pavers - WordPress.com

advertisement
Tugas peper
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
DARMAN PASARIBU
SEJARAH GEREJA UMUM
STT VINETYARD INSTITUTE INDONESIA
Page | 1
“BAB XXX’
“ Sejarah gereja di negeri belanda”
Latar belakang
Masuknya agama Kristen Protestan di Indonesia dalam abab ke – 17 dan ke – 18 . sejarah
Gereja di Negeri Belanda hendak di bahas secara lebih terperinci dan hingga jaman ini. Gereja
Protestan di Negeri belanda becorak dari calvinis dalam hal ajaran dan organisasi Gereja.
Namanya Gereja Gereformeerd ( “ Gereformeerde krek “ = “ gereja yang telah di barui” ).
Pengakuan imannya tercntum dalam tiga karangan: katekismus Heidelberg (1563), ke – 37
pasal iman ( pengakuan iman Belanda “,1561) dan kelima pasal melawan kaum Remonstran
(1619).
Isi
sejarah Gereja di Negeri bBelanda hendak di bahas secara terperinci dan hingg a jaman ini
yaitu:
1. Mulai dari abab ke – 16 sampai tahun 1795 Gereja Gereformeed di belanda meliputi
sekitar separo penduduk. Gereja itu memang tidak dapat disebut “ gereja Negara “
namun memiliki hak – hak istimewa. Gereja protestan di Negeri Belanda bercorak
calvinis dalam hal ajaran dan organisasi Gereja. Namanya Gereja Gereformeed ”
Gereformeede kerk” = “ Gereja yang telah dibarui”). Pengakuan imannya tecantum
dalam tiga karangan : katekismus Heidelberg (1563), ke – 37 pasal iman ( “pengakuan
iman belanda ‘, 1561) dan ke – 5 pasal Melawan kaum Remmonstran (1619).di
sampingnya terdapat beberapa Gereja protestan yang kecil, seperti Lutheran, Gereja
Mennonite ( “ Dooppsgezind “) sebagian besar ( ± 40 %) rakyat Gereja setia kepada
gerreja yang lama, yaitu gereja katolik Roma.
2. Sejarah Gereja Gereformeed di belanda dalam aba ke -17 ditandai oleh pergumulan
mengenai penegakan teokrasi ( XVII, 3). Gereja bergumul dengan kalangan peguaa dan
dengan masa rakyat agar tercipta masyarakat kristen.cita – cita mereka itu serupa
dengan cita – cita kaum puritan di inggris (XXVIII, 1),hal itu berarti bahwa Negara
bersama dengan Gereja menjadi alat Tuhan dalam usaha membina masyarakat kristen.
Golongan katolik Roma merek a memberi kebebasan yang lebih besar dari pada yang
dianggap pantas oleh para pendeta Geroformeed. Sinode wilayah dan sinode amhanya
dapat bekumpul dengan seizin mereka dan harus diakhiri oleh seorang pengamat dari
pihak pemerintah (bnd XX, 5). Sesudah tahun 1619 tidak munkin lagi mengadakan
sinode sebelanda (am ), karena pemerintah menjegahnya. Tokoh – tokoh terkenal yang
tedapat suaka di Belanda pada jaman itu , Descartes dan John Locke. Bengitu juga filsuf
Spinoza bisa tetap hidup dengan tenteram meskipun sudah di usir dari jemaah Yahudi
dari Amsterdam.selama abab ke – 17 dan ke – 18 sudah berbentuk dalam gereja di
Belanda tiga aliran pokok , yang juga kita temukan di kemudian hari: mereka yang
Page | 2
terpengaruh oleh pemikiran Humanisme dan kemudian pencerahan, kaum ortodoks
(Calvinis) dan kaum pietis.
3. Tahun – tahun di sekitar 1800 di tandai oleh beberapa perkembangan yang penting.
Pada tahun 1795 Belanda diduduki oleh tentara dari perancis yang baru saja di landa
repolusi. Hal itu berarti bahwa hubungan khusus antara negara dan Gereja Gereformeed Page | 3
diputuskan dan bahwa Gereja itu kehilangan segala hak istimewa yang pernah di
nikmatinya.namanya pun berubah: da dalam aba ke – 19 dan ke – 20 orang
penyebutnya Gereja hervormd ( Nederlandse Hervormde Kerk, NKH ). Gereja katolik
Roma bisa berkembang kembali: dalam abab ke – 19. Pada tahun 1853 hierrki di
pulihkan dengan pengangkatan dengan sejumlah uskup. Sejak ahir aba ke – 16, oleh
pemimpin pusat Gereja katolik di Roma Neberi Belanda. Perkembangan penting yang
lain ialah munculnya semangat pekabaran injil dalam lingkungan kaum kristen Belanda.
Hal itu berlaku juga di daerah – daerah jalanan setelah VOC dibubarkan ( 1799).
Maka tidaklah kebetulan kalau dalam tahun 1797 didirikan lembaga pI yang pertama di
Negeri Belanda, yaiitu Nederlands zendeling Genoostchap NVZ, XXII, 4 ). Dalam
peristiwa didirikannya NZG itu ada pengaruh dari jerman, orang hernhut. XXI, 6 ) dan
dari inggris (Carey dkk, XXVI, 1) sesua keadaan jaman, yang berijiwa oikumenis, NZG
menjadi wadah kerja sama bagi orang dari berbagai gereja dan dari berbagai aliran
teologi.
4. Dalam abab ke – 19, sejarah Gereja Hervomd di Belanda lebih dari sebelumnya ditandai
oleh ketengangan antar aliran.
Semangat oikumenis yang menandai suasana gereja disekitar tahun 1800 kemudian
berkurang, raja Belnda mengusahakan organisasi yang baru, yang memakai lembaga
sinaode, sinode itu tidak terdiri dari utusan - utusan/ jemaat melainkan dari orang yang
di angkat dari atas, dan inode itu memendang dirinya sebagai badan administratif lebih
dari pada sebagai tempat aliran – aliran kerohanian serta teologi bertemu dan masing –
masing memberi pertanggung jawaban berkenaan dengan pandangannya sendiri
berdasarkan Alkitab. Penganut paham ini berbeda – beda teologinya sesuai aliran
filsafat atau ilmu pengetahuan yang mereka hadapi: ada yang memakai kerangka
pencerahan, kemudian hegel, kemudian lagi feuerbach, dalam abab ke - 20 ada yang
menuangkan iman kristen dalam kerangka pemikiran marx ( XXIX, 1). Jadi penganut
aliran ini ada yang disebut golongan “ liberal” ada yang “evangelisa”ada yang “etis” (
dnb, Ragi carita, II, 29) tetpai semua golongan itu ditentang oleh kaum ortodoks atau
konfesioanal ( calvinis ), yang menganggap ajaran Gereja sudah dirumuskan secara
memadai dalam pengakuan – pengakuan iman ( konfesi) Gereja lama (VI) dan zaman
reformasi (pasal 1).
Dalam hubungan ini perlu dicatat bahwa dalam ke – 19 terdapat gerakan kebagunan
dalam lingkungan gereja – gereja protestan Belanda. Gerakan ini di namakan Reveil (“
kebagkitan”) dan banyak berjaa di bidang pekabaran injil serta usaha – usaha sosial.
5. Dalam abab ke – 19 keterangan antar aliran itu menyebabkan perpecahan yang bertubi
– tubi dalam Gereja Hervormd.
Pada tahun1834 seorang pendeta diskor oleh sinode, al. Karena dia tidak bersedia
mematuhi peraturan yang mewajibkan pemakaian nyanyian rohani dalam ibadah
jemaat. Banyak orang ortodoks dab pietis keluar dari gereja Hervormd. Berdirilah
Gereja Cristelijk Gereformeerd dan sejumlah jemaat yang di kemudian hari menyebut
dirinya “ jemaat-jemaat Gereformeerd” atau “jemaat-jemaat Gereformeerd lama”.
Pemakaian nama “Gereformeerd” itu menandai niat mereka untuk kembali pada
suasana yang berlaku alam gereja abad ke-17. Karena tidak berhasil, maka pada tahun
1886 mereka keluar pula membentuk gereja yang baru dengan nama Gereja-gereja
Gereformeerd (Gereformeerde Karken in Nederland, GKN). Peristiwa perpecahan itu
disebut Doleantie (Peristiwa yang menyedihkan hati).
6.
Dalam abad ke-20, yang memjadi tantanga yang paling hebat bagi gereja-gereja di
Negeri Belanda , khususnya bagi gereja Hervord, ialah sekulurusasi. Jumlah warga
gereja merosot, namum gereja tetap hidup.
Pengaruh pemikiran dan kehidupan modern (filsafat, ilmu pengetahuan,
teknoogi) menyebabkan orang tidak lagi dean sendirinya hidup dalam alam religius,
daam suasana yang ditandai oeh agama. Sejak tahun 1980 jumlah anggota GKN mulai
meurun juga; keanggotaan Gerja Katoik Roma tetap sail (sekitar 36%).
Meskipun mengalami kemerosotan, namun dalam abab ke – 20 Gereja
Hervomd mengalami gerakan pembaruan pula. Gerakan ini di pinpin oleh H. Kraemer,
yang memainkan peranan penting pula dalam sejarah Gereja – gereja di Indonesia. Pada
masa perang (1940 – 1945) sinode mulai berbicara kenbali mengenai perkara – perkara
Rohani, yaitu ketika orang- orang naji jerman memusnahkan umat Yahudi di Nederland
dan membawa pengaruh ideologi nazi kedalam sekolah – sekolah kristen.
Dalam tata Gereja yang baru itu usaha pekabaran injil disebut sebagai tugas gereja
sendiri: lembaga- lembaga zending kebanyakan dibubarkan dan di bentuklah “Dewan
pekabaran injil Naderlandse Hervormde kerk” ( Raad foor de zending der NHK) dengan
tugas meyelenggarakan karia itu. Sekitar tahu 1960, muncullah angkatan baru yang
berniat untuk dalam ilmu teologi dan dalam praktik gereja lebih banyak menaruh
perhatian kepada dunia luar Gereja yaitu: dunia politik, ekonomi, filsafat, dan ilmu
pegetahuan.
“Pembaruan gereja di belanda”
1. Keadaan politik
Pemeintah kaisar karel V propinsi – propinsi Belanda di gabungkan dan di hubu
ngkan dengan Spanyol dan Negeri – negeri Habsbrug yang lain. Karel mencita –
citakan kesatuan di seluruh daerah kesatuannya; oleh karena itu menyuruh
menbentuk suatu pemerintah pusat bagi propinsi – propinsi Belanda , yang
bertempat di brussel
Page | 4
.
2. Pemulaan reformasi
Reformasi masuk ke Negeri Belanda atas pengaruh Erasmus, semangat
humanisme sudah kuat di antara kaum terpelajar di Belanda. Serat kesalehan jemaat
telah banyak di baharui oleh cita – cita dan pekerjaan Geert Groote dan dengan
saudara – saudara yang hidup rukun. Oleh karena itu waktu pembaruan (
Page | 5
Reformasi) Gereja oleh Luter mulai di kenal di Belanda.
Kita telah melihat bahwa Cornelis Hoem, seorang humanis dari Den Haag,
mempengaruhi Zwingh dengan pandangan pejamuan itu. Bahwa agama protetan
boleh dikatakan bahwa mendapat cpnya, baik dari Calvin ( seperti akan di terangkan
nanti) maupun dari Erasmus; pertetangan itu kerap kali nyata dalam sejarah Gereja
Belanda pada abab – abab berikut. Pada tahun 1523 hendrik Voes dan johannes Van
Essen dibakar hidup- hidup di brussel selaku kurban pertama pembaruan Gereja
sebagaimana elah kita maklumi. Syahid pertama di Belanda utara ialah jan de
barker, seorang bekas pastor dari Woerden yang di bakar Den Haag pada tahun
1525. Pada masa itu juga belanda di banjiri oleh gerakan Anabatis dari jerman barat,
yang menyeret banyak orang sederhana . amsterdam menjadi pusat gerakan
Anabaptis itu dan di sanalah Anabaptis mulai bersipat revolusioner, di bawah
pinpinan jan Beukelszoon dari leiden, sehingga merupakan bahaya besar bagi
masyarakat.
3. Penghambatan baru
Sejak tahun 1540, “maklumat – maklumat “ (“ plakat”) pemerintah melawan
kaum injili makin hari makin keras, dan semenjak Tahun 1550 inkwisisi Spanyol.
Yang sangat di takuti dan di benci itu, mulai di jalankan di Belanda. Segala gerakan
yang “penyesat” menurut Gereja K.R. di samaratkan saja. penganiayaan memuncak,
sehingga berribu – ribu orang di siksa dengan sebegis – begisnya, dan dibunuh
dengan jalan di cetik, dibakat, atau dikuburkan hidup – hidup.
Pada tahun 1555 kaisar karel V meletakkan jabatannya dan masuk biara. Ia
dinganti oleh anaknya, philips II, seorang gereja yang tak kurang panatik dalam
Agama Katolik Roma daripada Bapanya, tetapi kurang cakap dan bijaksana. Pada
tahun 1559 ia mendirikan organisasi baru bagi Gereja Roma di Belanda, sampai ia
iboleh memkai Gereja lebih baik seluku alatnya. Orang Roma sendiripun bersungut –
sungut karena campur tangan Raja Spanyol itu dalam perkara – perkara Belanda.
4.
Calvinisme di Belanda
Ajaran dan semangat calvinis yang datang dari selatan itu muli meresap ke
Belanda sj ak tahun 1550; tidak lama kemudian semangat calvinis sudah menang
atas pengaruh Erasmus. Pada calvinis yang paling terkenal ialah Guido de Bres ( de
Bray), yang mati syahid pada tahun 1567. Untuk membuktikan bahwa ajaran dan
cita – cita Calvinis berbeda drengan Anabaptis, ia mengarang suatu karngan
pembelaan pada tahun 1561 yang terdiri dari 37 pasal.
Seorang pemimpin Calvinis yang lain, ialah petrus Dathenus, yang menggepalai
jemaat pelarian di Frankenthal (palst). Pada tahun 1563 dua ahli theologia di negeri
palts, yang bernama caspar olevianus, seorang murid calvin, dan zakharias ursinus,
mengarang kitab pengajaran agama calvinis yang mashyur : katekismus Heidelderg.
Keberanian orang calvinis makin hari - makin besar. Hal itu nyata dati kebaktian –
kebaktian di padang – padang yag mulai di adakan sejak tahun 1566. Ornag
meninggal tempat perlindungannya dan datang bersama – sama di luar dusun –
dusun untuk berdoa, menyanyi dan mendegar khotbah pendeta – pendeta yang
bersemangat itu. Di Belanda selatan segolongan kaum injili yang paling radikal
mulai menyerbu gedung - gedung gereja dengan memecahkan dan merusakkan
segala patung, mezbah dan perhiasan Roma yang terdapat di sana. Tofan
penghancuran patung - patung itu segera berpindah ke seluruh Belanda.
5. Willen dari Oranze dan Pembrontakan Belanda
Salah seorang yang lari terpaksa dari Belanda, ialah pangeran willem dari
oranje. Ia lahir pada tahun 1533 di puri Dillenbrug di Negeri Nassau ( jerman ), tetapi
dari kecil ia didik di Belanda selatan di istana Brussel. Karel V sangat menghamati
patera muda itu dan kemudian Philihps II mengangkat willen menjadi wali Negeri
(“Stadhouder”) untuk tiga propinsi Belanda utara yang terpenting, yakni Holland,
Zeeland dan Utrecth. Pada tahun 1568 yang di anggap tahun permulaan perang
kemerdekaan 80 tahun Belanda melawan Spanyol, willen pulang ke Dillenbrugh u utk
memeikirkan jalan buat melepasakan Belanda dari musuhnya.
Sejak tahun 1566 ia masuk agama lhuteram, tetapi sekarang hatinya makin tertarik
kepada ajaran dan semangat Calvinis, yang memang membolehkan pembrontakan
bersenjata melawan pemerintah yang lalim, yang mendurhaka terhadap firman Tuhan.
Tshun 1573 ia masuk calvinis secara resmi. Pada tahun – tahun itu di karang oranglah
syar yang indah “wilhelmus dari Nassau “ ( entah oleh Marnix dari sint Aldegonde?) yag
memuji prins willem karena taat dan setianya kepada tuhan, imannya yang sungguh
dan penerahan segenap dirinya kepada pangeran willem mendapat pertolongan dari
pihak “Watergeus” yakni sedadu dan anak kapal calvinis yang telah lari ke inggris, yang
menyerang dan mengganggu orang Spanyol di Belanda dan orang – orangnya.
Kepercayaan calvinis kepada Tuhan tidak sia – sia. Pada tahun 1572 tentara watergeus
sekonyong – konyong merebut dan menduduki kota den Briel dari sebelah laut.
6. Pertikaian katolik Roma – Hervomd
Pembrontakan Belanda di pinpin oleh golongan calvinis yang kecil, tetepi orang
K.R. pun turut juga. Cita – cita pangeran willem; ia ingin menkehendaki suatu negeri,
yag menjamin kebebasan kepercayaan dan pegakuan bagi semua penduduk. Pada
tahun 1579 terjadilah perpisahan antara propininsi – propinsi K.R. di selatan dengan
propinnsi – propinsi calvinis di utara, karena pada tahun itu walinegeri baru, hertog
parma, anka Margareta, menerima usul daerah – daerah selatan bahwa mereka
tetap berkanjang pada agama katolik roma, jikalua spanyol sudi mengaku
kedaulatnanya secara politik.
Lalu daerah – daerah utara mengadakan perjanjian persatuan Utrecht (1579)
yang menjadi dasar Republik Tujuh propinsi Belanda serikat . oleh karena Belanda
utara mengejar suatu hal yang lebih tinggi dari pada kemerdekaan politik, yaitu
pemerintah Allah atas negerinya, kedaulatan politik itu “ di tambahkan kepadanya”
(mat 6: 33).
Page | 6
7. Relasi Gereja dan Negara
Masalah lama tentang relasi gereja dan Negara mendapaat kesimpulan yang baru
dan baik untuk seluruh Eropa, selauku hasil pembrontakan Belanda terhadap
Spanyol. Dengan demikian gereja selalu menghadapi pemerintah – pemerintah
Page | 7
dengan tuntutan teokhrasi, yaiti supaya semua pembesar dunia takluk kepada
Firman Tuhan, yang di perdegarkan di bumi ini dengan mulut Gereja ( Mzm
2:10,11). Menurut keputusan itu, salah satu dari kedua keputusan agamakristen
harus di serahkan, katolik Roma atau protestan.
Pada hakketnya gereja calvinis mau memoertahankan bentuk negara secara
theokratis, serti yag dipaparkan dalam pasal 36 pengakuan iman Belanda, bahwa
pemerintah wajib “ memelihara kebaktian kudus, untuk mencegah dan menbasmi
segala ibadat kepada berhala palsu, untuk merubuhkan kerajaan Antikrist dan
memajukan kerajaan Yesus. Di balik itu prins willem mencita – citakan toleransi am,
baik secara asasi maupun berhunbungan dengan politik . pada tahun 1578 kaum
calvinis beniat megatur kota Gent di Belada selatan setheokratis – theokratisnya
sama seperti jenewa, sehingga mereka mulai mengusik dan penghambat K.R. disana.
Secara resmi semangat calvinis peminpin gereja mendapat kemenangan di Belanda,
karena gereja Hervormdlah yang tetap di jadikan satu – satuny agama yang salah
dan resmi, tetapi cita- cita anggapan dan pangeran willem disetujui banyak orang
Juga di antara golongan Calvinis ,dan di dlm praktek toleansi dijalan kan terhadap
segala kepercayaan dan pengakuan lain.
8. Organisasi Gereja Hervormd.
Sekarang kita mau membicarakan lagi perkembangan batin gereja calvinis
di Belanda.pada tahun 1598 di adakan sautu convent (pertemuan) di wesel, dimana
pemimpin gereja, di bawah pimpinan petrus Dathenus dan Marnix dari Sint
Aldegonde, mulai memperbincangkan dan menentukan beberapa peraturan yang
sangat di butuhkan jemaat – jemaat untuk susunnnya secara presbiterial. Manix
mendesak supaya lekas diadakan sinode resmi, sinode pertama itu bersidang di
Emdem pada tahun 1571. Yang hadir ialah 24 pendeta dan 5 penatua,
kebanyakkannya dari jemaat – jemaat pelarian, tetapi ada juga utusan – utusan dari
Belanda.
Perturan dasar dari tatagereja presberital, yang disusun menurut contoh
gereja prancis dan palts, menyatakan, baha semua jemaat sama tinggi derajatnya;
begitupun semua pendeta, penatua dan syamis dalam golongannya masing – masing
tidak boleh memerintah yang lain. Dan pokok lain di tetapkan di Emden: jallan
pemelihraan dan persidangan, cara memanggil pendeta, hal pernikahan, disiplin,
surat atestasi dan lain – lain. Pada tahun 1572 “pitu dibuka” dan sejak itu gereja
Hervond berkembang dengan pesat, disebabbkan kemenangan – kemenangan
pangeran willem dan kembalinya kaum pelarian. Gereja menaruh perhatian penu7h
kepada soal kekurangan pendeta yang cakap, pemerintah Holland menatur dan
menetapkan pembayaran gaji. Akhirnya pada tahun 1578 sinode nasional kedua
dapat berkumpul di Dordrecht di ketua oleh Dathenus. Emenjak tahun 1578 Gereja
Hervornd melua tersusun di propinsi – propinsi timur dan utara ( Utrecht,
Gelderland, Overijsel, Friesland) telah menang sesudah tahun – tahun perjuangan
yang amat sulit itu.
“AGAMA PROTESTAN CALVINIS DI”
“BELANDA”
1. Calvinis dan Libertin
Mendapat kedudukan yang tetap di Belanda, Gereja Hervornd mulai berusaha
dengan giat untuk memasukkan semangat jenewa ke dalam hidup rakyat. Cara –
cara Roma ditinggalkan, latihan pendeta – pendeta di usahakan dengan kuat,
dan pendidikan agama di perhatikan dengan seksama.golongan pertama ialah
pengikut Erasmus, yang sudah cenderung kepada pembaruan Gereja, sebelum
reformasi oleh Luther. Mereka sudah kurang pengaruhnya sesudah Calvinisme
berkembang dengan cepat, tetapi belum kalah. Orang humamis itu sangat
kecewa melihat Gereja injili, yang juga Gereja mereka, sudah mengakui kehendak
yang terikat dan kebebasan rahmat Allah dalam memilih manusia untuk
keselamatan. Sehingga tak ada tempat lagi dalam gereja Calvinis itu bagi
pandangan – pandangan mereka, yang humastis dan moralistis.
Golongan kedau terdiri dari regen – regen, yaitu kepala pemerintah propinsi
dan kota. Banyak di antara mereka yang kurang mempedulikan propinsi dan
kota. Banyak diantara mereka yang kurang mempedulikan perkara agama, tetapi
hanya turut dalam perjuangan kemerdekaan untuk melayani kepentingan negara
atau keuntungan dirinya sendiri. Kedua golongan itu, pengikut Erasmus dan
kaum regen bersatu mengadakan perlawanan bersama terhadap theokrasi yang
hendak di wujudkan kaum Calvinis di Belanda. Para lawan mulai disebut
“Lebertin” dalam kemasyarakatan, mereka itu bersifat aristokrat orang Calvinis
demakrat; dalam politik, mereka itu mengidam- idamkan Gereja negara orang
Calvinis negara Gereja. didalamGereja pertentangan itu nampak dalam
pertikaian tentang pengakuan, dalam relasi antara Gereja dengan negara,
perbantahan itu merupakan perselisihan tentang tatagereja
2. Pertikaian Tentang Pengakuan dan Tatagereja
Yang menjadi juru bicara semua orang yag menantang pendatanganan-paksa
pengakuan dan katekismus, ialah panitera kota Haarlem, coornhert (1522 –
1590). Ia menghendaki suatu kekristenan yang rasionalistis – moralistis ( yang
memuaskan akal budi dan yang mengutamakan pekerjaan dan usaha manusia).
Yesus yang menjadi contoh kita yag mulia, dan kebijakan adalah tujuan kita yang
tertinggi. Gereja Hervornd banyak pendeta dan anggota terpelajar setuju dengan
Page | 8
Coornhert. Pendeta – pendeta itu kurang nerpengaruh di dalam jemaat, tetapi
mereka di sokong oleh regen – regen. Berulang – ulang pemerintah – pemerintah
memaksa majelis gereja memanggil pendeta – pendeta yang tidak setuju dengan
pengakuan Gereja dan yang merindukan gereja negara.
Pemimpin – pemimpin calvinis melawan haluan itu dengan keras dalam
Page | 9
sidang- sidang itu Gereja, dan umumnya mereka berhasil. Mereka tidak mau
memaksa suara hati orang lain dan tidak mengejar kuasa kerohanian, tetapi
mereka mau memelihara kemurnian berita karunia Tuhan yag bebas untuk
orang berdosa. Gereja menuju kepada organisasi yang mewujudkan asas – asas
kesatuan dan pemerintahan diri sendiri bagi Gereja,tetapi pemerintah –
pemerintah mencegah maksud itu. Sehingga mereka takut baru satu gereja
serikat yang kuat akan menjadi kuasa yang berbahaya bagi pemerintah –
pemerintah. Oleh sebab itu tak munkin bagi gereja Belanda untuk menetapkan
tatagereja. Pemerintah tertinggi, Johan Van Oldenbanneveldt, ialah terutama
menantang cita – cita gereja. Sejak tahun 1580, perselisihan tentang pokok –
pokok pengakuan dan tatagereja semakin meruncing, sehingga tidak harus
mengakibatkan suatu bentrokan yang hebat.
3. Remonstarn dan Kontra – remonstarn
Pertikaian itu mulai pada tahun1603;asal mulanya ialah pengangkatan
pendeta Jakobus Arminius menjadi guru besar theologia di Leiden, atas desajkan
golongan Libertin, meskipun pihak gereja melawan pengangkatan itu, karena
menyangka bahwa Arminius tidak ordoks ajarannya. Gomarus
mengajarkan,bahwa pemilihan manusia oleh Tuhan adalah dsar iman, tetapi kata
Armonius sebaliknya; pemilihan manusia untuk keselamatan kekal adalah
berdasarkan iman manusia yang telah di ketaui Tuhan sebelum manusia
lahir.sesudah Calvin, ajaran predestinasi makin menjadi dasar dan pusat theologi
Calviinis sebenarnya kita tak dapat setuju dengan pendirian itu, karena pada
hakekatnya pokok dan pusat theologia perjanjian baru bukanlah takdir Allah,
takdir yang tersembunyi itu, bukanlah musyawarah Tuhan, musyawarah yang
kekal, yang rahasia itu, tentang nasib masing – masing manusia di akhirat,
melainkan rahmat Tuhan yang telah diyantakannya dalam anak-nya, Yesus
kristus.
Arminius berpendapat demikian: apabila saya terpaksa memilih antara
takdir mutlak tuhan Allah dan tanggung jawab manusia, sudah tentu saya
menanggung jawab manusia itu. Sebab itu golongan Armnius menolak
predestinasi menurut anggapan Calvinis, meskipun Arminius sendiri tetap
memakai istilah predestinasi juga. Keselamatan manusia tergantung pada
keputusannya sendiri. Manusia yang telah jatuh kedalam dosa, tetaplah
berkkehendak bebas. Apabila manusia menolak anugerah Alla di dalam Yesus
Kristus, ia harus binasa, tetapi nasib itu adalah kesalahan sendiri. Arminius
sudah meninggal pada tahun1609, tetapi pertikain itu berlangsung terus.
Pemimpin baru Arminius, ialah pendeta istana pangeran Maurits yang cakap,
Johannes Wtembogaert.
4. Sinode Dordreht
Sekarang sinode nasional dapat berkumpul. Pembukaan berlangsung pada 13
Page | 10
Nov 1618 di Dordrecht dengan upacara yang besar. Anggato – anggota terdiri
dari Inggris,palts, Brenen, Emden, Hessen, Swis, dan jenewa. Oleh karena
pemerintah sudah tidak mengijinkan sinode nasional sejak tahun 1586, maka
pokok – pokok perundingan memang amat banyak. Tetapi pokok utama ialah
pemeriksaan, atau lebih tepat: pengadilan perkara Remontran. Pada tanggal 14
januari 1619 ketua bogerman mencurahkan amarahnya terhadap lawan - lawan
yang keras kepala itu dalam suatu pidato yang sangat kasar, Lalu ia mengusir
orang Remonstan keluar dari persidangan sinode.
Pada bulan akhir telah sedia “ pasal – pasal ajaran Dordecht” yang jug disebut
“ ima pasal melawan Remontans”. Di dalam lima pasal itu sinode menguraikan,
bahwa keselamatan manusia hanyalah berlaku oleh rahmat Tuhan saja.
Meskipun berhubungan antara pemilihan manusia oleh Tuhan dan tanggung
jawab manusia sendiri dan tidak dapat di jelasakan dengan memuaskan.
Walaupun kesimpulan ini kurang memuaskan akal budi dan gampang dapat di
bantah oleh golongan Remontarn, tetapi maksud utama pengarang – pengarng
pasal itu nyata dengan terang, yaitu kepastian bahwa kasih dan sayang Tuhan
terhadap manusia tidak bergantung terhadap orang atau usaha orang, tetapi
kepada kemurahan Allah “ (Rm 9:15,16; dan Ef 2:8).
5. Nasib orang Remontran
Dimana gereja di bersihkan dari orang Remonstran;80 pendeta di pecat, oleh
karena perkara mereka rapat hubungannya dengan politik Oldenbarneveltt,
mereka mula – mula dihambat keras oleh pemerintah, dengan larangan
berhimpun, denda – denda penyitaan milik, pembuangan dan hukuman penjara.
Pada tahun 1619 itu juga membentuk “persaudaraan Remonstran” di
Antwerpen, di bawah pinpinan Wtenbogaert. Sejak tahun
1631 kaum
Remonstran di biarkan oleh pemerintah, sehingga mereka dapat menyusun
organisasiya. Karena lama kelamaan, baik orang Remonstran, maupun orang K.R.
dan baptis, di biarkan saja oleh pemerintah. Jadi salah satu hasil yang sangat
penting dari perjuangan Calvinis- Remonstran ialah tercapainya keseimbangan
antaraciti – cita theokrasi dan tolerani.
6. Terjmahan Baru Alkitab
Keputusan sinode Dortdrecht yang amat bepaedah, yakni supaya Alkitab di
terjemahkan lagi kedalam bahasa Belanda dari naskah asli, yaitu dari bahasa
yunani dan iIbrani. Sinode Dorrhecth mengangkat suatu panitia terjamahan,
yang terdiri dari beberapa ahli theologi pilihan. Baikpun terjemahan dan bahasa
“ Stantenbijbel” itu patut di puji tak mengherankan bahwa terjemahan ini
berpengaruh besar di Belanda berabab – abab lamanya.
7. Sesudah Dordrecth
Injil rahmat Allah yang bebas itu sudah kurang di rasai sebagai suatu mujizat
Page | 11
kasih Tuhan yang senantiasa mengherankan manusia berdoasa, melainkan suatu
keadaan yant sudah sewajarnya demikian.nsurt – surat pengakuan resmi dan
sistem dogmatik yang di bangun atas dasar itu lebih di pentingkan dari pada
Alkitab sendiri, yang hanyan di pakai mereka selakusumber dalil – dalil unutk
membenarkan theologi Clvinis. Oleh perdangannya, kemakmuran dan kekayaan
Belanda bertambah – tambah besar pada abab ke – XVII. Maka timbullah tiga
aliran yang, meskipun dengan jalan dan asas yang yang sangat berbeda,berusaha
menantang dan mencengah perkembangan suasana tauart dan sekularisasi (
jiwa duniawi) pada abad itu.
8. Reaksi Biblisistis
Seorang guru besar di Leiden yang bernama Johannes Coccejus berusah
mengembalikan Gereja dan theologia kepada Firman Tuhan saja. Dengan itu
maka dasar pikiran theologinya bukan lagi predestinasi dan musyawarah Allah
dari kekekalan, melainkan sejarah kudus, yang didalalmnya kehendak Allah itu
telah diwujudkan. Theologia Coccecus ini memang di bantah oleh Voetius dengan
para muridnya. Pokokpertikaiaan itimewa antara kedua galongan ini mengenai
penjelasan hukum yang keempat, tentang hari sabbat.
9. Reaksi rasionalistis
Cartesius ialah ahli filsfat yang paling masyur pada abad ke XVII, ia hanya
mengaku satu realitas ( kenyataan ) yang berkuaa atas manusia, yakni dari
kesadaran manusia. Semboyannya, yaitu “aku berpikir, dari itu aku ada”. Poko
pertentangan ialah: apakah dasar gereja? Cuma kuasa rahasia kasih Tuhan kah,
yang telah dinyatakannya di dalam Yesus kristus, rahasia mana tersembunyi bagi
orang yang berbudi dan berpengetahuan, atau kah kuasa hidup manusia sendiri,
yang tak lain dari kebodohan dihadapan Tuhan? Pada abad ke XVII asas
Renaiscence itu masih ditolak oleh gereja tetapi oleh karena khotbah gereja
tentang syak dan kebodohan salib Yesus Kristus sudah kurang kuat dan dalam
kalua di bandingkan dengan masa reformasi maka lama kelamaan gereja mulai
kalah terhadap godaan hkmat dunia.
10. Reaksi pietistis
Aliran rohani baru, yang muncul pada abad ke XVII mengutamakan kelahiran
kembali pertobatan dan pengudusan disebut pietisme (dari kata latin “pietis” =
kesalahan). Dari ketiga aliran tersebut , inilah yang paling mendapat tempat hati
dalam kaum awam. seorang pemimpin pietis Belanda terkenal pendeta dan
penanyair, jodocus Van Lodenstein ( 1677) di utrecht. Pietime ada juga
membahayakan akan tetapi hal ini masih kurang terdapat pada permulaan
perbkembangan pietisme, yaitu dalam abad ke XVII; barulah pada abad ke- XVIII
ynag menjadi zaman pietisme, bahaya itu nampak dengan terang.
Page | 12
Download