KAJIAN DAMPAK SOSIAL DALAM ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (Sumber gambar: Antiquariaat Acanthus, Utrecht, dalam Eric Oey (ed.), Java. Singapore: Periplus Editions 1997) PENGERTIAN DAMPAK LINGKUNGAN Di dalam studi Analisis Dampak Lingkungan (ADL), dampak diartikan sebagai perubahan yang tidak direncanakan yang diakibatkan oleh aktifitas pembangunan (Soemarwoto, 1992). Dalam Peraturan Pemerintah No 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, yang dimaksudkan dengan dampak (besar dan penting) adalah perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan. Menurut peraturan ini, usaha atau kegiatan yang diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup, di antaranya adalah proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan sosial dan budaya. Peraturan tersebut menyiratkan bahwa aspek sosial merupakan hal penting yang harus dikaji dengan seksama. KAJIAN DAMPAK SOSIAL Social Impact assessment: “the estimating and appraising of the conditions of a society organized and changed by the large scale application of high technology” Social Impact assessment: “the systematic advanced appraisal of the impacts on the day to day quality of life of people and communities when the environment is affected by development or policy change” Dll. DAMPAK SOSIAL DAN BUDAYA Burdge and Vanclay, 1996; cited by Barrow, 1997 Social impacts include all social and cultural consequences to human populations that alter the way in which people live, work, play, relate to one another, organize to meet their needs and generally cope as members of a society. Cultural impacts involve changes to the norms, values and beliefs of individuals that guide and rationalize their cognition of themselves and their society Rencana jalan Bandung lembang Tahura Juanda Dampak Pembukaan Jalan Terhadap Hutan Citra Satelit Tahun 1973 Citra Satelit Tahun 2001 Pembangunan Jalan di Kawasan Pertambangan • LINGKUNGAN SOSIAL (BUDAYA) • PENDEKATAN DALAM MEMAHAMI DAMPAK SOSIAL PENDEKATAN INTERAKSI MASYARAKAT (BUDAYA) DAN LINGKUNGAN PERSPEKTIF KEBUDAYAAN (MILLER AND WEITZ, 1986): kebudayaan sebagai sistem simbol, kebudayaan sebagai sistem kognitif, kebudayaan sebagai sistem adaptif, Dan lain-lain KEBUDAYAAN SEBAGAI SISTEM ADAPTIF (CULTURE AS ADAPTIVE SYSTEM) Kebudayaan (budaya) didefinisikan/diartikan sebagai ekspresi adaptasi manusia terhadap setting lingkungannya. Dalam perspektif ini, ada empat gagasan yang terkandung tentang bagaimana kebudayaan berkembang dan mengapa berubah: Kebudayaan adalah sistem yang menghubungkan kelompok manusia terhadap setting lingkungan mereka Perubahan kebudayaan adalah suatu cara adaptasi, suatu proses yang dilakukan individu-individu dalam merespon kondisi yang berubah Pusat/sentral dari adaptasi budaya adalah teknologi, aktifitas-aktifitas subsistensi, dan cara-cara mengorganisasikan masyarakat untuk kegiatan produksi Gagasan-gagasan yang mendikte perilaku budaya, seperti kepercayaankepercayaan yang berkaitan dengan keagamaan, dapat memiliki kegunaankegunaan adaptif. Interrelasi Antara Sistem Sosial dan Sistem Alam SISTEM SOSIAL Seleksi & Adaptasi EKOSISTEM STRUKTUR UNIVERSAL DARI KEBUDAYAAN DALAM PANDANGAN CULTURAL MATERIALISM (HARRIS, 1980) INFRASTRUKTUR: Mode Produksi (mode of production) Mode Reproduksi (mode of resproduction) STRUKTUR: Cara pengorganisasian aspek Produksi, Reproduksi, Konsumsi, dll SUPRASTRUKTUR: Seni, musik, sastra, sistem nilai, norma, pengetahuan, sistem upacara, dll ASPEK SOSIAL YANG DIKAJI DALAM AMDAL Kep. Men. LH No: Kep/014/MENLH/1994 Kep. Kepala Bapedal No:Kep-299/11/1996 Kep.Kepala Bapedal No: 09 Tahun 2000 INFRASTRUKTUR 1. Demografi Data kependudukan merupakan salah satu aspek penting yang harus dikumpulkan dan dikaji. Dalam hal ini, yang harus dikaji adalah: (a). Struktur penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, mata pencaharian, pendidikan, dan agama. (b). Tingkat kepadatan penduduk (c). Tingkat partisipasi angkatan kerja dan tingkat pengangguran (d). Tingkat kelahiran (e). Tingkat kematian kasar (f). Tingkat kematian bayi (g). Pola migrasi 2. Ekonomi (a). Pola pemanfaatan sumber daya (b). Pola pemilikan dan penguasaan sumber daya alam (c). Kesempatan kerja dan berusaha (d). Tingkat pendapatan penduduk (e). Prasarana dan sarana perekonomian STRUKTUR (2). Proses sosial (kerjasama, akomodasi, konflik) di kalangan masyarakat (1). Pranata sosial atau lembaga-lembaga kemasyarakatan yang tumbuh di masyarakat (3). Pelapisan sosial SUPRASTRUKTUR (1) Sistem nilai, adat istiadat dan pola kebiasaan yang berlaku (2) Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana pengelolaan lingkungan TERIMA KASIH