PEMROGRAMAN WEB Pemrograman web diambil dari 2 suku kata

advertisement
PEMROGRAMAN WEB
Pemrograman web diambil dari 2 suku kata yaitu pemrograman dan web. Pemrograman
diartikan proses, cara, perbuatan program. Definisi Web : jaringan komputer yang terdiri
dari kumpulan situs internet yang menawarkan teks dan grafik dan suara dan sumber daya
animasi melalui protokol transfer . Orang banyak mengenal web dengan istilah WWW
(world wide web), World Wide Web adalah layanan internet yang paling populer saat ini
internet mulai dikenal dan digunakan secara luas setelah adanya layanan WWW. WWW
adalah halaman-halaman website yang dapat saling terkoneksi satu dengan lainnya
(hyperlink) yang membentuk samudra belantara informasi. WWW berjalan dengan protokol
HyperText Transfer Protokol (HTTP). Halaman Web merupakan file teks murni (plain text)
yang berisi sintaks-sintaks HTML yang dapat dibuka/ dilihat/ diterjemahkan dengan Internet
Browser . Sintaks HTML mampu memuat konten text, gambar, audio, video dan animasi.
Kini internet identik dengan web, karena kepopuleran web sebagai standar interface pada
lanyanan-layanan yang ada di internet, dari awalnya sebagai penyedia informasi, ini
digunakan juga untuk komunikasi dari email sampai dengan chatting, sampai dengan
melakukan transaksi bisnis (commerce)
Banyak keuntungan yang diberikan oleh Aplikasi berbasis Web daripada aplikasi berbasis
desktop, sehingga aplikasi berbasis web telah diadopsi oleh perusahaan sebagai bagian
dari strategi teknologi informasinya, karena beberapa alasan :
1. Akses informasi mudah,
2. Setup server lebih mudah
3. Informasi mudah didistribusikan
4. Bebas platform, informasi dapat disajikan oleh browser web pada sistem operasi
mana saja karena adanya standar dokumen berbagai tipe data dapat disajikan
HTTP
HTTP (HyperTextTransfer Protocol) adalah protokol yang dipergunakan untuk mentransfer
dokumen dalam World Wide Web(WWW). Protokol ini adalah protokol ringan, tidak
berstatus dan generik yang dapat dipergunakan berbagai macam tipe dokumen.
Pengembangan HTTP dikoordinasi oleh Konsorsium World Wide Web(W3C) dan grup
bekerja Internet Engineering Task Force(IETF), bekerja dalam publikasi satu seri RFC,
yang paling terkenal RFC 2616, yang menjelaskan HTTP/1,1, versti HTTP yang digunakan
umum sekarang ini. HTTP adalah sebuah protokol meminta/menjawab antara clientdan
server. Sebuh client HTTP seperti web browser, biasanya memulai permintaan dengan
membuat hubungan TCP/IPke porttertentu di tuan rumah yang jauh (biasanya port 80).
Sebuah server HTTP yang mendengarkan diport tersebut menunggu client mengirim kode
permintaan (request), seperti "GET / HTTP/1.1" (yang akan meminta halaman yang sudah
ditentukan), diikuti dengan pesan MIMEyang memiliki beberapa informasi kode kepala
yang menjelaskan aspek dari permintaan tersebut, diikut dengan badan dari data tertentu.
Beberapa kepala (header) juga bebas ditulis atau tidak, sementara lainnya (seperti tuan
rumah) diperlukan oleh protokol HTTP/1,1. Begitu menerima kode permintaan (dan pesan,
bila ada), server mengirim kembali kode jawaban, seperti "200 OK", dan sebuah pesan
yang diminta, atau sebuah pesan error atau pesan lainnya.
Sejarah
Protokol HTTP pertama kali dipergunakan dalam WWW pada tahun 1990. Pada saat
tersebut yang dipakai adalah protokol HTTP versi 0.9. Versi 0.9 ini adalah protokol transfer
dokumen secara mentah, maksudnya adalah data dokumen dikirim sesuai dengan isi dari
dokumen tersebut tanpa memandang tipe dari dokumen. Kemudian pada tahun 1996
protokol HTTP diperbaiki menjadi HTTP versi 1.0. Perubahan ini untuk mengakomodasi
tipe-tipe dokumen yang hendak dikirim beserta enkoding yang dipergunakan dalam
pengiriman data dokumen. Sesuai dengan perkembangan infrastruktur internet maka pada
tahun 1999 dikeluarkan HTTP versi 1.1 untuk mengakomodasi proxy, cache dan koneksi
yang persisten.
Perbedaan WEB 1.0, WEB 2.0 dan WEB 3.0
Web adalah suatu ruang informasi di mana sumber-sumber daya yang berguna
diidentifikasi oleh pengenal global yang disebut Uniform Resource Identifier (URI). Secara
umum, Web 1.0 dikembangkan untuk pengaksesan informasi dan memiliki sifat yang
sedikit interaktif.Secara garis besar, sifat Web 1.0 adalah Read.
Lalu, tak lama kemudian muncullah Web 2.0 yang merupakan revolusi bisnis di industri
komputer yang disebabkan oleh penggunaan internet sebagai platform, juga merupakan
suatu percobaan untuk memahami aturan untuk mencapai keberhasilan platform baru.Sifat
Web 2.0 adalah Read-Write. Era Web 2.0 tidak membutuhkan orang jenius yang hanya
berkutat sendiri di ruang tertutup atau laboratorium untuk membuat teknologi baru yang
dipatenkan agar membuat dirinya menjadi terkenal. Tapi era ini lebih membutuhkan orang
untuk saling berbagi ilmu, pengalaman atau lainnya sehingga terbentuk komunitas online
besar yang menghapuskan sifat-sifat individu.
Sedangkan letak perbedaan Web 1.0 dan Web 2.0 yaitu :
1. Perilaku pengguna Membaca Menulis
2. Pelaku utama Perusahaan Pengguna/Komunitas
3. Hubungan dengan server Client-server Peer to peer
4. Bahasa pemrograman penampil konten HTML XML
5. Pola hubungan penerbit-pengguna Searah Dua arah/ Interaktif
6. Pengelolaan konten Taksonomi/direktori Folksonomi/penanda/tag
7. Penayangan berbagai kanal informasi Portal RSS/Sindikasi
8. Hubungan antar pengakses Tidak ada Berjejaring
9. Sumber konten Penerbit/pemilik situs Pengguna
Yang menjadi kunci perbedaan dalam Web 2.0 dan Web 1.0 adalah keterbatasan pada
Web 1.0 yang mengharuskan pengguna internet untuk datang ke dalam website tersebut
dan melihat satu persatu konten di dalamnya.Sedangkan Web 2.0 memungkinkan
pengguna internet dapat melihat konten suatu website tanpa harus berkunjung ke alamat
situs yang bersangkutan.Kemampuan web 2.0 dalam melakukan aktivitas drag and drop,
auto complete, chat, voice dapat dilakukan layaknya aplikasi desktop.
Selanjutnya adalah Web 3.0, jika dunia seluler dikenal istilah 3G, maka di Internet ada
yang namanya Web 3.0. Wow, apa pula ini? Apa bedanya dengan Web 2.0 yang sekarang
sedang marak? Jangan salah, ternyata orang Indonesia juga sudah ada yang
mengembangkannya.Konsep ini dapat diandaikan sebuah website sebagai sebuah
intelektualitas buatan (Artificial Intelegence).Aplikasi – aplikasi online dalam website dapat
saling berinteraksi, kemampuan interaksi ini dimulai dengan adanya web service.
Di web 3.0 ini, sudah terjadi konvergensi yang sangat dekat antara dunia TI dengan dunia
telekomunikasi. Dunia web dan telco berkembang pesat seiring dengan kebutuhan
pengguna. Penggunaan perangkat TI dan telekomunikasi nantinya sudah seperti sama
saja tidak ada bedanya. Saat ini saja pertanda seperti itu sudah mulai bisa kita rasakan
walaupun masih belum sempurna. Kita bisa menonton tivi di ponsel atau komputer, bisa
mengakses internet di ponsel, bisa melakukan SMS dan telepon dari komputer. Ya karena
konvergensi terhadap berbagai perangkat seperti hukum alam yang tidak bisa dielakkan.
Semua mengalami evolusi menuju dunia yang lebih maju.
Permasalahan lain yang potensial muncul adalah, sebagai teknologi masa depan, Web 3.0
juga membutuhkan kecepatan akses Internet yang memadahi dan spesifikasi komputer
yang tidak enteng, hal ini disebabkan tak lain karena teknologi ini secara visual berbasis
3D. Sedangkan seperti yang kita tahu biaya akses Internet dengan kecepatan tinggi di
Indonesia ini masih terbilang mahal bagi masyarakat umum. Belum lagi jika dihitung dari
biaya spesifikasi perangkat komputer yang dibutuhkan, mungkin masyarakat Indonesia
yang ingin menikmati kecanggihan layanan berbasis teknologi Web 3.0 masih harus
menarik napas penjang. Namun karena Web 3.0 sendiri masih dalam pengembangan,
seiring dengan berlalunya waktu sebagai masyarakat Indonesia kita masih bisa
mengharapkan bahwa biaya komunikasi, dalam hal ini koneksi Internet kecepatan tinggi
akan semakin murah nantinya, sehingga terjangkau bagi masyarakat luas. Saat ini
adaptasi Web 3.0 mulai dikembangkan oleh beberapa perusahaan di dunia seperti
secondlife, Google Co-Ops, bahkan di Indonesia sendiri juga sudah ada yang mulai
mengembangkannya, yaitu Li’L Online (LILO) Community.
Permasalahan lain yang potensial muncul adalah, sebagai teknologi masa depan, Web 3.0
juga membutuhkan kecepatan akses Internet yang memadahi dan spesifikasi komputer
yang tidak enteng, hal ini disebabkan tak lain karena teknologi ini secara visual berbasis
3D. Sedangkan seperti yang kita tahu biaya akses Internet dengan kecepatan tinggi di
Indonesia ini masih terbilang mahal bagi masyarakat umum. Belum lagi jika dihitung dari
biaya spesifikasi perangkat komputer yang dibutuhkan, mungkin masyarakat Indonesia
yang ingin menikmati kecanggihan layanan berbasis teknologi Web 3.0 masih harus
menarik napas penjang. Namun karena Web 3.0 sendiri masih dalam pengembangan,
seiring dengan berlalunya waktu sebagai masyarakat Indonesia kita masih bisa
mengharapkan bahwa biaya komunikasi, dalam hal ini koneksi Internet kecepatan tinggi
akan semakin murah nantinya, sehingga terjangkau bagi masyarakat luas.
Web 1.0
Merupakan teknologi Web generasi pertama yang merupakan revolusi baru di dunia
Internet karena telah mengubah cara kerja dunia industri dan media. Pada dasarnya,
Website yang dibangun pada generasi pertama ini secara umum dikembangkan untuk
pengaksesan informasi dan memiliki sifat yang sedikit interaktif. Berbagai Website seperti
situs berita “cnn.com” atau situs belanja “Bhinneka.com” dapat dikategorikan ke dalam
jenis ini.
Web 2.0
Web 2.0 Istilah Web 2.0 pertama kalinya diperkenalkan oleh O’Reilly Media pada tahun
2004 sebagai teknologi Web generasi kedua yang mengedepankan kolaborasi dan sharing
informasi secara online. Menurut Tim O’Reilly, Web 2.0 dapat didefinisikan sebagai berikut:
“Web 2.0 adalah revolusi bisnis di industri komputer yang disebabkan oleh penggunaan
internet sebagai platform, dan merupakan suatu percobaan untuk memahami berbagai
aturan untuk mencapai keberhasilan pada platform baru tersebut. Salah satu aturan
terutama adalah: Membangun aplikasi yang mengeksploitasi efek jaringan untuk
mendapatkan lebih banyak lagi pengguna aplikasi tersebut” Berbagai layanan berbasis
web seperti jejaring sosial, wiki dan folksonomies (misalnya: “flickr.com”, “del.icio.us”)
merupakan teknologi Web 2.0 yang menambah interaktifitas di antara para pengguna Web.
Pada umumnya, Website yang dibangun dengan menggunakan teknologi Web 2.0 memiliki
fitur-fitur sebagai berikut:

CSS (Cascading Style Sheets)

Aplikasi Rich Internet atau berbasis Ajax

Markup XHTML

Sindikasi dan agregasi data menggunakan RSS/Atom

URL yang valid

Folksonomies

Aplikasi wiki pada sebagian atau seluruh Website

XML Web-Service API
Web 3.0 / Semantic Web
Walaupun masih dalam perdebatan di kalangan analis dan peneliti, istilah Web 3.0 tetap
berpotensi menjadi generasi teknologi di dunia Internet. Saat ini, definisi untuk Web 3.0
sangat beragam mulai dari pengaksesan broadband secara mobile sampai kepada layanan
Web berisikan perangkat lunak bersifat on-demand. Namun, menurut John Markoff, Web
3.0 adalah sekumpulan teknologi yang menawarkan cara baru yang efisien dalam
membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online.
Berdasarkan definisi yang dikemukakan tersebut, maka pada dasarnya Semantic Web
memiliki tujuan yang sama karena Semantic Web memiliki isi Web yang tidak dapat hanya
diekpresikan di dalam bahasa alami yang dimengerti manusia, tetapi juga di dalam bentuk
yang dapat dimengerti, diinterpretasi dan digunakan oleh perangkat lunak (software
agents). Melalui Semantic Web inilah, berbagai perangkat lunak akan mampu mencari,
membagi, dan mengintegrasikan informasi dengan cara yang lebih mudah.
Pembuatan Semantic Web dimungkinkan dengan adanya sekumpulan standar yang
dikoordinasi oleh World Wide Web Consortium (W3C). Standar yang paling penting dalam
membangun Semantic Web adalah XML, XML Schema, RDF, OWL, dan SPARQL.
Mungkin ini beberapa referensi ciri khas dari web 3.0

Transformation dari tmp penyimpanan yang bersifat terpisah pisah menjadi satu.

Ubiquitous connectivity, memungkinkan info diakses di berbagai media.

Network computing, software-as-a-service business models, Web services
interoperability, distributed computing, grid computing and
cloud computing;

Open technologies, sebagian besar semuanya berjalan dalam platform open
source / free.

Open identity, OpenID, seluruh info adalah bebas dan sebebas – bebasnya.

The intelligent web, Semantic Web technologies such as RDF, OWL, SWRL,
SPARQL, GRDDL, semantic application platforms, and statementbased datastores;

Distributed databases, database terdistribusi dalam WWD ( World Wide Database
).

Intelligent applications.
Dari seluruh sifat dan kriteria tersebut, yang bisa dijelaskan dan masih dapat diperkirakan
berhasil barulah semantic web.
Download