Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol. 2, No. 6, Juni 2018, hlm. 2343-2352 e-ISSN: 2548-964X http://j-ptiik.ub.ac.id Pengembangan Perangkat Lunak Dokumentasi Persuratan Menggunakan Codeigniter Dengan Semantic Web Pada Unit Kerja Inspektorat Jenderal Kemnaker Muhamad Romdoni Rachman Wijaya1, Heru Nurwarsito2, Denny Sagita3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: [email protected], [email protected], [email protected] Abstrak Teknologi informasi mulai digunakan untuk membangun pemerintahan berbasis E-Government dengan menerapkan teknologi informasi di dalam sistem kerjanya guna memudahkan dalam proses kerja dan pelayanan pada masyarakat. Dengan adanya pengembangan teknologi informasi di Pemerintahan diharapkan kinerja para aparatur sipil negara bisa menjadi lebih cepat dan efesien. Pada unit Satker Inspektorat Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, surat masuk yang belum terdokumentasi secara elektronik dan kegiatan disposisi surat masuk yang selama ini menggunakan buku agenda secara manual menyebabkan proses pencarian dokumen surat terkendala ketika arsip surat yang masuk begitu banyak dan penggunaan kertas yang berlebihan sangat memboroskan APBN keuangan negara dari berbagai kementerian/ lembaga pemerintahan. Untuk memudahkan proses pencarian dan pelacakan alur surat masuk sampai surat selesai, maka diperlukan aplikasi dokumentasi surat pada Inspektorat Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan. Dalam hal ini, aplikasi dokumentasi surat dibangun menggunakan framework CodeIgniter dengan penerapan web semantic dengan harapan dapat mempermudah dalam proses pencarian dokumen surat. Kata kunci: dokumentasi surat, codeigniter, web semantik Abstract Information technology began to be used to build an E-Government based government by applying information technology in its work system to facilitate the work process and service to the community. With the development of information technology in the Government is expected the State Civil Apparatus performance will be faster and efficient. In the work unit of Inspectorate General of the Ministry of Labor, incoming mail that has not been documented electronically and activities of disposition of incoming mail which has been by using manual book led to the process of searching document letters constrained when the archive of incoming mail so much and excessive use of paper very wasted state budget from various ministries/ government agencies. To facilitate the process of searching and tracking the incoming mail flow until the mail is completed, it is necessary to develop mail documentation application at Inspectorate General Ministry of Labor. In this case, the mail documentation application is built using the CodeIgniter framework with the application of semantic web in hopes to simplify the process of searching document letters. Keywords: mail documentation, codeigniter, semantic web Lembaga untuk menerapkan teknologi informasi di dalam sistem kerjanya guna memudahkan dalam proses kerja dan pelayanan pada masyarakat. Dengan adanya pengembangan teknologi informasi di Pemerintahan diharapkan kinerja para Aparatur Sipil Negara bisa menjadi lebih cepat dan efesien. Misalnya pada kegiatan disposisi surat masuk yang selama ini 1. PENDAHULUAN Dengan perkembangan teknologi informasi ini banyak kebutuhan akan teknologi infomasi sektor pemerintahaan yang sudah menjadi kebutuhan sehari-hari maka sesuai dengan Nawa Cita Jokowi dengan membangun pemerintahan berbasis E-Government maka dengan ini dihimbau semua Kementerian/ Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 2343 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer menggunakan buku agenda manual dan penggunaan kertas yang berlebihan sangat memboroskan APBN keuangan negara dari berbagai Kementerian/ Lembaga pemerintahan, serhingga perlu dibuatkan sebuah aplikasi yang mendukung kegiatan disposisi surat masuk sampai surat tersebut ditindaklanjuti dan selanjutkan keluar, misal Surat Masuk dari instansi asal, Surat Tugas, Surat Nota Dinas, Surat Undangan. Pada kondisi saat ini selama menggunakan cara manual masih terus mengalami kendala terutama dalam distribusi persuratan yang akan distribusikan selalu terlambat dan terkadang ketika ada undangan yang sangat penting atau mendadak menjadi terlewatkan begitu saja dan itu sering terjadi di kantor ini. Supaya dapat mempermudah kegiatan dalam distribusi persyuratan yang masuk khususnya pada unit Satker Inspektorat Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, perlu dibangun aplikasi yang dapat mendukung dalam distribusi surat sehingga data surat masuk yang diterima dapat tersimpan rapi pada database yang tersedia dan dapat di akses kembali setiap saat ketika terdapat surat masuk baru untuk lagi. Serta mengurangi dalam penggunaan kertas ketika akan memberikan informasi surat kepada unit bagian lain. Selama ini masih mengandalkan kertas ketika melakukan kegiatan informasi kebagian unit Satker yang terkait dapat memperlambat kinerja dan memakan waktu yang lama untuk melakukan eksekusi terhadap perintah yang di berikan atasan melalui surat tersebut, ketika memberikan tindakan dengan adanya aplikasi ini diharapkan mempermudah melakukan distribusi surat-surat dan memiliki datasabe surat masuk yang baik yang mempermudah dalam melacak alur surat masuk sampai dengan surat selesai diberikan kepada tujuan surat tersebut. Dengan adanya aplikasi Pengembangan Perangkat Lunak Dokumentasi Persuratan Inspektorat Jenderal dapat membantu dalam meningkatkan kinerja pegawai pada unit tersebut, dalam kegiatan Arsip Persyuratan dan distribusi surat menyurat dapat tersimpan dengan baik ke dalam database kemudian dapat segera distribusikan sesuai tujuan surat tersebut dan atasan unit kerja juga dapat mengetahui surat-surat yang masuk pada unit tersebut tanpa mengalami keterlambatan disposisi masingmasing bagian. Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 2344 2. PERMASALAHAN Berdasarkan paparan pada pendahuluan, penelitian ini merumuskan permasalahan berkaitan dengan digitalisasi surat menggunakan framework CodeIgniter dan semantic web pada Inspektorat Jenderal Kemnaker, serta bagaimana hasil pengujian dari penelitian ini. 1. Bagaimana merancang pengarsipan surat dengan framework CodeIgniter secara elektronik pada Unit Kerja Inspektorat Jenderal dengan baik agar tidak terjadi kehilangan data. 2. Bagaimana pengarsipan secara digital pada unit kerja Inspektorat Jenderal perancangan dokumen? 3. Bagaimana pengarsipan surat secara digital agar dapat memudahkan dalam pencarian dokumentasi persuratan dengan menggunakan metode semantik? 3. TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Studi Terkait Kajian pustaka yang digunakan dalam penelitian ini membahas tentang penelitian sebelumnya mengenai manajemen surat masuk dan surat keluar dan penerapan web semantik dalam pencarian dokumen. Pada penelitian sebelumnya tentang Rancang Bangun Sistem Administrasi Surat pada Kantor DPRD Kabupaten Malang dengan Menggunakan Framework Codeigniter, diperoleh kesimpulan bahwa sistem manajemen surat (AMS) dapat memberikan kemudahan bagi User AMS yang dapat membuat dan merekap agenda surat yang tediri dari laporan surat masuk, surat keluar dan surat perintah tugas. Setiap siklusnya dengan mengolah hasil laporan atau dalam bentuk dokumen (PDF) dan Upload surat dengan file PDF, JPG, ZIP upload foto dengan file PNG, JPG, GIF besar ukuran maksimal 500Kb sesuai dengan yang dibutuhkan. Semua fungsi yang terdapat pada Aplikasi Manajemen Surat untuk Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Malang berjalan dengan baik dan secara fungsional berfungsi 100% (Ratnawati, 2016). Kemudian dalam penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Wijayanto (2012) dengan judul Penerapan Web Semantik dalam Pencarian Katalog Buku di Perpustakaan STMIK Sinar Nusantara Surakarta. Dalam penelitian tersebut, metode pencarian dibagi ke Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer dalam tiga jenis yaitu pencarian berdasarkan kata kunci (keyword search), pencarian sederhana (simple search) dan pencarian advanced. Dari ketiga metode pencarian yang digunakan, metode tercepat adalah metode pencarian sederhana dengan waktu pencarian 0.06912 detik. Kecepatan pencarian dua metode lainnya (pencarian advanced dan keyword search) adalah 0.06937 detik dan 0.06948 detik. Dari ketiga model pencarian memiliki kecenderungan waktu yang semakin meningkat sejajar dengan banyaknya kata kunci yang dimasukkan. 2345 mampu menangani bahasa alamiah yang diinput-kan namun mesin (komputer) mampu memahaminya dan menghasilkan informasi yang lebih relevan. Arsitektur semantic web dapat dilihat pada Gambar 1. 3.2. Dasar Teori 3.2.1. Semantic Web Semantic web merupakan pengembangan web saat ini dimana informasi yang diberikan didefinisikan lebih bermakna dan lebih baik yang memungkinkan komputer dan pengguna dapat bekerja sama. Semantic web bertujuan agar isi web yang diekpresikan di dalam bahasa alami yang dimengerti manusia, dapat juga dimengerti, diinterpretasi dan digunakan oleh perangkat lunak (software agents). Semantic web memanfaatkan metadata untuk merepresentasikan content atau informasi dengan cara memberikan makna kata yang dapat dipahami, baik oleh manusia ataupun oleh mesin (Davies, et al., 2003). Inti dari semantic web adalah mengaplikasikan ontologi untuk merepresentasikan informasi menjadi basis pengetahuan dalam bentuk-bentuk yang dapat dipahami dan diproses oleh mesin. Melalui semantic web inilah, berbagai perangkat lunak akan mampu mencari, membagi, dan mengintegrasikan informasi dengan cara yang lebih mudah (Berners-Lee, et al., 2001). Dengan demikian ontologi mampu menjembatani kesenjangan antara manusia dan mesin. Data dan informasi didefinisikan menjadi sebuah metadata berbasis ontologi. Untuk memperoleh hasil pencarian yang lebih baik, Semantic Web Rule Language (SWRL) diterapkan untuk melengkapi ontologi dalam merepresentasikan pengetahuan. SWRL dapat mendeskripsikan suatu aturan-aturan yang dikehendaki agar dapat memproduksi suatu informasi tertentu yang diinginkan. SWRL merupakan sebuah abstraksi bahasa tingkat tinggi untuk mendeskripsikan aturan berbasis horn (Horrocks, et al., 2004). Dengan demikian, aplikasi pencarian yang dibuat diharapkan Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Gambar 1. Arsitektur Semantic Web Sumber: Riswanto (2012) Kelebihan web semantik adalah: • Meningkatkan hubungan otomatis antar data. • Meningkatkan penarikan dan presisi dalam pencarian. • Meningkatkan otomatisasi dalam integrasi data. • Meningkatkan otomatisasi life cycle layanan. 3.2.2. Ontologi Ontologi mendukung perkembangan kosakata karena pada Layer RDF dapat ditentukan relasi antar konsep yang berbeda. Ontologi adalah suatu konseptual yang formal dari sebuah domain tertentu yang dipakai bersama oleh kelompok orang (Georgiev, 2005). Ontologi juga didefinisikan sebagai teori tentang makna dari suatu obyek, properti dari suatu obyek, serta relasi obyek tersebut yang mungkin terjadi pada suatu domain pengetahuan (Chandrasekaran, et al., 1999). Ontologi sangat penting karena dapat digunakan menerangkan tentang struktur suatu disiplin ilmu. Secara teknis sebuah ontologi direpresentasikan dalam bentuk classes, properties, slots, dan instants (Georgiev, 2005). 1. Class, menerangkan konsep (atau makna) suatu domain. Class adalah kumpulan dari elemen dengan properti yang sama. Suatu class dapat mempunyai turunan subclass yang menerangkan konsep yang lebih spesifik. 2. Property, menerangkan konsep nilai-nilai, status, terukur yang mungkin ada untuk domain. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3. Slot, merupakan representasi dari kerangka pengetahuan atau relasi yang menerangkan properti dari kelas dan instant. 4. Instant, adalah individu yang telah dibuat (diciptakan). Instant dari sebuah subclass merupakan instant dari suatu superclass. 3.2.3. RDF RDF (Resource Description Framework) dan RDF Schema memungkinkan pengguna untuk membuat pernyataan tentang obyek dan URI serta mendefinisikan kosakata yang bisa diacu dengan URI tersebut. Layer inilah yang menentukan tipe dari resource dan link. RDF Schema mendeklarasikan keberadaan kelas dan properti, termasuk subkelas, subproperti, domain dan range. Resource Description Framework (RDF) merupakan sebuah framework digunakan untuk membuat pernyataan dalam sebuah form yang disebut sebagai triple. Ini memungkinkan untuk merepresentasikan informasi dari sebuah source dalam form dari sebuah graph-semantic web, yang disebut sebagai Giant Global Graph. 3.2.4. SPARQL SPARQL (SPARQL Protocol and RDF Query Language) merupakan bahasa query yang digunakan untuk mendapatkan atau memanipulasi data dari RDF (graph “database”). SPARQL seperti halnya SQL yang digunakan untuk mendapatkan data dari database relasional (Feigenbaum, 2008). Pola SPARQL dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Pola SPARQL Sumber: Feigenbaum (2008) Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 2346 4. METODE PENELITIAN Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan penelitian, dimulai dengan menemukan studi literatur dan analisis kebutuhan kemudian perancangan, implementasi dan pengujian dari aplikasi perangkat lunak yang akan dibuat. Ketika terjadi ketidaksesuaian hasil pengembangan dengan kebutuhan, maka akan dilakukan peninjauan ulang mulai dari tahapan analisa kebutuhan sistem. Kesimpulan dan saran disertakan sebagai catatan atas sistem informasi dan kemungkinan arah pengembangan. Diagram alir metode penelitian dapat dilihat pada Gambar 3. Mulai Analisis Kebutuhan Perancangan Sistem Implementasi Pengujian dan Analisis Penarikan Kesimpulan Selesai Gambar 3. Diagram alir metode penelitian Berdasarkan Gambar 3, tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Melakukan studi literatur sebagai dasar teori yang digunakan untuk menunjang penelitian. 2. Melakukan analisa sistem untuk mengetahui kondisi sistem saat ini sehingga dapat dilakukan sebuah perencanaan dan perancangan arsitektur yang mana dalam proses implementasi sesuai dengan analisa yang ada. 3. Melakukan perancangan sistem menggunakan CodeIgniter dengan fitur semantic web. 4. Implementasi hasil analisis dan perancangan yang telah dilakukan dalam bentuk perangkat lunak. 5. Melakukan pengujian dan analisis terhadap perangkat lunak. 6. Proses pengambilan keputusan untuk menyimpulkan keseluruhan mengenai penelitian yang dilakukan. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Rancangan Aplikasi Berdasarkan tahapan yang telah dipaparkan, telah dibangun aplikasi dokumentasi surat menggunakan CodeIgniter dengan fitur semantic web. Aliran-aliran data yang masuk dan keluar ke/ dari aplikasi dokumentasi surat yang direpresentasikan dalam diagram konteks dan diagram dataflow, ditunjukkan pada Gambar 4 dan Gambar 5. Gambar 4. Diagram konteks aplikasi Gambar 5. DFD level 1 aplikasi Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 2347 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5.2. Rancangan Ontologi Pada aplikasi dokumentasi surat diperlukan sebuah ontologi yang berguna untuk merepresentasikan pengetahuan yang diperlukan untuk membangun aplikasi ini. Ontologi tersebut berisi kriteria yang telah diklasifikasikan, dimana klasifikasi tersebut berupa hal abstrak yang memiliki nilai di dunia nyata. Pada struktur ontologi surat yang digunakan pada aplikasi mempunyai standar stuktur sebagai berikut: 1. id_surat, digunakan untuk menyimpan id_surat sebagai identifikasi surat yang telah didokumentasikan. 2. jenis_surat, digunakan untuk menyimpan jenis surat. 3. pengirim, digunakan untuk menyimpan nama pengirim surat. 4. alamat_pengirim, digunakan untuk menyimpan alamat pengirim surat. 5. kode_pos_pengirim, digunakan untuk menyimpan kode pos pengirim surat. 6. kota_pengirim, digunakan untuk menyimpan alamat (kota) dari pengirim surat. 7. provinsi_pengirim, digunakan untuk menyimpan alamat (provinsi) pengirim surat. 8. negara_pengirim, digunakan untuk menyimpan alamat (Negara) pengirim surat. 9. no_telp_pengirim, digunakan untuk menyimpan nomor telepon pengirim surat. 10. fax_pengirim, digunakan untuk menyimpan fax pengirim surat. 11. email_pengirim, digunakan untuk menyimpan alamat email pengirim surat. 12. website_pengirim, digunakan untuk menyimpan nama domain website Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 2348 pengirim surat. 13. Penerima, digunakan untuk menyimpan nama penerima surat. 14. alamat_penerima, digunakan untuk menyimpan alamat penerima surat. 15. kode_pos_penerima, digunakan untuk menyimpan kode pos penerima surat. 16. kota_penerima, digunakan untuk menyimpan alamat (kota) penerima surat. 17. provinsi_penerima, digunakan untuk menyimpan alamat (provinsi) penerima surat. 18. negara_penerima, digunakan untuk menyimpan alamat (Negara) penerima surat. 19. no_telp_penerima, digunakan untuk menyimpan nomor telepon penerima surat. 20. fax_penerima, digunakan untuk menyimpan fax penerima surat. 21. email_penerima, digunakan untuk menyimpan alamat email penerima surat. 22. website_penerima, digunakan untuk menyimpan nama domain website penerima surat. 23. tanggal_surat, digunakan untuk menyiman tanggal surat. 24. nomor_surat, digunakan untuk menyimpan nomor surat. 25. lampiran, digunakan untuk menyimpan lampiran surat. 26. perihal, digunakan untuk menyimpan perihal surat. 27. tembusan, digunakan untuk menyimpan tembusan surat. 28. isi_surat, digunakan untuk menyimpan isi surat. 29. sifat_surat, digunakan untuk menyimpan sifat surat. 30. file_arsip, digunakan untuk alamat URL untuk berkas surat diunggah. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2349 Gambar 6. Desain ortologi surat 5.3. Implementasi Implementasi rancangan aplikasi dokumentasi surat dilakukan pada perangkat komputer yang ter-install web server Apache sebagai server, RDBMS sebagai database penyimpan data pengguna website lainnya, Apache Jena RDF triple store. Gambar tampilan dari halaman utama user berhasil melakukan login. dan data-data Fuseki sebagai 7 merupakan website setelah Gambar 8. Kotak pencarian surat Gambar 7. Halaman utama aplikasi Gambar 9. Hasil pencarian dokumen surat Fitur pencarian dokumen surat dapat ditemukan pada halaman utama website setelah di-scroll dengan tampilan seperti pada Gambar 8. Hasil pencarian dokumen surat dapat dilihat Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2350 Tabel 2. Hasil Function Testing Login User Perangkat Lunak Dokumentasi Persuratan dengan Data Input Salah pada Gambar 9. 5.4. Pengujian Pengujian aplikasi meliputi beberapa skenario, yaitu: 1. Pengujian fungsionalitas, pengujian untuk pemenuhan fungsional yang dinginkan dan menghindari error atau bug. 2. Pengujian kecepatan pencarian dokumen surat, pengujian ini digunakan untuk mengetahui seberapa besaran kecepatan pencarian dokumen surat pada aplikasi ini dengan fitur semantic web dibandingkan dengan aplikasi yang menggunakan database biasa (database relasional). Login User Tujuan Menguji apakah user dapat masuk ke sistem dengan menggunakan username dan password yang salah. Kebutuhan awal User belum melakukan login. Username dan pasword telah dibuat sebelumnya. Hasil yang diharapkan Menampilkan pesan kesalahan. Prosedur uji 1. Mengakses halaman web aplikasi. 2. Memasukan username dan password yang tidak terdaftar. 5.5. Analisis Pengujian fungsional dilakukan untuk menguji terhadap sistem pengembangan perangkat lunak dokumentasi persuratan. Pada Pengujian fungsional dilakukan dengan cara memberikan input pada komponen dan modul kemudian diperiksa hasil dari output. Jika output yang dihasilkan sesuai maka dapat dikatakan bahwa fungsi yang ada pada modul tersebut masih terdapat error atau bug. Hasil dari functional testing dapat dilihat pada Tabel 1 hingga Tabel 4. Tabel 1. Hasil Function Testing Login Perangkat Lunak Dokumentasi Persuratan Login User Aplikasi Perangkat Lunak Dokumentasi Persuratan Tujuan Kebutuhan awal 3. Klik tombol “Login”. Pertanyaan/catatan Login Gagal, “username dan/ atau password tidak benar”. Status validasi Valid. Tabel 3. Hasil Function Testing Tambah Dokumen Surat Tambah Dokumen Surat Tujuan Menguji apakah staf dapat mendokumentasikan surat. Kebutuhan awal Staf memiliki hak akses ke dalam aplikasi. Hasil yang diharapkan Data surat terdokumetasi ke dalam aplikasi. Prosedur uji 1. Melakukan login pada halaman aplikasi. Menguji apakah user dapat mengakses aplikasi perangkat lunak dokumentasi persuratan. 2. Masuk ke dashboard staf. 3. Klik submenu “Tambah Surat” pada menu dokumentasi surat. User perangkat lunak belum melakukan login. Username dan password telah dibuat sebelumnya. 4. Isi formulir data surat. 5. Klik tombol “Tambah”. Hasil yang diharapkan Masuk ke halaman utama aplikasi dokumemtasi persuratan. Pertanyaan/catatan Prosedur uji 1. Mengakses halaman web aplikasi. Berhasil, “Berhasil mendokumentasi surat”. Status validasi Valid. 2. Memasukan username dan password pada form login. Tabel 4. Hasil Function Testing Disposisi Surat 3. Klik tombol “Login”. Pertanyaan/catatan - Status validasi Valid. Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Disposisi Surat Tujuan Menguji apakah user terkait dapat mendisposisikan surat. Kebutuhan awal Setiap pegawai yang terkait dalam proses disposisi surat memiliki hak akses ke dalam aplikasi. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Hasil yang diharapkan Surat yang terdokumetasi dapat disisposisi oleh user terkait Prosedur uji 1. Melakukan login pada halaman aplikasi. database relasional dan aplikasi yang data suratnya disimpan di triple store (untuk semantic web). Pada pengujian ini beberapa ketentuan digunakan yaitu jumlah dokumen surat yang digunakan adalah 10 contoh dokumen surat. Percobaan ini dilakukan sebanyak 10 kali pengulangan untuk sebuah kata kunci (Q); jumlah kata kunci (Q) yang digunakan yaitu 10, sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 5. Hasil percobaan ditunjukkan pada Tabel 6, Tabel 7, dan Tabel 8. 2. Masuk ke dashboard user. 3. Klik menu Riwayat Disposisi Surat. 4. Arahkan Cursor pada baris tabel Daftar Disposisi Surat yang memiliki status “proses”. 5. Klik tombol Riwayat. 6. Klik tombol Edit pada baris tabel yang memiliki status “proses”. Tabel 5. Daftar Kata Kunci No. 7. Isi formulir Disposisi Surat. 8. Klik tombol Simpan. Pertanyaan/catatan Berhasil, “Berhasil melakukan disposisi surat”. Status validasi Valid. 2351 Berdasarkan hasil pengujian aplikasi dokumentasi persuratan pada unit kerja Inspektorat Jenderal Kemnaker menggunakan metode functional testing, dapat diketahui bahwa 100% fitur dapat berjalan dengan baik. Dari hasil tersebut, implementasi dari perancangan yang telah dilakukan dapat dikatakan berhasil atau valid. Pengujian kecepatan pencarian dokumen surat dilakukan dengan membandingkan pencarian pada aplikasi yang data suratnya disimpan di Kata Kunci (Q) 1 Disiplin kehadiran pegawai 2 Pemberitahuan 3 Penyampaian Foto Copy 4 Rapat Kerja Inspektorat Jenderal 5 Keputusan Presiden RI 6 Permasalahan LKKL Triwulan III 7 Penyusunan Laporan Keuangan 8 Tanggapan 9 Penyelesaian Tindak Lanjut 10 Tanah dan Bangunan Tabel 6. Pengujian Waktu (detik) untuk Hasil Pencarian Relasional Database Q 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 0,0564 0,0252 0,0212 0,0443 0,0228 0,0910 0,0840 0,0860 0,0384 0,0011 2 0,0351 0,0253 0,0265 0,1459 0,0722 0,0948 0,0917 0,0646 0,0763 0,3291 3 0,0191 0,0191 0,0154 0,0882 0,0741 0,1035 0,1051 0,0552 0,0413 0,0666 4 0,0241 0,0230 0,0148 0,0784 0,0963 0,0887 0,1206 0,0514 0,0396 0,0635 Percobaan 5 6 0,0318 0,0341 0,0245 0,0162 0,0288 0,0351 0,0776 0,0785 0,0737 0,0774 0,0902 0,0850 0,0902 0,0822 0,0499 0,0585 0,0368 0,0455 0,0701 0,1160 7 0,0374 0,0149 0,0214 0,1108 0,0847 0,0988 0,1084 0,0653 0,0357 0,0885 8 0,0228 0,0285 0,0211 0,1006 0,0729 0,1049 0,0938 0,0595 0,0459 0,0574 9 0,0205 0,0189 0,0147 0,0925 0,0731 0,0906 0,0836 0,0588 0,0366 0,0551 10 0,0230 0,0308 0,0202 0,0880 0,1106 0,0894 0,0896 0,0516 0,0492 0,0606 Tabel 7. Pengujian Waktu (detik) untuk Hasil Pencarian Semantic Web Q 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 0,1455 0,0423 0,0114 0,0008 0,0011 0,0012 0,2039 0,0852 0,0011 0,0011 2 0,0008 0,0009 0,1768 0,0360 0,0008 0,0011 0,0009 0,0007 0,0010 0,0008 3 0,0009 0,0008 0,0712 0,0009 0,0009 0,0008 0,0010 0,0008 0,0009 0,0008 4 0,0008 0,0013 0,0011 0,0009 0,0008 0,0009 0,0009 0,0007 0,0016 0,0007 Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Percobaan 5 6 0,0008 0,0008 0,0007 0,0010 0,0010 0,0010 0,0009 0,0008 0,0013 0,0008 0,0010 0,0008 0,0010 0,0009 0,0015 0,0007 0,0009 0,0019 0,0015 0,0008 7 0,0007 0,0007 0,0012 0,0009 0,0008 0,0008 0,0010 0,0008 0,0009 0,0007 8 0,0010 0,0021 0,0015 0,0010 0,0008 0,0009 0,0010 0,0007 0,0012 0,0034 9 0,0007 0,0008 0,0008 0,0009 0,0009 0,0012 0,0009 0,0008 0,0011 0,0012 10 0,0008 0,0008 0,0009 0,0016 0,0008 0,0009 0,0009 0,0007 0,0009 0,0011 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Tabel 8. Rerata Hasil Pengujian Kecepatan Pencarian Menggunakan Semantic Web dan Relasional Database Kata Kunci (Q) Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Rerata Waktu (detik) RDB Web Semantik 0,03043 0,01528 0,03983 0,00514 0,02192 0,02659 0,09048 0,00438 0,07578 0,0009 0,0936 0,00096 0,09492 0,02124 0,06008 0,00926 0,04453 0,00115 0,0908 0,00121 0,064 0,008 Berdasarkan rerata hasil pengujian kecepatan dalam pencarian surat dengan membandingkan antara semantic web dan database relasional pada Tabel 8, pencarian surat menggunakan semantic web lebih cepat. 6. KESIMPULAN Beberapa hal dapat disimpulkan dari penelitian ini. 1. Aplikasi pengembangan perangkat lunak dokumentasi persuratan pada unit kerja Inspektorat Jenderal Kemnaker dalam perancangannya sesuai dengan rancangan sehingga dapat menginterprestasikan hasil laporan laporan surat masuk, surat dinas, surat tugas, surat rahasia. 2. Pengembangan Aplikasi perangkat lunak dokumentasi persuratan ini dibuat agar memudahkan user dan staf persuratan dalam melaksanakan tugasnya untuk memudahkan dalam kegiatan sehari-hari, disposisi surat yang masuk pada unit kerja Inspektorat Jenderal Kemnaker. 3. Pengembangan Aplikasi Perangkat lunak dokumentasi yang dibuat, supaya dapat meminimalisir terjadi kehilangan data surat yang penting dalam kegiatannya sehari- hari pada unit kerja Inspektorat Jenderal Kemnaker. 7. DAFTAR PUSTAKA Berners-Lee, T., Hendler, J. & Lassila, O.2001. "The Semantic Web," Scientific American. Chandrasekaran, B., Josephson, J. R. & Benjamins, V. R. 1999. "What are ontologies, and why do we need them?," IEEE Intelligent Systems and Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 2352 their Applications, vol. 14, no. 1, pp. 20-26, Davies, J., Fensel, D. & Harmelen, F. V. 2003. Towards the Semantic Web: Ontologydriven Knowledge Management. Chichester: John Wiley & Sons Ltd. Feigenbaum, L., "SPARQL By Example: The Cheat Sheet," 2008. [Online]. Tersedia: https://www.slideshare.net/ LeeFeigenbaum/sparql-cheat-sheet. [Diakses 18 April 2017]. Georgiev, I. 2005. "Ontology Modelling for Semantic Web-driven Application,". International Conference on Computer Systems and TechnologiesCompSysTech'2005. Horrocks, I., Patel-Schneider, P. F., Boley, H., Tabet, S., Grosof, B. & Dean, M. 2004. "SWRL: A Semantic Web Rule Language,". [Online]. Tersedia: https://www.w3.org/Submission/SWR L/. [Diakses 20 April 2017]. Mekterović, I. & Brkić, L. 2014. "Advanced Databases: 11. Semantic Web technologies - SPARQL,". [Online]. Tersedia: https://www.fer.unizg.hr /_download/repository/ Ratnawati. 2016. "Rancang Bangun Sistem Administrasi Surat pada Kantor DPRD Kabupaten Malang dengan Menggunakan Framework Codeigniter," Universitas Brawijaya, Malang. Riswanto, E. 2012. "Model Semantic Search dengan Metode Rule Based pada Pencarian Informasi Musik”. Wijayanto, H. 2012. "Penerapan Web Semantik dalam Pencarian Katalog Buku di Perpustakaan STMIK Sinar Nusantara Surakarta," STMIK Sinar Nusantara, Surakarta. "Keterbatasan pada Web Generasi sebelum Semantic Web,". 10 Mei 2013. [Online]. Tersedia: https://belajarweb semantik.wordpress.com/2013/05/10/ keterbatasan-pada-web-generasi-sebel um-semantic-web/. [Diakses 20 Maret 2017].