapat mngambil tindakan tertentu.

Mengajarkan pengenalan kembali dialek dan istilah yang
berhubungan dengan pekerjaan, atau untuk mendengarkan
suara di lapangan disertai suaran latar belakangnya.

Memberikan latihan pendengaran, untuk belajar mengingat atau
mengucapkan kata dan kalimat dari bahasa asing atau bahasa
yang tidak dikenal.
2. Untuk tujuan psikomotorik, program audio
dapat digunakan untuk
mengajar keterampilan verbal, contohnya:

Memberi kesempatan pada siswa untuk mendengar, menirukan,
dan melatih kata-kata dari bahasa asaing, atau kata yang belum
dikenal

Memberikan latihan pada siswa agar dapat mengenal kembali
dan melatih pemgucapan kaya-kata untuk mengatasi masalah
kesulitan berbicara.

Memberikan kesempatan latihan memberikan respon terhadap
perintah lisan

Memperdengarkan latihan memberi perintah, dengan kecepatan
berbicara yang semakin meningkat.

Memperdengarkan latihan unruk berlatihmemberi reaksi terhadap
bunyi tanda tanya, atau tanda lainnya, juga komunikasi atau
pengajaran audio dalam keadaan darurat.
3. Untuk tujuan afektif, suasana mungkin dapat diciptakan oleh musil latar,
efek suara, suara narator. Program serial radio dan iklan merupakan contoh
yang baik dari teknik ini.4
C. Penyajian Bahan Program Media Audio
Yudhi Munadi dalam bukunya (2013:67), menjelaskan bahwa bahan program
media audio tidak memiliki batasan dalam penyajiannya, tetapi tergantung pada
kreativitas dan sikap inovatif para pengembang dan pembuatnya. Ada beberapa alternatif
pilihan yang dapat dilakukan oleh para guru yang ingin mengembangkan dan
memproduksi media audio sebagai media pembelajaran, sebagai berikut:
1. Talkshow dan diskusi. Program talkshow dapat dibuat menjadi program audio yakni
dengan cara merekam program tersebut, dan menentukan tema talkshow yang sesuai
dengan salah satu materi mata pelajaran/ perkuliahan dengan durasi waktu antara 15
sampai 20 menit serta program talkshow menentukan pembeicara antara 2 samapai 3
orang dan satu orang sebagai moderator. Pemerannya dapat memilih dari para siswa
dan guru atau orang-orang yang ahli dibidangnya. Program talkshow-audio ini
berguna untuk memahami sebuah pengertian sebuah konsep seperti keadilan tentanng
tuhan dan demokrasi menurut Islam.
2. Drama atau sandiwara. Drama adalah suatu program radio yang sangat popular,
karena drama berisi semua unsur yang menarik perhatian peserta didik, yaitu cerita
yang baik, pemeran-pemeran yang baik dan dialog yang menarik. Bentuk derama ini
4Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Jakarta: Referensi , 2013, hal 64-66
sangat baik sebagai bahan ajar yang merangsang diskusi( Andi Prstowo, 2013:296).
Drama (sandi wara)- audio banyak didengar pada program radio dan biasanya berseri
atau berepisode. Guru dapat membuat drama- audio ini dengan durasi 15-20 menit.
Para pemain bisa diambil dari siswa dan jumlahnya pemain disesuaikan dengan vocal
yang dibutuhkan. Program drama- audio ini memberi manfaat yang cukup baik bagi
siswa pada pemahaman peristiwa-peristiwa sejarah, seperti asal mula peristiwa
Qurban, masuknya islam ke Andalusia (spanyol), dan sejarah penghancuran ka’bah
oleh pasukan gajah.
3. Bercerita (menuturkan kisah). Program cerita- audio ini bisanya dibuat oleh seseorang
yang memilki talenta atu kemampuan multi suara atau berbagai macam suara ( sepeti
dalang). Durasi waktunya sama halnya dengan drama dan diskusi yaitu 15-20 menit.
Tema cerita dapat diambil dari hasil karangan siswa atau dari sumbar lain, sedangkan
tema-tema yang dapat diangkat untuk program ini sama dengan program drama/
sendiwara.
4. Model: maksud program model-audio ini adalah materi program ini diharapkan dapat
ditiru oleh pendengarnya( Siswa), seperti halnya: Program model-audio untuk latihan
mengucapkan kata-kata untuk pelajaran asing, membaca pelajaran bahasa asing,
membaca Al-Qur’an dan untuk latihan pidato.
5. Musik dan lagu
 Lagu-lagu yang mengandung pesan pendidikan
 Musik untuk mengiringi slide
 Music untuk mengiringi proram audio yang sudah disebutkan diatas.
Dari berbagai kelebihan yang ada media audio juga tidak lepas dari kekurangankekurang mulai dari keterbatasan waktu setiap bahan program audio yang ada
membutuhkan 15-20 menit, karena keterbatasan daya kosentrasi, berdasarkan
penelitian daya konsentrasi mendengar untuk dewasa berkisar 25/45 menit, sedang
untuk anak-anak 15/25 menit.
D. Jenis-jenis media Audio (Audio Formats)
Secara teknis, hal pokok dalam proses pembuatan media audio adalah mengenal
peralatan audio yang akan kita pergunakan, terutama peralatan yang mampu merekam
suara, di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Phonograph (Gramaphone)
Pada 6 Desember 1877 Thomas A. Edison (1847-1931) berhasil membuat
rekaman suaranya sendiri mengucapkan “Mary Had a Little Lamb” yang sampai saat
ini masih ada. Model fonografnya (phonograph) terbuat dari silinder yang dibungkus
kertas aluminium dan ditoreh dengan jarum; silinder tersebut digerakkan dengan
engkol secara manual, pada tahun berikutnya dia mendesain mesin tersebut
digerakkan oleh motor listrik. Selain Edison, pada 1887, seorang Amerika kelahiran
Jerman, Emil Berlier (1851-1929) berhasil membuat alat rekam yang menggunakan
cakram datar, disebut gramafon (gramaphone).
Cakram datar yang kemudian dikenal dengan nama piringan hitam (record),
telah berkali-kali mengalami perkembangan dalam pembuatannya. Di masa awal
dibuat dari seng yang dilapisi lilin, tetapi lapisan ini diubah menjadi lak, menjadi
plastic, dan akhirnya menjadi vinil. Piringan hitam pertama berputar dengan
kecepatan 78 putaran per menit (rpm atau revolutions per minute) dan mempunyai
satu jalur rekaman atau monaural. Stereophonic (dua jalur rekaman) diperkenalkan di
Inggris oleh EMI pada 1933 dan akhir 1960-an piringan hitam stereo mulai marak di
pasaran.
Bila dibandingkan dengan media audio lainnya., alat rekam yang satu ini
memiliki hasil yang baik. Dengan speed tinggi yang dimilikinya, yakni 78 rpm, 43
rpm, 33 rpm, 16 rpm maka frequency respons pun tinggi sehingga mampu merekam
berbagai macam suaran mulai dari ucapan kata-kata hingga suara badai, kicau burung,
music simponi dan lain-lain. Hanya saja piringannya mudah tergores dan aus serta
dengan diameternya yang besar (7, 10, 12 inci) cukup mengambil tempat. Alat ini
cocok digunakan untuk music, drama puisi, dongeng, tutur cerita, dan lain-lain.
2. Open Reel Tapes
Kelebihan program audio yang menggunakan pita Open Reel Tape Recorder
ialah kualitas suaranya lebih bagus disbanding yang menggunakan pita kaset. Hal ini
disebabkan kecepatan open reel tape recorder lebih tinggi disbanding kecepatan
perekam kaset audio tersebut, karena unsure kecepatan tersebut berpengaruh pada
frequency respons (tanggapan frekuensi). Semakin tinggi kecepatannya, semakin
tinggi tanggapan frekuensinya. Wilayah frekuensi audio adalah dari 50 Hz sampai 20
Khz. Open reel tape recorder ini, ada yang menggunakan system full track (mono)
dan yang menggunakan system stereo. Umumnya program-program audio
diperbanyak dalam bentuk mono.
3. Cassette Tapes
Perekam kaset audio ini adalah yang paling popular di kalangan masyarakat.
Berfungsi sebagai play back program dalam bentuk kaset ataupun sebagai perekam.
Untuk berbagai keperluan, maka dibuat pita kaset dalam beberapa kualitas, yaitu dari
yang paling rendah, normal, FeCr dan Metal. Umumnya program-program audio
(untuk pendidikan), dibuat di atas pita kaset jenis normal. Sehingga tape kaset
(dikenal juga dengan sebutan tape dek) yang dipergunakan tidak usah memiliki
fasilitas untuk pita metal.
4. Compact Disc
Sejak penemuan fonograf dan gramafon, inovasi secara revolusioner di dunia
audio-rekam terjadi pada 1979, yakni lahirnya compact disc (CD) sebagai hasil
pencampuran computer dan teknologi laser.
Sejak 1982, produk ini mulai mengambil alih pasar yang didomonasi oleh
piringan hitam vinil. Pada 1990-an, piring hitam benar-benar hilang dari rak took
tergeser oleh kaset dan CD. Compact Disc (CD) atau cakram padat adalah sebuah
piringan optikal yang digunakan untuk menyimpan data secara digital. Memang,
pertama kali cakram padat ini dikembangkan untuk menyimpan data audio digital dan
diperkenalkan pada 1982. Media ini tetap menjadi format standar dalam pemutaran
rekaman audio komersial hingga pertengahan 2006.
5. Radio
Gelombang radio ditemukan pada 1887 di jerman oleh Heinrich Hertz (18571894) dan penemuan ini membuka jalan bagi Guglielmo Marconi (1874-1937) untuk
melakukan komunikasi nirkabel pertama di tahun 1895. Sinyal radio dipancarkan
menggunakan gelombang pembawa. Gelombang radio merupakan bagian dari
spectrum elektromagnetik. Gelombang radio dengan panjang gelombang paling
panjang dipantulkan oleh lapisan udara yang berada tinggi dalam atmosfer bumi,
disebut ionosfer. Dengan cara ini pesan lewat radio dapat dipantulkan sehingga
mencapai jarak yang amat jauh.
Di dunia pendidikan, hingga saat ini radio masih digunakan sebagai media
pembelajaran, khususnya untuk pembelajaran program pendidikan jarak jauh.
Sebenarnya radio termasuk jenis media massa yakni media untuk komunikasi massa.
Sedangkan pembelajaran termasuk komunikasi publik/kelompok. Namun, untuk
beberapa konteks, program audio bisa dikhususkan untuk komunikasi publik atau
kelompok.
Kelebihan dari media audio jenis radio ini yang paling menonjol adalah
kemampuannya dalam mendistribusikan pesannya secara cepat dengan jangkauan
sasaran sangat luas. Karakteristik lain dari media ini adalah program siaran radio
dapat bersifat langsung (live) dapat pula bersifat tunda (rekaman).
Program radio yang sangat memungkinkan dijadikan media pembelajaran
adalah program tunda, yakni bahan-bahan atau isi pesan ajarnya (program audionya)
direkam terlebih dahulu. Melalui program audio rekam, para siswa yang berada di
berbagai wilayah dapat dikondisikan dahulu oleh gurunya. Apabila pembelajaran
melalui radio dilakukan dengan cara siaran langsung, maka yang sering terjadi adalah
kesulitan terintegrasikannya jadwal siaran pembelajaran di radio dengan jadwal
pembelajaran disekolah. Kelemahan yang paling menonjol dari radio ini adalah sifat
komunikasinya hanya satu arah (one way communication) dan sentralistik, yakni
siaran disentralisasikan sehingga guru disekolah sulit untuk mengontrol proses
penyampaian pesan.
6. Laboratorium Bahasa
Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa mendengar bahasa asing
dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Media yang
dipakai adalah alat perekam sebagaimana dijelaskan diatas.
Dalam laboratorium bahasa siswa duduk sendiri-sendiri di dalam kotak bilik akustik
dan kotak suara. Siswa mendengar suara guru yang duduk di ruang control lewat
headphone. Pada saat dia menirukan ucapan guru dia juga mendengar suaranya
sendiri lewat headphonenya, sehingga dia bisa membandingkan ucapannya dengan
ucapan guru. Dengan demikian dia bisa segera memperbaiki kesalahan-kesalahan
yang dibuatnya.
III.
KESIMPULAN
Media pembelajaran Audio sebagai alat komunikasi antara pengajar
dan peserta didik sehingga proses belajar pembelajaran lebih efektif dan efisien.
Dengan menggunakan media audio secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi
sikap pasif siswa. Sehingga menimbulkan gairah belajar, memungkinkan interaksi
langsung antara siswa, lingkungan, kenyataan, dan memungkinkan siswa untuk
belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Media Audio memiliki karakteristik yang berbeda dengan media yang
lain, diantaranya:
 Hanya mengandalkan suara (indera pendengaran)
 Personal
 Cenderung satu arah
 Mampu menggugah imaginasi
Adapun kekurangan media audio adalah:
1. Tersedia dimana-mana dan mudah digunakan
2. Murah
3. Merangsang murid belajar lebih rajin
4. Cocok untuk mengajarkan bahasa asing
5. Bisa diulang-ulang
Adapun kekurangan media audio adalah:
1. Kesulitan dalam penentuan kecepatan suara
2. Kesulitan dalam penempatan segmen
3. Bagi siswa yang kurang memahami dalam mendengar bisa jadi menimbulkan
kegaduhan
Jenis-jenis dari media audio antara lain:
a. Phonograph (Gramaphone)
b. Open Reel Tapes
c. Cassette Tapes
d. Compact Disc
e. Radio
f. Laboratorium bahasa
DAFTAR PUSTAKA
Arif. S. Sadiman, Media Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003
Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Referensi (GP Press
Group), 2013.
Prastowo, Andi, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Jogjakarta: DIVA Press,
2011.
http://zakiyatulfakhiroh.blogspot.com/
Download