RMK_Ch._8

advertisement
“Web 2.0 and Sosial Media”
Web 2.0 semakin sering muncul dalam berbagai perbincangan dan literatur tentang teknologi
informasi (TI). Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang riset TI, Forrester Research, memprediksi
mengenai Web 2.0 pada awalnya dinilai terlalu konservatif.
Definisi Web 2.0 itu sendiri cukup bermacam-macam dan luas. Namun secara singkat, Web 2.0
adalah sebuah teknologi berbasis web yang menawarkan tiga keuntungan. Yaitu, pertama,
kemampuan untuk DIY (do-it-yourself) atau melakukan sendiri, misalnya Wikipedia. Kedua,
kemampuan untuk memberikan pengalaman berharga, seperti penggunaan AJAX dan Adobe Flex.
Ketiga, pengembangan aplikasi berbasis web yang lebih sederhana seperti penggunaan scripting
language PHP dan mashups.
Media sosial yang merupakan sekumpulan media baru yang berbasiskan Web 2.0 seperti situs
jejaring sosial, blog, foto/video sharing sites dll, telah mengubah cara pandang dan praktik bisnis pada
abad ke-21. Media sosial menciptakan berbagai dampak, mulai dari demokratisasi peluang bisnis
sampai penyeimbang kekuatan (equalizer) antara perusahaan dan konsumen/publik. Contoh Web 2.0
yang sangat populer adalah Wikipedia. Wikipedia telah mengubah bagaimana informasi dibuat dan
dipergunakan secara kolaboratif.
Yang menarik dari hasil studi Forrester Research itu adalah 63% dari profesional TI yakin Web
2.0 akan memberikan dampak terhadap bisnis. Sebagian besar dari para profesional TI tersebut yakin
bahwa dampaknya adalah positif, hanya 3% yang mengatakan berdampak negatif dari hasil studi
tersebut, tantangan yang sebenarnya adalah bagaimana cara menciptakan rambu-rambu dan prosedur
yang mengatur bagaimana karyawan perusahaan bisa berpartisipasi dan berkontribusi pada era Web
2.0 dengan tetap menjaga data sensitif dan kerahasiaan perusahaan.
8.1 Web 2.0 and Sosial Media
Web 2.0 merupakan web sosial, telah berubah dan mengarah pada model bisnis baru.
Transformasi telah terjadi begitu lancar, sehingga kita sering tidak mengenali banyaknya implikasi
untuk bisnis, lembaga, dan individu. Interaktivitas internet memungkinkan untuk hubungan sosial yang
kuat antara individu, organisasi, pemerintah dan entitas lain. Organisasi telah berkomunikasi dengan
audiens mereka dengan menggunakan broadcast model – yang mengalirkan pesan dari pengirim ke
penerima. Model terbaru adalah model percakapan, dimana komunikasi mengalir bolak-balik antara
pengirim dan penerima.
Web 1.0
Halaman statis, HTML
Pencipta – mengendalikan
konten komputer
Pengguna melihat konten
Pengguna individual
Tujuan
pemasaran
mempengaruhi
Dari Atas Ke bawah
Data : sumber tunggal
Web 2.0 – Web Sosial
Halaman Dinamis, XML dan Java
Pengguna–mengendalikan kandungan komputer,
telpon seluler, televisi, PDAs, sistem game,
dashboard mobil.
Pengguna menciptakan konten
Komunitas pengguna
: Tujuan pemasaran : hubungan
Dari bawah ke atas
Data berbagai sumber, misalnya mashup
Aplikasi Web 2.0
Teknologi dan peralatan dibawah ini merupakan kapabilitas berharga yang umumnya terkait
dengan Web 2.0, yaitu:
1
1. Blog. Blog adalah kependekan dari “web log”, adalah situs dimana pengguna secara teratur
memposting informasi bagi orang lain untuk dibaca. Blog memungkinkan pembaca untuk
memberikan komentar untuk setiap postingan.
2. Wiki. Wiki adalah situs web yang memungkinkan banyak orang untuk menambah atau
memperbaharui informasi yang ditemukan di dalam situs. Wikipedia adalah ensiklopedia online
paling populer yang menjadi referensi umum di Internet.
3. Social Networking Services (SNS). SNS adalah situs web dimana individu yang didefinisikan
oleh profil, dapat berinteraksi dengan orang lain dalam bentuk posting pesan, membagi foto atau
video, membagi link untuk material online, pesan instan, dll.
4. Situs Berbagi. Beberapa situs didedikasikan untuk berbagi berbagai jenis media, termasuk video,
audio, dan gambar. YouTube adalah situs web yang paling terkenal untuk berbagi file video.
5. Widgets dan Mashup. Widget merupakan program yang berdiri sendiri yang dapat ditanamkan
dalam halaman web, blog, situs jaringan sosial pada profile, dan bahkan pada desktop komputer.
6. RSS (Really Simple Syndication). RSS memungkinkan pengguna untuk mengubah data secara
agregat seperti entri blog, berita, audio, dan video ke satu tempat yang disebut agregator berita
atau RSS reader.
7. Social Bookmarking dan Tag Clouds. Secara tradisional orang terus melacak situs yang mereka
inginkan dengan menggunakan fitur bookmark atau daftar favorit pada browser mereka. Metode
ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan mengatur alamat situs Web dalam folder
yang telah mereka ciptakan. Tag cloud adalah representasi grafis dari semua tag yang
dilampirkan orang lain ke halaman tertentu. Berbagai ukuran font kata dalam tag cloud
merupakan frekuensi kata kunci di situs.
8. Teknologi AJAX. AJAX, atau Asynchronous JavaScript and XML, mengacu pada sekelompok
teknologi yang membuat halaman web yang merespon tindakan pengguna tanpa memerlukan
seluruh halaman dimuat ulang.
9. Media Sosial. Secara kolektif, aplikasi Web 2.0 ini biasanya disebut sebagai media sosial karena
mereka telah pindah tempat pengendalian (locus of control) untuk komunikasi massa dari
organisasi besar kepada pengguna individu.
Web 2.0 Attitude
Groundswell, “gerakan spontanitas dari orang-orang yang menggunakan alat-alat online untuk
menghubungkan, mengambil alih pengalaman mereka sendiri dan mendapatkan apa yang mereka
butuhkan - informasi, dukungan, ide-ide, produk, dan daya tawar - dari satu sama lain".
Cara berpikir baru dibuatkan dalam daftar 95 pernyataan yang disebut Manifesto Cluetrain.
- Pasar percakapan.
- Ini percakapan jaringan yang memungkinkan bentuk-bentuk baru yang kuat dari organisasi
sosial dan pertukaran pengetahuan yang bermunculan.
- Akibatnya, pasar semakin pintar, lebih banyak informasi, lebih terorganisir. Partisipasi dalam
jaringan pasar membuat perubahan dasar pada orang-orang.
- Orang-orang dalam jaringan pasar sudah tahu bahwa mereka mendapatkan informasi yang jauh
lebih baik dan dukungan dari satu sama lain daripada dari vendor.
8.2 Komunitas Virtual dan Layanan Jaringan Sosial
Komunitas online dapat digunakan sebagai platform untuk:
- Menjual barang dan jasa.
- Mempromosikan produk kepada calon pelanggan, misalnya, iklan.
- Mencari pelanggan.
- Membangun hubungan dengan pelanggan dan calon pelanggan
- Mengidentifikasi persepsi pelanggan dengan "mendengarkan" dalam percakapan.
- Meminta ide-ide untuk produk dan layanan baru dari pelanggan
2
-
Menyediakan layanan dukungan kepada pelanggan dengan menjawab pertanyaan, memberikan
informasi, dan lain-lain
Mendorong pelanggan untuk berbagi persepsi positif mereka dengan orang lain, misalnya, dari
mulut ke mulut.
Mengumpulkan informasi tentang pesaing dan persepsi pasar dari pesaing
Mengidentifikasi dan berinteraksi dengan calon pemasok, dan mitra.
Analisis jaringan sosial (SNS)
SNS adalah pemetaan dan pengukuran hubungan dan mengalir di antara orang-orang,
kelompok, organisasi, komputer, atau informasi lain atau pengetahuan pengolahan entitas
IT di Tempat Kerja
Mengatasi Media Sosial Masalah Privasi
Contoh pelanggaran privasi
 Posting gambar orang di situs jejaring sosial tanpa izin mereka.
 Menipu orang agar mengungkapkan kredit atau informasi rekening bank atau berinvestasi di
"Work at Home" penipuan.
 Berbagi informasi tentang anggota dengan pengiklan tanpa sepengetahuan pengguna atau
persetujuan.
 Mengungkapkan informasi atau perdagangan milik rahasia majikan di situs jejaring sosial.
 Posting informasi di situs jejaring sosial yang dapat membahayakan keselamatan orang atau
membuat mereka sebagai target pemerasan.
8.3 Perangkat Enterprise 2.0
Enterprise 2.0 mengacu pada Web 2.0 teknologi yang digunakan untuk beberapa tujuan bisnis:
- Mempromosikan kerjasama dan pertukaran pengetahuan antara karyawan, konsultan dan mitra
perusahaan.
- Iklan dan membangun kesadaran merek, misalnya, Blendtec di Youtube.com.
Bisnis penggunaan teknologi Web 2.0:
- Merekrut dan jaringan profesional. Dengan berubahnya strategi rekrutmen, maka strategi para
pencari kerja juga ikut berubah. Percari kerja akan perlu menguasai berbagai alat media sosial
untuk melakukan kontak dan membangun hubungan dengan calon pengusaha potensial.
- Pemasaran, promosi, dan penjualan. Banyak perusahaan percaya bahwa media sosial memiliki
potensi besar untuk meningkatkan upaya pemasaran dan penjualan. Mereka melihat media
sosial sebagai cara baru untuk berkomunikasi dengan pelanggan saat ini dan kostumer yang
potensial.
- Kolaborasi internal dan komunikasi. Perusahaan yang paling besar dan menengah
memanfaatkan intranet untuk kolaborasi internal dan komunikasi. Intranet adalah jaringan yang
memanfaatkan teknologi berbasis web, tetapi akses dibatasi untuk pengguna yang berwenang,
biasanya karyawan.
- Manajemen rantai suplai 2.0. Mengacu pada serangkaian kegiatan yang mendukung produksi
dan distribusi barang dan jasa kepada pengguna akhir.
8.4 Sasaran Social Media dan Metrik
Manajemen tergantung pada pengukuran data-driven, atau metrik. Bisnis secara kostan
dievaluasi efektifitas dan efisiensi dari aktivitasnya. Sebagai bagian dari proses rencana strategis,
perusahaan mengidentifikasi tujuan, sasaran, strategi, dan taktik. Dengan cara ini, mereka
mengidentifikasi dan focus pada aktifitas-aktivitas yang menghasilkan pendapatan dan profit dan
mengurangi perhatian mereka terhadap aktivitas yang tidak mendukung tujuan perusahaan.
3
Tabel Contoh Social Media Metrik
Kegiatan Metrik
Pengukuran ROI
Tampilan Halaman
Nomor unik pengunjung
Tulisan
Komentar dan Pelacakan
Waktu yang dihabiskan di situs
Penjualan dan pemasaran
Biaya per jumlah prospek
Jumlah lead per periode
Biaya timbal
Konversi mengarah ke pelanggan
Nilai pelanggan seumur hidup (CLV)
Pengembangan produk
Jumlah ide produk baru
Ide untuk pengembangan inisiasi waktu
siklus
HR
Mempekerjakan dan melatih biaya
gesekan karyawan
Tactical and Strategic Metrics
Tactical Metrics
Bagi organisasi, untuk menentukan tujuan mereka dalam media sosial adalah melalui tujuan taktis.
Untuk sebuah perusahaan dapat mengekspresikan tujuan taktis sebagai berikut:
- Meningkatkan kunjungan ke situs Web kami sebesar 10%
- Meningkatkan permintaan informasi produk melalui situs Web kami sebesar 15%
- Meningkatkan jumlah orang yang membuat sebuah akun di situs Web kami sebesar 12%
- Meningkatkan jumlah orang yang mendownload brosur informasi kami sebesar 25%
Strategic Metrics
Lima tujuan strategis yang perusahaan dapat dilakukan menggunakan media sosial:
- Mendengarkan: belajar tentang pelanggan dengan memperhatikan apa yang mereka katakan
secara online atau secara langsung kepada Anda.
- Berbicara: Berkomunikasi dengan pelanggan Anda dengan terlibat dalam percakapan.
- Energizing: Mendorong pelanggan dan penggemar untuk menyebarkan berita melalui peringkat,
ulasan dan gebrakan positif lainnya.
- Dukungan: membantu pelanggan memecahkan masalah dengan memberikan informasi dan
sumber daya online, seperti forum pengguna, basis pengetahuan dan alat-alat lain
- Embracing: Mengajak pelanggan untuk menghasilkan ide-ide untuk produk dan layanan baru.
8.5 Social Media Masa Depan
Masa depan sangat sulit untuk diprediksi. Meski demikian, pemikiran bisnis masa depan dan
individu telah memulai memikirkan evolusi selanjutnya, yang akan disebut Web 3.0. dalam usaha
mencoba memprediksi seperti apa web masa depan, Sramana Mitra (2007) dapat digambarkan
sebagai berikut :
Characteristics of Web 3.0:
Web 3.0 = (4C + P + VS)
dimana:
3C
= Content, Commerce, Community
4th C = Context
P
= Personalization
VS
= Vertical Search
4
Web masa depan akan menggunakan konteks, personalisasi, dan pencarian vertikal untuk membuat
3Cs -content, commerce, dan community- lebih relevan.
- konteks mendefinisikan maksud dari pengguna: misalnya, mencoba untuk membeli musik,
mencari pekerjaan, atau berbagi kenangan dengan teman dan keluarga.
- personalisasi mengacu pada karakteristik pengguna pribadi, yang berdampak seberapa relevan
3Cs untuk individu.
- pencarian vertikal mengacu pada strategi pencarian yang berfokus pada mencari informasi di
daerah konten tertentu, seperti perjalanan, keuangan, hukum, dan medis.
Web 3.0 Karakteristik
Semantic Web. Internet memungkinkan programmer untuk membuat program yang bisa
berkomunikasi tanpa harus menyibukkan diri dengan jaringan kabel komunikasi. Web memungkinkan
programmer dan pengguna untuk bekerja dengan satu set dokumen yang saling berhubungan tanpa
mengaitkannya dengan komputer yang menyimpannya dan bertukar dokumen tersebut.
Bahasa dari Web 3.0: misalnya, RDF (Resource Description Framework), OWL, SPARQL
dan, API (Application Programming Interfaces). RDF adalah bahasa yang digunakan untuk
mewakili informasi tentang sumber-sumber di internet. OWL adalah bahasa web ontologi W3C
digunakan untuk mengkategorikan dan mengidentifikasi secara akurat mengenai hal yang ditemukan di
internet. SPARQL is a protocol and RDF query language. Seperti namanya, digunakan untuk menulis
program yang dapat mengambil dan memanipulasi data yang disimpan dalam format RDF.Dan API
pada dasarnya adalah sebuah alat yang memungkinkan program untuk berbicara atau berinteraksi
dengan satu sama lain.
Artificial intelligence (AI - Kecerdasan buatan). Banyak orang percaya internet di masa
depan akan menjadi web yang cerdas. Penerapan AI pengalaman internet, bisa membuat sesuatu
yang lebih efisien dan efektif.
Mobilitas. Telah terlihat melihat ekspansi yang luar biasa dalam jenis peralatan digunakan
untuk mengakses internet. Diharapkan bahwa fenomena ini akan terus berlanjut sebagai web browser
yang dibangun ke dalam ponsel pintar, PDA, e-reader, dan perangkat nirkabel lainnya.
Hambatan. Hambatan yang harus diatasi yaitu: sumber data tertutup struktur data dan format
yang tidak kompatibel, interoperabilitas di peralatan mobile, situs web, dan perangkat lunak (fractured
Web), serta kurangnya netralitas.
Crowdsourcing di Starbucks: Merangkul Pelanggan
Pada tahun 2008, perusahaan mulai mystarbucksidea.com, situs media sosial yang dirancang
untuk mengumpulkan ide-ide dan umpan balik dari pelanggan. Crowdsourcing adalah praktek untuk
memperoleh layanan yang dibutuhkan, ide, atau konten dengan meminta kontribusi dari sekelompok
besar orang dan terutama dari komunitas online daripada dari karyawan tradisional atau pemasok.
Contoh Web 1.0, 2.0, dan 3.0
1. Web 1.0
Merupakan teknologi Web generasi pertama yang merupakan revolusi baru di dunia Internet
karena telah mengubah cara kerja dunia industri dan media. Pada dasarnya, Website yang dibangun
pada generasi pertama ini secara umum dikembangkan untuk pengaksesan informasi dan memiliki
sifat yang sedikit interaktif.
Contoh dalam Web.1 yaitu situs berita “cnn.com” atau situs belanja “Bhinneka.com”. dimana
memiliki ciri umum yang mencolok yaitu consult, surf dan search. Situs tersebut bersifat statis dan
hanya bisa dibaca. Gampangnya, merupakan web satu arah, atau read-only, dan sebagai pengunjung
tidak bisa berbuat apa-apa di dalamnya selain membaca dan melihat apa yang tertulis disana. Tidak
bisa menambahkan komentar atau apapun karena Web 1.0 tidak mendukung sistem tersebut. Contoh
5
lainnya yang paling gampang adalah situs-situs pribadi. Tetapi berbeda dengan blog, situs pribadi
hanya berpusat pada satu orang dan tidak bisa memberikan kritik atau pun saran di dalamnya.
2. Web 2.0
Web 2.0 Istilah Web 2.0 pertama kalinya diperkenalkan oleh O’Reilly Media pada tahun 2004
sebagai teknologi Web generasi kedua yang mengedepankan kolaborasi dan sharing informasi secara
online. Menurut Tim O’Reilly, Web 2.0 dapat didefinisikan sebagai: “Web 2.0 adalah revolusi bisnis di
industri komputer yang disebabkan oleh penggunaan internet sebagai platform, dan merupakan suatu
percobaan untuk memahami berbagai aturan untuk mencapai keberhasilan pada platform baru
tersebut. Salah satu aturan terutama adalah: Membangun aplikasi yang mengeksploitasi efek jaringan
untuk mendapatkan lebih banyak lagi pengguna aplikasi tersebut”.
Berbagai layanan berbasis web merupakan contoh teknologi Web 2.0 yaitu jejaring sosial
(Facebook, Friendster, Multiply), wiki dan folksonomies (misalnya: flickr.com, del.icio.us), yang dapat
menambah interaktifitas di antara para pengguna Web. Seperti situs “wikipedia.org”, dapat mengakses
informasi dengan interaksi dua arah. Dimana content dari wikipedia ini dibuat oleh banyak sekali
pengunjung yang langsung dapat mengedit isi dari wikipedia sehingga wikipedia menjadi ensiklopedia
dinamis yang terus bertambah isinya.
3. Web 3.0
Web 3.0 masih dalam perdebatan di kalangan analis dan peneliti, istilah Web 3.0 tetap
berpotensi menjadi generasi teknologi di dunia Internet. Saat ini, definisi untuk Web 3.0 sangat
beragam mulai dari pengaksesan broadband secara mobile sampai kepada layanan Web berisikan
perangkat lunak bersifat on-demand. Namun, menurut John Markoff, Web 3.0 adalah sekumpulan
teknologi yang menawarkan cara baru yang efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan
menarik kesimpulan dari data online.
Berdasarkan definisi yang dikemukakan tersebut, maka pada dasarnya Semantic Web memiliki
tujuan yang sama karena Semantic Web memiliki isi Web yang tidak dapat hanya diekpresikan di
dalam bahasa alami yang dimengerti manusia, tetapi juga di dalam bentuk yang dapat dimengerti,
diinterpretasi dan digunakan oleh perangkat lunak (software agents). Melalui Semantic Web inilah,
berbagai perangkat lunak akan mampu mencari, membagi, dan mengintegrasikan informasi dengan
cara yang lebih mudah.
Walaupun masih belum sepenuhnya direalisasikan, Web 3.0 telah memiliki beberapa standar
operasional untuk bisa menjalankan fungsinya dalam menampung metadata, misalnya Resource
Description Framework (RDF) dan the Web Ontology Language (OWL). Konsep Web Semantik
metadata juga telah dijalankan pada Yahoo’s Food Site, Spivack’s Radar Networks, dan sebuah
development platform, Jena, di Hewlett-Packard. Web 3.0 menawarkan metode yang efisien dalam
membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online. Web 3.0 juga
memungkinkan fitur Web menjadi sebuah sarana penyimpanan data dengan kapasitas yang luar biasa
besar.
6
Download